Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
F. HASIL PENGAMATAN
No. Aktivitas Hasil
1 Menimbang padatan NaOH 4 gram
Padatan NaOH ditanbahkan aquadest Panas dan keruh (ada
gelembung)
Larutan dikocok Menjadi larutan 2M
G. ANALISIS DATA
1. Pembuatan larutan NaOH 2M
Diketahui : Molaritas NaOH = 2M = 2 mol/L
Volume NaOH = 50 mL = 0,05 L
Mr NaOH = 40 gr/mol
Ditanya : Massa NaOH…?
𝑚𝑜𝑙
Penyelesaian :M= 𝑣
mol = M x v
mol = 2M x 0,05L
mol= 0,1 mol
Massa
mol = Mr
V2 = 16,66 mL
b. Pembuatan larutan 50 mL larutan HCl 1M dari larutan HCl 2 M
Diketahui : M1 = 1M
M2 = 2M
V1 = 50 ml
Ditanya : V2…?
Penyelesaian : V1x M1= V2x M2
50mL x 1 M =V2x 2 M
50x1
V2 = mL
2
V2 = 25 mL
c. Pembuatan larutan 50 mL larutan HCl 0,1M dari larutan HCl 1 M
Diketahui : M1 = 0,1M
M2 = 1M
V1 = 50 mL
Ditanya : V2…?
Penyelesaian : V1x M1= V2x M2
50mL x 0,1 M =V2x 1 M
50x0,1
V2= mL
1
V2 = 5 mL
H. PEMBAHASAN
Larutan merupakan campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda
jenis. Ada dua komponen utama pembentuk larutan, yaitu zat terlarut (solute)
dan pelarut (solvent) . Fasa larutan dapat berupa fasa gas, cair, atau fasa padat
bergantung pada sifat kedua komponen pembentuk larutan. Apabila fasa
larutan dan fasa zat-zat pembentuknya sama, zat yang berada dalam jumlah
terbanyak umumnya disebut pelarut sedangkan zat yang lainnya disebut
sebagai zat terlarutnya (HAM, 2012:1). Sifat-sifat suatu larutan sangat
dipengaruhi oleh susunan komposisinya. Untuk menyatakan komposisi larutan
tersebut maka digunakan istilah konsentrasi larutan yang menunjukkan
perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut (Putri, dkk, 2017: 147).
Sodium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai natrium hidroksida,
adalah jenis basa logam kaustik. Sodium hidroksida membentuk larutan alkalin
yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air (Muliadi, dkk, 2017:163).Natrium
hidroksida terbentuk dari oksida basa natrium oksida yang dilarutkan dalam
air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan
dalam air. NaOH bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon
dioksida dari udara bebas (Evanuarini, dkk, 2017 : 70).
NaOH(aq) + H2O(l)→Na+(aq) + OH-(aq)
Pada praktikum ini yaitu pembuatan NaOH 2 M. Larutan NaOH
digunakan sebagai larutan yang akan diencerkan sekaligus merupakan zat
terlarut dan menggunakan aquades sebagai pelarut. Prinsip dasar dari
pembuatan larutan yaitu dengan penimbangan dari zat padat (kristalnya) atau
pemipetan dari larutan murninya yang kemudian dilarutkan dengan pelarut
yang sesuai. Percobaan ini dilakukan dengan menghitung massa gelas kimia
terlebih dahulu, kemudian menimbang massa gelas kimia yang berisi NaOH
(sebanyak 4 g). Kemudian padatan NaOH yang telah ditimbang di larutkan
dengan menggunkan aquades, kemudian dihomogenkan. Perubahan yang
terjadi yaitu terjadi reaksi yaitu panas pada dinding atau bagian luar labu ukur
dan warnanya barubah menjadi bening.
Pada pembuatan larutan HCl dengan konsentrasi yang lebih rendah
dilakukan berdasarkan rumus pengenceran dari HCl dengan konsentrasi yang
lebih tinggi. Prosedur untuk penyiapan larutan yang kurang pekat dari larutan
yang lebih pekat disebut pengenceran (dilution). (Chang, 2004 : 108)
Pada percobaan kedua dilakukan pengenceran dari larutan HCl 6 M
menjadi 2 M, pengenceran 2 M menjadi 1 M, dan pengenceran 1 M menjadi
0,1 M. Pada pengenceran 6 M menjadi 2 M sebanyak 16,66 mL HCl dan
hasilnya berwarna bening. Pada pengenceran 2 M menjadi 1 M sebanyak 25
mL HCl dan hasilnya berwarna bening. Dan juga pada pengenceran 1 M
menjadi 0,1 M sebanyak 5 mL warnanya tetap berwarna bening.
I. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Larutan merupakan campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda jenis.
Ada dua komponen utama pembentuk larutan, yaitu zat terlarut (solute) dan
pelarut (solvent). Zat yang berada dalam jumlah terbanyak umumnya disebut
pelarut sedangkan zat yang lainnya sebagai zat terlarutnya. Pembuatan larutan
dengan kemolaran tertentu dapat dilakukan dengan melarutkan zat terlarut
berbentuk padatan.
b. Pembuatan larutan dengan kemolaran tertentu zat terlarut dari larutan yang
lebih besar konsentrasinya. Untuk menyatakan konsentrasi suatu larutan
dapat dilakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya.
Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan adalah
molaritas. Proses pembuatan larutan suatu zat yang berasal dari cairan
pekatnya disebut pengenceran.
2. Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan selanjutnya lebih memperhatikan alat
pelindung diri agar terhindar dari bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dalam
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
1. Larutan induk adalah larutan yang dapat dibuat dengan mengencerkan larutan
yang konsentrasinya lebih besar.
2. Untuk mengencerkan asam sulfat, tidak boleh air ditambahkan kedalam asam
sufat karena pencampuran asam sulfat dengan airsangat eksoterm dan massa
jenis asam sulfat pekat lebih besar daripada air. Jika air ditambahkan kedalam
asam sulfat, maka akan membentuk lapisan dengan asam sulfat dilapisan
bawah. Ketika sam sulfat dan air bercampur, terbentuk panas yang dapat
menyebabkan air dibagian atas meluap.
3. Dik : Massa NaOH = 0,04 gram
ρ air = 1 gram/mol
Mr NaOH = 40 gram/mol
(b) bpj………….?
(c) molar………...?
Penyelesaian:
= 1 gram/ml . 1.000 ml
= 1.000 gram
= 0,004%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁𝑎𝑂𝐻
b. Bpj = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑁𝑎𝑜ℎ =
0,04
= 40
= 0,0001 mol
𝑛
c. M= 𝑉
0,01
=
1
=0,001 M
DOKUMENTASI
Setelah larutan
Kocok larutan
dikocok
2. PembuatanHCl 2 M, 1 M dan 0,1 M darilarutanHCl 6 M.
atur
Menghitung Mengukur volume Memasukkan
volume HCl HCl HCl kedalam
labu takar
Larutan 0,1 M