Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

“ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN DAN SISTEM PERKEMIHAN”

Dosen Pengampu : Agustina Lestari, S. Kep.,Ns.,M. Mkes

Disusun Oleh :

Nurul Husna : 18.20.2924

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

Tahun Ajaran 2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................2

BAB II PENDAHULUAN ...................................................................................3

A. Latar Belakang..........................................................................................3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................5

A. Apa Pengertian Dari Sistem Pencernaan ............................................5


B. Apa Fungsi Sistem Pencernaan .........................................................5
C. Apa Saja Organ-Organ Sistem Pencernaan ........................................6
D. Apa Pengertian Sistem Perkemihan ..................................................10
E. Apa Fungsi Sistem Perkemihan ........................................................10
F. Apa Saja Organ-Organ Sistem Perkemihan .......................................10
G. Proses Perkemihan ...........................................................................14
H. Proses Pembentukan Urine................................................................14
BAB III PENUTUP.......................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................16
DAFTAR PSTAKA ......................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan
fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri
dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum
dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun
tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(mengunyah, menelan dan pencapuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai
dari mulut sampai anus.Makanan yang dikonsumsi hanya akan diserap dan digunakan
oleh tubuh bila telah melalui proses pencernaan. Proses pencernaan itu sendiri ada yang
bekerja secara mekanik dan adapula yang bekerja secara kimiawi. Saluran pencernaan
ada yang bekerja secara kehendak (volunteer) dan ada pula yang bekerja di luar kehendak
(involunter).
Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan
fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri
dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum
dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun
tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(mengunyah, menelan dan pencapuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai
dari mulut sampai anus.Makanan yang dikonsumsi hanya akan diserap dan digunakan
oleh tubuh bila telah melalui proses pencernaan. Proses pencernaan itu sendiri ada yang

3
bekerja secara mekanik dan adapula yang bekerja secara kimiawi. Saluran pencernaan
ada yang bekerja secara kehendak (volunteer) dan ada pula yang bekerja di luar kehendak
(involunter)
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Sistem Pencernaan ?
2. Apa Fungsi Sistem Pencernaan ?
3. Apa Saja Organ-Organ Sistem Pencernaan ?
4. Apa Pengertian Sistem Perkemihan ?
5. Apa Fungsi Sistem Perkemihan ?
6. Apa Saja Organ-Organ Sistem Perkemihan ?
7. Proses Perkemihan ?
8. Proses Pembentukan Urine ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses


makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun
secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu
tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ
aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran
pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran
grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah
mempelajari fungsi atau kerja sistem pencernaan dalam keadaan normal.

B. Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung
secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1.      Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
5
2.      Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3.      Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4.      Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5.      Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
6.      Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

C. Organ Sistem Pencernaan


a. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus
a) Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi
organ asesoris yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga
vestibulum (bukal) yang terletak di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai
batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan,
palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah, dan
orofaring di bagian belakang.
b) Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring
(tenggorokan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan
membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di
sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian
vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat
faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses
menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
c) Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan
berdiameter 2,54 cm. esofagus berawal pada area laringofaring, melewati

6
difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks
kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui
gerak peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus
untuk melumasi dan melindungi esofagus.
b. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan
bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui
otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan
normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.
a) Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus
dan lambung.
b) Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut
esophagus.
c) Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang
membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung
yang konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang
konveks disebut kurvatur besar.
d) Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan
membuka ke duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus
yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang
berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-
enzim, memproduksi kimus dan mucus, factor intrinsic
(menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.
c. Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang
dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus
besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara
umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan

7
makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian
pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam
jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap
ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna
protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk
digesti, usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di
mulut dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas
serta dibantu empedu dalam hati.

d. Pangkreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
 Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
   Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim
pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat
dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang
dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim
ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas
juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
e. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi,
beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan
diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil
(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan

8
vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana
darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan
tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam
sirkulasi umum.
f. Kandung Empedu dan saluran Empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
 Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
   Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari
penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol
g. Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient
telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna.
Usus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya
lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar
disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang
menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon
tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm,
yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
a) Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus
yang tersisa dan
mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
b) Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung
enzim atau hormone
pencernaan.
c) Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa
dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari.
Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan
berbagai gas.

9
d) Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.
h. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan
di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens
penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air
besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,
tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian
otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus
tetap tertutup.
D. Pengertian Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan
darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan
lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
E. Fungsi Sistem Perkemihan
a) Membuang sisa metabolisme :
 Sisa metabolisme Nitrogenous : ureum, creatinin, uric acid.
 Racun-racun/Toxins
  Obat-obat/Drugs

b) Pengaturan homeostasis :
 Keseimbangan air
    Elektrolit

  Keseimbangan asam-basa darah


 Tekanan darah
  Produksi darah merah
  Mengaktifkan vitamin D
F. Organ Sistem Perkemihan
a. Ginjal/Kidneys

10
Ginjal berbentuk seperti kacang merah dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5
cm, terletak di ruang belakang selaput perut tubuh (retroperitonium) sebelah atas.
Ginjal kanan terletak lebih ke bawah dibandingkan ginjal kiri.
Ginjal (Gb-2) dibungkus oleh simpai jaringan fibrosa yang tipis. Pada sisi medial
terdapat cekungan, dikenal sebagai hilus, yang merupakan tempat keluar masuk
pembuluh darah dan keluarnya ureter. Bagian ureter atas melebar dan mengisi hilus
ginjal, dikenal sebagai piala ginjal (pelvis renalis). Pelvis renalis akan terbagi lagi
menjadi mangkuk besar dan kecil yang disebut kaliks mayor (2 buah) dan kaliks
minor (8-12 buah). Setiap kaliks minor meliputi tonjolan jaringan ginjal berbentuk
kerucut yang disebut papila ginjal. Pada potongan vertikal ginjal tampak bahwa tiap
papila merupakan puncak daerah piramid yang meluas dari hilus menuju ke kapsula.
Pada papila ini bermuara 10-25 buah duktus koligens. Satu piramid dengan bagian
korteks yang melingkupinya dianggap sebagai satu lobus ginjal.
Secara histologi ginjal terbungkus dalam kapsul atau simpai jaringan lemak dan
simpai jaringan ikat kolagen. Organ ini terdiri atas bagian korteks dan medula yang
satu sama lain tidak dibatasi oleh jaringan pembatas khusus, ada bagian medula yang
masuk ke korteks dan ada bagian korteks yang masuk ke medula. Bangunan-
bangunan  (Gb-3) yang terdapat pada korteks dan medula ginjal adalah :
a) Korteks ginjal terdiri atas beberapa bangunan yaitu
1. Korpus Malphigi terdiri atas kapsula Bowman (bangunan berbentuk
cangkir) dan glomerulus (jumbai /gulungan kapiler).
Korpus Malphigi terdiri atas 2 macam bangunan yaitu kapsul
Bowman dan glomerulus. Kapsul Bowman sebenarnya merupakan
pelebaran ujung proksimal saluran keluar ginjal (nefron) yang dibatasi
epitel. Bagian ini diinvaginasi oleh jumbai kapiler (glomerulus) sampai
mendapatkan bentuk seperti cangkir yang berdinding ganda. Dinding
sebelah luar disebut lapis parietal (pars parietal) sedangkan dinding
dalam disebut lapis viseral (pars viseralis) yang melekat erat pada jumbai
glomerulus (Gb-4 dan 5). Ruang diantara ke dua lapisan ini sebut ruang
Bowman yang berisi cairan ultrafiltrasi. Dari ruang ini cairan ultra filtrasi
akan masuk ke dalam tubulus kontortus proksimal.

11
Glomerulus merupakan bangunan yang berbentuk khas, bundar dengan
warna yang lebih tua daripada sekitarnya karena sel-selnya tersusun
lebih padat. Glomerulus merupakan gulungan pembuluh kapiler.
Glomerulus ini akan diliputi oleh epitel pars viseralis kapsul Bowman.
Di sebelah luar terdapat ruang Bowman yang akan menampung cairan
ultra filtrasi dan meneruskannya ke tubulus kontortus proksimal. Ruang
ini dibungkus oleh epitel pars parietal kapsul Bowman.
2. Bagian sistim tubulus yaitu tubulus kontortus proksimalis dan tubulus
kontortus distal.
Tubulus kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir
sebagai saluran yang lurus di medula ginjal (pars desendens Ansa
Henle). Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas-batas
yang sukar dilihat. Inti sel bulat, bundar, biru dan biasanya terletak agak
berjauhan satu sama lain. Sitoplasmanya bewarna asidofili (kemerahan).
Permukaan sel yang menghadap ke lumen mempunyai paras sikat (brush
border). Tubulus ini terletak di korteks ginjal.
Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat
glomerulus 80-85 persen dengan cara reabsorpsi via transport dan
pompa natrium. Glukosa, asam amino dan protein seperti bikarbonat,
akan diresorpsi.
Tubulus kontortus distal berjalan berkelok-kelok. Dindingnya
disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas antar sel yang lebih jelas
dibandingkan tubulus kontortus proksimal. Inti sel bundar dan bewarna
biru. Jarak antar inti sel berdekatan. Sitoplasma sel bewarna basofil
(kebiruan) dan permukaan sel yang mengahadap lumen tidak
mempunyai paras sikat. Bagian ini terletak di korteks ginjal. Fungsi
bagian ini juga berperan dalam pemekatan urin.
b) Medula ginjal terdiri atas beberapa bangunan yang merupakan bagian sistim
tubulus yaitu pars descendens dan descendens ansa Henle, bagian tipis ansa
Henle, duktus ekskretorius (duktus koligens) dan duktus papilaris Bellini.

12
Fungsi ginjal yaitu:
 Membuang bahan sisa terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan
kreatinin yang dihasilkan dari metabolisme makanan oleh tubuh,
bahan asing dan produk sisa.
 Mengatur keseimbangan air dan elektrolit
  Mengatur keseimbangan asam dan basa.
 Menghasilkan renin yang berperan dalam pengaturan tekanan darah.
 Menghasilkan eritropoietin yang mempunyai peran dalam proses
pembentukan eritrosit di sumsum tulang.
  Produksi dan ekskresi urin
b. Ureter / Ureters
 Secara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan adventisia.
Lapisan mukosa terdiri atas epitel transisional yang disokong oleh lamina propria.
Epitel transisional ini terdiri atas 4-5 lapis sel. Sel permukaan bervariasi dalam hal
bentuk mulai dari kuboid (bila kandung kemih kosong atau tidak teregang) sampai
gepeng (bila kandung kemih dalam keadaan penuh/teregang). Sel-sel permukaan ini
mempunyai batas konveks (cekung) pada lumen dan dapat berinti dua. Sel-sel
permukaan ini dikenal sebagai sel payung. Lamina propria terdiri atas jaringan fibrosa
yang relatif padat dengan banyak serat elastin. Lumen pada potongan melintang
tampak berbentuk bintang yang disebabkan adanya lipatan mukosa yang memanjang.
Lipatan ini terjadi akibat longgarnya lapis luar lamina propria, adanya jaringan elastin
dan muskularis. Lipatan ini akan menghilang bila ureter diregangkan.
Lapisan muskularisnya terdiri atas atas serat otot polos longitudinal disebelah
dalam dan sirkular di sebelah luar (berlawan dengan susunan otot polos di saluran
cerna). Lapisan adventisia atau serosa terdiri atas lapisan jaringan ikat fibroelsatin.
Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung
kemih. Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang
reseptor saraf sensoris sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan

13
menyebabkan penderita batu ureter akan berguling-gulung, keadaan ini dikenal
sebagai kolik ureter.
c.  Kandung kemih
Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia.
Mukosanya dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter
(terdiri atas 6-8 lapis sel) dengan jaringan ikat longgar yang membentuk lamina
propria dibawahnya. Tunika muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos
yang tersusun berlapis-lapis yang arahnya tampak tak membentuk aturan tertentu. Di
antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat longgar. Tunika adventisianya terdiri
atas jaringan fibroelastik.
Fungsi kandung kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan kedunia
luar melalui uretra.
G. Proses Berkemih
   Suatu proses refleks yang diatur oleh pusat-pusat refleks di otak.
 Rangsang (impuls) yang terjadi akibat teregangnya dinding VU dihantarkan oleh
neuron-neuron sensoris viseral aferen melalui n. splanchnicus memasuki medulla
spinalis segmen sacral 2,3,dan 4
  Rangsang saraf menyebabkan otot-otot polos VU berkontraksi, m. sphincter
vesicae melemas. Neuron-neuron eferen para simpatis mengambil jalan melalui
n. pudendus (S2,3, dan 4) menuju ke sphincter urethra.
  Pengontrolan berkemih anak-anak mulai umur 3-4 tahun.
H. Proses Pembentukan Urine
 Proses Filtrasi ,di glomerulus
terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah
kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang
terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke
tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
 Proses Reabsorbsi.
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa,
sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara
pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal

14
terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh.
Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada
papilla renalis.
 Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke
papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini adalah:
a. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk
melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel
tubuh secara fisika maupun secara kimia.
b. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau
kerja system pencernaan dalam keadaan normal.
c. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan,
air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Bagian pembentuk urin, yaitu kedua ginjal.
a. Bagian penyalur: saluran ginjal, kandung kemih dan saluran kandung kemih.
b.  Anak ginjal tidak tergolong alat ekskresi.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://bunga24.mahasiswa.unimus.ac.id/wp-
content/uploads/sites/347/2016/05/makalah-
anfis.docx&ved=2ahUKEwjFhsyMg6PoAhUWH7cAHd6YAY8QFjANegQIARAB&usg=AOvVaw3BV
bqpLjEgxDKec9ZD7FkE&cshid=1584500307498

http://repository.ump.ac.id/1445/2/TIFANA%20YUSUF%20BAB%20I.pdf

http://makalahcentre.blogspot.com/2010/11/makalah-sistem-perkemihan.html

17

Anda mungkin juga menyukai