Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DAN PEMBUATAN


LARUTAN STOK

OLEH :
RIZKY ARDIANSYAH
NIM. 2206111898

LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI TANAMAN


JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2024
11 Maret, 2024

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DAN PEMBUATAN LARUTAN


STOK

Oleh:
NAMA
NIM.

ASISTEN

Asisten I Asisten II

ENGGAR AKBAR NUR IZZA NAMA


NIM. 2006112531 NIM.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia, hidayah, dan nikmatnya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Laporan Mingguan Bioteknologi Tanaman yang

berjudul “Pengenalan Alat Dan Bahan Dan Pembuatan Larutan Stok”

Dalam laporan ini, saya akan memaparkan hasil praktikum yang telah saya

lakukan dengan penuh dedikasi dan semangat. Saya juga ingin mengucapkan terima

kasih kepada asisten yang telah membimbing dan memberikan arahan selama

praktikum ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Mingguan Praktikum ini. Penulis

menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan Laporan Mingguan

Praktikum ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan yang bersifat

membangun untuk penyempurnaan pelaksanaan Laporan Mingguan Praktikum ini

sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v

I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2

II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3

2.1 Pengenalan alat dan bahan bioteknologi tanaman ........................... 3

2.2 Pembuatan larutan stok untuk media tanam...................................... 4

III METODOLOGI ................................................................................... 7

3.1 Tempat dan Waktu .............................................................................. 7

3.2 Bahan dan Alat .................................................................................... 7

3.3 Cara Kerja ........................................................................................... 8

IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 9

4.1 Tabel .................................................................................................... 9

4.2 Pembahasan ......................................................................................... 9

V PENUTUP ............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 24

LAMPIRAN .............................................................................................. 27

iv
DAFTAR GAMBAR

v
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Umumnya setiap alat di !aboratorium Bioteknologi memiliki nama

yangmenunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung

ketikaalat digunakan. Berdasarkan pemahaman serta uraian tersebut maka

pentingmelakukan praktikum pengenalan alat di !aboratorium agar pada saat

penggunaanalat untuk praktikum selanjutnya tidak terjadi kesalahan . kesalahan.

Bioteknologi ini sudah ada sejak dulu yaitu disebut dengan bioteknologi

konvensional, bedanya, bioteknologi modern lebih efektif dan efisien. Semakin

berkembangnya jaman, maka bioteknologi juga semakin maju. Untuk itulah

perlanya kita mamperlajannya sehingga dapat menunjang ilmu pertaman

Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan

memanfaatkan kemampuan mikroorganome atan bagian-bagiannya. Namun,

sebelum menginjak lebih lanjut menyena bioteknologi secara jauh, terlebih dahulu

kita perlu mengetahui din mentahami macam-macam Jataya serta cara kerja alat-

alat tersebut untuk menunjang keberhasilan dalam bioteknologi

Saat melakukan suatu praktikum kita memerlukan alat sebagai penunjang

atau media praktek. Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan

suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan

berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat

diperlukan. Setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip

kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk

keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya

1
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai

dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium

adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar,

sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Adapun tujuan dari praktikum pengenalan alat dan bahan labor adalah untuk

mengetahui cara kerja dan cara penggunaan alat-alat yang ada dilaboratorium

bioteknologi tanaman serta memepelajari fungsi-fungsinya.

2. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui komposisi hara ada

larutan murashige dan skoog (MS) dan mengetahui tahapan pembuatan larutan

stok media MS

2
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan Alat dan Bahan Bioteknologi Tanaman

Pemanfaatan laboratorium secara efektif merupakan salah satu syarat dalam

pembelajaran kimia, khususnya pada materi praktikum. Namun, pada kenyataannya

tidak semua sekolah dapat melaksanakan praktikum sesuai dengan tuntutan

kurikulum. Permasalahan yang sering ditemui dalam pembelajaran di laboratorium

yaitu pengelolaan laboratorium yang meliputi proses pengadaan, proses

penggunaan, dan proses pemeliharaan. Permasalahan dalam proses pengadaan yaitu

ketidaktepatan alat dan bahan yang datang dengan apa yang dibutuhkan.

Permasalahan dalam proses penggunaan yaitu kesalahan pengoperasian alat dan

bahan. Permasalahan dalam proses pemeliharaan yaitu kesalahan pada penataan

alat dan bahan di laboratorium (Dewi, 2019)

Dalam melakukan percobaan di laboratorium atau bekerja

dalamlaboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu

dihadapkanpada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan

yangdapat berbahaya dan merugikan diri sendiri, orang lain maupun

lingkungansekitar bila tidak digunakan dengan baik. Seperti pekerjaan lainnya,

bekerjadalam laboratorium kimia mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini

dapatdisebabkan karena factor ketidaksengajaan, ketelodoran dan sebab-sebab

lainyang diluar kendali manusia. Terutama disebabkan karena

kesalahanpenggunaan alat dan bahan, sehingga menjadi sangat penting untuk

mengetahuisetiap kemungkinan bahaya (Sodiqin, 2020).

Laboratorium membuat pembelajaran lebih bermakna, karena siswa


3
bertindak langsung dalam melakukan pengamatan atas percobaannya.Di dalam

laboratorium tentunya memerlukan seperangkat alat penunjang kegiatan belajar

mengajar, alat penunjang ini terkait dengan alat-alat dan bahan-bahan

praktikum.Selain itu, perlu adanya manajemen laboratorium agar pelaksanaan

praktikum di laboratorium dapat berjalan dengan baik. Alat yang sering digunakan,

alat yang boleh diambil sendiri oleh peserta didik dan alat-alat yang mahal harganya

atau alat yang langka sebaiknya disimpan secara terpisah. Alat-alat yang digunakan

untuk beberapa jenis percobaan sebaiknya disimpan di tempat penyimpanan (Sari,

2018)

2.2 Pembuatan Larutan Stok Untuk Media Tanam

Larutan adalah campuran homogenyantara dua zat atau lebih yang berbeda

jenis. Adadua komponen zat dalam pembuatan larutan,yakni zat terlarut dan zat

pelarut. Fasa larutandapat berupa fasa cair atau gas tergantung pada dua sifat

komponen larutan tersebut. Apabilafasa pembuat larutan atau zat-zat

pembentuknyasama. Zat yang berbeda dalam jumlah terbanyakumumnya disebut

pelarut, sedangkan zat yanglainnya disebut zat terlarut (Sudarmadji et al,1997).

Berdasarkan zat wujud terlarut dan zat pelarut, larutan dapat dibagi dalam

tujuh macam.Dari tiga jenis wujud zat seharusnya terbentuksembilan macam zat

larutan, tetapi zat berwujud padat dan cair tidak membentuk dalam larutandalam

pelarut berwujud gas. Partikel yang berwujud padat dan cair dalam zat lain yang

berwujud gas akan membentuk larutanheterogen (Sudarmadji et al,1997).

Larutan adalah campuran homogeny antara dua zat atau lebih yang berbeda

jenis. Adadua komponen zat dalam pembuatan larutan, yakni zat terlarut dan zat

pelarut. Larutan stokmerupakan larutan yang berisi satu atau lebih komponen media

4
yang konsentrasinya lebihtinggi daripada konsentrasi dalam formulasi media yang

akan dibuat. Pembuatan larutan stok,yang perlu diperhatikan adalah penyatuan

beberapa komponen media sekaligus dalam suatularutan stok dan harus

mempertimbangkan kecocokan dan kestabilan dari sifat kimianya. Pembuatan

larutan stok bertujuan untuk memudahkan pekerjaan dalam membuat media.

Larutan stok dibuat sesuai dengan komposisi media MS yang diaduk dalam

erlenmeyer dengan konsentrasi yang lebih pekat. Setelah membuat larutan stok

gram-gram, perlu dibuat stok zat pengatur tumbuh biasanya dalam 100 ml. Stok

harus disimpan di dalam lemari es (Harahap, 2013)

Larutan stok merupakan larutan yang berisi satu atau lebih komponen media

yangkonsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasidalam formulasi media yang

akan dibuat.Larutan stok biasanya dibuat dengan konsentrasi10, 100 atau 1000 kali

lebih pekat. Jika larutanstok dibuat, pembuatan media dapat dilakukandengan cara

mengambil sejumlah larutan stoksehingga konsentrasinya menjadi sesuai dengan

yang terdapat pada formulasi media yangdikehendaki (Yusnita, 2003)

Pembuatan larutan stok. Ini bertujuan untuk mempermudah pekerjaan

dalam mebuat media. Larytan stok dibuat sesuai dengan komposisi media dasar

MS. Larutan stok yang digunakan terdiri dari larutan stok A, B, C, D, E, F, G

(vitamin) dan H (myo-inositol), yang sebelum digunakan disimpan dalam lemari

pendingin (Yusnita, 2003)

Pembuatan media pada prinsipnya dilakukan dengan melarutkansemua

komponen media dalam air sesuai dengan konsentrasinya padaformulasi yang

diinginkan. Namun, penimbangan satu persatu komponenmedia untuk setiap

pembuatan media kultur adalah tidak praktis dan hanyadapat dilakukan jika jumlah
5
zatnya cukup besar. Masalah tersebut dapatdiatasi dengan pembuatan larutan stok.

