Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KESELAMATAN KERJA

Di Susun Oleh :
Kelompok 4
Pendidikan Biologi Kelas 1A

Iis Aisyah 21546017


Nopi Dayanti 21546023
Resti Santika Amelia 21546024
Yuliani Fatimah 21546039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA GARUT 2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mengizinkan
penulis untuk membuat sebuah makalah Pengelolan laboratorium tentang keselamatan kerja
laboratorium karena ridhanya lah penulis dapat menerbitkan makalah ini.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan dan dosen
pengampu Rifaatul Muthmainnah, M.Pd. dan orang-orang yang telah mendukung.
Dalam penulisan makalah ini penulis mendapatkan banyak ilmu pengetahuan yang baru,
dan penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu
masukan dan saran sangat penulis perlukan untuk makalah ini.
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dan
jadi pedoman bagi yang membacanya.
Wallahu a’lam bi al-shawab

Garut, Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
A. Pengertian Keselamatan Laboratarium ................................................................... 2
B. Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan ................................................................ 3
C. Bahaya Bahan Kimia ............................................................................................... 5
D. Bahaya Perangkat Listrik ........................................................................................ 6
E. Bahaya Material Biologis ........................................................................................ 7
F. Aktivitas Lab Yang Membahayakan ....................................................................... 8
G. Penggunaan Alat Pelindung Dan Tindakan Pencegahan Kecelaan ........................ 8
H. Bahaya Dan Pertolongan Lapangan.........................................................................8
I. Tindakan Pertolongan Terhadap Kecelaan Dilaboratarium.....................................8
BAB III................................................................................................................................ 9
PENUTUP ........................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti
melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari berbagai kemungkinan
terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang
bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan
bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak
mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan .
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya kerja
dilaboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik yang bersifat luka
permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan dalam yang dapat menyebabkan penyakit kronis
maupun akut, serta kerusakan terhadap fasilitas – fasilitas dan peralatan penunjang Praktikum yang sangat
mahal harganya. Semua kejadian ataupun kecelakaan kerja di laboratorium sebenarnya dapat dihindari
dan diantisipasi jika para Praktikan mengetahui dan selalu mengikuti prosedur kerja yang aman di
laboratorium.
Keamanan laboratorium merupakan hal yang penting, sebagai upaya keselamatan dalam
melaksanakan pemeriksaan/praktikum di laboratorium, dengan tujuan melindungi pekerja/praktikan dan
orang disekitarnya dari resiko terkena gangguan kesehatan yang ditimbulkan laboratorium.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Keselamatan Kerja ?
2. Apa Saja Faktor Penyebab Kecelakaan ?
3. Sebutkan Bahaya Bahaya Yang Ada Dilaboratarium ?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan menguasai dasar-dasar keselamatan kerja di laboratorium.
2. Dapat mendesain upaya-upaya dalam rangka menjaga keselamatan kerja di laboratorium
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keselamatan Kerja


Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratory safety (K3) memerlukan perhatian khusus ,
karena penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkawatirkan
yaitu 9 orang/hari . Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan praktikum dan penelitian di
laboratorium.
Laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan pekerja lab melakukan eksprimen
dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi
terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau
kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara
membina dan mengembangkan kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium.
Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan
untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara
penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan.
Keselamatan yg dimaksud termasuk orang yg ada disekitarnya.

B. Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan dalam laboratorium diantaranya :

 Kurangnya pengetahuan pekerja terhadap peralatan, bahan, atau prosedur kegiatan laboratorium.
 Kurang hati-hati pekerja dalam melakukan kegiatan.
 Peralatan laboratorium yang sudah usang dan tidak akurat.
 Adanya bencana alam.

Pembahasan :

Kecelakaan dalam laboratorium sebaiknya dapat dihindari oleh para pekerja laboratorium.
Laboratorium dapat dibilang sebagai tempat kerja yang cukup berbahaya, karena di dalamnya bisa
saja terdapat benda-benda yang mudah terbakar, mudah meledak, atau beracun. Faktor-faktor yang
dapat saja menyebabkan kecelakaan dalam laboratorium adalah :
Faktor Internal

Faktor internal berasal dari kesalahan yang dilakukan oleh pegawai laboratorium itu sendiri. Contoh :

 Kurangnya pengetahuan pekerja terhadap peralatan, bahan, atau prosedur kegiatan laboratorium.
 Kurangnya pengawasan kerja laboratorium oleh pihak yang lebih mengerti.
 Kurangnya kepatuhan pekerja terhadap keterangan bahan-bahan dan larangan-larangan yang ada.
 Minimnya alat pelindung diri untuk meminimalisir dampak kecelakaan pada diri.
 Kurang hati-hati pekerja dalam melakukan kegiatan.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan pekerja.

 .Laboratorium yang kurang di cek

Kurangnya pengecekan menyebabkan pekerja tidak mengetahui kesiapan suatu laboratorium


untuk menjadi tempat riset.

 Peralatan laboratorium yang sudah usang dan tidak akurat.

Tidak akuratnya suatu peralatan laboratorium dapat menyebabkan terjadinya kesalahan


penghitungan yang dapat berbahaya jika berkaitan dengan bahan kimia yang mudah bereaksi.

 Adanya radiasi tertentu dari lingkungan luar laboratorium

Radiasi luar ini dapat berasal dari panas matahari, gelombang ultraviolet matahari, ataupun
gelombang-gelombang radio.

 Adanya bencana alam.

Kedatangan bencana alam seringkali tidak dapat diduga. Contohnya : saat gempa bumi, maka
laboratorium tidak dapat ditinggalkan begitu saja, untuk menjaga keamanan hasil uji namun disisi
lain pekerja harus secepatnya meninggalkan laboratorium.
C. Bahaya Bahan Kimia

 iritasi kulit, cedera mata atau kebutaan yang disebabkan oleh produk kimia korosif
 produk beracun, seperti uap dan asap, yang disebabkan oleh pencampuran bahan kimia yang tidak
kompatibel
 luka bakar serius dari pelarut yang mudah terbakar yang terbakar
 cedera dari wadah meledak, seperti kaleng semprot
 keracunan dari menelan secara disengaja, terutama dengan anak-anak

Tips umum untuk keamanan bahan kimia

 Selalu membaca label pada botol kimia.


 Selalu ikuti petunjuk dan tindakan pencegahan yang tercantum pada label.
 Jangan menggunakan bahan kimia yang Anda tidak yakin apa itu atau bagaimana melindungi diri
sendiri.
 Selalu meluangkan waktu untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang yang bekerja di sekitar
Anda.
 Selalu membuang bahan kimia yang benar. Setiap kota memiliki drop-off lokasi limbah
berbahaya rumah tangga. Untuk pembuangan yang aman dari produk kimia di tempat kerja,
hubungi perwakilan kesehatan dan keselamatan di tempat Anda.

Mengendalikan bahaya kimia di tempat kerja

 Mengurangi atau menghilangkan penggunaan bahan kimia berbahaya bila memungkinkan.


 Menjaga sistem ventilasi yang memadai untuk mengurangi konsentrasi bahan kimia di udara.
 Praktek kebersihan pribadi yang baik (misalnya cuci tangan) dan mempertahankan biasa rutinitas
membersihkan tempat kerja dapat mengurangi jumlah zat kimia yang diserap oleh tubuh pekerja.
 Memperkenalkan kontrol administratif untuk meminimalkan paparan bahan kimia
 Gunakan alat pelindung diri.
 Menjaga peralatan agar selalu dalam keadaan baik untuk mencegah kebocoran dan kerusakan
yang mungkin melepaskan zat beracun.

Semua bahan kimia dikategorikan dalam tiga bentuk: padat, cair atau gas.

 Padat memiliki bentuk, seperti partikel debu atau pipa baja.


 Cair merupakan cairan tak berbentuk. Pelarut dan minyak adalah contoh dari bahan kimia dalam
bentuk cair.
 Gas adalah zat berbentuk yang mengembang untuk menempati semua ruang dari wadahnya.
Oksigen dan karbon monoksida adalah contoh bahan kimia dalam bentuk gas. Gas yang biasanya
tidak terlihat, tetapi mereka dapat dideteksi dalam beberapa kasus oleh rasa atau bau mereka.

Beberapa bahan kimia berpindah dari satu bentuk ke bentuk yang lain dengan perubahan suhu
atau tekanan. Air adalah zat kimia yang biasanya cair tetapi menjadi padat pada suhu di bawah 0
derajat Celcius.

Mengetahui keadaan fisik bahan kimia berbahaya adalah faktor penting dalam memahami efek
negatif mereka bagi tubuh. Keadaan fisik kimia yang menentukan rute mana yang mungkin
digunakan untuk masuk ke dalam tubuh. Misalnya, gas mungkin dengan mudah masuk ke dalam
tubuh jika terhirup,

D. Bahaya Perangkat Listrik


Bahaya elektronik yang sering terjadi di dalam laboratorium adalah sengatan listrik. Sebagaian
besar orang menyerupakan kerasnya sengatan listrik dengan voltase (tegangan), yaitu sebuah
kejutan 1000V adalah lebih mematikan jika dibandingkan dengan 100-V. Hal ini tidak benar.
Tingkat kejutan listrik ditunjukkan oleh jumlah arus yang mengalir melalui tubuh. Tabel berikut
berisi dampak arus ac (bolak-balik) pada tubuh ;
Jumlah arus yang mengalir melalui tubuh saat sengatan listrik tergantung pada tegangan dan nilai
hambatan antara terminal dari sumber tegangan. Resistansi ini terdiri dari:
1. Resistansi (hambatan) dari titik kontak antara tubuh dan sirkuit (misalnya, cincin).
2. Resistansi kulit pada titik arus yang sekarang mengalir ke dalam tubuh.
3. Resistansi internal tubuh
4. Media yang dilalui resiatansi kulit saat arus mengalir keluar dari tubuh (misalnya, sepatu).

semakin besar nilai resistansi, arus yang mengalir akan menjadi lebih kecil. Oleh karena itu, untuk
mengurangi sengatan listrik :
1. Selalu menurunkan daya peralatan listrik, memutuskan kabel daya, dan menunggu selama
beberapa detik sebelum menyentuh rangkaian yang baru saja dialiri arus. Ingat bahwa Circuit
Breakers biasanya memiliki ambang batas arus yang lebih besar (misalnya, pada rumah tangga
ambang batas arus pemutusan sekitar 15A dan lebih tinggi) dibandingkan dengan ambang batas arus
yang dapat menyebabkan sengatan listrik yang berbahaya (200-300 mA). Jangan menganggap
bahwa rangkaian dengan tegangan 5V, tidak berbahaya. Di beberapa rangkaian, kapasitor yang diisi
dengan tegangan yang lebih tinggi dapat memberikan efek kejutan listrik. Kematian oleh listrik
telah dilaporkan pada tegangan rendah sebesar 42V (DC).
2. Jangan memakai cincin, jam tangan, kalung, dan benda logam.
3. Pastikan bahwa tangan Anda kering. Resistansi dari kulit basah sekitar 1kΩ, lebih rendah
dibanding dengan kulit yang kering sekitar 500 kΩ
E. Bahaya Material Biologis

Bahaya material biologis: organisme hidup yang dapat menyebabkan penyakit misalnya influenza,
hepatitis atau tuberkulosis. Contoh: bakteri, virus atau serangga.
Di laboratorium mempunyai risiko yang besar terinfeksi, terutama untuk laboratorium yang
menangani organisme atau bahan-bahan yang megandung organisme pathogen. Karena pada
Lingkungan kerja di laboratorium favorable bagi berkembang biaknya strain kuman yang resisten,
terutama kuman-kuman pyogenic, colli, bacilli dan staphylococci,yang bersumber dari pasien, benda-
benda yang terkontaminasi dan udara. Virus yangmenyebar melalui kontak dengan darah dan sekreta
(misalnya HIV dan Hep. B) dapatmenginfeksi pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan,
misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus.

F. PENGUNAAN ALAT PELINDUNG DAN TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN

Pencegahan yang perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan antara lain :
 Peralatan yang digunakan secara umum dan frekuensi pemakaiannya cukup tinggi, serta peralatan
yang sewaktu-waktu diperlukan dengan segera agar ditempatkan di tempat yang strategis dan
mudah dicapai (ember pasir, alat pemadam api, selimut tahan api, kotak PPPK, pelindung mata,
dan sejenisnya).
 Tidak mengunci ruang kerja pada waktu kegiatan.
 Menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang khusus dan aman. Jauhkan dari
nyala api, percikan api, serta cahaya matahari secara langsung)
 Menyimpan bahan yang berbahaya atau beracun ditempat yang terkunci
 Melakukan latihan pemadaman dan pencegahankebakaran secara periodik kepada pekerja.
 Melengkapi tempat kerja dengan sakelar pusat untuk arus tenaga listrik dan saklar darurat pada
masing-masing modul praktikum yang digunakan di tempat kerja.
 Memastikan bahwa saluran gas, air dan listrik telah tertutup sebelum meninggalkan ruang kerja.
 Pemeriksaan rutin selang-selang penghubung kran gas yang menghubungkan antara tabung gas .
 Melarang pekerja bermain, bergurau atau berlarian diruang kerja.
 Memindahkan botol-botol besar yang berisi zat kimia dengan disangga pada bagian alasnya.
Pemindahan yang aman menggunakan troli.
 Membawa atau memindahkan pipa-pipa kaca dengan posisi vertikal.
 Mengeringkan segera lantai yang basah karena zat cair.
 Menggantikan sekering dengan ukuran amper yangsama. Dilarang mengganti dengan ukuran
yang lebih besar, lebih-lebih mengganti dengan sistem bandrek.
 Tidak menambah atau membuat jaringan listrik tambahan

Penggunaan alat pelindung,adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja,salah satunya kalau di labolatorium menggunakan jas LAB,masker,dan Alat pelindung
diri (APD).APD adalah alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya yang ada
saat bekerja kepada pemakai nya,sosialisasi tentang APD juga perlu dilakukan agar penggunna
labolatorium/praktiakan mengetahui cara untuk melindunginya sendiri.
Penggunaan Alat Pelindung Yang Benar:

 Pakai terlelebih dahulu jas Lab


 Cuci tangan menggunakan hand sanitizer
 Pakai masker pelindung medis (N95)
 Pakai sarung tangan karet sekali pakai
G. Aktivitas Lab Yang Membayakan

secara garis besar bahaya yang dihadapi dalam laboratorium dapat digolongkan dalam :

1. Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat/bahan yang mudah terbakar atau meledak.

2. Bahan beracun, korosif dan kaustik

3. Bahaya radiasi

4. Luka bakar

5. Syok akibat aliran listrik

6. Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam

7. Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit.

Pada umumnya bahaya tersebut dapat dihindari dengan usaha-usaha pengamanan, antara lain
dengan penjelasan, peraturan serta penerapan disiplin kerja. Beberapa peristiwa yang pernah
terjadi di laboratorium dapat merupakan cermin bagi setiap orang untuk meningkatkan
kewaspadaannya ketika bekerja di laboratorium. Peristiwa-peristiwa tersebut kadang-kadang terlalu
pahit untuk dikenang, namun meninggalkan kesan pendidikan yang baik, agar tidak melakukan
kesalahan dua kali pada peristiwa yang sama.

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus
sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa,
menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium IPA dapat menyebabkan kerusakan
alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit.
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di
laboratorium :

 Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa
dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga
berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
 Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu
dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
 Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan
laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedi

Di labolatorium memang di hadapkan pada bahaya-bahaya tertentu,misalnya infeksius,reagensia yang


toksik,peralatan listrik maupun gelas yang di gunakan secara rutin.secara garis besar aktifitas bahaya
yang di hadapi dalam labolatorium dapat di golongkan dalam:
 Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat/bahan yang mudah terbakar atau meledak.
 Bahan beracun,korosif dan kaustik
 Bahan radiasi
 Luka bakar
 Syok akibat aliran listrik
 Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam
 Bahaya dari kuman virus atau parasite.

H. Bahaya Dan Pertolongan Dilapangan

 Memakai perlengkapan praktikan di labolatorium


 Mencuci tangan sebelum exsperimen
 Pastikan melakukan sesuatu hal tidak sendiri
 Memperhatikan semua prosedur dengan baik
 Kehati hatian dan ketelitian

I. Tindakan Pertolongan Terhadap Kecelakaan Di Labolatorium

● Jika terkena percikan asam encer, maka bagian tubuh yang terkena dapat dicuci dengan air bersih
kira-kira selama 10-15 menit secara terus-menerus dan dicuci dengan larutan 1%
● Jika terkena percikan larutan basa, dicuci dengan air bersih kira-kira 10-15 menit secara terus-
menerus dan dicuci dengan larutan 1% asam borat
● Jika terjadi keracunan zat melalui pernafasan akibat zat kimia karena menghirup , formaldehid,
ammonia maka dengan cepat menghindarkan korban dari lingkungan zat tersebut, kemudian
pindahkan korban ke tempat yang berudara segar dan lingkungan terbuka. Jika korban tidak
bernafas, segera berikan pernafasan buatan dengan cara menekan bagian dada atau pemberian
pernafasan buatan dari mulut ke mulut korban.
● Jika mengalami luka bakar akibat zat kimia, maka bagian tubuh yang terkena segera dibersihkan
dengan kapas atau lap halus kemudian dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya.
Selanjutnya cuci dengan 1% kemudian cuci lagi dengan air. Setelah itu, keringkan dan berikan
salep.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratory safety memerlukan perhatian


khusus , karena penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang
mengkawatirkan yaitu 9 orang/hari . Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan
secara cukup dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang
ditimbulkan serta cara penanggulangannya.

B. Saran

Melalui penulisan makalah ini tentang Keselamata Kerja Laboratorium, maka penulis
memberikan saran kepada seluruh pembca terkhusus rekan – rekan yang ikut serta dalam
kegiatan di Laboratorium agar sekiranya dapat mengutamakan keselamatan diri sendiri dan
orang lain selama kegiatan berlangsung. Serta dianjurkan agar mendahulukan untuk memastikan
seluruh sarana dan prasarana di laboratorium terkondisi baik sehingga aman saat di adakannya
penelitian atau percobaan
DAFTAR PUSAKA

https://www.safetyshoe.com/tag/pengertian-keselamatan-kerja-di-laboratorium/

https://www.academia.edu/26065197/Fakor_Faktor_Kecelakaan_di_Lab_Tugas_K3_Industri

https://stt-pln.e-journal.id/terang/article/download/138/249

https://www.safetyshoe.com/mengenali-potensi-bahaya-di-labolatorium/

Anda mungkin juga menyukai