Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PENGELOLAAN DAN KESELAMATAN KERJA


LABORATORIUM

Oleh :

Annisa Rahmah
1205690/2012

Dosen : Ananda Putra, M.Si,. P.hD


Deski Beri, S.Si,. M.Si

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Pengelolaan dan
Keselamatan Kerja
Laboratorium
Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya
kepada dosen pembimbing. Penulis menyadari sepenuhnya, di dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga segala bantuan, dorongan,
pemikiran, nasehat, dan ilmu yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT,
serta hendaknya membawa berkat dan manfaat bagi penulis. Akhir kata penulis
berharap makalah ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya bagi penulis
sendiri.

Padang, Juni 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan,
dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak

2
akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis
bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat
berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang
sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur
penggunaan alat yang akan digunakan . Oleh karena itu, diperlukan
pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya kerja
dilaboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik
yang bersifat luka permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan dalam
yang dapat menyebabkan penyakit kronis maupun akut, serta kerusakan
terhadap fasilitas fasilitas dan peralatan penunjang Praktikum yang sangat
mahal harganya. Semua kejadian ataupun kecelakaan kerja di laboratorium
sebenarnya dapat dihindari dan diantisipasi jika para Praktikan mengetahui
dan selalu mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menjadikan


keselamatan kerja menjadi suatu faktor penting untuk diperhatikan.Begitu
juga dengan kemajuan teknologi laboratorium yang memperlihatkan adanya
resiko terhadap pekerja laboratorium semakin meningkat dan lebih kompleks.
Hal ini dikarenakan petugas laboratorium adalah pekerja yang sangat identik
dengan terpaparnya zat berbahaya dan bahan kimia yang beracun, korosif,
mudah meledak, mudah terbakar dan terkena berbagai bahaya lainnya yang
siap menyerang setiap saat.perlunya pemahaman dan kesadaran tenaga kerja
untuk mengantisipasi dan mengelola potensi risiko di laboratorium sesuai
dengan standar yang ditetapkan dan ketentuan yang berlaku.

Pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik


pengelola maupun pengguna. Setiap orang yang terlibat harus memiliki
kesadaran dan merasa terpanggil untuk menagatur, memelihara, dan
mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium
merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana
mestinya. Upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu

3
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di
laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan.

Suatu Percobaan yang dilakukan sering kali menggunakan berbagai


bahan kimia baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya, peralatan
gelas yang mudah pecah, dan instrumen khusus yang kesemuanya itu dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja bila dilakukan dengan cara yang
tidak tepat ataupun terjadi kesalahan pada saat peracikan bahan yang akan
digunakan. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau
kecerobohan Praktikan, tentu saja hal ini dapat membuat orang tersebut
cedera, dan bahkan dapat mencelakai orang yang berada disekitarnya.
Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu
yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan dalam
bekerja, dan ini berlaku dalam semua aspek pekerjaan. Bekerja dengan
selamat dan aman berarti menurunkan resiko kecelakaan kerja yang sangat
ingin kita hindari. Walaupun petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja sudah
tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan
berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaannya
ketika bekerja di laboratorium.

Berbagai peristiwa yang pernah terjadi perlu dicatat sebagai latar


belakang pentingnya bekerja dengan aman di laboratorium. Sumber bahaya
terbesar berasal dari bahan-bahan kimia terutama bahan kimia yang mudah
bereaksi, atau yang dapat menyebabkan bahaya lain seperti kebakaran, iritan,
keracunan, atau penyebab bahaya penyakit dalam lainnya. Oleh sebab itu
diperlukan pemahaman mengenai jenis jenis bahan kimia agar siapapu yang
bekerja dengan bahan-bahan tersebut dapat lebih berhati-hati dalam
penggunaannya dan yang lebih penting lagi tahu cara menanggulanginya jika
sampai terjadi kecelakaan akibat kesalahan penggunaan bahan tersebut. Selain
itu yang harus diperhatikan juga adalah limbah bekas bahan kimia sisa
percobaan harus dibuang dengan cara yang tepat agar tidak menyebabkan
polusi pada lingkungan. Cara menggunakan peralatan yang umum digunakan
dalam laboratorium juga sangat perlu untuk diketahui oleh para Praktikan baik

4
petunjuk praktis maupun petunjuk khususnya untuk mengurangi kecelakaan
yang mungkin akan terjadi ketika bekerja di Laboratorium.

