2019/2020
DISUSUN OLEH :
: KHAIRUNNISA (1904075)
KELAS : B REGULER
KELOMPOK/SHIFT : 6/2B
: ROSMELIA
LARUTAN
I.Tujuan
2.Mengetahui reaksi yang terjadi pad proses pembuatan larutan NaCl H2SO4
dengan air.
II. TEORI
Untuk membuat larutanpada umumnya digunakan pelarut air. Ada juga beberapa
sesuatu yang penting bagi manusia dan makhluk hidup pada umumnya. Reaksi-
reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara zat
dari dua zat atau lebih yang merupakan campuran homogen. Larutan disebut
campuran homogen karena komposisi dari larutan begitu seragam atau satu fase
atom, molekul atau ion dari suatu zat semuanya terdispersi (larut). Laruta terdiri
komponen pelarut mengandung jumlah zat yang lebih sedikit. Konsentrasi adalah
kuantitas relatif suatu zat tertentu didalam larutan. Konsentrasi merupakan salah
satu faktor penting yang menentukan cepat atau lambatnya reaksi berlangsung.
zat terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang
mengandung sebagian besar zat pelarut relatif terhadap pelarut, berarti larutan
kecil zat terlarut, maka konsentrasinya rendah atau encer. Pada umumnya
larutan elektrolit.
Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan agar dapat mengetahui cara
homogen dari dua macam zat atau lebih. Zat padat, cair dan gas semuanya dapat
dilarutkan ke dalam cairan untuk membuat larutan. Dengan kata lain, setiap
campuran yang membentuk hanya satu fase adalah larutan. Sesuai dengan definisi
atau pengertian maka udara bersih dapat dipandang sebagai larutan. Sebab larutan
yang dianggap udara merupakan campuran homogen dari sistem gas seperti
nitrogen, oksigen, argon, dan juga karbon dioksida, dan lain-lain (Khopkar,
1990).Fasa larutan dapat berupa fasa cair, padat atau gas tergantung pada dua sifat
komponen larutan tersebut. Dan tiga wujud zat seharusnya terbentuk dalam
sembilan macam zat larutan, tetapi zat berwujud padat dan cair tidak membentuk
dalam larutan dalam pelarut berwujud gas. Partikel yang berwujud padat dan cair
dalam zat lain yang berwujud gas akan membentuk larutan heterogen (Khopkar,
1990).
perbandingan tidak tetap atau juga penggabungan antara dua zat atau lebih yang
berbeda tanpa reaksi dan jenis – jenis campuran ada 2 macam, yaitu campuran
Kelarutan merupakan jumlah maksimum dari suatu zat yang dapat larut didalam
1.Jenis pelarut, zat bisa bercampur asalkan keduanya memiliki jenis yang sama.
2.Suhu, kelarutan suatu zat berwujud padat semakin tinggi , jika suhunya naik
sehingga akan semakin cepat gula larut dalam cair (Hiskia, 1996).
dan mengadakan kesetimbangan dengan zat pelarut padatnya. Atau dengan kata
lain, larutan yang partikel – partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi
2.Larutan Tak Jenuh, larutan yang mengandung (zat terlarut) kurang dari suatu
yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh atau dengan kata lain, larutan
3. Larutan Lewat Jenuh, suatu larutan yang mengandung lebih banyak solut tidak
daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh atau dengan kata lain, larutan
yang dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan (Hiskia, 2001).
besar zat pelarut sedangkan Larutan Encer adalah larutan yang mengandung
sejumlah kecil zat pelarut, relatif terhadap jumlah pelarut (Hiskia, 2001).
Air disebut pelarut universal karena dapat melarutkan lebih banyak zat
daripada pelarut lainnya, tetapi tidak benar - benar universal, namun air
merupakan pelarut yang luar biasa karena ditandai polaritas dari molekul air dan
(Aminu.2010).
setiap satuan larutan atau pelarut. Konsentrasi dinyatakan pada satuan fisik,
seperti halnya satuan volume, satuan kimia, ataupun satuan berat seperti mol,
sifat – sifat yang tergabung dari jumlah partikel dalam larutan. Secara
m=massa/Mrx1000/p
2.Molaritas (M) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Secara
M = n/v
3.Fraksi mol (x) menyatakan perbandingan mol salah satu komponen dengan
memiliki bau tersedak ketika panas, tak berwarna dan memiliki rasa asam, sifat
kimia yang dimiliki adalah asam kuat, bersifat korosif, memiliki afinitas yang
sangat besar terhadap air, sifatnya reaktif, asam bervalensi 2, dan diperoleh dari
Sifat fisik yang dimiliki NaCl adalah solid, memiliki rasa asin, mudah
larut dalam air, dan tidak bisa melewati selaput semipermeable. Sifat kimia yang
dimiliki NaCl adalah NaCl didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga PHnya
netral, ikatan ioniknya kuat ( )+( ) selisih elektronegatifnya lebih dari dua,
dan larutannya merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air
(Sukardjo, 1997).Air mempunyai sifat fisika dan kimia yang unik, karena
fungsinya sangat penting dalam kehidupan mahluk di dunia ini. Air merupakan
pelarut yang sangat baik. Air yang terdapat di danau, sungai, dan laut
dari suatu sistem ke lingkungan. Sedangkan reaksi endoterm ialah reaksi kimia
yang menyerap kalor atau energi dari lingkungan ke sistem. Salah satu contoh
reaksi eksoterm adalah percobaan H₂SO₄ dan contoh reaksi endoterm adalah
3.1 Alat
1.Neraca analitik
3.Pipet tetes
4.Pipet ukur 1 ml
6.Batang pengaduk
7. Corong kaca
8. Spatula
9.Kaca arloji
11.Bulp
3.2.Bahan
1.NaCl
2.H2SO4 96 %
3.Aquades
4. Tisu
IV.Prosedur Percobaan
4.1.Larutan NaCl
6.Dibilas gelas kimia 100 ml menggunakan aquades dan bilasannya di Labu 100
ml
7.Ditutup labu ukur 100 ml dan di bolak-balik sambil dipegang tutupnya hingga
tercampur rata.
4.2.Pengenceran H2SO4
2.Dipipet H2SO4 96% sebanyak 1 ml dan dimasukkan kedalam gelas kimia 100
ml.
5.Dibilas gelas kimia dan bilasannya dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL
7.ditutup labu ukur 100 ml dan bolak-balik sambil dipegang tutupnya hingga
tercampur rata.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.Hasil
Persen volume 1%
5.2Reaksi
5.3Perhitungan
1.Larutan NaCl
Diketahui :
Vlarutan = 100 ml
air = 1 gram/ ml
Ditanya :
- A. Molaritas ?
Jawab :
A. M = =
= 0,171 M
Mol NaCl =
= 0,017 mol
Mol air =
Karena mol air belum diketahui maka kita cari terlebih dahulu massanya dengan
= 0,464 ml
= 99,356 ml
= 99,536 . 1
= 99,536 gram
Mol air = =
= 5,529 mol
XNaCl =
= = 3,065 X 10-3
= X 100%
= 1,0018%
- VH2SO4 = 1 ml
Ditanya :
A. Molaritas ?
Jawab :
M1 = =
= 18,2
M1.V1 = M2.V2
M2 = =
= 0,180 M
Karena massa H2SO4 belum diketahui maka kita cari terlebih dahulu massanya
M H2SO4 = V. P
= 1. 1,84
= 1,84 gram
Mol H2SO4 = =
= 0,018 mol
Mol H2O =
= 5,5 mol
X H2SO4 =
= 3,262 X 10-3
= X 100%
= 1%
4.4 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan dua percobaan. Percobaan yang pertama yaitu
pembuatan larutan NaCl ( zat pelarut ) dan aquades ( zat terlarut ). Pertama-tama
kemudian dimasukkan kedal gelas kimia yang telah berisi aquades dan diaduk
agar tercampur sempurna. Kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dan
Pada percobaan kedua, pengenceran larutan dari H2SO4 ( zat cair ) dan aquades
( zat terlarut ). Pertam-tama dipipet 1 ml H2SO4 kedalam gelas kimi yang telah
H2SO4 dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dan dibolak-balik, dari percobaan
padat, sedangkan H2SO4 diukur menggunakan pipet Volume krena merupakan zat
cair.
diinginkan. H2SO4 dimasukkan kedalam gelas kimia yang sudah berisi aquades,
hal ini dilakukan agar menghilangkan panas dari H2SO4. Apabila H2SO4
dimasukkan terlebih dahulu tanpa berisi aquades akan memercik dan yang paling
H2SO4 sebanyak 96%, masa jenis H2SO4 sebesar 1,84 gram/ml dan Mr H2SO4.
Serta rumus pengenceran yaitu M1V1 = M2V2. Digunakannya rumus pengenceran
ketelitian dalam pengukuran NaCl menggunakan neraca analitik dan kurang teliti
5.1 Kesimpulan
- perbedaan pembuatan larutan NaCl dan H2SO4 diantranya yaitu cara
pipet ukur 1ml. Rumus yang digunakan untuk menghitung konsentrasi NaCl
- a. Reaksi yang terjadi pada pembuatan larutan NaCl dan air
M, fraksi mol 3,065 x 10-3 dan persen berat 1,0018%. Pada pembuatan larutan H-
2SO4 didapatkan konsentrasi molaritasnya 0,18 M, fraksi mol 3,626 x 10-3 dan
- Faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, jumlah zat, jenis zat,
dan tekanan.
5.2 Saran
seperti NH4Cl, CH3COONH4, HCl, dan lain-lain agar mendapatkan hasil yang
beragam.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Adi dan Roeswati. “Sifat Fisik dan Kimia”. Jakarta : PT. Gramedia
Farmasi UGM
Indonesia