Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP PENURUNAN

TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DESA SAWIJI


KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG
Eko Andrian Prasetyo1, Wiwiek Widiatie2, Herin Mawarti3
Fakultas Ilmu Kesehatan S1 Keperawatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang
E-mail: echoandrean45@gmail.com

Abstrak
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kelainan jantung dimana keadaan
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal sehingga menjadi
faktor resiko utama terjadinya kematian di seluruh dunia. Terapi akupresur pada
titik Hego, titik Zusanli dan titik Fungchi merupakan salah satu upaya untuk
mengatasi tekanan darah tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada lansia
hipertensi di Desa Sawiji Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Desain
penelitian yang digunakan Pra Eksperimental, dengan pendekatan One Group
Pra-Post Design. Populasi berjumlah 87 responden dengan sampel 14 responden
menggunakan random sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengukuran
tekanan darah menggunakan spigmomanometer dan stetoskop, data dianalisis
menggunakan uji statistic Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05. Hasil
penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi akupresur pada titik Hegu, titik
Zusanli dan titik Fungchi terhadap lansia hipertensi dengan nilai ρ = 0,011 (p ≤ α).
Terapi akupresur pada titik Hegu, titik Zusanli dan titik Fungchi efektif
menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia hipertensi.

Kata kunci : Terapi Akupresur, Hipertensi, Lansia

Abstract

Key word: Acupressue Therapy, Hypertension, Elderly

1
PENDAHULUAN

Hipertensi menjadi salah satu 1,13 milyar orang, jumlah penderita


penyakit kelainan jantung yang hipertensi di dunia terus meningkat
ditandai oleh meningkatnya tekanan setiap tahunnya. Di perkirakan pada
darah dalam tubuh di atas nilai tahun 2025 akan ada 1,5 miliyar
normal dengan diastolik lebih dari orang yang terkena hipertensi. Di
140 Mmhg dan sistolik lebih dari 90 Indonesia, berdasarkan Riskesdes
Mmhg sehingga seseorang 2013 prevelensi penderita hipertensi
berpotensi mengalami penyakit lain, sebesar 25,8%, berdasarkan data
seperti stroke dan penyakit jantung Dinas Kesehatan Jawa Timur 2016
(Wirakhim dkk, 2018). Dengan kejadian hipertensi di Provinsi Jawa
demikian penderita hipertensi Timur sebesar 13,47% atau sekitar
menjadi faktor resiko utama terjadi 935.736 penduduk dengan proporsi
kematian di seluruh dunia (Hidayat, laki – laki sebesar 13,78% (387.913
2018). Insiden hipertensi lebih tinggi penduduk) dan perempuan sebesar
terjadi pada laki – laki pada saat usia 13,25% (547.823 penduduk).
muda dan usia pertengahan yaitu Sedangkan penderita hipertensi di
sampai usia 55 tahun, setelah usia Jombang pada tahun 2017 sebesar
tersebut wanita mempunyai insiden 35.769 (7,85%) dan menduduki
lebih tinggi, dikarenakan banyak peringkat ke satu dari 19 penyakit
pada wanita yang sudah menopause tertinggi yang ditemukan di
sehingga dapat menyebabkan Kabupaten Jombang. Berdasarkan
aterosklerosis karena tidak studi pendahuluan yang dilakukan
memproduksi lagi hormone estrogen pada 2 februari 2019 di Puskesmas
(Puspitasari dan Marwah, 2018). Mayangan Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang dari 87 lansia
Menurut World Health yang di Posyandu lansia Desa Sawiji
Organitation (WHO, 2015) yang menderita hipertensi sebesar 24
memperkirakan penduduk di dunia lansia (27,58%).
menderita penyakit hipertensi sekitar

2
Keluhan yang sering dirasakan dan relative cukup aman tidak
oleh penderita hipertensi serta bisa melakukan invasive atau melukai
memperberat hipertensinya adalah kulit tubuh, akupresur adalah
nyeri atau perasaan tidak nyaman pengobatan cina yang sudah dikenal
dalam tubuh. Sensasi nyeri ini akan ribuan rahun yang lalu yang
memicu pengeluaran hormon– memberikan tekanan atau pemijetan
hormon stress yang merangsang dan menstimulasi titik – titik tertentu
sistem saraf simpatis. Kedua dalam tubuh (Valente, 2015).
mekanisme tersebut akan memicu
terjadinya vasokontraksi yang Tindakan dengan cara
semakin memperlambat kondisi menggunakan akupresure untuk
hipertensinya (Wirakhmi dkk, 2018). mengatur regulasi substansi vasoaktif
Pada penyakit hipertensi ini akan pada endotel pembuluh darah untuk
menyerang berbagai organ dan mempengaruhi pengeluaran dan
menyebabkan penyakit lain aktivitas dan nitrit oksida yang mana
contohnya seperti serangan jantung, menstimulasi tonus saraf
stroke dan gangguan ginjal. Dari parasimpatis dan menekan tonus
beberapa penelitian dapat diketahui saraf simpatis, parasimpatis lebih
bahwa penyakit hipertensi yang tidak dominan memproduksi asetilkolin
terkontrol akan meningkatkan resiko dimana ikatan asetilkolin pada sel
terkena stroke sebanyak tujuh kali endotel akan menginduksi
dan tiga kali lebih besar beresiko terbentuknya nitrit oksida kemudian
serangan jantung (Sari, 2015). berdifusi ke otot polos pembuluh
Hipertensi merupakan penyakit yang darah lalu merubah aliran darah dan
dapat di minimalisasikan tingkat sirkulasi local, dimana terjadi
kekambuhannya, hal tersebut dapat relaksasi otot polos pembuluh darah
dilakukan dengan tetap menjaga gaya (Hasnah, 2016). Akupresure dapat
hudup berupa asupan makanan yang membantu memperbaiki sirkulasi
seimbang serta aktivitas fisik yang dan mampu merangsang endorphin
cukup. yang membuat pasien merasa
nyaman dan tenang, serta
Upaya yang dilakukan untuk merangsang dilespakannya histamin
mengatasi masalah hipertensi dapat yang menyebabkan vasodilatasi
menggunakan farmakologi maupun pembuluh darah (Priyo, 2018).
nonfarmakologi. Secara farmakologi
untuk mengatasi hipertensi dengan Menurut hasnah, 2016 dalam
pemberian obat anti hipertensi. menangani hipertensi dengan terapi
Sedangkan secara non farmakologi akupresur menggunakan titik Hegu
untuk mengatasi hipertensi bisa (Li 4), Quchi (Li 11), (St 36),
dengan akupresur. Akupresur Taichong (Lr 3). Menurut Widodo,
merupakan salah satu pengobatan 2014 dalam menangani hipertensi
tradisional dengan melakukan menggunkan titik Sanyinjio (Sp 6),
pemijatan pada titik tertentu pada Taichong (Lr 3), Neiguan (Pc 6),
tubuh yang didasarkan pada prinsip Quchi (Li 11), (Lr 2), Hegu (Li 4),
ilmu akupunktur (Majid dan Rini, Fungchi (Gb 20), Renying (St 9),
2016). Akupresur memiliki Taixi (Ki 3), (St 40). Menurut Prio,
keunggulan dibandingkan dengan 2018 dalam menangani hipertensi
akupuntur kerena yang amat efisien menggunkan titik Taichong (Lr 3),

3
Zusanli (St 36), Hegu (Li 4), Baihui namun ada beberapa titik yang selalu
(Gv 20), Fungchi (Gb 20). Menurut digunakan oleh peniliti yaitu titik
Halla dkk, 2011 dalam menangani Zusanli (St 36) yang mana berfungsi
hipertensi menggunkan titik untuk menstimulasi tonus saraf
Taichong (Lr 3), Sanyinjio (Sp 6), parasimpatis dan menekan tonus
Zusanli (St 36). Titik yang digunakan saraf simpatis, titik Hegu (Li 4)
dalam menangani hipertensi yaitu merangsang dilespakannya histamin
titik Baihui (GV 20), titik Quchi (Li yang menyebabkan vasodilatasi
11), titik Hegu (LI 4), titik Taichong pembuluh darah, dan titik Fungchi
(LR 3), (GB 20) Fungchi dan titik (Gb 20) membantu memperbaiki
Sanyinjio (SP 6) (Rajin, 2018). sirkulasi dan mampu merangsang
endorphin yang membuat pasien
Dari beberapa penelitian merasa nyaman dan tenang. Namun
Menurut hesna, 2016, Menurut penelitian dengan menggunakan titik
Widodo, 2014, Menurut Prio, 2018, tersebut belum dilakukan oleh karena
Menurut Halla dkk, 2011, Menurut itu dilakukan penelitian ini dengan
Rajin, 2018 masing masing menggunakan titik tersebut dalam
menggunakan berbagai variasi titik, menangani hipertensi pada lansia.

menggunakan Instrument yang


METODE PENELITIAN digunakan untuk pengukuran tekanan
Desain penelitian yang darah menggunakan
digunakan adalah Pra Eksperimental spigmomanometer dan stetoskop,
One Group Pra-Post Desaign. kemudian data dianalisis
Populasi dalam penelitian ini adalah menggunakan Wilcoxon dengan α ≤
lansia yang mengalami tekana darah 0,05.
tinggi di Desa Sawiji Kecamatan HASIL PENELITIAN
Jogoroto Kabupaten Jombang. Tabel 1.1 Karakteristik Responden
Jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan usia
sebanyak 14 responden yang Umur Jumlah Persen(%)

memenuhi kriteria inklusi dan 45-59 tahun 6 42,86 %


eksklusi. Kriteria inklusi dalam 60-74 tahun 6 42,86 %
penelitian ini adalah: 1) Responden
75- 90 tahun 2 14,29 %
yang dapat berkomunikasi dengan
baik. 2) Lansia yang dapat Total 14 100%
beraktifitas secara mandiri. Sumber : Data Observasi 2019
Sedangkan kriteria eksklusi dalam Berdasarkan tabel 1.1 dari 14
penelitian ini adalah responden di responden di dapat diketahui bahwa
tengah - tengah menolak untuk jumlah responden seluruhnya berusia
diberikan terapi akupresur. Sampel antara 45-59 tahun (42,86 %) dan 60-
dalam penelitian adalah satu 74 tahun (42,86 %), sedangkan
kelompok untuk mengatasi tekanan sebagian kecil adalah responden
darah tinggi (hipertensi). yang berusia antara 75-90 tahun
Pengambilan sampel menggunakan (14,29 %).
teknik Probability Sampling dengan
metode Random Sampling. Tabel 1.2 Karakteristik lansia
Instrumen pengambilan data dengan berdasarkan status perkawinan

4
Status Jumlah Persen(%) penghasilan responden yang dibawah
perkawinan
Menikah 9 64,29 % <1 juta sebanyak 12 orang (85,71 %).
Janda/duda 5 35,71 % Tabel 1.6 Karakteristik lansia
Total 14 100% berdasarkan riwayat hipertensi
Sumber : Data Observasi 2019
Riwayat Jumlah Persen(%)
Berdasarkan tabel 1.2 dapat hipertensi
diketahui bahwa jumlah responden Diri sendiri 5 35,71 %
hampir seluruhnya menikah
Orang tua 7 50,00 %
sebanyak 9 responden (74,29 %)
Tidak ada 2 14,29 %
Tabel 1.3 Karakteristik lansia
Total 14 100%
berdasarkan riwayat pendidikan
Riwayat Jumlah Persen(%)
pendidikan Sumber: Data Observasi, 2019
SD 5 35,71 % Berdasarkan Tabel 1.6. dapat
Tidak ada 9 64,29 % diketahui bahwa hamper seluruhnya
pendidikan
Total 14 100%
responden memiliki riwayat
hipertensi dari orang tua yaitu
Sumber: Data Observasi, 2019
sebanyak 7 orang (50,00 %).
Berdasarkan Tabel 1.3. dapat
diketahui bahwa responden yang
Tabel 1.7 Karakteristik Responden
tidak berpendidikan adalah sebanyak
Sebelum Perlakuan
9 orang (64,29 %).
Tabel 1.4 Karakteristik lansia Tekanan darah Jumlah Persen(%)
berdasarkan riwayat pekerjaan Ringan 4 28,57 %
Sedang 9 64,29 %
Riwayat Jumlah Persen(%) Berat 1 7,14 %
pekerjaan Total 14 100%
Tidak Bekerja 6 42,86 % Sumber: Data Observasi, 2019
Lain - lain 8 57,14 % Berdasarkan tabel 1.7 di dapatkan
Total 14 100% bahwa sebelum diberikan terapi
akupresur dapat di ketahui sebanyak
Sumber: Data Observasi, 2019 9 (64,29 %) responden yang
Berdasarkan Tabel 1.4 dapat mengalami tekanan darah sedang.
diketahui bahwa hampir setengah
dari keseluruhan responden memiliki
Tabel 1.8 Karakteristik Responden
perkerjaan yaitu sebanyak 8 orang
Sesudah Perlakuan
(57,14 %).
Tekanan darah Jumlah Persen(%)
Tabel 1.5
Karakteristik lansia Normal 4 28,57 %
berdasarkan riwayat status ekonomi Ringan 3 27,43 %
Riwayat status Jumlah Persen(%) Sedang 7 50,00 %
ekonomi
Total 14 100%
<1 juta 12 85,71 %
Sumber: Data Observasi, 2019.
1-3 juta 2 14,29 %
Berdasarkan Tabel 1.8 di dapatkan
Total 14 100% bahwa sesudah diberikan terapi
Sumber: Data Observasi, 2019 akupresur dapat di ketahui sebanyak
Berdasarkan Tabel 1.5. dapat 7 (50,00 %) responden yang
diketahui bahwa rata – rata mengalami tekanan darah sedang.

5
Tabel 1.9 Pengaruh Terapi Akupresur 3.00
Uji 0,011
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Wilcoxon
Pada Lansia Hipertensi Sumber: Data Observasi, 2019.

Menggunakan Uji Wilcoxon Berdasarkan Tabel 1.9 di ananlisis


menggunakan uji wilcoxson dengan
Mean Median (Min- p hasil 0,011 yang mana dapat
Max)
Sebelum 2.79 3.00 2.00 –
disimpulkan bahwa ada pengaruh
4.00 terhadap penurunan tekanan darah
Sesudah 2.21 2.50 1.00 – dengan di berikan terapi akupresur.

PEMBAHASAN
Hipertensi terjadi pada lansia factor lingkungan dikarenakan ketika
biasanya merasakan nyeri atau seseorang dalam keadaan stress maka
perasaan tidak nyaman dalam tubuh. saraf simpatis akan mengalami
Sensasi nyeri ini akan memicu peningkatan (saraf yang bekerja pada
pengeluaran hormon–hormon stress saat kita beraktivitas), aktivitas saraf
yang merangsang sistem saraf simpatis yang bekerja secara aktif
simpatis. Kedua mekanisme tersebut dan meningkat juga dapat memicu
akan memicu terjadinya terjadinya peningkatan tekanan darah
vasokontraksi yang semakin secara intermittent (tidak menentu),
memperlambat kondisi hipertensinya faktor kegemukan dikarenakan daya
(Wirakhmi dkk, 2018). Hipertensi pompa jantung dan sirkulasi volume
terjadi karena penurunan elastisitas darah penderita obesitas dengan
pembuluh darah tidak dapat hipertensi lebih tinggi dibandingkan
menjalankan fungsinya dengan baik dengan penderita mempunyai berat
untuk mengembangkan pada saat badan normal, faktor obat lebih
jantung memompa darah melalui cenderung kepada perempuan karena
pembuluh darah, sehingga jantung mengkomsumsi obat – obatan
harus meningkatkan denyutnya pada kontrasepsi oral dan dikarenakan
pembuluh darah yang menyempit kesalahan dalam mengkomsumsi
agar aliran darah dapat obat, over dosis, dan keracunan obat
didistribusikan keseluruh tubuh sehingga merusak beberapa jaringan
(Arifin, 2016). Hipertensi lebih saraf dalam tubuh (Rusdi, 2009).
cenderung terjadi pada perempuan Penelitian ini semuanya jenis
karena mengalami menopause yang kelamin perempuan dikarenakan
mana sudah tidak memproduksi perempuan di atas usia 55 tahun, hal
hormone estrogen, karena hormone ini dikarenakan pada usia tersebut
estrogen adalah sebagai pelindung banyak wanita banyak wanita yang
pembuluh darah dari kerusakan sudah menopause. Wanita yang
(Puspitasari, 2018). sudah menopause tidak
Hipertensi disebabkan oleh 4 memproduksi lagi hormone estrogen,
faktor, yaitu faktor keluarga, dimana hormone tersebut sebagai
kegemukan, faktor lingkungan dan pelindung pembuluh darah dari
faktor obat. Factor keluarga karena kerusakan. Akibat penuaan elastisitas
keluarga yang mempunyai riwayat pembuluh darah akan menurun
tekanan darah tinggi maka akan (ateosklerosis) sehingga dapat
menurun kepada anak – anaknya, menyebabkan hipertensi dan

6
kebanyakan yang masih mempunyai menstimulasi tonus saraf
pasangan hidup di karenakan parasimpatis dan menekan tonus
kemungkinan memikirkan beban saraf simpatis, titik Hegu (Li 4)
keluarga sehingga terjadi emosi yang merangsang dilespakannya histamin
menyebabkan strees yang dapat yang menyebabkan vasodilatasi
mengakibatkan saraf simpatis pembuluh darah, dan titik Fungchi
mengalami peningkatan, riwayat (Gb 20) membantu memperbaiki
pendidikan yaitu tidak berpendidikan sirkulasi dan mampu merangsang
sehingga mereka kurang memahami endorphin yang membuat pasien
bagaimana mengatasi hipertensi merasa nyaman dan tenang. Namun
karena kurangnya tingkat penelitian dengan menggunakan titik
pengetahuan individu tersebut, tersebut belum dilakukan oleh karena
berdasarkan riwayat pekerjaan itu dilakukan penelitian ini dengan
mereka memiliki pekerjaan yang menggunakan titik tersebut dalam
tidak menetap karena mereka menangani hipertensi pada lansia.
memikirkan bagaimana status Menurut Majid (2016) dengan cara
ekonomi dalam keluarga yang mana pemijitan dan penekanan (akupresur)
mereka hampir seluruhnya akan memberikan stimulus pada titik
berpenghasilan kurang dari 1 juta. tersebut akan menstimulasi sel saraf
Tindakan yang dilakukan sensorik disekitar titik akupresur
dengan cara menggunakan selanjutnya akan diteruskan
Akupresure dapat membantu kemedula spinalis, kemudian
memperbaiki sirkulasi dan mampu mesensefalon dan kelompok pituitary
merangsang endorphin yang hypothalamus yang ketiganya
membuat pasien merasa nyaman dan diaktifkanuntuk melepas hoemon
tenang, serta merangsang endorphin yang dapat memberikan
dilespakannya histamin yang rasa nyaman dan tenang sehingga
menyebabkan vasodilatasi pembuluh dengan kondisi tersebut akan
darah (Priyo, 2018). Akupresur berpengaruh terhadap penurunan
adalah pengobatan cina yang sudah tekanan darah pada lansia.
dikenal sejak ribuan tahun lalu Dalam penelitian ini dengan
dengan memberikan tekanan atau menggunakan terapi akupresur
pemijatan dan menstimulasi titik-titik selama 2 kali seminggu selama satu
tertentu dalam tubuh (Valente, 2015). bulan dengan menggunakan titik
Penggunaan titik akupresur zusanli, titik hego dan titik fungchi
menggunakan titik Zusanli (St 36) dalam mengatasi tekanan darah pada
yang mana berfungsi untuk lansia hipertensi.

KESIMPULAN DAN SARAN waktu lebih panjang, sempel yang


Berdasarkan hasil penelitian ini maka lebih banyak
pemberian terapi akupresur pada titik
zusanli, titik hegu dan titik fungchi
berpengaruh dalam mengatasi kasus
hipertensi sehingga dapat mengalami
penurunan tekanan darah tinggi.
Saran penelitian ini dapat
direkomendasikan untuk dipelajari
dan diteliti lebih lanjut dengan durasi

7
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan dr. Soebandi Vol.
Arifin, M. H., Weta, I. W., & 6 No. 1, 513.
Ratnawati, N. K. (2016).
Faktor - Faktor Yang Priyo, Margono, dan Hidayah, N.
Berhubungan Dengan (2018). Efektifitas Relaksasi
Kejadian Hipertensi Pada Autogenik dan Akupresur
Menurunkan Sakit Kepala &
Kelompok Usia Lanjut Usia
Tekanan darah Pada Lansia
Di Wilayah Keja UPT
Hipertensi. Profesi
Puskesmas petang 1 (profesional Islami) Media
Kabupaten Bandung Tahun Publikasi Penelitian.
2016. fakultas kedokteran
udayana.. Rusdi, dan Isnawati, N. (2009).
Awas! Anda Bisa Mati Cepat
Hasnah, dan Ekawati, D. (2016). Akibat Hipertensi dan
Pengaruh Terapi Akupuntur Diabetes. Yogyakarta: Power
Pada Pasien Hipertensi Di Books (IHDINA).
Balai Kesehatan Tradisional
Masyarakat Makasar. Journal Valente, Sharon. (2015). Evaluating
of islamic nursing. and Managing Insomnia: Non-
Pharmacological Treatments.
Majid, Y. A., dan Rini, S. P. (2016). Journal of Sleep Disorders &
Terapi Akupresur Therapy.4:2. (Arifin, Weta, &
Memberikan Rasa Tenang Ratnawati, 2016)
Dan Nyaman Serta Mampu
Menurunkan Tekanan Darah Wirakhim, I. N., Novitasari, D., &
Lansia. Jurnal STIKES Purnawan, I. (2018).
Muhammadiyah Palembang. pengaruh Stimulasi Titik
Palembang. Akupresur Li 3 (Taichong)
Terhadap Nyeri Pada
Puspitasari, F., dan Marwah. (2018). Hipertensi. Jurnal Profesi
Hubungan Antara (Profesional Islam) Media
Hiperurisemia Dengan Publikasi Penelitian
Kejadian Hipertensi Pada 2018:Volume 16: No1 , 21.
Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werda (PSTW)
Bondowoso. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai