Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

F
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI: POST OPERASI KISTA OVARIUM
DI RUANG DELIMA NIFAS
RSUD SAYANG KABUPATEN CIANJUR

I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Ny. F
Umur : 22 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Tegal Koneng RT 02/RW 05
Desa Mekarwangi kecamatan
Haurwangi Kabupaten Cianjur
Tanggal Masuk RS : 17 Februari 2020
Tanggal Pengkajian : 19 Februari 2020
Diagnosa Medis : Kista Ovarium ( Kista Dermoid )
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. H
Umur : 24 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp. Tegal Koneng RT 02/RW 05
Desa Mekarwangi Kecamatan
Haurwangi Kabupaten Cianjur
Hubungan dengan Klien : Suami Klien

2. STATUS KESEHATAN
a. Riwayat Menstruasi
Klien mengatakan menstruasi (menarche) pertama pada usia 12
tahun. Siklus 28 hari, teratur dan lamanya 7 hari. Klien
mengatakan sering merasakan disminorhoe (nyeri haid) pada
hari pertama sampai hari ke tiga menstruasi dan sakitnya sampai
tidak bisa melakukan aktiftas klien hanya bisa tiduran.
b. Riwayat Kehamilan
Keadaan
Kehamila Tahun/ Jenis Tempat
Penolong Penyulit Anak
n Tanggal Persalinan Melahirkan
JK Umur
1 04 Maret Spontan RSUD Bidan KPD ♂ 4 thn
2016 Sayang

1) Riwayat Kontrasepsi
Klien mengatakan menggunakan alat kontrasepsi suntik
yang sebulan sekali.
2) Riwayat Pernikahan
Klien mengatakan menikah pada saat klien berusia 17 tahun
sedangkan suaminya berusia 19 tahun. Klien juga
mengatakan bahwa ini merupakan pernikahan yang pertama
bagi klien dan suaminya.
3) Riwayat Penyakit Sistemik
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
Jantung, Ginjal, Diabetes Mellitus ataupun TB Paru.
4) Riwayat Reproduksi
Klien mengatakan adanya nyeri perut bagian bawah dan bila
menstruasi selalu mengalami nyeri haid yang tak
tertahankan sampai tidak dapat melakukan aktiftas.
c. Keluhan utama
Nyeri abdomen
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dikaji klien mengatakan nyeri perut bagian bawah,
nyeri dirasakan seperti di tusuk-tusuk dengan skala nyeri 5 (0-
10). Nyeri bertambah berat bila klien bergerak dan nyeri
berkurang bila klien berbaring. Nyeri dirasakan terus-menerus
sepanjang hari.
e. Riwayat Masuk RS
Pada tanggal 17 Februari 2020 klien di bawa ke IGD kebidanan
RSUD Sayang Cianjur karena mengeluh nyeri perut bagian
bawah, nyeri dirasakan sejak 1 minggu yang lalu.
f. Riwayat Kesehatan Lalu
Klien mengatakan 1 tahun yang lalu pernah mengalami sakit
seperti ini lalu diperiksa ke dokter kandungan dan dilakukan USG
hasilnya ada kista dan dokter menganjurkan untuk dioperasi tapi
saya belum siap.
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang
mempunyai penyakit seperti yang klien alami saat ini.
h. Riwayat Psikososial-spiritual
Klien mengatakan klien pasrah dengan penyakit yang
dialaminya, dan klien selalu berdoa untuk kesembuhan dari
penyakitnya. Klien selalu dijaga oleh suami dan orang tuanya,
selain itu klien juga terlihat sering di jenguk oleh tetangganya dan
keluarganya yang lain.
i. Pola Kebiasaan Sehari-hari
No Pola Aktivitas Sehari-hari Di Rumah Di Rumah Sakit
1. a. Pola Nutrisi
1. Asupan Oral Oral
2. Nafsu Makan Baik Baik
3. Frekuensi Makan 3x/hari 1 porsi 3x/hari 1 porsi
4. Makanan yang tidak Tidak Ada Tidak Ada
disukai/ Alergi
b. Pola Cairan
1. Asupan Cairan Oral Oral dan Parenteral
Air putih dan cairan
2. Jenis Air Putih infus NaCl 0,9%
1000 cc/24 jam
3. Frekuensi 4-5 gelas/hari 4-5 gelas/hari

4. Volume 1500 cc 1000 cc


2. Pola Eliminasi
a. BAK
1. Frekuensi 5-6x/hari 6-7x/hari
2. Warna Kuning Jernih Kuning Jernih
3. Bau Khas Khas
4. Keluhan saat BAK Tidak Ada Tidak Ada
b. BAB
1. Frekuensi 1x/hari Belum BAB
semenjaK masuk RS
2. Waktu Pagi Hari -
3. Warna Kuning -
4. Bau Khas -
5. Konsistensi Lembek -
6. Penggunaan Tidak Ada Tidak Ada
pencahar/laktasif
3. Personal Hygiene
a. Mandi 2x/hari 1x/hari
b. Oral Hygiene 2x/hari 1x/hari
c. Cuci Rambut 3 Hari Sekali Klien mengatakan
belum cuci rambut
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Lama Tidur 8 Jam 8 Jam
b. Waktu
Siang Kadang-kadang 2 Jam
Malam 7 Jam 5-6 Jam
c. Penggunaan Obat Tidur Tidak Ada Tidak Ada
d. Kesulitan dalam Hal Tidur Tidak Ada Tidak Ada

5. Pola Aktivitas dan Latihan


a. Kegiatan dalam Pekerjaan Tidak Bekerja Tidak Bekerja
b. Kegiatan Waktu Luang Pergi dengan suami Mengobrol dan
ke rumah orangtua istirahat

c. Keluhan dalam Aktivitas Nyeri Perut Nyeri Perut


d. Olahraga Tidak Ada Tidak Ada
e. Ketergantungan dalam Hal Melakukan Bergerak
Pekerjaan yang
berat-berat
6. Pola Kebiasaaan yang
Mempengaruhi Kesehatan
a. Merokok Tidak Merokok Tidak Merokok
b. Minuman Keras Tidak Mengkonsumsi Tidak Mengkonsumsi
c. Ketergantungan Obat Tidak Ada Tidak Ada
Ketergantungan Ketergantungan
Obat Obat

j. Data Psikis
Klien mengatakan merasa lega sudah dioperasi tapi klien
khawatir dengan kesembuhan luka operasi.
k. Riwayat Operasi
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah menjalani operasi.
l. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran compos mentis GCS 15 E : 4 V : 5 M : 6
2) Tanda-tanda vital
TD : 100/80 mmHg
N : 83x/menit
R : 21x/menit
S : 36,70C
3) Pemeriksaan Fisik Head to Toe
a) Kepala dan rambut
Bentuk kepala simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
lesi, warna rambut hitam lurus, tidak ada alovesia, tidak
ada ketombe.
b) Mata
Bentuk mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva
anemis, pergerakan bola mata simetris, ikterik (-), tidak
ada nyeri tekan. Penglihatan normal, tidak memakai alat
bantu penglihatan.
c) Hidung
Bentuk hidung simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan, penciuman normal.
d) Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada
serumen, tidak ada nyeri tekan, pendengaran normal
(dapat menjawab pertanyaan perawat), tidak memakai
alat bantu pendengaran.
e) Mulut
Mulut simetris, kering, tidak ada stomatitis, jumlah gigi
lengkap, tidak ada caries gigi, lidah bersih, palatum
berwarna pink, ovula berwarna pink, tidak ada
pembesaran tonsil, dapat merasakan rasa manis, asam,
asin.
f) Leher dan tenggorokan
Bentuk leher simetris, tidak ada lesi, tidak ada
pembengkakan KGB, tidak ada peningkatan JVP, leher
dapat bergerak dengan bebas.
g) Dada atau thorax paru-paru / respirasi, jantung /
kardiovaskuler dan sirkulasi serta ketiak
Bentuk dada simetris, normal chest, tidak ada krepitasi,
respirasi 21x/menit, vesikuler, resonan, tidak ada ronchi
atau whezing.
Tidak ada icterus, tidak ada bunyi jantung tambahan
(gallop/mur-mur), di aorta dan pulmonal S2>S1
(dup>lup), trikus S1=S2 (lup=dup), mitral S1>S2
(lup>dup), pekak.
h) Abdomen
 Infeksi: abdomen terlihat datar, terdapat luka
operasi
 Palpasi: terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian
bawah, luka operasi masih basah
 Perkusi: timpani, pekak
 Auskultasi: bising usus 8x/menit
i) Ekstremitas/Muskuloskeletal
Ekstrimitas kanan dan kiri atas: refleks triacep (+/+),
refleks biceps (+/+), pergerakan bebas, jari jemari
lengkap, tidak ada oedema, kokuatan otot 5/5.
Ekstrimitas kanan dan kiri bawah: refleks patela +/+,
pergerakan bebas, jari jemari lengkap, refleks babynski
(-/-), refleks achiles (+/+). CRF kembali < dari 2 detik,
tidak ada oedema dan kekuatan otot 5/5.
j) Genetalia dan anus
Anus tidak ada benjolan, tidak ada perdarahan dari
anus. Tidak ada perdarahan dan keputihan dari vagina,
vagina bersih dan tidak ada lesi

m. Pemeriksaan Laboratorium
No Nama Pemeriksaan Hasil Normal
1. Haemoglobin (post 9,1 12-16 g/dL
operasi)
2. Leukosit 15,3 4,8-10,8 10^3/µL
3. Neutrofil 92,5 40-70 %
4. Trombosit 452 150-450 10^3/µL

Hasil USG Abdomen:


Kista Ovarium 13 cm
n. Penatalaksanaan
No Nama Obat Kegunaan Efek Samping
1. Ketorolac 3x 30 mg (IV) Untuk mengatasi nyeri Gangguan sistem
pencernaan
(mual,muntah),gangguan
nafsu makan dan
anoreksia, sakit kepala
dan pusing, gangguan
penglihatan warna.

2. Cefotaxime 2x1 gram (IV) Untuk mengobati Diare berair atau


berbagai macam berdarah, ruam, memar,
infeksi bakteri kesemutan, mati rasa
nyeri,otot lemah, detak
jantung tidak teratur,
demam,menggigil, sakit
pada tubuh dan lemah
lesu tidak biasa.

Infus NacL 0,9% 1000 CC/24 jam

II. ANALISA DATA


No Data Etiologi Masalah
1. DS: Post operasi kista ovarium Nyeri Akut
 Klien mengatakan
nyeri perut bagian
bawah, nyeri Terputusnya kontinuitas
dirasakan seperti kulit/jaringan
di tusuk-tusuk

DO: Pelepasan mediator nyeri


 Tampak meringis (histamin, bradykinin,
 Nyeri tekan pada serotonin, renin dan
abdomen bagian prostaglandin)
bawah
 skala nyeri 5 (0-
10) Merangsang reseptor nyeri
 Nadi 83x/menit
Dihantarkan ke medula
spinalis

Hipotalamus

Persepsi nyeri
Nyeri Akut

2. DS: Post operasi kista ovarium Gangguan


Integritas Kulit
Klien mengatakan
terdapat luka opersi Terdapat luka
DO:
 Luka operasi di Terputusnya kontinuitas
kulit/jaringan
abdomen bagian
bawah
Gangguan integritas kulit
 Nyeri (+)
 Perdarahan (+)
sedikit
 Kemerahan

3 DS:- Post operasi kista ovarium Resiko Infeksi

DO:
Terdapat luka terbuka Terputusnya kontinuitas
kulit/jaringan

Luka operasi

Perdarahan

Repon tubuh terhadap trauma

Proses peradangan/inflamasi

Resiko Infeksi

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan


2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan terputusnya
kontinuitas jaringan
3. Resiko infeksi dibuktikan dengan adanya luka operasi
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
N
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
o
1. Nyeri akut berhubungan TUPAN: Manajemen nyeri
dengan proses Setelah dilakukan tindakan Tindakan
pembedahan ditandai keperawatan selama 3 x 1. Observasi
dengan: 24 jam nyeri hilang a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
DS: durasi, frekuensi, kualitas, a. Perubahan dalam lokasi/intensitas
 Klien mengatakan TUPEN: intensitas nyeri tidak umum dapat menunjukkan
nyeri perut bagian Setelah dilakukan tindakan terjadinya komplikasi. Nyeri
bawah, nyeri keperawatan selama 1 x cenderung menjadi konstan, lebih
dirasakan seperti di 24 jam luka operasi kering hebat dan menyebar ke atas, nyeri
tusuk-tusuk dengan kriteria hasil: dapat lokal bila terjadi abses.
 Keluhan nyeri Sehingga dapat memilih intervensi
DO: menurun b. Identifikasi skala nyeri yang tepat
 Tampak meringis  Tidak tampak meringis b. Berguna dalam pengawasan
 nyeri tekan pada  Skala nyeri menurun keefektifan obat dan kemajuan
abdomen bagian (skala nyeri 2 (0-10)) c. Identifikasi respons nyeri non penyembuhan
bawah  Frekuensi nadi verbal c. Untuk mengetahui tingkat nyeri
 skala nyeri 5 (0-10) membaik (80x/menit) d. Identifikasi faktor yang
 Nadi 83x/menit memperberat dan memperingan d. Untuk menghindari terjadinya nyeri
nyeri
e. Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
e. Karena nyeri dapat merupakan
faktor utama yang menghambat
f. Identifikasi pengaruh budaya kemampuan dan keinginan individu
terhadap respon nyeri untuk pulih dari suatu penyakit
f. Karena keyakinan dan nilai-nilai
budaya mempengaruhi cara
individu dalam mengatasi nyeri.
Ekspresi nyeri dapat dibagi ke
dalam dua kategori yaitu tenang
dan emosi.
Klien tenang umumnya akan diam
berkenaan dengan nyeri, mereka
memiliki sikap dapat menahan
nyeri sedangkan klien yang
emosional akan berekspresi secara
verbal dan akan menunjukkan
tingkah laku nyeri dengan merintih
g. Identifikasi pengaruh nyeri pada dan menangis
kualitas hidup g. Untuk mengetahui aktivitas apa
saja yang tidak bisa dilakukan klien
h. Monitor terapi komplementer pada saat nyeri
yang sudah diberikan h. Untuk mengetahui apakah terapi
komplementer tersebut efektif atau
2. Terapeutik tidaknya dalam mengatasi nyeri
a. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri a. Menghindari ketergantungan akan
(mis. Terapi musik, aromaterapi) obat farmakologis
b. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri b. Lingkungan yang nyaman akan
(mis.kebisingan, suhu ruangan, meningkatkan relaksasi pasien
pencahayaan) sehingga dapat menurunkan rasa
c. Fasilitasi istirahat dan tidur nyeri
c. Sebagai salah satu cara distraksi
sehingga pasien terhindar dari
d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
nyeri dalam pemilihan strategi d. Untuk memastikan bahwa nyeri
meredakan nyeri pasien post operasi dapat
3. Edukasi dibebaskan
a. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri a. Agar pasien mengetahui
penyebab, periode dan pemicu
nyeri sehingga pasien dapat
b. Jelaskan strategi meredakan
nyeri menghindari hal tersebut
c. Anjurkan memonitor nyeri b. Agar pasien mengetahui cara
secara mandiri untuk mengatasi nyeri
c. Agar pasien dapat langsung
melaporkan nyeri yang dirasakan
kepada perawat. Intervensi dini
pada kontrol nyeri memudahkan
pemulihan otot/jaringan dengan
d. Anjurkan menggunakan menurunkan tegang otot dan
analgetik secara tepat memperbaiki sirkulasi
d. Nyeri berat/lama dapat
meningkatkan syok dan lebih sulit
hilang, memerlukan dosis obat
lebih besar,yang dapat mendasari
e. Ajarkan teknik nonfarmakologis masalah/komplikasi dan dapat
untuk mengurangi rasa nyeri memperberat depresi pernapasan
e. Untuk menghindari ketergantungan
f. Laksanakan terapi sesuai advice terhadap obat farmakologis
dokter
f. Untuk mengontrol/mengurangi
nyeri dan meningkatkan kerjasama
dengan aturan terapeutik

2. Gangguan integritas kulit TUPAN:


berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Perawatan Luka
terputusnya kontinuitas keperawatan selama 3 x 24 a. Observasi
jaringan ditandai dengan jam gangguan integritas 1) Monitor karakteristik luka 1) Untuk mengetahui jenis luka
DS: kulit berkurang 2) Monitor tanda-tanda infeksi 2) Untuk mengetahui apakah terjadi
Klien mengatakan infeksi atau tidak lukanya
terdapat luka opersi TUPEN: b. Terapeutik
DO: Setelah dilakukan tindakan 1) Lepaskan balutan dan plester 1) Agar saat dibuka mengurangi
keperawatan selama 1 x 24 secara perlahan rasa sakit
 Luka operasi di jam kontiunitas jaringan 2) Cukur rambut disekitar daerah 2) Untuk memudahkan
abdomen bagian mulai membaik dengan
bawah kriteria hasil: luka membersihkan luka
 Nyeri (+) 3) Bersihkan dengan cairan Nacl 3) Agar tidak terjadi penambahan
 Perdarahan (+) sedikit  Kerusakan jaringan atau atau pembersih nontoksik tranmisi mikroorganisme ke
 Kemerahan lapisan kulit berkurang dalam luka
 Nyeri berkurang
 Perdarahan tidak ada 4) Bersihkan jaringan nekrotik 4) Jaringan nekrotik dapat
 Kemerahan berkurang menghambat proses
penyembuhan luka
5) Pasang balutan sesuai jenis 5) Agar balutan tidak berlebihan
luka
6) Pertahankan teknik steril saat 6) Teknik steril dapat mencegah
melakukan perawatan luka infeksi pada luka
7) Ganti balutan sesuai dengan 7) Terdapat jenis balutan yang dapat
jumlah eksudat dan drainase menyerap eksudat
8) Jadwalkan perubahan posisi 8) Untuk menghindari terjadinya luka
setiap 2 jam atau sesuai basah
kondisi pasien
c. Edukasi
1) Anjurkan mengkonsumsi 1) Makanan tinggi kalori dan protein
makanan tinggi kalori dan dapat membantu dalam proses
protein penyembuhan luka
2) Ajarkan prosedur perawatan 2) Agar klien dapat mandiri dalam
luka secara mandiri perawatan luka

3 Resiko infeksi dibuktikan TUPAN: 1. Pencegahan Infeksi 1) Untuk mengetahui apakah


dengan adanya luka Setelah diberikan asuhan a. Observasi terdapat tanda dan gejala infeksi
operasi keperawatan selama 3x24 1) Monitor tanda dan gejala pada klien
jam infeksi tidak terjadi infeksi local dan sistemik

TUPEN: b. Terapeutik
Setelah diberikan tindakan 1) Batasi jumlah pengunjung
keperawatan selama 1x24 1) Untuk mengurangi tranmisi
jam luka operasi bersih mikroorganisme
2) Berikan perawatan luka 2) Agar luka klien terhindar dari
infeksi
3) Cuci tangan sebelum dan 3) Agar tidak terjadi infeksi
sesudah kontak dengan nosocomial dari perawat
pasien dan lingkungan
pasien
4) Pertahankan teknik aseptic
pada pasien beresiko tinggi 4) Agar terhindar kondisi luka klien
c. Edukasi dari infeksi
1) Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar 1) Agar klien mengetahui cara
2) Ajarkan cara memeriksa mencuci tangan dengan benar
kondisi luka 2) Agar klien mengetahui kondisi luka
3) Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi 3) Untuk mempercepat kesembuhan
klien

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal/Jam Implementasi TTD Evaluasi
1. Rabu/19-02-20/ Manajemen nyeri Kamis, 20-02-20 jam 08.00
14:00 Tindakan
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
1. Observasi O:
a. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,  Skala nyeri 2 (0-10)
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri  Tidak tampak meringis
R/ klien mengatakan nyeri perut bagian  Nadi 80x/menit
bawah, nyeri dirasakan seperti di tusuk- A: Masalah nyeri teratasi sebagian
tusuk P: Intervensi dilanjutkan
b. Mengidentifikasi skala nyeri
R/ skala nyeri 5 (0-10)
c. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
R/ tampak meringis
d. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
R/ klien mengatakan nyeri bertambah berat
bila klien bergerak

2. Terapeutik
a. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. Terapi musik,
aromaterapi)
R/ klien mengikuti anjuran dari perawat dan
klien menjadi tampak rileks
b. Mengontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis.kebisingan)
R/ jumlah pengunjung sedikit
c. Memfasilitasi istirahat dan tidur
R/ lingkungan tenang tidak bising

3. Edukasi
a. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
R/ klien mendengarkan apa yang dijelaskan
oleh perawat
b. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
R/ klien memperhatikan apa yang dijelaskan
oleh perawat
c. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
R/ klien mengikuti ajuran perawat
d. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
R/ klien mengetahui salah satu teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri adalah mendengarkan murrotal al
quran dari hp

2. Rabu/19-02-20/ Kamis, 20-02-20 jam 08.00


14.00
1. Perawatan Luka S:
a. Observasi Klien mengatakan luka kering
1) Memonitor karakteristik luka O:
R/ Luka operasi di abdomen bawah Luka operasi terawat
2) Memonitor tanda-tanda infeksi A:
R/ Tidak ada tanda-tanda infeksi Masalah gangguan integritas kulit
teratasi sebagian
b. Terapeutik P:
1) Melepaskan balutan dan plester secara Intervensi dilanjutkan
perlahan
R/ Klien menangis saat dibuka balutan
2) Mencukur rambut disekitar daerah luka
R/ Tidak ada rambut disekitar luka
3) Memersihkan dengan cairan Nacl atau
pembersih nontoksik
R/ Luka dicuci dengan Nacl 0,9%
4) Membersihkan jaringan nekrotik
R/ Tidak terdapat jaringan nekrotik
5) Memasang balutan sesuai jenis luka
R/ Balutan dipasang setelah dibersihkan
6) Mempertahankan teknik steril saat melakukan
perawatan luka
R/ Perawat menggunakan alat steril untuk
perawatan luka
7) Mengganti balutan sesuai dengan jumlah
eksudat dan drainase
R/ Eksudat tidak ada
8) Menjadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam
atau sesuai kondisi pasien
R/ Klien aktif bergerak

c. Edukasi
1) Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
kalori dan protein
R/ Klien sudah mulai mau makan lunak

d. Kolaborasi
1) Berkolaborasi pemberian antibiotik
R/ Cefotaxime 2x1gr (IV)

3 Rabu/19-02-20/ 1. Pencegahan Infeksi Kamis 20-02-20


14.00 a. Observasi Jam 08:00
1) Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan
sistemikS: S:-
R/ Tidak terdapat tanda-tanda infeksi O:
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
b. Terapeutik A:
1) Membatasi jumlah pengunjung Masalah teratasi
R/ Penunggu pasien hanya 2 orang
2) Memberikan perawatan luka
R/ Ganti balutan 1x/hari
3) Memcuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
R/ Perawat selalu cuci tangan
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. F
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI :
POST OPERASI KISTA OVARIUM
DI RUANG DELIMA NIFAS RSUD SAYANG
KABUPATEN CIANJUR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Maternitas

Di Susun Oleh :
Nama : Dikki Herdiansyah
Nim : J.0105.19.072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BUDI LUHUR CIMAHI
2020

Anda mungkin juga menyukai