Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Di susun oleh :

Nama :
1) Zidan Fadly
2) Deden Akbar
3) Rizky Tri
4) Rama P.
5) Azis
6) Anita H.
7) Ria N.

Kelas : XI Perawat

SMK KESEHATAN EFARINA


Purwakarta
2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas limpah
dan rahmat-Nya sehingga makalah Sistem Muskuloskeletal ini dapat terselesaikan.
Makalah Sistem Muskuloskeletal ini dibuat sebagai tugas mata Ilmu Penyakit.
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa literatur yang kami ambil, Selain itu
makalah ini kami susun dengan agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca dalam
mempelajari Sistem Muskuloskeletal.
Oleh karena itu, kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, terutaman siswa Keperawatan.

Purwakarta, Juli 2019

(Penyusun)

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ...................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Definisi Sistem Muskuloskeletal ...................................................................... 2
B. Mengetahui sistem rangka dan sendi ................................................................ 2
C. Mengetahui tentang tulang ............................................................................... 2
D. Mengetahui tentang otot .................................................................................... 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................. 7

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Sistem muskuloskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon, dan bursa.
Struktur tulang dan jaringan ikat menyususn kurang lebih 25 % berat badan. Struktur
tulang memberikan perlindungan terhadap organ-organ penting dalam tubuh seperti
jantung, paru, otak. Tulang berfungsi juga memberikan bentuk serta tempat melekatnya
otot sehingga tubuh kita dapat bergerak, disamping itu tulang berfungsi sebagai
penghasil sel darah merah dan sel darah putih (tepatnya di sumsum tulang) dalam
proses yang disebut hamatopoesis.
Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang, dalam tubuh kita ada 4
kategori yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak baraturan.
Masing-masing tulang dihubungkan oleh jaringan yang disebut sendi. Menurut
pergerakan yang ditimbulkan sendi dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Sendi fibrous/sinatrosis/sendi tidak bergerak
2. Sendi tulang rawan / amfiartrose/sendi gerak
3. Sendi sinovial/diartrose.
Bentuk sendi diartrose ada beberapa macam : sendi putar, sendi engsel, sendi
kondiloid, sendi berporos serta sendi pelana. Bentuk-bentuk sendi beserta contohnya :
 Sendi putar : sendi bahu dan sendi panggul
 Sendi engsel : sendi siku, sendi antara ruas-ruas jari
 Sendi kondiloid : hampir sama dengan sendi engsel tapi dapat bergerak dalam 2
bidang seperti pada pergelangan tangan.
 Sendi berporos: sendi antara kepala dengan tulang leher pertama
 Sendi pelana : sendi metacarpal pertama, yang memungkinkan ibu jari ergerak
bebas.

1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. DEFINISI SISTEM MUSKULOSKELETAL


Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot
(muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan
tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik
(gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang
memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
sistem muskuloskeletal (otot-rangka)
Otot(muscle) jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja
mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg tempat
menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.

B. SISTEM RANGKA DAN SENDI


Alat gerak tubuh manusia Þ sistem muskuloskeletal: pasif® rangka (skeletal);
aktif ® otot (muscle)Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan
penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur. Tulang rawan,
tulang, dan sendi
Fungsi Sistem Rangka :
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan
lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya
persendian

C. TULANG
Pertumbuhan tulang mencapai kematangannya setelah pubertas dan pertumbuhan
seimbang hanya sampai usia 35 tahun. Berikutnya mengalami percepatan reabsorpsi
sehingga terjadi penurunan massa tulang sehingga pada usila menjadi rentan terhadap
injury. Pertumbuhan dipengaruhi hormon & mineral. Penyusun tulang

2
tulang disusun oleh sel-sel tulang yang terdiri dari osteosit, osteoblast dan osteoklast
serta matriks tulang. Matriks tulang mengandung unsur organik terutama kalsium dan
fosfor. Struktur tulang Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars
spongiosa (jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat).
Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.

Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan


pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum
mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh
darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang
dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak. Pars
kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga
dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat)
sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih
banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan
anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih
lentur.

Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon (busa). Rongga
tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang
spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula. Secara Mikroskopis
tulang terdiri dari :
1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang
mengandung sel tulang).
4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai
ke osteon).

3
Tulang Rawan (Kartilago) tulang rawan berkembang dari mesenkim membentuk
sel yg disebut kondrosit. Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks
dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik. Kalsifikasi
menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).
Jenis Tulang Rawan
1. Hialin Cartilago : matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling
banyak dijumpai.
2. Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin
yang mengumpul pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan
tulang rawan hialin atau jaringan ikat fibrosa yang berdekatan.

Sendi (Artikulatio) Sendi merupakan persambungan antar tulang yang menjadikan


tulang menjadi fleksibel dalam pergerakan. Jenis Sendi Berdasarkanpergerakannya
sendi dibagi menjadi :
1. Synarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak
dapat bergeak sama sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana
lempeng-lempeng tulang tengkorak disambungkan oleh elemen fibrosa.
2. Amphiarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. Jaringan berupa
diskus fibrocartilage yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua tulang.
Umumnya bagian tulang yang berada pada sisi persendian dilapisi oleh tulang
rawan hialin dan struktur keseluruhan berada dalam kapsul. Beberapa contoh sendi
iniadalah: sendi vertebra, dan simfisis pubis.
3. Diarthroses Sendi ini memiliki pergerakan yang luas. Umumnya dijumpai pada
sendi-sendi ekstremitas. Dijumpai adanya celah sendi, rawan sendi yang licin dan
membran sinovium serta kapsul sendi.
Sedangkan berdasarkan strukturnya sendi dibagi menjadi :
1) Sendi Fibrosa Sendi fibrosa dihubungkan oleh jaringan fibrosa. Terdapat dua
tipe sendi fibrosa; (1) Sutura diantara tulang tulang tengkorak dan (2)
sindesmosis yang terdiri dari suatu membran interoseus atau suatu ligamen di
antara tulang. Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas.
2) Sendi Kartilago/tulang rawan Ruang antar sendinya diisi oleh tulang rawan dan
disokong oleh ligamen dan hanya dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi
kartilaginosa yaitu sinkondrosis adalah sendi sendi yang seluruh persendiannya

4
diliputi oleh rawan hialin. Sendi sendi kostokondral adalah contoh dari
sinkondrosis. Simfisis adalah sendi yang tulang tulangnya memiliki suatu
hubungan fibrokartilago antara tulang dan selapis tipis rawan hialin yang
menyelimuti permukaan sendi. Contoh sendi kartilago adalah simfisis pubis dan
sendi sendi pada tulang punggung.
3) Sendi Sinovial/sinovial joint Sendi ini dilengkapi oleh kartilago yang
melicinkan permukaan sendi, kapsul sendi (kantung sendi), membran sinovial
(bagian dalam kapsul), cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas dan
ligamen yang berfungsi memperkuat kapsul sendi. Cairan sinovial normalnya
bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah
yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relatif kecil.

D. OTOT
Otot (Muskulus) Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan
mengubah energi kimia menjadi energi mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi
untuk menggerakkan rangka. Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn
protein tubuh & ½-nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat Proses
vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas,
peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas otot . Ada 3 jenis otot yaitu otot jantung,
otot polos dan otot rangka.

1. OTOT POLOS
a. Memiliki 1 inti yg berada di tengah,
b. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
c. Terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber
energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng
mengalami tetani, tahan thd kelelahan
2. OTOT RANGKA
a. Memiliki banyak inti,
b. Dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter),
c. Melekat pada tulang
d. Sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS)
e. Sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat,
mengalami tetani, & cepat lelah

5
Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas perintah dari otak),
bergaris melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer. Secara anatomis
terdiri dari jaringan konektif dan sel kontraktil.

Fungsi Otot Rangka


1. Menghasilkan gerakan rangka tubuh.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat kontraksi.
Struktur Otot Rangka Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium.
Otot rangka disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari
beberapa sel otot. Setiap fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium
dan setiap sel otot dipisahkan oleh endomisium.
Organisasi otot rangka terdiri dari :
1. Otot
2. Fasikula
3. Serabut Otot
4. Miofibril
5. Miofilamen
Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :
1. Sarkolema (membran sel serabut otot)
2. Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)
3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat, protein & enzim.
4. Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium).
5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)

3. OTOT JANTUNG
a. Memiliki 1 inti yg berada ditengah
b. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
c. Serat otot berserat
d. Hanya ada di jantung
e. Sumber Ca2+ dari CES & RS
f. Sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami
tetani, & tahan thd kelelahan

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot
(muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah
jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi
energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari
tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan
posisi.
2. Didalam tubuh manusia tersusun dari 3 otot diantaranya yaitu, Ada 3 jenis otot
yaitu otot jantung, otot polos dan otot rangka.
- OTOT POLOS
a. Memiliki 1 inti yg berada di tengah,
b. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
c. Terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber
energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng
mengalami tetani, tahan thd kelelahan.
- OTOT RANGKA
a. Memiliki banyak inti,
b. Dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter),
c. Melekat pada tulang
d. Sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS)
e. Sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat,
mengalami tetani, & cepat lelah
- OTOT JANTUNG
a. Memiliki 1 inti yg berada ditengah
b. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
c. Serat otot berserat
d. Hanya ada di jantung
e. Sumber Ca2+ dari CES & RS
f. Sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami
tetani, & tahan thd kelelahan.

7
DAFTAR PUSTAKA

- Ns. Mohammad judha, M.Kep & Rizky Erwanto, Ns., S.Kep ANATOMMI DAN
FISIOLOGI. 2011. Gosyen Publishing. Yogyakarta

- http://www.itelehealthinc.com/berbagi bersama Abhique. Anatomi Sistem


Muskuloskeletal.

- http://devint1712.blogspot.com/2012/08/makalah-muskuloskeletal.html

Anda mungkin juga menyukai