T
DENGAN POST OP LAPARATOMI CA RECTUM
DI RUANGAN ICU RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR
OLEH :
Sisilia Edriana
Pasien data ke IGD RS Stella Maris dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah secara terus
menerus, pasien juga mengatakan mengalami nyeri hebat saat hendak BAB, kadang sembelit,
feses berwarna coklat kehitaman, dan terkadang feses bercampur darah segar, kurang nafsu
makan dan mudah letih. sebelunya klien membeli obat di Apotik terdekat, tapi setelah obatnya
habis pasien tetap merasakan nyeri. Lalu pasien memutuskan untuk memeriksa kesehatanya di
poli bedah RS Stella Maris dan dokter menganjurkan untuk foto Rontgen dan hasinya Ca Rectu.
Kemudian pasien dianjurkan untuk rawat inap dan hari kedua pasien melakukan operasi
Laparatomi. Setelah dilakukan laparatomi klien lalu dipindahkan ke ruangan ICU untuk
mendapatkan perawatan intensif. Pada saat pengkajian pasien mengeluh nyeri pada area operasi
dengan skala 8 dengan ekspresi wajah meringis, nyeri dirasakan terus menerus, dan menjalar ke
pinggang, pasien dipuasakan sementara. Tampak pasien lemah. Kesadaran composmentis GCS
pasien E4V5M6 (15) TTV: TD 130/80 mmHg, N: 105x/mnt, S:37,6OC, P: 24x/mnt. Tampak
luka post op panjang ±9cm, terpasang cateter 200cc dengan warna urine kuning kemerahan dan
terpasang colostomy bag.
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : Tn. T
Umur : 55 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Status perkawinan : Menikah
Jumlah anak : 3 orang
Agama/ suku : Katolik/Flores
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat rumah : Jln. Kelapa 3
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. S
Umur : 50 Tahun
Alamat : Jln. Kelapa 3
Hubungan dengan pasien : Istri
II. DATA MEDIK
Diagnosa medik
Saat masuk : Ca Rectum
Saat pengkajian : Post Op Laparatomi Ca Rectum
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif):
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik :6
b) Respon bicara :5
c) Respon membuka mata : 4
Jumlah: 15
Kesimpulan : Compos mentis
2. Tekanan darah : 130/80 mmHg
MAP : 96 mmHg
Kesimpulan : perfusi ginjal memadai
3. Suhu : 36,70C.. di Oral Axilla Rectal
4. Pernapasan: …24…….x/menit
Irama : Teratur Bradipnea Takipnea Kusmaul Cheynes-stokes
Jenis : Dada Perut
5. Nadi : 105.x/menit
Irama : Teratur Bradikardi Takikardi
Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : 38 cm
2. Tinggi badan : 165 cm
3. Berat badan : 58 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) : 21,48
Kesimpulan : IMT masih dalam batas normal
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB teratur 1-2 kali sehari tergantung porsi makanan yang
dikonsumsi, bentuk feses lunak dan warna feses lunak berwarna kuning kecoklatan.
Pasien mengatakan BAK lancar ≤ 5-6 kali.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan setelah operasi BAB pasien melalui dengan colostomy bag dan
BAK melalui kateter.
3. Observasi :
Tampak pasien menggunakan kateter.
Tampak pasien menggunakan colostomy bag, tamapak urin berwarna kuning
kemerahan, tampak jumlah urin 200 cc
4. Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 10x/menit
b) Palpasi kandung kemih : Penuh Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal : Positif Negatif
d) Mulut uretra : tidak dikaji.
e) Anus :
Peradangan : Tidak dikaji.
Hemoroid : Tidak dikaji.
Fistula : Tidak dikaji.
Kaki 3 3
Keterangan :
Nilai 5 : kekuatan penuh
Nilai 4 : kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3 : mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan tekanan
Nilai 2 : mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan jatuh
Nilai 1 : tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan
Nilai 0 : tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
Refleks fisiologi : Ada : Tricep (+), Bicept (+), patella (+), Achiles (+)
3. Observasi :
a) Kontak mata : Baik
b) Rentang perhatian : Penuh
c) Suara dan cara bicara : Tampak jelas dan halus
F. N VIII :
Vestibularis : telinga kanan dan kiri dengan suara bisikan dapat mendegar dengan,
dengan detik arloji dapat mendengar.
Akustikus : Pasien mampu mendengarkan suara gesekan tangan perawat di kedua
telinga.
G. N IX : (Glossopharingeus) Tampak uvula terletak di tengah
H. N X : (Vagus) Kemampuan menelan pasien baik
I. N XI : (Accesorius) Pasien mampu mengangkat bahu kanan dan bahu kiri
J. N XII : (Hypoglosus) Pasien mampu menjulur lidah lurus kedepan, dan mampu
mendorong pipi kiri dan kanan menggunakan lidah.
B. Foto Rontgen
Hasil : Ca Rectum
VII. TERAPI
1. RL : 400 cc
2. Capecitabine 1000mg/12 jam (oral)
3. Ceftriaxone 1g/12jam
4. Ketorolac 10mg/12jam
Tanda Tangan Mahasiswa Yang Mengkaji
Data Objektif :
KU : Lemah
TTV
- TD 130/80mmHg
- Suhu 36,70C
- Nadi 105×/menit
- Pernapasan 24×/menit
Tmpak ekpresi wajah
meringis
2. Data Subjektif : Efek prosedur invasif Risiko infeksi
Pasien mengatan baru saja
menyelesaikan operasi ca
rectum
Pasien mengatakan nyeri
pada daerah operasi
Data Objektif :
KU pasien lemah
Tampak terdapat luka
1. Nyeri akut b/d agens cedera fisik (mis: prosedur operasi) (D.0077)
2. Risiko infeksi b/d efek prosedur infasig (D.0142)
3. Defisit perawatan diri b/d Kelemahan d/d tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke
toilet/berhias secara mandiri (D.0109)
4. Ansietas b/d kekhawatiran mengalami kegagalan(D.0080)
21
Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
Fasilitas istirahat dan tidur
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
nyelaskan strategi meredahkan nyeri
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesik, jika
diperlukan
22
Kebersihan tangan meningkat Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
Demam menurun dan sistemik
Kemerahan menurun Terapeutik
Cairan berbau busuk menurun Batasi jumlah pengunjung
(L.14137) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
Anjurkan untuk meningkatkan asupan
cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi, jika
diperlukan.
3. Defisit perawatan diri b/d Setelah dilakukan intervensi Dukung Perawatan Diri
keperawatan selama 3x8 jam maka (I.11348)
Kelemahan d/d tidak mampu
diharapkan perawatan diri dapat
mandi/mengenakan teratasi dengan kteiteria hasil: Observasi
Monitor tingkat kemandirian
23
pakaian/makan/ke Kemampuan mandi meningkat Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan
toilet/berhias secara mandiri Kemampuan mengenakan diri, berpakaian, berhias dan makan
pakaian meningkat Terapeutik
(D.0109) Kemampuan makan meningkat Sediakan lingkungan yang nyaman (mis:
Kemampuan ketoilet suasana hangat, rileks, privasi)
(BAK/BAB) meningkat
siapkan keperluan peribadi (mis: sikat gigi
dan sabun mandi)
Dampingi dalam melakukan perawatan diri,
(mis: mandi, oral hygiene, kebersihan
rambut)
Edukasi
Anjurkan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
24
Kosentrasi membaik Identifikasi kesediaan, kemampuan dan
Pola tidur membaik penggunaan teknik sebelumnya
(L.09093) Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
Ciptakan lingkungan yang tenang dan
tampa gangguan dengan pencahayaan
dan suhu ruangan yang nyaman.
Gunakan nada suara yang lembut dengan
irama lambat dan berirama
Edukasi
Jelaskan tujuan , manfaat,batasan dan
jenis relaksasi yang tersedia (mis: musik
dan napas dalam).
Anjurkan mengambil posisi nyaman
Anjurkan sering mengulangi atau melatih
teknik yang di pilih.
25
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
I-IV 13.50
Monitor TTV klien
Hasil :
TD = 120/80 mmHg
N = 100 x/menit
S = 37,4 ºC
P = 22 x/menit
Kolaborasi pemberian obat
Hasil : pemberian obat ketorolac melalui IV bolus
II 14.00
Membatasi jumlah pengunjung dan membiarkan
pasien beristirahat
Hasil : pasien hanya ditemani oleh istri dan anaknya,
pasien tampak beristirahat dengan nyaman
O:
- Tampak ekspresi wajah meringis
- Terdapat luka post op Ca Rctum
- TTV
TD = 130/80 mmHg
N = 95 x/menit
S = 36,5 ºC
P = 23 x/menit