Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DIARE

Dianjurkan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan


Medikal Bedah II

Disusun oleh :

Leni Handayani (201FK03009)

Dosen : Nur Intan Hayati Husnul K,S.Kep., Ners., M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah
laporan ini yang berjudul “Konsep Askep Pada Gangguan Sistem Pencernaan
Diare“makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan
makalah ini berkat bantuan allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu, dalam kesempatan ini penyusun menghanturkan rasa hormat dan
terimakasih kepada dosen, proses makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penyusun telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
menyelesaikan dengan baik dan penyusun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Bandung, 08 November 2021

Penulis
BAB I

ASKEP

1.1 Kasus

Ny. M datang ke UGD dengan keluhan diare selama 2 hari. Klien berumur 50
tahun, jenis kelamin perempuan, beragama islam, Pendidikan SLTA, pekerjaan
IRT, alamat Gadung 1 dan mengatakan sudah diare selama 2 hari, BAB encer
berlendir dengan frekuensi 4-5 kali setiap harinya. Menurut hasil observasi klien
mengatakan badan panas, warna dan bau feses khas. Setelah ditanya Kembali
klien mengatakan sebelumnya makan-makanan pedas. Berdasarkan pemeriksaan
fisik didapatkan tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg, N : 78×/menit, RR :
20×/menit, S : 37,5⁰C, keadaan umum lemah dan mukosa bibir kering, tugor kulit
menurun. Hasil Lab: HB:11,56 g/dl, Leukosit: 6100 /uL, Trombosit: 154,000 /uL.

1.2 Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Gadung 1
Diagnosa Medis : Gastroenteritis
b. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Klien mengatakan diare 2 hari
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sudah diare 2 hari yang lalu. Klien BAB encer,
dengan frekuensi 4-5× setiap harinya, warna dan bau khas feses. Klien
mengatakan sebelumnya mengkomsumsi makanan pedas. Klien juga
mengatakan badanya panas.
c) Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah sakit seperti ini.
d) Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit
ini
c. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 78×/menit
RR : 20×/menit
Suhu: 37,5⁰C
4. Kepala
- Wajah : Simetris
- Hidung : tidak ada secret
- Mulut : Mukosa Kering
- Telinga : simetris
5. Abdomen
- Inspeksi : bentuk perut datar
- Auskultasi: bising usus 14×/menit
- Perkusi : suara hipertimpani
- Palpasi : tidak ada pembesaran hepar
6. Ekstermitas
- Atas : jari tangan lengkap
- Bawah : jari kaki lengkap
e) Data Penunjang
a. Labolatorium
- HB :11,56 g/dl - Trombosit : 154,00/uL
- Leukosit : 6100 /uL
1.3 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah. Kep Dx. Keperawatan


1 Ds : Kehilangan Risiko Ketidak Risiko ketidak
- klien mengatakan cairan sekunder seimbangan seimbangan elektrolit
diare 2 hari. akibat diare. elektrolit. b.d kehilangan cairan
- klien mengatakan (D0037) sekunder akibat diare.
saat BAB feses klien
encer dan berlendir.
- klien mengatakan
BAB 4-5x dalam
sehari.

Do :
- konsistensi feses
cair dan berlendir
- mukosa bibir kering
- suara perut
hipertimpani
- tugor kulit menurun

2 Ds : Proses penyakit. Hipertermia Hipertermia b.d proses


- klien mengatakan (D.0130) penyakit.
badan panas.
Do :
- TD : 110/70 mmHg
- N : 78×/menit
- RR : 20×/menit
- S : 37,5⁰C

1.4 Diagnosa Keperawatan


1) Risiko ketidak seimbangan elektrolit b.d kehilangan cairan sekunder
akibat diare.
2) Hipertermia b.d proses penyakit.
1.5 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan


Keperawatan

1 Risiko ketidak Setelah dilakukan Manajemen Diare


seimbangan Tindakan Observasi
elektrolit b.d keperawatan 2x24 - Identifikasi penyebab diare
kehilangan cairan jam di harapkan - Identifikasi Riwayat pemberian
sekunder akibat BAB normal makanan
diare. Kembali dengan - Monitor warna, volume, frekuensi, dan
kriteria hasil : konsistensi tinja
1. BAB membaik - Monitor tanda dan gejala hypovolemia
2. Kebutuhan (mis. Takikardi, nadi teraba lemah,
cairan dan tekanan darah turun, turgor kulit turun,
elektrolit mukosa mulut kering, CRT melambat,
terpenuhi BB menurun)
membaik - Monitor jumlah pengeluaran diare
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral (mis.
Larutan garam gula, oralit, Pedialyte,
renalyte)
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena (mis. Ringer
asetat, ringer laktat) jika perlu
- Ambil sempel darah untuk pemeriksaan
darah lengkap dan elektrolit
- Ambil sempel feses untuk kultur, jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
- Anjurkan hindari makanan berbentuk
gas, pedas dan mengandung laktosa
Kolaborasi
- Kolaborasi Pemberian obat pengeras
feses (mis. Atapulgit, smektit, kaolin-
pektin)
(I.03101)
2 Hipertermia b.d Setelah di lakukan Manajemen hipertermia
proses penyakit. Tindakan Observasi
keperawatan 2x24 - Identifikasi penyebab hipertermia (mis,
jam di harapkan dehidrasi, terpapar lingkungan panas)
suhu tubuh normal. - Monitor suhu tubuh
Dengan kriteria - Monitor kadar elektrolit
hasil : - Monitor komplikasi akibat hipertermia
1. Suhu tubuh Terapeutik
membaik - Sediakan lingkungan yang dingin
2. Suhu kulit - Longgarkan pakaian atau lepas pakaian
tubuh membaik - Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
(l. 15506)
1.6 Implementasi

Dx. Kep Jam & Waktu Implementasi Paraf


08/11/2021 1. Mengidentifikasi penyebab diare
1 08:00 2. Memonitor warna, volume, frekuensi,
dan konsistensi tinja
08:05 3. Memonitor tanda dan gejala
hypovolemia
08:15 4. Memonitor jumlah pengeluaran diare
5. Memberikan asupan cairan oral
08:20 6. Memasang jalur intravena
7. Memberikan cairan intavena
08:30 8. Mengambil sempel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap
08:35 9. Mengambil sempel feses untuk kultur
2 08-11-2021 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia
08:10 2. Memonitor suhu
08:45 3. Memonitor kadar elektrolit
09:20 4. Mengajarkan tirah baring
5. Memberkolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena
10:00 6. Memberikan asupan cairan oral
7. Melonggarkan atau lepaskan pakaian
1 09-11-2021
08:00 1. Mengidentifikasi Riwayat pemberian
makanan
08:10 2. Memonitor warna, volume, frekuensi dan
konsistensi tinja
08:15 3. Memonitor tanda dan gejala
hypovolemia
08:30 4. Memberikan asupan cairan oral
08:35 5. Memberikan cairan intravena
6. Menganjurkan hindari makanan
berbentuk gas, pedas, dan mengandung
laktosa.
2 09-11-2021
08:05 1. Memonitor suhu
09:15 2. Memberkolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena
09:30 3. Memberikan asupan cairan oral
1.7 evaluasi

Hari/Tanggal Dx. Kep Evaluasi Paraf


Ke-1/ 08-11-2021 1 S : Klien klien mengatakan BAB 4-5x dalam
sehari.
O : - konsistensi feses cair dan berlendir
- mukosa bibir kering
- suara perut hipertimpani
- tugor kulit menurun
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2 S : Klien mengatakan badan panas
O : Suhu 37,5⁰C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Ke-2/09-11-2021 1 S : Klien mengatakan BAB sudah 1x sehari
O : - Feses sudah membaik
- mukosa bibir tidak kering
- suara perut normal
- turgor kulit normal
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 S : Klien mengatakan badan sudah tidak
panas
O : Suhu 36,5⁰C
P : Masalah teratasi
A : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai