Anda di halaman 1dari 21

BUNDELAN

KIMIA FARMASI DASAR

2019/2020

DISUSUN OLEH :

NAMA : NABILA (1904109)

: DINA SAFITRI (1904103)

: KHAIRUNNISA (1904075)

KELAS : B REGULER

KELOMPOK/SHIFT : 6/2B

DOSEN PEMIMBING : EPI SUPRI WARDI, M.Si

: TISA MANDALA SARI , M.Si

ASISTEN DOSEN : INTAN ISTIQOMAH


: MIFTAHUL JANAH

: ROSMELIA

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA

YAYASAN PERINTIS PADANG

LARUTAN

I.Tujuan

1. Mengetahui berbedaan pembuatan larutan NaCl dan H2SO4

2.Mengetahui reaksi yang terjadi pad proses pembuatan larutan NaCl H2SO4

dengan air.

3. Mengetahui hasil dari konsentrasi dari pembuatan NaCl dan H2SO4

4.Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan

II. TEORI

Banyak bahan kimia yang digunakan untuk praktikum berbentuk larutan.

Untuk membuat larutanpada umumnya digunakan pelarut air. Ada juga beberapa

larutan yang menggunakan pelarut lain.Hampir semua proses kimia berlangsung

dalam larutan sehingga penting untuk memahami sifat-sifatnya. Larutan adalah

sesuatu yang penting bagi manusia dan makhluk hidup pada umumnya. Reaksi-

reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara zat

murni. Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam

kebanyakan reaksi berlangsung didalam larutan air. Tubuh manusia menyerap


mineral, vitamin dan makanan dalam bentuk larutan. Larutan biasanya terdiri

dari dua zat atau lebih yang merupakan campuran homogen. Larutan disebut

campuran homogen karena komposisi dari larutan begitu seragam atau satu fase

sehingga tidak dapat diamati dan bagian-bagian komponen penyusunnya

meskipun dengan menggunakan mikroskop ultra sekalipun.Larutan terjadi jika

atom, molekul atau ion dari suatu zat semuanya terdispersi (larut). Laruta terdiri

dari dua komponen penting, komponen tersebut adalah terlarut

Biasanya komponen pelarut mengandung jumlah zat terbanyak dan

komponen pelarut mengandung jumlah zat yang lebih sedikit. Konsentrasi adalah

kuantitas relatif suatu zat tertentu didalam larutan. Konsentrasi merupakan salah

satu faktor penting yang menentukan cepat atau lambatnya reaksi berlangsung.

Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut menyatakan banyaknya

zat terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang

mengandung sebagian besar zat pelarut relatif terhadap pelarut, berarti larutan

tersebut konsentrasinya tinggi atau pekat. Sebaliknya bila mengandung sejumlah

kecil zat terlarut, maka konsentrasinya rendah atau encer. Pada umumnya

larutan.mempunyai beberapa sifat, diantaranya sifat larutan non elektrolit dan

larutan elektrolit.

Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan agar dapat mengetahui cara

pembuatan suatu larutan dan cara mengencerkan larutan.Larutan adalah campuran

homogen dari dua macam zat atau lebih. Zat padat, cair dan gas semuanya dapat

dilarutkan ke dalam cairan untuk membuat larutan. Dengan kata lain, setiap

campuran yang membentuk hanya satu fase adalah larutan. Sesuai dengan definisi

atau pengertian maka udara bersih dapat dipandang sebagai larutan. Sebab larutan
yang dianggap udara merupakan campuran homogen dari sistem gas seperti

nitrogen, oksigen, argon, dan juga karbon dioksida, dan lain-lain (Khopkar,

1990).Fasa larutan dapat berupa fasa cair, padat atau gas tergantung pada dua sifat

komponen larutan tersebut. Dan tiga wujud zat seharusnya terbentuk dalam

sembilan macam zat larutan, tetapi zat berwujud padat dan cair tidak membentuk

dalam larutan dalam pelarut berwujud gas. Partikel yang berwujud padat dan cair

dalam zat lain yang berwujud gas akan membentuk larutan heterogen (Khopkar,

1990).

Campuran adalah gabungan zat – zat yang berbeda jenisnya dengan

perbandingan tidak tetap atau juga penggabungan antara dua zat atau lebih yang

berbeda tanpa reaksi dan jenis – jenis campuran ada 2 macam, yaitu campuran

homogen yang artinya adalah campuran yang seluruh bagiannya mempunyai

perbandingan komponen yang sama sehingga sangat sulit untuk membeda –

bedakan komponen zat penyusunannya dan campuran heterogen yang artinya

adalah campuran yang perbandingan komponen disetiap bagiannya tidak sama

sehingga masih dapat dibedakan zat – zat penyusunnya (Khopkar, 1990).

Kelarutan merupakan jumlah maksimum dari suatu zat yang dapat larut didalam

sejumlah pelarut pada temperatur atau suhu tertentu (Khopkar, 1990).

Kelarutan suatu zat memiliki beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu :

1.Jenis pelarut, zat bisa bercampur asalkan keduanya memiliki jenis yang sama.

2.Suhu, kelarutan suatu zat berwujud padat semakin tinggi , jika suhunya naik

3.Pengadukan, dengan diaduk maka antara partikel dan pelarut bertumbukan

sehingga akan semakin cepat gula larut dalam cair (Hiskia, 1996).

Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:


1.Larutan Jenuh, suatu larutan yang mengandung sejumlah zat pelarut yang laru

dan mengadakan kesetimbangan dengan zat pelarut padatnya. Atau dengan kata

lain, larutan yang partikel – partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi

2.Larutan Tak Jenuh, larutan yang mengandung (zat terlarut) kurang dari suatu

yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh atau dengan kata lain, larutan

yang partikel–partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi.

3. Larutan Lewat Jenuh, suatu larutan yang mengandung lebih banyak solut tidak

daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh atau dengan kata lain, larutan

yang dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan (Hiskia, 2001).

Larutan Pekat adalah larutan yang memiliki atau mengandung sebagian

besar zat pelarut sedangkan Larutan Encer adalah larutan yang mengandung

sejumlah kecil zat pelarut, relatif terhadap jumlah pelarut (Hiskia, 2001).

Air disebut pelarut universal karena dapat melarutkan lebih banyak zat

daripada pelarut lainnya, tetapi tidak benar - benar universal, namun air

merupakan pelarut yang luar biasa karena ditandai polaritas dari molekul air dan

kecendrungan untuk membentuk ikatan hidrogen dengan molekul lain

(Aminu.2010).

Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap dalam

setiap satuan larutan atau pelarut. Konsentrasi dinyatakan pada satuan fisik,

seperti halnya satuan volume, satuan kimia, ataupun satuan berat seperti mol,

ekuivalen, dan massa rumus. Konsentrasi memiliki 3 satuan antara lain :

1.Molalitas (m) merupakan satuan konsentrasi yang penting untuk menentukan

sifat – sifat yang tergabung dari jumlah partikel dalam larutan. Secara

matematis pernyataan diatas dinyatakan sebagai berikut :


m= n x1000/p

m=massa/Mrx1000/p

2.Molaritas (M) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Secara

matematis pernyataan diatas dinyatakan sebagai berikut :

M = n/v

3.Fraksi mol (x) menyatakan perbandingan mol salah satu komponen dengan

Jumlah mol semua komponen – komponen. Fraksi mol masing –

masingkomponen dalam suatu larutan dapat ditentukan sebagai berikut :

xA = nA/nA +B atau xB = nB/nA+n

Sifat fisik yang dimiliki cairannya berminyak tebal, berbau namun

memiliki bau tersedak ketika panas, tak berwarna dan memiliki rasa asam, sifat

kimia yang dimiliki adalah asam kuat, bersifat korosif, memiliki afinitas yang

sangat besar terhadap air, sifatnya reaktif, asam bervalensi 2, dan diperoleh dari

reaksi SO₃ dengan air SO₃+H₂OH₂SO₄ (Karyadi, 1994).

Sifat fisik yang dimiliki NaCl adalah solid, memiliki rasa asin, mudah

larut dalam air, dan tidak bisa melewati selaput semipermeable. Sifat kimia yang

dimiliki NaCl adalah NaCl didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga PHnya

netral, ikatan ioniknya kuat ( )+( ) selisih elektronegatifnya lebih dari dua,

dan larutannya merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air

(Sukardjo, 1997).Air mempunyai sifat fisika dan kimia yang unik, karena

fungsinya sangat penting dalam kehidupan mahluk di dunia ini. Air merupakan

pelarut yang sangat baik. Air yang terdapat di danau, sungai, dan laut

mengandung zat yang larut didalamnya (Gunawan, 2004).


Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepaskan kalor atau energi

dari suatu sistem ke lingkungan. Sedangkan reaksi endoterm ialah reaksi kimia

yang menyerap kalor atau energi dari lingkungan ke sistem. Salah satu contoh

reaksi eksoterm adalah percobaan H₂SO₄ dan contoh reaksi endoterm adalah

percobaan pembuatan larutan NaCl (Petrucci, 1987).


III. Alat dan Bahan

3.1 Alat

1.Neraca analitik

2. Labu ukur 100 ml

3.Pipet tetes

4.Pipet ukur 1 ml

5.Gelas kimia 100 ml

6.Batang pengaduk  

7. Corong kaca

8. Spatula

9.Kaca arloji

10. Botol semprot

11.Bulp

12. Alat tulis

3.2.Bahan

1.NaCl

2.H2SO4 96 %

3.Aquades

4. Tisu
IV.Prosedur Percobaan

4.1.Larutan NaCl

1.Ditimbang NaCl menggunakan neraca analitik sebanyak 1,0018 gram.

2.Dimasukkan aquades sebanyak 50 ml kedalam gelas kimia 100 ml.

3.Dimasukkan NaCl kedalam gelas kimia 100 ml yang berisi aquades.

4.Diaduk menggunakan batang pengaduk.

5.Dipindahkan kedalam labu ukur 100 ml menggunakan corong kaca.

6.Dibilas gelas kimia 100 ml menggunakan aquades dan bilasannya di Labu 100

ml

7.Ditutup labu ukur 100 ml dan di bolak-balik sambil dipegang tutupnya hingga

tercampur rata.

4.2.Pengenceran H2SO4

1.Dimasukkan aquades sebanyak 50 ml kedalam gelas kimia 100 ml.

2.Dipipet H2SO4 96% sebanyak 1 ml dan dimasukkan kedalam gelas kimia 100

ml.

3. Diaduk menggunakan batang pengaduk.

4.Dipindahkan ke labu ukur 100 ml menggunakan corong kaca.

5.Dibilas gelas kimia dan bilasannya dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL

6.Dimasukkan sisa bilasannya dengan menggunakan pipet tetes. hingga sampai

dengan batas ukur 100 ml pada labu ukur.

7.ditutup labu ukur 100 ml dan bolak-balik sambil dipegang tutupnya hingga

tercampur rata.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.Hasil

N Nama Larutan Konsentrasi

1. Larutan NaCl Molaritas 0,171

Fraksi Mol 3,065 X 10-3

Persen berat 1,0018%

2. Larutan H2SO4 Molaritas 0,180

Fraksi Mol 3,262 X 10-3

Persen volume 1%

5.2Reaksi

1.NaCl dan air

NaCl + H2O Na+ + Cl- + H2O

2.H2SO4 dan air

H2SO4 + H2O 2H+ + SO4-2 + H2O

5.3Perhitungan

1.Larutan NaCl

Diketahui :

massa NaCl = 1,0018 gram

Mr NaCl = 58,5 gram/mol

Vlarutan = 100 ml
air = 1 gram/ ml

NaCl = 2,16 gram/ ml

-          Mr air = 18 gram/ mol

Ditanya :

-          A. Molaritas ?

-          B. Fraksi mol ?

-          C. Persen berat ?

Jawab :

A.    M = =

= 0,171 M

B.     Fraksi Mol

Mol NaCl =

= 0,017 mol

Mol air =

Karena mol air belum diketahui maka kita cari terlebih dahulu massanya dengan

cara sebagai berikut.

Vair =Vlarutan – VNaCl


VNaCl = =

= 0,464 ml

Vair = 100 ml – 0,464 ml

= 99,356 ml

Massa air = V. air

= 99,536 . 1

= 99,536 gram

Mol air = =

= 5,529 mol

XNaCl =

= = 3,065 X 10-3

C.     Persen berat = X 100%

= X 100%

= 1,0018%

4.3.2 Larutan H2SO4


Diketahui :

-          Kadar H2SO4 = 96%

-          = 1,84 gram/ ml

-          Vlarutan = 100 ml

-          Mr H2SO4 = 98 gram/ml

-          VH2SO4 = 1 ml

Ditanya :

A.    Molaritas ?

B.     Fraksi mol ?

C.     Persen Volume ?

Jawab :

A.    Molaritas sebelum diencerkan

M1 = =

= 18,2

Molaritas setelah diencerkan

M1.V1 = M2.V2

M2 = =
= 0,180 M

B.     Mol H2SO4 =

Karena massa H2SO4 belum diketahui maka kita cari terlebih dahulu massanya

dengan cara sebagai berikut.

M H2SO4 = V. P

= 1. 1,84

= 1,84 gram

Mol H2SO4 = =

= 0,018 mol

Mol H2O =

= 5,5 mol

X H2SO4 =

= 3,262 X 10-3

C.     Persen Volume = X 100%

= X 100%
= 1%

4.4 Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan dua percobaan. Percobaan yang pertama yaitu

pembuatan larutan NaCl ( zat pelarut ) dan aquades ( zat terlarut ). Pertama-tama

NaCl ditimbang menggunakan neraca analitik didapatkan sebanyak 1,0018 gram

kemudian dimasukkan kedal gelas kimia yang telah berisi aquades dan diaduk

agar tercampur sempurna. Kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dan

dibolak-balik dari percobaan tersebut didapatkan konsentrasi sebanyak 0,171 M,

fraksi mol 3,065 X 10-3 dan persen berat sebanyak 1,0018%.

