Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

Disusun Oleh :

NAMA : ANISA ZAHIYA QONITAH


NIM:
PRODI : DIII – TEKNOLOGI PANGAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

BANYUASIN
2023
Daftar Isi

Halaman Judul ................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii


Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 2

Bab 2 Tinjauan Pustaka .................................................................................................... 3


2.1. Pengertian Laboratorium ................................................................................ 3
2.2. Bahaya di Laboratorium ................................................................................. 4
2.3. Pakaian di Laboratorium ................................................................................. 4
2.4. Keselamatan pada kerja .................................................................................. 6
Bab 3 Metodologi ............................................................................................................... 7
3.1. Alat dan Bahan ................................................................................................. 7
3.2. Cara Kerja ........................................................................................................ 7
Bab 4 Hasil dan Pembahasan ........................................................................................... 8
4.1 Hasil................................................................................................................ 8
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 14
Bab 5 Kesimpulan ............................................................................................................ 15
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 15
5.2 Saran ............................................................................................................. 15
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 16
Daftar Pustaka .................................................................................................... 16

Lampiran ............................................................................................................................ 0
Lampiran ................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengenalan alat-alat Praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan


kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu, juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui nama dan fungsi dari alat-
alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses penelitian
ataupun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali. Alat—alat
laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalaan alat-alat laboratorium agar
penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik
dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin.
Hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar. Data-data
yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.

Dalam praktikum pengenalan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail


mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Memulai melakukan
kegiatan praktikum di laboratorium, dan pengenalan tentang alat laboratorium yang
steril. jadi alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu
bahan atau alat lain dari mikrobia yang tidak diinginkan. Melalui kegiatan
praktikum, mempermudah peserta didik untuk memperoleh pengetahuan baru,
memahami konsep dan menjadikan pembelajaran lebih mudah diingat, serta dapat
menjadi sarana untuk mengembangkan keterampilan proses dan memupuk sikap
ilmiah (Pranaja & Astuti, 2019).

kita sebagai praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua


fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia. Pengenalan
alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting

1
guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari
kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat
rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Oleh
karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak
dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia.
1.2 TUJUAN
• Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk mengetahui
nama alat-alat yang digunakan didalam laboratorium kimia serta mengetahui
fungsinya.
• mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat dalam laboratorium.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Laboratorium

Laboratorium merupakan wadah untuk melakukan riset, penelitian,


percobaan, dan pengujian ilmiah. Laboratorium memiliki berbagai fungsi,
diantaranya sebagai sarana untuk menyeimbangkan dan menyatukan antara teori
dan praktik, memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti (mahasiswa,
dosen, atau lainnya) karena selain menuntut pemahaman terhadap objek yang
dikaji, seseorang juga dituntut untuk melakukan eksperimentasi di laboratorium.
Selain itu, fungsi laboratorium juga untuk menumbuhkan keberanian para peneliti
(mahasiswa, dosen, atau lainnya) demi mencari esensi kebenaran ilmiah dari suatu
objek keilmuan dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial (Ramadhani, 2020)

Laboratorium adalah tempat untuk melakukan percobaan maupun pelatihan


yang memerlukan dorongan budaya keselamatan dan keamanan, sehingga
lingkungan itu menjadi tempat yang aman untuk mengajar, belajar, dan bekerja.
Saat mengelolah bahan laboratorium, tidak semua resiko bisa ditiadakan.
Keselamatan dan keamanan laborarium dapat dapat ditingkatkan melalui penilaian
resiko berdasarkan informasi dan pengelolaan resiko yang cermat. Bahan kimia
ramah lingkungan merupakan falsafah perancangan produk dan proses yang
mengurangi atau meniadakan penggunaan dan terciptanya bahan berbahaya (Sangi,
2018)

Ketepatan hasil analisis kimia sangat tergantung pada ketersediaan, serta


kualitas perlengkapan yang digunakan, di samping penjelasan pelaksana tentang
dasar analisa yang dikerjakan dan kecermatan serta ketelitian kerjanya sendiri.
Penindakan perlengkapan pokok yang banyak dipergunakan ialah persyaratan yang

3
penting demi keselamatan serta berhasilnya pekerjaan analisa kimia. Oleh sebab itu
pengetahuan tentang alat kimia harus diperhatikan (Yos F. da Lopes, 2019).

