Kompetensi Dasar:
Mampu memahami, mendeskripsikan dan menyelesaikan kasus-kasus tentang larutan, jenis – jenis
larutan, dan tekanan osmosis
Indikator:
- Mengetahui dan menjelaskan larutan
- Mengetahui dan mengelompokkan jenis - jenis Larutan
- Memahami, mendeskripsikan, dan menyelesaikan sifat koligatif tentang tekanan osmosis
Gambar 1 Larutan (solution) terdiri dari 2 komponen yang saling bereaksi, yaitu: (1)
komponen pelarut (solvent) (2) komponen terlarut (solute)).
Kelarutan
Secara reaksi kimia, komponen terlarut dalam larutannya, ada yang bereaksi secara
sempurna dan ada yang bereaksi tidak sempurna (sebagian) dengan pelarutnya. Kondisi ini
dinamakan kelarutan. Kelarutan adalah jumlah maksimum suatu senyawa atau zat atau
komponen terlarut yang dapat larut dalam sejumlah komponen pelarut. Kelarutan
menyatakan konsentrasi suatu zat dan dilambangkan dengan s (solubility). Sehingga rumus
untuk mencari kelarutan sama dengan rumus untuk mencari konsentrasi. Untuk melihat
komponen terlarut dapat larut sempurna atau tidak dalam pelarutnya, maka dapat dilihat
dari Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp). Jika Ksp<1, maka komponen terlarutnya bereaksi
sempurna dengan pelarutnya (belum mengendap), dan Ksp>1, maka komponen terlarutnya
tidak bereaksi sempurna dengan pelarutnya dan akan membentuk endapan. Ksp ditentukan
dengan perkalian kelarutan dari zat – zat penyusun senyawanya.
Contoh Soal 1:
NaCl dilarutkan dalam air. JIka kelarutannya 0,2 M. Apakah NaCl dapat larut sempurna dalam
air?
Dik: s NaCl = 0,2 M
Dit: NaCl larut sempurna dalam air?
Penyelesaian:
Rx: 2NaCl → 2Na + Cl2
0,2 M 0,2 M 0,1 M
Ksp = s . s
= 0,02 M2
Karena 0,02 M2 <1 (Ksp < 1), maka NaCl dapat larut sempurna dengan pelarut air.
Contoh Soal 2
Dicampurkan 100 mL MgCl2 0,01 M dengan 100 mL larutan K2CO3 0,001 M. Jika diketahui Ksp
MgCO3 = 3,5 x 10-5, jelaskan dengan perhitungan apakah MgCO3 mengendap ?
Diketahui: Volume larutan = volume (MgCl2 + K2CO3 ) = (100 + 100) mL = 200 mL
Konsentrasi MgCl2 = 0,01 M
Konsentarsi K2CO3 = 0,001 M
Ksp MgCO3 = 3,5 x 10-5
Ditanyakan: apakah MgCO3 mengendap ?
Penyelesaian:
Tentukan RP terlebih dahulu sesuai contoh 1, kemudian selesaikan persamaan reaksinya.
MgCl2(aq) + K2CO3(aq) → MgCO3(…) + 2KCl(..)
Mula – mula : 1 mmol 0,1 mmol
Bereaksi : 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol 0,2 mmol
Setimbang : 0,9 mmol - 0,1 mmol 0,2 mmol
,
Konsentarsi MgCO3 = = 0,0005 mM = 5 × 10 M (kelarutan = konsentarsi = s)
MgCO3 → Mg+2 + CO3-2
Ksp = s . s
2
= s (hasil kali konsentarsi ion)
= 5 × 10
= 25 X 10-14 M
Nilai Ksp < 1, jadi larutan MgCO3 belum mengendap (belum jenuh) sehingga wujudnya masih
berupa larutan/cairan yang keruh.
Persamaan kimianya menjadi:
MgCl2(aq) + K2CO3(aq) → MgCO3(aq) + 2KCl(aq)
Gambar 2 Larutan gula (kristal gula larut dalam pelarut air) membentuk larutan jenuh.
Larutan Jenuh mempunya nilai Ksp = 1. Artinya, kecepatan komponen terlarut dalam
komponen pelarutnya sama dengan kecepatan mengendap sehingga konsentrasi zat
dalam larutan bernilai sama.
2) Larutan Tidak Jenuh (unsaturated)
Adalah suatu larutan dimana sejumlah komponen terlarutnya tidak larut (bereaksi)
sempurna dengan komponen pelarutnya.
Contohnya, ketika sejumlah garam dilarutkan dalam air, dan sebagian garam tidak larut
dan masih terdapat endapan. Larutan Jenuh mempunya nilai Ksp < 1. Pada kondisi ini
larutan belum membentuk endapan.
3) Larutan Lewat Jenuh (supersaturated)
Adalah suatu larutan dimana jumlah komponen terlarutnya terlalu banyak dibandingkan
dengan jumlah komponen pelarutnya sehingga mengakibatkan sebagian komponen
terlarutnya akan membentuk endapan. Larutan lewat jenuh mem[unyai nilai Ksp > 1.
Pada kondisi ini larutan terbentuk endapan.
Contohnya, larutan kopi yang akan membentuk endapan ketika didiamkan terlalu lama.
b. Berdasarkan arus listrik
Larutan mengandung sejumlah ion yang dapat mengalirkan arus listrik. Berdasarkan mudah
atau sukarnya arus listrik mengalir dalam larutannya, maka larutan terbagi menjadi:
1) Larutan Elektrolit
Adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan ini biasanya mengandung
sejumlah ion yang dapat menghasilkan arus listrik (gambar 3).
Gambar 3 Larutan HCl (asam klorida) merupakan larutan elektrolit kuat karena ketika
bereaksi dengan air senyawanya terurai sempurna menjadi ion – ion sehingga
larutannya dapat menghantarkan arus listrik.
2) Larutan non Elektrolit
Adalah larutan yang tidak menghantarkan arus listrik karena larutannya tidak
menghasilkan ion – ion. Zat terlarut (solute) dalam larutan hanya sebagai zat terlarut saja
dan tidak terurai menjadi ion – ionnya sehingga tidak ada yang menjadi arus listrik
(gambar 4).
Gambar 4 Urea digunakan sebagai pupuk oleh para petani. Ketika urea dilarutkan
dalam air, larutannya tidak terionisasi sehingga tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Maka, larutannya merupakan larutan non elektrolit.
Secara fisik, perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Perbedaan Larutan Elektrolit dan non Elektrolit
No. Larutan elektrolit Larutan non elektrolit
Keterangan:
π = Tekanan Osmosis (atm) V = volume larutan (L)
n = Jumlah mol zat/komponen
t/komponen terlarut (mol) T = suhu/temperatur (K)
.
R = konstantan gas ideal (R = 8,314 atau R =0,08206 )
.
Contoh Soal 3
Berapakah tekanan osmosis yang dialami oleh 0,1 mol garam NaCl ketika dilarutkan ke dalam
arutan yang dihasilkan 100 mLdan suhu 250C.
air dimana volume larutan
Dik: V = 100 mL = 0,1 L
.
R = 0,08206
.
L. atm
0,1 mol. 0,08206 . 298 K
= mol. K
0,1 L
2,445388 L. atm
=
0,1 L
2,445388 L. atm 1
= . = ,-, -.- /01
0,1 L
Jadi, tekanan osmosis yang dialami oleh NaCl sebesar 24,454 atm.
Gambar 7 Proses osmosis yang terjadi dalam sel manusia ketika nutrisi diserap oleh sel.
Latihan Soal
1. Tuliskan rumus Ksp untuk senyawa – senyawa berikut:
a) AgCrO4
b) HgBr
c) BaCO3
2. Tentukan Ksp garam Fe3(PO4)2 jika diketahui kelarutan garam tersebut 0,5 M
3. Periksalah apakah campuran 100 mL Pb(NO3)2 0,1 M dan 400 mL HCl 0,25 M telah
membentuk endapan PbCl2 (Ksp = 2 x 10-10).
4. Jika 1,2 mol HCl yang dilarutkan ke dalam air mempunyai tekanan osmosis 5 atm,
tentukan konsentrasinya jika volume larutan 250 mL dan suhunya 270C.
Daftar Pustaka
Atkins, Peter & Jones, Loretta. 2010. Chemical Principles: The Quest for Insight (5thedition). New
York: W.H. Freeman & Company
Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New Jersey:
Pearson Education, Inc.
Chang, Raymond & Goldsby, Kenneth A. 2016. Chemistry (12th edition). New York: McGraw-Hill
Education
Earl, Bryan & Wilford, Doug. 2014. Cambridge IGCSE® Chemistry (3rd edition). London: Hodder
Education
McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry (7th edition). New Jersey:
Pearson Education, Inc.
Oxtoby, David W., Gillis, H.P., & Campion, Alan. 2012. Principles of Modern Chemistry
(7th edition). California: Brooks/Cole, Cengage Learning
Petrucci, Ralph H. et al. 2017. General Chemistry: Principles and Modern Applications
(11th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.
Purba, Michael. 2006. Kimia 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Shriver, D. et al. 2014. Inorganic Chemistry (6th edition). New York: McGraw-Hill Education
Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and
Change (7th edition). New York: McGraw-Hill Education
Stacy, Angelica M. 2015. Living by Chemistry (2nd edition). New York: W.H. Freeman and
Company
https://sainskimia.com/10-contoh-kegunaan-osmosis-dalam-kehidupan-sehari-hari/, diakses: 31
Desember 2020, 10.38 wib.
Filename: 05ca-bf58-8c27-70c9.docx
Directory: C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp
Template: C:\Users\ACER\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title:
Subject:
Author: ACER
Keywords:
Comments:
Creation Date: 12/30/2020 8:28:00 AM
Change Number: 22
Last Saved On: 12/31/2020 12:14:00 PM
Last Saved By: ACER
Total Editing Time: 431 Minutes
Last Printed On: 1/4/2021 10:09:00 AM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 11
Number of Words: 2,053 (approx.)
Number of Characters: 12,198 (approx.)