Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER RECTUM

Di Rumah Sakit Umum Daerah Soedono Madiun

Disusun Oleh:

MUHAMAD RIZA RIFALDHI

20650214

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


2020

1. Data Demografi pasien


Nama : Tn. P Suku Bangsa : jawa
Umur : 68 th Bahasa Sehari-hari : Indonsia
Jenis Kelamin : Pria No.Register : 266769
Agama : islam Diagnosa Utama :
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :- Penanggung Jawab : Ny. G
Alamat : ponorogo Pembiayaan : BPJS

a. Riwayat kesehatan sekarang


1 bulan sebelum MRS yang 1 (13 Januari 2021), pasien disentri karena terlalu banyak makan
sambel bawang. Pasien berobat ke RS Wonosari tidak sembuh, pasien menjadi berak darah
dan berobat ke RS Sarjito obat jalan dan juga tidak sembuh. Pada tanggal 7 Sept 2012 pasien
berobat ke RS PKU dan dianjurkan MRS dengan diagnosa Ca. Recti. Sebelum operasi pasien
baru diketahui menderita DM. (sebelumnya pasien tidak pernah menderita DM). Colostomi
di lakukan tanggal 19 Desember 2020. Pasien pulang tanggal 25 Desember 2020 dengan
terpasang kateter silikon.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien menderita DM sejak 7 September 2020 terkontrol dapat obat dari RS PKU. Faktor
predisposisi cancer recti : merokok. Riwayat MRS di RS 1 x tahun 13 September 2021
dengan Ca. Recti.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit ginjal, kencing manis, darah tinggi
maupun kanker.
d. Gaya hidup
Sebelum sakit, pasien sering mengkonsumsi obat-obatan pusing, sehat tulang berganti-ganti
merk obat dan beli sendiri. Pasien riwayat merokok (membeli atau membuat sendiri dan
menanam tembakau sendiri) sejak muda. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak
menggunakan obat-obatan terlarang.
I. Pemeriksaan fisik

1. Oksigenasi
Kesadaran composmentis, tekanan darah 140/90 mmHg, suhu tubuh 36,C, pernapasan 20
x/, nadi 80 x/menit, reguler. Thoraks simetris, pergerakan simetris kiri kanan, tidak teraba
benjolan, tidak retraksi supra sternal dan retraksi intercoste. fremitus kiri = kanan, perkusi
sonor kiri kanan, suara nafas vesikuler, tidak ada ronchi dan wheezing. Pemeriksaan
jantung tidak tampak dan tidak teraba iktus cordis, Perkusi batas jantung normal. Bunyi
S1 dan S2 normal, tidak ada gallop dan murmur. capillary refill time 2 - 3 detik. Akral
hangat.
2. Nutrisi
Pasien makan bubur yang beli sendiri, lauk kadang mau kadang tidak pasien mual dan
muntah, pasien tampak pucat. Bibir ada debris, kering dan stomatitis. Perut datar dan
lemas, terdapat colostomi, bising usus normal. Hb 10,6 g/dL; Ht 40,8 %; Eritrosit 8,19
juta/L; Ureum 60 mg/dL; kreatinin darah 2,5 mg/dL. BB : 39,5 kg pasien mengalami
penuruna BB sebanyak 10%, TB : 155 cm. IMT : 16,44 (underwight)
3. Eliminasi
Pasien mengatakan urin merembes lewat colostomi,colostomy tampak bewarna
kemerahan dan mengatakan sedikit nyeri karena kateter dilepas. Pasien BAB lewat stoma
1 kali/hari. Konsistensi BAB lunak, warna kuning normal, tidak ada darah dan lendir.

4. Pemeriksaan perkemihan
Tidak teraba adanya massa pada ginjal kanan maupun kiri, tidak ada nyeri tekan pada
ginjal kanan dan kiri, vesika urinaria kosong. Hasil pemeriksaan genetalia terlihat sedikit
darah kering di orifisium uretra externa.

5. Aktifitas dan istirahat


Saat ini pasien hanya di tempat tidur semua kebutuhan dibantu istri dan anaknya Interaksi
sosial pasien dengan keluarga dan orang-orang di sekitarnya berjalan dengan baik.
Pola tidur: Selama di rumah pola tidur pasien teratur dan tidak ada gangguan tidur. Akan
tetapi pada saat di rumah sakit pasien mengaku gelisah dan mengalami gangguan tidur
karena semalam perdarahan dari kandung kemih karena kateter dilepas dan akhirnya urin
merembes lewat stoma dan terasa perih. Pasien hanya tidur 3-4 jam, dan pasien sering
terbangun.
Pola aktivitas: Semua kebutuhan Pasien dibantu oleh keluarganya, termasuk dalam
penggantian stoma bag. Pasien tidak mampu melakakukan aktivitas apapun.

6. Cairan, sirkulasi, elektrolit dan asam basa


Intake cairan infus pasien 1000 ml/hari, minum ± 800 ml, balance cairan tidak terukur
karena urin merembes. Turgor kulit baik, JVP tidak meningkat, TD 140/90 mmHg, nadi
radial kuat, akral hangat CRT 2-3 dtk, tidak ada cyanosis, edema ekstremitas kanan dan
kiri, perdarahan sedikit dari orifisium uretra externa. Tidak dilakukan pemeriksaan
elektrolit.

7. Fungsi neurologi
Kesadaran compos mentis, proses berfikir, isi pikiran, daya ingat, orientasi dalam kondisi
normal. Pasien dapat menceritakan perjalanan penyakitnya, dapat berkomunikasi dengan
jelas. Tidak ada tanda-tanda gejala defisit saraf kranial. Tidak ada reflek patologis.
Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah (4).

8. Fungsi endokrin
Saat pengksjisn tidak ada gejala gangguan endokrin, gula darah dalam batas normal
(tanggal 13 Januari 2021 : 120 g/dl)
Pemeriksaan penunjang
PA : tanggal 13 Januari 2021 : adenoskuamous carsinoma
Treatment
1. Kemoterapi seri II : Folfox 4 :
Hari I :

Rextaloxaci 85 x 1,4 = 119 mg drip dalam 250 dextro dalam 2 – 3 jam (21 tts)
Leucoforin 200 x 1,4 = 280 mg dalam 250 cc dextro 2 – 3 jam
Hari II
Leucoforin 200 x 1,4 = 280 mg dalam 250 cc dextro 2 – 3 jam
Curasil 400/m² :
a. Bolus IV 600
b. 900 dengan siring pump kecepatan 22 jam
Dua minggu setelah mendapat obat-obatan diatas mendapat :
Avastin 5 mg x 39,5 = 197,5 mg dalam 100 cc NaCl selama 90 menit dengan sering pump
kecepatan 1,2 ml/jam.

2. Cerevit 1 x 80 gr/100 ml
3. Ceftacidin 3 x 1 gr
4. Ranitidin 1 x 25 mg
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Keadaan pasien tampak PUCAT, kesadaran composmentis
Pemeriksaan Tanda-tanda vital (TTV)
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 60x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,7 C

Head to too
b. Wajah : kulit kepala normal, tidak ada hematoma, lesi atau kotor. Rambut mudah patah
saat dicabut, hitam tanpa uban, dan bersih.
Mata : mata klien secara umum normal, bentuk simetris, konjungtiva tampak anemis,
sklera tidak ikterik, pupil dapat merespon terhadap cahaya, palpebra normal, tidak ada
oedema. Lensa mata normal, jernih, visus mata kanan dan kiri normal. Tampak garis
kehitaman pada kelopak mata klien bagian bawah.
Hidung : Hidung klien simetris, tidak ada septum deviasi, polip, epistaksis, gangguan
indera pencium, atau secret.
Mulut : Mulut klien normal, dimana gigi klien normal, tidak ada lubang, dan tidak ada
gigi palsu. Bibir klien kering, tidak stomatitis, dan tidak sianosis. Gusi klien berwarna
merah, lidah klien tampak kotor.
Telinga : telinga klien simetris, bersih, dan tidak ada gangguan pendengaran.
Leher : leher klien normal, tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada kaku kuduk, tidak ada
hematoma, tida ada lesi.
Tenggorokan klien normal, tidak ada nyeri tekan, tidak hipremis, dan tidak ada
pembesaran tonsil.

c. . Dada : bentuk dada klien normal


Pulmo : Inspeksi : pengembangan dada simetris. Palpasi : Fremitus taktil kanan sama
dengan kiri. Perkusi : pulmo kanan dan kiri sonor. Auskultasi : vesikuler pada pulmo
kanan dan kiri
Cor : Inspeksi: ictus cordis tidak nampak. Palpasi : Ictus cordis teraba pada mid clavicula
sic 5, Perkusi : menunjukkan batas jantung normal.
Auskultasi : Bunyi jantung I (SI) di ruang intercosta V sebelah kiri, Bunyi jantung II (SII)
di ruang intercosta II sebelah kanan, Bunyi jantung III (SIII) tidak ada, murmur tidak ada.
Paru-paru
Auskultasi : Tidak ada suara nafas tambahan
d. Abdomen
Inspeksi :terdapat colostomy di abdomen kiri bawah
Palpasi: adanya nyeri pada abdomen bagian kiri bawah
Auskultasi : Terdengar adanya suara visikoler di kedua lapisan paru, suara ronchi dan wheezing
e. Genetalia : Laki-laki : normal, tidak ada perdarahan.
f. Ekstermitas
Akral dingin dan basah, CRT kembali <3 detik, GCS 345
g. Eleminasi
Urine 1000 cc/24 jam, taksiran pperdarahan feses hari ini sekitar 700 cc

Pemeriksaan penunjang
PA : tanggal 13 Januari 2021 : adenoskuamous carsinoma
Treatment
1. Kemoterapi seri II : Folfox 4 :
Hari I :

Rextaloxaci 85 x 1,4 = 119 mg drip dalam 250 dextro dalam 2 – 3 jam (21 tts)
Leucoforin 200 x 1,4 = 280 mg dalam 250 cc dextro 2 – 3 jam
Hari II
Leucoforin 200 x 1,4 = 280 mg dalam 250 cc dextro 2 – 3 jam
Curasil 400/m² :
a. Bolus IV 600
b. 900 dengan siring pump kecepatan 22 jam
Dua minggu setelah mendapat obat-obatan diatas mendapat :
Avastin 5 mg x 39,5 = 197,5 mg dalam 100 cc NaCl selama 90 menit dengan sering pump
kecepatan 1,2 ml/jam.

2. Cerevit 1 x 80 gr/100 ml
3. Ceftacidin 3 x 1 gr
4. Ranitidin 1 x 25 mg
5. ANALISA DATA

Nama : Tn.P Ruang : -

Umur : 36 tahun No.Reg : 431413


TGL KELOMPOK DATA MASALAH KEMUNGKINAN
/ PENYEBAB

JAM

4 DS Deficit nutrisi Hipermetabolisme


Janu sel kanker
ari Pasien mengatakan makan bubur
2021 yang beli sendiri

10.0 Pasien mengatakan lauk kadaang


0 dimakan daan kadang tidak
Pasien mngatakan dadanya lemas
DO
Antropometri:
BB Awal : 39,5 kg, pasien
mengalami penurunan BB 10%
Tingi badan : 150 cm
IMT = 16,44 ( underwight )
Biokimia: HB= 10,6 g/dL, HT=
40,8%, eritrosit = 8,19 juta/liter,
ureum = 60 mg/dl, kreatinin darah=
2,5 mg/dl, gula darah= 120 g/dl
C: Bibir terdapat debris kering dan
storma titis
Perut tampak datar terdapat
colostomy
D: pasien makan bubur beli sendiri,
lauk kadang mau kadang tidak

04 DS : Gangguan Perdaran dari


Jan pola tidur kandung kemih
2021 Pasien mengatakan mengalami
gangguan tidur semalam karena
10.0 semalam perdarahan dari kadung
0 kemih
DO :
Pasien tampak gelisah
Pasien tidak bisa tidur

04 DS : Resiko Efek prosedur


Janu infeksi infasif
ari Pasien mengatakan urine
NO TGL MUNCUL DIAGNOSA TGL TERATASI TTD
KEPERAWATAN

1. 19 – 01 – 2021 Deicit nutrisi b.d -


hipermetabolisme sel
kangker

2. 19 – 01 – 2021 Gangguan pola tidur b.d -


perdarahan dari kandung
kemih
3. 19 – 01 – 2021 Resiko infeksi b.d Efek
prosedur infasi
4. 19-01-2021 Intoleransi aktivitas b.d
Semua aktivitas dibantu
istri dan ananknya
5 19-01-2021 Perfusi feriver tidak
efektif b.d rupture jaringan
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTE


Dx

Deicit nutrisi b.d Tujuan : setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN NUTR


1.
hipermetabolisme sel kangker keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
1. Observasi
nutrisi terpenuhi :  Identifik
Definisi nutrisi
Porsi makanan yang dihabiskan : 3 ( sedang )
asupan nutrisi tidak cukup  Identifik
Berat badan atau IMT : 3 ( sedang ) dan intolerans
untuk memenuhi kebutuhan  Identifik
Frekuensi makanan : 3 ( sedang )
metabolisme (Tim yang disukai
Nafsu makan : 3 ( sedang )  Identifik
Pokja SDKI DPP PPNI, kebutuhan ka
Perasaan cepat kenyang : 3 ( sedang )
2017). Nutrisi kurang dari nutrient
 Identifik
kebutuhan tubuh adalah penggunaan s
keadaaan dimana individu nasogastrik
 Monitor
yang mengalami kekurangan makanan
asupan nutrisi untuk  Monitor
 Monitor
memenuhi kebutuhan pemeriksaan
metabolic (Wilkinson & 2. Terapeutik
 Lakukan
Lennox, 2005). sebelum mak
 Fasilitas
menentukan p
(mis. Piramid
 Sajikan
secara menari
yang sesuai
 Berikan
serat untuk m
konstipasi
 Berikan
tinggi kalori d
protein
 Berikan
makanan, jika
 Hentika
makan melalu
nasigastrik jik
dapat ditolera
3. Edukasi
 Anjurka
duduk, jika m
 Ajarkan
diprogramkan
4. Kolaborasi
 Kolabor
pemberian me
sebelum mak
Pereda nyeri,
jika perlu
 Kolabor
ahli gizi untuk
jumlah kalori
nutrient yang
jika perlu

Gangguan pola tidur b.d Tujuan : setelah dilakukan tindakan Manisfestasi siklus tidu
2. perdarahan dari kandung terjaga yang teratur
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
kemih
pola tidur membaik : Observasi
definisi
Keluhan sulit tidur : 3 ( sedang ) a. Identifikasi pola
Gangguan pola dan tidur
Keluhan sering terjaga : 3 ( sedang ) b. Identifikasi fact
tidur merupakan gangguan y
ang terjadi pada kualitas dan Keluhan tidak puas tidur : 3 ( sedang ) penganggu tidu
kuantitas ( fisik/psikologi
Keluhan pola tidur berubah : 3 ( sedang ) c. Identifikasi mak
waktu tidur seseorang akibat
faktor eksternal (Tim Keluhan istirahat tidak cukup : 3 ( sedang ) minuman yang
Pokja SDKI DPP PPNI, mengganggu tid
2016). Masa nifas berkaitan alcohol, makan
dengan gangguan pola tidur, mendekaati tidu
terutama segera setelah banyak sebelum
melahirkan. d. Identifikasi oba
yang dikonsum

Terapeutik
a. Modifikasi ling
( mis; pencahay
kebisingan, suh
dan tempat tidu
b. Batasi waktu tid
jika perlu
c. Fasilitasi menhi
setres sebelum
d. Tetapkan jadwa
rutin
e. Lakukan prosed
meningkatkan
kenyamanan ( m
pengaturan pos
akupresur )
f. Sesuaikan jadw
pemberian obat
tindakan untuk
menunjang sikl
terjaga
Edukasi
a. Jelaskan pentin
cukup selama s
b. Anjurkan mene
kebiasaan wakt
c. Anjurkan meng
makanan/minum
mengganggu tid
d. Anjurkan pengg
obat tidur yng t
mengandung su
terhadap tidur R
e. Ajarkan factor-
yang berkontrib
terhadap gangg
tidru ( mis; psik
gaya hidup, ser
berubah shift be
f. Anajrkan relaks
autogenic atau c
farmasi

Resiko infeksi berhubungan Tujuan : setelah dilakukan tindakan  PENCEGAHAN


3. dengan Efek prosedur infasi (I.14539)
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
Definisi glukosa derajat infeksi menurun: 1. Observa
Berisiko mengalami -demam: 3 ( sedang )
peningkatan terserang  I
-kemerahan: 3 ( sedang ) riwayat k
organisme patogenik -nyeri: 3 ( sedang )
riwayat a
-bengkak: 3 ( sedang )
 I
- kadar sel putih : 3 ( sedang ) kontraind
pemberia
 I
status im
kunjunga
pelayana

1.
2. Terapeu

 B
suntikan
bayi diba
anterolat
 D
kan infor
vaksinas
 J
imunisas
interval w
tepat

1.
3. Edukasi

 J
tujuan, m
resiko ya
jadwal d
samping
 I
imunisas
diwajibk
pemerint
 I
imunisas
melindun
penyakit
ini tidak
pemerint
 I
vaksinas
kejadian
 I
penunda
imunisas
mengula
imunisas
 I
penyedia
pekan im
nasional
menyedi
gratis

Intoleransi aktivitas b.d Tujuan : setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN ENER


4 Semua aktivitas dibantu istri dan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
ananknya  Observasi
toleransi aktifitas meningkat:  Identifk
Definisi fungsi tu
- Kemudahan dalam melakukan
adalah keterbatasan dalam mengak
gerakan fisik dari satu atau aktivitas sehari-hari: 3 ( sedang ) kelelaha
lebih ekstremitas secara  Monitor
- Kekuatan tubuh bagias atas dan
mandiri (SDKI, 2016:124). fisik dan
Berdasarkan uraian di atas, bawah: 3 ( sedang )  Monitor
seseorang yang mengalami tidur
- Keluhan lelah: 3 ( sedang )
masalah gangguan kebutuhan   Monitor
mobilitas fisik akan - Dipsnea saat aktifitas: 3 ( sedang ) ketidakn
mengalami sulit untuk selama m
Keleemahan fisik : 1 ( menurun )
melakukan aktivitas sehari- aktivitas
hari  Terapeutik
 Sediaka
nyaman
stimulus
suara, k
 Lakukan
pasif da
 Berikan
distraks
menyen
 Fasilitas
tempat t
dapat be
berjalan
 Edukasi
 Anjurka
 Anjurka
aktivitas
bertahap
 Anjurka
menghu
jika tand
kelelaha
berkuran
 Ajarkan
koping u
mengura
 Kolaborasi
 Kolabor
gizi tent
meningk
makana

Perfusi feriver tidak efektif Tujuan : setelah dilakukan tindakan PERAWATAN SIRKU
5 b.d jaringan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
1. Observasi
Definisi perfusi jaringan meningkat: 
Penurunan sirkulasi darah Warna kulit pucat : 3 ( sedang )
pada level kapiler yang dapat
Edema feriver: 3 ( sedang )
mengganggu metabolisme
tubuh. Kelemahan otot: 3 ( sedang )

Pengisiam kapiler: 3 (sedang)

2. Terapeutik



3. Edukasi

B. MANAJEMEN SEN

1. Observasi



2. Terapeutik

3. Edukasi

4. Kolaborasi

Anda mungkin juga menyukai