2.2 Bahaya di laboratorium

Menurut Cahyaningrum (2020), laboratorium adalah tempat kerja yang


mempunyai potensi bahaya baik potensi bahaya kimia, fisika, biologi, maupun
ergonomik. Sekarang ini banyak sekali zat kimia yang dapat dimanfaatkan. Namun,
beberapa dari mereka justru dapat merusak kesehatan, lingkungan, dan sikap
masyarakat terhadap perusahaan kimia. Risiko yang dihadapi laboratorium tidak
hanya berasal dari dalam laboratorium itu sendiri, tetapi juga berasal dari luar
laboratorium. Untuk meminimalisir risiko-risiko yang ditimbulkan, diperlukan
pengetahuan terkait penggunaan alat dan bahan laboratorium yang tepat dan
aman.Keselamatan serta keamanan kerja di laboratorium sangat penting dan
memerlukan perhatian khusus karena sangat terkait dengan kinerja dosen/peneliti
maupun mahasiswa (Rahmantiyoko dkk, 2019)

2.3 Pakaian di laboratorium

Laboratorium memiliki etika berpakaiannya sendiri. Pakaian yang terdapat


dalam etika tersebut berbeda dengan pakaian yang digunakan sehari-hari karena
ketika berada di laboratorium, kita tidak boleh memakai perhiasan karena
dapatrusak oleh bahan kimia, sepatu safety yang terbuka, sepatu licin atau berhak
tinggi. Penggunaan sepatu safety harus memenuhi standar yang ditetapkan. Selain
itu, perempuan dan laki-laki yang memiliki rambut panjang harus diikat karena
dapat menyebabkan kecelakaan apabila tersangkut pada alat yang berputar. Lalu
memakai jas praktikum, sarung tangan, dan pelindung lainnya

Menurut Ramadhani (2020), pakaian yang dipakai dalam laboratorium diantaranya:

1. Jas laboratorium (labjas), bertujuan untuk melindungi pakaian kotor oleh


bahan kimia. Selain itu, jaslab harus nyaman serta mudah dilepaskan apabila
terjadi kecelakaan
2. Pelindung lengan, tangan, dan jari, bertujuan untuk melindungi tangan
danjari dari panas atau bahan kimia yaitu bahan-bahan yang
bersifat korosif seperti asam dan alkali.

4
3. Kacamata pelindung, bertujuan untuk melindungi mata dari percikan bahan
kimia seperti asam, bromin, dan amonia.
4. Respirator dan lemari uap. Respirator bertujuan sebagai pelindung dari
gas,uap dan debu yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Adapun
lemari uapdan ventilasi yang baik diperlukan apabila bekerja dengan gas-
gas beracun seperti khlorin, bromine, dan nitrogen dioksida untuk
mencegah keracunan.
5. Sepatu pengaman, bertujuan untuk melindungi kaki dari luka yang
diakibatkan oleh pecahan kaca atau tertimpanya kaki oleh benda-benda
berat.
6. Layar pelindung, bertujuan untuk melindungi diri apabila merasa akan
terjadi ledakan dari bahan kimia dan alat-alat hampa udara.

2.4 Keselamatan pada kerja

Berkegiatan di laboratorium, tidak dapat dipungkiri bahwa Fundamental Kimia


sangat erat terkait dengan alat-alat gelas, instrumen khusus dan bahan- bahan kimia.
Penggunaan alat dan bahan kimia dapat mengakibatkan kecelakaan jika pengguna
laboratorium tidak memahami secara tepat tata cara penggunaannya. Laboratorium
kimia merupakan tempat kerja yang memiliki banyak potensi bahaya. Meliputi
larutan kimia, ledakan reaksi kimia, dan panasdari peralatan. Seseorang yang
bekerja di laboratorium kimia harus menggunakan peralatan pelindung diri (
personal protective equipment ). Kecelakaan dilaboratorium bisa terjadi akibat
kurangnya pengawasan, pengguna laboratorium kurang memahami bahaya dan
cara menangani ketika terjadi kecelakaan, hal ini bisa berdampak fatal pada
praktikan, lingkungan sekitar dan orang-orang yang bekerja di laboratorium
(Rahmantiyoko, 2019: 36)

Selain itu bekerja di laboratorium akan mendatangkan bahaya apabila


minimnya pengetahuan mengenai alat-alat yang digunakan. Misalnya dalam proses
pemanasan zat dalam tabung reaksi harus menggunakan penjepit tabung reaksi,
mulut tabung tidak boleh diarahkan ke tempat penyimpanan bahan kimia atau
tempat yang banyak orang, hal ini untuk menghindari percikan zat selama proses

5
pemanasan sehingga kecelakaan di laboratorium dapat dihindari (Hendrawan,
2021: 3385)

6
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah 1). Agitator, 2).
Bulb karet, 3). Bunsen, 4). Cawan petri, 5). Corong, 6). Desikator, 7). Erlenmeyer,
8). Gelas beaker, 9). Gelas ukur, 10). Hot plate, 11). Kaca arloji, 12). Jarum ose,
13). Krus dan tutup, 14). Labu ukur, 15). Lemineral air flow, 16). Mikroskop, 17).
Mortal dan alu, 18). Neraca analitik, 19). Oven, 20). Penjepit kayu, 21). Penjepit
stainless, 22). Pipet tetes, 23). Pipet ukur, 24). Pipet volume, 25). Rak tabung
reaksi, 26). Spatula, 27). Tabung reaksi, 28). Waterbath.

3.2 Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum kali ini sebagai berikut:

1. Disiapkan alat yang akan digunakan dalam praktikum kimia

2. Diperiksa dan dipastikan alat yang akan digunakan dalam keadaan baik.

3. Diamati alat-alat kimia yang digunakan untuk praktikum.

4. Dijelaskan mengenai nama, jenis, kegunaan dan cara pemakaiaan alat – alat
kimia serta penjelasan lainnya oleh asisten praktikum.

5. Dicatat penjelasan – penjelasan yang disampaikan asisten praktikum oleh


praktikan

6. Digambar alat-alat praktikum oleh praktikan dalam tabel lembar kerja yang telah
disediakan

7
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel alat – alat di Laboratorium

Foto Alat Kegunaan Cara kerja KETERAN


NO
Laboratorium GAN
1. Agitator Untuk Nyalakan power. Bisa di pakai
mencampurkan Operasi-kan Berulang kali
larutan agitator dengan
mengatur
kecepatan putar
sesuai dengan
kebutuhan. Atur
po-sisi impeller
beserta shaft,
untuk menghindari
ketid-
akseimbangan saat
agitator
beroperasi.
Matikan alat
listrik, apabila
proses sudah
selesai
2. Bulb karet Untuk Dengan cara Bisa di pakai
mengambil disambung Berulang kali
larutan kimia terlebih dahulu
yang berbahaya ke pipet gondok,
lalu siapkan
wadah dari
sample yang
ingin di sedot
masuk kedalam
pipet gondok
3 Bunsen Digunakan Masukkan corong Bisa di pakai
untuk dalam bagian Berulang kali
pemanasan, mulut Bunsen. Tu-
sterilisasi, dan angkan spiritus
pembakaran hingga 3/4 bagian
dari Bunsen (jan-
gan diisi terlalu
penuh untuk
menghindari le-
dakan keatas).
Masukkan sumbu
ke

