Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN ATRESIA ANI

(POST TUTUP KOLOSTOMI)


DI RUANG KASWARI RSUD WANGAYA
TANGGAL 17 – 19 OKTOBER 2020

I. IDENTITAS
A. Anak
1. Nama : An. I
2. Anak yang ke : Lima
3. Tanggal lahir/umur: 10 Februari 2020 (8 bulan 7 hari)
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Agama : Hindu
6. Tanggal MRS : 17 Oktober 2020

B. Orang tua
1. Ayah
a. Nama : Tn. B (kandung/tiri)
b. Umur : 48 tahun
c. Pekerjaan : Buruh
d. Pendidikan : SD
e. Agama : Hindu
f. Alamat : Jl. Plawa, Denpasar

2. Ibu
a. Nama : Ny. K (kandung/tiri)
b. Umur : 44 tahun
c. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
d. Pendidikan : SD
e. Agama : Hindu
f. Alamat : Jl. Plawa, Denpasar
II. GENOGRAM

Tn J Ny S

Ny.D Tn.M Tn S Ny Tn. B Ny P Tn.M


K 48 th
44 th

Ny S Tn A Nn.N An.B An.R An. I


8 bln I

An.A

Keterangan:

: laki-laki ------- : Tinggal serumah

: perempuan : Meninggal

: hubungan perkawinan : Pasien

Pasien merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Kakak pertama pasien telah
menikah. Ibu pasien merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Kakek dan
nenek dari pihak ibu telah meninggal.

III. ALASAN DIRAWAT


a) Keluhan Utama:
Ibu pasien mengatakan anaknya menangis terus memegangi bekas
luka post tutup kolostomi
b) Riwayat Penyakit:
Ibu pasien mengatakan sejak pasien lahir pasien sudah tidak
mempunyai anus kemudian oleh bidan yang menolong persalinan pasien
langsung membawa An. I ke RSUD Wangaya sejak umur 0 hari dan
dilakukan operasi colostomy pada umur 3 hari. Kemudian saat pasien
kontrol di poli bedah, dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan
PSARP yaitu pembuatan lubang anus pada umur 6 bulan.
Kemudian pada umur 8 bulan ini pasien kontrol poli bedah di
RSUD Wangaya untuk dilakukan tindakan tutup colostomy kemudian
keluarga mengikuti saran dokter untuk dilakukan tindakan terakhir dari
atresia ani, kemudian pasien diopname di RS. Ibu mengatakan di
keluarganya tidak ada yang mengalami penyakti yang sama seperti
pasien.

IV. RIWAYAT ANAK (0 – 6 TAHUN)


A. Perawatan dalam masa kandungan:
Ibu pasien mengatakan dalam masa kehamilan tidak ada
masalah dengan kandungan, ibu mengandung selama 9 bulan dan lahir
secara normal/spontan dibantu tenaga medis bidan. Ibu mengatakan
saat lahir BB pasien 2.800 gram dan PB 45 cm
B. Perawatan pada waktu kelahiran:
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak memliki anus sejak lahir,
dan saat usianya 3 hari terpasang kantong kolostomi di perut anaknya.
Sekitar usia 2 bulan pasien pernah mengalami demam dan dibawa
oleh orangtua ke bidan terdekat. Selama 8 bulan, anaknya BAB
melalui stoma.

V. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL DALAM


KEHIDUPAN SEHARI-HARI
A. Bernafas
Pasien tidak mengalami kesulitan bernafas, suara nafas
normal (vesikuler).
B. Makan dan minum
Sebelum sakit, ibu pasien mengatakan nafsu makan pasien 3
kali dalam sehari dan minum 4-6 gelas/hari, Pasien suka makan
bubur nasi dengan lauk ayam dan sayur serta minum susu formula.
Ibu mengatakan tidak memberi asi eksklusif (hanya sampai usia 5
bulan). Selama sakit, ibu pasien mengatakan pasien tidak nafsu
makan, makanan habis ¼ porsi sekali makan dan terkadang
dimuntahkan. Pasien hanya minum sedikit sekitar 3-4 gelas sehari.
C. Eliminasi (BAB/BAK)
Sebelum di lakukan tutup kolostomi An. I BAB 2-3 kali/hari,
dan BAK 7-8 kali/hari. Selama sakit, pasien BAB 3-4 kali dengan
konsistensi lembek dan warna coklat kehitaman, dan BAK 4-5
kali/hari.
D. Aktivitas
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit An. I ceria, tidak rewel,
dan semua aktivitas sehari-hari dibantu keluarga, dan pasien
biasanya bermain dengan kakak-kakaknya. Selama sakit, An. I
hanya tidur di tempat tidur, An. I sering merintih.
E. Rekreasi
Sebelum sakit, ibu pasien mengatakan mengajak pasien
berjalan-jalan di taman bermain sesekali di akhir pekan. Selama
sakit, ibu pasien mengatakan hanya membawa pasien keliling
ruangan setiap sore setelah pasien di lap atau pada siang hari
sebelum pasien tidur siang.
F. Istirahat dan tidur
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan An. I tidur 3 kali dalam
sehari tidur pagi 2 jam pada pukul 10.00, tidur siang 1 jam pada
pukul 15.00, dan tidur malam dari jam 20.00 – 05.00 kira-kira 9
jam. Selama sakit tidur pasien terganggu, karena pasien sering
merintih kesakitan. Ibu pasien mengatakan An. I tidur siang hanya
1 jam saja, dan tidur malam sering terbangun.
G. Kebersihan diri
Selama di rumah sakit, pasien di lap dan gosok gigi saat pagi
dan sore hari, dibantu oleh ibunya di tempat tidur, dikeringkan
dengan handuk kering.
H. Pengaturan suhu tubuh
Ibu pasien mengatakan, anaknya tidak panas.
I. Rasa nyaman
Ibu pasien mengatakan anaknya sering menangis sambil
tangannya meraih perutnya di sebelah kiri.
J. Rasa aman
Pasien terlihat agak takut ketika akan diperiksa oleh petugas
kesehatan.
K. Belajar
Ibu pasien mengatakan anaknya belum bisa belajar efektif
karena masih kecil
L. Prestasi
Klien sudah bisa menepuk-nepuk kedua tangannya, klien
dapat mempertahankan mainannya yang diambil oleh orang lain,
klien mencoba meraih benda yang berada agak jauh darinya. Klien
sudah dapat menggenggam benda dengan menggunakan satu
tangan, klien dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
lain. Klien dapat memalingkan kepalanya saat namanya dipanggil.
Klien sudah mampu duduk tanpa bersandar dengan tangan, klien
sudah bisa tengkurap dan membalikkan badan sendiri tanpa
bantuan.
M. Hubungan sosial anak
Sebelum sakit, ibu pasien mengatakan pasien sangat dekat
dengan anggota keluarganya. Selama sakit, ibu pasien mengatakan
pasien hanya ditemani oleh orangtuanya dan jarang bersosialisasi
dengan pasien lainnya.
N. Melaksanakan ibadah
Keluarga An. I beragama Hindu, kedua orang tua pasien
selalu mengajarkan tentang agama kepada anak-anaknya. An. I
belum bisa menjalankan ibadah karena umurnya masih 8 bulan.
Selama sakit, keluarga pasien berdoa di Padmasana rumah sakit.
Ibu pasien mengatakan percaya anaknya akan sembuh.

VI. PENGAWASAN KESEHATAN


Bila sehat diawasi di bidan/puskesmas
Bila sakit minta pertolongan kepada bidan/puskesmas
Kunjungan ke Posyandu: ibu mengatakan rutin mengajak anaknya ke
posyandu
Pengawasan anak dirumah: ibu mengatakan anaknya selalu diawasi dalam
berkegiatan
Imunisasi (1 – 5 tahun)
Tgl
Imunisasi Umur Reaksi Tempat Imunisasi
diberikan

BCG 1 bulan 14/03/2020 - Puskesmas Denpasar

DPT I, II, III 2 bulan, 15/04/2020 Demam Puskesmas Denpasar


3 bulan, 12/05/2020 Demam Puskesmas Denpasar
4 bulan 14/06/2020 Demam Puskesmas Denpasar

