Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN


“SEROSIS HEPATIS”

DISUSUN OLEH:
AMALIA PUTRIDIANA (071201061)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identifikasi Klien :
1) Nama : Tn. A
2) Tempat/ Tanggal Lahir : Sijunjung, 01 Juli 1967
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Status Kawin : Kawin
5) Agama : Islam
6) Pendidikan : Tidak Sekolah
7) Pekerjaan : Petani
8) Alamat : Ungaran
9) Diagnosa Medis : Hematemesis melena ec pecah varises
esofagus ec sirosis hepatis post nekrotik stadium dekompensata +
ensefalopati hepatikum grade II + Bronkopneumonia
10) No. MR 978521

b. Identifikasi Penanggung Jawab


1) Nama : Dimas
2) Pekerjaan : Wiraswasta
3) Alamat : ungaran
4) Hubungan : Anak Kandung

c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama :
Pasien masuk RSUD melalui IGD rujukan dari RSUD Sijunjung
tanggal 13 Mei 2021 pukul 20.00 WIB dengan keluhan muntah
darah dengan frekuensi 2 kali dalam sehari ± segelas dan BAB
berwarna seperti aspal dan lengket dengan frekuensi 3x dalam sehari
semenjak 1 hari sebelum masuk RS, perut membesar semenjak 2 hari
sebelum masuk RS, batuk dan sesak nafas semenjak
2 hari sebelum masuk RS, dan pasien mengalami penurunan
kesadaran, GCS 10, meracau dan tidak komunikatif.
b) Keluhan Saat Dikaji (PQRST) :
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 mei 2021 pukul
10.00 WIB pasien sudah sadar, pasien mengeluh nyeri pada bagian
perutnya yang membesar, nyeri terasa hilang timbul dan bertambah
apabila pasien bergerak dan duduk. Pasien mengatakan nyeri dengan
skala 5-6 selama lebih kurang 2 menit dan tidak menyebar ke bagian
lain. Pasien mengatakan nafsu makannya juga menurun dan
terkadang mual. Pasien mengatakan susah untuk beraktifitas dan
susah tidur karena nyeri pada perutnya. Pasien mengeluh BABnya
masih berwarna hitam dan lengket.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien mengatakan sekitar 3 bulan yang lalu pernah dirawat di RSUD
dengan diagnosa sirosis hepatis. Pasien merupakan seorang perokok
berat, pasien sudah memiliki kebiasaan merokok semenjak usia 17
tahun. Biasanya pasien bisa menghabiskan sebungkus hingga dua
bungkus rokok setiap harinya. Pasien mengatakan sebelumnya tidak
pernah menderita penyakit hepatitis. Pasien tidak pernah mengonsumsi
alkohol, dan tidak memiliki riwayat pengobatan sebelumnya.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang pernah
menderita penyakit seperti yang dialaminya sekarang atau penyakit
hepatitis. Pasien juga mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang
menderita penyakit keturunan seperti diabetes melitus, jantung, asma,
hipertensi.

d. Pola Aktivitas sehari-hari (ADL)


1) Pola Nutrisi
Makan
- Sehat : pasien mengatakan biasanya makan 3x sehari dengan lauk
dan sayuran, pasien tidak memiliki alergi makanan.
- Sakit : pasien terpasang NGT mendapat diit mc DH 1 sebanyak 3 x
dalam sehari sebanyak 300 cc.
Minum
- Sehat : pasien mengatakan minum 6-8 gelas dalam sehari sekitar
2000 cc.
- Sakit : pasien terpasang NGT minumnya 1-2 gelas dalam sehari
sekitar 200 cc.
2) Pola Eliminasi
BAB
- Sehat : pasien mengatakan biasanya BAB 1x sehari warna gelap,
tidak lengket, konsistensi agak padat
- Sakit : pasien mengatakan BAB 2x sehari berwarna hitam, lengket,
konsistensi lunak.
BAK
- Sehat : pasien mengatakan BAK sebanyak 6-8 kali dalam sehari
berwarna kuning tidak pekat sekitar 1500 cc dalam sehari.
- Sakit : pasien BAK melalui kateter berwarna kuning pekat dengan
volume sekitar 1000 cc dalam sehari.
3) Pola Tidur dan Istirahat
- Sehat : pasien mengatakan biasanya tidur 6-8 jam dalam sehari dan
jarang tidur pada siang hari.
- Sakit : pasien mengatakan selama sakit merasa sulit tidur akibat nyeri
pada bagian perutnya dan sering terbangun di malam hari, pasien
tidur sekitar 4-5 jam dalam sehari.
4) Pola Aktivitas dan Latihan
- Sehat : pasien mengatakan biasanya dapat melakukan aktivitas
sehari-harinya tanpa dibantu.
- Sakit : pasien mengatakan sulit untuk beraktifitas dan hanya berada
di atas tempat tidur, aktivitas sehari-harinya dibantu oleh perawat dan
keluarga yang mendampingi.

e. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan kepala
I: kulit kepala bersih, tidak ada lesi, penyebaran rambut tidak merata
P: tidak teraba udem
2) Pemeriksaan wajah
I: wajah simetris kiri dan kanan, tampak pucat, dan tidak ada
lesi P: tidak ada udem
3) Pemeriksaan mata
I: konjungtiva anemis, sklera ikterik, pupil isokohor diameter 2mm/2mm
P: tidak teraba udem palpebra
4) Pemeriksaan telinga
I: simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, tidak ada cairan atau darah yang
keluar dari lubang telinga
5) Pemeriksaan hidung
I: hidung simetris, tidak ada sianosis, tidak ada pernafasan cuping
hidung, terpasang NGT
P: tidak ada nyeri tekan sinus
6) Pemeriksaan mulut dan faring
I: bibir simetris, mukosa bibir kering
7) Pemeriksaan leher
I: tidak ada pembesaran vena jugularis
P: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
8) Pemeriksaan thorak
I: simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi dinding dada
P: fremitus kiri dan kanan sama
P: sonor
A: vesikuler, ronchi +/+, wheezing -/-
9) Pemeriksaan sistem kardiovaskuler
I: ictus cordis tidak terlihat
P: ictus cordis teraba
P: pekak di batas-batas jantung
A: irama jantung reguler
10) Pemeriksaan abdomen
I: distensi abdomen, umbilicus tidak menonjol, adanya spider nevi
P: perut teraba tegang, hepar agak kenyal dan mengalami hepatomegali,
nyeri tekan (+)
P: dullness
A: bising usus normal
11) Pemeriksaan genetalia
I: genitalia bersih, dan terpasang kateter
12) Pemeriksaan integument
I: turgor kulit agak buruk, warna kulit pucat
13) Pemeriksaan anggota gerak/ ekstremitas
I: terpasang IVFD NaCl drip prosogan 2 amp pada tangan kanan, CRT >
3 detik, akral teraba dingin
P: tidak ada udem pada tangan, tetapi udem pada tungkai kanan dan kiri

f. Data Psikologis
1) Status Emosional
Pasien mampu untuk mengontrol emosinya
2) Kecemasan
Pasien terlihat agak cemas namun masih dalam batas wajar
3) Pola Koping
Koping pasien baik dan optimis penyakitnya dapat disembuhkan
4) Gaya Komunikasi
Pasien dapat mengungkapkan perasaannya dan keluhannya dengan baik
namun agak kurang dipahami
5) Konsep diri (gambaran diri, harga diri, peran, identitas, ideal diri)
Pasien merupakan seorang suami dan ayah yang dikenal baik dan
bertanggung jawab dalam keluarganya. Namun pasien agak merasa
kasihan kepada keluarganya karena harus merawatnya.

g. Data Sosial
Pasien merupakan seseorang yang senang bersosialisasi dengan orang lain.
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki hubungan yang baik dengan
pasien dan tenaga kesehatan yang ada seperti dokter dan perawat.

h. Data Spiritual
Pasien merupakan seorang muslim dan berkeyakinan bahwa Allah akan
memberikan kesembuhan kepadanya.

i. Data Penunjang
Hasil pemeriksaan hematologi tanggal 17 mei 2021
Hemoglobin : 8,7 g/dl (14-18 g/dl)
Hematokrit : 25 % (40-48 %)
Trombosit : 128.000/mm3 (150.000-400.000/mm3)
Leukosit : 11.270/mm3 (5.000-10.000/mm3)
PT : 16,2 detik (10,0 – 13,60 detik)
APTT : 44,5 detik (29,20 – 39,40 detik)

Hasil pemeriksaan hematologi tanggal 19 mei 2021


Hemoglobin : 8,8 g/dl (14-18 g/dl)
Hematokrit : 26 % (40-48 %)
Trombosit : 119.000/mm3 (150.000-400.000/mm3)
Leukosit : 11.180/mm3 (5.000-10.000/mm3)

Hasil pemeriksaan kimia klinik tanggal 14 mei 2021


Glukosa sewaktu : 96 mg/dl (<200 mg/dl)
Ureum darah : 89 mg/dl (10,0-50,0 mg/dl)
Kreatinin darah : 1,2 mg/dl (0,6-1,1 mg/dl)
Total protein : 6,2 g/dl (6,6-8,7 g/dl)
Albumin : 2,6 g/dl (3,8-5,0 g/dl)
Globulin : 3,6 g/dl (1,3-2,7 g/dl)

Hasil pemeriksaan imunologi – serologi tanggal 17 Mei 2021


HBsAg (elisa) : 18,52 (0,13)
Anti HCV : 0,26 (<1)

Hasil pemeriksaan urin tanggal 15 Mei


2021
Makroskopis
Warna : kuning
Kekeruhan : positif
BJ : 1.015 (1.003-1.030)
Ph : 6,0 (4,6-8,0)

Mikroskopis
Lekosit : 13 – 15 /LPB
Eritrosit :1–2
Silinder : negatif (negatif)
Kristal : negatif (negatif)
Epitel : positif (positif)

j. Program dan Rencana Pengobatan


Madopar 3x1
Lactulac syrup 3x2
Spinorolacton 3 x 150 mg
Propanolol 2 x 10 mg
Ceftriaxone 1 x 2 gr
M. acetyl 3 x 200 mg
Ciprofloxacim 1 x 200 mg
Pct 3 x 500 mg
Vit. K 3 x 1 amp
Sandostatin 2 amp
Tranfusi PRC 4 unit
IVFD Comafusin hepar : triofusin ( 1 : 2) 8 jam/kolf
IVFD drip prosogan dalam 500 cc Nacl 0,9 % 10 jam/ kolf
ANALISA DATA
No. Hari/Tanggal Data Fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
1. Selasa DS: Zat kimia, obat-obatan Hipovolemia
13 Juli 2021 - Pasien mengatakan golongan NSAID, alcohol
muntah darah dengan
frekuensi 2 kali dalam Kelainan esophagus,
sehari ± segelas kelainan dilambung
- Pasien mengatakan
BAB berwarna seperti Iritasi mukosa lambung
aspal dan lengket
dengan frekuensi 3x Erosi mukosa lambung,
dalam sehari mual, muntah, anoreksia,
DO: perdarahan
- Turgor kulit agak buruk
- Warna kulit pucat Hematemesis Melena
- Mukosa bibir kering
- Pasien tampak pucat Volume intravaskuler
- CRT > 3 detik menurun

Kurang volume cairan

Hipovolemia
2. Selasa DS: Zat kimia, obat-obatan Nyeri Akut
13 Juli 2021 - P: Pasien mengeluh golongan NSAID, alcohol
nyeri
- Q: nyeri terasa hilang Kelainan esophagus,
timbul dan bertambah kelainan dilambung
apabila pasien bergerak
dan duduk. Iritasi mukosa lambung
- R: Pasien mengatakan
nyeri dibagian perutnya Erosi mukosa lambung,
yang membesar, mual, muntah, anoreksia,
- S: Pasien mengatakan perdarahan
nyeri dengan skala 5-6
- T: Nyeri terasa selama Hematemesis Melena
lebih kurang 2 menit
dan tidak menyebar ke Merangsang reseptor
bagian lain. hipotalamus
DO:
- Pasein terlihat meringis Agen cedera biologis
kesakitan
- Pasien terlihat Nyeri Akut
memegang area yang
nyeri
3. Selasa DS: Zat kimia, obat-obatan Risiko Defisit
13 Juli 2021 - Pasien mengatakan golongan NSAID, alcohol Nutrisi

nafsu makannya Kelainan esophagus,


menurun kelainan dilambung

- Pasien mengatakan Iritasi mukosa lambung


mual. Erosi mukosa lambung,
mual, muntah, anoreksia,
DO:
perdarahan
- Pasien terpasang NGT
Hematemesis Melena
mendapat diit mc DH 1
sebanyak 3 x dalam sehari Intake nutrisi menurun
sebanyak 300 cc.
Risiko Defisit Nutrisi
- Mukosa bibir pasien
kering
- Akral teraba dingin
- Albumin 2,6 g/dl
- Total protein 6,2 g/dl

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (D.0023)
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
3. Risiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
(D.0032)

RENCANA KEPERAWATAN
No. Hari/Tanggal SDKI SLKI SIKI
1. Selasa Hipovolemia Status Cairan Pemantauan Cairan
13 Juli 2021 (D.0023) (L.03028) (I.03121)
Definisi: Definisi: Definisi:
Penurunan volume Kondisi volume Mengumpulkan dan
cairan intravascular, cairan intravaskuler, menganalisis data
interstisial, dan/atau interstisiel, dan/atau terkait pengaturan
intraselular. intraseluler. keseimbangan cairan.
Setelah dilakukan Tindakan
tindakan Observasi
keperawatan selama - Monitor frekuensi
3x24 jam diharapkan dan kekuatan nadi
pasien dapat - Monitor frekuensi
memenuhi kriteria nafas
hasil: - Monitor tekanan
1. Tugor kulit dari darah
skala 2 cukup - Monitor elastisitas
menurun atau tugor kulit
ditingkatkan - Monitor intake dan
menjadi skala 5 output cairan
meningkat Terapeutik
2. Perasaan lemah - Atur interval
dari skala 5 waktu pemantauan
menurun sesuai dengan
ditingkatkan kondidi pasien
menjadi skala 2 - Dokumentasikan
cukup hasil pemantauan
meningkat Edukasi
3. Membrane - Jelaskan tujuan
mukosa dari dan prosedur
skala dari skala pemantauan
cukup - Informasikan hasil
memburuk 2 pemantauan
ditingkatkan
menjadi skala 5
membaik
4. Status mental
dari skala dari
skala cukup
memburuk 2
ditingkatkan
menjadi skala 5
membaik
2. Selasa Nyeri Akut (D.0077) Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
13 Juli 2021 Definisi: (L.08066) (I.08238)
Pengalaman sensorik Definisi: Definisi:
atau emosional yang Pengalaman sensorik Mengidentifikasi dan
berkaitan dengan atau emosional yang mengelola pengalaman
kerusakan jaringan berkaitan dengan sensorik atau
actual atau fungsional, kerusakan jaringan emosional yang
dengan oset actual atau berkaitan dengan
mendadak atau lambat fungsional, dengan kerusakan jaringan atau
dan berintensitas onset mendadak atau fungsional dengan
ringan hingga berat lambat dan onset mendadak atau
yang berulang kurang berintensitas ringan lambat dan
dari 3 bulan. hingga berat dan berintensitas ringan
konstan. hingga berat dan
Setelah dilakukan konstan.
tindakan Tindakan:
keperawatan selama Observasi
3x24 jam diharapkan -0 Identifikasi lokasi,
pasien dapat karakteristik,
memenuhi kriteria durasi, frekuensi,
hasil: kualitas, intensitas
1. Keluhan nyeri nyeri
dari skala 2 -1 Identifikasi skala
cukup meningkat nyeri
diturunkan -2 Identifikasi respon
menjadi skala 5 nyeri non verbal
menurun -3 Identifikasi factor
2. Meringis dari yang memperberat
skala 2 cukup dan memperingan
meningkat nyeri
diturunkan -4 Monitor
menjadi skala 5 keberhasilan terapi
menurun komplementer
3. Gelisah dari skala yang sudah
2 cukup diberikan
meningkat Terapeutik
diturunkan -5 Berikan teknik
menjadi skala 5 nonfarmakologis
menurun untuk mengurangi
4. Kesulitan tidur rasa nyeri
dari skala 2 -6 Kontrol
cukup meningkat lingkungan yang
diturunkan memperberat rasa
menjadi skala 5 nyeri
menurun -7 Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
3. Selasa Risiko Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
13 Juli 2021 (D.0032) (L.03030) (I.03119)
Definisi: Definisi: Definisi:
Berisiko mengalami Keadekuatan asupan Mengidentifikasi dan
asupan nutrisi tidak nutrisi untuk mengelola asupan
cukup untuk memenuhi nutrisi yang seimbang.
memenuhi kebutuhan kebutuhan Tindakan
metabolism. metabolisme. Observasi
Setelah dilakukan -8 Identifikasi status
tindakan nutrisi
keperawatan selama -9 Identifikasi
3x24 jam diharapkan kebutuhan kalori
pasien dapat dan jenis nutrient
memenuhi kriteria -10 Identifikasi
hasil: perlunya
1. Diare dari skala penggunaan NGT
5 menurun di -11 Monitor asupan
tingkatkan makanan
menjadi skala 2 Terapeutik
cukup -12 Berikan makanan
meningkat tinggi kalori
2. Frekuensi -13 Berikan suplemen
makan dari makanan
skala 2 cukup Edukasi
memburuk -14 Anjurkan diet yang
ditingkatkan diprogramkan
menjadi skala 5 Kolaborasi
membaik -15 Kolaborasi
3. Nafsu makan dengan ahli gizi
dari skala 2 untuk menentukan
cukup jumlah kalori dan
memburuk jenis nutrient yang
ditingkatkan dibutuhkan.
menjadi skala 5
membaik
4. Membran
mukosa dari
skala 2 cukup
memburuk
ditingkatkan
menjadi skala 5
membaik
CATATAN KEPERAWATAN
No. Hari/Tanggal Tindakan Respon dan Hasil TTD
1. Selasa -16 Memonitor frekuensi dan DS:
13 Juli 2021 kekuatan nadi - Pasien mengatakan masih
-17 Memonitor frekuensi muntah darah dengan
nafas frekuensi 2 kali
-18 Memonitor tekanan - Pasien mengatakan BAB
darah berwarna seperti aspal dan
-19 Memonitor elastisitas lengket dengan frekuensi
atau tugor kulit 3x dalam sehari
-20 Memonitor intake dan DO:
output cairan - Turgor kulit agak buruk
- Warna kulit pucat
- Mukosa bibir kering
- Pasien tampak pucat
- CRT > 3 detik
Nadi: 98x/menit
RR: 20x/menit
TD: 130/90 mmHg
2. Selasa -0 Mengidentifikasi lokasi, DS:
13 Juli 2021 karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan sedikit
frekuensi, kualitas, nyerinya berkurang ketika
intensitas nyeri diajarkan tekanik relaksasi
-1 Mengidentifikasi skala nafas dalam
nyeri - P: Pasien mengeluh nyeri
-2 Mengidentifikasi respon Q: nyeri terasa hilang
nyeri non verbal timbul dan bertambah
-3 Mengidentifikasi factor apabila pasien bergerak
yang memperberat dan dan duduk.
memperingan nyeri R: Pasien mengatakan
-4 Memberikan teknik nyeri dibagian perutnya
nonfarmakologis untuk yang membesar,
mengurangi rasa nyeri S: Pasien mengatakan
nyeri dengan skala 5-6
T: Nyeri terasa selama
lebih kurang 2 menit dan
tidak menyebar ke bagian
lain.
DO:
- Pasein terlihat meringis
kesakitan
- Pasien terlihat memegang
area yang nyeri
- Pasien terlihat dapat
mempraktikkan selaksasi
nafas dalam dengan benar
3. Selasa -0 Mengidentifikasi DS:
13 Juli 2021 status nutrisi - Pasien mengatakan nafsu
-1 Mengidentifikasi makannya menurun
kebutuhan kalori dan
- Pasien mengatakan mual.
jenis nutrient
-2 Mengidentifikasi DO:
perlunya penggunaan - Pasien terpasang NGT
NGT mendapat diit mc DH 1
-3 Memonitor asupan sebanyak 3 x dalam sehari
makanan sebanyak 300 cc.
-4 Menganjurkan diet - Mukosa bibir pasien kering
yang diprogramkan - Akral teraba dingin
-5 - Albumin 2,6 g/dl
- Total protein 6,2 g/dl

CATATAN PERKEMBANGAN
No. Hari/Tanggal Evaluasi Hasil TTD
Dx
1. Selasa S
13 Juli 2021 - Pasien mengatakan masih muntah darah, namunsedikit
berkurang dari sebelumnya
- Pasien mengatakan masih BAB berwarna hitam dan
lengket frekuensi 3x sehari
O
- Mukosa bibir pasien kering
- Tugor kulit agak buruk
- Warna kulit pucat
- CRT > 3 detik
- Nadi: 98x/menit
- RR: 20x/menit
- TD: 130/90 mmHg
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
2. Selasa S
13 Juli 2021 - Pasien mengatakan sedikit nyerinya berkurang ketika
diajarkan tekanik relaksasi nafas dalam
- P: Pasien mengeluh nyeri
Q: Nyeri terasa hilang timbul dan bertambah apabila
pasien bergerak dan duduk.
R: Pasien mengatakan nyeri dibagian perutnya yang
membesar,
S: Pasien mengatakan nyeri dengan skala 5-6
T: Nyeri terasa selama lebih kurang 2 menit dan tidak
menyebar ke bagian lain.
O
- Pasein terlihat meringis menahan nyeri
- Pasien terlihat memegang area yang nyeri
- Pasien terlihat dapat mempraktikkan selaksasi nafas
dalam dengan benar
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
3. Selasa S
13 Juli 2021 - Pasien mengatakan nafsu makannya menurun
- Pasien mengatakan mual.
O
- Pasien terpasang NGT mendapat diit mc DH 1 sebanyak
3 dalam sehari sebanyak 300 cc.
- Mukosa bibir pasien kering
- Akral teraba dingin
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
1. Rabu S
14 Juli 2021 - Pasien mengatakan masih muntah darah namun tidak
banyak
- Pasien mengatakan masih BAB berwarna hitam dan
lengket
O
- Mukosa bibir pasien kering
- Tugor kulit sedikit membaik
- Warna kulit pucat
- CRT > 3 detik
- Nadi: 100x/menit
- RR: 22x/menit
- TD: 130/80 mmHg
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
2. Rabu S
14 Juli 2021 - Pasien mengatakan ketika nyeri pasienmelakukan
relaksasi nafas dalam dan nyerinya berkurang
- P: Pasien mengeluh nyeri
Q: Nyeri terasa hilang timbul dan bertambah apabila
pasien bergerak dan duduk.
R: Pasien mengatakan nyeri dibagian perut dan tidak
menjalar
S: Pasien mengatakan nyeri dengan skala 5
T: Nyeri terasa selama lebih kurang 2 menit dan tidak
menyebar ke bagian lain.
O
- Pasein terlihat meringis menahan nyeri
- Pasien terlihat memegang area yang nyeri
- Pasien terlihat dapat mempraktikkan selaksasi nafas
dalam dengan benar
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
3. Rabu S
14 Juli 2021 - Pasien mengatakan nafsu makannya menurun
- Pasien mengatakan mual.
O
- Pasien terpasang NGT mendapat diit mc DH 1 sebanyak
3 dalam sehari sebanyak 300 cc.
- Mukosa bibir pasien kering
- Akral teraba dingin
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
1. Kamis S
15 Juli 2021 - Pasien mengatakan masih muntah darah namun tidak
sebanyak sebelumnya
- Pasien mengatakan masih BAB berwarna hitam dan
lengket namun berkurang
O
- Mukosa bibir pasien sedikit lembab
- Tugor kulit sedikit membaik
- Warna kulit pucat
- CRT > 3 detik
- Nadi: 99x/menit
- RR: 22x/menit
- TD: 120/80 mmHg
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
2. Kamis S
15 Juli 2021 - Pasien mengatakan ketika nyeri pasienmelakukan
relaksasi nafas dalam dan nyerinya berkurang
- P: Pasien mengeluh nyeri
Q: Nyeri terasa hilang timbul dan bertambah apabila
pasien bergerak dan duduk.
R: Pasien mengatakan nyeri dibagian perut dan tidak
menjalar
S: Pasien mengatakan nyeri dengan skala 4
T: Nyeri terasa selama lebih kurang 2 menit dan tidak
menyebar ke bagian lain.
O
- Ketika terasa nyeri pasein terlihat meringis menahan
nyeri
- Pasien terlihat dapat mengontrol nyerinya
- Pasien terlihat dapat mempraktikkan selaksasi nafas
dalam dengan benar
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
3. Kamis S
15 Juli 2021 - Pasien mengatakan nafsu makannya sedikit meningkat
- Pasien mengatakan mual berkurang.
O
- Pasien terpasang NGT mendapat diit mc DH 1 sebanyak
3 dalam sehari sebanyak 300 cc.
- Mukosa bibir pasien basah
- Akral teraba hangat
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai