Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

1. BAGUS PRASTYO (P07120419041)


2. DESQIYA QATRUNNADA (P07120419043)
3. MINDRATU (P07120419052)
4. NUR AINI MUFIDA (P07120419057)

TINGKAT II B

i
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROGRAM PROFESI
KEPERAWATAN
T.A. 2020/2021

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha
Esa. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER”. Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pengajar yang
telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa mnyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusun, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga
laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Mataram, 9 September 2020

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................,...........ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................,........2
C. Tujuan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Sistem Kardiovaskuler.................................................................3
a. Jantung............................................................................................................3
b. Pembuluh darah...............................................................................................9
B. Pemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskuler........................................................14
a. Inspeksi.........................................................................................................14
b. Palpasi...........................................................................................................15
c. Perkusi...........................................................................................................17
d. Auskultasi.....................................................................................................17

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................................22
B. Saran.................................................................................................................22

iii
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

      Mahluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem


jaringan dan organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan
serta manfaat tertentu bagi mahluk hidup.  Salah satu sistem yang ada pada mahluk
hidup yaitu sistem kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem kardiovaskuler adalah
untuk memberi oksigen ke setiap sel tubuh. Sistem kardivaskuler terdiri dari jantung
sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak di tengah toraks, dan jantung
menempati rongga antara paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz).
Berat jantung di pengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan. Selain itu kebiasaan
latihan fisik dan penyakit jantung juga mempengaruhi berat dari jantung. Fungsi
jantung adalah untuk memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi
lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
      Sebenarnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak disebelah kanan dan
kiri. Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru melalui arteri
pulonali, dan keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan kebagian tubuh lain
melalui aorta. Kedua pompa itu menyemburkan darah secara bersamaan dengan
kecepatan keluaran yang sama. Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi
dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama kontraksi otot (sistolik), kamar jantung
menjadi lebih kecil karena darah disemburkan keluar. Selama relaksasi otot dinding
jantung (diastolik), kamar jantung akan terisi darah sebagai persiapan untuk
penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal berdetak sekitar 60-80 kali per
menit, menyemburkan sekitar 70mL darah dari kedua ventrikel per detakan, dan
keluaran totalnya sekitar 5 L/menit.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar sistem kardiovaskuler?
2. Apa saja pemeriksaan fisik sisiter kardiovaskuler?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar sistem kardiovaskuler.
2. Untuk mengetahui pemeriksaan fisik pada sistem kardiovaskuler.

2
BAB II
PEMBAHASAN

   A.   KONSEP DASAR SISTEM KARDIOVASKULER


1. Pengertian
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem organ untuk
memindahkan zat (nutrien seperti asam amino dan elektrolit, hormon, sel darah
dll) dari dan menuju sel-sel tubuh manusia. Sistem ini juga menolong stabilisasi
suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis / keseimbangan).
Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah,
sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem
peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan
pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam
tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Sistem kardiovaskular terdiri dari Jantung, Pembuluh Darah, dan Saluran
Limfe.
a. Jantung
1)  Pengertian
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga-
rongga, organ berotot yang memompa darah lewatpembuluh darah oleh
kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan
dengan jantung, dariYunani cardia untuk jantung. Jantung  merupakan salah
satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Jantung adalah pompa berotot didalam dada yang bekerja terus
menerus tanpa henti memompa darah keseluruh tubuh, pagi dan malam dari
kelahiran sampai kematian. Jantung berkontraksi dan relax sebanyak
100.000 kali dalam sehari, dan semua pekerjaan ini memerlukan suplai darah
yang baik yang disediakan oleh pembuluh arteri koroner.
2)  Fungsi jantung

3
 Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan
membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).
 Memompa darah merah yang kaya akan oksigen dan nutrisi melalui
pembuluh besar ke seluruh tubuh. Ketika oksigen telah diserap oleh
jaringan, pembuluh vena membawa balik darah yang berwarna biru dan
mengandung sedikit sekali oksigen ke jantung.
3)   Struktur jantung
Jantung manusia terbahagi kepada 4 ruang yaitu atrium kiri, atrium
kanan, ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Terdapat sistem injap yang
menyambungkan antara ruangan yang berlainan. Otot kardium, yang
berdenyut secara automatik, membentuk dinding jantung. Sejenis membran
tahan lasak yang dikenali.
a.   Arteri Koroner
      Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang
terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang
konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang
membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung.
       Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri
utama tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan “kanan” arteri
koroner, muncul dari aorta, di dekat bagian atas jantung.
b.   Superior Vena Cava
      Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama
yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala
dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium
kanan jantung.
c.    Inferior Vena Cava
       Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama
yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan
umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan
jantung.

4
d.   Aorta              
      Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah
kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya
oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.
e.   Pulmonary Artery
      Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari
ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa
semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk
mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari
jantung.
f.     Pulmonary Vein
       Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya
dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua
urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk
mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke
jantung.
g.   Atrium Kanan
      Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena
kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki
dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang
menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara
yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan
atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah
de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan.
h.   Ventrikel Kanan
       Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium
kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk
mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak.
Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru
terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke

5
atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke
arteri pulmonalis menuju paru-paru.
i.     Atrium Kiri
       Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena
paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui
atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
j.     Ventrikel Kiri
       Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai
kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup
aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak
ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan
katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan
katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke
seluruh tubuh.
k.   Otot Papiler
      Otot-otot papiler melampirkan ke bagian bawah dinding bagian dalam
ventrikel. Mereka menyambung ke korda tendinea, yang melekat pada
katup trikuspid dalam ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri.
Kontraksi otot-otot papiler membuka katup-katup ini. Ketika otot papiler
santai, katup-katup dekat.
l.  Katup trikuspid
      Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan.
Ini membuka untuk memungkinkan darah de-oksigen dikumpulkan di
atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan. Ini menutup sebagai kontrak
ventrikel kanan, mencegah darah dari kembali ke atrium kanan; demikian,
memaksanya untuk keluar melalui katup paru ke arteri paru-paru.
m.   Mitral Valve
       Katup mitral memisahkan atrium kiri dari ventrikel kiri. Ini membuka
untuk memungkinkan darah beroksigen dikumpulkan di atrium kiri

6
mengalir ke ventrikel kiri. Ini menutup sebagai kontrak ventrikel kiri,
mencegah darah dari kembali ke atrium kiri; demikian, memaksanya untuk
keluar melalui katup aorta ke dalam aorta.
n.   Pulmonary Valve
       Katup paru memisahkan ventrikel kanan dari arteri paru-paru. Sebagai
kontrak ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah de-oksigen
dikumpulkan di ventrikel kanan mengalir ke paru-paru. Ini menutup
sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.
o.   Katup aorta
     Katup aorta memisahkan ventrikel kiri dari aorta. Sebagai kontrak
ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah beroksigen
dikumpulkan di ventrikel kiri mengalir ke seluruh tubuh. Ini menutup
sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.
4)   Ruang Jantung
Jantung terdiri dari empat ruang, dua ruang berdinding tipis disebut atrium
dan dua ruang berdinding tebal disebut ventrikel.
1.   Atrium
 Atrium kanan. Berfungsi menampung darah yang rendah oksigen
dari seluruh tubuh yang mengalir dari vena kava superior dan
inferior serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri.
Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke
paru-paru.
 Atrium kiri. Berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari
paru-paru melalui empat buah vena pulmonalis. Kemudian darah
mengalir ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh melalui
aorta.
2. Ventrikel
 Ventrikel kanan. Berfungsi memompakan darah dari atrium kanan
ke paru-paru melalui vena pulmonalis.

7
 Ventrikel kiri. Berfungsi memompakan darah yang kaya oksigen
dari atrium kiri ke seluruh tubuh melalui  aorta.

5)    Katup-katup Jantung
Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan ada katup yang
memisahkan keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri
dan ventrikel kiri juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral/
bikuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka
dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel.
1.     Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju
ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran
darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun
katup.
2.     Katup pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam
ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang
menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan
jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat
katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel
kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga
memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri
pulmonalis.
3.  Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium
kiri menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup
pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
4.    Katup Aorta

8
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta.
Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga
darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada
saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali
kedalam ventrikel kiri.

b.   Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi
mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan
vena, juga disebut demikian karena mereka membawa darah keluar atau masuk ke
jantung. Kerja pembuluh darah membantu jantung tuk mengedarkan sel darah
merah atau eritrosit ke seluruh tubuh.dan mengedarkan sarimakanan, oksigen dan
membawa keluar karbon dioksida.

1)    Pembuluh nadi (arteri)


Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung.. Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali pulmonalis yang
membawa darah menuju paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Arteri
terbesar yang ada dalam tubuh adalah aorta, yang keluar langsung dari ventrikel
kiri jantung.
Penggambaran sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi
pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada
pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk
ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung
berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan
tensimeter atau sfigmomanometer.         
  Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
a.    Arteri pulmonaris
Membawa darah - yang kotor mengandung banyak karbondioksida sehingga
warnanya kebiru-biruan – dari bilik kanan ke paru-paru. Di paru-paru

9
karbondioksida tersebut akan ditukar dengan oksigen sehingga darah yang
kotor menjadi segar kaya oksigen berwarna merah cerah- kembali ke jantung
melalu vena pulmonalis menuju atrium kiri, yang kemudian akan masuk ke
dalam ventrikel kiri. Jadi arteri pulmonalis ini membawa darah ke paru dalam
rangka difusi respirasi, bukan untuk menghidupi paru.
b.    Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh
kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
c. Arteriol    
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh
kapiler.
d.   Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya
pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler
adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan
cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh
nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang
pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler
sangat halus dan berdinding tipis.

2)   Pembuluh balik (vena) 


Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak
elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai
katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu
arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung.
Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh,
pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang
disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan.

10
Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui
vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi,
darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali
vena pulmonalis.

a)   Vena cava
Vena Cava adalah vena utama dalam tubuh yang membawa darah yang banyak
mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota tubuh bawah ke serambi
kanan. Darah ini mengandung CO2 karena darah yang dikandung merupakan
darah yang telah melewati sistem oksidasi (pembakaran).
Vena cava terdiri dari 2 bagian yaitu :
•   Vena Cava Inferior
     Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah pembuluh darah yang
menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah yang dibawa oleh pembuluh
darah jenis ini mengandung banyak CO2.
•   Vena Cava Superior.
       Vena Cava Superior (pembuluh balik besar atas) adalah pembuluh darah yang
menerima darah dari kepala dan kedua tangan. Darah yang dibawa oleh
pembuluh darah ini juga mengandung banyak CO2.

b)   Vena pulmonalis


Satu-satunya vena yang tidak mengandung karbon dioksida.Vena pulmonalis,
dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua
paru-paru ke atrium kiri.

c).   Kelenjar Limfe
Sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah
meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui vena. Sebagian

11
cairan yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe, yang
merembes dalam ruang-ruang jaringan.
Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfatik yang mengalirkan
kelebihan cairan secara langsung dari ruang interstisial. Beberapa pengecualian
antara lain bagian permukaan kulit, sistem saraf pusat, bagian dalam dari saraf
perifer, endomisium otot, dan tulang.

1)    Susunan
Limfe mirip dengan plasma tetapi dengan kadar protein yang lebih kecil. Kelenjar-
kelenjar limfe menambahkan limfosit pada limfe sehingga jumlah sel itu sangat
besar di dalam saluran limfe. Di dalam limfe tidak terdapat sel lain. Limfe dalam
salurannya digerakkan oleh kontraksi otot di sekitarnya dan dalam beberapa
saluran limfe yang gerakannya besar itu dibantu oleh katup. 
2)      Pembuluh limfe
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak
katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan. Pembuluh
limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri
hanya atas selapis endotelium. Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus
kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan
berbagai organ. Sejenis pembuluh limfe khusus, disebut lacteal (khilus) dijumpai
dalam vili usus kecil.

3)      Kelenjar limfe atau limfonodi


Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai di tempat-tempat
terbentuknya limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial,
thorax, abdomen, dan lipat paha.
Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran cembung dan yang cekung. Pinggiran
yang cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri dari jaringan fibrous, jaringan
otot, dan jaringan kelenjar. Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul

12
fibrous. Dari sini keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrous, yaitu trabekulae,
masuk ke dalam kelenjar dan membentuk sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi
jaringan kelenjar, yang mengandung banyak sel darah putih atau limfosit.
Pembuluh limfe aferen menembus kapsul di pinggiran yang cembung dan
menuangkan isinya ke dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda-benda
kecil daripada limfe yang banyak sekali terdapat di dalam kelenjar dan selanjutnya
campuran ini dikumpulkan pembuluh limfe eferen yang mengeluarkannya melalui
hilum. Arteri dan vena juga masuk dan keluar kelenjar melalui hilum.

4)      Saluran limfe
Terdapat dua batang saluran limfe utama, ductus thoracicus dan batang saluran
kanan. Ductus thoracicus mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali
dari bagian yang menyalurkan limfenya ke ductus limfe kanan (batang saluran
kanan).  Ductus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan
mengumpulkan limfe dari sebelah kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada
sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena yang berada di sebelah
bawah kanan leher.

    B.    PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER


Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-
kelainan dari suatu sistem atau suatu organ bagian tubuh dengan cara melihat
(inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi)

Umumnya pemeriksaan ini dilakukan secara berurutan (inspeksi, palpasi, perkusi


dan auskultasi). Khusus untuk pemeriksaan abdomen, sebaiknya auskultasi
dilakukan sebelum palpasi.

Sebelum kita melakukan pemeriksaan fisik, maka terlebih dahulu kita harus
melakukan komunikasi dokter(pemeriksa) dengan pasien (anamnesis). Kegiatan ini

13
penting sebagai awal dari pemeriksaan fisik dan dapat membantu pemeriksa dalam
mengarahkan diagnosis penyakit pada pasien. Begitu pentingnya anamnesis ini, maka
kadang-kadang belum kita lakukan pemeriksaan fisik maka diagnosis sudah dapat
diperkirakan.

Secara khusus pemeriksaan fisik kardiovaskuler dalam pelaksanaannya tidak


beda jauh dengan sistim lain yaitu secara berurutan dilakukan pemeriksaan melihat
(inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi).

Pemeriksaan fisik kardiovaskuler biasanya dimulai dengan pemeriksaan tekanan


darah dan denyut nadi . Kemudian diperiksa tekanan vena jugularis, dan akhirnya
baru pemeriksaan jantung.

Dalam pemeriksaan selanjutnya pada jantung disamping ditemukan adanya hasil


pemeriksaan normal, juga bisa kita dapati kelainan-kelainan hasil pemeriksaan fisik
yang meliputi antara lain : batas jantung yang melebar, adanya berbagai variasi
abnormal bunyi jantung dan bunyi tambahan berupa bising (murmur).

Disamping anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka pemeriksaan penunjang cukup


membantu pemeriksa dalam menegakkan diagnosis.

Pemeriksaan fisis jantung meliputi :

 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi

1.   Inspeksi
 Bentuk prekordium Pada umumnya kedua belah dada adalah simetris.
 Iktus kordis Tempat iktus kordis belum tentu dapat dilihat terutama pada
orang gemuk. Dalam keadaan normal, dengan sikap duduk, tidur terlentang

14
atau berdiri iktus terlihat di dalam ruangan interkostal V sisi kiri agak medial
dari linea midclavicularis sinistra.
 Denyut nadi pada dada
 Bagian prekordium samping sternum dapat bergerak naik turun seirama
dengan diastolic dan sistolik. Tanda ini terdapat pada ventrikel kanan yang
membesar.
 Denyutan vena
 Vena yang tampak pada dada dan punggung tidak menunjukkan denyutan.
Vena yang menunjukkan denyutan hanyalah vena jugularis interna dan
eksterna
                                                    
2.   Palpasi.
Pada palpasi jantung, telapak tangan diletakkan diatas prekordium dan
dilakukan perabaan diatas iktus kordis (apical impulse) Lokasi point of
masksimal impulse , normal terletak pada ruang sela iga (RSI) V kira-kira 1 jari
medial dari garis midklavikular (medial dari apeks anatomis). Pada bentuk dada
yang panjang dan gepeng, iktus kordis terdapat pada RSI VI medial dari garis
midklavikular, sedang pada bentuk dada yang lebih pendek lebar, letak iktus
kordis agak ke lateral. Pada keadaan normal lebar iktus kordis yang teraba adalah
1-2 cm2. Bila kekuatan volum dan kualitas jantung meningkat maka terjadi
systolic lift, systolic heaving, dan dalam keadaan ini daerah iktus kordis akan
teraba lebih melebar.Getaranan bising yang ditimbulkan dapat teraba misalnya
pada Duktus Arteriosis Persisten (DAP) kecil berupa getaran bising di sela iga
kiri sternum.
a.   Pulsasi ventrikel kiri
Pulsasi apeks dapat direkam dengan apikokardiograf.Pulsasi apeks
yang melebar teraba seperti menggelombang (apical heaving). Apical
heaving tanpa perubahan tempat ke lateral, terjadi misalnya pada beban
sistolik ventrikel kiri yang meningkat akibat stenosis aorta. Apical heaving
yang disertai peranjakan tempat ke lateral bawah, terjadi misalnya pada

15
beban diastolik ventrikel kiri yang meningkat akibat insufisiensi katub aorta.
Pembesaran ventrikel kiri dapat menyebabkan iktus kordis beranjak ke
lateral bawah. Pulsasi apeks kembar terdapat pada aneurisme apikal atau
pada kardiomiopati hipertrofi obstruktif.

b.   Pulsasi ventrikel kanan.


Area dibawah iga ke III/IV medial dari impuls apikal dekat garis
sterna kiri, normal tidak ada pulsasi. Bila ada pulsasi pada area ini,
kemungkinan disebabkan oleh kelebihan beban sistolik ventrikel kanan,
misalnya pada stenosis pulmonal atau hipertensi pulmonal. Pulsasi yang kuat
di daerah epigastrium dibawah prosesus sifoideus menunjukkan
kemungkinan adanya hipertropi dan dilatasi ventrikel kanan. Pulsasi
abnormal diatas iga ke III kanan menunjukkan kemungkinan adanya
aneurisma aorta asendens. Pulsasi sistolik pada interkostal II sebelah kiri
pada batas sternum menunjukkan adanya dilatasi arteri pulmonal.

c.   Getar jantung ( Cardiac Trill).


       Getar jantung ialah terabanya getaran yang diakibatkan oleh desir
aliranvdarah. Bising jantung adalah desiaran yang terdengar karena aliran
darah. Getar jantung di daerah prekordial adalah getaran atau vibrasi yang
teraba di daerah prekordial. Getar sistolik (systolic thrill) timbul pada fase
sistolik dan teraba bertepatan dengan terabanya impuls apikal. Getar
diastolic (diastolic thrill) timbul pada fase diastolik dan teraba sesudah
impuls apikal.Getar sistolik yang panjang pada area mitral yang melebar ke
lateral menunjukkan insufisiensi katup mitral. Getar sistolik yang pendek
dengan lokasi di daerh mitral dan bersambung kearah aorta menunjukkan
adanya stenosis katup aorta. Getar diastolik yang pendek di daerah apeks
menunjukkan adanya stenosis mitral. Getar sistolik yang panjang pada area
trikuspid menunjukkan adanya insufisiensi tricuspid. Getar sistolik pada area
aorta pada lokasi didaerah cekungan suprasternal dan daerah karotis

16
menunjukkan adanya stenosis katup aorta, sedangkan getar diastolik di
daerah tersebut menunjukkan adanya insufisiensi aorta yang berat, biasanya
getar tersebut lebih keras teraba pada waktu ekspirasi. Getar sistolik pada
area pulmonal menunjukkan adanya stenosis katup pulmonal.Pada gagal
jantung kanan getar sistolik pada spatium interkostal ke 3 atau ke 4 linea
para sternalis kiri.

3.   Perkusi.
Batas atau tepi kiri pekak jantung yang normal terletak pada ruang
interkostal III/IV pada garis parasternal kiri pekak jantung relatif dan pekak
jantung absolute perlu dicari untuk menentukan gambaran besarnya jantung.Pada
kardiomegali, batas pekak jantung melebar kekiri dan ke kanan. Dilatasi
ventrikel kiri menyebabkan apeks kordis bergeser ke lateral-bawah.
Pinggang jantung merupakan batas pekak jantung pada RSI III pada garis
parasternal kiri. Kardiomegali dapat dijumpai pada atlit, gagal jantung,
hipertensi, penyakit jantu ng koroner, infark miokard akut, perikarditis,
kardiomiopati, miokarditis, regurgitasi tricuspid, insufisiensi aorta, ventrikel
septal defect sedang, tirotoksikosis, Hipertrofi atrium kiri menyebabkan
pinggang jantung merata atau menonjol kearah lateral.
Pada hipertrofi ventrikel kanan, batas pekak jantung melebar ke lateral kanan
dan/atau ke kiri atas. Pada perikarditis pekat jantung absolut melebar ke kanan
dan ke kiri. Pada emfisema paru, pekak jantung mengecil bahkan dapat
menghilang pada emfisema paru yang berat, sehingga batas jantung dalam
keadaan tersebut sukar ditentukan.

4.   Auskultasi.
Auskultasi ialah merupakan cara pemeriksaan dengan mendengar bunyi
akibat vibrasi (getaran suara) yang ditimbulkan karena kejadian dan kegiatan
jantung dan kejadian hemodemanik darah dalam jantung. Alat yang digunakan
ialah stetoskop yang terdiri atas earpiece, tubing dan chespiece.

17
Macam-macam ches piece yaitu bowel type dengan membran, digunakan
terutama
untuk mendengar bunyi dengan frekuensi nada yang tinggi bel type, digunakan
untuk mendengar bunyi-bunyi dengan frekuensi yang lebih rendah.
Beberapa aspek bunyi yang perlu diperhatikan :
 Nada berhubungan dengan frekuensi tinggi rendahnya getaran.
 Kerasnya (intensitas), berhubungan dengan ampitudo gelombang suara.
 Kualitas bunyi dihubungkan dengan timbre yaitu jumlah nada dasar dengan
bermacam-macam jenis vibrasi bunyi yang menjadi komponen-komponen
bunyi yang terdengar.
 Selain bunyi jantung pada auskultasi dapat juga terdengar bunyi akibat
kejadian hemodemanik darah yang dikenal sebagai desiran atau bising jantung
(cardiac murmur).

a.   Bunyi jantung.
Bunyi jantung utama: BJ, BJ II, BJ III, BJ IV.Bunyi jantung tambahan, dapat
berupa bunyi detik ejeksi (ejection click) yaitu bunyi yang terdengar bila ejeksi
ventrikel terjadi dengan kekuatan yang lebih besar misalnya pada beban sistolik
ventrikel kiri yang meninggi.Bunyi detak pembukaan katub (opening snap)
terdengar bila pembukaan katup mitral terjadi dengan kekuatan yang lebih besar
dari normal dan terbukanya sedikit melambat dari biasa, misalnya pada stenosis
mitral.
b.   Bunyi jantung utama.
Bunyi jantung I ditimbulkan karena kontraksi yang mendadak terjadi pada
awal sistolik, meregangnya daun-daun katup mitral dan trikuspid yang mendadak
akibat tekanan dalam ventrikel yang meningkat dengan cepat, meregangnya
dengan tiba-tiba chordae tendinea yang memfiksasi daun-daun katup yang telah
menutup dengan sempurna, dan getaran kolom darah dalam outflow track (jalur

18
keluar) ventrikel kiri dan di dinding pangkal aorta dengan sejumlah darah yang
ada didalamnya. Bunyi jantung I terdiri dari komponen mitral dan trikuspidal.
 Bunyi jantung I yang mengeras dapat terjadi pada stenosisis mitral, BJ II
ditimbulkan karena vibrasi akibat penutupan katup aorta (komponen aorta),
penutupan katup pulmonal (komponen pulmonal), perlambatan aliran yang
mendadak dari darah pada akhir ejaksi sistolik, dan benturan balik dari kolom
darah pada pangkal aorta yang baru tertutup rapat.
 Bunyi jantung II dapat dijumpai pada Duktus Arteriosus Persisten besar,
Tetralogi Fallot, stenosis pulmonalis,Pada gagal jantung kanan suara jantung
II pecah dengan lemahnya komponen pulmonal. Pada infark miokard akut
bunyi jantung II pecah paradoksal, pada atrial septal depect bunyi jantung II
terbelah.
 Bunyi jantung III BJ III terdengar karena pengisian ventrikel yang cepat (fase
rapid filling). Vibrasi yang ditimbulkan adalah akibat percepatan aliran yang
mendadak pada pengisisan ventrikel karena relaksasi aktif ventrikel kiri dan
kanan dan segera disusul oleh perlambatan aliran pengisian. dapat dijumpai
pada syok kardiogenik, kardiomiopati, gagal jantung, hipertensi.
 Bunyi jantung IV dapat terdengar bila kontraksi atrium terjadi dengan
kekuatan yang lebih besar, misalnya pada keadaan tekanan akhir diastole
ventrikel yang meninggi sehingga memerlukan dorongan pengisian yang
lebih keras dengan bantuan kontraksi atrium yang lebih kuat.Bunyi jantung
IV dapat dijumpai pada penyakit jantung hipertensif, hipertropi ventrikel
kanan, kardiomiopati, angina pectoris, gagal jantung, hipertensi,Irama derap
dapat dijumpai pada penyakit jantung koroner, infark miokard akut,
miokarditis, kor pulmonal, kardiomiopati , gagal jantung, hipertensi,
regurgitasi aorta.
c.  Bunyi Jantung Abnormal
1)   Irama derap (gallop rhytmh).                       
      Istilah irama derap digunakan untuk bunyi jantung rangkap tiga yang 
menyerupai derap lari seekor kuda. Irama derap disebabkan adanya satu atau

19
lebih bunyi ekstra. Penting untuk membedakan apakah bunyi ekstra terjadi
pada saat sistole atau diastole. Irama derap protodiastolik terdiri atas bunyi
jantung I, II, III. Irama derap presistolik terdiri atas bunyi jantung IV, I, II.
Bila terdiri atas bunyi jantung III dan IV disebut irama derap sumasi. Irama
derap pada neonatus menunjukkan adanya gagal jantung, juga ditemukan
pada miokarditis mitral (Lande, 2008).           
2)   Opening snap.
      Ada dua jenis yakni yang dijumpai pada stenosis mitral dan pada
stenosis trikuspid. Opening snap katup mitral terjadi akibat pembukaan
valvula mitral yang stenotik pada saat pengisian ventrikel di awal diastole.
Opening snap katup trikuspid timbul karena pembukaan katup trikuspid yang
stenotik pada awal diastole ventrikel. Yang lebih bernilai untuk diagnostik
ialah opening snap katup mitral. Opening snap tidak terdapat pada anak,
hanya pada orang dewasa mitral (Lande, 2008).
3)    Klik.
       Klik ialah bunyi detakan pendek bernada tinggi. Klik ejeksi sistole dini
terdengar segera sesudah bunyi jantung I. Nadanya lebih tinggi daripada
bunyi jantung I. Klik ejeksi disebabkan oleh dilatasi aorta dan a.pulmonal
secara tibatiba. Klik ejeksi sistolik pulmonal yang terdengar pada bagian
bawah jantung terdapat pada hipertensi pulmonal, stenosis pulmonal, dilatasi
a.pulmonal sedangkan ejeksi sistolik aorta yang terdengar pada semua
permukaan jantung ditemukan pada koarktatio aorta, stenosis aorta,
insufisiensi aorta dan hipertensi sistemik. Dapat didengar pada batas kiri
sternum. Klik middiastolik dijumpai pada prolapsus katup mitral (Lande,
2008).  
d.    Bunyi jantung tambahan
Bunyi detek ejeksi pada awal sistolik (early sisitolic click). Bunyi
ejeksi adalah bunyi dengan nada tinggi yang terdengar karena detak. Hal ini
disebabkan karena akselerasi aliran darh yang mendadak pada awal ejeksi
ventrikel kiri dan berbarengan dengan terbukanya katup aorta yang terjadi

20
lebih lambat.. keadaan inisering disebabkan karena stenosis aorta atau karena
beban sistolik ventrikel kiri yang berlebihan dimana katup aorta terbuka
lebih lambat. Bunyi detak ejeksi pada pertengahan atau akhir sistolik (mid-
late systolick klick) adalah bunyi dengan nada tinggi pada fase pertengahan
atau akhir sistolik yang disebabkan karena daun-daun katup mitral dan
chordae tendinea meregang lebih lambat dan lebih keras. Keadaan ini dapat
terjadi pada prolaps katup mitral karena gangguan fungsi muskulus papilaris
atau chordae tendinea. Detak pembukaan katup (opening snap) adalah bunyi
yang terdengar sesudah BJ II pada awal fase diastolik karena terbukanya
katup mitral yang terlambat dengan kekuatan yang lebih besar yang
disebabkan hambatan pada pembukaan katup mitral.Keadaan ini dapat
terjadi pada stenosis katup mitral.Pada stenosis trikuspid pembukaan katup
didaera trikuspid.                                                            

21
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah
manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung
sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda. Peredaran darah
sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa
melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran darah pulmonal adalah peredaran
darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung.
Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen
yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.

B.     Saran

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis
masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena itu,
penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

22
makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan pengetahuan bagi
pembacanya.
                                                                                                    

DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta, Buku Kedokteran


EGC.
https://tiahafizah.wordpress.com/2014/01/30/makalah-sistem-peredaran-darah/ 
diakses pada tanggal 28 September 2015
https://chellious.wordpress.com/2011/03/06/elektrofisiologi-dan-sistem-konduksi-
jantung/ diakses pada tanggal 28 September 2015

23

Anda mungkin juga menyukai