8
dalam Bunsen dan
biarkan hingga ter-
endam oleh cairan
dari spiritus
4 Cawan petri Untuk Pastikan cwan Bisa di pakai
membiakkan bersih, lalu Berulang kali
mikroorganisme masukan media dengan skala
/ bakteri perkembangbiak pengukuran
kan kedalam 35mm-
150mm
cawan petri
tersebut.
5 Corong gelas Alat bantuk Adapun cara Bisa di pakai
untuk pemakaiannya Berulang kali
memindahkan adalah dengan dengan skala
sample ke memasukan pengukuran
tempah yang larutan yang 75mm
lebih kecil
akan
dipindahkan ke
dalam corong
6 Desikator Untuk Dengan cara Bisa di pakai
menurunkan dibuka secara Berulang kali
suhu / perlahan, lalu dengan skala
kelembapan miringkan pengukuran
penutup 150mm-
300mm
desikator dan
masukan
samplenya
7 Erlenmeyer Untuk di tempat dengan Bisa di pakai
larutan yang memegang leher Berulang kali
dititrasi dalam botol erlenmeyer dengan skala
analisa menggunakan pengukuran
volumetri atau satu tangan lalu 20mL-250mL
untuk menjadi
wadah/menamp
ayunkan dengan
ung bahan kimia berputar
cair perlahan-lahan
hingga larutan
melebur
8 Gelas beaker Menuang, Apabila ingin Bisa di pakai
membuat,mendi mendidihkan Berulang kali
dihkan, dan larutan, dengan skala
mengukur masukkan pengukuran
volume larutan larutan ke dalam 20-100mL
yang tidak
memerlukan
gelas beaker lalu
ketelitian tingkat simpan di atas
tinggi kakitiga

9
9 Gelas ukur Untuk Adapun cara Bisa di pakai
mengukur pemakaiannya Berulang kali
sample bahan adalah dengan dengan skala
cair dengan memasukkan pengukuran
ketelitian rendah larutan yang 10mL-250mL
akan diteliti ke
dalam gelas ukur
dengan pipet
dengan takaran
10ml
10 Hotplate Untuk Nyalakan hot plate Bisa di pakai
memanaskan dan atur suhu yang Berulang kali
sample/alat diinginkan dengan dengan skala
menggunakan pengukuran
kontrol suhu. 50Oc-300Oc
Letakkan wadah
bahan cair di atas
hot plate:
Letakkan wadah
bahan cair di atas
hot plate dan
pastikan wadah
tersebut stabil.
11 Kaca arloji Menutup dan Simpan zat atau Bisa di pakai
menimbang bahan kimia di Berulang kali
bahan kimia atas kaca arloji dengan skala
yang bertekstur lalu timbang pengukuran
padat atau 150mm-
kristal 80mm

12 Jarum ose Untuk menyentuhkan Bisa di pakai


memindahkan ujung jarum ke Berulang kali
mikroba/koloni mikroba yang hen-
dak diambil. Lalu
dipindahkan dan
meletakkan
mikroba pun
cukup dengan
menggosokkan
jarum ose ke kaca
prepart
13 Krus dan tutup Untuk Adapun cara Bisa di pakai
menampung pemakaiannya Berulang kali
senyawa kimia adalah dengan dengan skala
yang menggunakan pengukuran
menggunakan tang krus tangkai 500mm
temperature
panjang dan
tinggi
pendek apabila
ingin
mengambil,

10
memasukkan,
dan
memindahkan
krus dari tanur
14 Labu ukur Untuk Dengan cara Bisa di pakai
menghomogenk masukan sample Berulang kali
an larutan dengan aquades dengan skala
dengan cara di lalu di pengukuran
gojog ( diaduk homogenkan 500mL
secara perlahan)
dengan cara di
gojog

15 Lemineral air flow Sebagai meja digunakan untuk Bisa di pakai


steril alat lab menghirup udara Berulang kali
dari luar, dil-
akukan pem-
rosesan hingga
bersih dengan pen-
yaringan, dan di-
hembuskan di da-
lam ruang laminar
air flow.
16 Mikroskop Untuk Bersihkan Bisa di pakai
mengamati mikroskop,lalu Berulang kali
objek dengan letakkan dimeja dengan skala
ukuran yang pasagnkan pengukuran
sangat kecil 20-100mm
stopkontak,
hingga mata
manusia tidak
pasang preparat
akan mampu dll
untuk
melihatnya

17 Mortal dan alu Untuk Dengan cara Bisa di pakai


menghaluskan menghaluskan Berulang kali
sample bahan secara
perlahan

18 Neraca analitik Untuk Tekan tombol Bisa di pakai


menimbang alat/ power agar Berulang kali
Bahan timbangan dengan skala
menyala Tunggu pengukuran
hingga timbangan 0,01gr -100gr
stabil atau
menunjukkan
angka nol.
Sebelum zat yang
akan ditimbang

11
ditempatkan diatas
piringan, buka
terlebih dahulu
pelindungnya
kemudian tunggu
hinggga angkanya
stabil
19 Oven Untuk Dengan cara Bisa di pakai
memanaskan dipanaskan/ Berulang kali
/mengeringkan langsung dengan skala
alat lab serta masukkan sample pengukuran
untuk yang ingin di 30Oc-300Oc
pengeringan keringkan lalu
bahan/sample setting oven sesuai
yang bersifat dengan suhu yang
basah diinginkan

20 Penjepit kayu Untuk menjepit Adapun cara Bisa di pakai


tabung reaksi Pemakaian nya Berulang kali
yaitu dengan
cara menjepitkan
tabung reaksi

21 Penjepit stainless Untuk menjepit Adapun cara Bisa di pakai


/mengambil Pemakaian nya Berulang kali
suatu objek yaitu dengan
dalam cara menjepitkan
temperature
tabung reaksi
tinggi

22 Pipet tetes Untuk dengan menekan Bisa di pakai


memindahkan bagian karet, agar Berulang kali
larutan dari udaranya dapat dengan skala
wadah ke wadah keluar terlebih pengukuran
yang lain dahulu. Jika adan 1mL
menekannya
ketika di dalam
air, maka udara
yang keluar
mungkin dapat
bereaksi dengan
zat cair. Kemudian
selanjutnya, ketika
mengambil
larutan, tekan
karet pada bagian
atas.

12
23 Pipet ukur Untuk Adapun cara Bisa di pakai
memindahkan pemakaiannya Berulang kali
cairan /larutan adalah dengan skala
dengan berbagai nenasukkan pengukuran
ukuran tertentu ujung pipet ukur 0,1mL-10mL
ke dalam larutan
yang akan di
ukur hingga
garis ukur pada
pipet
24 Pipet volume/ gondok Untuk dengan menyam- Bisa di pakai
mengambil bungkan alat Berulang kali
larutan dengan bantu seperti pi- dengan skala
volume tertentu pet pump pengukuran
atau bulb 0,02mL-
keujung atas pi- 25mL
pet gondok, meng
ambil cairan dari
wadah sumber.
25 Rak tabung reaksi Untuk Dengan cara Bisa di pakai
menyimpan memasukkan Berulang kali
beberapa tabung beberapa tabung
reaksi reaksi di
dalamnya

26 tabung reaksi Untuk gunakan pengaduk Bisa di pakai


mencampurkan yang sesuai dan Berulang kali
dua larutan atau aman. Jangan dengan skala
lebih menggoyangkan pengukuran
atau menjatuhkan 10mL-50mL
tabung reaksi, ka-
rena dapat me-
nyebabkan pecah
dan bahaya ced-
era.
27 Spatula Untuk Dengan Bisa di pakai
mengambil mengambil sampel Berulang kali
objek/sample atau bahan yang dengan skala
yang sudah di akan diteliti pengukuran
iris dengan hati-hati 45x3mm,13x
dan gunakan 2,5mm
spatula apabila
akan membuat
larutan

13
28 Waterbath Untuk saklar terhubung Bisa di pakai
mempertahan dengan aliran Berulang kali
suhu air pada listrik dan dengan skala
kondisi tertentu menekan tombol pengukuran
ON, kemudian 30Oc-40Oc
aliran listrik
tersebut akan
menghasilkan
energi pada
pemanas atau
heater. Heater
yang sudah dialiri
arus listrik akan
memberikan suhu
yang tinggi,
sehingga akan
menghasilkan
energi panas yang
diserap oleh alat.

4.1. Pembahasan

Agar dapat melaksanakan praktikum, terlebih dahulu dikenalkan macam-


macam alat yang akan digunakan untuk praktikum serta fungsi dari alat-alat
tersebut hal ini sangat diperlukan agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Pengetahuan tentang alat yang digunakan merupakan salah satu kunci
keberhasilan dari praktikum (Dya S, 2019).

Pengenalan alat laboratorium di setiap praktikum, praktikan harus mampu


mengenal dan memahi fungsi, cara penggunaan dan perbedaan berbagi macam
alat yang ada di laboratorium. Alat tersebut seperti tabung reaksi yang
fungsinya sebagai wadah untuk mereaksikan zat dalam reaksi kimia, gelas
ukur berfungsi untuk mengukur volume cairan, corong berfungsi untuk
membantu memasukkan larutan ke dalam tempat yang lebih kecil, batang
pengaduk berfungsi sebagai pengaduk bahan kimia atau cairan, pipet tetes
berfungsi untuk memindahkan volume larutan dalam jumlah kecil dari satu
wadah ke wadah lainnya, spatula/sendok berfungsi untuk mengambil bahan
kimia yang berupa padatan, dan cawan penguap berfungsi sebagai wadah atau
tempat penguapan bahan, kurs poselin berfungsi untuk mengabukan sampel.

14
BAB V
PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Praktikan atau seseorang yang aktivitasnya terkait dengan


laboratorium diharuskan memahami dan memiliki pengetahuan tentang
penggunaan alat dan bahan di laboratorium kimia agar penelitian yang dilakukan
berjalan lancar dan tercapainya keselamatan kerja.

5.2.Saran

Diharapkan semua praktikan dapat hands-on secara langsung dalam


demonstrasi penggunaan alat agar kedepannya lebih mahir dalam praktikum dalam
laboratorium.

15
Daftar Pustaka

Cahyaningrum, Dwi. 2020. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di


Laboratorium Pendidikan. Jurnal Pengolaan Laboratorium Pendidikan. Vol
2(1)
Dya S, 2019. “ Pengetahuan Alat yang Digunakan Merupakan Salah Satu Kunci
Keberhasilan Dari Praktikum”.
Hendrawan, 2021: 3385. “ Minimnya Pengetahuan Alat dan Bahan yang
Digunakan Akan Mendatangankan Bahaya Bagi Kita”
Pranaja & Astuti, 2019. “ Pengenalan Alat-alat Laboratorium Untuk Keselamatan
Kerja Saat di laboratorium”.
Ramadhani, Sulistyani Puteri. 2020. PENGELOLAAN LABORATORIUM
(Panduan Para Pengajar dan Inovator Pendidikan). Depok : Yiesa Rich
Foundation
Ramadhani, 2020. “Pengertian Laboratorium”

Rahmantiyoko, A., Sunarni, S., & Rahmah, F.K. (2019). Keselamatan dan
Keamanan Kerja Laboratorium. IPTEK Journal of Proceeding Institut
Teknologi Sepuluh Nopember,(4), 36-38
Sangi,M.S., & Tanauma, A. (2018). Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
IPA. 7 (1)
Yos F. da lopes, 2019 . “kualitas Perlengkapan Laboratorium Harus Diperhatikan
Demi Keselamatan kerja Serta Berhasilnya Pekerjaan di Laboratorium”

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai