Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM KARDIOVASKULER
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KD I
Dosen Pembimbing : Susan Irawan, S.Kep., Ners., MAN

Disusun Oleh :

Bioseffa Oktavia 191FK03127


Dini Oktaviani 191FK03126
Inda Wulandari 191FK03117
Nisa Rahmawati 191FK03123
Salma Mua’limatul Zahra 191FK03101
Kelompok 1 Kelas Kecil I

Kelas C Tingkat I

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah KD I yang
berjudul ‘’Makalah Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen
pembimbing kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 11 November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................1


DAFTAR ISI ...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................4
1.3 Tujuan ................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................5
2.1 Definisi ...............................................................................................................5
2.2 Anatomi Jantung ................................................................................................5
2.3 Fisiologi Jantung ................................................................................................8
2.4 Suplai Darah pada Jantung ...............................................................................12
2.5 Sirkulasi Koronaria ..........................................................................................13
2.6 Darah ................................................................................................................14
2.7 Pembuluh Darah ...............................................................................................23
BAB III PENUTUP ..............................................................................................26
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................26
3.2 Saran .................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................29

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini
mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan
pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal di
jantung, sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100
× / menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh
tubuh dalam suatu jaringan tertutup terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler
kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sikulasi darah digunakan
sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan dan hormone serta
obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabloisme tiap-tiap
sel ke dalam tubuh.. dalam hai ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan
hormone dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi
fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami
berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardiovaskuler tanpa ada
kesalahan yan membuat kita melakukan neglicent (kelalaian). Oleh karena itu,
sangat penting sekali memahami anatomi fisiologi kardiovaskuler yang berfungsi
langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam
proses kehidupan.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi sistem kardiovaskuler?
2. Bagaimana dan apa saja Anatomi dari jantung?
3. Bagaimana Fisiologi jantung?
4. Bagaimana suplai darah pada jantung?
5. Bagaimana sirkulasi koronaria?
6. Apa saja komponen darah?
7. Bagaimana anatomi Pembuluh Darah?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi sistem kardiovaskuler.
2. Dapat mengetahui Anatomi dari jantung
3. Dapat mengetahui Fisiologi jantung.
4. Dapat mengetahui suplai darah pada jantung.
5. Dapat mengetahui sirkulasi koronaria.
6. Dapat mengetahui komponen darah.
7. Dapat mengetahui anatomi Pembuluh Darah.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung.
Komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi membeikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh yang diperlukan
dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardiovaskuler memerlukan banyak
mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas
tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas
jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak
diarahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
memelihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

2.2 Anatomi Jantung


Secara struktur, jantung memiliki panjang ± 12 cm, lebar ± 9 cm, berat jantung
laki-laki dewasa ± 250-390 gram dan berat jantung wanita dewasa ± 200-275
gram. Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada. Bagian
ujung disebut apex (ICS 4atau 5 Mid klavikularis), Apex terbentang kea rah
depan, bawah dan kiri. Apex memiliki kemampuan untuk bergerak terutama saat
jantung berkontraksi dan relaksasi, sedangkan bagian pangkal/dasar tidak karena
terikat dengan pembuluh darah besar.
Selaput-selaput yang mengitari jantung disebut pericardium yang terdiri atas dua
lapisan yaitu Perikardium parietalis (lapisan luar melekat pada tulang dada dan
selaput paru) dan Perikardium visceralis (lapisan permukaan dan jantung yang
disebut epikardium). Diantara lapisan pericardium tersebut terdapat sedikit cairan
pelumas yang berfungsi untuk mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak
jantung saat memompa. Cairan tersebut disebut dengan cairan pericardium.

5
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan luar (epikardium/pericardium
visceralis), lapisan tengah (lapisan otot , miokardium) dan lapisan dalam
(endocardium)
Jantung terdiri atas 4 ruang yang disebut atrium yang terdiri atas atrium kanan dan
atrium kiri serta vertikel yang terdiri atas vertikel kanan dan vertikel kiri. Atrium
kanan berfungsi sebagai penampung darah yang rendah oksigen dari seluruh
tubuh. Darah mengalir dari vena kava superior dan inferior serta sinus koronarius
yang berasal dari jantung sendiri. Darah lalu dipompakan ke ventrikel kana.
Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru melalui 4 buah
vena pulmonalis. Lalu darah mengalir ke ventrikel kiri. Permukaan dalam
ventrikel memperlihatkan alur-alur otot yang disebut muskulus papilaris. Ujung
muskulus papilaris dihubungkan dengan tepi daun katup atrioventrikuler oleh
serat-serat yang disebut korda tendinae. Ventrikel kanan menerima darah dari
atrium kanan dan dipompakan ke paru0paru melalui arteri pulmonalis, ventrikel
kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh melalui
aorta. Kedua ventrikel ini dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.

6
Jantung memiliki katup-katup, yaitu katu atrioventrikular dan katup semi lunar.
Katup atrioventrikular adalah katup yang terletak antara atrium dan
ventrikel.katup yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan memiliki
tiga buah daun katup disebut katup tricuspid dan katup yang terletak antara atrium
kiri dan ventrikel kiri memiliki dua buah katup disebut katup bicuspid atau mitral.
Katup atrioventrikuler memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium
ke ventrikel pada fase diastolic ventrikel dan mencegah aliran balik pada saat
sistol ventrkel (kontraksi)
Katup semilunar terdiri atas katup pulmonal yang terletak pada arteri pulmonalis,
memisahkan arteri pulmonalis dengan ventrikel kanan dan katup aorta terletak
antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katu semilunar memiliki bentuk sama,
terdiri dari 3 katup yang simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang
dikaitkan dengan sebuah cincin serabut. Adanya katup semilunar memungkinkan
darah mengalir dari masing-masingventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta
selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastole ventrikel.
Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi,
dimana tekanan ventrikel lebih tinggi daripada tekanan didalam pembuluh-
pembuluh arteri. Dibagian ats daun katup aorta terdapat tiga buah penonjolan
dinding aorta yang disebut “sinus valsava”. Muara arteri koronaria terdapat pada
tonjolan-tonjolan tersebut. Sinus-sinus melindungi muara coroner dari
penyumbatan oleh daun katup pada waktu aorta terbuka.