HB I, II, III 2 bulan 15/04/2020 Demam Puskesmas Denpasar


3 bulan 12/05/2020 Demam Puskesmas Denpasar
4 bulan 14/06/2020 Demam Puskesmas Denpasar
VII. PENYAKIT YANG PERNAH DIDERTITA
Umur
Jenis Akut/Kronis
No saat Lamanya Pertolongan
Penyakit /Menular/tidak
sakit
1. Atresia Ani Kronis 0 hari 6 bulan Rumah Sakit
(kolostomi
usia 3 hari,
PSARP usia
6 bulan)

2. Demam Tidak menular 2 bulan 3 hari Bidan


3. Batuk, pilek Tidak menular 4 bulan 5 hari Puskesmas

VIII. KESEHATAN LINGKUNGAN


Ibu mengatakan lingkungan disekitar rumahnya sehat dan nampak bersih
serta jauh dari polusi udara.

IX. PERKEMBANGAN ANAK (0 – 6 tahun)


Usia pasien saat ini adalah 8 bulan 7 hari, untuk perkembangannya diukur
menggunakan KPSP usia 6 bulan.
Jawaban
No Tindakan Pemeriksaan Aspek
Ya Tidak
1. Pada saat bayi terlentang, apakah ia dapat
mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan
kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain ?
Gerakan √
Halus

2. Dapatkan bayi mempertahankan posisi kepala


Gerakan √
dalam keadaan tegak dan stabil ? jawab TIDAK Kasar
jika kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau
ke dadanya.
3. Sentuhkan pensil dipunggung tangan atau ujung
jari bayi. (jangan meletakkan diatas telapak
tangan bayi). Apakah bayi dapat memegang
pensil itu dalam beberapa detik ? Gerakan √
Halus

4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia


dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya
sebagai penyangga seperti pada gambar ?
Gerakan √
Kasar

5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira Bicara


dan √
bernada tinggi atau melekik tapi bukan menangis ?
bahasa
6. Pernahkah bayi berbalikpaling sedikit dua kali, Gerakan √
dari telentang ketelungkup atau sebaliknya ? Kasar
7. Pernahkah anda melihat bayi tersenyum ketika Sosialis
asi dan √
melihat mainan yang lucu, gambar, atau binatang
kemandi
peliharaan pada saat ia bermain sendiri ? rian
8. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda
kecil sebesar kacang, kismis atau uang logam ? Gerakan √
jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan Halus
matanya.
9. Dapatkan bayi meraih mainan yang diletakkan
Gerakan √
agak jauh namun masih berada pada jangkauan Halus
tangannya ?
10. Pada posisi bayi terlentang, pegang kedua
tangannya lalu tarik perlahan lahan
Gerakan √
keposisi duduk. Dapatkah bayi mempertahankkan Kasar
posisi lehernya secara kaku seperti gambar di
sebelah kiri ? Jawab TIDAK jika kepala bayi
jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.

Kesimpulan: Hasil KPSP An I yaitu terdapat 10 jawaban ”Ya” sehingga


perkembangan anak sesuai dengan tahap perkambangannya.

X. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum: pasien tampak lemah
Kebersihan: pasien tampak bersih
Pergerakan: baik
Penampilan/postur/bentuk tubuh: tegak
Status gizi: Baik
B. Warna kulit: Normal, warna sawo matang
C. Suara waktu menangis : Keras dan pendek
D. Tonus otot : 5/5/5/5
E. Turgor kulit : Kulit pasien kering, turgor kulit baik.
F. Udema : tidak ada
G. Kepala
Bentuk normal, simetris, tidak ada luka, UUB belum tertutup. Rambut
warna hitam, lurus, tipis, bersih.
H. Mata :
Bentuk normal, pergerakan mata normal, pupil dilatasi, konjungtiva
anemis, sclera anikterik.
I. Hidung :
Bentuk simetris, hidung bersih, tidak ada polip, tidak ada epistaksis,
tidak terpasang O2.
J. Telinga
Simetris, tidak ada sekret, An. I dapat mengikuti arah suara yang di
dengar.
K. Mulut:
Mukosa bibir An. I kering, gigi pasien 4: atas dan bawah 2.
L. Leher dan tenggorokan:
Tidak ada pembesaran pada tonsil, tidak ada benjolan pada leher.
M. Thoraks:
Bentuk ada normal simetris, tidak ada penggunaan otot bantu
pernafasan dan tidak ada suara napas tambahan.
N. Jantung :
Bunyi detak jantung normal, tidak ada pembesaran jantung.
O. Persarafan :
Normal, gerak refleks spontan.
P. Abdomen :
Terdapat luka tutup kolostomi, luka bersih, ada jahitan 9 di abdomen
sebelah kiri. Terdengar udara di dalam usus. Saat abdomen sebelah kiri
ditekan, pasien tampak menangis.
Q. Ekstremitas :
Ekstremitas atas dan bawah pasien bisa digerakkan sebagai mestinya,
pasien terpasang infus di tangan sebelah kanan.
R. Alat kelamin :
Tidak ada luka, kebersihan cukup, tidak terpasang kateter.
S. Anus :
Sudah terdapat lubang anus
T. Antropometri (ukuran pertumbuhan)
1. BB = 7,5 kg
2. TB = 70 cm
3. Lingkar kepala = 40 cm
4. Lingkar dada = 53 cm
5. Lingkar lengan = 14 cm
O. Gejala kardinal :
1. Suhu = 37,40c
2. Nadi = 100 x/menit
3. Pernafasan = 32 x/menit
4. Tekanan darah = tidak terkaji

XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tanggal Pemeriksaan: 16 Oktober 2020
Hematologi Paket
No Jenis Pemeriksaan Hasil Normal
1 Hemoglobin 7,5 g/dl 11,5 – 16,9 g/dl
2 Leukosit 9,3 x 103/µL 5,0-10,0 x 103/µL
3 Eritrosit 3,0 x 106 /µL 3,87 – 5,39 x 106 /µL
4 Hematokrit 22,8 % 35-55%
5 Trombosit 130 ribu/mm3 150– 400 ribu/mm3
Kimia Klinik
1 Protein Total 4,20 g/dl 6,2 – 8,0 g/dl
2 Globulin 2,02 g/dl 1,5 – 3,0 g/dl
3 Albumin 2,18 g/dl 3,8 – 5,4 g/dl

Terapi:
1. Infus 2A ½ NS + KCL 10 cc 15 tpm
2. Benutrion 5 cc / jam
3. Fobet 3 x 125 mg
4. Toramin 3 x 5 mg
5. Netromycin 2 x 50 mg
6. Tricodazole 3 x 50 mg

XII. HASIL OBSERVASI


1. Interaksi anak dengan orang tua: baik
2. Bentuk/arah komunikasi: komunikasi dua arah
3. Ambivalensi/kontradiksi Perilaku: tidak terdapat kontradiksi perilaku
pada anak
4. Rasa aman anak: anak terlihat aman di dekat orangtuanya

XIII. ANALISA DATA


Tgl/ Interpretasi/
Data Fokus Masalah
Jam Penyebab
17 Okt DS: Agen Nyeri Akut
2020 1. Ibu pasien mengatakan pencedera
07.50 anaknya terus menangis sambil fisik (post
WITA tangannya meraih perutnya tutup
DO: kolostomi)
1. Pasien tampak lemah
2. Pasien tampak menangis saat
abdomen sebelah kiri ditekan
3. Terdapat bekas luka jahit tutup
kolostomi (jumlah jahitan= 9)

17 Okt DS: Efek prosedur Risiko Infeksi


2020 1. Ibu pasien mengatakan An. I invasif
07.50 menjalankan operasi yang
WITA kedua kali ini.
DO :
1. Pasien menjalankan operasi
yang kedua relaparotomi pada
tanggal 16 Oktober 2020.
2. Terdapat luka jahitan di perut
sebelah kiri, jumlah jahitan 9.
Leukosit 9,3 x 103/µL
XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

Tanggal
No. Diagnosa Keperawatan (SDKI)
Muncul
1. 17 Oktober Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (post
2020 tutup kolostomi) dibuktikan dengan ibu pasien mengatakan
anaknya terus menangis sambil tangannya meraih perutnya,
pasien tampak lemah, pasien tampak menangis saat
abdomen sebelah kiri ditekan, terdapat bekas luka jahit
tutup kolostomi (jumlah jahitan= 9)