Larutan stok adalah larutan berisi satuatau lebih komponen media yang

konsentrasinya lebih besar dari konsentrasi komponen tersebut dalam formulasi

media akan dibuat (Manullang et al 2006).

Pembuatan larutan stok pengelompokkannya berdasarkan unsur hara stok

makro, stok mikro, stok Fe, stok vitamin, dan stok hormon. Daya simpan untuk stok

hormon 2-4 minggu, stok hara 4-8 minggu, tetapi bila disimpan di kulkas dapat

lebih tahan lama. Rencanakan jumlah media yang dibuat supaya tidak tersimpan

cukup lama. Bila larutan dalam larutan stok terjadi pengendapan sebaiknya tidak

digunakan kembali. Gunakan larutan stok dengan tingkat konsentrasi yang lebih

rendah. Unsur hara makro dibuat stok tunggal karena jumlahnya cukup besar dan

sumber bahan anorganiknya ada yang berada dalam bentuk kation serta ada juga

dalam bentuk anion. Sering kali apabila dicampur akan terjadi pengendapan (

Srileastari, 2019)

6
III METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu

Kegiatan praktikum Bioteknologi Tanaman yang dilakukan oleh Mahasiswa

Program studi Agroteknologi Kelas B Universitas Riau dilakukan di Laboratorium

Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Riau dan berlangsung pada

tanggal 4 Maret 2024 pada pukul 15.00 WIB sampai selesai

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Pengenalan alat dan bahan bioteknologi tanaman

Bahan yang digunakan adalah alkohol 70%, alkohol 96%, klorox, ditheme,

spritus, MS instan, NaOH, HCl, bubuk agar-agar, gula pasir, aluminium foil dan

plastik wrap.

Alat yang digunakan adalah gelas piala, gelas ukur, erlenmeyer, labu ukur,

lampu bunsen, lumpang dan alu, botol schoot, botol semprot, cawan petri, botol

kultur, cororng, botol sprayer, pisau skalpel, pinset, gunting, spatula, batang

pengaduk, pipet tetes, pipet volume, hot plate magnetic stirrer, pH meter, autoklaf,

entkas, laminar air flow cabinet, timbangan analitik, rak kultur dan kompor.

3.2.2 Pembuatan Larutan Stok Untuk Media Tanam

Bahan yang digunakan adalah aquades, aluminium foil, NH4NO3, KNO3,

CaCl3.2H2O, MgSO4.7H2O, KH2PO4, FeSO4.7H2O, Na.ETDA,

Mn2SO4.4H2O, ZnSO4.7H2O, H3BO3, Kl, CoCl2.6H2O, CuSO4.5H2O,

Na2MoO4.2H2O, myo-inositol, thiamin-HCl, asam nikotinat dan pyrodoxin-HCl.

Alat yang digunakan erlenmeyer, timbangan analitik, batang pengaduk dan

lemari pendingin.

7
3.3 Cara Kerja

3.3.1 Pengenalan alat dan bahan bioteknologi tanaman

1) Diabsen praktikan dan diarahkan masuk ke lab,

2) Dilakukan pengenalan alat dan bahan laboratorium oleh asisten,

3) Dilakukannya respon untuk menguji pemahaman praktikan.

3.3.2 Pembuatan larutan stok untuk media tanam

1) Disiapkan bahan kimia dan alat yang akan digunakan

2) Disiapkan erlenmeyer dan gelas bekker 250 ml untuk menghomogenkan

larutan

3) Diletakkan gelas bekker diatas magnetic stirrer

4) Dimasukkan stirrer bar dan bahan kimia yang telah ditimbang ke dalam

gelas bekker

5) Dimasukkan aquades sebanyak 50 ml dan dihomogenkan menggunakan

magnetic stirrer dengan kecepatan 600 npm.

6) Dimasukkan larutan ke gelas ukur dan dicukupkan menjadi 90 ml dengan

menambah aquades

7) Dipindahkan larutan ke erlenmeyer lalu ditutup dengan alumunium foil dan

diberikan label

8) Dimasukkan larutan stok ke dalam kulkas

8
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengenalan alat dan bahan bioteknologi tanaman

Tabel 1. Pengenalan alat dan bahan

1. Gelas Kimia Gelas kimia adalah


menampung zat kimia
(padatan/cairan) dan
sebagai media
pemanasan (Juvitasari,
2014).

2. Gelas Ukur Gelas Ukur digunakan


untuk mengukur
volume larutan dengan
akurat (Juvitasari,
2014).

3. Erlenmeyer Erlenmeyer Alat ini


juga bukan alat
pengukur. Digunakan
dalam analisis
volumetri (Yusasrini,
2015).

9
4. Labu Ukur Labu Ukur, ering juga
dipakai untuk
pengenceran sampai
volume tertentu.
Jangan digunakan
untuk mengukur
larutan atau pelarut
yang panas.
(Yusasrini, 2015).

5. Bunsen Bunsen digunakan


untuk sebagai alat
pembakar (Yunita,
2016).

6. Lumpang dan Alu Lumpang digunakan


untuk
menggerus/menghalus
kan zat (Yusasrini,
2015).

10
7. Botol Schoot Botol Schott
adalah wadah cairan
untuk wadah media
aerob dan anaerob
(Yusasrini, 2015).

8. Botol Semprot Botol Semprot


untuk menyimpan
akuades dan mengaliri
air untuk membersihka
n cairan atau padatan
(Yusasrini, 2015).

9. Cawan Petri Cawan Petri


berfungsi untuk
membiakkan (kultiva)
mikroorganisme
(Periadnadi, 2013).

10. Botol Kultur Botol Kultur


adalah Tempat untuk
mengkulturkan atau
menanam eksplan
(Periadnadi, 2013).

11
11. Corong Corong yang baik
berbentuk kerucut
bersudut 60º, dipakai
untuk memasukkan
suatu cairan ke dalam
suatu tempat
(Yusasrini, 2015).

12. Sprayer Sprayer berfungsi


untuk memecah cairan
atau larutan menjadi
butiranbutiran dan
mendistribusikannya
secara merata ke
permukaan tanaman
yang dilindungi
(Yuwana, 2014).

13. Pisau Skalpel Pisau Skalpel


untukmenginsisi atau
mengiris kulit dan juga
memotong jaringan
(Yusasrini, 2015).

12
14. Pinset Pinset
memiliki banyak
fungsi diantaranya
adalah untuk
mengambil benda
dengan menjepit
misalnya saat
memindahkan cakram
antibiotik (Yuwana,
2014).

15. Gunting Gunting


digunakan yaitu untuk
memotong eksplan
(Periadnadi, 2013).

16. Spatula Spatula


digunakan untuk
Mengambil atau
memindahkan bahan
kimia berbentuk
padatan (Yunita,
2016).

13
17. Batang Pengaduk Batang
pengaduk,Berbentuk
tabung yang tidak
berlubang di
dalamnya, dipakai
untuk mengaduk suatu
campuran atau larutan
zat-zat kimia pada
waktu melakukan
reaksi-reaksi kimia
(Yusasrini, 2015).

18. Pipet tetes Pipet ini tidak


mempunyai ukuran
volume atau skala
lainnya. Digunakan
untuk memindahkan
sedikit zat cair /larutan
yang tidak mempunyai
ketelitian tinggi
(Yusasrini, 2015).

19. Hot Plate Hot plate


magnetic stirrer adalah
alat laboratorium yang
di gunakan untuk
mengaduk atau
mencampur dua
larutan berbeda
(heterogen) menjadi
satu (homogen)
(Istianah, 2017).

14
20. Ph meter Fungsi dari pH
meter adalah untuk
menentukan derajat
keasaman atau
kebasaan dari suatu
larutan (Desmira,
2018).

21. Autoklaf Autoklaf Untuk


mensterilkan alat-alat
seperti botol kultur,
pinset, scalpel, dan
media kultur (Sugiarto,
2015).

22. Enkas Enkas adalah Meja


kerja steril digunakan
dalam penanaman
(inkubasi) kultur. (Tim
Instrumentasi Mikro,
2018).

15
23. laminar air flow Laminar Air Flow
berfungsi untuk
pengerjaan sacara
aseptis karena
mempunyai pola
pengaturan dan
penyaringan aliran
udara sehingga
aseptis dan aplikasi
sinar UV (Andriani,
2019).

24. Neraca Analitik Neraca analitik


memiliki fungsi untuk
menimbang bahan atau
zat yang akan
digunakan sebelum
melakukan suatu
percobaan serta
membutuhkan suatu
penimbangan
(Rahmah, 2022).

25. Rak Kultur terbuat dari kaca dan


digunakan untuk
meletakkan botol-
botol kultur setelah
proses penanamanan
pada ruang isolasi
(Sugiarto, 2015).

16
26. Kompor Kompor digunakan
untuk memanaskan
larutan media
(Yusasrini, 2015).

27. Alkohol 70% Alkohol 70%


digunakan untuk
mensterilkan LAPC
dan autoklaf

28. Alkohol 95% Alkohol 95% digunaka


untuk mensterilkan
alat diksesi dan explan

17
29. Klorox Fungsi clorox adalah
sebagai desinfektan
yang kemudian dibilas
menggunakan aquades
steril yang bertujuan
utuk membersihkan
atau membilas larutan
lain agar tidak
mengganggu
pertumbuhan kultur
(Gunawan, 1988).

30. Spritus Spritus sebagai bahan


bakar dari bunsen
(Yusasrini, 2015).

31. NaoH NaOH yaitu untuk


menghilangkan atau
membersihkan zat-zat
dan kotoran-kotoran
yang melekat pada
serat sisal (Ependi,
2015).

18
32. HCL HCL untuk melarutkan
endapan kotoran pada
dinding gelas seperti
kotoran garam bukan
kotoran lemak, protein
dan karbohidrat
(Ependi, 2015).

33. Agar Agar Fungsi utama agar-


agar adalah sebagai
bahan pemantap,
penstabil, pengemulsi,
pengisi, penjernih,
pembuat gel dan lain-
lain (Imaniar, 2013).

34. Alumunium Foil Alumunium foil


memiliki sifat yang
fleksibel, tidak tembus
cahaya sehingga dapat
digunakan untuk
mengemas bahan-
bahan yang berlemak
dan bahan-bahan yang
peka terhadap cahaya
(Nugroho, 2015).

Gelas kimia adalah menampung zat kimia (padatan/cairan) dan sebagai

media pemanasan (Juvitasari, 2014)

Gelas Ukur digunakan untuk mengukur volume larutan dengan akurat

19
(Juvitasari, 2014)

Erlenmeyer Alat ini juga bukan alat pengukur. Digunakan dalam analisis

volumetri (Yusasrini, 2015)

Labu Ukur, ering juga dipakai untuk pengenceran sampai volume tertentu.

Jangan digunakan untuk mengukur larutan atau pelarut yang panas. (Yusasrini,

2015)

Bunsen digunakan untuk sebagai alat pembakar (Yunita, 2016)

Lumpang digunakan untuk menggerus/menghaluskan zat (Yusasrini, 2015)

Botol Schott adalah wadah cairan untuk wadah media aerob dan anaerob

(Yusasrini, 2015)

Botol Semprot untuk menyimpan akuades dan mengaliri air untuk

membersihkan cairan atau padatan (Yusasrini, 2015)

Cawan Petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme

(Periadnadi, 2013)

Botol Kultur adalah Tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan

(Periadnadi, 2013)

Corong yang baik berbentuk kerucut bersudut 60º, dipakai untuk

memasukkan suatu cairan ke dalam suatu tempat (Yusasrini, 2015)

. Sprayer berfungsi untuk memecah cairan atau larutan menjadi

butiranbutiran dan mendistribusikannya secara merata ke permukaan tanaman yang

dilindungi (Yuwana, 2014).

Pisau Skalpel untukmenginsisi atau mengiris kulit dan juga memotong

jaringan (Yusasrini, 2015)

Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda


20
dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik (Yuwana, 2014).

Gunting digunakan yaitu untuk memotong eksplan (Periadnadi, 2013)

Spatula digunakan untuk Mengambil atau memindahkan bahan kimia

berbentuk padatan (Yunita, 2016)

Batang pengaduk,Berbentuk tabung yang tidak berlubang di dalamnya,

dipakai untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia pada waktu

melakukan reaksi-reaksi kimia (Yusasrini, 2015)

Pipet ini tidak mempunyai ukuran volume atau skala lainnya. Digunakan

untuk memindahkan sedikit zat cair /larutan yang tidak mempunyai ketelitian tinggi

(Yusasrini, 2015)

Hot plate magnetic stirrer adalah alat laboratorium yang di gunakan untuk

mengaduk atau mencampur dua larutan berbeda (heterogen) menjadi satu

(homogen) (Istianah, 2017)

Fungsi dari pH meter adalah untuk menentukan derajat keasaman atau

kebasaan dari suatu larutan (Desmira, 2018)

Autoklaf Untuk mensterilkan alat-alat seperti botol kultur, pinset, scalpel,

dan media kultur (Sugiarto, 2015)

Enkas adalah Meja kerja steril digunakan dalam penanaman (inkubasi)

kultur. (Tim Instrumentasi Mikro, 2018)

Laminar Air Flow berfungsi untuk pengerjaan sacara aseptis karena

mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan

aplikasi sinar UV (Andriani, 2019).

Neraca analitik memiliki fungsi untuk menimbang bahan atau zat yang akan

digunakan sebelum melakukan suatu percobaan serta membutuhkan suatu


21
penimbangan (Rahmah, 2022)

terbuat dari kaca dan digunakan untuk meletakkan botol-botol kultur setelah

proses penanamanan pada ruang isolasi (Sugiarto, 2015)

Kompor digunakan untuk memanaskan larutan media (Yusasrini, 2015)

Alkohol 70% digunakan untuk mensterilkan LAPC dan autoklaf

Alkohol 95% digunaka untuk mensterilkan alat diksesi dan explan

Fungsi clorox adalah sebagai desinfektan yang kemudian dibilas

menggunakan aquades steril yang bertujuan utuk membersihkan atau membilas

larutan lain agar tidak mengganggu pertumbuhan kultur (Gunawan, 1988).

Spritus sebagai bahan bakar dari bunsen (Yusasrini, 2015)

NaOH yaitu untuk menghilangkan atau membersihkan zat-zat dan kotoran-

kotoran yang melekat pada serat sisal (Ependi, 2015)

HCL untuk melarutkan endapan kotoran pada dinding gelas seperti kotoran

garam bukan kotoran lemak, protein dan karbohidrat (Ependi, 2015)

Fungsi utama agar-agar adalah sebagai bahan pemantap, penstabil,

pengemulsi, pengisi, penjernih, pembuat gel dan lain-lain (Imaniar, 2013)

Alumunium foil memiliki sifat yang fleksibel, tidak tembus cahaya

sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berlemak dan bahan-

bahan yang peka terhadap cahaya (Nugroho, 2015).

Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis pada makanan atau

minuman.

plastik wrap bisa digunakan sebagai pengganti parafilm untuk menutup

mulut tabung reaksi (Nurhasmi, 2018)

4.2.2 Pembuatan larutan stok untuk media tanam


22
Pada praktikum kali ini dengan materi pembuatan larutan stok, adapun cara

kerjanya yaitu siapkan bahan yang akan digunakan yaitu KNO3. Kemudian KNO3

ditimbang sebanyak 5,7 g sesuai dengan kebutuhan bahan kimianya. Siapkan gelas

bekker 250 ml ditambahkan aquades 50 ml, lalu dihomogenkan dengan magnetik

stirrer menggunakan kecepatan 600 rpm. Setelah homogen dicukupkan sampai 90

ml dengan aquades ke dalam gelas bekker. Kemudian pindahkan larutan tersebut

ke dalam erlemenyer 100 ml ditutup dengan aluminium foil dan diberi label.

Simpan larutan stok di dalam lemari pendingin atau kulkas agar larutan dapat

bertahan lama.

Larutan stok merupakan larutan yang berisi satu atau lebih komponen media

yangkonsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasidalam formulasi media yang

akan dibuat.Larutan stok biasanya dibuat dengan konsentrasi10, 100 atau 1000 kali

lebih pekat. Jika larutanstok dibuat, pembuatan media dapat dilakukandengan cara

mengambil sejumlah larutan stoksehingga konsentrasinya menjadi sesuai

denganyang terdapat pada formulasi media yangdikehendaki (Yusnita, 2003).

Penimbangan satu per satu komponen media kultur setiap kali proses

pembuatan media sangat tidak efisien, dan hanya dapat dilakukan jika jumlah

zatnya cukup besar untuk ditimbang. Masalah tersebut dapat diatasi dengan

pembuatan larutan stok. Larutan stok merupakan larutan yang berisi satu atau lebih

komponen media yang konsentrasinya lebih tinggi dari konsentrasi komponen

tersebut dalam menjadi sesuai dengan yang terdapat dalam formulasi media yang

dikehendaki (Nugrahanti, 2015).

Adapun cara kerja dari pembuatan larutan stok adalah menyiapkan semua

bahan yang diperlukan lalu gelas beaker 250 ml kemudian semua bahan kimia yang
23
dibutuhkan ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik Lalu masukkan

bahan kimia tersebut beserta aquades steril 50 ml terdalam gelas beaker dan

dihomogenkan dengan magnetic Stirrer setelhhomogen dicukupkan dengan

aquades hingga Volume laruten 90 ml dan homogenkann kembali, setelah

homogen, dimasukkan ke erlenmeyer 100 ml lalu ditutup dengon alumunium foil

dan diberikan label lalu disimpan ke dalam kulkas.

Dalam pembuatan larutan stok terdapat endapan, pengendapan pada larutan

stok pada umumnya dapat dihindari dengan membuat larutan dengan konsentrasj

rendah. atau dengan tidak menggunakan larutan campuran yaitu dengen membuat

larutann stok untuk satu bahan (khusus untuk unsur hara makro) pada kondisi

penyimpanan juga diperhitungkan karena beberapa bahan tidak tahan terhadap suhu

atau cahaya yang tinggi (David, 2000).

Menurut Hestila et al., (2013) mengungkapkan bahwa pembuatan dari

larutan stok bertujuan untuk mempermudah pencuplikan atau pengambilan larutan

bahan kimia yang dibutuhkan untuk pembuatan media, adanya larutan stok

menghemat waktu karena tidak perlu untuk menimbang atau menakar kebutuhan

bahan kimia untuk membuat media

Pembuatan larutan stok, yang perludiperhatikan adalah penyatuan

beberapakomponen media sekaligus dalam suatu larutanstok dan harus

mempertimbangkan kecocokandan kestabilan dari sifat kimianya. Dalam

larutanstok yang berisi beberapa komponen media jangan sampai ada endapan. Hal

ini eratkaitannya dengan ketersediaan hara dalam mediaeksplan atau tanaman yang

dikulturkan. Setelahlarutan stok dibuat, pengambilanya untuk mediadapat

dilakukan dengan cara menakarnya dengangelas ukur (Yusnita, 2003).


24
25
V PENUTUP

Adapun kesimpulan dari praktikum pengenalat alat dan bahan serta

pembuatan larutan stok adalah adalah bahwa pengenalan alat alat dan bahan

praktikum itu sangat penting karena setiap alat memiliki fungsi dan tujuan yang

berbeda beda, serta ada beberapa bahan yang berbahaya dan harus atau perlu

dipahami kegunaanya lalu pembuatan larutan stok adalah proses penting dalam

laboratorium. Larutan stok digunakan untuk memastikan konsentrasi yang tepat

dalam percobbaan kimia, sangat vital dalam mendapatkan hasil yang akurat dan

konsisten. Kesalahan dalam pembuatan larutan stok dapat mengakibatkan hasil

percobaan yang tidak akurat. Oleh karena itu penting untuk mengikuti prosedur

dengan teliti dan hati hati

26
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, 2019. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi untuk Mengatasi


Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi.
1(1):5-25

David, 2008. Pembuatan Media MS untuk Kultur Jaringan. Penebar Swadaya.


Jakarta
Desmira, 2018. PENERAPAN SENSOR pH PADA AREA ELEKTROLIZER DI
PT. SULFINDO ADIUSAHA. Jurnal Prosisko. 5(1): 9-12

Dewi. 2019. Analisis pengelolaan alat dan bahan praktikum pada laboratorium
kimia di SMA Negeri 1 TampakSiring. Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha.
3(1): 38-39

Dewi. 2019. Analisis pengelolaan alat dan bahan praktikum pada laboratorium
kimia di SMA Negeri 1 TampakSiring. Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha.
3(1): 38-39

Ependi, R. 2015. PENGGUNAAN NATRIUM HIDROKSDA (NaOH) SEBAGAI


ZAT ANTIKOAGULAN LATEKS. Jurnal Inovasi Sains. 14(1):6-18

Gunawan, L. W. 1988. Tehnik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur Jaringan.Pusat


Antar Universitas IPB. Bogor

Harahap, E, R. 2013. PERTUMBUHAN AKAR PADA PERKECAMBAHAN


BEBERAPA VARIETAS TOMAT DENGAN PEMBERIAN
POLYETHYLENE GLIKOL (PEG) SECARA IN VITRO. Jurnal Online
Agroteknologi. 1(3): 419-427

Imaniar, K. 2013. PENGARUH PENGGUNAAN Divine Cigarette TERHADAP


PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT. Journal Of Marine Research. 2(2):65-
69

Istianah, 2017. RANCANG BANGUN HOT PLATE MAGNETIC STIRRER


BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 NASKAH PUBLIKASI.
Jurnal inovasi sains. 5(2):1-20

Juvitasari, 201 4. DESKRIPSI PENGETAHUAN ALAT PRAKTIKUM KIMIA


DAN KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK. Jurnla Agrotekbis. 2(1): 1-13

Manullang, I.N., Ellok D.S., dan N. Suswantini. 2006. Respon Pertumbuhan


JahePutih ( Zingiber officinale var. officinale ) Secara In-Vitro pada
MediaMurashige-Skoog dengan Penambahan NAA dan BAP. Jurnal
Budidaya Pertanian. 2(1) : 88 – 97.

Nugrahanti, 2015. RESPONS PERTUMBUHAN KURMA TERHADAP


27
BERBAGAI KONSENTRASI BA DAN GA3 DALAM KULTUR IN
VITRO. Jurnal Agrotekbis. 2(1):56-66
Nugroho, A. 2015. PENGARUH WAKTU PEMANASAN PADA PEMBUATAN
SENYAWA ALUM DARI LIMBAH FOIL BLISTER UNTUK
KEPERLUAN INDUSTRI FARMASI. Jurnal Konversi. 4(2): 1-8

Nurhasmi, 2018. PENGGUNAAN PLASTIK WRAP SEBAGAI PENGGANTI


PARAFILM UNTUK PEMERIKSAAN BAKTERI. Jurnal Universitas
Andalas. 1(2): 69-71

Periadnadi, R. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi .Universitas Andalas.


Padang

Rahmah, F. 2022. UJI KALIBRASI ALAT UKUR MASSA PADA NERACA


ANALITIK MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
LANGSUNG. Jurnal STRING. 7(1): 24-32

Sari. 2018. Analisis profil manajemen laboratorium dalam pembelajaran kimia di


SMA Wilayah Sumedang. Jurnal Tadris Kimiya. 3(1): 73-82

Sari. 2018. Analisis profil manajemen laboratorium dalam pembelajaran kimia di


SMA Wilayah Sumedang. Jurnal Tadris Kimiya. 3(1): 73-82

Sodiqin. 2020. Pengenalan alat dan bahan kimia. Jurnal Praktikum Pengenalan
Alat Bahan Kimia.1(2): 3-5

Sodiqin. 2020. Pengenalan alat dan bahan kimia. Jurnal Praktikum Pengenalan
Alat Bahan Kimia.1(2): 3-5

Srilestari, R. 2019. Kultur Jaringan Pisang Abaka. UPN Veteran Press. Yogyakarta

Sudarmadji, Slamet, Haryono, Bambang, danSuhardi. 1997. Prosedur Analisa


untuk Bahan Makanan dan Pertanian . Liberty.Yogyakarta

Sugiarto, L. 2015. Pengenalan Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan,


Pembuatan Media dan Metode Sterilisasi. Jurnal Biologi FMIPA UNY.
2(1):4-8

Tim Instrumentasi Mikro. 2018. Modul Praktikum Instrumentasi Mikro.


Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah. Surabaya

Yunita, W. 2016. PENGEMBANGAN KIT STOIKIOMETRI UNTUK


MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA. Jurnal Inovasi
Sains. 1(2): 50-60

Yusasrini, 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Udayana Press. Bali

Yusnita, 2003. Kultur Jaringan Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien .P.T
28
Agromedia Pustaka. Tangerang

Yusnita, 2003. Kultur Jaringan Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien .P.T
Agromedia Pustaka. Tangerang
Yuwana, N. A. 2014. Desain dan Kontruksi Grid Patternator untuk Pengujian
Kinerja Penyemprotan Sprayer. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

29
LAMPIRAN

30

Anda mungkin juga menyukai