7
2.3 Fisiologi Jantung
Jantung memiliki dua peranan yaitu:
1. Menerima darah yang kurang oksigen dari seluruh tubuh dan mengirimnya
ke paru-paru utntuk mendapatkan oksigen
2. Memompakan darah yang kaya oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh
Otot jantung memiliki banyak mitokondria yang menyediakan energi yang teru
menerus untuk kerja jatung yang cukup berat. Otot jantung juga memiliki
myoglobin yang merupakan pigmrn otot yang memiliki kandungan oksigen yang
cukup tinggi. Ketersedian cadangan oksigen dalam otot jantung sangat penting
karena jantung akan berhenti berdrnyut jika tidak terdapat cadangan oksigen.
1. Elektrofiologi sel-sel otot jantung
Aktifitas listrik jantung merupakan akibat dari perubahan permeabilitas
membrane sel yang memeungkinkan pergerakan ion-ion melalui memmbran
tersebut. Dengan masuknya ion-ion ini, maka muatan listrik sepanjang
membra mengalami perubahn yang relative. Terdapat 3 ion yang mempunyai
fungsi penting dalam elektrofisologi sel yaitu: K+, Na dan Ca+. kalium lebih

8
banyak terdapat dalam sel, sedangkan Natrium dan Kalsium diluar.
Perpindahan ion Khlor juga terjadi pada sel-sel otot jantung.
Dalam keaadan istirahat sel-sel otot jantung mempunyai muatan positif
dibagian luar sel dan muatan negative dibagian dalam sel, ini dapat dibuktikan
dengan Galvanometer. Perbedaan muatan antara bagian luar dan bagian dalam
sel disebut “resting mebrane potential”. Bila sel dirangsang, akan terjadi
perubahan muatan. Aksi potensial pada jantung dapat disebakan oleh
rangsangan listrika, kimia,mekanik,dan termis. Penyebab-penyebab tersebut
diatas akan mengakibatkan perubahn permeabilitas membrane terhadap ion-
ion. Aksi potensial dibagi atas lima fase sesuai dengan elektrofiologi yang
terjadi, yaitu:
a. Potensial membrane istirahat otot jantung sekitas -90 mVolt
b. Depolarisasi pada jantung dihasilkan dari perpindahan sejumlah besar
natrium kedalam sel (30mVolt)
c. Fase repolarisasi awal akibat dari pergerakan ion CI (bermuatan
negative)ke dalam sel setelah depolarisasi (20 mVolt)
d. Fase plateau pada otot jantung lebih lama daripada otot lain dan
syaraf.otot jantung juga memiliki masa refrakter yaiu saat dimana dia tidak
berespon dengan stimulus sampai dengan potensial aksi selesai.selama fase
ini tidak ada perubahan muatan listrik.terdapat keseimbangan antara ion
positf yang masuk dan keluar.yang menyebabkan fase ini adalah masuknya
Ca++ dan Na+ kedalam sel secara perlahan lahan yang diimbangi dengan
keluarnya K+ dari dalam sel.masa plateau bermanfaat untuk pengisian
kembali darah pada jantung dan memastikan bahwa tidak ada denyut
tambahan yang terjadi selama impuls listrik berjalan dijantung.
e. Repolarisasi pada masa ini muatan Ca++ dan Na+ berangsur angsur tidak
mengalir lagi dan permeabilitas terhadap K+sangat tinggi sehingga
K+keluar dengan cepat.akibatnya muatan positif dalam sel sangat

9
berkurang sehingga muatan dalam sel relative negative dan muatan diluar
sel menjadi relative positif.
2. Sistem Konduksi/Hantaran
Didalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran
listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat khusus, yaitu :
a. Otomatisasi yaitu kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan
b. Irama yaitu pembentukan impuls yang teratur
c. Daya konduksi yaitu kempuan untuk menyalurkan impuls
d. Daya rangsang yaitu kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang
Berdasarkan sifat-sifat tersebut diatas, maka secara spontan dan teratur jantung
akan menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan melalui sistem hantaruntuk
merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan kontraksi otot. Perjalanan
impuls dimulai dari nodus SA, nodus AV, sampai ke serabut purkinye.
a. Nodus SA
Disebut pemacu alami karena secara teratur mengeluarkan aliran listrik /
impuls yang kemudian menggerakkan jantung secara otomatis. Pada keadaan
normal impuls yang dikeluarkan frekuensinya 60-100 x/menit. Nodus Sa
dapat menghasilkan impuls karena adanya sel-sel “pace maker” yang
mengeluarkan impuls secara otomatis. Sel ini dipengaruhi oleh syaraf simpatis
dan parasimpatis. Bila seseorang dalam keadaan marah maka rangsangan
syaraf simpatis mengikat dan syaraf parasimpatis menurun, berakibat dengan
takhikardi. “valsava manuver” menyebabkan rangsangan dan para-simpatis
meningkat sehingga mengakibatkan bradikardia. Nodus SA terletak di dekat
muara vena kava superior.
b. Traktus internodal
Menghantarkan impuls dari nodus SA ke nodus AV. Traktus internodal terdiri
dari :
1. Jalur anterior
2. Jalur middle
3. Jalur posterior
c. “BRACHMAN Bundle”
Menghantarkan impuls dari nodus SA ke atrium kiri
d. Nodus AV
Letaknya didalam dinding septum(sekat) atrium sebelah kanan, tepat diatas
katup triskupidalis dekat muara sinus koronarius. Mempunyai dua fungsi yang
penting yaitu menahan impuls jantung selama 0,08-0,12 detik, untuk
memungkinkan pengisian ventrikel selama atrium berkontraksi dan mengatur
jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel. Nodus AV dapat
menghasilkan impuls dengan frekuensi 40-60 x/menit.

10
e. “Bundle of HIS”
Berfungsi menghantarkan impuls dari nodus AV ke sistem “branch bundle”
f. Sistim “Bundle Branch”
Merupakan lanjutan dari “bundle of hiss” yang bercabang menjadi dua yaitu:
1) “Righat bundle branch”(RBB/cabang kanan):mengirim impuls ke
otot jantung ventrikel kanan.
2) “Left bundle branch” (LBB/cabang kiri), yang terbagi 2 yakni:
a) Deviasi ke belakang (left posterior vesicle),menghantarkan
impuls ke endokard ventrikel kiri bagian posterior dan inferior.
b) Deviasi kedepan (left anterior vesicle) menghantarkan impuls
ke endokard ventrikel kiri bagian anterior dan superior.
g. Sistem purkinye
Merupakan bagian ujung dari bundle branch. Menghantarkan /mengirimkan
impuls menuju lapisan sub-endokard pada kedua ventrikel sehingga terjadi
depolarisasi yang diikuti oleh kontraksi ventrikel. Sel-sel pacemaker di sub-
endokard ventrikel dapat menghasilkan impuls dengan frekuensi 20-40
x/menit. Pemacu-pemacu cadangan ini mempunyai fungsi sangat penting.
Yakni untuk mencegah berhentinya denyut jantung pada waktu pemacu alami
(nodus SA) tidak berfungsi.
3. Elektrokardiogram
Elektrokardiogram(EKG) merekam frekuensi dan perjalanan listrik dari nodus
SA sampai dnegan serabut purkinye. EKG merupakan alat diagnostik yang
cukup efektif dalam mengetahui fungsi jantung. EKG dapat melihat : gangguan
irama, pembesaran atrium maupun ventrikel, adanya kerusakan myokard,
perubahan kadar ion-ion yang abnormal.
Gelombang P menggambarkan depolarisasi atrium. P-R interval
menggambarkan waktu antara mulai depolarisasi atrium dan waktu mulai
depolarisasi ventrikel. P-R segmen menggambarkan depolarisasi atrium dan
penghantaran melalui nodus AV. QRS kompleks menggambarkan depolarisasi
ventrikel. S-T menggambarkan akhir depolarisasi ventrikel sampai permulaan
repolarisasi ventrikel. Gelombang T menggambarkan repolarisasi ventrikel. S-
T Interval Q-T interval menggambarkan waktu depolarisasi ventrikel sampai
dengan repolarisasi ventrikel. Repolarisasi atrium bersamaan waktunya dengan
depolarisasi ventrikel sehingga tidak tampak dalam EKG.
4. Siklus Jantung
Dalam siklus jantung terjadi sistol dan diastole. Sistol adalah kontraksi atrium
dan ventrikel sedangkan diastol merupakan relaksasi atrium dan ventrikel. Saat
atrial sistol kedua atrium berkontraksi memompakan darah ke ventrikel dan

11
saat ventrikular sistol kedua ventrikel kontraksi memompakan darah ke arteri
pulmonalis dan aorta. Selama artial diastol (relaksasi atrium), atrium terisi
kembali oelh darah dari vena-vena besar dari tubuh dan selama ventrikular
diastol (relaksasi ventrikel, dimulai sebelum atrial sistol), ventrikel terisi darah
dari atrium.
2.4 Suplai Darah pada Jantung
Otot jantung memerlukan lebih banyak oksigen dibandingkan organ lain kecuali
otak. Jantung menerima suplai darah dari pembuluh darah sirikulasi koroner.
Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner
terdiri dari arteri koroner kanan dan kiri.
1. Arteri Koroner Kiri
LMCA(Left Main Coronary Artery) mempunyai 2 cabang besar yaitu ramus
desenden anterior(Left Anterior Desenden, LAD) dan ramus sirkumpleks (Left
Circumflex, LCX). Arteri koronaria kiri melingkari jantung dalam dua lekuk yaitu
sulkus atrioventrikuler yang melingkari jantung antara atrium dan ventrikel dan
sulkus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua
lekuk ini di bagian permukaan posterior jantung yang disebut kruks jantung
dimana terdapat Nodus Atrioventikuler(Nodus AV) dan pembuluh darah yang
melewatinya memasok nutrisi untuk nodus tersebut.
Ramus sirkumfleks berjalan disisi kiri jantung di sulkus atrioventikuler kiri.
Ramus sirkumfleks memberi nutrisi pada atrium kiri dan dinding samping serta
bawah ventrikel kiri. Ramus desenden anterior memberi nutrisi pada dinding
depan ventrikel kiri. Ramus desenden anterior terdapat disebelah depan kiri dan
turun ke bagian bawah permukaan jantung melalui sulkus interventrikuler sebelah
depan lalu melewati apeks jantung sampai dengan kebagian distal bersatu dengan
cabang arteri koroner kanan.
2. Arteri Koroner Kanan
Berjalan disis kanan jantung pada sulkus atrioventikuler kanan. Pada dasarnya
memberi nutrisi pada atrium kanan, ventrikel kanan dan dinding sebelah dalam
dari ventrikel kiri. Meskipun Nodus SA (sinoatrial) letaknya di atrium kanan
tetapi hanya 55% kebutuhan nutrisinya dipasok oleh arteri koronaria kanan
sedangkan 42% lainnya dipasok oleh cabang-cabang arteri sirkumfleks kiri.
Nutrisi Nodus AV : 90% dari arteri koroner kanan dan 10 % dari arteri
sirkumfleks.
Secara skematik suplai darah ke jantung dari arteri-arteri yang memperdarahinya
dapar dilihat pada bagan berikut ini:

Vena-vena pada jantung terdiri atas Vena Tebesian, Vena Kardiaka anterior dan
Sinus Koronarius. Vena Tebesian merupakan sistem yang terkecil, menyalurkan

12
sebagian darah dari miokardium atrium kanan dan ventrikel kanan. Vena
Kardiaka anterior mempunyai fungsi yang cukup berarti, mengosongkan sebagian
besar isi vena ventrikel langsung ke atrium kanan. Sinus Koronarius dan
cabangnya merupakan sistem vena yang paling besar dan paling penting.
Berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard ke dalam atrium kanan
melalui ostium sinus koronarius yang bermuara disamping vena kava inferior.
2.5 Sirkulasi Koronaria
Jantung membutuhkan pasokan darah yang banyak, yang berasal dari arteri
coroner kiri dan kanan yang berasal dari sinus aorta. Otot jantung memiliki sistem
kapiler yang luas. Sebagian besar darah kembali ke atrium kanan melalui sinus
koronarius. Vena-vema coroner besar dan kecil mengalir parallel ke arteri coroner
kanan, dan bermuara ke sinus koronarius. Pembuluh kecil, seperti vena thebesian,
langsung bermuara ke ruang-ruang jantung. Ventrikel kiri mendapat pasokan
darah terutama dari ateri coroner kiri: adanya oklusi pada penyakit arteri coroner
dapat menyebabkan kerusakan serius. Namun demikian, sirkulasi coroner akan
mampu mengembangkan sistem kolateral yang baik setelah beberapa saat, di
mana arteri baru akan memintas oklusi dan memperbaiki fungsi perfusi. Saat
sistol, kontraksi ventrikel akan mengompresi arteri coroner dan menekan aliran
darah; lebih dari 80% perfusi ventrikel kiri terjadi saat diastole. Keadaan ini
merupakan problematika pada penyakit jantung jika denyut jantung meningkat
(misalnya saat olahraga), karena interval diastolic menjadi lebih pendek.
Efisiensi jantung sebagai pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang
cukup pada otot jantung. Sirkulasi coroner meliputi seluruh permukaan jantung
dan membawa oksigen untuk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial
yang kecil-kecil
Aliran darah coroner meningkat pada:
A. Aktifitas
B. Denyut jantung
C. Rangsang sistem syaraf simpatis

13
2.6 Darah
Darah memiliki fungsi diantaranya adalah sebagai berikut : Darah sebagai alat
transport gas dalam proses respirasi, membawa keseimbangan asam basa,
transport nutrisi, hormone dan enzim, membantu pembuangan zat sisa,
mempertahankan pengaturan suhu tubuh, membantu proses pembekeuan,
membantu mengatur cairan tubuh dan sebagai pertahanan terhadap
mikroorganisme dan toksin. Pada orang dewasa darah (+-) 7-9 % dari total BB
(+-) 79 ml/kg (+-) 4-5 L. Viscositas 3,5 – 5,5/1000 air, berat jenis = 1.045 –
1.065 dan PH 7,35 dan 7,45.
Darah terdiri atas komponen-komponen darah diantaranya: Plasma (55%) dan
Elements (45%). Plasma merupakan bagian cairan tubuh yang terdiri atas 90%
air, 7% Protrin, 3% Elektrolit, Asam amino, Glukosa dan Nutrisi dan lain lain.
A. PROTEIN PLASMA
Protein plasma terdiri atas Albumin(60%) yang berperan meningkatkan
tekanan osmotic sehingga meningkatkan retensi air, Globulin 36% dan
Fibrinogen 4%.
Globulin: Alpha dan Beta, diproduksi di liver, untuk transport lemak.
Globulin Gamma: merupakan lmmunoglobulin, antibody yang membantu
pertahanan terhadap penyakit (satu-satunya protein plasma yang tidak
diproduksi di liver). Immunoglobulin: IgG, IgA, IgM, IgD, IgE.
B. ELEKTROLIT PLASMA
Elektrolit plasma terdiri atas Cation diantaranya Na+, Ca2,K= dan Anion Cl-,
PO42-, Cl-.
C. NUTRIEN DAN PRODUK BUANGAN
Nutrient yang ada dalam darah yaitu Glukosa, Asam Amino, Lemak dalam
bentuk: asam laktat, produk-produk buangan nitrogen hasil akhir metabolism
protein.
Gas dan Buffer

14
Gas yang terdapat dalam darah diantaranya adalah oksigen, nitrogen,
karbondioksidan dan bikarbonat.
D. SEL DARAH
Sel darah terdiri atas sel darah merah(eritrosit) , sel darah putih (lekosit) dan
trombosit(platele). Secara lebih terperinci masing-masing sel darah tersebut di
jelaskan dalam penjelasan di bawah ini:
1. Eritrosit
Setiap milimeter kubik darah mengandung sekitar 4-6 juta sel darah
merah atau ertrosit. Porsi terbesar dari berat ertrosit adalah hemoglobin
yang merupakan protein yang membawa oksigen, setuap Hb mengandug
5% Heme(pigemen yang mengandung zat besi) dan 95% globin (protrinn
polipeptida). Laki – laki biasanya memiliki lebih banyak Hb: 14-18 g/100
mL. Pada wanita 12-16 g/100mL. Heme group di ikat oleh atom besi
dengan satu ikatan O2 Hb yang troksigenasi oksihemoglobin (HbO2).
Untuk mengikatkan setiap Hb terdapat 4 rantai polipeptida (2Alpha dan
Betha) yang merupakan kelompok heme yang memberi warna pada
darah. Untuk mengikatkan setap kelompok heme diikat oleh atom besi
dengan satu bagiannya untuk mengikat oksigen. Atom besi memegang
peran kunci dalam fungsi pembawa ksigen dan melepaskannya pada
jarigan yang memungkinkan pada saat yang tepat.
a. Fungsi Hb:
Hb atau hemoglobin berfungdi mengambil jaringan Oksigen dari paru-
paru, mentransportasikan Oksigen ke jaringan didalam pembuluh
darah, melepaskan Oksigen pada jaringan yang membuthkan,
membawa CO2 sebagai sisa metabolisme dari jaringan ke pari-paru
dan mempertahnkan keseimbangan asam basa dengan menjalankan
funsi pengikatan oksigen dan karbondioksida tersebut. Hb memiliki
warna ungu kebiruan saat tidak mengandung oksigen. Tetapi akan

15
menjadi merah saat dipenuhi oksigen. Hb yang banyak mengandung
oksigen disebut dengan Oxyhemoglobin.
b. Transport O2 dalam Darah
Hb akan mengikat O2 dari kantung-kantung udara di alveolus paru-
paru sehingga membentuk oxyhemoglobin dengan berikatan dengan
atom besi. Oksihemoglobin kemudian ikut sirkulasi darah dalaam
eritrosit dan akan memindahkan oksigen ke sel yang membutuhkan.
Kemampuan ikatan antara O2 dengan Hb lebih rendah dibandiingkan
dengan zat-zat racuntertentu seperti insektisida, sulfur dioksida, CO
menyebakan Hb tidak mampu kemampuan 210 kali lepat
dibandingkan O2. 0,1-0,2% kadar dalam CO dalam udara dapat
menyebabkan kematian karena meblok kemampuan iktan oksigen.
c. Transport CO2 dalam Darah
CO2 lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan O2 dan lebih
mudah melewati dinding kapiler dari jaringan. CO2 ditransport dengan
3 cara:
1) Enampuluh persen (60%) CO2 bereaksi dengan air untuk
membentuk Asam karbonat:
Co2 + H2O H2CO3 HCO3- + H+
2) Tiga puluh persen(30%) CO2 beraksi langsubg dengan Hb
membentuk Carbaminohemoglobin (HbCO2)
3) Sepuluh persen (10%) CO2 diikat langsung oleh plasma dan
sel darah merah sebagai molekul CO2
d. Membran eritrosit
Eritrosit memiliki membran yang tipis, kuat dan fleksibel sehingga
eritrosit dapat bergerak dengan mudah melewati pembuluh darah yang
kecil sekalipun. Membran permeabel terhadap air, O2, CO2, glukosa,
urea, dan beberapa senyawa lain, tetapi impermeabel terhadap Hb dan
protein besar yang lain. Membran eritrosit dalam kondisi normal

16
cairan dalam sel dengan diluar sel sama. Jika konsentrasi solut plasma
meningkat maka air diluar eritrosit lebih rendah dari pada di dalam
eritrosit dan plasma menjdai hipertonik. Sehingga air meninggalkan
sel lebih cepat dari pada yang memasuki sel sehingga sel menjadi
menyusut. Sebaliknya jika konsentrasi solute dalam plasma menurun,
maka air dalam plasma lebih dibandingkan dengan didalam sel, dan
plasma menjadi hipotonik sehingga air leb ih cepat memasuki sel dari
pada yang keluar dan sel menjadi bengkak dan mudah mengaami
pecah. Pecahnya eritrosit disebut dengan hemolisis.
Dalam kondisi normal cairan dalam sel dengan diluar sel sama. Jika
konsentrasi solut plasma meningkat maka air diluar eritrosit lebih
rendah daripada di dalam eritrosit dan plasma menjadi hipertonik.
Sehingga air meninggalkan sel lebih cepat daripada yang memasuki
sel sehingga sel menjadi menyusut. Sebaliknya jika konsentrasi solut
dalam plasma menurun, maka air dalam plasma lebih dibandingkan
dengan didalam sel, dan plasma menjadi hipotonik. Sehingga air lebih
cepat memasuki sel daripada yangkeluar dan sel menjadi bengkak dan
mudah mengalami pecah. Pecahnya eritrosit disebut dengan
hemolysis.
Sebelum kelahiran, fetus memproduksi sel darah secara progresive di
yolk sac, hati dan limpa sampai dengan bulan kelima. Setelah itu di
organ tersebut dan meningkat di sumsum tulang. Setelah lahir
eritrosit diprduksi utamanya dan terus menerus di sumsum tulang
(merah) di beberapa tulang: vertebrata, Rusuk, sternum, pelvis, dan
pada ujung atas femur dan humerus. Proses tersebut disebut
erytopoiesis.
e. Eritropoiesis
Setiap keadaan yang menyebabkan penurunan transportasi jumlah
oksigen ke jaringan akan meningkatkan kecepatan pembentukan sel

17
daarah merah/ eritropoiesis. Faktor utama yang dapat merangsang
pembentukan sel darah merah adalah eritropoietin. Keadaan hipoksia
akan meningkatkan produksi eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal,
selanjutnya eritropoietin akan meningkatkan proses pembentukan sel
darah merah sampai keadaan hipoksia tertanggulangi. Pengeluaran
eritropoietin dari ginjal dipicu karean darah yang anemis dari kapiler
peritubular tidak dapat mengirim oksigen ke sel epitel tubulus ginjal
dimana epitel tubulus ginjal memakai banyak sekali oksigen. Selain
dipicu oleh hipoksia di ginjal, pengeluaran eritropoietin juga dipicu
oleh epinefrin dan norepinefrin serta beberapa prostaglandin.
Eritropoietin akan merangsang produksi proeritroblas dari sel-sel sem
hempoietik dalam sumsum tulang menjadi Basofil eritroblas,
polikromatofil eritroblas, Retikulosit dan akhirnya menjadi eritrosit.
Proses pembentukan eritrosit dari proeritroblas sampai dengan
polikromatofil eritroblas terjadi disumsum tulang dan setelah menjadi
retikulosit sel darah merah akan di lepaskan ke sirkulasi sampai terjadi
proses pematangan yang berlanjut menjadi eritrosit matang dan
bersirkulasli sampai dengan sekitar 120 hari sebelum akhirnya rusak.

1) Nutrisi yang penting dalam proses eritropoiesis


Produksi dan destruksi eritrosit dipertahankan dalam level yang seimbang,
stabil. Jika eritrosit hilang dari sirkulasi, eritropoiesis meningkat sampai
dengan level eritrosit normal. Normal produksi eritrosit pada dewasa -+ 10
miliyar sel satu jam. Karena terus menerus harus memenuhi kebutuhan
akan sel darah merah, maka sel-sel sumsum tuang belakang merupakan sel
yang tumbuh dan bereproduksi paling cepat di seluruh tubuh. Proses
reproduksi tersebut dipengaruhi oleh nutrisi seseorang. Nutrisi yang
penting untuk mempertahankan keadaan ini adalah:
a)Asam amino untuk produksi Hb

18
b)Zat besi untuk produksi heme
c)riboflavin ,vit B12,asam folat untuk pemantangan sel
d)vitamin B6 untuk sintesa hemoglobin.
Dua vitamin yang khususnya penting untuk pemantangan akhir sel darah
merah adalah vitamin B12 (sianokobalamin)dan asam folat.Keduanya
bersifat penting untuk sintesis DNA untuk pembentukan timidin
trifosft.Oleh karena itu,kekurangan kedua vitamin ini dapat menyebabkan
penurunan DNA dan mengakibatkan kegagalan pematangan dan
pembelahan inti.kondisi ini menghasilkan sel darah merah yang ukurannya
lebih besar atau disebut makrositik yang memiliki membran yang sangat
tipis dan bentuk teratur .sel darah merah makrositik ini setelah dilepas ke
sirkulasi masih dapat mengikat oksigen tetapi karena rapuh sel memiliki
masa hidup yang lenih pendek.penyebab utama kegagalan pematangan
adalah karena kegagalan absorpsi vitamin B12 dari saluran pencernaan
karena atrofi mukosa lambung sehingga kekurangan faktor intrinsik yang
berperan dalam absorpsi vitamin ini.keadaan tersebut disebut anemia
pernisiosa.
2). Proses pembentukan Hemogblobin
Dalam proses pembentukan Hb,sintesis Hb dimlai dalam proeritroblast dan
kemudian dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit.dalam proses
pembentukan Hb ini memerlukan besi.Besi akan berikatan dengan
protoporfirin IX membentuk molekul heme.akhirnya setiap molekul heme
bergabung dengan ranti polipeptida panjang yang disebut dengan globin.
3). Peranan zat besi dalam proses pembentukan Hemoglobin
Zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin
,myoglobin,sitokrom,sitokrom,sitokrom oksidase,peroksidase,dan
katalase.jumlah total besi dalam tubuh rata-rata 4-5 gram,sekitar 65%nya
dijumpai dalam bentuk hemoglobin.ketika besi di absorpsi dari usus halus
,besi segera bergabung dalam plasma darah dengan beta globulin yaitu

19
apotransferin untuk membentuk transferin yang selanjutnya diangkut dalam
plasma.kelebihan besi dalam darah disimpan dalam seluruh sel tubuh
terutama di hepatosit hati dan sedikit disel retikuloendotelial sumsum
tulang.besi yang disimpan dalam bentuk ferritin disebut besi cadangan.di
tempat penyimpanan ada sedikit besi yang tersimpan dalam bentuk yang
tidak larut disebut hemosiderin.hal ini terjadi jika jumlah total besi dalam
tubuh melebihi yang dapat ditampung olehtempat penyimpanan apoferitin
untuk dibentuk menjadi ferritin.jika jumlah besi dalam darah kurang maka
besi akan dilepaskan dengan mudah dari ferritin,tetapi tidak demikian
halnya dengan hemosiderin yang cukup sulit.transferin akan terikat dengan
sangat kuat dengan reseptor pada membran eritroblas dengan cara
endositosis dan langsung menuju mitokondria tempat sintesis heme.
Setiap hari,manusia mengekskresikan sekitar 1 miligram besi terutama
dalam tinja.jika terjadi pendarahan maka jumlah besi yang hilang lebih
banyak lagi.pada wanita,hilangnya darah menstruasi mengakibatkan
kehilangan besi rata-rata 2mg/hari.
Besi diabsorpsi dari semua bagian usus halus dengan proses sebagai
berikut:hati menyekresi apotransferin kedalam empedu yang mengalir ke
duodenum.di usus halus apotransferin berikatan dengan besi bebas dan
dengan beberapa senyawa besi seperti hemoglobin dan mioglobin dari
makanan .ikatan apotransferin dengan reseptor dengan besi ini membentuk
transferrin yang kemudian berikatan dengan reseptor pada membrane sel
epitel usus.kemudian dengan cara pinositosis molekul transferrin diabsorpsi
kedalam sel epitel dan masuk kedalam peredaran darah dalam bentuk
transferrin plasma.
Hemoragic menyebabkan terjadinya hypoxia sehingga tekanan oksigen
menurun.penurunan tekanan oksigen ini akan menyebabkan stimulasi
produksi eritroprotein sehingga hemocytoblast meningkat,sehingga
meningkat eritrosit.peningkatan eritrosi menyebabkan tekanan oksigen dan

20
kandungan oksigen meningkat sehingga hypoxia menurun dan keadaan
kembali kepada hemostatis.
f). Pemecahan sel darah merah

Masa hidup eritrosit sekitar 120 hari.terutama karena tidak memiliki


nucleus dan tidak mampu untuk mengubah enzim dan protein yang
dilakukan untuk mempertahankan fungsinya.eritrosit menggunakan
glukosa untuk energy tapi tidak dapat mensintesi banyak protein.eritrosit
yang sudah mulai tua dan rapuh akan masuk ke sinusoid yang ada di
limpa.membrannya menjadi ruptur dan sisa-sisa sel di fagositosis oleh
makrofag.makrofag menghancurkan Hb menjadi asam amino dan
mengembalikannya kedalam tubuh untuk disintesa kembali menjadi
protein yang baru.heme dari Hb akan dikonversi menjadi biliverdin dan
kemudian menjadi bilirubin.dengan berikatan dengan albumin plasma
bilirubin dibawa kehati.dihati bilirubin dikonjugasi dengan asam
glukoronat menjadi bilirubin terkonjugasi dan di sekresikan kedalam
kandung empedu.zat besi dari heme dikonjugasi dengan protein dan
disimpan dalam sumsum tulang sebagai ferritin.

2.leukosit

Leukosit berfungsi untuk menghancurkan mikro organisme di daerah infeksi


dan membantu menghancurkan bahan bahan kimia.pada orang dewasa kurang
lebih 1000 eritrosit untuk setaip satu leukosit.jumlah normal leukosit sekitar
4000 sampai dengan 12.000 mm3.
Produksi leukosit disebut dengan leucopoiesis .leucopoiesis terjadi dijaringa
lymphoid seperti kelenjar limfe,limpa,dan tonsil.secara garis besar leukosit
diklasifikasikan kedalam :agranulosit (mononuclear leukosit)dan granulosit
(polymorphonuclear leukosit).
a.granulosit (polymorphonuclear leukosit)

21
tiga jenis granulosit yaitu neutrophil (sekitar 60%),eosinophil dan basophil.
1)neutropil
Neutrophil seperti amuba,memiliki pseudopodia.netropil berfungsi untuk
menghancurkan mikroorganisme dan partikel partikel lain.granula dalam
sitoplasma mengandung enzim (lisozim) yang menghancurkan mikroorgansme
dan partikel partikel .dalam proses fagositosis netropil juga mungkin akan
mengalami kerusakan mikroorganisme yang mati dan netropil yang rusak akan
membentuk PU.netropl akan memasuki area yang mengalami perlukaan atau
infeksi karena adanya bantuan zat kimia yang menuntun netropil yang disebut
dengan kemotaksis.neutropil dapat melalui membrane kapiler dengan cara
merubah bentuknya menjadi lebih panjang dan tipis untuk melalui membrane
yang disebut dengan diapedesis.
2)eosinophil
Seperti neutrophil,eosinophil memiliki kemampuan fagositosis dan memiliki
pergerakan amuboid .granulanya mengandung lisosom .lebih berperan dalam
memfagosit kompleks antigen –antibodi.untuk alasan yang belum diketahui
pasti,eosinophil meningkat dalam serangan alergi ,infeksi,dan beberapa
penyakit autoimun dan dalam beberapa jenis kanker.eosinophil mengandung
plasminogen yang merupakan protein yang membantu dalam proses
penghancuran kembali bekuan darah.
3)basophil
Granula dari basophil mengandung heparin (anti
pembekuan),histamine(menyebabkan diatasi pembuluh darah pada tubuh secara
umum dan kontrixsi pembuluh darah di paru paru )dan substansi slow-reacting
dari alergi (SRS-A,diproduksi pada gejala alergi seperti asthma).fungsi pasti
belum diketahui tapi berperan dalam fagositosis dan dapat menyebabkan
anaphilatik shock atau shock sirkulasi.kebanyakan atau sebagian besar
neutrophil dalam pembuluh darah tidak benar benar bersikulasi tapi dalam

22
keadaan siap bergerak jika dibuthkan ,dan berada dibagian dalam dinding
pembuluh darah .kebanyakan granulosit berumur 5-10 hari.
b.agranulosit (mononuclear leukosit)
dua jenis arganulosit yaitu monosit dan limfosit
1)monosit
Biasanya memiliki sedikit nonspesifik granul lisosom dalam sitoplasma
nya,diproduksi disumsum tulang dari monoblas dan Memasuki pembuluh darah
setelah sekitar 30-70 jam.
2)Limfosit
Terdapat dua jenis limfosit yaitu limfosit B dan limfosit T.limfosit B diproduksi
di sumsum tulang dan berkumpul dijaringan limfe.limfosit T diproduksi
dikelenjar timus dan berkumpul di jaringan limfe.keduanya berperan dalam
system imunologi.
3.trombosit/platelet
Trombosit memiliki ukuran seperempat ukuran eritrosit.fungsi utamanya adalah
untuk pembekuan.jumlah normal trombosit sektar 7-8 hari.trombosit dibentuk
dari megakaryoblas.
2.7 Pembuluh Darah
Anatomi pembuluh darah
Anatomi darah dalam sistem sirkulasi terdiri atas arteri; arteriol; kapiler; venul;
vena.
1. Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi dengan tekanan yang tinggi ke jaringan-
jaringan. Karena itu sistem arteri mempunyai dinding yang kuat, dan darh
mengalir dengan cepat menuju jaringan. Dinding aorta dan arteri relatif
mengandung banyak jaringan elastis. Dinding tersebut teregang waktu sistol
dan mengadakan rekoil pada saat diastole.
Saluran pada pembuluh darah termasuk arteri disebut dengan lumen. Lumen
arteri dikelilingi oleh lapisan tipis yang disebut dengan tunika. Tunika

23
intima merupakan lapisan paling dalam, terdiri atas sel endotel, sub endotel
merupakan jaringan ikat, dan lapisan paling luar merupakan serat elastis.
Tunika media merupakan lapisan setlah tunika intima, terutama terdiri atas
jaringan ikat, sel otot polos dan jaringan elastis. Arteri yang lebih besar
memiliki jaringan elastis yang lebih banyak dibandingkan dengan otot polos.
Pada arteri yang lebih kecil jaringan elastis di tunika media digantikan oleh
otot polos. Pada bagian paling luar terdapat tunika adventita, terutama
tersusun atas serabut kolagen dan jaringan elastis. Terdapat syaraf dan
pembuluh limfe. Pada arteri yang lebih besar banyak mengandung pembuluh
darah yang disebut vasa vasorum.
2. Arteriol
Arterirol merupakan cabang-cabang paling ujun dari sistem arteri, berfungsi
sebagai katup pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol
juga mempunyai dinding yang kuat. Arteriol mampu kontriksi/menyempit
secara komplit atau dilatasi/melebar sampai beberapa kali ukuran normal,
sehingga dapat mengatur aliran aliran darah ke kapiler. Dinding arteriol
mengandung sedikit jaringan elastis dan lebih banyak otot polos. Otot ini di
persarafi oleh serabut saraf kolinergik yang fugsinya vasodilatasi. Arteriol
merupakan penentu utama resisten/tahanan aliran darah, perubahan kecil pada
diameternya menyebabkaan perubahan yang besar terhadap resistensi perifer.
3. Kapiler
kapiler berfungsi sebagai tempat pertukaran carian dan nutrisi antara arah dan
ruang intersitial. Untuk peran ini kapiler dilengkapi dinding yang snagat tipis
dan permeabel terhadap subtansi-subtansi bermolekul halus.
4. Venul
Dinding venul sedikit lebih tebal daripada dinding kapiler. Venul berfungsi
menampung darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung kedalam vena
yang lebih besar.
5. Vena

24
Vena berfungsi sebagai jalur transportasi darah dari jaringan kembali ke
jantung. Karena tekanan dalam sistem vena rendah (0-5mmHg), maka dinding
vena tipis namun berotot dan ini memungkinkan vena berkontraksi sehingga
mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai
kebutuhan tubuh. Kebanyakan vena membawa darah yang kurang oksigen
kecuali di beberapa tempat :
a) 4 buah vena pulmonal
b) Vena pada sistem portal hepatik
c) Sistem portal hipofisis

Vena memiliki 3 lapisan seperti pada arteri yaitu Tunika Intima, media dan
adventitia. Tunika media lebih tipis, mengandung lebih sedikit jaringan
elastis, jaringan kolagen dan otot polos. Nutrisi di suplai dari vasa vosarum.
Vena biasanya memiliki sepasang katup semilunar bikuspid yang
memungkinkan darah mengalir hanya pada satu arah dan meminimalkan
aliran balik darah. Tekanan darah pada vena rendah dan aliran darahnya
dibantu oleh pompa dari otot disekitar vena(tekanan pada vena saat otot
berkontraksi). Katup pada vena merupakan bentuk lipatan dari tunika intima.
Banyak terdapat pada vena di kaki untuk mencegah gaya gravitasi yang
menghambat pengembalian darah ke jantung. Tidak terdapat katup pada vena
dengan diamter kurang dari 1mm atau apda area dengan tekanan otot yang
besar seperti pada rongga dada dan abdomen.

25
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam mekanisme
pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan sebagai sistem
transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan
keseluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam
tubuh.
Bagian-bagian pada jantung:
1. Arteri
Adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik kiri
jantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh
dalam peredaran sistemik.
2. Pembuluh darah balik cava atas (cava superior)
Adalah vena cava superior(pembuluh darah balik atas) adalah pembuluh
darah yang menerima darah dari kepala dan kedua tangan. Darah yang
dibawa oleh pembuluh darah ini juga mengandung banyak CO.
3. Katup triskupid
Adalah katup triskupid menghubungkan antara atrium kanan dengan
ventrikel kanan.
4. Serambi kanan
Sebagai tempat menampung darah yang kaya kabondioksida dari
seluruh tubuh
5. Pembuluh darah balik cava bawah(cava inferior)
Mengembalikan darah ke jantung dari setengah bagian tubuh bawah
6. Bilik kanan

26
Befungsi memompa darah “kotor” (yang dialirkan oleh serambi kanan)
ke paru-paru melalui arteri paru-paru.
7. Otot papiler
Melampirkan kebagian bawah dinding bagian dalam ventrikel. Mereka
menyambung korda tendinea, yang melekat pada katup triskupid dalam
ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri. Kontraksi otot-otot
papiler membuka katup-katup ini. Ketika otot papiler santai, katup-katup
dekat.
8. Aarteri kororner
Adalahkan pembuluh-pembuluh yang memasok darah beroksigen ke
otot jantung. Mereka disebut arteri coroner karena mengelilingi jantung
dalam bentuk mahkota.
9. Bilik kiri
Menampung darah dari bagian serambi kiri
10. Katup aorta
Adalah jaringan khusus di dalam ruang jantung yang mengatur urutan
aliran darah dari satu bagian ke bagian lain. Katup aorta memisahkan
ruang utama pemompa jantung (ventrikel kiri) dengan aorta, pembuluh
darah arteri utama yang memberikan darah beroksigen ke seluruh tubuh.
Katup mitral memisahkan ruang kiri atas (atrium) dengan ruang kiri
bawah (ventrikel) dan menjaga pergerakan aliran darah yang tertib dari
paru ke ventrikel kiri.
11. Katup mitral atau triskupid
Adalah untuk mengontrol aliran darah dalam satu arah melalui sisi kiri
jantung, terutama dalam hal mencegah darah apapun dari muntah
kembali ke paru-paru.
12. Serambi kiri
Menampung darah bersih dari paru-paru yang banyak mengandung
oksigen.

27
13. Arteri pulmonalis
Dibgai menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari
pulmonary turu ke kedua paru-paru.

Jantung telah aktif dalam masa janin ketika berusia 3 bulan dalam kandungan
dengan proses sirkuulasi melalui plasenta. Anatomi fisiologi sistem
kardiovaskuler sangat penting di pelajarai karena perlu adanya pengetahuan
dalam menyelesaikan berbagai problematika kesehatan terkait sistem
kardiovaskuler.

3.2 Saran
Dari pemaparan di atas, penulis memberikan saran agara dalam ilmu kesehatan
maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahami anatomi sistem
kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit
maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya
aktivitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusat
kehidupan. Contoh aktivitas positif yaitu berupa pola hodup yang sehat dan
berolahraga yang teratur.

28
DAFTAR PUSTAKA
Haryani, Ani. 2009. ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA. Bandung : CV. Cakra.

Ward, Jeremy. 2007. At a Glance FISIOLOGI. Jakarta : Penerbit Erlangga.

29

Anda mungkin juga menyukai