Tingkat : 2 s1 keperawatan
Nim : 4331314201190
Kasus :
Seorang anak usia 2 tahun baru masuk di rumah sakit dengan diagnosa medis DADS, saat ini keluarga
mengeluhkan klien sering BAB sehari sudah 7 kali ,anak tampak rewel, tidak mau makan sama sekali,
, Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kongjungtiva tampak anemis, turgor kulit jelek, tampak sedang
terkulai lemas, terpasang infus 40 tts / menit s; 38 C , RR 40x menit , bb 18 kg.
Terapeutik
- berikan asupan cairan oral (mis.
Larutan garam gula oralit pedialyte)
- pasang jalur intravena
- berikan cairan intravena ( mis. Ringer
asesat,ringar laktet) jika perlu
- ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
- ambil sampai spesies untuk kultur,
Jika perlu
Edukasi
- anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
- anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas pedas dan mengandung
laktosa
- anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian obat
antimotilitas ( mis.papaverin ekstrak
belladona, mebeverine)
- kolaborasi pemberian obat pengeras
Peses (mis.atapugit, smektit, kaolin-
pektin
2 Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipovolemia
keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan STATUS CAIRAN Definisi
Membaik dengan Kriteria Hasil: Mengidentifikasi dan mengelola
penurunan volume cairan intravaskuler
Perasaan lemah menurun Tindakan
Rasa haus menurun observasi
-periksa tanda dan gejala hipovolemia
Frekuensi nadi membaik
(mis. Frekuensi nadi meningkat, nada
Tekanan darah membaik
teraba lemah, tekanan darah menurun,
Tekanan nadi membaik tekanan nadi menyempit, turgor kulit
Turgor kulit membaik menurun, membran mukosa kering,
Jugular venous pressure volume urine turun, hematokrit
(JVP) membaik meningkat, haus, lemah)
Hemoglobin membaik -Monitor intake dan output cairan
Berat badan membaik Terapeutik
Intake cairan membaik -hitung kebutuhan cairan
Status mental membaik -Berikan posisi modified trendelenburg
Suhu tubuh membaik -berikan asupan cairan oral
Edukasi
-anjurkan memperbanyak asupan cairan
oral
-anjurkan menghindari perubahan
posisi mendadak
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian cairan IV
isotonik (mis. NaCL, RL)
-kolaborasi pemberian cairan IV
hipotonis (mis.glukosa 2,5%, NaCl
0,4%)
-kolaborasi pemberian cairan koloid
(mis. Albumin dan plasmanate)
-kolaborasi pemberian produk darah
3 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermia
keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan TERMOREGULASI observasi
Membaik dengan Kriteria Hasil : Identifikasi penyebab hipertermia (mis.
Dehidrasi terpapar lingkungan panas
Menggigil menurun penggunaan inkubator)
Pucat menurun Monitor suhu tubuh
Takipnea menurun Monitor kadar elektrolit
Suhu tubuh membaik Monitor haluaran urine
Suhu kulit membaik Monitor komplikasi akibat hipertermia
Kadar glukosa tubuh
membaik Terapeutik
Sediakan lingkungan yang dingin
Tekanan darah membaik
Longgarkan atau melepaskan pakaian
Basahi dan kipasnya permukaan tubuh
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih sering
jika mengalami hiperhidrosis (keringat
berlebihan)
Melakukan pendinginan eksternal (mis.
Selimut hipotermia atau kompres
dingin pada dahi leher dada abdomen
axilla)
Hindari pemberian antipiretik atau
aspirin
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena jika perlu
4 Risiko defisit Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
nutrisi keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan STATUS NUTRISI Definisi
Membaik dengan Kriteria Hasil: - mengidentifikasi dan mengelola
asupan nutrisi yang seimbang
Porsi makanan yang
dihabiskan meningkat Observasi
Diare menurun - Identifikasi status nutrisi
Berat badan membaik - Identifikasi alergi dan intoleransi
Indeks masa tubuh (IMT) makanan
membaik - identifikasi makanan yang disukai
Frekuensi makan membaik - identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
Nafsu makan membaik nutrien
- identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastrik
- monitor asupan makanan
- monitor berat badan
- monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
- melakukan oral hygiene sebelum
makanan, jika perlu
- fasilitas menentukan pedoman diet
(mis. Piramida makanan)
- sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
- berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- berikan suplemen makanan, jika perlu
- hentikan pemberian makanan melalui
selang nasogastrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Edukasi
- anjurkan posisi duduk, jika mampu
- ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makanan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan jika perlu
5 Gg. Rasa Setelah dilakukan tindakan Kompres dingin
nyaman keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan STATUS Observasi
KENYAMANAN Meningkat Identifikasi kontra indikasi kompres
dengan Kriteria Hasil : dingin (mis. Penurunan sensasi,
penurunan sirkulasi)
Kesejahteraan psikologis Identifikasi kondisi kulit yang akan
meningkat dilakukan kompres dingin
Rileks meningkat Periksa suhu alat kompres
Keluhan tidak nyaman Monitor iritasi kulit atau kerusakan
menurun jaringan selama 5 menit pertama
Gelisah menurun
Lelah menurun Terapetik
Merintih menurun Pilih metode kompres yang nyaman
dan mudah didapat (mis. Kantong
Menangis menurun
plastik tahan air, kemasan jel beku, kain
Pola eliminasi membaik
atau handuk)
Pola tidur membaik Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres dingin dengan kain
pelindung jika perlu
Lakukan kompres dingin pada daerah
yang cedera
Hindari penggunaan kompres pada
jaringan yang terpapar terapi radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur penggunaan kompres
dingin
Anjurkan tidak menyesuaikan
pengaturan suhu secara mandiri tanpa
pemberitahuan sebelumnya
Ajarkan cara menghindari kerusakan
jaringan akibat dingin