Anda di halaman 1dari 7

Nama : Karmin Keliata

Prodi : Tadris Ilmu Pengetahuan Alam

Semester : 3

Fakultas : Tarbiyah

Mata kuliah : Kimia Dasar-Dasar 2

Ujian Tengah Semester (UTS)

1. Larutan dan sifat-sifatnya, Larutan sejati dan larutan nyata, Larutan elektrolik dan non
elektrolik

a). Larutan dan Sifatnya

Definisi atau Pengertian dari larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat.
Nah, namun larutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut yang sifatnya homogen.

- Zat pelarut: zat yang melarutkan zat lainnya.

- Zat terlarut: zat yang dilarutkan ke dalam pelarut.

Karena ketika kita lihat pada umumnya, pelarut jumlahnya akan lebih banyak daripada zat
terlarutnya. Hal itu supaya zat terlarut bisa tercampur secara homogen. Maksud dari homogen
berarti yang larut sempurna ya. Contohnya garam yang dilarutkan dengan air. Hasilnya si garam
akan melebur dan homogen dengan air.

Sebelumnya kita udah ngomongin pengertian larutan dan klasifikasinya. Setelah ini kita
coba mengenal bagaimana sifatnya. Berikut ini sifat-sifat dari larutan:

- Larutan merupakan campuran yang homogen. Kalau gak homogen atau ada endapan
(contohnya pasir yang dimasukkan ke dalam air) disebut suspensi, bukan larutan.

- Partikelnya berukuran kecil dan memiliki diameter kurang dari 1 nm. Jadi, gak bisa dilihat
dengan mata telanjang.

- Antara zat pelarut dan terlarut gak bisa dibedakan, anggap saja komponen yang lebih banyak
dinamakan zat pelarut dan yang lebih sedikit disebut zat terlarut.
- Komponen-komponen suatu campuran gak bisa dipisahkan menggunakan filtrasi atau
saringan (karena udah homogen).

b). Larutan Sejati dan Larutan Nyata

Seperti yang kita ketahui,dalam suatu lingkungan nyata sebenarnya terjadi interaksi antar
partikel molekul zat terlarut dengan partikel molekul zat pelarut. Interaksi yang terjadi antar
kedua partikel tersebut akan memunculkan suatu sifat baru yang sangat sukar untuk
diramalkan. Oleh karena itu,para ilmu kimia menciptakan suatu teori yang dapat meramalkan
sifat sebenarnya dari lingkungan nyata tersebut,teori ini disebut dengan hukum ideal. Dan
olehnya muncullah istilah solusi sejati sebagai upaya untuk menjelaskan keadaan sebenarnya
dari solusi nyata.

Selama ini kita mungkin mengenal yang namanya Hukum gas ideal (sejati). Dalam konteks
gas, Suatu gas dapat dikatakan sebagai gas sejati atau ideal apabila molekul-molekul gas
tersebut tersebar merata di suatu ruang dan tidak terjadi interaksi antar molekul-molekul gas
tersebut. Sedangkan dalam konteks lingkungan, suatu larutan dapat dikatakan solusi sejati
apabila gaya antaraksi partikel pelarut-pelarut,terlarut-terlarut atau pelarut-terlarut sama.
Contohnya pada Benzena dan Touelena,kedua senyawa ini apabila dicampurkan maka
keduanya dapat dikatakan sebagai solusi sejati.

Jadi ketika kita mengambil sebuah kesimpulan mengai dua larutan tersebut berarti larutan
nyata merupakan solusi yang interaksi antar solven-terlarutnya harus diperhitungkan dengan
jelas. Sedangkan larutan sejati merupakan solusi yang interaksi molekul pelarut-
pelarut,terlarut-terlarut dan pelarut-terlarut itu adalah sama.

c). Larutan Elektrolik dan Non Elektrolik

a. Larutan elektrolit.

Larutan elektrolit adalah larutan yang bisa menghantarkan arus listrik karena zat dapat terurai
menjadi ion positif dan ion negatif. Larutan ini dibagi menjadi larutan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah dilihat dari kekuatan daya hantar listriknya. Larutan elektrolit kuat misalnya
HCl, KCl, dan sebagainya. Larutan elektrolit lemah contohnya asam cuka dan amonium
hidroksida.

b. Larutan non-elektrolit.

Larutan non-elektrolit yaitu larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik karena zat tidak
bisa terionisasi atau menghasilkan ion. Misalnya larutan alkohol atau larutan gula.

Contoh Soal:
Jika diketahui data pengamatan pengujian daya hantar listrik dengan alat uji sebagai berikut:

Larutan Pengamatan : Lampu Pengamatan :


Gelembung

A Tidak menyala Tidak ada

B Menyala terang Banyak

C Menyala redup Sedikit

D Tidak menyala Sedikit

Tentukan manakah larutan yang termasuk larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non
elektrolit, Jelaskan!

