KIMIA DASAR I
PENDAHULUAN
kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga
terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut
sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan
keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu
bekerja di laboratorium. Berbagai peristiwa yang pernah terjadi perlu dicatat sebagai
terbesar berasal dari bahan-bahan kimia, oleh sebab itu diperlukan pemahaman
mengenai jenis bahan kimia agar yang bekerja dengan bahan-bahan tersebut dapat lebih
berhati-hati dan yang lebih penting lagi tahu cara menanggulanginya. Limbah bahan
kimia sisa percobaan harus dibuang dengan cara yang tepat agar tidak menyebabkan
polusi pada lingkungan. Cara menggunakan peralatan umum dan berbagai petunjuk
praktis juga dibahas secara singkat untuk mengurangi kecelakaan yang mungkin terjadi
mengerti bahwa laboratorium itu milik bersama yang harus dijaga dengan
meningkatkan disiplin.
Maksud dari percobaan ini adalah keselamatan kerja di dalam laboratorium sangat
berkaitan dengan penggunaan alat-alat keselamatan kerja, alat-alat laboratorium, bahan dan
proses praktikum yang dimana jika tidak dilakukan sesuai dengan proses percobaan maka
dapat menyebabkan kecelakaan kerja baik bagi praktikan dan pihak lain yang berada di
dalam laboratorium.
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Pusat Kesehatan Kerja, kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga
penderitaam dari yang paling ringan sampai keada yang paling berat (Salawati, 2009).
mencegah terjadinya kecelakaan pada waktu bekerja. Tidak seorang pun manusia yang
cidera, luka, dan cacat. Olehnya itu, kecelakaan dalam lingkungan kerja merupakan
gangguan yang dapat menghambat dan merugikan ataupun mengganggu rencana dan
laboratorium.
3. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun.
4. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal hal sebagai berikut :
1. Orang yang tak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal yang
tidak diinginkan.
3. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
4. Harus tau cara pemakaian alat emergensi: pemadam kebakaran, eye shower, respirator
5. Setiap laboran /Pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat (P3K).
7. Dilarang makan, minum dan merokok di lab, hal ini berlaku juga untuk laboran dan
kepala Laboratorium.
8. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di
laboratorium.
9. Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas, handphone dan benda lain dari atas meja
Alat Pelindung diri (APD) adalah suatu alat / pengaman yang berguna untuk
melindungi atau meminimalisir kecelakaan yang terjadi. Alat Pelindung Diri terdiri dari:
1. Alat Pelindung Mata
Proteksi mata dan wajah merupakan persyaratan yang mutlak yang harus dikenakan
oleh pemakai dikala bekerja dengan bahan kimia. Hal ini dimaksud untuk melindungi mata
dan wajah dari kecelakaan sebagai akibat dari tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan
radiasi. Secara umum perlindungan mata terdiri dari: kacamata pelindung, goggle,
pelindung wajah, dan pelindung mata special (goggle yang menyatu dengan masker khusus
untuk melindungi mata dan wajah dari radiasi dan bahaya laser).
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah
lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat
bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, para pekerjanya
harus memakai perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker.
Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, yang dikenal dengan sebutan
jas laboratorium ini, merupakan suatu perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum
memasuki laboratorium.
Pelindung kaki yang digunakan agar tidak terkena cairan kimia yang berbahaya
1. Beracun (Toxic)
Bahan yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan, bahkan mematikanapabila
2. Korosif (corrosive)
Bahan kimia yang bersifat korosif dapat mengakibatkan kerusakan pada benda
atau jaringan yang mengalami kontak. Dapat berupa zat padat, cair, dan gas .Contoh: HCl,
3. Iriatif (Irritative)
Bahan yang bersifat iritatif memiliki efek yang hampir sama dengan bahan korosif
tetapi relatif kurang berbahaya. Contoh: NaNO3, CuSO4, 5H2O dan Na2CO3.
penanganan.
5. Mudah Meledak (explosive)
Bersifat tidak stabil sehingga mudah meledak. Peledakan terjadi karena adanya
6. Pengoksidasi (oxidative)
Bahan kimia jenis ini dapat menghasilkan oksigen dalam penguraianya atau
menimbulkan iritasi.
7. Berbahaya Bagi Lingkungan
(Muchtaridi, 2011)
BAB IV
percobaan, serta tidak mematuhi aturan hukum dalam laboratorium. Kemungkinan besar
dapat menyebabkan bahaya-bahaya yang akan terjadi. Seperti, tidak memakai alat-alat
keselamatan kerja maka bisa saja cairan kimia yang berbahaya mengenai bagian tubuh atau
Ketika di laboratorium Kimia banyak sekali cairan-cairan dan bahan kimia yang
berbahaya, oleh karena itu terdapat symbol-simbol bahaya bahan Kimia, antara lain:
zat berbahaya
larutan berbahaya
5.1 Kesimpulan
khususnya pada saat menggunakan zat kimia berbahaya. Zat kimia berbahaya biasanya
diberikan simbol tertentu sebagai tanda peringatan dengan makna korosif, mudah
3. Alat-alat keselamatan kerja di laboratorium kimia yaitu mulai dari jas praktikum,sepatu
tertutup, goggle, masker, dan sarung tangan. Penggunaan alat tersebut sesuai kondisi
5.2 Saran
Saran untuk percobaan yang telah dilakukan adalah sebaiknya pengenalan simbol-
simbol bahan bahaya kimia dan alat keselamatan kerja laboratorium atau alat pelindung
Sukriati. 2013. Membina Perilaku Kerja Sehat Mahasiswa dengan Menerapkan Kesehatan
Asisten Praktikan
Musdalifah Waleulu Annisa Putri Pertiwi