Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rizki Setiawan

Nim : 433131420119002

Prodi : 3A S1 Keperawatan

Matkul : Keperawatan Kritis

1. Buatkan pathway ARDS, Gagal nafas dan status asmatikus dari browsing internet yang
kalian pahami !
Jawaban
Pathway ARDS
Pathway Gagal Napas
Pathway Asmatikus

2. Sebutkan penatalaksanaan gagal nafas, status asmatikus dan ARDS


Jawaban
Penatalaksanaan ARDS
Sindrom Distres Pernapasan Akut/Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
Terdapat tiga tujuan utama tata laksana ARDS:
1. Identifikasi dan manajemen penyebab faktor etiologis
2. Perawatan suportif yang baik
3. Mencegah komplikasi lanjut
Beberapa intervensi yang direkomendasikan dalam tata laksana ARDS berdasarkan
American Thoracic Society/European Society of Intensive Care Medicine/Society of
Critical Care Medicine antara lain adalah:
1. Posisi pronasi
2. Volume tidal rendah (4-8 ml/kg berat badan)
3. PEEP tinggi pada pasien ARDS sedang atau berat
4. Tidak menggunakan ventilator osilasi tinggi secara rutin
5. Penerapan strategi pemberian cairan, nutrisi, dan menjaga tekanan vena sentral tetap
rendah dinilai dapat mempersingkat masa pemakaian ventilasi mekanik.

Penatalaksanaan Gagal napas


Tujuan penatalaksanaan pasien dengan gagal nafas akut adalah :
- Membuat oksigenasi arteri adekuat, dengan meningkatkan perfusi jaringan
- Meniadakan penyebab dasar dari gagal nafas tersebut
Oksigenasi pada Kegagalan Oksigenasi :
- Pemberian 02: PaO2
- Nasal kanula atau masker
- FIO2 40-60%
- Ventilator
- Bronkospasme : bronkodilator
- Terapi suportif : Pertahankan Oksigenasi dan Ventilasi
- Oksigenasi pada Kegagalan Ventilasi:
 Cara sederhana dengan flow rendah
 Sasaran → PaO2 50-60 mmHg
Cara pemberian:
o Nasal kanula
o Masker (venturi mask, Face Mask NRB, RB)
o Ventilator
- Oksigenasi pada Kegagalan Oksigenasi:
• Infeksi: Antibiotika
• Retensi sputum :
• Hidrasi
• Nebulisasi
• Fisioterapi dada
• Suction/penghisapan
Penatalaksanaan Status Asmatikus
Yang dimaksud dengan penanganan atau pengobatan awal adalah :
1. Agonis ß2
2. Aminofilin i.v. 5-6 mg/kgBB
3. Kortikosteroid sistemik (hidrokortison) 100-200 mg i.v
4. O2
5. Aminofilin drips
Jika 1-2 jam setelah pengobatan respon yang terjadi adalah buruk, keadaan ini disebut
sebagai status asmatikus

3. Sebutkan terapi farmakologik dari  gagal nafas, status asmatikus dan ARDS


Jawaban
Terapi farmakologis ARDS
Tidak terdapat terapi farmakologis yang secara efektif dapat menangani ARDS,
menurunkan mortalitas, ataupun mempersingkat durasi rawat. Beberapa obat yang dapat
dipertimbangkan untuk diberikan adalah:
Analgesik atau Sedatif
nalgesik atau sedatif umumnya diberikan pada pasien yang mendapatkan ventilasi
mekanik agar lebih nyaman. Agen blokade neuromuskular umumnya dapat diberikan.
Heparin
Heparin berat molekul rendah (LMWH) enoksaparin 40 mg atau 5000 unit dalteparin atau
heparin tidak terfraksi dosisi rendah 5000 unit dapat diberikan dua kali sehari untuk
mencegah tromboemboli bila tidak terdapat kontraindikasi.
Profilaksis Stress Ulcer
Sukralfat 4x1000 mg dapat diberikan per oral atau via selang nasogastrik
(NGT), ranitidine 2x150 mg dapat diberikan per oral/NGT atau 3-4x50 mg intravena,
atau omeprazole 1x40 mg per oral/intravena/per NGT.
Terapi Farmakologis Lain
Terapi farmakologis lain seperti inhalasi nitrit oksida, glukokortikoid, surfaktan, statin,
antiinflamasi nonsteroid, salbuterol, dan antioksidan hingga saat ini masih kontroversial
dan dinilai kurang efektif.

Terapi farmakologi Status Asmatikus

1. Inhaler short-acting beta2-agonist


Inhaler dapat digunakan untuk meredakan gejala dengan cepat saat serangan asma
sedang berlangsung. Obat ini dapat membuka saluran pernapasan yang menyempit
sehingga udara dapar kembali masuk.
Kontra Indikasi
Hipersensitivitas.Tidak dapat digunakan utk mengatasi abortus yg mengancam
2. Kortikosteroid oral atau infus
Dokter akan meresepkan kortikosteroid untuk meredakan peradangan di saluran
pernapasan.
Kontraindikasi: penderita hipersensitif terhadap salah satu komponen sediaan; infeksi
herpes simpleks akut dan penyakit virus lainnya pada kornea dan konjungtiva,
tuberkulosis pada mata, penyakit jamur pada mata, trakoma, infeksi purulent akut
pada mata; otitis eksterna disertai perforasi membran pada telinga.
3. Obat antikolinergik
Obat antikolinergik, seperti ipratropium dan tiotropoium, digunakan untuk
melemaskan saluran pernapasan sehingga pasien bisa lebih mudah bernapas.

Farmakologis gagal napas

Indikasi Pemberian Terapi Oksigen :

1. Terapi oksigen diindikasikan pada orang dewasa dan anak dengan PaO2<60 mmHg
atau saturasi O2<90% pada kondisi istirahat dalam udara Sedangkan pada neonatus,
terapi oksigen diindikasikan bila PaO2<50 mmHg atau saturasi O2<88%.
2. Pasien dengan gejala klinis yang menunjukkan keadaan hipoksemia atau hipoksia
membutuhkan terapi oksigen, seperti :
- Infark miokard,
- Edema paru kardiogenik,
- Cedera paru akut,
- Acute respiratory distress syndrome (ards),
- Fibrosis paru,
- Keracunan sianida,
- Keracunan karbon monoksida, dll
3. Oksigen tambahan juga diberikan selama masa perioperatif karena pada umumnya
obat-obatan anastesi menyebabkan penurunan PaO2 sekunder akibat peningkatan
rasio ventilasi/perfusi dan penurunan kapasitas residu fungsional paru.
4. Terapi oksigen juga diberikan sebelum prosedur seperti suction trakea atau
bronkoskopi yang dapat menyebabkan desaturasi arteri. Terapi oksigen telah terbukti
memperpanjang angka harapan hidup pada pasien dengan penyakit paru obstruktif
kronik dengan PaO2 <60 mmHg.
Kontraindikasi utama terapi oksigen dengan nasal kanul adalah jalan napas yang
tersumbat, baik akibat trauma hidung, penggunaan tampon hidung, atau akibat
infeksi/inflamasi
Indikasi Pemasangan Ventilator Mekanik
Henti jantung (cardiac arrest), henti nafas (respiratory arrest), hipoksemia yang tidak
teratasi dengan pemberian oksigen non-invasif dapat menjadi indikasi pemberian
bantuan ventilator mekanik. Selain itu juga seperti kondisi saat tindakan pembedahan
dengan anestesi umum dan penurunan GCS<8. Masalah utama seperti hipoksemia,
seperti pada pasien penyakit jantung kongestif atau Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS), memerlukan perhatian yang lebih pada parameter ventilator yang
meningkatkan oksigenasi. Tetapi pada pasien hypercapnic respiratory failure, seperti
penyakit paru obstruksi kronis eksaserbasi akut, overdosis obat, atau penyakit euro-
muscular, pada umumnya memerlukan perhatian pada pelepasan ventilasi yang
adekuat.
kontraindikasi pemakaiannya:
- Trauma/luka bakar pada wajah,
- Riwayat operasi pada daerah wajah, saluran
- pernapasan bagian atas, atau saluran pencernaan
- bagian atas,
- Obstruksi saluran napas bagian atas,
- Ketidakmampuan melindungi jalan napas,
- Hipoksemia yang mengancam jiwa,
- Hemodinamik tidak stabil,
- Penyakit komorbid berat,
- Gangguan kesadaran atau agitasi,
- Muntah,
- Obstruksi usus,
- Sekresi lendir yang berlebihan,
- Konsolidasi fokal pada gambaran radiologi,
- Pneumotoraks yang belum terdrainase.

4. Sebutkan terapi diit pasien gagal nafas, status asmatikus dan ARDS


Jawaban
Diit Pasien Gagal Napas
Terapi medik gizi diberikan sesuai pedoman pada sakit kritis. Nutrisi enteral dini
diberikan dalam 48 jam perawatan di ICU. Tiga pasien dapat mencapai target energi 25-
30 kkal/kg BB, dan minimal protein 1,2 g/kg BB, sedangkan 1 pasien dengan obes I
hanya dapat mencapai energi < 70% dari kebutuhan energi total dan protein 0,6 g/kg BB.
Diit status asmatikus

Penderita asma yang mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat punya
kesempatan sembuh lebih besar daripada yang menikmati makanan yang kurang sehat,
demikian menurut penelitian terbaru.Di dalam penelitian tersebut, penderita asma akut
diminta mengonsumsi masing-masing lima gram lemak dan serat setiap hari. Kondisi
mereka kemudian dibandingkan dengan orang-orang sehat.

Diit ARDS

Pemberian nutrisi pada pasien ARDS dapat dilakukan setelah 48-72 jam mendapatkan
ventilasi mekanik.

Nutrisi dapat diberikan secara enteral via selang nasogastrik, kecuali bila terdapat
indikasi. Nutrisi yang dapat diberikan sebaiknya adalah formula rendah karbohidrat tinggi
lemak.
Pemberian nutrisi terlalu dini, kalori terlalu tinggi, atau trophic feeding sebaiknya tidak
dilakukan karena dapat meningkatkan mortalitas.

Anda mungkin juga menyukai