NYERI AKUT
Nyeri
akut
berhubungan
dengan :
Agen
cidera
biologis.
Agen cedera zat
kimia.
Agen
cedera
Psikologis.
Agen cedera fisik.
Pain level
Pain Control
Setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
selama ..x..jam,
Pain Level:
Klien mengatakan nyeri
berkurang.
Tidak gelisah.
Durasi nyeri berkurang.
Ditandai
dengan Wajah tidak meringis.
(karakteristik):
DS :
Pain Control:
DO :
Klien
mengatakan
Perubahan selera
dapat
mengontrol
makan.
nyeri.
Perubahan
Klien bisa mencegah
tekanan darah.
nyeri.
Perubahan
Klien bisa mengatasi
frekuensi jantung.
nyeri tanpa obat (mis:
Perubahan
memperlihatkan
frekuensi
tekhnik
relaksasi
pernafasan.
secara individual yang
Laporan isyarat.
efektif untuk mencapai
Diaforesis.
kenyamanan).
Perilaku distraksi
(misalnya
:
berjalan mondarmandir, mencari
orang lain, atau
aktifitas
lain,
aktifitas
yang
berulang).
Mengekspresikan
perilaku.
(misalnya
:
NO RM :
RUANG
JAM
INTERVENSI
(Nursing Interventions
Classification/NIC)
Analgesic Administration
Tentukan
lokasi
nyeri,
karakteristik, kualitas, efek
samping.
Cek pesanan obat keras,
dosis, frekuensi dari analgetik
yang ditetapkan.
Cek riwayat alergi obat.
Evaluasi efektifitas analgesik.
Dokumentasikan
respon
analgetik.
Kolaborasi
dengan
dokter
spesialis untuk pemberian
obat.
Pain Management:
Lakukan
pengkajian
nyeri
komprehensif
dengan
meliputi: lokasi, karakteristik,
frekuensi, kualitas, intensitas
atau keparahan nyeri dan
factor
presipitasinya
(penyebab).
Observasi reaksi non verbal
klien.
Gunakan strategi komunukasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri.
Berikan
informasi
tentang
nyeri, penyebab nyeri, lama
nyeri
dan
antisipasi
ketidaknyaman prosedur.
Ajarkan penggunaan teknik
non farmakologi. (relaksasi,
distraksi, kompres
hangat
atau dingin dan massage,
imajinasi terbimbing terapi
1
gelisah,
merengek,
menangis,
waspada,
iritabilitas,
mendesah).
Masker
wajah
(misalnya: mata
kurang
bercahaya,
tampak
kacau,
gerakan
mata
berpencar,
atau
tetap pada satu
fokus, meringis).
Sikap melindungi
area nyeri.
Fokus menyempit
(misalnya:
gangguan
persepsi
nyeri,
hambatan proses
berfikir,
penurunan
interaksi dengan
orang
dan
lingkungan).
Indikasi
nyeri
yang
dapat
diamati.
Perubahan posisi
untuk
menghindari
nyeri.
Dilatasi pupil.
Melaporkan nyeri
secara verbal.
Fokus pada diri
sendiri.
Gangguan tidur.