Anda di halaman 1dari 36

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris

Jl. MAIPA NO.19


MAKASSAR

Kasus
Seorang laki-laki berusia 61 tahun selama satu bulan ini, pasien sulit untuk
memulai BAK, dan terkadang harus disertai dengan mengedan untuk BAK, pancaran
kencing lemah, kadang terhenti kemudian lancar kembali. Pasien juga mengeluh sering
berkali-kali ke kamar mandi pada malam hari saat tidur malam karena ingin BAK namun
saat BAK hanya menetes dan merasa kurang puas. Pada tanggal 13 agustus 2020
malam merasa kesakitan pada saat BAK, BAK sering namun sedikit-sedikit, kemudian
pada tanggal 14 agustus 2020 pagi pasien memutuskan untuk periksa ke RS Stella Maris
Makassar dan dilakukan tindakan pemasangan kateter dan pemasangan infuse, oleh
dokter IGD pasien disarankan untuk MRS. Pasien mengatakan pada tanggal 15 agustus
2020 dilakukan operasi pada jam 07.30, pasien kembali ke ruangan pada jam 09.10.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran komposmentis, nadi 88x/menit,
pernapasan 20x/menit, tekanan darah 130/80 mmHg, dan suhu 36,7oC. Pada
pemeriksaan darah lengkap didapatkan leukosit 10.770/uL. Pemeriksaan USG urologi
menunjukkan tampak pembesaran kelenjar prostat dengan IPP vertical 3,5 mm--GRADE
I dan volume =55,51 ml. Dalam kasus ini pasien didiagnosis Benign Prostatic
Hyperplasia dan sudah dilakukan operasi TUR-P.

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


1
KAJIAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji: Rindani Claurita Toban NIM:

Unit : Bernadet Autoanamnese : Tn. P


Kamar : 512 bed 3 Alloanamnese : Ny. I
Tanggal masuk RS : 14 agustus 2020
Tanggal pengkajian : 15 agustus 2020

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : Tn. P
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Jumlah anak :3
Agama/ suku : Islam / Bugis
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Kuli bangunan
Alamat rumah : Jln. Daeng Tompo No.35B
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. I
Umur : 58 tahun
Alamat : Jln. Daeng Tompo No.35B
Hubungan dengan pasien : Istri

II. DATA MEDIK


Diagnosa medik
Saat masuk : BPH
Saat pengkajian : Post op TUR-P

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


2
III. KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT
Pasien tampak sakit ringan/ sedang / berat / tidak tampak sakit
Alasan: Pasien tampak sakit sedang, terbaring di tempat tidur,Tampak pasien
meringis kesakitan. Saat dilakukan pengkajian sisa cairan spolling 300 cc (Ns
0,9%), cairan IV Farmadol 100ml ditangan sebelah kanan, produksi cairan dan
urine 1200 cc berwarna kemerahan pada urobag. Pasien terpasang kateter ukuran
22 untuk spolling.

B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif): Compos Mentis
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik : 6
b) Respon bicara : 5
c) Respon membuka mata : 4
Jumlah: 15
Kesimpulan : Pasien sadar penuh
2. Tekanan darah : 130/80 mmHg
MAP : 96,6 mmHg
Kesimpulan : Perfusi Ginjal memadai
3. Suhu : 36,7 0C di Oral Axilla Rectal
4. Pernapasan: 20 x/menit
Irama : Teratur Bradipnea Takipnea Kusmaul Cheynes-
stokes
Jenis : Dada Perut
5. Nadi : 88x/menit
Irama : Teratur Bradikardi Takikardi
Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : 24 cm
2. Tinggi badan : 160 cm
3. Berat badan : 52 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh : 20,31
Kesimpulan : Berat badan normal

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


3
D. GENOGRAM

61

Keterangan :
: Laki-laki
: Peremupuan
: Meninggal
: Pasien
61 : Usia Pasien

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan bahwa kesehatan adalah hal yang terpenting. Pasien
mengatakan ia jarang memeriksakan kesehatannya di Rumah Sakit. Keluarga
pasien mengatakan apabila pasien atau keluarga sakit mereka biasa berobat
ke mantri atau biasa membeli obat di apotik. 2 tahun yang lalu, pasien pernah
dirawat di RS Stella Maris Makassar selama 2 minggu karena sakit maag.
2. Riwayat penyakit saat ini :
a) Keluhan utama : Nyeri (perih) dan rasa panas pada ujung penis yang
terpasang kateter ketika BAK.
b) Riwayat keluhan utama :
Pasien mengatakan selama satu bulan ini, pasien sulit untuk memulai BAK,
dan terkadang harus disertai dengan mengedan untuk BAK, pancaran
kencing lemah, kadang terhenti kemudian lancar kembali. Pasien juga
mengeluh sering berkali-kali ke kamar mandi pada malam hari saat tidur
malam karena ingin BAK namun saat BAK hanya menetes dan merasa

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


4
kurang puas. Pada tanggal 13 agustus 2020 malam merasa kesakitan pada
saat BAK, BAK sering namun sedikit-sedikit, kemudian pada tanggal 14
agustus 2020 pagi pasien memutuskan untuk periksa ke RS Stella Maris
Makassar dan dilakukan tindakan pemasangan kateter dan pemasangan
infuse, oleh dokter IGD pasien disarankan untuk MRS. Pasien mengatakan
pada tanggal 15 agustus 2020 dilakukan operasi pada jam 07.30, pasien
kembali ke ruangan pada jam 09.10.
P : Pasien mengatakan nyeri, nyeri semakin terasa ketika kencing dan
bergerak, nyeri hilang ketika tidur.
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti disayat benda tajam (perih) dan
terasa seperti terbakar.
R: Pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya.
S: Pasien mengatakan skala nyeri 5 (sedang) menggunakan skala nyeri
numerik.
T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul saat merasa ingin kencing.
3. Riwayat penyakit yang pernah dialami :
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit maag
4. Riwayat kesehatan keluarga :
Pasien mengatakan ayahnya memiliki riwayat penyakit kanker prostat
5. Pemeriksaan fisik :
a) Kebersihan rambut : Tampak kotor, beruban
b) Kulit kepala : Tampak ketombe
c) Kebersihan kulit : Tampak kotor
d) Higiene rongga mulut : Tampak kotor
e) Kebersihan genetalia : Tampak diperban
f) Kebersihan anus : Tidak dikaji
B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi sedang dan sering,
untuk minum 8 gelas perhari. Setiap pagi, sebelum berangkat kerja pasien
minum segelas kopi
2. Keadaan sejak sakit :

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


5
Pasien mengatakan ia hanya makan makanan yang disediakan di RS yaitu
bubur lunak. Pasien mengatakan hanya menghabiskan setengah porsi bubur
yang disediakan oleh RS. Pasien mengatakan hanya minum 6 gelas perhari.
3. Observasi :
Pasien tampak menghabiskan setengah porsi makanannya.
4. Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan rambut : Tampak kotor
b) Hidrasi kulit : Kembali < 3 detik
c) Palpebra/conjungtiva: Tidak tampak edema / tidak tampak anemis
d) Sclera : Tidak tampak ikterik
e) Hidung : Septum tidak deviasi
f) Rongga mulut : Tampak kotor gusi : Tampak tidak bengkak
g) Gigi : Ada karang gigi, gigi tidak lengkap gigi palsu : Tdk
memakai gigi palsu
h) Kemampuan mengunyah keras : Pasien mampu menguyah dengan keras
i) Lidah : Tampak bersih
j) Pharing : Tampak tdk ada pembesaran
k) Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
l) Kelenjar parotis : Tidak ada pembesaran
m) Abdomen :
 Inspeksi : Tidak tampak asites
 Auskultasi : Bising usus 12 x/menit
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : Terdengar thympani
n) Kulit :
 Edema : Positif Negatif
 Icterik : Positif Negatif
 Tanda-tanda radang : Tidak ada
o) Lesi : Tidak ada

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


6
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak dan berwarna
kuning kecoklatan dan BAK 3-5 kali sehari dengan urine berwarna kuning
jernih.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan sejak masuk RS pasien BAB 1x sehari. Pasien
mengatakan sejak satu bulan, Pasien sulit untuk memulai BAK, dan terkadang
harus disertai dengan mengedan untuk BAK, pancaran kencing lemah, kadang
terhenti kemudian lancar kembali. Pasien juga mengeluh sering terbangun
berkali-kali untuk ke kamar mandi karena ingin BAK namun saat BAK hanya
menetes dan merasa kurang puas. Sejak masuk RS pasien menggunakan
kateter dan merasa nyeri (perih) dan rasa terbakar pada ujung penis saat BAK
melalui kateter.
3. Observasi :
Tampak pasien menggunakan pampres dan kateter (kateter ukuran 22,
produksi urine 1200 cc berwarna kemerahan,tidak ada gumpalan darah)
4. Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 12 x/menit
b) Palpasi kandung kemih : Penuh Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal : Positif Negatif
d) Mulut uretra : Tidak dikaji
e) Anus :
 Peradangan : Tidak dikaji
 Hemoroid : Tidak dikaji
 Fistula : Tidak dikaji

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasanya berkerja sebagai kuli
bangunan. Pasien mengatakan biasa berolahraga. Jika ada waktu luang ia
gunakan untuk berkumpul bersama keluarga.
2. Keadaan sejak sakit :

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


7
Pasien mengatakan sejak sakit pasien tidak melakukan aktivitasnya lagi
seperti biasa, namun hanya beristirahat saja. Pasien mengatakan
kebutuhannya biasa dibantu oleh keluarga dan perawat.
3. Observasi :
Pasien hanya berbaring ditempat tidur dan aktivitas dibantu oleh keluarga.
a) Aktivitas harian :
 Makan :2 0 : mandiri
 Mandi :2 1 : bantuan dengan alat
2 : bantuan orang
 Pakaian :2 3 : bantuan alat dan orang
 Kerapihan :2 4 : bantuan penuh

 Buang air besar : 3


 Buang air kecil : 3
 Mobilisasi di tempat tidur : 2
b) Postur tubuh : Bungkuk
c) Gaya jalan : Tidak dikaji
d) Anggota gerak yang cacat : Tidak ada
e) Fiksasi: : Tidak ada
f) Tracheostomi : Tidak ada
4. Pemeriksaan fisik
a) Tekanan darah
Berbaring : 130/80 mmHg
Kesimpulan : Hipotensi ortostatik : Positif Negatif
b) HR : 88x/menit
c) Kulit :
Keringat dingin : Tidak ada
Basah : Tidak ada
d) JVP : 5-2 cmH2O
Kesimpulan : Pemompaan ventrikel memadai
e) Perfusi pembuluh kapiler kuku : Kembali dalam <3 detik
f) Thorax dan pernapasan
 Inspeksi:
Bentuk thorax : Simetris kiri dan kanan
Retraksi interkostal : Tidak ada

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


8
Sianosis : Tidak tampak
Stridor : Tidak terdengar
 Palpasi :
Vocal premitus : Getaran paru kiri dan kanan sama
Krepitasi : Tidak ada
 Perkusi :
Sonor Redup Pekak
Lokasi :
 Auskultasi :
Suara napas : Vesikuler
Suara ucapan : Normal
Suara tambahan : Tidak ada
g) Jantung
 Inspeksi :
Ictus cordis : Tidak tampak
 Palpasi :
Ictus cordis : Teraba pada ICS 5 mediaclavikularis sinistra
 Perkusi :
Batas atas jantung : ICS 2 linea sternalis sinistra
Batas kanan jantung: ICS 2 linea sternalis dextra
Batas kiri jantung : ICS 5 linea midclavicularis sinistra
 Auskultasi :
Bunyi jantung II A : Tunggal ICS 2 linea sternalis dextra
Bunyi jantung II P : Tunggal ICS 3 linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I T : Tunggal ICS 4 linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I M : Tunggal ICS 5 linea midclavicularis sinistra
Bunyi jantung III irama gallop : Tidak ada
Murmur : Tidak ada
Bruit : Aorta : Tidak terdengar
A.Renalis : Tidak terdengar
A. Femoralis : Tidak terdengar
h) Lengan dan tungkai
 Atrofi otot : Positif Negatif

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


9
 Rentang gerak :
Kaku sendi : Tidak ada
Nyeri sendi : Tidak ada
Fraktur : Tidak ada
Parese : Tidak ada
Paralisis : Tidak ada
 Uji kekuatan otot
Kanan Kiri
Tangan 5 5

Kaki 5 5
Keterangan :
Nilai 5 : kekuatan penuh
Nilai 4 : kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3 : mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan tekanan
Nilai 2 : mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan
jatuh
Nilai 1 : tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan
Nilai 0 : tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
 Refleks fisiologi : Trisep (+), Bisep (+), Patella (+), Achiles (+)
 Refleks patologi :
Babinski, Kiri : Positif Negatif
Kanan : Positif Negatif
 Clubing jari-jari : Tidak tampak
 Varises tungkai : Tidak tampak
i) Columna vetebralis:
 Inspeksi : Lordosis Kiposis Skoliosis
 Palpasi : Teraba tidak ada nyeri
Kaku kuduk : Tidak tampak

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


10
E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan waktu tidur malam ± 7-8 jam. Pasien mengatakan sangat
jarang tidur siang karena biasanya pasien bekerja dan pada malam hari
sebelum tidur biasanya pasien menonton tv dan bermain bersama cucunya.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan sejak sakit 1 bulan yang lalu, tidurnya pada malam hari
hanya ± 3-4 jam, karena sering bangun pada malam hari untuk buang air kecil
dan biasanya pasien tidak tidur siang. Sejak di RS pasien mengatakan sering
terbangun dari tidur karena merasakan nyeri saat BAK meskipun sudah pakai
kateter.
3. Observasi :
Ekspresi wajah mengantuk : Positif Negatif
Banyak menguap : Positif Negatif
Palpebra inferior berwarna gelap : Positif Negatif

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu pendengaran. Pasien
menggunakan alat bantu penglihatan (kaca mata) tetapi hanya di pakai pada
saat membaca.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan sejak sakit tidak ganguan pada pendengaran, penciuman
dan penglihatannya. Pasien juga mampu mengenal dokter, perawat serta
keluarganya.
3. Observasi :
Tidak menggunakan kaca mata dan pasien mampu mengenal keluarga yang
ada disekitarnya.
4. Pemeriksaan fisik :
a) Penglihatan
 Kornea : Tampak jernih
 Pupil : Tampak isokor kiri dan kanan
 Lensa mata : Tampak jernih

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


11
 Tekanan intra okuler (TIO) :Teraba kenyal pada kiri dan kanan
b) Pendengaran
 Pina : Tampak simetris kiri dan kanan
 Kanalis : Tampak kotor
 Membran timpani : Tampak utuh dan dapat memantulkan cahaya
c) Pengenalan rasa pada gerakan lengan dan tungkai

G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang kepala rumah tangga dari ketiga
anaknya. Ia mengatakan tidak ada hal yang istimewa dalam dirinya.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan sudah menerimama kondisinya saat ini. Pasien berharap
cepat sembuh dari penyakitnya karena tidak ingin menyusahkan keluarganya
dan ingin segera berkumpul bersama keluarganya.
3. Observasi
a) Kontak mata : Kurang
b) Rentang perhatian : Kurang
c) Suara dan cara bicara : Baik
d) Postur tubuh : Bungkuk
4. Pemeriksaan fisik :
a) Kelainan bawaan yang nyata : Tidak ada
b) Bentuk/postur tubuh : Bungkuk
c) Kulit : Tampak kering

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan tinggal serumah dengan anaknya dan ia memiliki 3 orang
anak (2 perempuan dan 1 laki-laki). Pasien mengatakan tidak ada masalah
dengan tetangga di sekeliling dan tetap menjaga silahturahmi antar keluarga
dan tetangga.
2. Keadaan sejak sakit :

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


12
Pasien mengatakan sejak sakit hubungan dengan keluarganya baik-baik saja
serta anak-anaknya sangat mendukung dalam proses penyembuhannya.
3. Observasi :
Pasien tampak didampingi oleh istri dan kedua anaknya.

I. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS


1. Keadaan sebelum sakit :
Tidak dikaji
2. Keadaan sejak sakit :
Tidak dikaji
3. Observasi :
Klien menggunakan kateter ukuran 22, Kateter di fiksasi pada simpisis pubis
dan pada ujung penis tampak dibalut perban dan terdapat sedikit darah
4. Pemeriksaan fisik :
Kebersihan genetalia : tampak diperban

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan ketika ada masalah ia menghadapinya dengan biasa dan
rileks dan dapat menenangkan pikirannya. Pasien mengatakan lebih memilih
untuk berkumpul bersama keluarganya.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan pasien sudah menerima kondisinya saat ini. Pasien
mengatakan berharap kondisinya segera membaik setelah mendapat
perawatan di rumah sakit.
.
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan menganut agama islam dan rajin sholat 5 waktu.
2. Keadaan sejak sakit :
Pesien mengatakan sejak sakit dia tidak dapat melaksanakani ibadah sholat 5
waktu.
3. Observasi :
Pasien tampak berbaring.
Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris
13
V. UJI SARAF KRANIAL
A. N I : Pasien mampu mencium bau minyak kayu putih yang diberikan perawat
B. N II : Pasien mampu membaca papan nama perawat dengan jarak ± 30 cm
C. N III, IV, VI : Pasien mampu mengikuti gerakan tangan perawat ke atas, bawah,
samping kiri dan kanan
D. N V :
Sensorik : Pasien mampu menunjukkan tempat gesekan kapas yang di olesi
perawat disebelah kiri dan tidak mamapu menunjukkan tempat gesekan kapas
disebelah kanan
Motorik : Pasien mampu menelan dan menggigit
E. N VII :
Sensorik : Pasien mampu mengangkat alis sebelah kiri dan mampu mengangkat
alis sebelah kanan
Motorik : Pasien mampu merasakan gula,garam,asam yang diberikan oleh
perawat
F. N VIII :
Vestibularis : Tidak dikaji karena pasien masih mengalami kelemahan
Akustikus : Pasien mampu mendengarkan suara gesekan tangan perawat dikedua
telinga
G. N IX : Letak uvula pasien berada ditengah
H. N X : Pasien mampu menelan
I. N XI : Pasien mampu mengangkat bahu kanan dan mampu megangkat bahu kiri
J. N XII : Pasien mampu mendorong pipi kiri dan mampu mendorong pipi kanan
menggunakan lidah.

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Radiologi Hasil
USG Abdomen Tampak pembesaran kelenjar
prostat dengan IPP vertical 3,5
mm--GRADE I dan volume
=55,51 ml.

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


14
B. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Jumlah leukosit 10,7 10^3/ μL 4,0-11,0
Jumlah eritrosit 5,00 10^6/ μL 4,50-5,50
Hematokrit 42,7 % 40,0-50,0
MCV 85,4 fL 82,0-92,0
MCH 29,4 pg 27,0-31,0
MCHC 34,4 g/dL 32,0-37,0
Jumlah trombosit 286 10^3/ μL 150-400
RDW-SD 40 fL 35-47
RDW-CV 12,9 % 11,5-14,5
PDW 9,2 fL 9,0-13,0
MPV 8,9 fL 7,2-11,1
P-LCR 16,5 % 15,0-0,400
PCT 0,250 % 0,150-0,400
Hitung Jenis
Neutrofil 84,7 % 50-70
Limfosit 7,1 % 20-40
Monosit 7,1 % 2-8
Eusinofil 0,9 % 1-3
Basofil 0,2 % 0-1
Jumlah neutrofil 6,8 10^3/ μL 1,5-7,0
Jumlah limfosit 0,6 10^3/ μL 1,0-3,7
Jumlah monosit 0,57 10^3/ μL 0,16-1,00
Jumlah eosinofil 0,1 10^3/ μL 0-0,8
Jumlah basofil 0,0 10^3/ μL 0-0,2
Masa perdarahan 2,10 menit 1,00-3,00
Masa pembekuan 13,50 menit 8,00-15,00
BUN 11,9 mg/dL 10,0-20,0
LAB
Hemoglobin 14,7 g/dL 13,0-17,0
GDS 107 mg/dL < 180
Ureum 25,4 mg/dL 18-55

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


15
VII. TERAPI
Cefotaxim IV 2x1
Kalnex IV 3x500 mg
Dycinon IV 3x1
Vit C IV 1x500 mg
Neurobat Forte IV 1x1
Omeprazole IV 1x40 mg
Ondancentron IV 2x8 mg
Farmadol IV 3x1
Ketorolac IV 3x30 mg
RL 500 ml IV 30 tpm

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


16
ANALISA DATA
Nama/Umur : Tn. P/61 Tahun
Ruangan : Bernadet 512 bed 3

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Data Subjektif: Agen Pencedera Nyeri akut
 Pasien mengatakan nyeri (perih) fisik (Prosedur
dan rasa panas pada ujung penis Operasi)
yang terpasang kateter ketika
BAK.
 PQRST
P : Pasien mengatakan nyeri,
nyeri semakin terasa ketika
kencing dan bergerak,
nyeri hilang ketika tidur.
Q: Pasien mengatakan nyeri
seperti disayat benda tajam
(perih) dan terasa seperti
terbakar.
R: Pasien mengatakan nyeri
pada alat kelaminnya.
S: Pasien mengatakan skala
nyeri 5 (sedang)
menggunakan skala nyeri
numerik.
T: Pasien mengatakan nyeri
hilang timbul saat merasa
ingin kencing
 Pasien mengatakan sering
terbangun dari tidur karena
merasakan nyeri saat BAK
meskipun sudah pakai kateter.

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


17
Data Objektif:
 KU pasien lemah, Kompos mentis,
GCS 15
 Tampak pasien meringis saat BAK
 TTV : TD : 130/80 mmHg
HR : 88 ×/menit
S : 36,7 0C
P : 20 ×/menit
 Pasien post operasi TUR-P
 Pasien terpasang kateter
berukuran 22
 Tampak pada ujung penis tertutup
perban dan terdapat sedikit darah
 Spooling Ns 1000 ml, sisa 300 ml,
produksi 1.200 ml, warna urine
kemerahan, tidak terdapat
gumpalan darah.
 Tampak ekspresi wajah mengantuk
 Tampak pasien banyak mengup
 Tampak palpebra inferior berwarna
gelap
2 Data Subjektif: Kelemahan Defisit Perawatan
 Pasien mengatakan aktivitasnya di Diri
bantu oleh keluarga seperti makan
dan mandi
Data Objektif:
 Pasien tampak terbaring lemah
ditempat tidur
 Tampak aktivitas harian pasien
Makan :2
Mandi :2
Pakaian :2

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


18
Kerapihan : 2
BAB :3
BAK :3
Mobilisasi tempat tidur : 2
Pemeriksaan fisik :
 Kebersihan rambut : Tampak kotor,
beruban
 Kulit kepala : Tampak ketombe
 Kebersihan kulit : Tampak kotor
 Higiene rongga mulut : Tampak
kotor

3. Data Subjektif: Efek prosedur Risiko Infeksi


 Pasien mengatakan sudah invasif
menjalani operasi TUR-P
Data Objektif:
 Tampak klien terpasang kateter
berukuran 22
 Tampak Pada ujung penis tertutup
kassa dan terdapat sedikit darah
 Spooling Ns 1000 ml, sisa 300 ml,
produksi 1.200 ml, warna urine
kemerahan, tidak terdapat
gumpalan darah.
 Pemeriksaan Lab :
Jumlah leukosit : 10,7 10^3/ μL

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


19
DIAGNOSA KEPERAWATAN

I. Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisik (Prosedur Operasi) d/d mengeluh nyeri, tampak
meringis, sulit tidur (D.0077)
II. Defisit perawatan diri b/d kelemahan d/d tidak mampu mandi/mengenakan
pakaian/makan/ke toilet secara mandiri (D.0109)
III. Risiko Infeksi d/d efek prosedur invasif (D.0142)

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


20
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama/Umur : Tn. P/61 Tahun
Ruangan : Bernadet 512 bed 3

SDKI SLKI SIKI


Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisik (Prosedur Operasi) d/d Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238)
mengeluh nyeri, tampak meringis, sulit tidur (D.0077) tindakan keperawatan Observasi
Data Subjektif: selama 3×8 jam maka  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
 Pasien mengatakan nyeri (perih) dan rasa panas pada ujung Tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
penis yang terpasang kateter ketika BAK. menurun dengan  Identifikasi skala nyeri
 PQRST kriteria hasil :  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
P : Pasien mengatakan nyeri, nyeri semakin terasa ketika  Keluhan nyeri dari hidup
kencing dan bergerak, nyeri hilang ketika tidur. skala sedang (3) ke Teraupetik
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti disayat benda tajam cukup menurun (4)  Berikan tehnik nonfarmakologis untuk
(perih) dan terasa seperti terbakar.  Meringis dari skala mengurangi rasa nyeri (Tehnik relaksasi
R: Pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya. sedang (3) ke nafas dalam)
S: Pasien mengatakan skala nyeri 5 (sedang) cukup menurun (4)  Kontrol lingkungan yang memperberat
menggunakan skala nyeri numerik.  Pola tidur dari rasa nyeri
T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul saat merasa ingin skala sedang (3) ke  Fasilitasi istirahat dan tidur
kencing cukup membaik (4) Edukasi
 Pasien mengatakan sering terbangun dari tidur karena (L.08066)  Anjurkan menggunakan analgetik
merasakan nyeri saat BAK meskipun sudah pakai kateter. secara tepat

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


21
Data Objektif:  Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk
 KU pasien lemah, Kompos mentis, GCS 15 mengurangi nyeri (Tehnik relaksasi
 Tampak pasien meringis saat BAK nafas dalam)
 TTV : TD : 130/80 mmHg Kolaborasi
HR : 88 ×/menit  Kolaborasi pemberian obat ( Kalnex,
S : 36,7 0C Dycinon, Omeprazole, Ondancentron,
P : 20 ×/menit Farmadol, Ketorolac)

 Pasien post operasi TUR-P


 Pasien terpasang kateter berukuran 22
 Tampak pada ujung penis tertutup perban dan terdapat sedikit
darah
 Spooling Ns 1000 ml, sisa 300 ml, produksi 1.200 ml, warna
urine kemerahan, tidak terdapat gumpalan darah.
 Tampak ekspresi wajah mengantuk
 Tampak pasien banyak menguap
 Tampak palpebra inferior berwarna gelap
Defisit perawatan diri b/d kelemahan d/d tidak mampu Setelah dilakukan Dukungan Perawatan Diri (I.11348)
mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet secara mandiri tindakan keperawatan Observasi
(D.0109) selama 3×8 jam maka  Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan
Data Subjektif: Perawatan diri diri, berpakaian, dan makan
 Pasien mengatakan aktivitasnya di bantu oleh keluarga seperti meningkat, dengan

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


22
makan dan mandi kriteria hasil: Terapeutik
Data Objektif:  Kemampuan mandi  Sediakan lingkungan yang terapeutik
 Pasien tampak terbaring lemah ditempat tidur dari skala sedang (3) (suasana hangat, rileks, privasi)
 Pasien post operasi TUR-P ke cukup meningkat  Siapkan keperluan pribadi (sikat gigi, dan
 Tampak aktivitas harian pasien (4) sabun mandi)
Makan :2  Kemampuan  Dampingi dalam melakukan perawatan diri
Mandi :2 mengenakan pakaian sampai mandiri seperti mandi, oral hygiene,
Pakaian :2 dari skala sedang (3) kebersihan rambut
Kerapihan : 2 ke cukup meningkat Edukasi
BAB :3 (4)  Anjurkan melakukan perawatan diri secara
BAK :3  Kemampuan makan konsisten sesuai kemampuan
Mobilisasi tempat tidur : 2 dari skala sedang (3)
Pemeriksaan fisik : ke cukup meningkat
 Kebersihan rambut : Tampak kotor, beruban (4)
 Kulit kepala : Tampak ketombe  Kemampuan ke toilet
 Kebersihan kulit : Tampak kotor dari skala sedang (3)
 Higiene rongga mulut : Tampak kotor ke cukup meningkat
(4)
(L.11103)

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


23
Risiko Infeksi d/d efek prosedur invasif (D.0142) Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi (I.14539)
Data Subjektif: tindakan keperawatan Observasi
 Pasien mengatakan sudah menjalani operasi TUR-P selama 3×8 jam maka  Monitor tanda dan gejala infeksi local
Data Objektif: Tingkat Infeksi dan sistemik
 Tampak klien terpasang kateter berukuran 22 menurun dengan Teraupetik
 Tampak Pada ujung penis tertutup kassa dan terdapat sedikit kriteria hasil :  Batasi jumlah pengunjung
darah  Kemerahan dari  Berikan perawatan luka pada area insisi
 Spooling Ns 1000 ml, sisa 300 ml, produksi 1.200 ml, warna skala sedang (3) ke  Cuci tangan sebelum dan sesudah
urine kemerahan, tidak terdapat gumpalan darah. cukup menurun (4) kontak dengan pasien dan lingkungan
 Pemeriksaan Lab :  Kadar sel darah pasien
Jumlah leukosit : 10,7 10^3/ μL putih dari skala  Pertahankan tehnik aseptik pada pasein
sedang (3) ke Edukasi
cukup membaik (4)  Ajarkan cara mencuci tangan dengan
(L.14137) benar
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antibiotik dan
vitamin ( Cefotaxim, Vit C, Neurobat
Forte )

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


24
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama/Umur : Tn. P/61 Tahun


Ruangan : Bernadet 512 bed 3

Tanggal Dx Waktu Pelaksanaan Keperawatan Nama Perawat


16/08/2020 07.00 Mengkaji Kesadaran umum Rindani
H/ Tampak pasien terbaring lemah ditempat
tidur, komposmentis, GSC 15, tampak
terpasang kateter, tampak terpasang infus RL
350 cc

07.10 Mengganti cairan spolling Rindani


H/ Ns 1000 ml

I 07.45 Mengobservasi nyeri klien (PQRST) Rindani


H/ P : Pasien mengatakan nyeri, ketika
kencing
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti
disayat benda tajam (perih) dan
terasa seperti terbakar.
R: Pasien mengatakan nyeri pada alat
kelaminnya.
S: Pasien mengatakan skala nyeri 5
(sedang)
T: Pasien mengatakan nyeri hilang
timbul saat merasa ingin kencing

II 08.00 Mendampingi pasien dalam melakukan Rindani


perawatan diri mandi, oral hygiene
H/ tampak pasien merasa segar setelah
mandi, sikat gigi

08.10 Mengganti cairan spolling Rindani


H/ Ns 1000 ml

III 08.15 Output cairan spolling Rindani


H/ 1000cc

III 08.45 Menganjurkan pasien untuk meningkatkan Rindani


asupan nutrisi
Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris
25
H/ tampak pasien menghabiskan makanan
yang disediakan oleh RS

III 09.00 Memonitor tanda & gejala infeksi Rindani


& mengganti perban pada luka
H/ Tampak luka tidak mengeluarkan darah,
tidak berbau, kemerahan

10.00 Observasi TTV : Rindani


H/ TD : 130/80
N : 84x/menit
P : 20x/menit
S : 36,5oC

I&III 12.00 Kolaborasi pemberian obat : Rindani


H/ cefotaxim/IV, ondancentron/IV, Farmadol/IV

I 13.00 Mengajarkan tehnik nonfarmakologis untuk Rindani


mengurangi nyeri dengan nafas dalam
H/ Tampak pasien mengerti dan melakukan
sesuai intruksi perawat

I 13.50 Memberi lingkungan yang aman dan nyaman Rindani


pada klien (Menutup tirai, mengatur suhu
ruangan, mengatur posisi)
H/ Tampak pasien merasa nyaman dan mulai
tertidur

17/08/2020 07.00 Mengkaji Kesadaran umum Rindani


H/ Tampak pasien terbaring lemah ditempat
tidur, komposmentis, GSC 15, tampak
terpasang kateter, tampak terpasang infus RL
50 ml

07.15 Mengganti cairan infus Rindani


H/ RL 500 ml

I 07.45 Mengobservasi nyeri klien (PQRST) Rindani


H/ P : Pasien mengatakan nyeri berkurang,
ketika kencing
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti
disayat benda tajam (perih) dan
terasa seperti terbakar.
Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris
26
R: Pasien mengatakan nyeri pada alat
kelaminnya.
S: Pasien mengatakan skala nyeri 4
(sedang)
T: Pasien mengatakan nyeri hilang
timbul saat merasa ingin kencing

II 08.00 Mendampingi pasien dalam melakukan Rindani


perawatan diri mandi, oral hygiene, keramas
H/ tampak pasien merasa segar setelah
mandi, sikat gigi

08.10 Mengganti cairan spolling Rindani


H/ Ns 1000 ml

08.15 Output cairan spolling Rindani


H/ 1000cc

III 09.00 Memonitor tanda & gejala infeksi Rindani


& mengganti perban pada luka
H/ Tampak Pada ujung penis tertutup perban
dan tampak adanya darah, kemerahan, tidak
bengkak
Rindani
10.00 Observasi TTV :
H/ TD : 130/80
N : 80x/menit
P : 22x/menit
S : 36,5oC
Rindani
I&III 12.00 Kolaborasi pemberian obat :
H/ cefotaxim/IV dan ondancentron/IV
Rindani
I 13.00 Mengajarkan tehnik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri dengan nafas dalam
H/ Tampak pasien mengerti dan melakukan
sesuai intruksi perawat
Rindani
I 13.50 Memberi lingkungan yang aman dan nyaman
pada klien (Menutup tirai, mengatur suhu
ruangan, mengatur posisi)
H/ Tampak pasien merasa nyaman dan mulai
tertidur
Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris
27
18/08/2020 14.00 Mengkaji Kesadaran umum Rindani
H/ Tampak pasien terbaring lemah ditempat
tidur, komposmentis, GSC 15, tampak
terpasang kateter, tampak terpasang infus RL
450 ml

I 14.25 Mengobservasi nyeri klien (PQRST) Rindani


H/ P : Pasien mengatakan nyeri semakin
berkurang, nyeri semakin terasa ketika
kencing, nyeri hilang ketika tidur.
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti disayat
benda tajam (perih)
R : Pasien mengatakan nyeri pada alat
kelaminnya.
S : Pasien mengatakan skala nyeri 3
(Ringan) menggunakan skala nyeri
numerik.
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
saat merasa ingin kencing

III 14.30 Memonitor tanda & gejala infeksi Rindani


H/ Tampak Pada ujung penis tertutup kassa
dan tidak tampak adanya darah, tidak
kemerahan, tidak bengkak. Tampak pasien
sudah tidak dilakukan spooling.

I 15.00 Memberi lingkungan yang aman dan nyaman Rindani


pada klien (Menutup tirai, mengatur suhu
ruangan, mengatur posisi)
H/ Tampak pasien sudah tertidur

16.00 Observasi TTV : Rindani


H/ TD : 130/80 mmHg
N : 80x/menit
P : 22x/menit
S : 36,5oC

III 18.00 Kolaborasi pemberian obat : Rindani


H/ Cefotaxim, Vit C

I 19.00 Mengajarkan tehnik nonfarmakologis untuk Rindani


mengurangi nyeri dengan nafas dalam dan
mendengarkan musik
Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris
28
H/ Tampak pasien mengerti dan melakukan
sesuai intruksi perawat

III 20.00 Mengajarkan pasien dan keluarga cuci tangan


yang benar
H/ Tampak pasien dan keluarga mengerti
mengenai 6 langkah cuci tangan yang benar

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


29
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama/Umur : Tn. P/61 Tahun
Ruangan : Bernadet 512 bed 3
Hari/Tanggal Evaluasi Keperawatan
16 Agustus I. Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisik (Prosedur Operasi) d/d mengeluh
2020 nyeri, tampak meringis, sulit tidur (D.0077)
S:
 Pasien mengatakan merasa nyeri pada ujung penis yang terpasang kateter
ketika BAK.
 Pasien mengatakan apabila nyeri timbul, biasanya pasien melakukan tehnik
nafas dalam
 PQRST
P : Pasien mengatakan nyeri, nyeri semakin terasa ketika kencing dan bergerak,
nyeri hilang ketika tidur.
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti disayat benda tajam (perih)
R: Pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya.
S: Pasien mengatakan skala nyeri 5 (sedang) menggunakan skala nyeri
numerik.
T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul saat merasa ingin kencing
 Pasien mengatakan selalu terbangun dari tidur karena nyeri yang dirasakan
O:
 KU pasien lemah, Kompos mentis, GCS 15
 TTV : TD : 130/80 mmHg
HR : 84 ×/menit
S : 36,5 0C
P : 24 ×/menit
 Pasien terpasang kateter berukuran 22
 Tampak pasien meringis kesakitan saat mobilisasi
 Tampak ekspresi wajah mengantuk
 Tampak pasien menguap
A : Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisik (Prosedur Operasi) belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


30
II. Defisit perawatan diri b/d kelemahan d/d tidak mampu
mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet secara mandiri (D.0109)
S:
 Pasien mengatakan aktivitasnya di bantu oleh keluarga seperti mandi,
berpakaian
O:
 Pasien tampak terbaring lemah ditempat tidur
 Tampak aktivitas harian pasien
Makan :2
Mandi :2
Pakaian :2
Kerapihan : 2
BAB :3
BAK :3
Mobilisasi tempat tidur : 2
Pemeriksaan fisik :
 Kebersihan rambut : Tampak kotor, beruban
 Kulit kepala : Tampak kotor
 Kebersihan kulit : Tampak bersih
 Higiene rongga mulut : Tampak bersih
A : Defisit perawatan diri b/d kelemahan belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

III. Risiko Infeksi d/d efek prosedur invasif (D.0142)


S:
 Pasien mengatakan sudah menjalani operasi TUR-P
O:
 Tampak klien terpasang kateter berukuran 22
 Tampak Pada ujung penis tertutup perban dan tampak adanya darah,
kemerahan, tidak bengkak
 Spooling Ns 1000 ml, sisa 500 ml, produksi 1.000 ml, warna urine kemerahan,
tidak terdapat gumpalan darah.
 Pemeriksaan Lab :
Jumlah leukosit : 10,7 10^3/ μL
A : Risiko Infeksi d/d efek prosedur invasive belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


31
17 Agustus I. Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisik (Prosedur Operasi) d/d mengeluh
2020 nyeri, tampak meringis, sulit tidur (D.0077)
S:
 Pasien mengatakan masih merasa nyeri pada ujung penis yang terpasang
kateter ketika BAK.
 Pasien mengatakan apabila nyeri timbul, biasanya pasien melakukan tehnik
nafas dalam
 PQRST
P : Pasien mengatakan nyeri berkurang, nyeri semakin terasa ketika kencing,
nyeri hilang ketika tidur.
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti disayat benda tajam (perih)
R: Pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya.
S: Pasien mengatakan skala nyeri 4 (sedang) menggunakan skala nyeri
numerik.
T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul saat merasa ingin kencing
 Pasien mengatakan biasa terbangun dari tidur
O:
 KU pasien lemah, Kompos mentis, GCS 15
 TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 80x/menit
P : 22x/menit
S : 36,5oC
 Pasien terpasang kateter berukuran 22
 Tampak ekspresi wajah tidak mengantuk, tampak pasien merasa segar
 Tampak pasien tidak menguap
A : Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisik (Prosedur Operasi) belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

II. Defisit perawatan diri b/d kelemahan d/d tidak mampu


mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet secara mandiri (D.0109)
S:
 Pasien mengatakan aktivitasnya di bantu oleh keluarga seperti mandi,
berpakaian
O:
 Pasien tampak terbaring lemah ditempat tidur
 Tampak aktivitas harian pasien

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


32
Makan :2
Mandi :2
Pakaian :2
Kerapihan : 2
BAB :3
BAK :3
Mobilisasi tempat tidur : 0
Pemeriksaan fisik :
 Kebersihan rambut : Tampak bersih, beruban
 Kulit kepala : Tampak bersih
 Kebersihan kulit : Tampak bersih
 Higiene rongga mulut : Tampak bersih
A : Defisit perawatan diri b/d kelemahan belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

III. Risiko Infeksi d/d efek prosedur invasif (D.0142)


S:
 Pasien mengatakan sudah menjalani operasi TUR-P
O:
 Tampak klien terpasang kateter berukuran 22
 Tampak Pada ujung penis tertutup perban dan masih tampak adanya darah,
kemerahan, tidak bengkak.
 Spooling Ns 1000 ml, sisa 700 ml, produksi 400 ml, warna urine jernih, tidak
terdapat gumpalan darah.
 Pemeriksaan Lab :
Jumlah leukosit : 10,7 10^3/ μL
A : Risiko Infeksi d/d efek prosedur invasive belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

18 Agustus I. Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisik (Prosedur Operasi) d/d mengeluh
2020 nyeri, tampak meringis, sulit tidur (D.0077)
S:
 Pasien mengatakan masih sedikit merasa nyeri pada ujung penis yang
terpasang kateter ketika BAK.
 Pasien mengatakan apabila nyeri timbul, biasanya pasien melakukan tehnik
nafas dalam

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


33
 PQRST
P : Pasien mengatakan nyeri semakin berkurang, nyeri semakin terasa ketika
kencing, nyeri hilang ketika tidur.
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti disayat benda tajam (perih)
R: Pasien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya.
S: Pasien mengatakan skala nyeri 3 (Ringan) menggunakan skala nyeri
numerik.
T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul saat merasa ingin kencing
 Pasien mengatakan sudah jarang terbangun dari tidur
O:
 KU pasien cukup, Kompos mentis, GCS 15
 TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 80x/menit
P : 22x/menit
S : 36,5oC
 Pasien terpasang kateter berukuran 22
 Tampak Pasien sudah tidak sering meringis kesakitan
 Tampak ekspresi wajah tidak mengantuk, tampak pasien merasa segar
 Tampak pasien tidak menguap
A : Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisik (Prosedur Operasi) belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

II. Defisit perawatan diri b/d kelemahan d/d tidak mampu


mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet secara mandiri (D.0109)
S:
 Pasien mengatakan aktivitasnya di bantu oleh keluarga seperti mandi,
berpakaian
O:
 Pasien tampak duduk bersandar ditempat tidur
 Tampak aktivitas harian pasien
Makan :0
Mandi :2
Pakaian :2
Kerapihan : 2
BAB :3
BAK :3

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


34
Mobilisasi tempat tidur : 0
Pemeriksaan fisik :
 Kebersihan rambut : Tampak bersih, beruban
 Kulit kepala : Tampak bersih
 Kebersihan kulit : Tampak bersih
 Higiene rongga mulut : Tampak bersih
A : Defisit perawatan diri b/d kelemahan belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

III. Risiko Infeksi d/d efek prosedur invasif (D.0142)


S:
 Pasien mengatakan sudah menjalani operasi TUR-P
O:
 Tampak klien terpasang kateter berukuran 22
 Tampak Pada ujung penis tertutup kassa dan tidak tampak adanya darah,
tidak kemerahan, tidak bengkak
 Tampak pasien sudah tidak dilakukan spooling.
 Pemeriksaan Lab :
Jumlah leukosit : 7,3 10^3/ μL
A : Risiko Infeksi d/d efek prosedur invasive sudah teratasi
P : Stop intervensi

DISCHARGE PLANNING
 Anjurkan kepada pasien untuk menjaga asupan nutrisi yang seimbang dan
adekuat
 Anjurkan untuk minum jus buah dan makan sayuran tinggi serat yang dapat
memudahkan BAB dan mencegah mengejan yang berlebihan
 Anjurkan untuk segera berkemih ketika merasakan keinginan untuk
berkemih
 Menjelaskan kepada pasien bahwa kembalinya kemampuan mengontrol
BAK adalah proses yang bertahap, pasien dapat terus meraa berkemih tidak
tuntas setelah dipulangkan dan rasa tersebut seharusnya secara bertahap
akan hilang.
 Menjelaskan kepada pasien bahwa dalam masa penyembuhan (6-8 minggu)
pasien tidak boleh melakukan aktivita seperti mengejan saat BAB,
Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris
35
mengangkat barang berat. Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada
pembuluh darah dan menyebabkan terjadi perdarahan.
 Mengajarkan kepada pasien kegel’s exercise/ latihan otot dasar pelvis untuk
mencegah terjadinya dribbling
 Pasien juga harus menghindari perjalanan jarak jauh menggunakan motor
dan latihan berat yang dapat meningkatkan perdarahan
 Menghindari makanan pedas, alcohol dan kopi yang dapat mengiritasi
kandung kemih
 Jika tanda-tanda perdarahan seperti keluarnya darah dari penis harus
segera kepelayanan kesehatan.
 Anjurkan minum obat sesuai yang diresepkan

Tanda Tangan Mahasiswa Yang Mengkaji

( )

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


36

Anda mungkin juga menyukai