Anda di halaman 1dari 30

TUGAS INDIVIDU

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

TUGAS 1

KOMPONEN TYPOID DBD DIARE MALARIA


PENGERTIAN/ Typhoid adalah Penyakit Demam diare merupakan Penyakit Malaria
DEFINISI penyakit infeksi Berdarah / Demam situasi dimanas adalah penyakit
sistemik akut yang Berdarah Dengue eorang individu infeksi yang
disebabkan infeksi (DBD) ialah penyakit mengalami sensasi disebabkan oleh
salmonella Thypi. menular yang rasa sakit perut protozoa parasit yang
Organisme ini disebabkan oleh virus seperti melilit atau merupakan golongan
masuk melalui “ dengue “ dan mulas kemudian Plasmodium, dimana
makanan dan ditularkan oleh defekasi berupa fese proses penularannya
minuman yang nyamuk Aedes s yang encer melalui gigitan
sudah Aegypti. atau lunak dan tidak nyamuk Anopheles.
terkontaminasi oleh berbentuk serta Protozoa parasit jenis
faeses dan urine dari dikeluarkan secara ini banyak sekali
orang yang terinfeksi terus- tersebar di wilayah
kuman salmonella. ( menerusdengan tropik, misalnya di
Bruner and Sudart). frekuensi lebih dari Amerika, Asia dan
3 kali. Afrika.
PENYEBAB Penyakit typoid Penyebab utama Faktor infeksia. 1. plasmodium
disebabkan oleh penyakit demam Faktor internal : falciparum.
infeksi kuman berdarah adalah virus infeksi saluran menimbulkan malaria
Salmonella Typhosa, dengue, yang pencernaan falsifarum (malaria
basil gram negatif, merupakan virus dari makananan yang tertiana berat), sebagai
berflagel (bergerak famili Flaviviridae. merupakan penyeba penyebab malaria akut
dengan bulu getar), Terdapat 4 jenis virus b utama diare pada yang menyebabkan
anaerob, dan tidak dengue yang anak. Meliputi kematian di seluruh
menghasilkan spora. diketahui dapat infeksi internal dunia dengan angka
Bakteri tersebut menyebabkan sebagai berikut: sekitar 90% dari total
memasuki tubuh penyakit demam - Infeksi bakteri : kematian akibat
manusia melalui berdarah. Keempat vibrio, e.coli, penyakit malaria di
saluran pencernaan virus tersebut adalah salmonella, seluruh dunia. Masa
dan manusia DEN-1, DEN-2, campylobacler, inkubasi pada
merupakan sumber DEN-3, dan DEN-4. tersinia,aeromonas, penularan secara
utama infeksi yang dsb. alamiah plasmodium
mengeluarkan - Ifeksi virus : falciparum adalah 12
mikroorganisme enterovirus (virus hari.
penyebab penyakit ECHO, cakseaclere, 2. plasmodium
saat sedang sakit poliomyelitis),adeno vivax,
atau dalam virus, rotavirus, menimbulkan malaria
pemulihan. Kuman astrovirus dan lain- vivax (malaria tertiana
ini dapat hidup lain- Infeksi parasit ringan), plasmodium
dengan baik sekali : cacing vivax paling sering
pada tubuh manusia (asoanis, trichuris, ditemukan dalam
maupun pada suhu Oxyuris, Strong kasus penyakit
yang lebih rendah Ylokles, protozoa(E malaria di seluruh
sedikit, namun mati ntamoeba dunia. Masa inkubasi
pada suhu 70°C histolytica, Giarella pada penularan secara
maupun oleh lemblia, tracomonas alamiah plasmodium
antiseptik. Demam homonis), vivax adalah 13-
tifoid adalah 17 hari
penyakit infeksi jamur(candida 3. plasmodium ovale
yang disebabkan albicans). jenis ini jarang sekali
oleh Salmonella Infeksi dijumpai di Indonesia,
typhiatau Salmonella parenteral ialah karena umumnya
paratyphi A, B atau infeksi diluar banyak kasusnya
C (Soedarto, 1996). alat pencernaan mak terjadi di Afrika dan
anan, seperti Pasifik Barat. Masa
: otitismedia akut inkubasi
(OMA), tonsilitist pada penularan
tonsilofasingitis, secara alamiah
bronkopneumonia, plasmodium ovale
ensefalitisdsb. adalah 13-17 hari.
Keadaan ini 4. Plasmodium
terutama terdapat malaria
pada bayi dan anak penyebab malaria
berumur di bawah quartana dan Masa
2tahun. inkubasi pada
penularan secara
alamiah plasmodium
malariae adalah 28-30
hari.

FAKTOR Demam tifoid sangat Demam berdarah Jarang mencuci Tinggal di atau
RISIKO umum terjadi di dengue (DBD) bisa tangan setelah ke mengunjungi daerah
negara-negara menyerang siapa saja, toilet tropis di mana
berkembang, baik yang tua atau Penyimpanan dan penyakit malaria
terutama pada anak- muda. Organisasi persiapan makanan umum terjadi, macam
anak. Meski lebih Kesehatan Dunia yang tidak bersih negara Afrika, bagian
sering terjadi pada (WHO) Jarang selatan Gurun Sahara,
anak-anak, kondisi memperkirakan membersihkan dapur anak benua Asia,
ini juga bisa sekitar setengah dari dan toilet Kepulauan Solomon,
menyerang orang di populasi manusia di Sumber air yang Papua Nugini, dan
usia berapa pun. dunia berisiko tidak bersih Haiti
terkena penyakit ini. Makan makanan sisa Usia lebih muda,
Indonesia sendiri pun yang sudah dingin terutama anak-anak
termasuk negara Selain faktor risiko dan bayi
rawan DBD dengan di atas, perubahan Kemiskinan
catatan kasus yang pola makan baru- Pengetahuan kurang
cukup tinggi. baru ini juga dapat Kurangnya atau tidak
-Gemar menumpuk menyebabkan diare adanya layanan
baju kotor di rumah akut. Ini termasuk kesehatan
-Sering keluar rumah asupan kopi, teh,
malam-malam minuman bersoda,
atau permen karet
yang mengandung
gula yang sulit
diserap.
Kondisi buang air
besar cair berlebih
ini juga dapat
terjadi pada
pelancong,
wisatawan,
atau traveler. Di
mana ini bisa terjadi
saat Anda bepergian
ke negara-negara
berkembang yang
banyak mengalami
kasus infeksi bakteri
E. coli.
Pelancong yang
minum air
terkontaminasi,
makan makanan
terkontaminasi, atau
makan makanan
mentah, juga dapat
terinfeksi bakteri
sampai diare.

TANDA Masa inkubasi rata- 1. Demam akut, Mula-mula pasien 1. Badan terasa
GEJALA/MANI rata 10-20 hari. yang tetap tinggi cengeng, gelisah, lemas dan pucat
FESTASI Yang tersingkat 4 selama 2- 7 hari tanpa suhu tubuh biasanya karena kekurangan
KLINIS hari jika infeksi sebab yang jelas, meningkat, nasfu darah dan berkeringat
terjadi melalui kemudian turun makan 2. Nafsu makan
makanan, sedangkan secara lisis. Demam berkurangatau tidak menurun
yang terlama sampai disertai gejala tidak ada.- Kemudian dise 3. Mual-mual
30 hari jika infeksi spesifik, seperti rtai diare, tinja cair, kadang-kadang diikuti
melalui minuman. anoreksia, malaise, mungkin disertai len muntah
Selama masa nyeri pada punggung, dir atau lendir darah. 4. Sakit kepala yang
inkubasi mungkin tulang, persendian - Warna tinja makin berat, terus menerus,
ditemukan gejala dan kepala. lama berubah kehija khususnya pada
prodroma, yaitu 2. Manifestasi u- infeksi dengan
perasaan tidak enak perdarahan dengan hijauan karena berca plasmodium
badan, lesu, nyeri tes Rumpel Leede ( + mpur empedu- Anus Falciparum
kepala, pusing, dan ), mulai dari petekie ( dan daerah 5. Dalam keadaan
tidak bersemangat. + ) sampai sektiar timbul lecet menahun (kronis)
Kemudian gejala perdarahan spontan karena gejala diatas, disertai
klinis yang biasa seperti mimisan, sering defekasi dan pembesaran limpa
ditemukan, yaitu : muntah darah, atau tinja makin 6. Malaria berat,
a. Demam lebih berak darah hitam. lamamakin asam seperti gejala diatas
dari 7 hari 3. Hasil sehingga akibat disertai kejang-kejang
Pada kasus tertentu, pemeriksaan makin lama makin dan penurunan
demam berlangsung trombosit menurun ( asam sehingga kesadaran
selama 3 minggu, normal: 150. 000- akibat makin 7. Pada anak, makin
bersifatfebris 300.000 µL ), banyakasam laktat muda usia makin tidak
remiten dan suhu hematokrit meningkat yang berasal dari jelas gejala klinisnya
tidak seberapa ( normal: pria < 45, latosa yang tidak di tetapi yang menonjol
tinggi. Selama wanita < 40 ). absorbsi oleh usus adalah mencret (diare)
minggu pertama, 4. Akral dingin, selama diare. dan pucat karena
suhu tubuh gelisah, tidak sadar kekurangan darah
berangsur-angsur 5. Pembesaran hati (anemia).
meningkat setiap dan nyeri tekan tanpa
hari, biasanya ikhterus
menurun pada pagi
hari dan meningkat
lagi pada sore dan
malam hari. Dalam
minggu kedua,
penderita terus
berada dalam
keadaan demam.
Dalam minggu
ketiga, suhu badan
berangsur-angsur
turun dan normal
kembali pada akhir
minggu ketiga.
b. Gangguan
saluran pencernaan
Pada mulut terdapat
nafas berbau tidak
sedap, bibir kering
dan pecah-pecah
(ragaden), lidah
ditutupi selaput putih
kotor (coated
tongue, lidah tifoid),
ujung dan tepinya
kemerahan, jarang
disertai tremor. Pada
abdomen terjadi
splenomegali dan
hepatomegali
dengan disertai nyeri
tekan. Biasanya
didapatkan kondisi
konstipasi, kadang
diare, mual, muntah,
tapi kembung jarang.
c. Gangguan
kesadaran
Umumnya kesadaran
penderita menurun
walaupun tidak
seberapa dalam,
yaitu apatis sampai
somnolen. Jarang
terjadi sopor, koma
atau gelisah.
d. Pada punggung
terdapat roseola
(bintik kemerahan
karena emboli basil
dalam kapiler kulit.
e. Relaps (
f. Epitaksis
g. Bradikardi

PEMERIKSAA pemeriksaan 1. Darah. Pada 1. Tes darah Pemeriksaan


N laboratorium, yang DBD dijumpai Tes darah Imunoserologis
PENUNJANG terdiri dari : trombositopenia dan kemungkinan akan
a. Pemeriksaan hemokonsentrasi. dilakukan untuk Pemeriksan
leukosit Masa pembekuan melihat adanya Biomolekuler
Di dalam beberapa masih normal, masa gejala lain yang
literatur dinyatakan perdarahan biasanya dapat membantu Pemeriksaan
bahwa demam memanjang, dapat menunjukkan apa mikroskopis malaria
typhoid terdapat ditemukan penurunan yang menyebabkan
leukopenia dan faktor II, V, VII, IX, diare Anda. Pemeriksaan tes darah
limposistosis relatif dan XII. Pada 2. Tes feses untuk malaria
tetapi kenyataannya pemeriksaan kimia Tes feses juga dapat
leukopenia tidaklah darah tampak dilakukan untuk Tetesan preparat darah
sering dijumpai. hipoproteinemia, melihat apakah ada tebal
Pada kebanyakan hiponatremia, bakteri atau parasit
kasus demam hipokloremia. SGOT, menyebabkan diare Tetesan darah tipis
typhoid, jumlah SGPT, ureum, dan menyerang Anda.
leukosit pada pH darah mungkin 3. Sigmoidoskopi Tes antigen:
sediaan darah tepi meningkat, reverse fleksibel atau
berada pada batas- alkali menurun. kolonoskopi Tes serologi
batas normal bahkan 2. Air seni. Untuk membantu
kadang-kadang Mungkin ditemukan memastikan Pemeriksaan PCR
terdapat leukosit albuminuria ringan. diagnosis diare, (polymerase chain
walaupun tidak ada 3. Sumsum tulang. dokter dapat reaction)
komplikasi atau Pada awal sakit menggunakan
infeksi sekunder. biasanya hiposelular, sigmoidoskopi dan
Oleh karena itu kemudian menjadi kolonoskopi.
pemeriksaan jumlah hiperselular pada hari Tes ini dilakukan
leukosit tidak ke- 5 dengan dengan cara
berguna untuk gangguan maturasi menggunakan
diagnosa demam dan pada hari ke- 10 tabung tipis dan
typhoid. sudah kembali terang yang
b. Pemeriksaan normal untuk semua dimasukkan ke
SGOT DAN SGPT sistem. dalam rektum.
SGOT dan SGPT 4. Uji serologi Tabung ini dapat
pada demam typhoid a. Uji serologi melihat bagian
seringkali meningkat memakai serum dalam usus besar
tetapi dapat kembali ganda yaitu serum Anda.
normal setelah diambil pada masa
sembuhnya typhoid. akut dan konvalesen
c. Biakan darah yaitu uji pengikatan
Bila biakan darah komplemen ( PK ),
positif hal itu uji netralisasi ( NT ),
menandakan demam dan uji dengue blot.
typhoid, tetapi bila Pada uji ini dicari
biakan darah negatif kenaikan antibodi
tidak menutup antidengue sebanyak
kemungkinan akan minimal empat kali.
terjadi demam b. Uji serologi
typhoid. Hal ini memakai serum
dikarenakan hasil tunggal yaitu uji
biakan darah dengue blot yang
tergantung dari mengukur antibodi
beberapa faktor : antidengue tanpa
1. Teknik memandang kelas
pemeriksaan antibodinya, uji IgM
Laboratorium antidengue yang
Hasil pemeriksaan mengukur hanya
satu laboratorium antibodi antidengue
berbeda dengan dari kelas IgM. Pada
laboratorium yang uji ini dicari adalah
lain, hal ini ada tidaknya antibodi
disebabkan oleh antidengue.
perbedaan teknik 5. Isolasi virus,
dan media biakan yang diperiksa adalah
yang digunakan. darah pasien dan
Waktu pengambilan jaringan
darah yang baik
adalah pada saat
demam tinggi yaitu
pada saat bakteremia
berlangsung.

2. Saat
pemeriksaan selama
perjalanan Penyakit
Biakan darah
terhadap salmonella
thypi terutama
positif pada minggu
pertama dan
berkurang pada
minggu-minggu
berikutnya. Pada
waktu kambuh
biakan darah dapat
positif kembali.
3. Vaksinasi di
masa lampau
Vaksinasi terhadap
demam typhoid di
masa lampau dapat
menimbulkan
antibodi dalam darah
klien, antibodi ini
dapat menekan
bakteremia sehingga
biakan darah negatif.
4. Pengobatan
dengan obat anti
mikroba.
Bila klien sebelum
pembiakan darah
sudah mendapatkan
obat anti mikroba
pertumbuhan kuman
dalam media biakan
terhambat dan hasil
biakan mungkin
negatif.
d. Uji Widal
Uji widal adalah
suatu reaksi
aglutinasi
antara antigen dan
antibodi (aglutinin).
Aglutinin yang
spesifik terhadap
salmonella thypi
terdapat
dalam serum klien
dengan typhoid juga
terdapat pada orang
yang pernah
divaksinasikan.
Antigen yang
digunakan pada uji
widal adalah
suspensi salmonella
yang sudah
dimatikan dan diolah
di laboratorium.
Tujuan dari uji widal
ini adalah untuk
menentukan adanya
aglutinin dalam
serum klien yang
disangka menderita
typhoid.
.

TATA 1) Klien 1. Tirah baring. a. Pemeliharaan kese mengawasi masukan


LAKSANA diistirahatkan 7 hari 2. Makanan lunak hatanPersonal kalori atau kualitas
PERAWATAN sampai demam atau dan bila belum nafsu hygiene kurang : kekeurangan
14 hari untuk makan diberi minum kebiasaan konsumsi makanan.
mencegah 1, 5 liter dalam 24 memelihara kuku, Berikan makan sedikit
komplikasi jam ( susu, air dengan cuci tangan dan makanan
perdarahan usus. gula, atau sirup ) air sebelummakan, tambahan kecil yang
2) Mobilisasi tawar ditambah makanan yang tepat Rasional :
bertahap bila tidak garam. dihidangkan tidak Dilatasi gaster dapat
ada panas, sesuai 1. Pemasangan tertutup, makanan terjadi bila pemberian
dengan pulihnya infus dan basi. b. Nutrisi dan makan terlalu cepat
tranfusi bila ada dipertahankan selama metabolikHipertermi setelah periode
komplikasi 12- 48 jam setelah , penuturan berat anoreksia
perdarahan. renjatan diatasi. badan total sampai Pertahankan jadwal
2. Observasi 50%, dnoteksia, penimbangan berat
keadaan umum, nadi, muntah.c. Eliminasi badan secara teratur.
tekanan darah, suhu, BABFeces encer, Rasional : Mengawasi
dan pernafasan tiap frekuensi bervariasi penurunan berat badan
jam, serta Hb pada Ht dari > dari 3 sampai atau efektifitas
pada tiap 4-6 jam 8 kali per hari.d. nitervensi nutrisi
pada hari pertama AktifitasKelemahan Diskusikan yang
selanjutnya tiap 24 tidak toleran disukai klien dan
jam. terhadap aktifitas.e. masukan dalam diet
Sensori Nyeri murni. Rasional :
ditandai rasa sakit Dapat meningkatkan
pada abdomen. masukan,
meningkatkan rasa
berpartisipasi/ kontrol
Observasi dan catat
kejadian mual/
muntah, dan gejala
lain yang
berhubungan Rasional
: Gejala GI dapat
menunjukan efek
anemia (hipoksia)
pada organ
Kolaborasi untuk
melakukan rujukan ke
ahli gizi. Rasional :
Perlu bantuan dalam
perencanaan diet yang
memenuhi kebutuhan
nutrisi.

TATA Kloramfenikol. 3. Medikamentosa Obat anti sekresiAse a. Pengobatan malaria


LAKSANA Dosis yang diberikan yang bersifat tosal, dosis 25 falciparum
PENGOBATAN adalah 4 x 500 mg simtomatis. Untuk mg/ch dengan dosis
perhari, dapat hiperpireksia dapat minimum 30 Lini pertama : Arte
diberikan secara oral diberi kompres, mg.Klorrpomozin, sunat + Amodiakuin +
atau intravena, sntipiretik golongan dosis 0,5 Primakuin. Dosis
sampai 7 hari bebas asetaminofen, – 1 mg / kg BB / artesunat = 4
panas eukinin, atau dipiron hari- Obat spasmolit mg/kgBB (dosis
2) Tiamfenikol. dan jangan diberikan ik, dll tunggal), amodiakuin
Dosis yang diberikan asetosal karena umumnya obat = 10 mg/kgBB (dosis
4 x 500 mg per hari. bahaya perdarahan. spasmolitik seperti tunggal), primakuin =
3) Kortimoksazol 4. Antibiotik papaverin, ekstrak b 0,75 mg/kgBB (dosis
. diberikan bila eladora, tunggal).
Dosis 2 x 2 tablet terdapat opium loperamia
(satu tablet kemungkinan terjadi tidak digunakan unt b. Pengobatan malaria
mengandung 400 mg infeksi sekunder. uk mengatasi vivax dan malaria
sulfametoksazol dan diare akut ovale
80 mg trimetoprim) lagi, obat pengeras ti
4) Ampisilin dan nja seperti kaolin, pe Lini pertama :
amoksilin. ktin, charcoal, tabon Klorokuin+Primakuin.
Dosis berkisar 50- al, tidak ada manfaat Kombinasi ini
150 mg/kg BB, nyauntuk mengatasi digunakan sebagai
selama 2 minggu diare sehingg tidak pilihan utama untuk
5) Sefalosporin diberikan lagi.- pengobatan malaria
Generasi Ketiga. AntibiotikUmumnya vivax dan ovale.
Dosis 3-4 gram antibiotik tidak Pemakaian klorokuin
dalam dekstrosa 100 diberikan bila tidak bertujuan membunuh
cc, diberikan selama ada penyebab yang parasit stadium
½ jam per-infus jelas aseksual dan seksual.
sekali sehari, selama bila penyebabnya Pemberian primakuin
3-5 hari kolera, diberiakn selain bertujuan untuk
6) Golongan tetrasiklin 25-50 mg membunuh hipnozoit
Fluorokuinolon / kg BB / di sel hati, juga dapat
hari.Antibiotik juga membunuh parasit
diberikan bile aseksual di eritrosit.
terdapat penyakit Dosis total klorokuin
seperti : OMA, = 25 mg/kgBB (1x/hr
selama 3 hari),
faringitis, bronkitis / primakuin = 0,25
bronkopneumonia. mg/kgBB/hr (selama
14 hari).

c. Pengobatan malaria
malaria Klorokuin

1 kali perhari selama 3


hari, dengan dosis
total 25 mg/kgBB.
Klorokuin dapat
membunuh parasit
bentuk aseksual dan
seksual P. malariae.
Pengobatan dapat juga
diberikan berdasarkan
golongan umur
penderita

MASALAH/DI 1. Hipertermi 1. Adanya demam 1.Diare akut berhub a. Perubahan nutrisi


AGNOSA berhubungan dengan pada awal penyakit ungan kurang dari kebutuhan
KEPERAWAT gangguan daapat dibandingkan dengan infeksi bakte tubuh berhubungan
AN YG LAZIM hipothalamus oleh dengan infeksi ri. dengan asupan
MUNCUL pirogen endogen. bakteri maupun virus, 2. Kurangnya makanan yang tidak
2. Diare seperti volume cairan berhu sdekuat ; anorexia;
berhubungan dengan bronkopneumonia, bungan dengan mual/muntah
infeksi pada saluran kolesistitis, seringnya buang
intestinal. pielonefritis, demam air besar danencer. b. Resiko tinggi
3. Resiko tinggi tifoid, malaria. 3. Perubahan nutrisi terhadap infeksi
kekurangan cairan 2. Adanya ruam kurang dari kebutuh berhubungan dengan
tubuh berhubungan yang akut seperti an penurunan sistem
muntah dan diare. pada morbili perlu tubuh berhubungan kekebalan tubuh;
4. Resiko tinggi dibedakan dengan dengan prosedur tindakan
infeksi (kontak DBD. menurunnyaintake invasif
pasien) berhubungan 3. Adanya dan menurunnya
dengan adanya pembesaran di hati absorbsi makanan c. Hipertermia
salmonella pada tinja perlu dibedakan dan cairan berhubungan dengan
dan urine. dengan hepatitis akut peningkatan
5. Konstipasi dan leptospirosis. metabolisme,
berhubungan dengan 4. Pada meningitis dehidrasi, efek
invasi salmonella dan sepsis terdapat langsung sirkulasi
pada mukosa perdarahan di kulit. kuman pada
intestinal. 5. Penyakit- hipotalamus.
penyakit darah seperti
ITP, leukimia pada d. Perubahan perfusi
stadium lanjut, dan jaringan berhubungan
anemia aplastik. dengan penurunan
6. Renjatan komponen seluler
endotoksik. yang di perlukan
7. Demam untuk pengiriman
chikungunya. oksigen dan nutrient
dalam tubuh.

e. Kurang
pengetahuan,
mengenai penyakit,
prognosis dan
kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan
kurangnya pemajanan/
mengingat kesalahan
interprestasi
informasi,
keterbatasan kognitif.

TUGAS 2

KOMPONEN CHIKUNGUNYA SARS FLU BURUNG FILARIASI


S
PENGERTIAN/D Chikungunya adalah SARS adalah suatu Flu burung Filariasis
EFINISI penyakit yang ditandai penyakit yang merupakan atau lebih
dengan demam disebabkan oleh sejenis penyakit dikenal
mendadak, nyeri pada virus corona SARS influenza. elephaniatis
persendian terutama (SAR-CoV). Mikroorganisme (kaki gajah)
sendi lutut, pergelangan, Penderita yang penyebabnya adalah
jari kaki dan tangan serta terkena SARS adalah virus penyakit
tulang belakang yang mengalami influenza A yang akibat
disertai adanya ruam gangguan biasa mengenai nematode
(kumpulan bintik-bintik pernafasan yang unggas. Virus yang seperti
kemerahan ) pada kulit. akut (terjadi dalam influenza sendiri cacing yaitu
waktu tepat) dan termasuk dalam wuchereria
dapat menyebabkan family bancrofti.
kematian. SARS orthomyxoviruse Brugiya
merupakan s yang terdiri malayi dan
penyakit menular dari 3 tipe yaitu: brugiya
dan dapat mengenai A, B, dan C. timori yang
siapa saja, terutama virus influenza dikenal
orang tua. tipe B dan C sebagai
dapat filaria.
menyebabkan Infeksi ini
penyakit pada biasanya
manusia dengan terjadi pada
gejala yang saat kanak-
ringan dan tidak kanak dan
fatal sehingga menifestasi
tidak terlalu yang dapat
menjadi masalah terlihat
muncul
belakangan,
menetapkan
dan
menimbulka
n
ketidakmam
puan
menetap
(Elin, 2011
hal. 144).
PENYEBAB Chikungunya disebabkan Dua virus yang Flu burung Wuchereria
oleh virus yang dibawa pertama kali adalah suatu bancrofti
oleh dicurigai sebagai penyakit merupakan
nyamuk Aedes aegypti penyebab SARS menular yang cacing
atau Aedes albopictus. adalah disebabkanoleh dewasa
Nyamuk tersebut Paramyxovirus dan virus influenza berwarna
mendapatkan virus Coronavirus. Dan yang menyerang putih, kecil
chikungunya saat terakhir hanya burung / unggas seperti
menggigit seseorang Coronavirus yang dan manusia. benang.
yang telah terinfeksi diduga sebagai Salah satu tipe Cacing
sebelumnya. Penularan penyebab SARS. yang diwaspadai jantan
virus terjadi bila orang adalah yang berukuran
lain digigit oleh nyamuk disebabkan oleh 40mm x
pembawa virus tadi. influenza dengan 0.1mm ,
kode genetic sedangkan
H5N1 ( H: cacing betina
hematuglutinin, berukuran 2
N: neuramidase) kali cacing
jantan yaitu
80-100 mm x
0,2-0,3 mm.
(Nurarif, et
al., 2015 hal.
144).
Manusia
merupakan
satu-satunya
hospes yang
diketahui.
Penularanny
a melalui
proboscis
(labela)
sewaktu
gigitan
nyamuk
yang
mengandung
larva
inefektif.
FAKTOR Tinggal di negara tropis Interaksi dengan 1. Berada di area Sering
RISIKO Bepergian ke area yang hewan atau orang yang banyak digigit
terkena wabah yang “membawa” burung nyamuk
Tinggal di area dengan virus Corona baik Salah satu faktor Tinggal di
kebersihan atau sanitasi secara langsung terbesar yang daerah tropis
lingkungan yang buruk maupun tidak membuat Anda atau
Berusia lebih dari 65 Melakukan lawatan terkena penyakit subtropis,
tahun perjalanan ke ini adalah kontak seperti
Bayi baru lahir wilayah atau negara langsung atau Afrika, Asia
Memiliki masalah di mana wabah tidak langsung Tenggara,
kesehatan, seperti SARS sedang dengan burung India, dan
tekanan darah tinggi, menyebar melalui bulu, air Amerika
diabetes, penyakit Tidak mencuci liur, atau Selatan
jantung, dan sistem imun tangan baik kotorannya. Memiliki
lemah sebelum maupun sistem
setelah makan, atau Hal ini kekebalan
secara umum kemungkinan tubuh yang
memiliki besar dapat lemah
kebersihan pribadi terjadi apabila Tinggal di
yang kurang baik Anda berada di lingkungan
tempat yang dengan
terdapat banyak sanitasi yang
burung atau buruk
unggas, seperti
peternakan,
kandang burung,
atau kebun
binatang.
2. Bepergian ke
daerah dengan
kasus flu burung
tinggi
Di dunia ini,
masih terdapat
beberapa negara
dengan angka
kasus infeksi
pada burung
yang cukup
tinggi. Jika Anda
mengunjungi
negara tersebut,
terlebih lagi
Anda pergi ke
tempat yang
terdapat banyak
burung,
kemungkinan
Anda tertular
virus flu burung
lebih besar.
3. Makan
makanan olahan
unggas atau telur
Mengonsumsi
daging ayam,
bebek, burung
dara, atau telur
yang mungkin
telah terinfeksi
virus tersebut
juga
meningkatkan
risiko Anda
tertular, apalagi
jika makanan
yang disajikan
tidak dimasak
hingga matang
sempurna
TANDA 1.Demam yang timbul Tanda dan gejala Masa inkubasi 3 Menifestasi
GEJALA/MANIF mendadak mencapai 39 Gejala umum hari dengan dini penyakit
ESTASI KLINIS 0 seperti flu. rentang 2-4 hari ini adalah
C selama 1-7 haridi sertai Terperatur diatas Batuk, pilek, peradangan,
dengan sakit kepala, 38°C selama lebih demam >38˚C sedangkan
conjungtiva injection dari 24 jam. Sefalgia, nyeri bila sudah
dimana pembuluh konjun Adanya batuk tenggorokan, lanjut akan
gtiva mata akan tampak n ringan sampai berat mialgia dan menimbulkan
yata dan terjadi fotofobia (batuk yang malaise gejala
ringan, mialga, dan diasosiasikan Diare, obstruksi.
altragia yang melibatkan dengan SARS konjungtivitis Mikrofilaria
berbagai sendiserta dapat cenderung batuk Flu ringan yang tampak
pula di sertai anoreksia, kering). hingga berat, dalam darah
gejala flu, mual dan Satu/lebih gejala pneumonia, dan pada stadium
muntah2. saluran pernafasan banyak yang akut akan
bagian bawah yaitu berakit dengan menimbulkan
Nyeri pada persedian, ter batuk , nafas ARDS. peradangan
utama sendi lutut, pergela pendek, kesulitan Kelainan yang nyata,
ngan, jarikaki, dan tangan bernafas. laboratorium, seperti
serta tulang belakang3. Sakit kepala, kaku leucopenia, limfangitis,
otot, anureksia, limfopenia,dan limfadentis,
Pada orang dewasa, lemah, bercak trombositopenia. funikulitis,
gejala nyeri sendi dan merah pada kulit, Gangguan ginjal epididimitis
otot sangat dominandan bingun dan diare. (sebagian besar) dan orkitis.
sampai menimbulkan Gejala khas seperti berupa Namun
kelumpuhan sementara gejala diatas peningkatan adakalanya
karena rasasakit bila menjadi semakin ureum dan peradangan
berjalan4. berat dan cepat dan kreatinin tidak
dapat menjadi menimbulkan
Ruam kemerahan pada peradangan paru gejala sama
kulit (setelah 3-5 hari)5. (pneumonia), jika sekali
terlambat dapat terutama bagi
Pembesaran kelenjar meninggal. Masa pendudk
getah bening6. inkubasi 2-10 hari. yang sejak
Satu / lebih kecil sudah
Jarang menyebabkan keadaan berikut berdia di
pendarahan hebat, (dalam 10 hari daerah
renjatan (shok) terakhir) endemik.
maupunkematian7. Gejala
peradangan
Pada bayi: demam tersebut
mendadak dengan diikuti sering timbul
kulit merah, setelah
kejangdemam dapat bekerja berat
terjadi , setelah 3-5 hari dan dapat
demam, timbul ruam berlangsung
makulopapular minimal antara
dan limfadenopati, beberapa hari
injeksi hingga
konjungtiva, pembengka beberapa
kan kelopak mata, faarin minggu (2-3
gitis dan gejala- minggu).
gejala sertatanda-tanda Gejala dari
dari penyakit traktus limfadentis
respiratorius bagian atas adalah nyeri
umumterjadi, tidak ada lokal , keras
anantema di daerah
kelenjar
limfe yang
terkena dan
biasanya
disertai
demam, sakit
kepala dan
badan,
muntah –
muntah, lesu
, dan tidak
nafsu makan.
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Penyakit
PENUNJANG laboratorium penunjang kimia darah kaki gajah
1. Isplasi virus (paling Secara garis besar Albumin, ini umumnya
akurar) pemeriksaan globulin, SGOT, terdeteksi
1) 2-5 ml darah dalam penunjang tersebut SGPT, Ureum, melalui
minggu ke satu dikelompokkan Kreatinin pemeriksaan
perjalanan penyakit. menjadi dua yaitu, Kinase, Analisis mikroskopis
2) Virus CHIK pemeriksaan non gas darah. darah,
(efeksitopatik) di spesifik dan Umumnya sampai saaat
komfirmasi dengan pemeriksaan dijumpai ini hal
antiserum CHIK sfesifik. spesifik SARS. penurunan tersebut
3) Hasil di dapat Pemeriksaan albumin, masih
dalam 1-2minggu. penunjang yang peningkatan dirasakan
2. Pemeriksaan non spesifik adalah SGOT dan sulit
serologi pemeriksaan yang SGPT, dilakukan
1) 10-15 ml darah ditujukan untuk peningkatan karena
pada fase akut (segera menilai kondisi ureum dan microfilaria
setelah omset klinik tubuh pasien pada kreatinin, hanya
terjadi) dan pada fase saat itu. Hasil peningkatan muncul dan
penyembuhan (10-14 pemeriksaan ini kreatin kinase. menampilka
hari) setelah sampel di dapat di gunakan Analisis Gas n diri dalam
ambil. uintuk memperkuat Darah dapat darah pada
2) Pemeriksaan IgM kecurigaan kea rah normal atau waktu
di lanjutkan MAC- SARS, namun tidak abnormal. malam hari
ELISA hasildalam 2-3 dapat di gunakan Kelainan selama
hari untuk diagnosis laboratorium beberapa jam
3) Reaksisilang sering pasti. Sedangkan sesuai dengan saja
terjadi, konversi dengan pemeriksaan perjalanan (nocturnal
uji neutralisasi dan HIA penunjang yang penyakit dan periodicity).
4) Diagnos (+): sepesivik adalah komplikasi yang Selain itu,
5) Peningkatan pemeriksaan yang ditemukan. berbagai
antibody 4x pada fase devinitif dan dapat Pemeriksaan method
akut dan fase di gunakan untuk Hematologi pemeriksaan
penyembuhan mendeteksi Hemoglobin, juga
6) Antibody IgM langsung penyebab leukosit, dilakukan
spesifik CHIK (+). penyakit. trombosit, hitung untuk
3. Polymerase chain Selanjutnya, jenis leukosit, mendiagnosa
reaction (PRC) pemeriksaan darah limfosit total. penyakit
perifer lengkap Umumnya kaki gajah.
untuk menilai ditemukan Diantaranya
1) Melalui enzim komposisi sel darah lekopeni, ialah dengan
reserve transcriptase = tes dan pemeriksaan limfositopeni system yang
RT-PRC SGOT/SGPT dan dikenal
2) Specimensama sebagai cerminan trombositopeni. sebagai
dengan untuk isolasi dari fungsi hati, Uji RT-PCR penjaringan
virus dapat berguna (Reverse membran,
3) Hasil didapat dalam dalam menunjang transcription metode
1-2 hari tegaknya diagnosis Polymerase konsentrasi
(Chen, 2014, pp. Chain Reaction) knott dan
731-732). untuk H5 teknik
Biakan dan pengendapan
identifikasi virus .
influenza A Metode
suptipe H5N1 pemeriksaan
Uji serologi yang
Uji penapisan : mendekati
rapid test kearah
mendeteksi diagnose dan
influenza A, diakui oleh
ELISA untuk WHO
mendeteksi dengan
H5N1 pemeriksaan
Pemeriksaan system “tes
Radiologik kartu”, hal
Pemeriksaan ini sangatlah
foto toraks PA sederhana
dan lateral harus dan peka
dilakukan pada untuk
setiap tersangka mendeteksi
flu burung. penyebaran
Gambaran parasit
infiltrat di paru (larva). Yaitu
menunjukkan dengan
bahwa kasus ini mengambil
adalah sample darah
penumonia. system
Pemeriksaan lain tusukan jari
yang dianjurkan droplests
adalah diwaktu
pemeriksaan kapanpun,
CTScan untuk tidak harus
kasus dengan dimalam
gejala klinik flu hari.(Nurarif,
burung tetapi et al., 2015
hasil foto toraks p. 144)
normal sebagai
langkah
diagnostik dini.
Pemeriksaan
Post Mortem
Pada pasien yang
meninggal
sebelum
diagnosis flu
burung
tertegakkan,
dianjurkan untuk
mengambil
sediaan
postmortem
dengan jalan
biopsi pada
mayat
(necropsi),
specimen
dikirim untuk
pemeriksaan
patologi anatomi
dan PCR.

TATA Bagi penderita sangat penatalaksaan Penyuluhan Penyuluhan t


LAKSANA dianjurkan makan kasus suspek SARS untuk entang penya
PERAWATAN makanan yang Petugas memakai pasien/keluarga kit &ilariasis
bergizi,cukup karbohidrat masker N95 Jelaskan dan penangg
dan terutama protein Berikan masker penggunaan ulangannyadi
dapat meningkatkan bedah pada yang benar laksanakan s
dayatahan tubuh, serta penderita peralatan ehingga terb
minum air putih Petugas yang pendukung entuk sikap d
sebanyak mungkin masuk ke ruang (misal, oksigen, an perilaku y
untukmenghilangkan pemeriksaan sudah mesin ang baik unt
gejala demam. Perbanyak memakai pengisapan, uk menunjan
mengkonsumsi penggunaan alat inhaler, ) g
buah- buahan segar proteksi perorangan Informasikan penanggulan
(sebaiknya (PAPP) kepada pasien gan
minum jus buah Catat dan dapatkan dan keluarga &ilariasis.
segar). Vitamin peningka keterangan rinci tentang larangan 4asaran
tdaya tahan tubuh juga mengenai tanda merokok di penyuluhan
bermanfaat untuk untuk klinis, riwayat dalam ruang adalah
menghadapi penyakitini, perjalanan, riwayat perawatan; beri penderita&il
karena daya tahan tubuh kontak termasuk penyuluhan ariasis
yang bagus dan istirahat riwayat munculnya tentang beserta
cukup bisamembuat rasa gangguan pentingnya keluarga dan
ngilu pada persendian pernapasan pada berhenti seluruh
cepat hilang kontak 10 hari merokok. penduduk
sebelumnya. Instruksikan daerah
Pemeriksaan fisik kepada pasien endemis,
Lakukan tentang batuk denganharap
pemeriksaan foto dan teknik napas an bahwa pe
toraks dan darah dalam nderita deng
perifer memudahkan an gejala klin
Bila foto toraks pengeluaran ik &ilariasis
normal lihat sekret. segeramemer
indikasi rawat atau Ajarkan pasien iksakan diri
tetap dirumah, dan keluarga ke
anjurkan untuk tentang makna puskesmas,
melakukan perubahan pada bersedia
kebersihan diri, sputum, seperti diperiksa
tidak masuk kantor warna, karakter, darah kapiler
atau sekolah dan jumlah dan bau. jari
hindari danminum
menggunakan Pengisapan Jalan obat D
angkutan umum Napas (NIC): secara lengk
selama belum instruksikan ap
sembuh. kepada pasien dan teratur
Pengobatan atau keluarga serta
dirumah : tentang cara menghindark
simtomatik, pengisapan jalan an diri
antibiotik bila ada napas. darigigitan
indikasi, vitamin (Wilkinson, nyamuk.
dan makanan 2015, p. 40) evaluasi
bergizi Aktivitas lain hasil
Apabila keadaan Anjurkan pemberantas
memburuk segera aktifitas fisik an dilakukan
hubungi dokter untuk setelah lima
Bila foto toraks memfasilitasi tahun,dengan
menunjukkan pengeluaran melakukan
gambaran infiltrat 1 sekret. pemeriksaan
sisi atau 2 sisi paru Anjurkan ektor dan
dengan atau tanpa penggunaan pemeriksaan
infiltrat lnterstial spirometer darah tepi
liat insentif untuk deteksi
penatalaksanaan Jika pasien tidak mikro&ilaria
kasus probable ambulasi,
(Chen, 2014, p. pindahkan
732). pasien dari satu
Penatalaksanaan sisi tempat tidur
kasus probable yang lain
Rawat di Rumah sekurangnya
Sakit dalam ruang setiap dua jam
isolasi dengan sekali.
kasus sejenis Informasikan
Pengambilan darah kepada pasien
untuk : darah tepi sebelum
lengkap, fungsi memulai
hati, kreatinin prosedur, untuk
fosfokinase, urea, menurukan
elektrolit, C reaktif kecemasan
protein. Berikan pasien
Pengampil sampel dukungan emosi
untuk membedakan
dari kasus
pneumonia tipikal
atau atipikal
lainnya :
Pemeriksaan usap
hidung dan
tenggorokan.
Biakan darah,
serologi
Urine
Pemantauan darah
2 hari sekali
TATA Obat-obatan yang dapat Saat ini Pasien suspek flu Dietilkarbam
LAKSANA digunakan adalah obat penggunaan obat burung langsung asin sitrat -
PENGOBATAN antipiretik, analgetik yang dianjurkan diberikan merupakan o
(non-aspirin analgetik; oleh para medis oseltavimir 2 x bat filariasis
non steroid anti inflamasi yang menangani 75 mg (jika yangampuh,
drug parasetamol, penyakit SARS anak, sesuai baik untuk pi
antalgin, natrium adalah dengan dengan berat lariasis bancr
diklofenak, piroksikam, pemberian badan) lalu o&ti maupun
ibuprofen, obat anti mual antibiotik yang bisa dirujuk ke RS flu brugia, bersi
dan muntah adalah digunakan untuk burung. fatmakropila
dimenhidramin atau mengobati Untuk risidal dan
metoklopramid). Aspirin pneumonia atipikal puskesmas mikrofilarisi
dan steroid harus yang serius bagi terpencil pasien dal. Bbat ini
dihindari. Terapi lain para penderita diberi ampuh,
disesuaikan dengan SARS. Namun pengobatan aman dan
gejala yang dirasakan apabila pemberian oseltavimir murah,tidak
(Soedarto, 2007). obat ini tidak sesuai skoring ada resistensi
membuahkan dibawah ini, obat, tetapi
respon setelah sementara paa memberikan
berhari-hari, puskesmas yang reaksi
hendaknya tidak terpencil samping
penderita diberikan langsung dirujuk sistemik dan
kombinasi obat- ker RS rujukan. lokal yang
obatan seperti Kriteria bersi&at
oseltamivir atau pemberian sementara.
ribavirin beserta oseltavimirdenga
steroid sekaligus, n system
namun tentunya skoring,
resep ini harus dimodifikasi dari
berdasarkan hasil
anjuran dokter agar pertemuan works
dosisnya hop “case
disesuaikan dengan management”
kondisi pasien. & dan
pengembangan
laboratorium
regional avian
influenza,
Bandung 20-23
april 2006

MASALAH/DIA -Gangguan rasa nyaman ( Bersihan jalan Ketidakefektifan Nyeri akut


GNOSA nyeri ) berhubungan napas tidak efektif bersihan jalan (PPNI, Tim
KEPERAWATA dengan proses Definisi : napas Pokja SDKI
N YG LAZIM penyakitnya ketidakmampuan berdasarkan DPP, 2016
MUNCUL 2) - Hipertermia membersihkan obstruksi jalan hal. 172)
berhubungan dengan sekret atau napas dengan Definisi
proses infeksi virus obstruksi jalan ditandai dispnea, Pengalaman
chikungunya napas untuk saat diaskultasi sensori dan
3) -Gangguan mempertahankan terdengar ronci, emosi yang
mobilitas fisik jalan napas tetap klien mengeluh tidak
berhubungan dengan paten batuk yang menyenangk
nyeri sendi berdahak. an akibat
4) - Cemas adanya
berhubungan dengan kerusakan
kurangnya pengetahuan jaringan
tentang penyakit yang aktual
atau
potensial,
atau
digambarkan
dengan
istilah seperti
kerusakan

TUGAS 3

KOMPONEN VARICELLA SCABIES LEPTOSPIROSIS HEPATITIS


PENGERTIAN/DEFINISI Varisela adalah Scabies adalah Leptospirosis adalah Hepatitis
penyakit infeksi penyakit kulit penyakit yang merupakan infeksi
virus akut dan yang mudah disebabkan oleh yang menyerang
cepat menular, menular yang infeksi bakteri bagian hati dengan
yang disertai disebabkan oleh Leptospira berbentuk menunjukan
gejala konstitusi infestasi tungau spiral yang berbagai
dengan kelainan (kutu) yang menyerang hewan perbedaan masa
kulit yang berada dalam dan manusia dan inkubasi
polimorf, Stratum Corneum dapat hidup di air tergantung dari
terutama kulit terutama tawar selama lebih unsure virus
berlokasi di pada tempat kurang 1 bulan. hepatitis yang
bagian sentral predileksinya Tetapi dalam air laut, menyerang.
tubuh. (Prof. Dr. selokan dan air kemih (Barbara. C. long.
Maswali yang tidak diencerkan 1996, perawatan
Harahap, 2000 : akan cepat mati. medical bedah:
94) 119)
PENYEBAB Varisela atau Timbulnya Bakteri Hepatitis adalah
cacar air Scabies di penyebab Leptospiro peradangan pada
merupakan dahului oleh sis yaitu bakteri hepar, penyebab
penyakit yang infestasi kutu leptospira.Bakteri nya antara lain:
sangat menular Sarcoptes Scabie leptospira merupakan a. Infeksi virus
yang disebabkan Var Hominis Spirochaeta aerobik A, dan B, C, D, E
oleh virus yang membuat (membantu oksigen b. Alcohol
Varicella Zoster terowongan pada untuk bertahan c. Zat toksik
dengan gejala- Stratum hidup). Motil (dapat
gejala demam Corneum. bergerak),gram
dan timbul negatif, bentuknya
bintik-bintik dapat berkerut-kerut,
merah yang dan terpilih dengan
kemudian ketat. Bakteri
mengandung Leptospira berukuran
cairan. panjang 6-20µm dan
diameter 0,1-0,2µm.
Sebagai pembanding
ukuran sel darah
merah hanya 7 mm.
Jadi ukuran bakteri
inirelatif kecil dan
panjang sehingga
sulit terlihat bila
menggunakan
mikroskop. Cahaya
untuk melihat bakteri
ini diperlukan
mikroskop dengan
teknik kontras.
Bakteri ini bergerak
maju dan mundur.
FAKTOR RISIKO -Orang yang Menghindari Leptospirosis banyak Petugas medis.
baru saja kontak dengan ditemui di area tropis Pengguna NAPZA
melakukan orang atau benda dan subtropis, di dengan jarum
kontak dengan yang terinfeksi mana udaranya panas suntik.
pengidap cacar Dikarenakan dan lembap yang Berganti-ganti
air kudis sangat membuat bakteri ini pasangan seksual.
-Anak berusia mudah menular dapat bertahan hidup Orang yang sering
dibawah 12 - dari kulit ke kulit, lebih lama, seperti menerima
tahun usahakan untuk Afrika, Amerika transfusi darah
-Orang yang menghindari Selatan, Karibia, serta
merokok kontak langsung Asia Tengah dan
Wanita hamil dengan orang Asia Tenggara,
yang belum atau benda yang termasuk Indonesia.
pernah terkena terinfeksi. Risiko penularan juga
cacar air Gunakan baju ditemui pada manusia
-Orang yang dan celana yang berkegiatan di
belum pernah panjang jika di luar ruangan atau
melakukan rumah ada sering melakukan
vaksin cacar air anggota keluarga kontak dengan
-Orang dewasa yang terinfeksi hewan. Risiko
yang tinggal penyakit kulit ini. mengalami
dengan anak- Selain itu, jangan lepstospirosis juga
anak bertukar pakaian dapat ditemui pada
-Bekerja di atau tidur dalam orang yang berenang,
sekolah atau satu kasur yang atau mengggunakan
tempat penitipan sama agar Anda rakit dan perahu di
anak di mana tidak mudah sungai atau danau
virus sangat tertular. yang tercemar bakteri
rentan menyebar Mencuci barang leptospira, dan juga
luas yang mungkin orang yang berkemah
-Memiliki sistem terinfeksi dengan di sekitar sungai atau
kekebalan tubuh air panas danau tersebut.
yang lemah Seprai, pakaian,
karena penyakit dan handuk yang
atau obat-obatan ditaruh
tertentu. berdekatan atau
dicampur dengan
milik orang yang
terinfeksi scabies
selama tiga hari
sebelum
pengobatan
sebaiknya dicuci
bersih.
Dilansir
dari Centers for
Disease Control
and Prevention,
cucilah barang-
barang ini dengan
air panas atau
bawa ke laundry
untuk meminta
di dry cleaning.
Namun, jika
barang tidak
memungkinkan
untuk dicuci
dengan dry
cleaning usahaka
n untuk
menyimpannya
dalam plastik
tertutup selama
seminggu.
Tungau kudis
yang menempel
ini biasanya tidak
bisa bertahan
hidup lebih dari
2-3 hari di luar
kulit manusia.
Rutin
membersihkan
rumah
Scabies, terutama
yang berkrusta,
dapat dengan
mudah menular
lewat kerak tebal
yang mungkin
rontok dari kulit
pengidapnya.
Oleh karena itu,
jika ada anggota
keluarga yang
terkena scabies
usahakan untuk
rutin
membersihkan
atau memvakum
lantai rumah

TANDA Masa tunas Gejala yang Masa tunas berkisar Demam.


GEJALA/MANIFESTASI penyakit berkisar dapat antara 2-26 Kelelahan.
KLINIS antara 8-12 hari. ditimbulkan pada hari(kebanyakan 7-13 Kehilangan nafsu
Didahului penyakit Scabies hari) rata-rata 10 hari. makan.
stadium adalah gatal pada Pada leptospira ini Mual atau muntah.
prodromal yang malam hari ditemukan perjalanan Nyeri lambung.
ditandai : karena aktivitas klini sbifasik : Nyeri sendi atau
Demam tungau yang lebih otot.
Malaise lembab dan
Sakit kepala panas. Bintik- - Leptopiremia Buang air kecil
Anoreksia bintik yang panas (berlangsung 4-9 atau besar yang
Sakit punggung yang menonjol hari) tidak lazim.
Batuk kering berwarna Timbul demam Warna kulit dan
Sore throat yang kemerah- mendadak, diserta bagian putih mata
berlangsung 1-3 merahan dan sakit kepala (frontal, menguning
hari. bernana jika oksipital atau (jaundice, tanda da
Stadium : erupsi terinfeksi. bitemporal). Pada ri penyakit hati)
yang ditandai Adanya otot akan timbul
dengan terowongan pada keluhan mialgia dan
terbentuknya tempat predileksi nyeri tekan (otot
verikula yang yang berwarna gastronemius, paha
khas, seperti putih atau keabu- pinggang,) dandiikuti
tetesan embun abuan,terbentuk heperestesia kulit.
(teardrops) impetigo dan Gejala menggigil dan
vesikula akan purunkulosis, demam tinggi, mual,
berubah menjadi ditemukannya muntah, diare, batuk,
pustule, papul, vesikel, sakit dada,
kemudian pecah urtika. Pada hemoptisis,
menjadi kusta, daerah garukan penurunan kesadaran,
sementara proses dapat timbul dan injeksi
ini berlangsung, erosi, ekskresi, konjunctiva.Injeksi
timbul lagi krusta dan infeksi faringeal, kulit
vesikel baru sekunder. dengan ruam
sehingga berbentuk
menimbulkan makular/makolupapul
gambaran ar/urtikaria yang
polimorfi. tersebar pada badan,
Penyebaran lesi splenomegali, dan
terutama adalah hepatomegali.
di daerah badan - Fase imun (1-
kemudian 3 hari)
menyebar secara Fase imun yang
satrifugal ke berkaitan dengan
muka dan munculnya antibodi
ekstremitas IgM sementara
konsentrasi C¬3,
tetap normal.
Meningismus,
demam jarang
melebihi 39 . Gejala
lain yang muncul
adalah iridosiklitis,
neuritis optik,
mielitis, ensefalitis,
serta neuripati
perifer.
- Fase
penyembuhan
(minggu ke-2 sampai
minggu ke-4)
Dapat ditemukan
adanya demam atau
nyeri otot yang
kemudian berangsur-
angsur hilang.

PEMERIKSAAN Tes Tzanck Pemeriksaan Tes urine, untuk -Tes fungsi hati
PENUNJANG (Imunohistokimi penunjang melihat keberadaan -Tes antibodi
a) Ditemukan bakteri leptospira -virus hepatitis
Teknik Polymera tungau melalui dalam urine. -Tes protein dan
se Chain biopsieksisional Tes darah, untuk materi genetik
Reaction (PCR) dengan pewarna melihat adanya virus
Tes Serologi HE bakteri dalam aliran -USG perut
Pemeriksaan darah, dan antibodi -Biopsi hati.
Radiologi dalam tubuh.
Pemeriksaan antibodi
dalam darah perlu
diulang lagi dalam
waktu 1 minggu
untuk memastikan
hasilnya, karena hasil
positif bisa saja
ditunjukkan dari
infeksi lain yang
terjadi sebelumnya.
Pemeriksaan fungsi
ginjal, untuk melihat
kondisi ginjal dan
infeksi bakteri ini
pada ginjal.
Pemeriksaan fungsi
hati.
Foto Rontgen
paru, untuk melihat
apakah infeksi sudah
menyebar hingga ke
organ paru-paru.

TATA LAKSANA isolasi untuk -Menghindari 1. Bina hubungan Diet untuk pasien
PERAWATAN mencegah kontak dengan baik dengan klien dan hepatitis
penularan.Diet b orang atau benda keluarga. Beberapa
ergizi yang terinfeksi. pantangan yang
tinggi (Tinggi ka -Mencuci barang 2.Berikan kompres harus dihindari
lori dan yang mungkin dingin dan ajarkan antara lain :
Protein).2.1ila de terinfeksi dengan cara untuk memakai Semua makanan
mam air panas es/handuk pada yang mengandung
tinggi, kompres -Rutin tubuh,khusunya pada lemak tinggi
dengan air membersihkan aksila/lipatan paha seperti daging
hangat.3.upayak rumah 3.anjurkan untuk kambing dan babi,
an agar memakai baju tipis jerohan, otak, es
tidak terjadi infe yang menyerap krim, susu full
ksi pada kulit, keringat. cream, keju,
misalnya pember mentega/
ian antiseptik margarine, minyak
pada air mandi. serta makanan
bersantan seperti
gulai, kare, atau
gudeg.
Makanan kaleng
seperti sarden dan
korned.
Kue atau camilan
berlemak, seperti
kue tart, gorengan,
fast food.
Bahan makanan
yang
menimbulkan gas,
seperti ubi, kacang
merah, kool, sawi,
lobak, mentimun,
durian, nangka.
Bumbu yang
merangsang,
seperti cabe,
bawang, merica,
cuka, jahe.
Minuman yang
mengandung
alkohol dan soda.
Sedangkan bahan
makanan yang
baik dikonsumsi
penderita hepatitis
:
Sumber hidrat
arang seperti nasi,
havermout, roti
putih, umbi-
umbian.
Sumber protein
antara lain telur,
ikan, daging,
ayam, tempe, tahu,
kacang hijau,
sayuran dan buah-
buahan yang tidak
menimbulkan gas.
Makanan yang
mengandung
hidrat arang tinggi
dan mudah dicerna
seperti gula-gula,
sari buah, selai,
sirup, manisan,
dan madu.

TATA LAKSANA Nyeri diberikan 5% Infus cairan, untuk pengobatan


PENGOBATAN analgetik krim permethrin, mencegah difokuskan untuk
2. Terdapat untuk terjadinya dehidrasi p meredakan gejala-
infeksi sekunder menghilangkan ada penderita yang gejala yang
diberikan kudis dan tidak bisa minum muncul, seperti
antibiotic telurnya (untuk banyak air. mual muntah dan
3. Defisiensi anak 2 bulan ke Pemantauan terhadap sakit perut. Perlu
imunitas atas dan wanita kerja jantung. diingat pada kasus
diberikan hamil) Pemakaian alat bantu hepatitis akut,
antiviral/imunost 25% persen pernapasan jika pemberian obat-
rimulator. losion benzyl terjadi gangguan obatan harus
4. Sejak lesi benzoate pernapasan pada dipertimbangkan
muncul dalam 3 5 sampai penderita. dengan hati-hati
hari pertama 10% salep sulfur Dialisis atau cuci karena fungsi hati
diberikan 10% darah, untuk pasien sedang
asiklovir. krim crotamiton ( membantu fungsi terganggu. Pasien
5. Untuk tidak boleh ginjal. hepatitis akut
mencegah digunakan untuk harus menjaga
fibrosis ganglion anak dan wanita asupan cairan
diberikan hamil). tubuh, baik
kortikosteroid. 1% dengan minum air
6. Pengobatan losion lindane (ti maupun dengan
tropical dak untuk anak di pemberian cairan
tergantung pada bawah dua tahun, lewat infus, untuk
stadium, pada 5 wanita hamil atau menghindari
stadium besikal menyusui, lansia, dehidrasi akibat
diberikan bedak dan orang yang sering muntah.
untuk mencegah memiliki berat Khusus untuk
pecahnya vesikel kurang dari 50 hepatitis C akut,
agar tidak terjadi kg) akan diberikan
infekel sekunder obat interferon.

MASALAH/DIAGNOSA a. Resiko tinggi 1) Nyeri b/d Peningkatan suhu


KEPERAWATAN YG terjadi infeksi lesi kulit, pruritus tubuh sehubungan 1. Gangguan
LAZIM MUNCUL berhubungan nocturnal. dengan proses infeksi rasa nyaman nyeri
dengan 2) Kerusakan dari perjalanan b.d hepatomegali
kerusakan integritas kulit penyakitnya. 2. Nutrisi
jaringan kulit. b/d penggarukan 2. Nyeri (akut) kurang dari
b. Gangguan pruritus. berhubungan dengan kebetuhan, b.d
integritas kulit 3) Gangguan proses penyakit mual
berhubungan citra tubuh b/d (penekanan/kerusaka 3. Intoleran
dengan erupsi persepsi n jaringan syaraf, aktivitas b.d
pada kulit. penampilan. infiltrasi sistem penurunan energ
c. Perubahan 4) Gangguan suplay syaraf, syaraf,
nutrisi kurang istirahat tidur b/d inflamasi), ditandai
dari kebutuhan rasa gatal pada dengan klien
tubuh malam hari. mngatakan nyeri,
berhubungan 5) Kecemasan klien sulit tidur, tidak
dnegan orang tua dan mampu memusatkan
kurangnya intake anak b/d perhatian, ekspresi
makanan. kondisi penyakit nyeri, kelemahan.
d. Gangguan klien, reaksi 3 Pemenuhan
citra tubuh hospitalisasi. nutrisi (kurang dari
berhubungan 6) Kerusakan kebutuhan tubuh)
dengan luka interaksi sosial berhubungan dengan
pada kulit. b/d isolasi dari intake kurang
e. Kurang teman sebaya. ditandai dengan klien
pengetahuan mengatakan intake
tentang kondisi tidak adekuat,
dan kebutuhan hilangnya rasa kecap,
pengobatan. kehilangan selera.
TUGAS 4

KOMPON HIV AIDS TBC PNEUMONIA


EN
PENGERTI HIV adalah infeksi virus yang Tuberkulosis paru merupakan Pneumonia adalah infeksi saluran
AN/DEFINI secara progesif penyakit infeksi yang pernafasan akut bagian bawah yang
SI menghancurkan sel-sel darah menyerang paru-paru yang mengenai parenkim paru. Menurut
putih infeksi oleh HIV disebabkan oleh anatomis, pneumonia pada anak
biasanya berakibat pada Mycobakterium Tuberkulosis. dibedakan menjadi pneumonia lobaris,
kerusakan sistem kekebalan . pneumonia interstiasialis
tubuh secara progesif, dan bronkopneumonia (Arif mansjoer,
menyebabkan terjadinya 2001, Hal 446 ).
infeksi oportunistik dan
kanker tertentu ( terutama
pada orang dewasa ). (Jauhar
& Bararah, 2013, hal. 295)
AIDS dapat di artikan sebagai
kupulan gejala atau penyakit
yang di sebabkan oleh
menurunya kekebalan tubuh
akibat infeksi oleh virus HIV
yang termasuk famili
retroviridae.
PENYEBA Penyebab kelainan imun pada jenis kuman berbentuk Pneumonia dapat disebabkan oleh
B AIDS adalah suatu agen viral batang, ukuran panjang 1- bermacam-macam etiologi seperti:
yang di sebut HIV dari 4/um dan tebal 0,3-0,6/um. v Bakteri penyebab pneumonia yang
kelompok virus yang di kenal Sebagian besar kuman berupa paling umum adalah staphylococcus
retrovirus yang disebut lemak/lipid sehingga kuman aureus, streptococus, aeruginosa,
lymphadenopathy associated tahan terhadap asam dan lebih legionella, hemophillus, influenza,
virus (LAV) atau human T- tahan terhadap kimia , fisik. eneterobacter.
cell leukemia virus (HTL-III Sifat lain dari kuman ini Bakteri-bakteri tersebut berada pada
yang juga disebut human T- adalah aerob yang menyukai kerongkongan manusia sehat, setelah
cell lymphotropic virus daerah yang banyak oksigin, system pertahanan
(retrovirus).retrovirus dalam hal ini lebih v menurun oleh sakit, usia tua, atau
mengubah menyenangi daerah yang malnutrisi, bakteri tersebut segera
asamrebonokleatnya (RNA) tinggi kandungan oksigennya memperbanyak diri dan menyebabkan
menjadi asam yaitu. daerah apikal paru, kerusakan.
deoksiribunokleat (DNA) daerah ini yang menjadi v Virus penyebab pneumonia
setelah masuk kedalam sel prediksi pada penyakit diantaranya yaitu virus influenza,
pejamu. Tuberkulosis. adenovirus,chicken-pox (cacar air).
Meskipun virus-virus ini menyerang
saluran pernafasan bagian atas, tetapi
gangguan ini dapat memicu pneumonia,
terutama pada anak-anak.
v Organism mirip bakteri
yaituMicoplasma pneumonia.
Pneumonia jenis ini berbeda dengan
pneumonia pada umumnya. Karena itu
pneumonia yang diduga disebabkan oleh
virus yang belum ditemukan ini sering
disebut pneumonia yang tidak tipikal.
Mikoplasma ini menyerang segala jenis
usia.
v Jamur penyebab pneumonia yaitu
candida albicans

FAKTOR HIV bisa menginfeksi semua Penyakit ini dapat diderita Merokok merupakan faktor risiko untuk
RISIKO orang dari segala usia. Akan oleh setiap orang, tetapi terkena pneumonia
tetapi, risiko tertular HIV paling sering menyerang Memiliki kondisi medis lain, terutama
lebih tinggi pada pria yang orang-orang yang berusia penyakit paru-paru seperti penyakit paru
tidak disunat, baik pria antara 15 – 35 tahun, obstruktif kronik (PPOK) atau asma
heteroseksual atau lelaki seks terutama mereka yang Bayi kurang dari 1 tahun atau lansia
lelaki. Risiko tertular HIV bertubuh lemah, kurang gizi lebih tua dari 65 tahun
juga lebih tinggi pada atau yang tinggal satu rumah Memiliki gangguan sistem kekebalan
individu dengan sejumlah dan berdesak-desakan tubuh
faktor, di antaranya: bersama penderita TBC. Minum obat yang disebut proton pump
Hubungan seks tanpa Lingkungan yang lembap, inhibitor (seperti Prilosec atau Protonix)
mengenakan kondom. Risiko gelap dan tidak memiliki yang mengurangi jumlah asam lambung
penularan akan lebih tinggi ventilasi memberikan andil Minum alkohol berlebihan
melalui hubungan seks anal, besar bagi seseorang Baru-baru ini mengalami pilek atau flu
dan hubungan seks dengan terjangkit TBC.
berganti pasangan.
Menderita infeksi menular
seksual. Sebagian
besar infeksi menular
seksual menyebabkan luka
terbuka di kelamin penderita,
sehingga meningkatkan risiko
tertular HIV.
Berbagi suntikan. Pengguna
NAPZA suntik umumnya
berbagi jarum suntik dalam
menggunakan narkoba.

TANDA Rasa lelah dan lesu TANDA & GEJALA a. Manifestasi non spesifik infeksi
GEJALA/M Berat badan menurun secara Keluhan dapat bermacam- dan toksisitas berupa demam (39,5 ºC
ANIFESTA drastis macam atau malah tanpa sampai 40,5 ºC). , sakit kepala, iritabel,
SI KLINIS Demam yang sering dan keluhan, yang terbanyak gelisah, malaise, nafsu makan kurang
berkeringat di waktu malam adalah : keluhan gastrointestinal.
Mencret dan kurang nafsu 1. Demam : subfebril, b. Gejala umum saluran pernapasan
makan febril ( 40-41derajat C) hilang bawah berupa batuk, takipnuea (25 – 45
Bercak-bercak putih di lidah timbul. kali/menit), ekspektorasi sputum, nafas
dan di dalam mulut 2. Batuk : terjadi karena cuping hidung, sesak napas, air hinger,
Pembengkakan leher dan adanya iritasi pada bronkus, merintih, sianosis. Anak yang lebih besar
lipatan paha batuk ini untuk membuang dengan pneumonia akan lebih suka
Radang paru /mengeluarkan produksi berbaring pada sisi yang sakit dengan
Kanker paru(Katiandagho, radang, dimulai dari batuk lutut tertekuk karena nyeri dada.
2015, p. 28) kering sampai batuk c. Tanda pneumonia berupa retraksi
purulenta (menghasilkan (penarikan dinding dada bawah kedalam
sputum) saat bernapas bersama dengan
3. Sesak nafas : bila sudah peningkatan frekuensi napas), perkusi
lanjut dimana infiltrasi radang pekak, fremitus melemah, suara napas
sampai setengah paru. melemah, dan ronki.
4. Nyeri dada : ini jarang d. Tanda efusi pleura atau empiema,
ditemukan, nyeri timbul bila berupa gerak ekskusi dada tertinggal di
infiltrasi radang sampai ke daerah efusi, perkusi pekak, fremitus
pleura sehingga menimbulkan melemah, suara napas melemah, suara
pleuritis. napas tubuler tepat di atas batas cairan,
5. Malaise : ditemukan friction rup, nyeri dada karena iritasi
beripa anorexia, nafsu makan pleura (nyeri bekurang bila efusi
menurun, BB menurun, sakir bertambah dan berubah menjadi nyeri
kepala, nyeri otot, keringat tumpul), kaku duduk / meningimus
diwaktu malam hari (iritasi menigen tanpa inflamasi) bila
terdaat iritasi pleura lobus atas, nyeri
abdomen (kadang terjadi bila iritasi
mengenai diafragma pada pneumonia
lobus kanan bawah).
e. Pada neonatus dan bayi kecil tanda
pneumonia tidak selalu jelas. Efusi
pleura pada bayi akan menimbulkan
pekak perkusi.
f. Tanda infeksi ekstrapulmonal.
( Arif mansjoer, dkk, 2001, Hal 466)

PEMERIKS ELISA (enzyme-linked Foto Rontgen Pemeriksaan Penunjang


AAN immunosorbent assay). CT scan 1. Sinar X:
PENUNJA ELISA merupakan Tes kulit Mantoux mengidentifikasikan distribusi struktural
NG tes HIV yang umumnya atau Tuberculin skin test (misal: lobar, bronchial); dapat juga
digunakan sebagai langkah Tes Darah IGRA (interferon menyatakan abses) luas /infiltrasi,
awal untuk mendeteksi gamma release assay). empiema (stapilococcos), infiltrasi
antibodi HIV. ... menyebar atau terlokalisasi (bakterial),
IFA (immunofluorescene atau penyebaran/perluasan infiltrasi
antibody assay). Tes yang nodul (lebih sering virus). Pada
dilakukan dengan pneumonia mikoplasma, sinar x dada
menggunakan pewarna mungkin bersih.
fluoresens untuk 2. GDA/nadi oksimetr
mengidentifikasi keberadaan is : tidak normal mungkin terjadi,
antibodi HIV. ... tergantung pada luas paru yang terlibat
Western Blot dan penyakit paru yang ada.
3. Pemeriksaan
gram/kultur, sputum dan darah: untuk
dapat diambil biosi jarum, aspirasi
transtrakea, bronkoskofi fiberobtik atau
biosi pembukaan paru untuk mengatasi
organisme penyebeb. Lebih dari satu
organise ada : bekteri yang umum
meliputi diplococcos pneumonia,
stapilococcos, aures A.-hemolik
strepcoccos, hemophlus influenza :
CMV. Catatan : keluar sekutum tak
dapat di identifikasikan semua organisme
yang ada. Kultur darah dapat
menunjukan bakteremia semtara
4. JDL : leokositosis
biasanya ada, meskipun sel darah putih
rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi
tekanan imun seperti AIDS,
memungkinkan berkembangnya
pneumonia bakterial.
5. Pemeriksaan
serologi: mis, titer virus atau
legionella,aglutinin dingin. membantu
dalam membedakan diagnosis organisme
khusus.
6. Pemeriksaan fungsi
paru: volume mungkin menurun
(kongesti dan kolaps alveolar); tekanan
jalan nafas mungkin meningkat dan
komplain. Mungkin terjadi perembesan
(hipoksemia)
7. Elektrolit : Natrium
dan Klorida mungkin rendah
8. Bilirubin : Mungkin
meningkat.
9. Aspirasi perkutan /
biopsi jaringan paru terbuka : dapat
menyatakan jaringan intra nuklear tipikal
dan keterlibatan sitoplasmik (CMP ;
kareteristik sel rekayasa(rubela))
(Marlyn E. Dongoes, 1999, ASKEP, Hal
164-174)

TATA Pengobatan suportif Pepenyuluhan . Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat
LAKSANA Pemberian nutrisi yang baik · Pencegahan dimulai dengan makanan entral bertahap
PERAWAT Pemberian multivitamin · Pemberian obat-obatan melalui selang nasogastrik dengan feding
AN Pengobatan simpomatik : drip.
Pencegahan infeksi 1. OAT (obat anti 4. Jika sekresi lendir berlebihan dapat
oportunistik dapat di gunakan tuberkulosa) : diberikan inhalasi dengan salin normal
anti biotik kotrimoksazol. 2. Bronchodilatator dan beta agonis untuk memperbaiki
Pemberian ARV ( anti 3. Expektoran transpormukosilier.
retroviral ) 4. OBH 5. Koreksi gangguan keseimbangan asam
5. Vitamin - basa dan elektrolit.
· Fisioterapi dan
rehabilitasi
· Konsultasi secara
teratur

TATA Jangan gunakan obat tunggal Isoniazid Oksigen 1-2 L / menit


LAKSANA atau dua obat Rifampisin 2. IVFD (Intra Venous Fluid Drug)/
PENGOBA Selalu gunakan minimal Pirazinamid (pemberian obat melalui intra vena)
TAN kombinasi tiga ARV yang di Streptomisin dekstrose 10 % : NaCl 0,9 % = 3 : 1, +
sebut HAART ( Highly Ethambutol KCL 10 mEq / 500 ml cairan. Jumlah
Acitive Anti Retroviral cairan sesuai dengan berat badan,
Teraphy ) kenaikan suhu, dan status hidrasi.
Kombinasi ARV lini pertama 3antibiotik sesuai hasil biakan atau
pasien naive ( belum pernah berikan :
pakai ARV sebelumnya ) Untuk kasus pneumonia komuniti base:
yang di anjurkan : 2 NRT - Ampicilin 100 mg / kg BB / hari
(nucleoside atau nucleotide dalam 4 hari pemberian
reserve transciptase inhibitor - Kloramfenicol 75 mg / kg BB /
) + 1 NNRTI (non nucleoside hari dalam 4 hari pemberian
atau nucleotide reserve Untuk kasus pneumonia hospital base :
transciptase inhibitor ) - Sevotaksim 100 mg / kg BB / hari
Di indonesia regimen dalam 2 kali pemberian
pengobatan yang di pakai - Amikasim 10 - 15 mg / kg BB /
adalah hari dalam 2 kali pemberian
Lini pertama : AZT + 3 TC +
EFV atau NVP. Alternatif
d4T + 3TC + EFV atau NVP,
AZT atau d4T + 3TC + 1 PI
(LPV/r)
AZT (azidotimidin ), EFV
(efavirenz), d4T (stavudine),
3TC (lamuvudine ), NVP
(nelfinafir ), LPV /r
(lopinafir/ritonafir)

MASALAH 1. Resiko tinggi infeksi Bersihan Jalan Napas Tidak 1. Bersihan jalan nafas tak efektif
/DIAGNOS berhubungan dengan Efektif berhubungan dengan inflamasi trachea
A imunosupresi, malnutrisi dan Definisi bronchial, pembentukan edema,
KEPERAW pola hidup yang beresiko. Ketidakmampuan untuk peningkatan produksi sputum.
ATAN YG 2. Resiko tinggi infeksi membersihkan sekret atau 2. Gangguan pertukaran gas
LAZIM (kontak pasien) berhubungan obstruksi saluran napas untuk berhubungan dengan gangguan kapasitas
MUNCUL dengan infeksi HIV, adanya mempertahankan jalan napas pembawa oksigen darah.
infeksi nonopportunisitik tetap paten. 3. Nyeri (akut) berhubungan dengan
yang dapat ditransmisikan. inflamasi parenkim paru, batuk menetap.
3. Intolerans aktivitas 4. Resiko tinggi terhadap nutrisi
berhubungan dengan kurang dari kebutuhan berhubungan
kelemahan, pertukaran dengan peningkatan kebutuhan
oksigen, malnutrisi, metabolik sekunder terhadap demam dan
kelelahan. proses infeksi.
4. Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake
yang kurang, meningkatnya
kebutuhan metabolic, dan
menurunnya absorbsi zat gizi.
5. Diare berhubungan dengan
infeksi GI
6. Tidak efektif koping
keluarga berhubungan dengan
cemas tentang keadaan yang
orang dicinta

Anda mungkin juga menyukai