0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan diagnosa dan intervensi keperawatan untuk dua kondisi yaitu diare dan gangguan pola tidur. Diagnosa diare adalah iritasi gastrointestinal yang disebabkan oleh makanan, sedangkan gangguan pola tidur disebabkan oleh faktor psikologis dan gaya hidup. Intervensi utamanya adalah manajemen cairan, dukungan tidur, serta edukasi tentang aktivitas dan pola makan yang sehat.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan diagnosa dan intervensi keperawatan untuk dua kondisi yaitu diare dan gangguan pola tidur. Diagnosa diare adalah iritasi gastrointestinal yang disebabkan oleh makanan, sedangkan gangguan pola tidur disebabkan oleh faktor psikologis dan gaya hidup. Intervensi utamanya adalah manajemen cairan, dukungan tidur, serta edukasi tentang aktivitas dan pola makan yang sehat.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan diagnosa dan intervensi keperawatan untuk dua kondisi yaitu diare dan gangguan pola tidur. Diagnosa diare adalah iritasi gastrointestinal yang disebabkan oleh makanan, sedangkan gangguan pola tidur disebabkan oleh faktor psikologis dan gaya hidup. Intervensi utamanya adalah manajemen cairan, dukungan tidur, serta edukasi tentang aktivitas dan pola makan yang sehat.
Diare b.d iritasi Setelah dilakukan Intervensi utama
gastrointestinal di b.d intervensi keperawatan Manajemen Diare lembek atau cair. selama 2 jam maka Pemantauan Cairan fungsi gastrointestinal Tidakan: membaik dengan Observasi - Identifikasi penyebab diare (mis.inflamasi gastrointertinal, iritasi gastrointertinal, proses infeksi, Malabsorpsi, ansietes,stres, efek obat-obatan, pemberian botol susu) - Identifikasi riwayat pemberian makanan - Identifikasi gejala invaginasi (mis. Tangisan keras, kepucatan pada bayi). - Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja. - Monitor tanda dan gejala hypofolemia (mis. takikardia, nadi terasa lemah, tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa mulut kering, CRT melambat, BB menurun) - Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah perianal - Monitor jumlah pengeluaran diare - Monitor keamanan penyiapan makanan Terapeutik - Berikan asupan carian oral (mis. Larutan garam gula, oralit, pedialyte, renalyte) - Pasang jalur intravena - Berikan cairan intravena (mis. Ringer asetat, ringer laktat) jika perlu. - Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit - Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu. Edukasi - Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap - Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan mengandung laktosa - Anjurkan melanjutkan pemberian ASI Kolaborasi - Kolaborasi pemberian obat anti motilitas (mis. Loperamide, difenoksilat) - Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis. Papaverin, ekstak belladonna, mebeverine) - Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. Atapilgit, smektit, kaolin-pektin) Pemantauan Cairan Tindakan: Observasi - monitor frekuensi dan kekuatan nadi - monitor frekuensi nafas - monitor tekanan darah - monitor berat badan - monitor waktu pengisian kapiler - monitor elastisitas atau turgor kulit - monitor jumlah warna dan berat jenis urin - monitor kadar albumin dan protein total - monitor hasil pemeriksaan serum (misalnya asma osmolalitas serum hematokrit, natrium-kalium, BNM) - monitor intake dan output cairan - identifikasi tanda-tanda hipovolemia (misalnya frekuensi nadi meningkat nadi terasa lemah tekanan darah menurun tekanan nadi menyempit turgor kulit menurun membran mukosa kering volume urine menurun hematokrit meningkat lemah konsentrasi urin meningkat berat badan menurun dalam waktu singkat) - identifikasi tanda-tanda hypervolemia (misalnya Dispnea, adema perifer, adema anasarka, jvp meningkat, cvp meningkat. refleks hepatojugular positif, berat badan menurun dalam waktu singkat) - identifikasi faktor risiko ketidakseimbangan cairan (misalnya prosedur pembedahan mayor, trauma atau pendarahan, luka bakar, aferesis, obstruksi intestinal, peradangan pankreas, penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal) Terapeutik - atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien - dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi - jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan - informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Intervensi Utama
b.d kurang kontrol intervensi Dukungan Tidut tidur d.d mengeluh keperawatan selama 4 Edukasi aktivitas/istirahat sulit tidur. jam maka pola tidur Tindakan: membaik dengan Observasi kriteria hasil: keluhan - identifikasi pola aktivitas dan tidur susah tidur menurun - identifikasi faktor pengganggu tidur fisik dan atau psikologis - identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur (misalnya kopi, teh, alkohol, makan mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur) - identifikasi obat tidur yang dikonsumsi Terapeutik - modifikasi lingkungan (misalnya pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur) - batasi waktu tidur siang jika perlu - fasilitasi menghilangkan stres - sebelum tidur tetapkan jadwal tidur - rutin melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (misalnya pijat pengaturan posisi terapi akupersur) - sesuaikan jadwal pemberian obat dan atau tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga Edukasi - jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit - anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur anjurkan menghindari makanan atau minuman yang mengganggu tidur -anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur remang - anjurkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (misalnya psikologis, gaya hidup, sering berubah shift bekerja) - ajarkan relaksasi otot-otot genetik atau cara non farmakologi lainnya Edukasi aktivitas/istirahat Tindakan: Observasi - identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Terapeutik - sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat - jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan - berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya Edukasi - jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik olahraga secara rutin -anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas lainnya - anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat - ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (misalnya kelelahan, sesak nafas saat aktivitas) -ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan.