Anda di halaman 1dari 13

Makalah Analisa Proses Interaksi

Asuhan Keperawatan Pada HALUSINASI

Dosen pembimbing : N.Esti Winayahu,Ns.,S.kep.,M.Kep.,sp.J

Disusun oleh: kelompok 4

Al-Furqon Adilla

Febrina Rahmadhani Aulia

Lina Rahmawati

Naillu Sysya’dah

Muhammdah Ricky Kosasih

S1 Ilmu Keperawatan
2016
JL. Cut Mutia Raya No. 88A, Sepanjang Jaya – Bekasi
Telp (021) 82431375, 82431376, 82431377 Fax (021) 82431374
www.stikesmedistra-indonesia.ac.id e-mail : stikesmi@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas Laporan Pendahuluan HALUSINASI, tanpa nikmat sehat yang diberikan
oleh-Nya sekiranya penulis tidak akan mampu untuk menyelesaikan makalah ini.

Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, semoga
atas ijin Allah SWT penulis dan teman-teman semua akan mendapatkan syafaatnya nanti.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan kerabat semua yang
turut serta dalam penulisan makalah ini, baik dari segi ide, kreatifitas, dan usaha. Tanpa ada bantuan
dari teman-teman semua, mungkin kelompok akan mengalami hambatan dalam penulisan makalah
ini.

kelompok menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat untuk perbaikan makalah
agar menjadi lebih bermanfaat untuk kita semua.

Kelompok 4

Bekasi, 2016
KASUS

Ny. A diantar oleh keluarganya dengan kwluhan di rumah banyak diam di kamar. Kadang
tertawa sendiri dan bicara sendiri, menangis dam marah-marah tanpa sebab. Ny A sudah
sering di rawat di RSJ, berdasarkan allo anamnesa keluarga mengatakan klien sakit sejak 3th
yang lalu karna anaknya meninggal dunia, klien beberapa minggu ini tidak minum obat karna
keluarganya merasa bosan karena harus mengantar klien karna keluarga juga sibuk dengan
urusan pekerjaan.

Kasus di atas termasuk kasus halusinasi

A. Masalah Utama:

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi penglihatan

B. DX :

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi penglihatan

Isolasi sosial :menarik diri

Koping Keluarga Tidak Efektif

Reiko perilaku kekerasan

Resiko menciderai diri sendiri


C. Faktor Predisposisi

o Faktor Perkembangan
Perkembangan akan mengalami hambatan, jika interpersonal terganggu maka
individu akan mengalami stress dan kecemasan.

o Faktor Kultural
Faktor di masyarakat dapat membuat seseorang disingkirkan dan kesepian
terhadap lingkungan.

o Faktor Biokimia
Faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan jiwa dengan adanya stress yang
berlebihan dalam tubuh seseorang akan menghasilkan suatu zat yang bersifat
halusinogen.

o Faktor Psikologi
Hubungan interpersonal yang tidak harmonis, peran ganda atau peran yang
bertentangan dapat menimbulkan kecemasan berat yang akan berakhir dengan
mengingkari terhadap kenyataan yang ada.

o Faktor Genetik
Gangguan orientasi realita pada umumnya ditemukan pada klien skizofrenia.

D. Faktor Presipitasi

Stress dan kecemasan akan cenderung meningkat apabila terjadi penurunan


stabilitas keluarga, perpisahan dengan orang tua atau orang lain yang penting, atau
diasingkan dengan orang yang dekat dengan dirinya atau dari kelompok.

Menurut Rawlin dan Heacock (1993), penyebab terjadinya halusinasi, yaitu :

o Dimensi Fisik
Halusinasi dapat terjadi pada 5 organ panca indera, halusinasi dapat disebabkan oleh
respon metabolik terhadap stress, yang akan menyebabkan terlepasnya zat
halusinogen neuro kimia. Halusinasi dapat timbul dari berbagai kondisi fisik seperti :
ketakutan yang amat sangat, obat-obatan, keracunan alkohol dan kesulitan tidur dalam
waktu yang lama.
o Dimensi Emosional
Halusinasi terjadi karena perasaan yang berlebihan yang tidak dapat diatasi, halusinasi
terjadi pada hal-hal yang menakutkan dan akan menyebabkan klien berrespon
berlebihan terhadap rasa takut tersebut.

o Dimensi Intelektual
Halusinasi dapat terjadi karena hubungan percaya dengan kenyataan yang berusaha
mengembangkan sebagai suatu cara untuk melindungi integritas dirinya yang
menunjukkan adanya penurunan fungsi ego yang memelihara kontak dengan realita
yang mungkin tidak berkembang atau lemah.

o Dimensi Spiritual
Halusinasi terjadi karena ketidakmampuan klien sebagai makluk sosial untuk
berinteraksi sehingga dapat terjadi kehilangan kontrol dalam dirinya.

o Dimensi Sosial Budaya


Hubungan interpersonal yang tidak memuaskan dapat menghasilkan halusinasi
sebagai koping yang digunakan untuk mengurangi kecemasan akibat hilangnya
kontrol dan harga diri klien yang tidak didapatkan di dalam dunia nyata.

E. Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga


a. Tujuan untuk keluarga adalah :

Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan menjadi sistem pendukung yang
efektif untuk pasien.

b. Tindakan Keperawatan
Faktor keluarga menempati hal vital dalam penanganan pasien gangguan jiwa
di rumah. Hal ini mengingat keluarga adalah support sistem terdekat dan 24 jam
bersama-sama dengan pasien. Keluarga sangat menentukan apakah pasien akan
kambuh atau tetap sehat. Keluarga yang mendukung pasien secara konsisten akan
membuat pasien mampu mempertahankan program pengobatan secara optimal.
Namun demikian jika keluarga tidak mampu merawat pasien, pasien akan kambuh
bahkan untuk memulihkannya lagi akan sangat sulit. Untuk itu Perawat harus melatih
keluarga pasien agar mampu merawat pasien gangguan jiwa di rumah.
Pendidikan kesehatan kepada keluarga dapat dilakukan melalui 3 tahap meliputi:
 Tahap I: menjelaskan tentang masalah yang dialami oleh pasien dan pentingnya peran
keluarga untuk mendukung pasien.
 Tahap II: melatih keluarga untuk merawat pasien
 Tahap III: melatih keluarga untuk merawat pasien langsung.

Informasi yang perlu disampaikan kepada keluarga meliputi:


1. Pengertian halusinasi
2. Jenis halusinasi yang dialami oleh pasien
3. Tanda dan gejala halusinasi
4. Proses terjadinya halusinasi
5. Cara merawat pasien halusinasi
a. Cara berkomunikasi
b. Pemberian obat
c. Pemberian aktivitas kepada pasien
6. Sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau
ANALISA PROSES INTERAKSI

Initial klien : Ny.A


Umur : 28 tahun
Status Interaksi ke : Ke-1 (Fase Perkenalan)
lingkungan : Di ruang VIP KEUPULA , duduk berhadapan suasana tenang
Beberapa klien lain sedang menonton TV
Deskripsi Klien : Klien mengenakan baju kembang-kembang warna orange, rambut
diurai, tidak memakai sandal
Tujuan Interaksi : Klien mampu membina hubungan saling percaya
Tgl/Jam : 15 april jam 09.00 – 09.15 WIB
Ruang : R. II (R. vip keupula)

ANALISA ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNUKASI BERPUSAT BERPUSAT RASIONAL
VERBAL NON VERBAL PADA PADA KLIEN
PERAWAT
P : Selamat pagi, P : Tersenyum Mengharap Klien menyadari Dengan
mbak.” dan menatap klien klien mau kehadiran mengucapkan
yang sedang mengawali perawat salam
duduk di ruang perkenalan diharapkan
tamu dengan perawat klien mau
berkenalan
K : Menoleh dan dengan
tersenyum pada perawat
perawat
K : Pagi. K : Klien Perawat Klien Klien mau
menjawab salam menghargai mengawali menjawab
klien percakapan salam perawat
P : Menatap klien dengan menunjukkan
dengan membalas salam klien mau
tersenyum perawat mengawali
pembicaraan
dengan
perawat.
P : Perkenalkan P: Melakukan Klien mau Dengan
nama saya lina, Sambil menatap pendekatan memulai memperkenal
saya senang klien dan secara fisik perkenalan kan diri pada
dipanggil lina tersenyum untuk dengan perawat klien
Saya mahasiswa mengulurkan membangkitkan diharapkan
tangan untuk
PSIK medistra. keakraban klien mau
berjabat tangan
Saya yang akan K: dalam interaksi berkenalan
merawat mbak Klien mengulurkan dengan
selama di rumah tangan sebagai perawat
sakit ini Nama wujud balasan
Mbak siapa? terhadap ajakan
perawat
K : Ny. A K: Klien mau Klien
Klien menatap menerima membuka diri
perawat dan perkenalan untuk
melepaskan perawat berkenalan
jabatan tangan Menatap klien atau klien
untuk tetap mulai
P: mempertahanka menerima
Perawat menatap n komunikasi hubungan
klien sambil dan meyakinkan dengan
tersenyum dan klien bahwa perawat
mendengarkan perawat ingin
dengan membantu
kesungguhan
P : Mbak senang P: Memberikan Dengan
dipanggil dengan Menatap klien perasaan menanyakan
nama apa? kemudian nyaman pada panggilan
tersenyum klien kesukaan
Memperhatikan klien
K: pertanyaan diharapkan
Diam, menatap perawat klien akan
perawat merasa
dihargai oleh
perawat
K:A K: Klien mau Klien percaya
Klien menatap membina dengan
perawat dan hubungan saling perawat
menyebutkan percaya dengan dengan mau
namanya dengan perawat menyebutkan
senang panggilan
kesenangan.
P:
Mendengarkan Dengan
jawaban klien mendengarkan
klien akan
mempertahanka
n hubungan
yang sudah
terbina
P : Bagaimana P: Menunjukkan Memberikan
perasaan mbak A Menatap mata perhatian pada kesempatan
hai ini ? klien dengan klien pada klien
tersenyum Menunjukkan untuk
K: adanya mengungkapk
Melihat perawat perhatian an
sambil menata terhadap perasaannya
duduknya pertanyaan yang sehingga klien
diajukan oleh akan merasa
perawat diperhatikan
oleh perawat
K : Baik. K: Klien mau Klien mau
Menatap perawat mengungkapkan mengungkapk
perasaannya an
P: Menunjukkan pada perawat perasaannya
Menatap klien perhatian pada pada perawat
sambil klien
mengangukkan
kepala
P : Bagaimana P: Meminta Memberikan
kalau sekarang Menatap klien persetujuan kesempatan
kita berbincang- klien pada klien
bincang untuk K: Memperhatikan untuk
lebih saling Menatap perawat pertanyaan memutuskan
mengenal. perawat tindakan
K : Boleh K: Klien Pernyataan
Klien menatap memberikan persetujuan
perawat dan persetujuan pada dari klien
menganggukkan perawat akan
kepala Meyakinkan memudahkan
klien bahwa klien dan
P: keputusan klien perawat untuk
Menatap klien, diharapkan oleh lebih saling
menunggu perawat mengenal
jawaban klien
P: P: Menunjukkan Dengan
Berapa lama kita Menatap klien tempat yang meminta
akan berbincang- sambil tangan akan digunakan persetujuan
bincang. menunjuk ruang untuk klien untuk
Bagaimana kalau tamu berbincang- Menunjukkan memilih
15 menit? bincang perhatian pada tempat akan
Dimana tempat K: perawat membuat
yang menurut Melihat ke arah klien merasa
mbak cocok? yang ditunjuk nyaman dan
Bagaimana kalau oleh perawat lebih leluasa
diruang tamu? kemudian dalam
Setuju ? menatap perawat berinteraksi
lagi dengan
perawat
K : Ya K: Menunjukkan Dengan
Klien berjalan kesediaan tanggapan
kearah ruang berinteraksi yang baik dari
tamu dengan perawat klien
Mendampingi dan menerima menunjukkan
P: klien selama keberadaan klien percaya
Membimbing interaksi perawat dengan
klien dan perawat
mengikuti klien
kearah ruang
tamu
P : Kalau boleh P: Menunjukkan Dengan
saya tahu mbak A Menatap klien perhatian pada menanyakan
rumahnya dan tersenyum klien penyebab
dimana? Dan Memperhatikan klien dibawa
Mengapa Mbak K: pertanyaan ke rumah
A sampai dibawa Menatap perawat perawat sakit akan
kemari dan sambil membantu
membetulkan perawat
tempat duduk dalam
merawat klien
K : Saya tidak K: Menunjukkan Jawaban klien
bisa tidur, saya Menatap perawat keterbukaan menunjukkan
sering melihat pada perawat bahwa klien
anak saya P: Menunjukkan merasakan
Mendengarkan perhatian pada kalau
penjelasan klien klien keadaannya
perlu
perawatan di
rumah sakit
P : Apakah Mbak P: Mempertahanka Mengarahkan
T tahu sekarang Menatap klien n kontak dengan klien terhadap
berada dimana? klien orientasi
Siapa yang K: Klien tempat dan
membawa Mbak Melihat sekeliling memastikan waktu
T kemari? Dan kemudian keberadaannya
sejak kapan Mak menatap perawat
A disini ? lagi
K: K: Klien beusaha Klien
Di rumah sakit. Klien menjawab mengingat orientasi
Kalau tidak salah sambil menatap peristiwa yang terhadap
yang membawa perawat dan dialaminya tempat, waktu
bapak,ibu dan tampak
suami Hari Jumat mengingat Menunjukkan
sesuatu perhatian pada
klien
P:
Mendengarkan
jawaban klien dan
menganggukkan
kepala

P: P: Menunjukkan Menunjukkan Mengetahui


Saya senang Menatap klien rasa senang perhatian pada perasaan klien
sekali Mbak A dan tersenyum setelah perawat setelah
mau berkenalan pada klien sambil berinteraksi berbincang-
dengan saya. melihat jam dengan klien bincang
Bagaimana K: dan meyakinkan membantu
perasaan Mbak A Mendengarkan bahwa waktu perawat untuk
setelah kita ucapan perawat, yang telah mengadakan
berbincang- menatap perawat disepakati telah kontrak
bincang selama berakhir selanjutnya
kurang lebih 15 dengan klien
menit
K: K: Menunjukkan Ungkapan
Senang sekali Menatap perawat rasa senang rasa senang
dan tersenyum setelah klien akan
berinteraksi semakin
Menunjukkan dengan perawat membuat
P: perhatian pada klien percaya
Tersenyum pada klien dan rasa pada perawat
klien senang setelah
berinteraksi
dengan klien
P: P: Pertanyaan yang Kontrak
Mbak A tadi Menatap klien disampaikan dengan klien
mengatakan dan berbicara akan lebih akan
kalau Mbak A dengan pelan dan mudah diterima Klien meningkatkan
seperti melihat jelas oleh klien memperhatikan kepercayaan
anak mba yang pertanyaan klien pada
sudah meninggal. perawat perawat
Bagaimana kalau K:
besok kita Menatap perawat
berbincang-
bincang lagi
tentang sesuatu
yang mba lihat,
seperti mba
melihat anak mba
yang sudah
meninggal ?
Waktu dan
tempat sama
disini. Setuju ?
K : Ya K: Klien setuju Persetujuan
Menatap perawat dengan kontrak yang telah
dan yang diajukan disampaikan
menganggukan oleh perawat klien akan
kepala Menunjukkan memudahkan
rasa lega karena perawat
P: klien mau dalam
Menatap klien berbincang- berinteraksi
dan bernafas lega bincang lagi dengan klien
dengan perawat

P : Terima kasih P: Mengakhiri Ucapan


karena Mbak A Menatap klien pembicaraan terima kasih
sudah mau sambil menjabat dengan pada klien
berbincang- tangan klien bersahabat akan
bincang dengan Menunjukkan meningkatkan
saya. Sampai K: perhatian pada kepercayaan
bertemu besok Membalas jabatan perawat klien pada
pagi. Mbak A tangan perawat perawat
mau tidur? dan menatap
perawat

K: K: Mengucapkan Klien menerima Jawaban klien


Ya Menatap selamat tinggal perpisahan menunjukkan
kepergian perawat pada klien dengan perawat keterbukaan
dan menuju klien pada
kamar mau tidur perawat

P:
Meninggalkan
klien sambil
melambaikan
tangan
DAFTAR PUSTAKA
Antonim. 2008. Askep Halusinasi. Dimuat dalam http://augusfarly.wordpress.com/2008/08/21/askep-
halusinasi/. (Diakses : 8 Agustus 2012)
Anonim. 2009. Askep dengan Halusinasi. Dimuat dalam http://aggregator.perawat.web.id [Diakses : 15
Oktober 2011]
Anonim. 2008. Halusinasi . Dimuat dalam. http://harnawatiaj.wordpress.com/ [Diakses : 15 Oktober
2011]
Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : Salemba Medika
Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .
Keliat Budi Ana. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi I. Jakarta : EGC
Nita Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat. Jakarta:
Salemba Medika.
Rasmun, (2001). Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga. Konsep,
Teori, Asuhan Keperawatan dan Analisa Proses Interaksi (API). Jakarta : fajar Interpratama.

Anda mungkin juga menyukai