Anda di halaman 1dari 19

SISTEM KARDIOVASKULAR PADA VERTEBRATA

Dosen Pengampu :

Dr. Ir. Ketut Srie Marhaeni Julyasih, M.Si.

Disusun Oleh :

Zhida Afkarina Sukma 1813041002

Nur Hadiyani Liza Putri 1813041019

Hilda Safira 1813041024

Tiara Anggraeni 1813041025

Kelas : V A Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu,karena telah


memberikan kami tugas ini,sehingga kami mampu mengembangkan pengetahuan
kami melalui makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Singaraja, 17 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Kardiovaskular dan Komponennya......................................3


2.2 Sistem Kardiovaskular Pisces............................................................................4
2.3 Sistem Kardiovaskular Amphibi........................................................................6
2.4 Sistem Kardiovaskular Reptil............................................................................8
2.5 Sistem Kardiovaskular Aves............................................................................10
2.6 Sistem Kardiovaskular Mamalia......................................................................12
2.7 Tabel Perbandingan Sistem Kardiovaskular Pada Vertebrata.........................14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang.


Darah dapat diibaratkan sebagai sungai kehidupan dalam tubuh.
Jikakehilangan banyak darah, tentu dapat membahayakan, bahkan
dapatmenyebabkan kematian. Dalam hidupnya, organisme memerlukan
makanan danoksigen untuk melangsungkan metabolisme. Selain
menghasilkan zat-zat yangberguna, proses metabolisme juga menghasilkan zat
sisa yang harus dikeluarkandari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh
seperti makan dan oksigen sertahasil metabolisme dan sisa-sisanya, diangkut
dan diedarkan di darah. Hasilpencernaan makanan dan oksigen diangkut dan
diedarkan oleh darah ke seluruhtubuh. Sebaliknya, sisa sisa metabolisme
diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ
pembuangan.Selain fungsi-fungsi diatas,darah juga berfungsi untukmengatur
suhu tubuh, melakukan mekanismepembekuan darah, melawan bibit penyakit,
mengatur pH tubuh, dan lain-lain

Sistem kardiovaskular (berasal dari bahasa Latin yang berarti “jantung”


dan “pembuluh”) terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah
adalah cairan yang terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih,
dan trombosit yang diedarkan oleh jantung melalui sistem vaskuler (sistem
pembuluh) vertebrata. Darah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh
jaringan tubuh, serta mengangkut limbah buangan dari jaringan tersebut. Ada
dua jenis sistem peredaran darah kardiovaskular, yaitu sistem peredaran darah
terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Sementara sistem limfatik terdiri
dari getah bening, kelenjar getah bening, dan pembuluh darah bening. Getah
bening pada dasarnya adalah hasil daur ulang plasma darah yang berlebih
setelah disaring dan dibawa ke sistem limfatik.

1
1.2 Rumusan Masalah.
1.2.1 Apa pengertian Sistem Kardiovaskular?
1.2.2 Bagaimana Sistem Kardiovaskular dari Kelas Pisces?
1.2.3 Bagaimana Sistem Kardiovaskular dari Kelas Amphibi?
1.2.4 Bagaimana Sistem Kardiovaskular dari Kelas Reptil?
1.2.5 Bagaimana Sistem Kardiovaskular dari Kelas Aves?
1.2.6 Bagaimana Sistem Kardiovaskular dari Kelas Mamalia?

1.3 Tujuan.
1.3.1 Untuk Mengetahui Perngertian Sistem Kardiovaskular.
1.3.2 Untuk Mengetahui Sistem Kardiovaskular dari Kelas Pisces.
1.3.3 Untuk Mengetahui Sistem Kardiovaskular dari Kelas Amphibi.
1.3.4 Untuk Mengetahui Sistem Kardiovaskular dari Kelas Reptil.
1.3.5 Untuk Mengetahui Sistem Kardiovaskular dari Kelas Aves.
1.3.6 Untuk Mengetahui Sistem Kardiovaskular dari Kelas Mamalia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Kardiovaskular dan Komponennya.


Sistem kardiovaskular, juga dikenal sebagai sistem peredaran darah/sistem
sirkulasi, adalah sistem dari tubuh yang terdiri dari jantung, darah, dan
pembuluh darah. Sistem kardiovaskular bertanggung jawab untuk mengangkut
darah.
Adapun komponen dari sistem kardiovaskular adalah :
1. Jantung.
Peranan jantung sebagai organ sistem sirkulasi terdiri atas 2 aspek
penting. Peran pertama adalah sebagai pemompa cairan melintasi sistem
sirkulasi yang berlangsung dengan mekanisme kontraksi dan relaksasi
otot. Hal ini juga menciptakan gradien tekanan yang mendorong darah
keluar jantung dan mengalir ke seluruh tubuh, sehingga darah merupakan
pompa tekanan. Peran kedua adalah adanya beberapa kontrol penting dari
jantung terhadap kerja sistem sirkulasi secara keseluruhan dengan
mengubah-ubah laju detakan dan daya kontraksi.
2. Pembuluh Darah.
Pada kelompok hewan dengan sistem peredaran darah tertutup,
terdapat 3 jenis pembuluh darah yang berperan dalam proses sirkulasi
yaitu arteri, kapiler dan vena. Secara histologis, arteri dan vena terdiri atas
3 lapisan jaringan sirkuler yang konsentris yaitu tunica intima, tunica
media dan tunica adventitia. Sedangkan kapiler hanya terdiri atas tunica
intima.
 Arteri. Fungsi dari pembuluh arteri adalah membawa darah dari
jantung. Darah yang mengalir dalam arteri memiliki tekanan yang
cukup tinggi sehingga dinding pembuluh harus cukup tebal dan kuat
untuk menahan arah yang mengalir di dalamnya.

3
 Arteriol. Merupakan pembuluh darah arteri kecil. Dinding pembuluh
tersusun atas otot polos yang banyak. Fungsi utama yang penting
adalah menjamin kelangsungan aliran darah secara reguler ke organ-
organ yang membutuhkan secara proporsional. Fungsi ini difasilitasi
oleh keberadaan otot polos pada dinding pembuluh.

 Kapiler. Pembuluh ini adalah pembuluh terkecil dalam sistem


sirkulasi. Fungsinya adalah sebagai tempat terjadinya pertukaran gas,
nutrisi, dan substansi-substansi lainnya antara darah dan sel. Fungsi
tersebut didukung oleh struktur kapiler yang hanya tersusun atas
selapis sel tipis dan luas permukaan total yang sangat besar.
 Venula dan Vena. Venula adalah vena kecil yang berhubungan
langsung dengan kapiler, sedangkan vena berperan dalan
mengembalikan darah ke jantung. Struktur dindingnya lebih tipis
daripada arteri dan dialiri darah bertekanan rendah. Vena–vena utama
memiliki katub yang memastikan terjadinya aliran darah satu arah
saja kembali ke jantung.

Sistem sirkulasi memiliki empat fungsi sebagai berikut:

1. Menjamin atau memastikan terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari


makanan dan oksigen, serta pembuangan zat sisa metabolisme dari
tubuh dengan segera (fungsi transportasi).
2. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh (fungsi
termoregulasi).
3. Berperan dalam melawan penyakit (fungsi imunologi).
4. Mengatur keseimbangan zat atau berperan sebagai pH regulator
(fungsi homeostatis).
2.2 Sistem Kardiovaskular Pisces.
Sistem kardiovaskular/sirkulasi/peredaran darah pada pisces, misalnya
pada ikan, terdiri dari Jantung beruang dua, yaitu sebuah ventrikel dan sebuah
atrium. Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga perikardium, yaitu
bagian dari rongga tubuh yang terletak dianterior. Selain itu, terdapat organ

4
sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah
dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Darah ikan tampak pucat dan
volumenya relatif sedikit jika dibandingkandengan vertebrata darat. Plasma
darah mengandung sel darah merah yang berintidan sel darah putih dan lien
(limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran,terdapat di dekat lambung dan
dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.
Pisces mempunyai sistem sirkulasi tunggal dan tertutup, karena dalam satu
kali beredar,darah ikan hanya melalui jantung satu kali dan selalu berada
dalam pembuluh darah. Darah pada ikan berfungsi sebagai mengangkut sari-
sari makanan,oksigen dan karbondioksida.
Pada proses peredaran darah pisces, darah dari seluruh tubuhmengandung
CO2 berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke serambidalam jantung
melalui vena. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dandipompa
menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang
arteri aferen brakialis. Seiring denganrespirasi pisces (ikan), O2 dari airmasuk
kedalam insang dan CO2 dari insang keluar ke air. Setelah itu darah yangtkini
mengandung O2 masuk kedalam aorta dorsalis yang selanjutnya di
edarkankeseluruh tubuh. Dengan demikian, peredaran darah pada ikan disebut
peredarandarah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung.

