PROFESIONAL GURU
SMA PUQ PAMEUNGPEUK
A. DASAR PEMIKIRAN
Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) termasuk
didalamnya adalah penyusunan dan pengembangan silabus yang pelaksanaan
kegiatannya menjadi kewajiban masing-masing sekolah, tentu menuntut
adanya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terpadu yang dapat
mengarahkan dan sekaligus mengendalikan sekolah, agar kegiatan
penyusunan KTSP termasuk didalamnya penyusunan dan pengembangan
silabus yang dilaksanakannya dapat mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 36 ayat (1) dan ayat (2) menegaskan bahwa pengembangan
kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pasal
38 ayat (2) Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan pada Pasal 16 ayat (1) dan ayat (2)
ditegaskan bahwa penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) telah menyusun standar yang ditetapkan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Permendiknas Nomor 24
Tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 dan
Nomor 23 tahun 2006. Di samping itu, BSNP juga menerbitkan Pedoman
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Menindaklanjuti dari tantangan baru yang memuat standar
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) berserta perubahan-perubahan
yang dibawa didalamnya, maka dalam hal ini setiap sekolah dasar termasuk
diantaranya SMA PUQ PAMEUNGPEUK merasa perlu untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan tersebut. Penyesuaian tersebut dapat dilakukan dengan
langkah-langkah antara lain; menganalisis urutan SK dan KD dalam standar
isi, menganalisis (pemetaan) SK/KD, dan selanjutnya menyusun dan
megembangkan silabus hasil analisis. Dalam kerangka itulah SMA PUQ
PAMEUNGPEUK menyelenggarakan kegiatan Diklat/In House Training (IHT)
penyusunan dan pengembangan silabus. Dalam kegiatannya seluruh guru
dilibatkan, artinya guru mata pelajaran dan guru kelas terlibat yang sama
pada kegiatan tersebut dan produk hasil yang ditargetkan khususnya untuk
guru mata pelajaran sebagai persiapan acuan bahan pembelajaran pada
tahun pelajaran 2021/2022.
B. TUJUAN
A. PENGORGANISASIAN
Penyelenggaraan kegiatan Diklat/In House Training (IHT) di SMA PUQ
PAMEUNGPEUK dikoordinasikan oleh SMA PUQ PAMEUNGPEUK yang
melibatkan pihak Pengawas SMA PUQ PAMEUNGPEUK, dan guru-guru kelas
dan mata pelajaran.
Bentuk Kegiatan :
Workshop IHT IHT Profesional guru
Nara Sumber :
1. Kepala Sekolah SMA PUQ PAMEUNGPEUK
2. Unsur Komite Sekolah
Sasaran
Peserta terdiri dari guru-guru Kelas dan mata pelajaran
1. Meningkatkan kualifikasi dan keterampilan guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan penilaian proses hasil evaluasi bagi
pendidik;
2. memperluas wawasan para guru terhadap Pembelajaran, sehingga
dapat bermanfaat dalam pelaksanaan program pembelajaran bagi
peserta didik.
SUSUNAN PANITIA
Peserta :
DAFTAR PESERTA IN HOUSE TRAINING
IHT PROFESIONAL GURU
SMA PUQ PAMEUNGPEUK
No. NAMA JABATAN /KELOMPOK TANDATANGAN
1 Kepala Sekolah
2 Komite Sekolah
3 WK Kurikulum
4 WK Kesiswaan
5 Waka Sarana
6 Guru Mapel
7 Guru Mapel
8 Guru Mapel
9 Guru Mapel
10 Guru Mapel
11 Guru Mapel
12 Guru Mapel
13 Guru Mapel
14 Guru Mapel
15 Guru Mapel
16 ………………………………. Guru Mapel
17 ………………………………. Guru Mapel
18 ………………………………. Guru Mapel
19 ………………………………. Guru Mapel
20 ………………………………. Guru Mapel
21 ………………………………. Guru Mapel
22 ………………………………. Guru Mapel
23 ………………………………. Guru Mapel
24 ………………………………. Guru Mapel
D. ALUR PELAKSANAAN
PEMBUKAAN
Kegiatan
Mempelajari urutan penyusunan silabus
Mempelajari SKKD terbaru
Membuat Silabus
Informasi tentang
Kebijakan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat
Pleno
PENUTUPAN
H. Pembiayaan
Sumber dana kegiatan dari dana Bantuan Operasional Sekolah, yang
dialokasikan sebesar 3.029.000 (tiga juta dua puluh Sembilan ribu
rupiah)
BAB III
PENUTUP
Profesional guru merupakan acuan bagi guru untuk membuat administrasi atau
perangkat pembelajaran guru, apabila dalam silabus masih terdapat kesalahan
maka sudah bisa dipastikan bahwa administrasi atau RPP yang dibuat oleh guru
akan salah. RPP atau perangkat pembelajaran guru adalah pedoman
pelaksanaan bagi guru dalam mengajar. Oleh karena itu penyusunan dan
pengembangan silabus yang benar dan baik perlu segera direalisasikan. Dengan
adanya bimbingan dari nara sumber yang kompeten diharapkan silabus hasil
pengembangan ini menjadi silabus yang sesuai dengan ketentuan dan standar
yang ada sehingga dapat diimplemetasikan dalam kegiatan belajar mengajar
khususnya di SMA PUQ Pameungpeuk
2. ATK
a. Kertas 2 rim @ Rp 35.000 70.000
b. CD Blank 13 Buah @ Rp 3000 39.000
c. Tinta Printer 100.000
d. Alat Tulis & roll kabel 100.000
e. Biaya foto copy 150.000
Total 459.000
3. Konsumsi
a. Snack @ Rp 5000 x 13 x 2 130.000
b. Makan @ Rp 10.000 x 13 x 1 130.000
c. Snack @ Rp 5000 x 13 x 2 130.000
d. Makan @ Rp 10.000 x 13 x 1 130.000
Total 520.000
4. Transport
10 orang x @ Rp 50.000 x 2 1.000.000
3 0rang @ Rp 100.000 300.000
1.300.000
Total 3.029.000
(tiga juta dua puluh Sembilan ribu rupiah)
Bandung,
Ketua, Bendahara,
Mengetahui/Menyetujui,
Ketua Yayasan Almarwah, Kepala SMA PUQ PAMEUNGPEUK