2. 17 Oktober Risiko Infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif


2020

XV. RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan &
No. Nama/
Tanggal Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)
Dx TTD
(SLKI)
1. 17 Setelah dilakukan Manajamen Nyeri
Oktober intervensi (I. 08238)
2020 keperawatan selama 3 1. Identifikasi lokasi,
x 24 jam maka tingkat karakteristik, durasi,
nyeri menurun dengan frekuensi, kualitas,
kriteria hasil: intensitas nyeri
Tingkat Nyeri (L. 2. Identifikasi respon non
08066) verbal
1. Keluhan nyeri 3. Berikan teknik
menurun nonfarmakologis untuk
2. Meringis menurun mengurangi rasa nyeri
3. Sikap protektif (terapi bermain)
menurun 4. Jelaskan strategi
4. Gelisah menurun meredakan nyeri
5. Kesulitan tidur 5. Kolaborasi pemberian
menurun analgetik, jika perlu
6. Frekuensi nadi
membaik

2. 17 Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi


Oktober intervensi (I. 14539)
2020 keperawatan selama 3 1. Batasi jumlah
x 24 jam maka tingkat pengunjung
infeksi menurun 2. Berikan perawatan kulit
dengan kriteria hasil: pada area luka
Tingkat Infeksi (L. 3. Jelaskan tanda dan gejala
14137) infeksi
1. Nyeri menurun 4. Ajarkan cara mencuci
2. Kebersihan badan tangan dengan benar
meningkat 5. Ajarkan cara memeriksa
3. Nafsu makan kondisi luka atau luka
meningkat operasi
4. Kadar sel darah 6. Ajarkan mengingkatkan
putih membaik asupan nutrisi dan cairan
5. Kultur area luka
membaik
XVI. IMPLEMENTASI
Tgl/ No. Nama/
Implementasi Evaluasi
Jam Dx TTD
17 / 10 / 1 1.1. Mengidentifikasi S: ibu pasien mengatakan
2020 lokasi, karakteristik, anaknya pagi ini menangis
08.00 durasi, frekuensi, kualitas, selama 10 menit sambil
WITA intensitas nyeri memegang luka pada perutnya
O: pasien tampak menangis
selama 10 menit sambil
memegang luka pada perutnya

08.05 1 1.2. Mengidentifikasi S: Ibu pasien mengatakan


WITA respon non verbal anaknya terus menangis sambil
memegang luka pada perutnya
O: pasien tampak menangis
sambil memegang perutnya

08.10 2 2.6. Mengajarkan S: Ibu pasien mengatakan


WITA mengingkatkan asupan paham akan penjelasan
nutrisi dan cairan perawat
O: keluarga pasien tampak
kooperatif

09.00 2 1.5. Mengkolaborasikan S: Ibu pasien mengatakan tidak


WITA pemberian analgetik ada reaksi setelah anaknya
diberi obat
O: Pemberian obat Toramin 5
mg melalui oral

09.45 2 2.3. Menjelaskan tanda S: ibu pasien mengatakan


WITA dan gejala infeksi paham akan penjelasan
perawat
O: keluarga tampak kooperatif

09.50 2 2.2. Memberikan S: -


WITA perawatan kulit pada area O: Terdapat luka jahitan di
luka perut sebelah kiri, jumlah
jahitan 9, tidak ada pus, luka
tidak berbau.

09.55 2 2.5. Mengajarkan cara S: ibu pasien mengatakan akan


WITA memeriksa kondisi luka memeriksa luka pada anaknya
atau luka operasi dengan rutin
O: keluarga tampak kooperatif

10.00 2 2.4. Mengajarkan cara S: ibu pasien mengatakan


WITA mencuci tangan dengan paham akan penjelasan
benar perawat
O: keluarga tampak kooperatif

10.25 1 1.4. Menjelaskan strategi S: Ibu pasien mengatakan


WITA meredakan nyeri paham akan penjelasan
perawat
O: keluarga pasien tampak
kooperatif

10. 30 1 1.3. Memberikan teknik S: -


WITA nonfarmakologis untuk O: pasien tampak mengambil
mengurangi rasa nyeri kartu-kartu berwarna satu
(terapi bermain: persatu
mengambil kartu berwarna
bersama keluarga)
12.00 2 2.1. Membatasi jumlah S: -
WITA pengunjung O: pasien tampak ditemani
keluarganya

18 / 10 / 1 1.2. Mengidentifikasi S: ibu pasien mengatakan


2020 respon non verbal anaknya pagi ini menangis
08.00 sekitar 5 menit, kemudian
WITA kembali tenang sambil
memegang luka pada perutnya
O: pasien tampak terbaring di
tempat tidur

08.10 2 2.6. Mendorong orang tua S: Ibu pasien mengatakan


WITA agar mengingkatkan paham akan penjelasan
asupan nutrisi dan cairan perawat
anaknya O: keluarga tampak kooperatif

09.00 1 1.6. Mengkolaborasikan S: Ibu pasien mengatakan tidak


WITA pemberian analgetik ada reaksi setelah anaknya
diberi obat
O: Pemberian obat Toramin 5
mg melalui oral

09.50 2 2.2. Memberikan S: -


WITA perawatan kulit pada area O: Terdapat luka jahitan di
luka perut sebelah kiri, jumlah
jahitan 9, tidak ada pus, luka
tidak berbau.
10.00 2 2.4. Mengajurkan keluarga S: ibu pasien mengatakan akan
WITA untuk selalu mencuci melaksanakan anjuran perawat
tangan dan menjaga O: keluarga tampak kooperatif
personal hygiene pasien

10.30 1 1.3. Memberikan teknik S: -


WITA nonfarmakologis untuk O: pasien tampak tertawa saat
mengurangi rasa nyeri bermain
(terapi bermain: bermain
cilukba bersama keluarga)

12.00 2 2.1. Membatasi jumlah S: -


WITA pengunjung O: pasien tampak ditemani
oleh keluarganya

19 / 10 / 1 1.2. Mengidentifikasi S: ibu pasien mengatakan


2020 respon non verbal anaknya pagi ini menangis
08.00 sekitar 5 menit, kemudian
WITA kembali tenang sambil
memegang luka pada perutnya
O: pasien tampak tenang,
terbaring di tempat tidur

08.10 2 2.6. Mendorong orang tua S: Ibu pasien mengatakan


WITA agar mengingkatkan paham akan penjelasan
asupan nutrisi dan cairan perawat
anaknya O: keluarga tampak kooperatif
09.00 1 1.6. Mengkolaborasikan S: Ibu pasien mengatakan tidak
WITA pemberian analgetik ada reaksi setelah anaknya
diberi obat
O: Pemberian obat Toramin 5
mg melalui oral

09.50 2 2.2. Memberikan S: -


WITA perawatan kulit pada area O: Terdapat luka jahitan di
luka perut sebelah kiri, jumlah
jahitan 9, tidak ada pus, luka
tidak berbau.

10.00 2 2.4. Mengajurkan keluarga S: ibu pasien mengatakan akan


WITA untuk selalu mencuci melaksanakan anjuran perawat
tangan dan menjaga O: keluarga tampak kooperatif
personal hygiene pasien
XVII. EVALUASI
Tgl/ No.
Evaluasi Hasil TTD
Jam Dx
19/10/ 1 S: Ibu pasien mengatakan anaknya pagi ini menangis
2020 sekitar 5 menit, kemudian kembali tenang sambil
10.30 memegang luka pada perutnya
WITA O: Pasien tampak tenang terbaring di tempat tidur,
terdapat bekas luka jahit tutup kolostomi (jumlah
jahitan = 9) di abdomen sebelah kiri
A: Masalah teratasi
P: Persiapan pasien pulang, hentikan intervensi.
Obat pulang:
 Fobet 3 x 125 mg
 Toramin 3 x 5 mg
 Netromycin 2 x 50 mg
 Tricodazole 3 x 50 mg

2 S: Ibu mengatakan tidak ada tanda dan gejala infeksi


yang timbul
O: Terdapat luka jahitan di abdomen sebelah kiri,
jumlah jahitan 9, Leukosit 9,3 x 103/µL.
A: Masalah teratasi
P: Persiapan pasien pulang, hentikan intervensi.
Obat pulang:
 Fobet 3 x 125 mg
 Toramin 3 x 5 mg
 Netromycin 2 x 50 mg
 Tricodazole 3 x 50 mg
Edukasi keluarga tentang menjaga asupan nutrisi
dan personal hygiene anak

Anda mungkin juga menyukai