2. Proses pelarutan, kalor pelarutan, pengaruh suhu dan tekanan terhadap kelarutan, larutan
jenuh, tidak jenuh dan lewat jenuh, konsentrasi larutan

a). Pelarutan terjadi ketika zat pecah dan bercampur secara menyeluruh dengan pelarut
untuk menghasilkan larutan.

Kalor pelarutan adalah jenis kalor yang didapatkan atau dibutuhkan untuk melarutkan 1
mol zat yang awalnya padat menjadi larutan.

b). Pengaruh suhu bergantung pada sifat zat terlarut dan pelarut, serta interaksinya. Ini sangat
berbeda antara zat terlarut padat dan zat gas. Kecenderungan zat padat untuk menjadi lebih
mudah larut seiring dengan naiknya suhu, dan gas menjadi kurang larut.

Ketika molekul fase gas menyentuh permukaan cairan, molekul tersebut dapat dibelokkan
kembali ke dalam gas atau dilarutkan ke dalam larutan, yang kemudian menjadi partikel zat
terlarut. Jika molekul terlarut mencapai permukaan cairan, sebagian kecilnya akan memiliki
energi kinetik yang cukup untuk melepaskan diri, sehingga partikel-partikel tersebut terus-
menerus berpindah melintasi batas cairan/gas. Ketika laju masuk dan keluarnya partikel fase
gas sama, Anda memiliki kesetimbangan dinamis, di mana konsentrasi di setiap fase menjadi
nilai konstan. Kelarutan adalah ukuran konsentrasi partikel gas terlarut dalam cairan dan
merupakan fungsi dari tekanan gas. Ketika tekanan suatu gas meningkat, frekuensi tumbukan
meningkat dan kelarutannya meningkat, ketika tekanannya diturunkan, kelarutannya menurun.

c). Larutan jenuh, tidak jenuh dan lewat jenuh, konsentrasi larutan?
1. Larutan tak jenuh.

Larutan tak jenuh merupakan larutan yang dapat melarutkan sempurna jika ditambahkan
zat terlarut tanpa melalui pemanasan. Bisa pula dikatakan, larutan tak jenuh memiliki
kandungan zat terlarut lebih sedikit dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh di suhu
tertentu. Misalnya yaitu larutan garam tak jenuh, yang airnya masih bisa dipakai melarutkan
sewaktu ditambahkan garam kembali.

2. Larutan jenuh.

Larutan jenuh yaitu larutan yang pelarutnya tidak bisa lagi melarutkan zat terlarut kecuali
harus dipanaskan. Dalam larutan ini, pelarut memiliki batas maksimal untuk melarutkan di suhu
tertentu. Contohnya adalah larutan garam jenuh, yakni air masih bisa melarutkan asal dilakukan
pemanasan.

3. Larutan lewat jenuh.

Larutan lewat jenuh adalah larutan yang pelarutnya sudah tidak mampu melarutkan meski
sudah dilakukan pemanasan. Pada kasus ini, jumlah zat terlarut melebihi dari yang dimiliki
larutan jenuh di suhu tertentu. Contoh pada larutan garam lewat jenuh, air tidak bisa lagi
melarutkan meski dipanaskan saat ditambahkan zat pelarut garam.

4. Konsentrasi Larutan

Konsentrasi larutan adalah jumlah zat yang terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut. Secara sederhana, konsentrasi larutan dapat memberikan gambaran atau sebuah
informasi tentang perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarutnya.

3. Sifat koligatif larutan, penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku?

a). Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut
tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Jadi, semakin banyak zat
terlarut, maka sifat koligatif akan semakin besar. Sifat koligatif merupakan sifat yang hanya
memandang “kuantitas”, bukan “kualitas.

b). Penguapan merupakan peristiwa yang terjadi ketika partikel-partikel zat cair
meninggalkan kelompoknya. Semakin lemah gaya tarik-menarik antarmolekul zat cair maka
semakin mudah zat cair tersebut menguap. Semakin mudah zat cair menguap maka semakin
besar pula tekanan uap jenuhnya.
c). Kenaikan titik didih menggambarkan fenomena bahwa titik didih dari cairan akan lebih
tinggi ketika senyawa lain ditambahkan, yang berarti bahwa larutan akan memiliki titik didih
yang lebih tinggi daripada pelarut murninya.

d). Penurunan titik beku adalah penurunan titik beku pelarut akibat penambahan zat terlarut
yang tidak mudah menguap. Contohnya termasuk penambahan garam dalam air, alkohol dalam
air, atau pencampuran dua padatan seperti pengotor menjadi obat bubuk halus.

4. Tekanan Osmosis Larutan, Osmosis balik, sifat koligatif, larutan elektrolik?

a). Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan


kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan oleh suatu
membran semipermeabel yang dapat ditembus hanya oleh pelarut tersebut.

b). Reverse osmosis (RO) adalah sebuah metode filtrasi yang mampu menyisihkan banyak
jenis molekul dan ion besar dari larutan dengan memberikan tekanan pada larutan yang berada
pada salah satu sisi membran selektif (Mulder, 1996). Tekanan eksternal diaplikasikan pada
larutan untuk melawan tekanan osmotiknya.

c). Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut
tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Jadi, semakin banyak zat
terlarut, maka sifat koligatif akan semakin besar. Sifat koligatif merupakan sifat yang hanya
memandang “kuantitas”, bukan

d). Larutan elektrolit adalah larutan yang bisa menghantarkan arus listrik karena zat dapat
terurai menjadi ion positif dan ion negatif. Larutan ini dibagi menjadi larutan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah dilihat dari kekuatan daya hantar listriknya. Larutan elektrolit kuat misalnya
HCl, KCl, dan sebagainya. Larutan elektrolit lemah contohnya asam cuka dan amonium
hidroksida.

5. Sistem Koloid, Komponen Koloid, Sifat Koloid (Efek Tyndall Gerak Brown, Adsorpsi)

a). Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang bersifat
heterogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar, sehingga mengalami
Efek Tyndall. Contoh sistem koloid adalah jeli, mentega, dan susu. Dalam larutan, kita
mengetahui terdapat dua komponen, yaitu pelarut dan zat terlarut.

b). Pada dasarnya, koloid terdiri atas dua komponen: zat terdispersi dan medium pendispersi.
Nah, dengan mengacu pada perbedaan fase terdispersi dan medium pendispersi, terdapat 8
(delapan) jenis koloid yang ada, Detikers.
1. Efek Tyndall

Sifat pertama dari koloid adalah Efek Tyndall yang menyatakan bahwa partikel koloid dapat
menghamburkan cahaya. Kalau kamu penasaran bagaimana maksudnya, coba ambil dua gelas.
Gelas pertama isi dengan air, lalu gelas yang kedua isi dengan susu.

2. Gerak Brown

Sekitar tahun 1827-an, Robert Brown yang berprofesi sebagai botanis, berhasil mengamati
pergerakan partikel koloid. Menurut hasil pengamatannya, secara mikroskopis partikel koloid
bergerak secara acak dengan jalur yang zig-zag ketika berada dalam medium pendispersi.
Gerakan ini diakibatkan oleh tumbukan antara partikel koloid dengan medium pendispersi.

3. Adsorpsi

Singkatnya, adsorpsi adalah sebutan untuk peristiwa menempelnya ion ke permukaan koloid
karena partikel koloid memiliki kemampuan untuk menarik partikel-partikel yang kecil. Dan
kemampuan ini muncul akibat tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi.

6. Sifat koloid (Koagulasi Koloid), proses pembuatan koloid sabun dan detergen?

a). Koloid adalah campuran heterogen, sehingga koloid terdiri dari dua fase zat yang berbeda.
Pasangan dua fase itulah yang membedakan jenis koloid. Dilansir dari BCcampus Open
Publishing, partikel dalam koloid cukup besar untuk dapat menghamburkan cahaya atau
menghasilkan efek Tyndall.

1. Koagulasi Koloid

Koagulasi koloid merupakan proses penggumpalan partikel koloid. Jika koloid bermuatan
dihubungkan dengan muatan yang sama jenisnya maka mereka akan tolak menolak dan tidak
menggumpal.

2. Dialisis

Sifat yang kelima, yaitu Dialisis, merupakan proses pemurnian koloid dari ion-ion yang
mengganggunya. Caranya dengan menggunakan membran semipermeabel. Jadi saat air
dialirkan ke koloid, koloid akan mendorong ion untuk keluar.

3. Elektroforesis

Elektroforesis merupakan pergerakan partikel koloid di dalam medan listrik. Manfaat sifat ini
biasanya digunakan pada proses pemisahan potongan gen dalam bioteknologi. Misalnya proses
penyaringan debu pabrik di dalam cerobong asap. Selain itu, elektroforesis biasa diterapkan
dalam identifikasi DNA atau dalam proses pendeteksian kelainan genetik.

7. Praktek larutan

DASAR TEORI Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi
karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain- lain yang
bercampur baur. Larutan dapat berupa padat , cair atau gas. Namun lazimnya yang disebut
larutan adalah zat cair.

Tujuan dari praktek tersebut adalah agar mahasiswa dapat mengenai gimana larutan dapat
berkonsentrasi dengan baik, dan juga agar mahasiswa dapat mengetahui molaritas suatu zat.

Manfaat dari praktek ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa
dalam memahami larutan tersebut, dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Karna ketika kita
cuman hanya di berikan suatu materi namun tidak di dasari dengan praktek maka kita para
mahasiswa cuma hanya mengetahui materinya saja, tetapi tidak mengetahui gimana cara
praktek nya.

8. Sedikit Apresiasi kepada bapak pemateri Terima kasih banyak pak atas ilmunya, semoga ilmu
yang bapak berikan ini menjadi manfaat buat kami dan juga semoga menjadi amal jariah buat
bapak. Saya juga minta maaf karna selama mata kuliah bapak saya tidak konsisten waktu, saya
datang selalu terlambat. Tetapi dengan kebaikan yang bapak miliki, dan Terima kasih pak yang
selalu memberikan kami nasehat dan motivasi, semoga suatu saat nanti saya juga memiliki sifat
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai