Anda di halaman 1dari 4

TUGAS DIAGNOSIS

Dosen pengampuh: Junaedi Yunding M.kep.,Sp.kep.MB

Diagnosis Standar Luaran Intervensi

Diare b.d iritasi Setelah dilakukan Intervensi utama


gastrointestinal di b.d intervensi keperawatan  Manajemen Diare
lembek atau cair. selama 2 jam maka  Pemantauan Cairan
fungsi gastrointestinal Tidakan:
membaik dengan Observasi
- Identifikasi penyebab diare
(mis.inflamasi gastrointertinal,
iritasi gastrointertinal, proses
infeksi, Malabsorpsi,
ansietes,stres, efek obat-obatan,
pemberian botol susu)
- Identifikasi riwayat pemberian
makanan
- Identifikasi gejala invaginasi (mis.
Tangisan keras, kepucatan pada
bayi).
- Monitor warna, volume, frekuensi,
dan konsistensi tinja.
- Monitor tanda dan gejala
hypofolemia (mis. takikardia, nadi
terasa lemah, tekanan darah turun,
turgor kulit turun, mukosa mulut
kering, CRT melambat, BB
menurun)
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit
didaerah perianal
- Monitor jumlah pengeluaran diare
- Monitor keamanan penyiapan
makanan
Terapeutik
- Berikan asupan carian oral (mis.
Larutan garam gula, oralit,
pedialyte, renalyte)
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena (mis.
Ringer asetat, ringer laktat) jika
perlu.
- Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
- Ambil sampel feses untuk kultur,
jika perlu.
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas dan
mengandung laktosa
- Anjurkan melanjutkan pemberian
ASI
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat anti
motilitas (mis. Loperamide,
difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik (mis.
Papaverin, ekstak belladonna,
mebeverine)
- Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses (mis. Atapilgit,
smektit, kaolin-pektin)
Pemantauan Cairan
Tindakan:
Observasi
- monitor frekuensi dan kekuatan
nadi
- monitor frekuensi nafas
- monitor tekanan darah
- monitor berat badan
- monitor waktu pengisian kapiler
- monitor elastisitas atau turgor kulit
- monitor jumlah warna dan berat
jenis urin
- monitor kadar albumin dan protein
total
- monitor hasil pemeriksaan serum
(misalnya asma osmolalitas serum
hematokrit, natrium-kalium,
BNM)
- monitor intake dan output cairan
- identifikasi tanda-tanda
hipovolemia (misalnya frekuensi
nadi meningkat nadi terasa lemah
tekanan darah menurun tekanan
nadi menyempit turgor kulit
menurun membran mukosa kering
volume urine menurun hematokrit
meningkat lemah konsentrasi urin
meningkat berat badan menurun
dalam waktu singkat)
- identifikasi tanda-tanda
hypervolemia (misalnya Dispnea,
adema perifer, adema anasarka,
jvp meningkat, cvp meningkat.
refleks hepatojugular positif, berat
badan menurun dalam waktu
singkat)
- identifikasi faktor risiko
ketidakseimbangan cairan
(misalnya prosedur pembedahan
mayor, trauma atau pendarahan,
luka bakar, aferesis, obstruksi
intestinal, peradangan pankreas,
penyakit ginjal dan kelenjar,
disfungsi intestinal)
Terapeutik
- atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
- dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- informasikan hasil pemantauan,
jika perlu

Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Intervensi Utama


b.d kurang kontrol intervensi  Dukungan Tidut
tidur d.d mengeluh keperawatan selama 4  Edukasi aktivitas/istirahat
sulit tidur. jam maka pola tidur Tindakan:
membaik dengan Observasi
kriteria hasil: keluhan - identifikasi pola aktivitas dan tidur
susah tidur menurun - identifikasi faktor pengganggu
tidur fisik dan atau psikologis
- identifikasi makanan dan minuman
yang mengganggu tidur (misalnya
kopi, teh, alkohol, makan
mendekati waktu tidur, minum
banyak air sebelum tidur)
- identifikasi obat tidur yang
dikonsumsi
Terapeutik
- modifikasi lingkungan (misalnya
pencahayaan, kebisingan, suhu,
matras, dan tempat tidur)
- batasi waktu tidur siang jika perlu
- fasilitasi menghilangkan stres
- sebelum tidur tetapkan jadwal
tidur
- rutin melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(misalnya pijat pengaturan posisi
terapi akupersur)
- sesuaikan jadwal pemberian obat
dan atau tindakan untuk
menunjang siklus tidur terjaga
Edukasi
- jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
- anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur anjurkan menghindari
makanan atau minuman yang
mengganggu tidur -anjurkan
penggunaan obat tidur yang tidak
mengandung supresor terhadap
tidur remang
- anjurkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap gangguan
pola tidur (misalnya psikologis,
gaya hidup, sering berubah shift
bekerja)
- ajarkan relaksasi otot-otot genetik
atau cara non farmakologi lainnya
Edukasi aktivitas/istirahat
Tindakan:
Observasi
- identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- sediakan materi dan media
pengaturan aktivitas dan istirahat
- jadwalkan pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- berikan kesempatan kepada pasien
dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
- jelaskan pentingnya melakukan
aktivitas fisik olahraga secara rutin
-anjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok, aktivitas bermain atau
aktivitas lainnya
- anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
- ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (misalnya
kelelahan, sesak nafas saat
aktivitas) -ajarkan cara
mengidentifikasi target dan jenis
aktivitas sesuai kemampuan.

Anda mungkin juga menyukai