Latar Belakang
Muatan lokal sebagai instrumen edukatif menjadi pilihan yang dirasa tepat, guna membangun
kesadaran dan pemahaman terhadap pentingnya upaya perlindungan dan pemanfaatan serta fungsi
lingkungan (gambut dan mangrove) sejak dini. Kurikulum muatan lokal telah menjadi kebijakan
Pemerintah Daerah dengan salah satu payung hukumnya berupa Undang-undang No.20 Tahun 2003
dan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Kurikulum muatan
lokal pada hakikatnya merupakan suatu perwujudan pasal 38 ayat 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN) yang berbunyi: Pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan
didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan
keadaan serta kebutuhan dan ciri khas satuan pendidikan. Sementara untuk Kabupaten Kubu Raya
telah terbit Peraturan Bupati Nomor 6 tahun 2015 tentang muatan lokal Pendidikan keagamaan, yang
berisi tentang pembelajaran pendidikan keagamaan di luar materi mata pelajaran formal yang ada. Saat
ini kurikulum muatan lokal di Kubu Raya belum memasukkan pendidikan lingkungan khususnya yang
terkait dengan perlindungan dan pengelolaan gambut dan mangrove Hal ini perlu segera dimulai dengan
menerapkannya melalui muatan lokal pada pendidikan formal.
Sebagai upaya membangun kesadaran dan pemahaman para pihak terkait dan generasi muda
(siswa/siswi) Kalimantan Barat, khususnya Kabpuaten Kubu Raya, beberapa waktu lalu ICRAF
Indonesia bersama BRGM dan didukung BAPPEDA Kabupaten Kubu Raya serta Dinas Pendidikan
Kabupaten Kubu Raya telah menginisiasi pembangunan kurikulum muatan lokal Gambut dan
Mangrove di Kabupaten Kubu Raya. Untuk merancang dan membangun kurikulum muatan lokal serta
bahan ajar pengelolaan Gambut dan Mangrove, maka dilakukan berbagai kegiatan pendahuluan dan
kegiatan lanjutan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya adalah melalui kegiatan sosialisasi dan
koordinasi dengan semua pihak terkait di Kabupaten Kubu Raya melalui kegiatan “Lokakarya
Penguatan Kapasitas dan Rencana Pengarusutamaan Kurikulum Pendidikan Lingkungan (Gambut)
Sebagai Materi Muatan Lokal di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat” yang telah
dilaksanakan di Kabupaten Kubu Raya pada bulan November 2021 lalu.
Sebagai langkah pasti dalam membangun Kurikulum Muatan Lokal Gambut dan Mangrove,
sedang dibentuk tim pengembang Kurikulum Muatan Lokal Gambut dan Mangrove yang akan
diresmikan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Kabupaten Kubu Raya. Tim pengembang kurikulum
muatan lokal tersebut dipimpin oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, dengan beranggotakan
staff Dinas Pendidikan dan Stakeholder terkait. Selain akan diterbitkan SK tim pengembang kurikulum
muatan lokal gambut dan mangrove, juga akan dilakukan perubahan atas peraturan Bupati Nomor 6
tahun 2015 tentang pelaksanaan kurikulum muatan lokal. Bersamaan dengan proses yang sedang
berjalan, Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya bersama ICRAF Indonesia, BRGM, Blue Forest dan
WWF juga berupaya tetap bergerak dengan mengadakan rapat kerja tim pengembang kurikulum muatan
Tujuan
1. Penguatan pemahaman tentang ekosistem gambut dan mangrove bagi tenaga pendidik Tim
Penyusun Kurikulum Muatan Lokal Sekolah Dasar dan Menengah di Kabupaten Kubu Raya.
2. Penajaman dan Penguatan materi ajar Kurikulum Muatan Lokal Sekolah Dasar dan Menengah
di Kabupaten Kubu Raya.
3. Identifikasi saran dan masukan terhadap draft modul dan bahan ajar kurikulum muatan lokal
gambut dan mangrove di Kabupaten Kubu Raya.
4. Tersusunnya draft akhir modul dan bahan ajar kurikulum muatan lokal gambut dan mangrove
di Kabupaten Kubu Raya.
Draft akhir modul dan bahan ajar untuk Sekolah Dasar kelas V, VI dan Sekolah Menengah Pertama
kelas VII-IX sesuai dengan cakupan materi integrasi dan jenjang umur siswa.
Pemaparan : Tanggapan/pengkayaan
13.00-13.45 terhadap materi Gambut.
Ekspert Gambut
Pemaparan : Tanggapan/pengkayaan
13.45-14.30 terhadap materi Mangrove.
Ekspert Mangrove
Pemaparan : Tanggapan/pengkayaan
terhadap kesesuaian materi Gambut
dan mangrove untuk Pembentukan
14.30-15.15 Karakter Cinta Lingkungan, melalui
Muatan Lokal Gambut dan Mangrove Psikologis Pendidikan
yang terintegrasi pada Mata pelajaran
lain pada setiap jenjang Pendidikan.
15.15-15.30 ISTIRAHAT SHOLAT ASHAR Panitia
Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini kami susun sebagai dasar pemahaman dalam proses kegiatan
dan semoga bermanfaat. Dimana segala usulan, saran dan gagasan dapat di sampaikan dalam proses
kegiatan baik dalam penyampaian materi para narasumber maupun dalam diskusi kelompok. Atas
perhatian, kehadiran dan partisipasinya kami mengucapkan terimakasih.