PENDAHULUAN
Dalam dunia kimia larutan adalah campuran yang homogen antara dua
atau lebih zat, zat jumlahyan sedikit didalam larutan tersebut disebut zat terlarut
atau solut, dan sedangkan jumlah yang lebih banyak lagi dari pada zat-zat lain dan
larutan disebut pelarut atau solken.
Dalam pembuatan larutan dapat diketahui reaksi-reaksi apasaja yang terjadi jika
zat terlarut dan pearut saling bercampuran membentuk larutan. Hal ini juga terjadi
didalam.
Dalam ilmu kimia moderen Boyle yang merupakan orang pertama yang
memberikan definisi bahwa unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi
lagi menjadi dua zat atau lebih.
Ion merupakan salah satu golongan zat kimia yang berupa asam dan basah
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
1
1.3 Tujuan
a. Mempelajari cara membuat larutan dari bahan cairan dan padat dengan
konsentrasi tertentu
b. Untuk dapat mengetahui sifat-sifat unsur kimia
c. Mempelajari kesetimbangan ion-ion dalalam kehidupan sehari-hari
d. Mempelajari aspek elektrolisis dalam kimia
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Larutan
Lartan dapat didefinisikan sebagai suatu campuran antara zat terlarut
dan pelarut yang saling homogen yang terdispersi menjadi molekul atau Ion
yang komposisi dari larutan yang begitu seragam. Berikut homogen karena
komposisi dari larutannya begitu seragam (suatu tase), hingga tidak dapat di
amati bagian-bagian komponen penyusunan atau membentuk, dan meskipun
dengan mikroskop ultra salam campuran heterogen permukaan-permukaan
tertentu dapat di amati antara dalam tase yang telah di lewati masa
pemisahan dan terpisah.
Satu larutan terdiri dari dua komponen yang terjadi dalam komponen zat
terbanyak yang di sebut pelarut (solven) dan komponen lainnya yang
mengandung jumlah sedikit disebut zat terlarut (solut). Kedua didalam
larutan dapat digunakan sebagai pelarut ataupun zat terlarut yang
terkandung dalam komposisinya misalnya dalam alkohol 70% (70:30)
makaalkohol dugunakan untuk sebagi pelarut dan air merupakan zat
terlarut.
Pada umumnya larutan yang dimaksud terdiri dari campuran yang
berbentuk cair, yang juga bertase gas, ataupun paadatan larutan yang
berbentuk gas adalah udarah yang mana terdiri dari campuran gas seeperti
nitrogendan oksigen.
Dua senyawa dapat bercampur lebih mudah bila gaya tarik menarik
antara molekul zat terlarut dan zat pelarut semakin besar. Besarnya gaya
tarik ini dapat kitan tentukan oleh ikatan pada masing-masing molekul.
Bila gaya tarik antara molekul dan termasuk dalam kelompok yang
ramah, seperti air denetanol maka keduanya akan saling melarutkan.
Sedangkan, bila gaya tarik menarik molekulnya berbeda jenis (seperti air
dan minyak), maka tidak aakan saling menarik contohlain adalah campuran
zat di dalam air seperti sirup 60% dimana padatnya kebanyakan orang
memiliki air sebagai pelarut karena air akan mempertahankan keadaan
fisiknya, dan gula sebagai zat terlarut karena berubah keadaan fisiknya.
Paada umumnya larutan yang dimaksud pada hal itu adalah suatu
campuran yang barbentuk cairan, meskipun ada juga yang berfase gas
maupun padat. Larutan yang berbentuk gas adalah suatu udara yang mana
merupakan campuran dari bagian jenis gas seperti hidrogen dan oksigen,
sedangkan yang merupakan campuran yang homogen, emas dan perak
ataupun logam lain yang mana bila gaya tarik-menarik antara dua
molekulnya solut dan bila dua senyawa yang dapat dicampur lebih mudah
3
oleh solut. Dan bila suatu gaya tarik antara molekulnya termasuk kedalam,
kelompok yang sama (cair dan etanol) maka keduanya akan saling
melarutkan. Sedangkan jika kekuatan gaya tarik menarik benda jenisnya
(misalnya air dan minyak) maka keduanya itu akan sukar melarutkan
bahkan tidak bisa.
Larutan jenuh ialah yang mengandung zat larutan dalam jumlah yang di
perlukan untuk adaya sebuah kesetimbangan antara zat pelarut dan terlarut,
dan yang tak terlarut. Banyaknya solut-solut yang terlarut dalam zat pelarut
yang banyaknya terlarut untuk dapat menghasilkan suatu larutan jenuh
disebut suatu setimbangan atau kelarutan.
Setelah terjadi kesetimbangan selisi beban awal dan berat pada
pendataannya yang tidak terlarut adalah kelarutan yang zat tersebut dalam
100 ML pelarut pada larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat
larutan dalam suatu jumlah maksimal dan sehingga tidak dapat ditambahkan
lagi zat terlarut pada keadaan ini terjadi reaksi antara solut dari terlarut dan
tak terlarut atau pada kecepatan pelarut sama dengan kecepatan
pengedepanan dimana larutan tak jenuh adalah suatu larutan yang
mengandung jumlah solut yang lebih banyak daripada larutan jenuh.
dua senyawa dapat bercampur lebih mudah bila gaya tearik menarik
antara molekul zat terlarut dan pelarutnya semakin besar.besarnya gaya tarik
ini juga dapat oleh ikatan pada masing-masing molekul pada gaya tarik
antara molekul dan termasuk dalam kelompok yang sama maka akan saling
melarutkan begitupun juga sebaliknya
2.1.1 Kelarutan
Larutan adalah jumlah zat yang terlarut dapat larut dalam jumlah pelarut
pada suhu tertentu juga dapat sampai membentuk larutan jenuh.kelarutan
suatu zat dapat ditentukan oleh kelarutannya dan kemudian dapat dialrutkan
misalnya dalam 100 ML pelarut.jumlah zat yang ditimbang haru
diperkirakan atau akan membentuk larutan lewat jenuh yang ditandai masih
terdapat zat yang tidak larut di dalam wadah setelah dilakukan pada tahapan
proses penggolongan dan didiamkan
Setelah terjadi kesetimbangan antara zat padat yang terlarut dan yang
tidak terlarut kemudian ditimbang,selisih antara padatnya yang tidak larut
merupakan kelarutan dari suatu zat terlarut dalam 100 ML pelarut pada
larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam suatu
jumlah maksimal,sehingga tidak dapat ditambahkan lagi zat terlarut pada
keadaan ini terjadi antara solut yang terlarut pada keadaan ini dan tak
terlarut,atau pada kecepatan pelarut sama dengan kecepatan
pengendapan.dimana larutan tak jenuh adalah suatu larutan yang
mengandung jumlah zat terlarut (solute) lebih bnanyak daripada larutan
4
yang jenuh.sedangkan lewat jenuh mangandung lebih banyak daripada yang
ada dalam larutan jenuh pada suhu yang sama.
Suatu larutan dengan kosentrasi yang lebih tinggi dapat dijadikan yang
memiliki pada kosentrasi yang lebih tinggi dengan cara menambahkan zat
pelarut. Selama proses penambahan pelarut jumlah zat terlarut tidak akan
berubah tetapi hanya mengurangai perbandingan suatu zat terlarut dengan
terlarut. Pengeceran sering dibekukan dalam laboratotium untuk bisa
mendapatkan larutan yang masa konsentrasi lebih rendah. Suatu kosentrasi
seperti biasanya di encerkan adalah molal, normal serta persen
5
Menurut Routh, jika zat terlarut tidak dapat mengup maka penekanan
tekanan uap larutan sebanding dengan freksi mol zat pelarut.
b. Pelarutan titik beku (ΔTF)
Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku akan sebanding
dengan kemoratan pada ΔTB = M x KB dan ΔTF = M x KF selisi
antara titik beku disebut penurunan titik beku.
c. Peningkatan titik didih (ΔTB)
Larutan yang mempunyai titik didih lebih tinggi dan tidak beku
yang lebih rendah dari pada pelarutannya. Selisi antara titik didih
pelarut disebut dengan kenaikan titik didih (ΔTB).
d. Tekanan osmotik
Tekanan osmotik adalah perembetan molekul terlarut dari pelarut
kedalam larutan, atau dari larutan lebih encer, menuju ke larutan yang
lebih pekat melalui selapce semipermubik. Tekanan osmotik itu
adalah tekanan yang haaarus di bersikan pada permukaan larutan
untuk mencegah terjadinya dinamis dan pelarut.
Pada tahun 1880-an kimiawan asal prancis E.M Roulth
berpendapat bahwa jika melarutkan suatu zat terlarut mempunyai efak
penurunan tekanan uap dari pelarutnya.
2.1.5 Air sebagai pelarut universal
Air mempunyai sifat fisika kimia yang uniknya air merupakan
pelarut yang merupakan pelarut yang sangat baik zat yang larut itu
kebanyakan terdiri atas garam dapur (NaCl), ion kalsium dan ion
magnesium ion sulfat, ion karbonat dan sejumlah logam lainnya.
6
massa dan kosentrasi suatu larutan merupakan kuantitas zat terlarut
dalam suatu pelarut atau larutan.
2.2.3 Elektronegatifitas
Elektronegativitas adalah suatu kamampuan atau dapat diakatakan
kecendurungannya suatu unsur untuk menagkap atau menarik elektron
dan atom unsur-unsur yang segolongan kelektronegativitas juga akan
semkain kecil,sehingga gaya tarik menarik inti akan semakin
lemah.unsur seperiode kelektronegativitas jika makin kekanan semakin
besar teatpi perlu diingat bahwa golongan VIII A tidak memiliki
kelektronegativitas,hal ini karena sudah memiliki 8 elektron kulit terluar
jadi nilai kelekatronegativitas terbesar pada golongan VIII A.
7
Atinitas elektron adalah energi yang menyyertai proses
penambahan elektron pada suatu atom netral, dalam menyerap elektron
dan unsur atnitasnya bertanda positif. Semakin besar atnitasnya elektrom
maka semakin besar kecenderungan unsur tersebut dalam menyerap
elektron (kecenderungan membentuk ion negatif.
Dalam suatu periode, tiitk didih dan titik cair akan akan naik dari
kiri kekanan sampai golongan IV A. lalu turun drastis. Titik didih dan
titik cair terendah akan memiliki oleh unsur golongan VIII A. Dalam
suatu golongan dua kecenderungan yaitu.
8
telah tercapai, meskipun demikian aktifitas molekul tetap berjalan,
molekul-molekul reaktan kembali dengankecepatan sama.
9
2 Metil orange (mo) 3,1 - 4,4 Merah - kuning
3 Metil merah (mm) 4,2 - 6,3 Merah - kuning
4 Bromo thymol (BTB) 6,0 - 7,6 Kuning – biru
5 Phenol phetatein (PP) 8,2 - 10 Tidak berwarna – merah
muda
6 Alizarin S (Al) 11 - 12 Merahmuda - violet
7 Kuning titan (KT) 12 - 13 Kuning - merah
Reaksi reversibel adalah reaksi atau zat reaksi yang Dapat bereaksi
membentuk zat dan hasil dapat tetap bereaksi dengan ciri-ciri yang
sebagai beriku.
2.4 Elektrolisis
10
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu zat-zat elektron
menjadi listrik.jika pada sel elaktrolisis energi listrik diubah menjadi
energi kimia, bila dialirkan satu aliran listrik kedalam larutan asam
terjadi reaksi yang disebut reaksi redoks di dalam sel elektrolisis.
Jika kita celupkan batang elektroda yang masing-masing bertindak
sebagai ketoda dan anoda kedalam suatu larutan kedalam elektrolit yang
akan di elektrolisis, maka di dalam elekrolisa akan berlangsung reduksi
pada ketodan dan oksidasi pada anoda. Jika kedua tersebut diberi arus
listrik yang masuk kedalam larutan menjadi dan akan melalui pada
elektroda, maka terjadilah reaksi redoks.
Elektrolisis merupakan proses kimia yang dapat mengubah energi
listrik menjadi energi kimia, dan dalam elektrolisis terdapat komponen
yaitu elektroda dan elektrolit, elektroda yang dapat digunakan dalam
proses elektrolisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Elektrolit iner, seperti kalsium (Ca), platina (pt), emas (Au), dan
lainsebagainya.
b. Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak.
11
Dapat digunakan untuk mengahtar ion-ion pada sel elektrolisis
leburan elektrolit tanpa menggunakan air contohnya adalah NaCL.
12
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan
tanah yaitu adalah iklim, waktu, organisme, bahan induk, dan tepogarfi
1. Iklim
Iklim adalah bagian dari keadaan suatu daerah dimana terdapat
banyak cuaca yang mempengaruhinya dan hal tersebut yang
mempengaruhinya dan hal tersebut yang mengakibatkan unsur-unsur
yang dalam hai ini mempengaruhi beberapa bentuk proses
pembentukan tanah yang utama ada dua yaitu pertama suhu
temperarur berpengaruh dengan proses dari pelapukan akan bahan
induk. Dan apa bila proses suhu yang tinggi maka akan cepat proses
pembentukan tanah.dan akemudian pada tahap kedua jika cura hujan
yng berpengaruh pada proses kekuatan erosi dan pencucian tanah
secara sifat capat menyembuhkan tanah menjadi asam.
2. Organisme
Organisme yang dimaksudkan adalah vegetasi dan jasad renik
mikro organsime yang sangat berpengaruh terhadap proses
pembentukan tanah di dalam beberapa hal.yaitu membuat proses
pelapukan dari organsme maupun kimiawi kemudian akan
membentuk proses humus, pada tumpukan hal ini akan mengahisilkan
dan akan menyisahkan daun dan ranting yang menumpuk di
permukaan selain pengaruh itu, janis ilustrasi terhadap sifat-sifat
tanah sangat nyata terjadi di daerah bariklim sedangkan serta
kandungan unusur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman yang
berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa untuk dapat membuat larutan harus menggunakan bahan
yang terstrukrur yang direkomendasikan. sifat unsur yang terkandung
didalam pembahasan terdapat asam sulfat yang tidak memiliki endapan pada
larutan.elektrolisasi yang mempelajari aspek elektrolisasi dan dan eraksi
kimiayang dapat digunakan dan dapat dibagi dua. Tanah adalah lapian yang
menyelimuti bumi antara litosfer ibatuan yang membentuk bumi. tanah
menjadi tempat tumbuh-tumbuhan dan mendukung kehidupan hewan dan
manusia.
3.2 Saran
Apabila ada kekurangan dari penulisa makalah ini mohon di kritik dan
diberikan arahan lagi dalam penyusunan makalah laporan dan lain-lain
selanjutnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dimohon dengaan sangat kepda teman-teman agar dapat mengkritik dan
memberikan masukan yang lebih dari isi makalah yang saya buat ini.
Terimakasi.
14