5
2.3 Sistem Kardiovaskular Amphibi.
Sistem peredaran darah pada amphibi, misalnya pada katak terdiri dari
jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus venosus, kelenjar limfa, dan cairan
limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi
sel- sel darah (korpuskula) yakni sel-sel daran merah, sel-sel darah putih, dan
keping sel darah. Amphibi memiliki sistem peredaran darah tertutup dan
ganda. Sistem peredaran darah tertutup adalah adanya peredaran darah ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sedangkan sistem peredaran darah
ganda adalah darah melewati jantung sebanyak dua kali dalam sekali
peredarannya.Jantung katak terdiri atas tiga ruang, yaitu satu bilik dan dua
serambi, tetapi sebenarnya pada bilik terdapat sekat yang semu sehingga darah
sari serambi kiri dan kanan yang masuk ke bilik tidak dapat bercampur.
Darah dari seluruh tubuh yang kaya akan CO2 masuk melalui vena cava
menuju ke serambi kanan. Dari sini darah akan mengalir ke bilik, kemudian
darah akan dipompakan meninggalkan jantung menuju aorta yang bercabang-
cabang yaitu arteri pulmonalis yang menuju paru-paru dan kulit terjadi
pengambilan O2. Setelah itu darah akan mengalir menuju serambi kiri. Dari
serambi kiri darah dialirkan ke bilik akhirnya darah dipompakan
meninggalkan jantung melewati aorta dan diedarkan ke seluruh tubuh. Sistem
sirkulasi pada katak terdiri dari Jantung beruang tiga, arteri, vena,
sinusvenosus, kelenjar limfa, cairan limfa.
Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel-
sel darah yakni sel-sel darah merah ,sel darah putih dan sistem sel darah.
Jantung katak terdiri dari :
 Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya bersebelahan posterior
 Dua buah serambi, yakni serambi kanan dan serambi kiri
 Sinus venosus yang berbentuk segitiga terletak disebelah dorsal dari
jantung
 Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar
anterior bilik.

6
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah diantara serambi dan bilik
terdapat katup (valve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat
sekat (septum). Didalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis. Darah
yang mengandung CO2, dan seluruh tubuh masuk ke jantung melalui vena
kava (pembuluh balik). Darah ini mula-mula berkumpul di sinus venosus, dan
kemudian karena adanya kontraksi maka darah akan masuk serambi kanan.
Pada saat itu drah yang mengandung O2 yang berasal dari paru-paru masuk ke
serambi kiri. Bila kedua serambi berkontruksi maka darah akan terdorong ke
dalam bilik. Dalam bilik terjadi sedikit pencampuran darah yang kaya O2 dan
miskin O2. Untuk selanjutnya darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa
melalui trunkus arteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai diarteri yang
sangat kecil (kapiler) diseluruh jaringan tubuh. Dari seluruh seluruh jaringan
tubuh darah akan kembali ke jantung, sementara itu darah yang dipompa
keluar melewati arteri konus tubular. Pada katak dikenal adanya sistem porta,
yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik (vena). Arah aliran
darah pada katak yaitu : darah yang kaya oksigen (O2) dari paru-paru dan
kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin oksigen (O2) masuk ke atrium
kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke
ventrikel sehingga terjadi pencampuran darah yang kaya oksigen (O 2) dan
darah yang miskin oksigen (O2). Dari ventrikel darah yang kaya oksigen (O2)
dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin oksigen dialirkan
ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh oksigen (O2).

7
Sumber : dosenbiologi.com

Sumber : generasibiologi.com

2.4 Sistem Kardiovaskular Reptil.


Sistem peredaran darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan
sistem peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan
tidak beroksigen dalam jantung. Jantung reptilia terletak di rongga dada di
bagian depan ventral.

8
Jantung reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1 ventrikulus,
kecuali pada crocodilia dan alligator. Tetapi ventrikulus cordis dari cor yang
beruang tiga, sebenarnya terbagi dua oleh suatu septum yang disebut septum
interventricularis yang membentang dari apex cordis sampai ke pusat cor,
sehingga seolah-olah cor semua reptilia beruang empat. Perlu diketahui bahwa
septum interventricularis tadi belum sempurna sehingga masih ada
percampuran darah antara bagian dexter dan sinister. Antara kedua antria
dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah sempurna, sehingga tidak akan
terjadi percampuran antara darah venosa dan darah arteriel.Conus arteriosus
pada reptilia telah menjadi sebagian dari venticulus. Dari ventriculus ini akan
keluar 3 pembuluh yang besar, yaitu aorta pulmonalis yang menuju ke pulmo,
kemudian arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister yang akan bercabang-
cabang ke semua bagian tubuh. Arcus aorta sinister keluar dari ventrikel
dekster sedang arcus aorta dekster keluar dari ventrikel sinister. Pada
crocodilia, arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister berssilangan dan
bersinggungan dimana tempat persinggungan ini akan berfusi sedemikian rupa
sehingga timbul suatu lubang yang disebut foramen panizzae. Pada crocodilia
septum interventriculare sempurna, sehingga cor betul-betul beruang 4.
Namum demikian percampuran darah masih terjadi karena adanya foramen
panizzae, juga percampuran ini terjadi pada titik di mana arcus aorta dekster
dan sinister bersatu untuk membentuk aorta dorsalis.
Sistem peredaran pada reptil merupakan peredaran darah tertutup dan
peredaran darah ganda. Jantung reptil terletak di rongga dada (di bagian depan
ventral). Sistem peredaran darah pada reptil berjenis peredaran darah tertutup
dan ganda. Peredaran darah tersebut terdiri atas:
a. Peredaran darah besar (panjang atau sistemik)
Darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Kemudian
darah yang kaya karbondioksida dibawa oleh vena menuju serambi kanan
jantung.
b. Peredaran darah kecil (pendek atau pulmonal)

9
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung menuju
paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah kaya karbondioksida dari
bilik kanan jantung ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Pada alveolus
paru-paru, darah bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen,
kemudian darah mengalir ke serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis.

Sistem sirkulasi pada reptil,darah dari vena yang kaya akan CO 2 masuk ke
jantung melaui sinus venosus ke bagian atrium kanan lalu ke ventrikel kanan.
Kemudian darah dipompa paru-par. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar
melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.

2.5 Sistem Kardiovaskular Aves.


Peredaran darah aves tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah,
darah, dan pembuluh-pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh
eritrosit berbentuk oval dan berinti. Jantung burung berbentuk kerucut dan
terbungkus selaput perikardium. Jantung terdiri dari dua serambi yang
berdinding tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal. Pembuluh-
pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik
kiri dan tiga buah yaitu dua arteri anonim yang bercabang lagi menjadi arteri-

10
arteri yang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan,
dan sebuah aorta merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju ke Kanan
(arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian
meligkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi dorsalis
(pembuluh nadi puggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya
satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang kemudian
bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.

11
Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:
1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior).
2. Vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-
otot pektoralis menuju jantung.
3. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior): membawa
darah dari bagian bawah tubuh ke jantung.
4. Pembuluh balik yang datang dari paru- paru (pulmo) kanan dan paru-paru
kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.

2.6 Sistem Kardiovaskular Mamalia.


Dalam sistem peredaran darah mamalia, organ yang menjadi pusat
peredaran darah yaitu jantung atau cor yang dibagi oleh dua septum atriorum
dan septum ventriculorum. Antara atrium dan ventriculus terdapat valvula
atrioventricularis yang menghindari mengalirnya darah dari ventriculus ke
atrium. Di dalam pangkal aorta terdapat valvulae semilunares. Jantung
terdapat di dalam suatu kandungan, yang dindingnya dibentuk oleh

12
perikardum. Pada pangkal aorta dan arteri pulmonalis pada tempat masuknya
vena cava dan vena pumonales, perikardium melipat menjadi epikardium yang
melapisi dataran luar dinding jantung. Jantung terdapat diantara kedua
pulmonales.

Atrium kanan menerima darah miskin akan oksigen (darah deoksi) dari
badan, dan ventrikel kanan memompa darah dengan kuat ke paru – paru untuk
melepaskan karbon dioksida dan mengambil persediaan oksigen yang segar.
Darah oksigen kemudian kembali ke atrium kiri, dan dipompa keluar dengan
kuat kesemua organ – organ dan jaringan tubuh. Dari pernyataan tersebut,
maka mamalia termasuk golongan berdarah panas.

13
2.7 Tabel Perbandingan Sistem Kardiovaskular Pada Vertebrata

Kelas Pada Vertebrata Sistem Jumlah Ruang Sekat Jantung


Sirkulasi Jantung
Aves Tertutup 4 ( 2 Ventrikel, 2 Sekat ventrikel sudah
ganda Atrium) sempurna. Darah tidak
tercampur.
Reptil Tertutup 4 ( 2 Ventrikel, 2 Sekat ventrikel tidak
ganda Atrium) sempurna. Darah
masih bercampur.
Pisces Tertutup 2 ( 1 Ventrikel, 1 Terdapat katup yang
tunggal Atrium) mengalirkan darah ke
satu arah. Darah tidak
bercampur.
Amphibi Tertutup 3 ( 1 Ventrikel, 2 Ada sekat di ventrikel,
ganda Atrium) namun darah masih
tercampur.
Mammalia Tertutup 4 ( 2 Ventrikel, 2 Sekat ventrikel sudah
ganda Atrium) sempurna. Darah tidak
tercampur

14
BAB III

3.1 Kesimpulan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem sirkulasi atau sistem peredaran adalah sistem organ yang
memungkinkan darah beredar ke seluruh tubuh serta membawa nutrisi
(seperti asam amino dan elektrolit), oksigen, karbon dioksida, dan
hormon ke tiap-tiap sel tubuh untuk memberikan makanan kepada sel
tubuh.
2. Sistem sirkulasi terbuka adalah suatu sistem berupa pembuluh darah
membentuk sirkuit yang sempurna di seluruh tubuh. Sistem sirkulasi
tertutup adalah sistem yang memungkinkan darah selalu berada dalam
suatu seri pembuluh darah selama proses peredarannya dan tidak pernah
keluar dari sistem.

3. Sistem sirkulasi memiliki empat fungsi yaitu fungsi transportasi, fungsi


termoregulasi, fungsi imunologi, dan fungsi homeostatis.

3.2 Saran.
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat
memahami dan mengetahui materi anatomi perbandingan mengenai
pengertian sistem kardiovaskular, dan sistem kardiovaskular pada tiap-tiap
kelas vertebrata agar mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan dari materi anatomi perbandingan ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anggrainy, Cindy. 2019. “Sistem Peredaran Darah Hewan Vertebrata.” Dalam:


https://www.academia.edu/25990381/SISTEM_PEREDARARAN_DARA
H_VERTEBRATA. Diakses pada: 17 Oktober 2020

Apra, Tomi. 2019. “Sistem Sirkulasi pada Hewan.” Dalam:


https://www.academia.edu/36006970/MAKALAH_Sistem_Sirkulasi_Pada_
Hewan_. Diakses pada: 17 oktober 2020

Hisham, Suryana. 2019. “Pengertian Sistem Peredaran Darah Tertutup dan


Terbuka, kelebihan, dan Kekurangan.” Dalam:
https://hisham.id/2019/04/pengertian-sistem-peredaran-darah-tertutup-dan
terbuka-kelebihan-dan-kekurangan.html. Diakses pada: 17 Oktober 2020

Kinasih. 2016. “Sistem Peredaran Darah Tertutup pada Manusia dan Hewan.”
Dalam: https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/sistem-peredaran-darah-
tertutup. Diakses pada: 17 Oktober 2020

Efineko, 2012. “Amphibi, Reptil, Aves, dan Mamalia” Diakses pada : 17


November 2020. Dalam : https://efineko.wordpress.com/2012/12/07/sistem-
sirkulasi-pada-vertebrata-pisces-%20amphibi-reptil-aves-dan-mamalia/.

16

Anda mungkin juga menyukai