B.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
pengetahuan kepada pembaca tentang bagaimana keselamatan kerja
dilaboratorium serta alat keselamatan laboratorium ( Safety laboratory
equpitment), personal protective equiptment.

C. Manfaat
Mamfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

o Untuk memberikan informasi tentang keselamatan kerja di laboratorium.


o Untuk mengetahui bahan bahan yang terdapat dilabor serta bahaya dari
bahan tersebut.
o Untuk mengetahui alat-alat yang terdapat dilaboratorium serta fungsinya.
o Untuk mempelajari tata cara keselamatan kerja dilaboratorium.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Laboratorium
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti
dsb melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan
berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara
yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau
kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan
bagi orang disekitarnya. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan
dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan,
keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman berarti
menurunkan resiko kecelakaan. Walaupun petunjuk keselamatan kerja
sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu
dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan
kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium.

2. Laboratorium Universitas Negeri Padang


Di Universitas Negeri padang, alat pelindung diri (APD) mahasiswa yang
melakukan praktikum di laboratorium penelitian kimia masih belum cukup
memadai,dimana alat pelindung diri yang mereka pakai adalah :
Jas laboratorium
Terbuat dari katoon, jika tubuh terkena zat kimia, kadang jas ini
tidak dapat melindungi tubuh secara optimal
Masker
Kebanyakan mereka memakai masker yang tebuat dari kain,
bahkan zat- zat kimia yang berbahaya dapat terhirup.
Sarung Tangan
Sarung tangannya terbuat dari plastik, jadi tidak dapat melindungi
tangan secara optimal

Sepatu

6
Sepatu yang digunakan adalah sepatu cats dan bahkan ada yang
menggunakan sendal, sehinga tidak dapat melindungi kaki jika
terkena zat yang berbahaya.
3. Keselamatan kerja
Sebagai seorang praktikan, sebelum melakukan praktikum kita terlebih
dahulu harus mengetahui bagaimana Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) di Laboratorium, agar kita dapat melaksanakan praktikum dengan
aman dan lancar. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan
dengan penggunaan alat alat Laboratorium, bahan bahan yang digunakan
pada saat Praktikum, proses atau cara kerja yang aman di laboratorium, tempat
Praktikun & lingkungannya serta cara-cara melakukan Praktikum yang akan
dilaksanakan. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses yang dibenarkan
dan sesuai dengan prosedur yang harus dilakukan pada saat melakukan
Praktikum di laboratorium .

Disamping keselamatan kerja kita juga harus memperhatikan tentang


kesehatan kerja. Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya
dengan pekerjaan danlingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis
yang meliputi, antara lain: metodebekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja
yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan,penyakit ataupun perubahan
dari kesehatan seseorang. Pada hakekatnya ilmu kesehatan kerja mempelajari
dinamika, akibat dan problematika yang ditimbulkan akibat
hubunganinteraktif tiga komponen utama yang mempengaruhi seseorang bila
bekerja yaitu:

o Kapasitas kerja: Status kesehatan kerja, gizi kerja, dan lain-lain.


o Beban kerja: fisik maupun mental.
o Beban tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara lain:bising,
panas, debu, parasit, dan lain-lain.

Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu


kesehatan kerja yangoptimal. Sebaliknya bila terdapat ketidakserasian dapat
menimbulkan masalah kesehatankerja berupa penyakit ataupun kecelakaan
akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktifitas kerja.

7
Tujuan dari kita mengetahui bagaimana keselamatan kerja dan kesehatan
kerja adalah.

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan


pekerjaan untuk kesejahteraan hidup & meningkatan produksi &
produktivitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat
kerja.
3. Sumber produksi dipelihara & dipergunakan secara aman & efisien

4. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi secara
acak dan tidak terduga dan terjadi diluar prosedur atau rencana praktikum dan
merupakan sesuatu yang tidak diharapkan terjadi pada saat Praktikum sedang
berlangsung.

Kecelakaan merupakan suatu kejadian di luar kemampuan manusia,


disebabkan oleh kekuatan dari luar, terjadi dalam sekejap menimbulkan
kerusakan terhadap jasmani maupun rohani (WHO). Setiap laboratorium
dengan segala desain dan aktifitasnya memiliki potensi untuk terjadinya
kecelakaan. Dalam laboratorium diupayakan untuk memperkecil resiko
terjadinya kecelakaan.

Kecelakaan di laboratorium dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu :

1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien

2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium


itu sendiri

Ketika praktikum dilaksanakan seringkali terjadi kecelakaan dalam bekerja


mau itu kecelakaan ringan maupun parah, yang tentnuya ada penyebabnya.
Beberapa hal yang menjadi penyebab dari kecelakaan kerja yang terjadi
dilaboratorium diantaranya adalah.

1. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari:

a. Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain

8
b. Lingkungan kerja

c. Proses kerja

d. Sifat pekerjaan

e. Cara kerja

2. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia,


yangdapat terjadi antara lain karena:

a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana

b. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)

c. Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.

d. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik

Disamping penyebab akibat terjadinya kecelakaan, juga tidak terlepas dari


sumber yang menyebabkan kecelakaan

a) Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai bahan kimia dan


proses-proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan.
b) Petunjuk kegiatan laboratorium tidak jelas dan kurang pengawasan.
c) Kurangnya bimbingan terhadap siswa/ mahasiswa yang sedang bekerja
diLaboratorium.
d) Tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan pelindung untuk kegiatan.
e) Tidak mengikuti petunjuk atau aturan yang seharusnya ditaati.
f) Tidak menggunakan perlengkapan pelindung atau menggunakan.
g) Peralatan/ bahan tidak sesuai.

Setiap laboratorium hendaknya memiliki utility untuk :

1.Kebakaran (Detektor Asap, Sprinkle, Alarm)

2.Kebocoran Gas (Detektor Gas)

3.Pertolongan Pertama Pada Kecelakanan

5. Prinsip Umum Pengamanan Laboratorium


Tanggung jawab

9
Kepala Laboratorium, anggota laboratorium termasuk asisten bertanggung
jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul. Karenanya
Kepala Laboratorium seharusnya dijabat oleh orang yang kompeten
dibidangnya, termasuk juga teknisi dan laborannya.
Kerapian
Semua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api harus bebas dari
hambatan seperti botol- botol, dan kotak-kotak. Lantai harus bersih dan
bebas minyak, air dan material lain yang mungkin menyebabkan lantai
licin. Semua alat-alat dan reagensia bahan kimia yang telah digunakan
harus dikembalikan ketempat semula seperti sebelum digunakan.
Kebersihan, Kebersihan dalam laboratorium menjadi tanggung jawab
bersama pengguna laboratorium.
Konsentrasi terhadap pekerjaan
Setiap pengguna laboratorium harus memiliki konsentrasi penuh terhadap
pekerjaannya masing-masing, tidak boleh mengganggu pekerjaan orang
lain, dan tidak boleh meninggalkan percobaan yang memerlukan perhatian
penuh.
Pertolongan pertama (First - Aid).
Semua kecelakaan bagaimanapun ringannya, harus ditangani di tempat
dengan memberikan pertolongan pertama. Misalnya, bila mata
terpercik harus segera dialiri air dalam jumlah yang banyak. Jika tidak
bisa, segera panggil dokter. Jadi setiap laboratorium harus memiliki kotak
P3K, dan harus selalu dikontrol isinya.
Pakaian
Saat bekerja di laboratorium dilarang memakai baju longgar, kancing
terbuka, berlengan panjang, kalung teruntai, anting besar dan lain-lain
yang mungkin dapat tersangkut oleh mesin, ketika bekerja dengan
mesin-mesin yang bergerak. Selain pakaian, rambut harus diikat rapi
agar terhindar dari mesin-mesin yang bergerak.
Berlari di Laboratorium
Tidak dibenarkan berlari di laboratorium atau di koridor, berjalanlah di
tengah koridor untuk menghindari tabrakan dengan orang lain dari pintu
yang hendak masuk/keluar.
Pintu-pintu
Pintu-pintu harus dilengkapi dengan jendela pengintip untuk mencegah
terjadinya kecelakaan (misalnya: kebakaran).

10
Alat-alat
Alat-alat seharusnya ditempatkan ditengah meja, agar alat-alat
tersebut tidak jatuh kelantai. Selain itu, peralatan sebaiknya juga
ditempatkan dekat dengan sumber listrik, jika memang peralatan tersebut
memerlukan listrik. Demikian juga untuk alat-alat yang menggunakan air
ataupun gas sebagai sarana pendukung.

6. Bahan kimia
Hampir setiap bahan kimia itu berbahaya, namun tidak perlu merasa
takut bekerja dengan bahan kimia bila tahu cara yang tepat untuk
menggunakan dan cara menanggulangi keadaan darurat akibat salah
penggunaan bahan berbahaya tersebut. Yang dimaksud berbahaya ialah dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran, mengganggu kesehatan, menyebabkan
sakit atau luka, merusak, menyebabkan korosi dsb. Jenis bahan kimia
berbahaya dapat diketahui dari label yang tertera pada kemasannya dan dalam
penggunaannya tidak sembarangan, harus ada pengawasan dari orang yang
ahli dalam bidang ini.

Dari data pada label tersebut, kita dapat mengetahui tingkat bahaya
bahan kimia dapat diketahui dan upaya penanggulangannya pun dapat dan
harus diketahui oleh mereka yang menggunakan bahan-bahan tersebut.
Kadang-kadang terdapat dua atau tiga tanda bahaya pada satu jenis bahan
kimia, itu berarti kewaspadaan orang yang bekerja dengan bahan tersebut
harus lebih ditingkatkan. Contoh bahan kimia yang mudah meledak adalah
kelompok bahan oksidator seperti perklorat, permanganat, nitrat dsb. Bahan-
bahan ini bila bereaksi dengan bahan organik dapat menghasilkan ledakan.
Logam alkali seperti natrium, mudah bereaksi dengan air menghasilkan reaksi
yang disertai dengan api dan ledakan. Gas metana, pelarut organik seperti eter,
dan padatan anorganik seperti belerang dan fosfor mudah terbakar, maka
ketika menggunakan bahan-bahan tersebut, hendaknya dijauhkan dari api.

Bahan kimia seperti senyawa sianida, mercuri dan arsen merupakan


racun kuat, harap bahan-bahan tersebut tidak terisap atau tertelan ke dalam

11
tubuh. Asam-asam anorganik bersifat oksidator dan menyebabkan peristiwa
korosi, maka hindarilah jangan sampai asam tersebut tumpah ke permukaan
dari besi atau kayu. Memang penggunaan bahan-bahan tersebut di
laboratorium pendidikan Kimia tidak berjumlah banyak, namun kewaspadaan
menggunakan bahan tersebut perlu tetap dijaga Peralatan dan cara kerja.
Selain bahan kimia, peralatan laboratorium juga dapat mendatangkan bahaya
bila cara menggunakannya tidak tepat. Contoh sederhana yaitu cara
memegang botol reagen, label pada botol tersebut harus dilindungi dengan
tangan, karena label bahan tersebut mudah rusak kena cairan yang keluar dari
botol ketika memindahkan isi botol tersebut.

Beberapa catatan mengenai laboratorium yang menyimpan bahan-


bahan kimia

Semua bahan kimia harus tersimpan dalam botol atau kaleng yang
sesuai dan tahan lama. Sebaiknya di simpan di tempat-tempat yang kecil dan
cukup untuk pemakaian sehari-hari.

Tempat persediaan untuk jangka panjang harus tersimpan dalam


gudang bahan kimia yang khusus/ gudang dalam tanah misalnya.

Setiap saat bahan kimia harus diperiksa secara rutin, untuk


menentukan apakah bahan-bahan tersebut masih dapat digunakan atau tidak,
dan perbaikan label yang biasanya rusak. Bahan-bahan yang tak dapat
digunakan lagi harus dibuang/ dimusnahkan secarakimia.Semua bahan harus
diberi tanda-tanda khusus, diberi label dengan semua keterangan yang
diperlukan misalnya.:

o nama bahan

o tanggal pembuatan

o jumlah (isi)

o asal bahan (merek pabrik dan lain-lain)

o tinhgkat bahaya yang mungkin (racun, korosiv, higroskopis dll)

12
o keterangan-keterangan yang perlu (presentase, simbol kimianya dan
lain-lain)

Dalam menata alat / bahan berkaitan erat dengan keteraturan dalam


penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan.Yang harus diketahui
sebelum melakukan penataan:
Mengenali alat, fungsinya, kualitas termasuk kecanggihan dan ketelitian
serta nilai/harga alat.
Mengenali sifat bahan dasar penyusun alat, dan kelangkaannya.
Bentuk, ukuran alat dan bobot/berat alat

7. Safety Lab Equipment


Ruang Asap (Fume Hood)

Ruang Asap (Fume Hood) yang digunakan seharusnya kaca yang


elastis dan tidak mudah pecah, dan harus tertutup rapat.

Laboratorium Penelitian

13
Kegunaan fume hood :

- Melindungi praktikan dari zat-zat yang memiliki uap yang


berbahaya, debu dank abut
- Melindungi produk atau zat-zat yang sedang dipraktikumkan
- Melindungi lingkungan dari pencemaran zat-zat kimia
- Melindungi dari ledakan

Bagian-bagian Fume hood :

- Cabinet, Merupakan rak atau tempat meletakkan zat-zat kimia yang akan
digunakan. Cabinet memiliki sisi yang terbuka dibagian depan. Sisi yang
terbuka adalah tempat melakukan percobaan didalam fume hood.
- Movable sash, Merupakan jendela yang dapat dibuka tutup selama
menggunakan fume hood
- Exhaust fan motor,Merupakan prosesor yang berguna untuk mengalirkan
langsung udara keluar ruangan
- Roof stack, Merupakan pipa berguna untuk mengalirkan udara langsung
keluar ruangan

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan fume hood


:Jendela pada laboratorium yang memakai fume hood harus tertutup rapat
Hal ini karena udara yang masuk melewati jendela yang terbuka akan
mempengaruhi kerja fume hood. Dan udara yang sudah terkontaminasi juga
mudah masuk k dalam fume hood.

Tipe- Tipe fume hood:

- General purposes hood,General purpose hood adalah tipe fume hood yang
umum. Tipe ini digunakan untuk menghindari dari toxic ,iritasi atau uap
dan gas kimia berbahaya.
- Clean room fume hood,Clean room fume hoods melindungi dari
kontaminasi memasuki ruangan bersih dengan mengalirkan air dan
menyaringnya melalui HEPA filter.
- Radiosotope Fume hoods, Fume hood ini dibuat dengan stainsteel liner
dan integral stainsteell liner.

14
- Perchloric acid fume hood, Perchloric acid fume hood memiliki wash
down untuk melindungi dari ledakan gara perklorat dalam pipa
pembuangan
- Waterwash fume hood

Fume hood ini memilki pembersih internal yang membersihkan unit


interior untuk mencegah penyebaran bahaya kimia.

a) Alarm Kebakaran dan Pemadam api


Alarm Kebakaran

15
Pemadam Api

Mengidentifikasi jenis bahan di daerah

Kelas A: Padatan seperti kertas, kayu, plastik dll

Kelas B: flammable cairan seperti parafin, bensin, dll minyak

Kelas C: flammable gas seperti propana, butana, dll metana

Kelas D: logam seperti aluminium, magnesium, dll titanium

Kelas E: Kebakaran yang melibatkan listrik alat

Kelas F: Memasak minyak & dll fat

Jenis pemadam kebakaran

16
- Air Fire Extinguishers : Yang termurah dan paling banyak digunakan alat
pemadam kebakaran . Digunakan untuk kebakaran Kelas A. Tidak cocok
untuk Kelas B (Cair) kebakaran, atau di mana listrik yang terlibat.
- Foam Fire Extinguishers : Lebih mahal dari air, tetapi lebih fleksibel.
Digunakan untuk Kelas A & B kebakaran. semprotan pemadam busa tidak
dianjurkan untuk kebakaran yang melibatkan listrik, tetapi lebih aman dari
air jika secara tidak sengaja disemprotkan ke aparatus listrik hidup.
- Powder Fire Extinguishers Kering : Sering diistilahkan pemadam 'multi-
tujuan', karena dapat digunakan pada kelas A, B & C kebakaran. Terbaik
untuk menjalankan kebakaran cair (Kelas B). efisien akan memadamkan
kebakaran Kelas C gas, tapi awas, tapi dapat berbahaya untuk
memadamkan A gas fire tanpa pertama mengisolasi penyediaan gas. bubuk
khusus tersedia untuk kebakaran logam D kelas. (Peringatan: bila dalam
ruangan digunakan, bubuk dapat mengaburkan atau kerusakan barang visi
dan mesin.) Hal ini juga sangat kacau.
- CO2 Fire Extinguishers : Karbon Dioksida sangat ideal untuk kebakaran
yang melibatkan aparat listrik, dan juga akan memadamkan api kelas B
cair, tapi telah no keamanan post fire dan api bisa menyala kembali.
- Basah kimia Spesialis pemadam untuk kebakaran kelas F. Untuk Metal
Kebakaran : Api spesialis pemadam untuk digunakan pada kebakaran
Kelas D - kebakaran logam seperti natrium, litium, mangan dan aluminium
ketika dalam bentuk swarf atau putaran.

Warna Coding Sebelum Jan, 1 1997 kode praktek untuk pemadam


kebakaran di Inggris adalah BS 5423, yang disarankan warna pengkodean
pemadam api sebagai berikut:

Air - Red
Foam - Cream
Dry Powder - Blue
Karbon dioksida (CO2) - Black
Halon - Hijau (sekarang 'ilegal' kecuali untuk beberapa pengecualian
seperti kepolisian, Angkatan Bersenjata dan Pesawat).

Alat pemadam baru harus sesuai dengan BS 3, EN yang mengharuskan


seluruh tubuh pemadam akan berwarna merah. Sebuah zona warna sampai

17
dengan 5% dari luas eksternal dapat digunakan untuk mengidentifikasi isi
menggunakan warna lama pengkodean yang ditunjukkan di atas.

Shower dan Eye wash

Shower digunakan untuk membersihkan badan yang terkena


tumpahan zat kimia berbahaya. Seperti halnya dengan Eye wash shower juga
harus ditempatkan di pada tempat-tempat yang mudah terlihat. Sehingga akses
untuk menggunakannya tidak sulit. Praktikan yang terkena tumpahan zat
kimia dapat segera menarik gantungan yang ada di shower langsung.

Eye wash

18
Adalah alat keselamatan di laboratorium yang digunakan untuk
mencuci mata yang terkena zat-zat kimia. Di dalam laboratorium Eye Wash
harus diletakan ditempat yang mudah terlihat dan mudah dijangkau .
Sehinggat jika terjadi kecelakaan yang mengenai mata maka dapat langsung
dibersihkan dengan menggunakan Eye wash. Dan Eye wash biasanya
memiliki warna yang terang dan mencolok agar

P3K (kit Aid) : Kit aid harus selalu tersedia di labratorium . Kit aid
berguna untuk pertolongan pertama pada kecelakaan dalam laboratorium
seperti luka atau terkena zat-zat brbahaya

19
BAB III
TABEL SIMBOL SIMBOL YANG SERING DIGUNAKAN UNTUK
MENANDAI JENIS JENIS BAHAN KIMIA SECARA INTERNASIONAL

20
Simbol Nama simbol dan Bahayanya

Toxic : Sedikit saja masuk ke


tubuh dapat menyebabkan
kematian atau sakit keras

Flammable : Bahan yang mudah


terbakar

Corrosive : bahan yang dapat


merusak kayu, besi, dsb.

Irritant : Sedikt saja masuk ke


tubuh dapat membakar
kulit, selaput lendir atau sistem
pernapasan

21
Oxidising Agent : Bahan yang
dapat menghasilkan panas bila
bersentuhan dengan bahan lain
terutama bahan-bahan yang
mudah terbakar

Explosive : Bahan yang mudah


meledak bila kena panas, api
atau sensitif terhadap gesekan
atau goncangan

Radioactive : Bahan-bahan yang


bersifat radioaktif

POISON : Bahan-bahan yang


bersifat racun

22
Danger for environment :
berbahaya bagi lingkungan

Peringatan tegangan tinggi

Area dilarang menyalakan api

23
BAB IV
PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENTS

Laboratorium kimia merupakan ruang eksperimen untuk melakukan


aneka macam reaksi kimia, menyimpan dan mengawetkan bahan kimia. Oleh
sebab itu interaksi kita di ruangan ini dengan zat-zat kimia berbahaya akan
semakin dekat. Mengingat berbagai macam efek gangguan kesehatan yang
bisa muncul jika terkontaminasi zat-zat kimia, baik secara oral, bersentuhan
maupun terhirup, diperlukan perlengkapan keselamatan kerja yang memadai.

A. Lab Coat/ jas lab


Pakaian labor biasanya berwarna putih, mirip jas yang dikenakan
seorang dokter. Warna putih digunakan agar memudahkan sensitivitas warna
yang terlihat jika pakaian kita tertumpah zat kimia dengan beraneka macam
warna baik sebelum maupun setelah reaksi. Pakaian labor berfungsi untuk
melindungi pakaian yang kita kenakan dari kontak fisik zat-zat dan senyawa
kimia di labor.

24
B. Masker
Masker berfungsi untuk menghindarkan dari terhirupnya zat-zat kimia
yang memiliki uap yang berbahaya. Saat bekerja diruang asapa harus
menggunakan masker. Masker yang digunakan bermacam-macam tergantung
zat kimia yang akan digunakan.

C. Gloves/ Sarung tangan

Gunakan alat ini jika Anda sedang melakukan berbagai reaksi kimia
dan memindahkan atau mengangkat zat-zat berbahaya. Jika tangan Anda
terkena kontak fisik dengan suatu zat, segera dan cepatlah bilas dengan air
sebanyak-banyaknya. Bilas, cuci bersih hingga hilang warna dan baunya.

Macam-macam sarung tangan :

Latex glove
Sarung tangan jenis ini banyak digunakan oleh mahasiswa. Latex gloves
lebih tipis sehingga memudahkan memegang peralatan kimia seperti gelas
piala, tabung reaksi dan sebagainya. Namun sarung tangan jenis ini tidak
dapat melindungi dari larutan atau korosi. Sarung tangan ini hanya dapat
melindungi dari padatan kimia.
Playtex
Playtex lebih tebal dari latex , dan dapat melindungi tangan dari tumpahan
zat, terpotong atau terbakar. Namun karena terlalu tebal maka akan susah
untuk memegang peralatan kimia.
Nitrile

25
Nitril glove merupakan perpaduan antaara latex dan Playtex . Sarung
tangan ini cukup tipis untuk memegang peralatan kimia , dan juga tahan
terhadap pelarut seperti metilen klorida

Table of Commonly Used Glove Types

Type Advantages Disadvantages Use Against

Poor vs. oils, Bases, alcohols,


Low cost, good
Natural Rubber greases,organics dilute water
physical properties,
(Latex) Frequently imported, solutions; fair vs.
dexterity
may be poor quality aldehydes, ketones

Low cost,
dexterity, better Physical properties
Natural Rubber Same as natural
chemical resistance frequently inferior to
Blends rubber
than natural rubber vs. natural rubber
some chemicals

Low cost, very good Plasticizers can be Strong acids and


Polyvinyl Chloride physical properties, stripped; frequently bases, salts, other
(PVC) medium cost, medium imported may be poor water solutions,
chemical resistance quality alcohols

Medium cost, medium


Oxidizing acids,
chemical resistance,
Neoprene N/A anilines, phenol,
medium physical
glycol ethers
properties

Nitrile Low cost, excellent Poor vs. benzene, Oils, greases,


physical properties, methylene chloride, aliphatic chemicals,
dexterity. Long service trichloro- ethylene, & xylene,
life. many ketones perchloroethylene,

26
trichloroethane;
fair vs. toluene

Expensive,
Specialty gloves, polar Glycol ethers,
Butyl poor vs. hydrocarbons,&
organics ketones, esters
chlorinated solvents

Aliphatics,
Specialty glove, resists aromatics,
Very expensive, water
Polyvinyl Alcohol a very broad range of chlorinated
sensitive, poor vs. light
(PVA) organics, good physical solvents, ketones
alcohols
properties (except acetone),
esters, ethers

Aromatics,
Extremely expensive,
chlorinated
Fluoroelastomer Specialty glove, poor physical properties,
solvents, also
(Viton) organic solvents poor vs. some ketones,
Aliphatics and
esters, amines
alcohols

Poor fit, easily


Norfoil Excellent chemical Use for Hazmat
punctures, poor grip,
(Silver Shield) resistance work
stiff

D. Goggles/ kaca mata pengaman

Goggles berfungsi untuk melindungi mata dari kemasukan air atau zat-zat
kimia.

27
E. Sepatu

Saat memasuki labor kimia sebaiknya menggunakan sepatu dari bahan yang
tidak mudah terbakar. Jangan menggunakan sandal. Sebab jika tertumpah zat
kimia, sepatu akan lebih melindungi kulit ketimbang sandal. Pilihlah bahan
yang tidak mudah terbakar, sebab di dalam labor banyak terdapat zat-zat kimia
yang mudah terbakar.

BAB V
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari hasil Makalah yang saya buat ini, dapat Saya simpulkan bahwa:

28
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen,
dan peneliti melakukan percobaan.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan
penggunaan alat alat Laboratorium, bahan & proses Praktikum,
tempat Praktikun & lingkungannya serta cara-cara melakukan
Praktikum.
Bahan kimia dapat dkelompokkan menjadi : poison
Radioactive Explosive Oxidising Agent Irritant Corrosive
Flammable Toxic.
Lemari asam merupakan tempat menyimpan bahan kimia yang
bersifat asam atau memiliki kadar keasaman yang tinggi

B. SARAN
Disarankan kepada praktikan , dosen, dan peneliti agar dapat mematuhi
prosedur keselamatan kerja yang telah Saya tulis dalam makalah ini. Semoga
bermanfaat bagi yang membaca. Setiap laboratorium hendaknya memiliki
utility untuk:
1) Kebakaran (Detektor Asap, Sprinkle, Alarm)
2) Kebocoran Gas (Detektor Gas)
3) .Pertolongan Pertama Pada Kecelakanan

29
DAFTAR PUSTAKA

Pickard, Quentin (2002). "Laboratories". The Architects' Handbook. Oxford,


England: Wiley-Blackwell. p. 228. ISBN 1-4051-3505-0.

^http://findarticles.com/p/articles/mi_m0BPR/is_6_20/ai_102862286/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-aplikasi/manajemen-
laboratorium-kimia/keselamatan-kerja-laboratorium/, di akses tanggal 16 maret
2011 pukul 20:45 WIB

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/06/keselamatan_laboratorium.pdf

di akses tanggal 16 maret 2011 pukul 19:00 WIB

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3232604&page=5 , di akses tanggal 16


maret 2011 pukul 20:00

30
http://en.wikipedia.org/wiki/Special:Search?
search=lemari+asam&sourceid=Mozilla-search, di akses tanggal 16 maret 2011
pukul 21:00

31

Anda mungkin juga menyukai