Anda di halaman 1dari 5

Nama :

Tingkat : 2 s1 keperawatan

Nim : 4331314201190

Mk: keperawatan anak

Kasus :

Seorang anak usia 2 tahun baru masuk di rumah sakit dengan diagnosa medis DADS, saat ini keluarga
mengeluhkan klien sering BAB sehari sudah 7 kali ,anak tampak rewel, tidak mau makan sama sekali,
, Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kongjungtiva tampak anemis, turgor kulit jelek, tampak sedang
terkulai lemas, terpasang infus 40 tts / menit s; 38 C , RR 40x menit , bb 18 kg.

No Analisa data Etiologi Masalah

1 Ds : Proses infeksi Diare


 Keluarga klien mengeluh sering
BAB
Do :
 BAB 7 kali sehari

2 Ds :- Kehilangan cairan Hipovolemia


Do : aktif
 turgor kulit jelek
 tampak sedang terkulai lemas
 terpasang infus 40 tts / menit
 s; 38 C
 BAB 7 kali sehari
 kongjungtiva tampak anemis

3 Ds:- Dehidrasi Hipertermia


Do :
 s; 38 C
 RR 40x menit

4 DS:- Faktor psikologis (mis. Risiko defisit nutrisi


DO: keengganan untuk
 Anak tidak mau makan sama sekali makan)
 bb 18 kg

5 Ds:- Gejala penyakit Gangguan rasa nyaman


Do:
 Anak tampak rewel

Luaran dan intervensi

No Dx. Luaran Intervensi


keperawatn
1 Diare Setelah dilakukan tindakan Manajemen diare
keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan ELIMINASI FEKAL Definisi
Membaik dengan Kriteria Hasil: Mengidentifikasi dan mengelola diare
dan dampaknya
 Urgency menurun
 Kosistensi feses membaik Observasi
 Frekuensi BAB membaik - identifikasi penyebab diare (mis.
 Peristaltik usus membaik Inflamasi gastrointestinal, iritasi
gastrointestinal, proses infeksi, malabar
reaksi, atas, efek obat-obatan
pemberian botol susu)
- identifikasi riwayat pemberian
makanan
- identifikasi gejala invaginasi ( mis.
Tangisan keras, kepucatan pada bayi)
- monitor warna, volume frekuensi dan
konsistensi tinja
- monitor & gejala hipovolemia (mis.
Takikardia, nadi teraba lemah, tekanan
darah turun, turgor kulit turun mukosa
mulut kering CRT menghambat BB
menurun)
- monitor iritasi dan ulserasi kulit di
daerah perianal
- monitor jumlah pengeluaran diare
- monitor keamanan penyiapan
makanan

Terapeutik
- berikan asupan cairan oral (mis.
Larutan garam gula oralit pedialyte)
- pasang jalur intravena
- berikan cairan intravena ( mis. Ringer
asesat,ringar laktet) jika perlu
- ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
- ambil sampai spesies untuk kultur,
Jika perlu

Edukasi
- anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
- anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas pedas dan mengandung
laktosa
- anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian obat
antimotilitas ( mis.papaverin ekstrak
belladona, mebeverine)
- kolaborasi pemberian obat pengeras
Peses (mis.atapugit, smektit, kaolin-
pektin
2 Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipovolemia
keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan STATUS CAIRAN Definisi
Membaik dengan Kriteria Hasil: Mengidentifikasi dan mengelola
penurunan volume cairan intravaskuler
 Perasaan lemah menurun Tindakan
 Rasa haus menurun observasi
-periksa tanda dan gejala hipovolemia
 Frekuensi nadi membaik
(mis. Frekuensi nadi meningkat, nada
 Tekanan darah membaik
teraba lemah, tekanan darah menurun,
 Tekanan nadi membaik tekanan nadi menyempit, turgor kulit
 Turgor kulit membaik menurun, membran mukosa kering,
 Jugular venous pressure volume urine turun, hematokrit
(JVP) membaik meningkat, haus, lemah)
 Hemoglobin membaik -Monitor intake dan output cairan
 Berat badan membaik Terapeutik
 Intake cairan membaik -hitung kebutuhan cairan
 Status mental membaik -Berikan posisi modified trendelenburg
 Suhu tubuh membaik -berikan asupan cairan oral
Edukasi
-anjurkan memperbanyak asupan cairan
oral
-anjurkan menghindari perubahan
posisi mendadak
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian cairan IV
isotonik (mis. NaCL, RL)
-kolaborasi pemberian cairan IV
hipotonis (mis.glukosa 2,5%, NaCl
0,4%)
-kolaborasi pemberian cairan koloid
(mis. Albumin dan plasmanate)
-kolaborasi pemberian produk darah
3 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermia
keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan TERMOREGULASI observasi
Membaik dengan Kriteria Hasil : Identifikasi penyebab hipertermia (mis.
Dehidrasi terpapar lingkungan panas
 Menggigil menurun penggunaan inkubator)
 Pucat menurun Monitor suhu tubuh
 Takipnea menurun Monitor kadar elektrolit
 Suhu tubuh membaik Monitor haluaran urine
 Suhu kulit membaik Monitor komplikasi akibat hipertermia
 Kadar glukosa tubuh
membaik Terapeutik
Sediakan lingkungan yang dingin
 Tekanan darah membaik
Longgarkan atau melepaskan pakaian
Basahi dan kipasnya permukaan tubuh
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih sering
jika mengalami hiperhidrosis (keringat
berlebihan)
Melakukan pendinginan eksternal (mis.
Selimut hipotermia atau kompres
dingin pada dahi leher dada abdomen
axilla)
Hindari pemberian antipiretik atau
aspirin
Berikan oksigen jika perlu

Edukasi
anjurkan tirah baring

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena jika perlu
4 Risiko defisit Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
nutrisi keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan STATUS NUTRISI Definisi
Membaik dengan Kriteria Hasil: - mengidentifikasi dan mengelola
asupan nutrisi yang seimbang
 Porsi makanan yang
dihabiskan meningkat Observasi
 Diare menurun - Identifikasi status nutrisi
 Berat badan membaik - Identifikasi alergi dan intoleransi
 Indeks masa tubuh (IMT) makanan
membaik - identifikasi makanan yang disukai
 Frekuensi makan membaik - identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
 Nafsu makan membaik nutrien
- identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastrik
- monitor asupan makanan
- monitor berat badan
- monitor hasil pemeriksaan
laboratorium

Terapeutik
- melakukan oral hygiene sebelum
makanan, jika perlu
- fasilitas menentukan pedoman diet
(mis. Piramida makanan)
- sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
- berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- berikan suplemen makanan, jika perlu
- hentikan pemberian makanan melalui
selang nasogastrik jika asupan oral
dapat ditoleransi

Edukasi
- anjurkan posisi duduk, jika mampu
- ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi
- kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makanan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan jika perlu
5 Gg. Rasa Setelah dilakukan tindakan Kompres dingin
nyaman keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan STATUS Observasi
KENYAMANAN Meningkat Identifikasi kontra indikasi kompres
dengan Kriteria Hasil : dingin (mis. Penurunan sensasi,
penurunan sirkulasi)
 Kesejahteraan psikologis Identifikasi kondisi kulit yang akan
meningkat dilakukan kompres dingin
 Rileks meningkat Periksa suhu alat kompres
 Keluhan tidak nyaman Monitor iritasi kulit atau kerusakan
menurun jaringan selama 5 menit pertama
 Gelisah menurun
 Lelah menurun Terapetik
 Merintih menurun Pilih metode kompres yang nyaman
dan mudah didapat (mis. Kantong
 Menangis menurun
plastik tahan air, kemasan jel beku, kain
 Pola eliminasi membaik
atau handuk)
 Pola tidur membaik Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres dingin dengan kain
pelindung jika perlu
Lakukan kompres dingin pada daerah
yang cedera
Hindari penggunaan kompres pada
jaringan yang terpapar terapi radiasi

Edukasi
Jelaskan prosedur penggunaan kompres
dingin
Anjurkan tidak menyesuaikan
pengaturan suhu secara mandiri tanpa
pemberitahuan sebelumnya
Ajarkan cara menghindari kerusakan
jaringan akibat dingin

Anda mungkin juga menyukai