Bahaya adalah situasi atau tindakan yang memiliki potensi untuk terjadinya
kecelakaan atau cidera pada manusia. Oleh sebab itu diperlukan upaya
pengendalian atau pencegahan, upaya-upaya ini dapat dilakukan dengan edukasi
bagi pekerja yang berkaitan dengan bahaya atau resiko kecelakaan kerja di
laboratorium. Edukasi yang diberikan adalah tentang bagaimana cara melakukan
dan menggunakan peralatan-peralatan laboratorium dengan aman dan bila
menggunakan zat-zat berbahan kimia apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
sehingga dapat menghilangkan ataupun mengurangi resiki-resiko yang mungkin
terjadi di laboratorium. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu melalui presentasi
dengan materi keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu cara yang
digunakan untuk memberikan pengetahuan kepada pekerja tentang bagaimana
memahami lingkungan laboratorium yang baik dan aman, menjelaskan tentang
standar prosedur melakukan percobaan di laboratorium, menjelaskan petunjuk
kegiatan laboratorium, memberikan pemahaman tentang bahan kimia dan proses-
proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan
kegiatan, menjelaskan perlengkapan keamanan dan perlengkapan perlindungan
kegiatan laboratorium. Memberikan penjelasan cara membaca lambang atau tanda
bahaya, pengenalan bahaya pada area kerja.
1. Kapasitas Kerja
Status kesehatan masyarakat pekerja di Indonesia pada umumnya belum
memuaskan. Dari beberaoa hasil penelitian didapatkan gambaran bahwa 30-
40% masyarakat pekerja kurang kalori protein, 30% menderita anemia gizi
dan 35% kekurangan zat besi tanpa anemia.
2. Beban Kerja
Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang bersifat teknis
beroperasi 8-24 jam sehari dengan demikian kegiatan pelayanan kesehatan
pada laboratorium menurut adanya pola kerja bergiliran tugas/jaga malam.
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi
kesehatan kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja.
1. Terpeleset, biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatu adalah bentuk
kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium
2. Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat terutama bila
mengabaikan kaidah ergonomi.
3. Mengambil sample darah cairan tubuh lainnya. Hal ini merupakan pekerjaan
sehari-hari di laboratorium yang biasanya mengakibatkan tertusuk jarum
suntik
4. Risiko terjadi kebakaran (sumber: bahan kimia, kompor) bahan desinfektan
yang mudah menyala dan beracun. Kebakaran terjadi bila terdapat tiga unsur
yang bersamaan yaitu : oksigen, bahan yang mudah terbakar dan panas.
Adnyani, I. S., Seniari, N. M., Supriyatna, S., Natsir, A., Nababan, S., & Ratnasari, D.
(2019). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium Siswa
SMPN 7 Mataram. Prosiding PEPADU, 1, 170-174.