Pada percobaan kedua, pengenceran larutan dari H2SO4 ( zat cair ) dan aquades

( zat terlarut ). Pertam-tama dipipet 1 ml H2SO4 kedalam gelas kimi yang telah

berisi aquades sebanyak 50 ml dan diaduk agar tercampur. Kemudian larutan

H2SO4 dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dan dibolak-balik, dari percobaan

tersebut didapatkan hasil konsentrasi molaritasnya sebanyak 0,18 M, fraksi mol

sebanyak 3,262 X 10-3 dan persen volumenya sebesar 1%.


Perbedaan pembuatan larutan NaCl dan H2SO4 yang pertama adalah cara

pengukuran takaran NaCl menggunakan neraca analitik karena menggunakan zat

padat, sedangkan H2SO4 diukur menggunakan pipet Volume krena merupakan zat

cair.

Yang kedua dalam dalam menghitung konsentrasi, NaCl menggunakan rumus

sedangkan larutan H2SO4 menggunakan rumus pengenceran yaitu M1V1 =

M2V2.Fungsi perlakuan pada pembuatan larutan NaCl diantaranya dilakukan

penimbangan menggunakan neraca analitik agar mendapatkan NaCl yang

diinginkan. Dilakukan pengadukan agar NaCl dan pelarut aquades bercampur

dengan rata dan larutan sempurna. Dibolak-balik labu ukur untuk

menghomogenkan larutan. Fungsi perlakuan pada H2SO4 diantaranya dilakukan

pengukuran menggunakan pipet volume agar mendapatkan volume H2SO4 yang

diinginkan. H2SO4 dimasukkan kedalam gelas kimia yang sudah berisi aquades,

hal ini dilakukan agar menghilangkan panas dari H2SO4. Apabila H2SO4

dimasukkan terlebih dahulu tanpa berisi aquades akan memercik dan yang paling

bahayanya mengakibatkan pecahnya gelas kimia. Labu ukur dibolak-balik untuk

menghomogenkan larutan H2SO4.Pada penentuan molaritas NaCl menggunakan

rumus M = karena sudah diketahui masa NaCl melalui penimbangan, Mr NaCl,

dan volume larutannya. Sedangkan pada penentuan

molaritas H2SO4 menggunakan rumus m = karena yang diketahui kadar

H2SO4 sebanyak 96%, masa jenis H2SO4 sebesar 1,84 gram/ml dan Mr H2SO4.
Serta rumus pengenceran yaitu M1V1 = M2V2. Digunakannya rumus pengenceran

M1V1 = M2V2 karena larutan H2SO4 dicampurkan dengan aquades.

Faktor kesalahan pada percobaan pembuatan laruatan ini diantaranya kurangnya

ketelitian dalam pengukuran NaCl menggunakan neraca analitik dan kurang teliti

dalam pengukuran H2SO4 menggunak pipet ukur 1 ml.


V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

-          perbedaan pembuatan larutan NaCl dan H2SO4 diantranya yaitu cara

penakaran NaCl menggnakan neraca analitik, sedangkan H2SO4 penggunakan

pipet ukur 1ml. Rumus yang digunakan untuk menghitung konsentrasi NaCl

menggunakan rumus , sedangkan larutan H2SO4 menggunakan rumus

-   a. Reaksi yang terjadi pada pembuatan larutan NaCl dan air

NaCl + H2O Na+ + Cl- + H2

b. Reaksi yang terjadi pada pembuatan larutan H2SO4 dan air


H2SO4 + H2O 2H+ + SO4-2 + H2O

-   Pada pembuatan NaCl didapatkan didapatkan konsentrasi molaritasnya 0,171

M, fraksi mol 3,065 x 10-3 dan persen berat 1,0018%. Pada pembuatan larutan H-

2SO4 didapatkan konsentrasi molaritasnya 0,18 M, fraksi mol 3,626 x 10-3 dan

persen volume 1%.

-  Faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, jumlah zat, jenis zat,

dan tekanan.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam percobaan pembuatan larutan menggunakan bahan yang lain

seperti NH4Cl, CH3COONH4, HCl, dan lain-lain agar mendapatkan hasil yang

beragam.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 1996. “Kimia Larutan”. Bandung : Citra Aditya Bakti

Achmad, Hiskia. 2001. “Kimia Larutan”. Bandung : Citra Aditya Bakti

Gunawan, Adi dan Roeswati. “Sifat Fisik dan Kimia”. Jakarta : PT. Gramedia

Irfandah, Aminu. 2010. “Mengapa Air Disebut Pelarut Universal”. Yogyakarta

Farmasi UGM

Karyadi, Grenny. 1994. “Kimia Dasar 2”. Jakarta : DEPDIKBUD

Khopkar, S.M. 1990. “Konsep Dasar Kimia Analitik”. Jakarta : Universitas

Indonesia

Petrucci,R. 1987 .“KimiaDasar 2” . Bandung: ITB

Sukardjo.1997. “Kimia Fisika”. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai