WR” DENGAN
GANGGUAN PROSES PIKIR WAHAM AGAMA DI RUANG ARIMBI
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI, BANGLI
TANGGAL 10 S/D 15 OKTOBER 2016
Oleh:
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. WR
Umur : 21 Tahun
Alamat : Kintamani, Bangli
Pendidikan : SD
Agama : Hindu
Status : Belum menikah
Pekerjaan :-
Jenis Kel. : L
No RM : 027493
Ruang Rawat : Arimbi
Tanggal Rawat : 16 Agustus 2016
Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2016
B. Pengobatan sebelumnya ?
berhasil √ kurang berhasil Tidak berhasil
Jelaskan :
Pasien mengatakan setelah √pulang dari perawatan yang pertama, ia tidak
mau minum obat karena merasa dirinya baik-baik saja berkat kekuatan
dari dewa dewi.
C. Riwayat Trauma
Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
Aniaya fisik `- - -
Aniaya seksual - - -
Penolakan - - -
Kekerasan dalam keluarga - - -
Tindakan kriminal - - -
Hubungan
√ Riwayat
Gejala
Keluarga Pengobatan/Perawatan
√
Paman Mengamuk, sering Perawatan di rumah.
√
marah-marah
√ sendiri
Masalah Keperawatan : -
B. Ukuran :
TB : 163 cm BB : 50 kg
v
Turun Naik
Jelaskan:
Pasien mengatakan semenjak dirawat di RS ia mengalami kenaikan
berat badan sebanyak 2 kg, hal ini disebabkan karena pasien makan
secara teratur sebanyak 3 kali dengan porsi yang cukup banyak,
snack 2 kali sehari, melakukan kegiatan ringan (seperlunya), dan
istirahat tidur.
Jelaskan:
√
Pasien mengatakan tidak mengalami √ pada tubuhnya
keluhan fisik
dan merasa sehat dengan kondisinya
√ saat ini. √
Masalah Keperawatan : -
√ √
√ √
√ √
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
A. Genogram :
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: meninggal
: hubungan perkawinan
: mempunyai penyakit yang sama dengan pasien
: tinggal serumah
: cerai
Jelaskan :
Pasien mengatakan bahwa ayahnya bersaudara 5 orang. Dari semua saudara
ayahnya, pamannya menderita gangguan jiwa dan pernah dirawat di RSJ
Provinsi Bali namun sekarang sudah di rumah. Pasien mengatakan ayahnya
menikah sebanyak 2 kali. Pernikahan pertama melahirkan 2 saudara tirinya
yang kini telah hidup terpisah karena pekerjaan dan pernikahan. Namun
pernikahan pertama ayahnya berakhir cerai, kemudian ayahnya menikah
dengan ibunya sehingga melahirkan pasien dan kedua adiknya. Pernikahan
kedua ini pun berakhir cerai dan ibu pasien meninggalkan anak-anaknya.
Pasien mengatakan sangat prihatin dan menyayangi kedua adiknya.
Masalah Keperawatan : -
B. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien mengatakan ia merasa dirinya sehat-sehat saja, tidak ada cacat
di tubuh atau luka yang membuat pasien merasa malu. Pasien merasa
dirinya berguna dengan melakukan aktivitas di ruang Arimbi.
b. Identitas diri :
Sebelum dirawat, pasien mengatakan ia adalah saudara sulung dari 3
bersaudara, ia bangga dan mengatakan dapat menjaga adik-adiknya.
c. Peran :
Pasien mengatakan ia merasa bangga terhadap dirinya karena dapat
menjaga adik-adiknya sehingga dapat bersekolah dengan baik tidak
seperti dirinya.
d. Ideal Diri :
Pasien mengatakan jika ia berharap agar ia cepat sembuh, keluar dari
Rumah Sakit Jiwa dan bertemu adik-adiknya.
e. Harga Diri :
Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa malu karena kembali
dirawat di RSJ Provinsi Bali di Bangli. Pasien mengatakan dia tidak
dapat mengontrol emosinya bila sudah menemui masalah.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah kronis
C. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
kedua adiknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Pasien mengatakan kurang mengikuti kegiatan kelompok di
masyarakatnya, seperti ikut dalam acara gotong royong di banjar
jika ada kegiatan dan rapat rutin di banjar yang diadakan setiap 1
bulan sekali.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien mengatakan senang membantu teman-temannya di kamar,
pasien mengatakan tidak pernah menceritakan pengalaman
pribadinya kepada orang lain, pasien lebih senang menceritakan
hal-hal berbau keagamaan seperti kisah mistis, keadaan surga,
membaca mantram, dan menyajikan sesaji.
Masalah Keperawatan :
D. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien beragama Hindu.
b. Kegiatan ibadah :
Selama di RSJ Provinsi Bali di Bangli pasien mengatakan hanya
melakukan doa dari tempat tidur serta menghaturkan sesajen sebelum
makan.
Masalah Keperawatan : -
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak mengalami masalah terkait dengan hal
spiritualnya.
C. Aktivitas motorik/psikomotor
( ) Kelambatan
( ) Hipokinesia, hipoaktifitas
( ) Katalepsi
( ) Sub stupor katatonik
( ) Fleksibilitas serea
Jelaskan:
Pasien tidak mengalami masalah dengan aktivitas
motorik/psikomotornya. Pasien mampu melakukan aktivitas dengan baik
tanpa dibantu misalnya menyapu, makan, mengambil makanan,
menonton tv, mandi dan lain-lain.
Masalah Keperawatan : -
Peningkatan:
Hyperkinesia, hiperaktifitas Grimace
Gagap Otomatisma
Stereotipi Negativisme
Gaduh gelisah Katatonik Reaksi konversi
Mannarism Verbigerasi
Katapleksi Berjalan kaku/rigid
TIK Kompulsif
Ekhopraxia
Command automatism
Jelaskan :
Tidak ada masalah dengan aktivitas motoric/psikomotor pasien.
D. Alam perasaan
Sedih Putus Asa Gembira berlebihan
Ketakutan Kuatir
Jelaskan:
Pasien mengatakan senang berada di RSJ karena memiliki banyak teman
dan mendapatkan pengobatan, sehingga pasien tidak merasa bingung
lagi, pasien mengikuti semua kegiatan yang ada di ruangan dengan
senang, seperti mandi, makan, bercerita dengan teman, melakukan
rehabilitasi (mencabut rumbut). Namun pasien juga merasa sedih karena
ingin berkumpul kembali dengan keluarganya.
Masalah keperawatan :-
E. Afek/ emosi
Datar Labil
Tumpul Tidak sesuai
Jelaskan:
Pasien mampu memberikan respon emosi sesuai dengan tanggapan dari
pertanyaan yang diberikan. Apabila pasien menceritakan hal yang
membuatnya senang maka ia akan tersenyum, namun apabila
menceritakan hal yang membuatnya marah ia akan murung saat
mengatakananya. Pasien mampu mengontrol emosinya, jika ada teman
yang membuatnya marah, pasien mengatakan tidak akan membenci
orang itu di dalam hatinya, namun langsung menegur karena pasien
mengaku benci hanya sebentar saja dan akan hilang.
Masalah Keperawatan: -
F. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Mudah tersinggung Defensif
Tidak kooperatif Kontak mata kurang Curiga
Jelaskan:
Saat wawancara, interaksi antara perawat dan pasien berjalan dengan
lancar. Pasien sangat kooperatif menjawab pertanyaan yang diberikan.
Pasien tidak curiga dengan petrawat dan saat interaksi kontak mata
terjalin. Tidak ada raut tersinggung yang terlihat dari wajah pasien saat
ia diwawancarai.
Masalah Keperawatan: -
G. Persepsi
Pendengaran Pengelihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan:
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan terhadap persepsi
pengengaran, pengecapan, penglihatan, penghidu, dan perabaan.
Masalah Keperawatan: -
H. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial
Kehilangan asosiasi Flight of ideas
Blocking Pengulangan pembicaraan/ preservarasi
Jelaskan :
Pasein mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dan pasien
mendominasi saat berbicara dengan perawat. Pasien menceritakan apa
yang ia rasakan. Pasien tampak senang bercerita tentang dirinya yang
merupakan seorang pangeran titisan Dewi Durga sehingga dapat
menentramkan alam semesta dan lingkungan sekitar. Pasien mengatakan
sangat tenang ketika sudah masesajen sebelum makan, kehidupan
spiritual sangat utama untuknya.
Masalah Keperawatan :
Gangguan Proses Pikir Waham Agama.
I. Isi pikir
Obsesi Hipokondria Ide yang terkait
Phobia Depersonalisasi Pikiran magis
Waham
v Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan :
Paien mengatakan ia adalah seorang pangeran titisan Dewi Durga
sehingga dapat menentramkan alam sekitar.
Masalah Keperawatan :
Gangguan Proses Pikir Waham Agama
J. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi:
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
Saat diwawancarai kesadaran pasien compos mentis, orientasi waktu,
tempat dan orang tidak memiliki gangguan.
Masalah keperawatan : -
K. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan :
Paien tidak mengalami gangguan daya ingat, ini dibuktikan dengan
pasien masih mengingat tanggal lahirnya dan mengingat pernah berobat
di rumah sakit jiwa sebelumnya.
Masalah Keperawatan: -
M. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
Pasien mampu melakukan penilaian dan membuat keputusan dengan
baik. Misalnya apabila pasien merasa tubuhnya kotor ia akan mandi,
apabila ia melihat sampah ia akan mengambil sapu dan menyapu lantai.
Pasien peduli dengan lingkungan sekitar dan teman-temannya.
Masalah keperawatan : -
B. Defekasi/berkemih
( ) Bantuan minimal
( ) Bantual total
Jelaskan:
Pasien mengatakan mampu BAB dan BAK secara mandiri tanpa adanya
bantuan.
C. Mandi
( ) Bantuan minimal
( ) Bantual total
Jelaskan:
Pasien mandi 2x sehari dan menyikat gigi setelah makan pagi dan sore hari.
Pasien mandi selalu memakai sabun dan mencuci rambut setiap tiga hari
sekali. Semua kegiatan mandi dilakukan secara mandiri.
D. Berpakaian/berhias
( ) Bantuan minimal
( ) Bantual total
Jelaskan:
Pasien mampu berpakaian sendiri, pasien mengganti baju setiap 3 hari sekali.
Apabila kotor, basah dan bau ia akan menggantinya setiap hari. Pasien
mampu memilih pakaian yang bersih dan rapi.
F. Penggunaan obat
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:
Pasien minum obat sebanyak 2 kali yaitu pagi jam setengah 06.30 WITA
dan sore jam 18.00 WITA. Pasien minum obat oral dalam bentuk tablet
dan pasien tidak memiliki reaksi alergi terhadap obat yang diminumnya.
G. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
Jelaskan:
Pasien mengatakan telah mengetahui perawatan selanjutnya yang akan ia
lakukan. Pasien mengatakan akan minum obat secara taratur dan tidak
mau putus obat lagi agar cepat sembuh dan pulang berkumpul dengan
keluarga.
Mencuci pakaian √
Mengatur keuangan √
Jelaskan:
Pasien mengatakan di dalam rumah ia mampu mempersiapkan makanan,
menjaga kerapian rumah dengan menyapu dan mencuci pakaian secara
mandiri.
Transportasi V
Lain-lain V
Jelaskan :
Pasien tidak dilarang keluar rumah oleh orang tuanya, pasien juga biasa
pergi keluar belanja dengan menggunakan sepeda motor, aktivitas di
masyarakat seperti gotong royong dan rapat juga dilakukan oleh pasien.
Masalah Keperawatan : -
Core Problem
Gangguan Proses Pikir
Waham Kebesaran
Causa
Harga diri rendah kronis