Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT : DIARE

DISUSUN OLEH

YUNITRO IBRAHIM, S.Kep


C03119131

PRESEPTOR KLINIK TTD

PRESEPTOR AKADEMIK TTD

1. TGL.................
TANGGAL PENGUMPULAN 2. TEPAT WAKTU
3. TERLAMBAT

SARAN PRESEPTOR
KLINIK/AKADEMIK

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GORONTALO 2020
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

No. RM : -
Tanggal: -
Tempat: -
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : An. A
Tempat/ Tanggal Lahir : Gorontalo, 15 januari 2019
Umur : 14 bulan
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : islam
Pendidikan :-
Alamat : gorontalo
Suku :-
Tanggal masuk RS : 01 januari 2020
Dx Medis : Diare
Ruangan :-
Golongan darah : -
Sumber Informasi : Ibu klien

2. Identitas Keluarga

No Nama Umur (Tahun) Hubungan Status Kesehatan


1.
2.
3.
4.
5
6.
Genogram :
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis
Diare
2. Keluhan Utama
BAB 6 kali sehari.
3. Riwayat Keluhan Saat Ini
Klien dibawa oleh kedua orang tuanya kerumah sakit dengan keluhan BAB 6 kali
sehari, mengalami muntah 2 kali dan badan lemas.
4. Tindakan operasi
Tidak ada riwayat tindakan operasi.
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Sebelumnya klien tidak pernah menderita sakit seperti ini.
IV. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL-SPRITUAL
1. Riwayat Psikososial
- Tempat tinggal : Tempat tinggal klien baik

- Lingkungan rumah : Lingkungan rumah klien baik

- Hubungan antar anggota keluarga : Klien dan seluruh anggota keluarga memiliki
hubungan yang baik

- Pengasuh anak : Tidak mempunyai masalah


2. Riwayat Spritual
- Support system: Keluarga

- Kegiatan keagamaan : Klien belum bisa melakukan sholat


V. KEBUTUHAN DASAR/ POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. Nutrisi cairan dan elektrolit


- Sebelum sakit : nafsu makan klien normal 3 x sehari

- Saat sakit : perkusi hipertimpani, BAB 6 x/hari, muntah 2 kali dan badan lemas,
bising usus 45x/menit

2. Oksigenasi dan sirkulasi


- Sebelum sakit : Pernafasan Vesikuler dan tidak ada bunyi nafas tambahan
- Saat sakit : Suhu Tubuh 38 C, denyut nadi 120x/menit, respirasi 26 x/menit
3. Eliminasi :
- Sebelum sakit : klien BAB normal
- Saat sakit : klien BAB 6x sehari
4. Aktivitas dan latihan :
- Sebelum sakit : aktifitas masih dibantu keluarga
- Saat sakit : aktivitas masih dibantu keluarga dan perawat
5. Personal hygine :

- Sebelum sakit : klien mandi 2x sehari dibantu keluarga

- Saat sakit : klien dibantu keluarga

VI. PEMERIKSAAN FISIK

Hari : Tanggal: Pukul :

1. Keadaan Umum

Klien tampak lemas, kesadaran composmentis, mata terlihat cekung, mukosa bibir kering.

2. Tanda-tanda vital

Tekanan Darah : 100/60 Respirasi : 26 x/m

Nadi : 120 x/m Suhu Badan : 38 C

3. Head To toe

a) Kulit/Intigument :

Kulit sekitar anus berwarna merah

b) kepala dan rambut :

muka simetris, warna rambut hitam, kulit kepala bersih

c) kuku :

CRT >3

d) mata/penglihatan :

mata cekung.

e) hidung/penghiduan :

tidak ada ingus, tidak ada sumbatan, tidak ada lesi

f) telinga/pendengaran :

telinga bersih, tidak ada serumen, tidak ada lesi atau bengkak

g) mulut/gigi :

mukosa bibir kering

h) leher :
tidak ada pembengkakan, bentuk simetris

i) Dada :

Bentuk dada normal, frekuensi nafas 26 x/menit

j) abdomen :

perkusi hipertimpani, tidak ada pembesaran hepar, auskultasi bising usus 45x/menit

k) perineum dan genitalia :

kulit sekitar anus berwarna merah

l) ekstremitas atas/bawah :

tidak ada edema dikedua ekstremitas

4. Tindakan Keperawatan

Klien mendapatkan terapi sesuai dengan kolaborasi dengan dokter

5. Pemeriksaan Diagnostic

a. pemeriksaan laboratorium

b. pemeriksaan foto rontgen

c. EKG :

d. CT-scan :

6. Penatalaksanaan medis

1. Infus KA-En 3B 250cc/16 jam (mikro) 15 tpm

2. Injeksi ceftriaxone 2x150 mg(IV)

3. Oralit 1 bungkus (oral)

4. Vometa 3x1,5 mg(oral)

5. Paracetamol 3x125 mg (oral)


VII. IDENTIFIKASI DATA
1. Keluhan (Data Subjektif)

- Ibu klien mengeluh anaknya mengalami BAB 6 kali sehari

- Ibu klien mengatakan anak klien mengalami muntah 2 kali dan badan lemas

2. Keluhan (Data Objektif)


- Mata klien terlihat cekung

- Mukosa bibir kering

- Perkusi hipertimpani

- Bising usus 45x/menit

- Tanda-tanda vital

Tekanan Darah :- Respirasi : 26 x/m


Nadi : 120 x/m Suhu Badan : 38 0C
- Penurunan berat badan dari 9kg menjadi 8kg
- CRT >3

VIII. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKKAN DATA BERDASARKAN GANGGUAN


KEBUTUHAN
1. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan diare dibuktikan dengan
gastroenteritis
2. Hypovolemia berhubungan dengan kehilangan intake cairan ditandai dengan
membrane mukosa kering
IX. ANALISA DATA BERDASARKAN PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM
Penyakit (Diagnosa Medis) Klien :Diare
Respon Utama : Klien mengalami BAB 6 kali sehari disertai muntah 2 kali
sehari
Penyimpangan KDM

Factor makanan yang dimakan

Makanan yang tidak dapat diserap


efek BAB meningkat Tinja cair berlendir dan berulang

kehilangan cairan dan elektrolit berlebihan. Peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam
rongga usus

HIPOVOLEMIA Peningkatan isi rongga usus

Merangsang usus untuk mengeluarka cairan

Resiko
Ketidakseimbangan
Elektrolit

X. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

No Tanggal muncul masalah Masalah


1. Resiko Ketidakseimbangan elektrolit
2. Hipovolemia

XI. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan diare dibuktikan dengan
gastroenteritis
DS :
- Ibu klien mengeluh anaknya mengalami BAB 6 kali sehari

- Ibu klien mengeluh anaknya mengalami muntah 2 kali


DO :
- Klien terlihat lemas

2. Hypovolemia berhubungan dengan kehilangan intake cairan ditandai dengan membrane


mukosa kering
DS
DO
- Suhu tubuh 38 C
- Penurunan berat badan dari 9kg menjadi 8kg
- CRT >3
- Mukosa bibir kering
X. RUMUSAN PERENCANAAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


1. Resiko ketidakseimbangan elektrolit Telah dilakukan intervensi Manajemen diare
keperawatan selama 3x24 jam maka
1. Identifikasi penyebab diare
resiko ketidakseimbangan elektrolit
membaik dengan hasil : 2. Berikan asupan cairan oral
1. Membrane mukosa lembab 3. Anjurkan makanan porsi kecil
meningkat dan sering secara bertahap
2. Dehidrasi menurun 4. Pasang jalur intravena
3. Mata cekung membaik 5. Kolaborasi obat pengeras
feses
4. Berat badan membaik
Manajemen muntah
1. Identifikasi karakteristik
muntah
2. Periksa volume muntah
3. Atur posisi untuk mencegah
aspirasi
4. Anjurkan membawa kantong
plastic untuk menampung
muntah
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
2. Hipovolemia Telah dilakukan intervensi Manajemen hipovolemia
keperawatan selama 3x24 jam maka
1. Periksa tanda dan gejala
hipovolemia membaik dengan hasil :
hypovolemia
1. Berat badan meningkat
2. Monitor intake dan output
2. Perasaan lemas menurun cairan
3. Suhu tubuh membaik 3. Hitung kebutuhan cairan
4. Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
5. Kolaborasi pemberian
cairan
Pemantauan tanda vital
1. Monitor suhu tubuh
XI. CATATAN PERKEMBANGAN (IMPLEMENTASI)

NO. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Wa Tindakan Keperawatan Evaluasi


ktu
1. Resiko krtidakseimbangan elektrolit 01 mei 2020 Manajemen diare Manajemen diare :
09.00 - Mengidentifikasi penyebab diare S :
dengan hasil keracunan makanan
- Ibu Klien mengatakan
- Memberikan asupan cairan oral anaknya masih lemas
09.10
dengan hasil membaik
O:
- Menganjurkan makanan porsi
- Klien masih mengalami BAB
09.15 kecil dan sering dengan hasil
belum membaik - Kesadaran komposmentis
- Memasang jalur intravena A:
09.25
- Mengkolaborasi obat pengeras Masalah resiko ketidakseimbangan
09.30 feses dengan hasil belum
elektrolit belum teratasi
membaik
P:

Manajemen muntah Lanjutkan intervensi

09.35 - mengidentifikasi karakteristik - Memberikan asupan cairan


muntah oral

- memeriksaeriksa volume muntah - Menganjurkan makanan porsi


09.37 kecil dan sering
- mengatur posisi untuk mencegah
09.38 aspirasi - Memasang jalur intravena
09.40 - menganjurkan membawa kantong - Mengkolaborasi obat
plastic untuk menampung muntah pengeras feses

- Manajemen muntah
S:
- Ibu Klien mengatakan
anaknya masih muntah
O:
- Klien masih mengalami
muntah
A:
Masalah resiko ketidakseimbangan
elektrolit belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
- memeriksaeriksa volume
muntah
- mengatur posisi untuk
mencegah aspirasi
- menganjurkan membawa
kantong plastic untuk
menampung muntah
NO. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Wa Tindakan Keperawatan Evaluasi
ktu
2. Hipovolemia 01 mei 2020 Manajemen Hipovolemia Manajemen Hipovolemia :
09.00 - periksa tanda dan gejala hypovolemia S :
dengan hasil lemas, suhu tubuh O :
meningkat
- Klien masih mengalami gejala
- monitor intake dan output cairan hipovolemia
09.10
- hitung kebutuhan cairan dengan hasil A :
09.15
1300 ml/hari Masalah hypovolemia belum teratasi
- menganjurkan perbanyak asupan
09.25 P:
cairan oral
09.30 Lanjutkan intervensi
- kolaborasi pemberian cairan
- Periksa tanda dan gejala
hypovolemia
Pemantauan suhu tubuh
- Monitor intake dan output
09.35 - monitor suhu tubuh dengan hasil 38
cairan
C
- Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
- Kolaborasi pemberian cairan
Pemantauan suhu tubuh
S:
- Ibu Klien mengatakan
anaknya masih demam
O:
- Suhu tubuh 38 C
A:
Masalah Hipovolemia belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor suhu tubuh
NO. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Wa Tindakan Keperawatan Evaluasi
ktu
1. Resiko krtidakseimbangan elektrolit 02 mei 2020 Manajemen diare Manajemen diare :
09.00 - Memberikan asupan cairan oral S :
dengan hasil membaik
- Ibu Klien mengatakan
- Menganjurkan makanan porsi anaknya masih lemas
09.10
kecil dan sering dengan hasil
O:
belum membaik
- Klien masih mengalami BAB
09.15 - Memasang jalur intravena
dengan frekuensi berkurang
- Mengkolaborasi obat pengeras
- Kesadaran komposmentis
feses dengan hasil belum
09.25 membaik A:
09.30
Masalah resiko ketidakseimbangan
Manajemen muntah elektrolit belum teratasi
09.35 - memeriksaeriksa volume muntah
P:
- mengatur posisi untuk mencegah
Lanjutkan intervensi
09.38 aspirasi dengan hasil membaik
- Memberikan asupan cairan
- menganjurkan membawa kantong oral
09.40 plastic untuk menampung muntah
- Menganjurkan makanan porsi
- kecil dan sering
- Memasang jalur intravena
- Mengkolaborasi obat
pengeras feses
Manajemen muntah
S:
- Ibu Klien mengatakan
anaknya masih muntah tapi
sudah berkurang
O:
- Klien masih mengalami
muntah sedikit
A:
Masalah resiko ketidakseimbangan
elektrolit belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
- memeriksaeriksa volume
muntah
- mengatur posisi untuk
mencegah aspirasi
- menganjurkan membawa
kantong plastic untuk
menampung muntah
NO. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Wa Tindakan Keperawatan Evaluasi
ktu
2. Hipovolemia 02 mei 2020 Manajemen Hipovolemia Manajemen Hipovolemia :
09.00 - periksa tanda dan gejala hypovolemia S :
dengan hasil sedikit membaik O:
- monitor intake dan output cairan
- Klien masih mengalami gejala
- hitung kebutuhan cairan dengan hasil hipovolemia
09.10
1300 ml/hari A:
09.15
- menganjurkan perbanyak asupan Masalah hypovolemia belum teratasi
cairan oral
09.25 P:
- kolaborasi pemberian cairan
09.30 Lanjutkan intervensi

Pemantauan suhu tubuh - Periksa tanda dan gejala


hypovolemia
- monitor suhu tubuh dengan hasil 37.8
- Monitor intake dan output
C
cairan
- Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
- Kolaborasi pemberian cairan

Pemantauan suhu tubuh


S:
- Ibu Klien mengatakan
anaknya masih demam
O:
- Suhu tubuh 37.8 C
A:
Masalah Hipovolemia belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor suhu tubuh

NO. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Wa Tindakan Keperawatan Evaluasi


ktu
1. Resiko krtidakseimbangan elektrolit 03 mei 2020 Manajemen diare Manajemen diare :
09.00 - Memberikan asupan cairan oral S :
dengan hasil membaik
- Ibu Klien mengatakan
- Menganjurkan makanan porsi anaknya sudah membaik
09.10
kecil dan sering dengan hasil
O:
membaik
- Frekuensi BAB klien sudah
09.15 - Mengkolaborasi obat pengeras
berkurang dan membaik
feses dengan hasil membaik
- Kesadaran komposmentis
A:
Manajemen muntah
- memeriksaeriksa volume muntah Masalah resiko ketidakseimbangan
09.25
- mengatur posisi untuk mencegah elektrolit teratasi
09.30
aspirasi dengan hasil membaik P:
- menganjurkan membawa kantong Pertahankan intervensi
09.35 plastic untuk menampung muntah
Manajemen muntah
S:
- Ibu Klien mengatakan
anaknya sudah tidak muntah
O:
- Klien terlihat tidak muntah
A:
Masalah resiko ketidakseimbangan
elektrolit teratasi

P:
Pertahankan intervensi

NO. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Wa Tindakan Keperawatan Evaluasi


ktu
2. Hipovolemia 03 mei 2020 Manajemen Hipovolemia Manajemen Hipovolemia :
09.00 - periksa tanda dan gejala hypovolemia S :
dengan hasil membaik O:
- monitor intake dan output cairan
- Klien sudah tidak mengalami
- hitung kebutuhan cairan dengan hasil gejala hipovolemia
09.10
1300 ml/hari A:
09.15
- menganjurkan perbanyak asupan Masalah hypovolemia teratasi
cairan oral
09.25 P:
- kolaborasi pemberian cairan
09.30 Pertahankan intervensi

Pemantauan suhu tubuh Pemantauan suhu tubuh

- monitor suhu tubuh dengan hasil 37.2 S :


09.35 C - Ibu Klien mengatakan
anaknya sudah tidak demam
O:
- Suhu tubuh 37.2 C
A:
Masalah Hipovolemia teratasi

P:
Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai