Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

Dosen Pengajar : Widya warastuti, S.Kep,M.Kes

Nama : Indah Normalasari


NIM : PO.62.20.1.19.094
Mata Kuliah : Manajemen Patient Sapety
Prodi : DIII Keperawatan
Kelas : Reguler XXII C

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


2020
PEMENUHAN KEBUTUHAN BODY ALIGNMENT
Pengertian Body Aligment

Body aligment adalah susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan
bagian-bagian tubuh yang lain. Body aligment baik akan meningkatkan keseimbangan yang
optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri,duduk,maupun tidur.
Body aligment yang baik mampu menjaga keseimbangan pada persendian
otot,teendon,ligamen.

Prinsip- prinsip Body Aligment

Prinsip body aligment sebagai berikut :

a. Keseimbangan dapat dipertahankan jika line of gravity melewati dan base of support.
b. The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih rendah kestabilan dan
keseimbanganlebih besar.
c. Jika line gravity berada diluar pusat dari base of support, energi lebih banyak
digunakan untukmempertahankan keseimbangan.
d. The base of support yang luas dan bagian-bagian dari body alignment baik akan
menghematenergi dan mencegah kelelahan otot.
e. Perubaan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot-otot.
f. Body alignment yang jelek dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri
kelelahanotot dan kontraktur.
g. Karena struktur enatomi individu berbeda maka intervensi keperawatan harus
secaraindividual dan sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.
h. Memperkuat otot-otot yang lemah, membantu mencegah kekakuan otot dan ligament
ketika body alignment jelek baik secara temporal maupun penggunaan yang kurang
hati-hati.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Body Aligment

a. Gravity
Gravity adalah aktraksi timbal balik antara tubuh dan bumi. Pusat gravity : titik pusat
seluruh massa dari suatu objek. The line of gravity : imaginary garis vertical melalui
pusat gravity suatu objek. The bas of support : fondasi dimana seseorang sedang
istirahat.
b. Postur Reflek dan Apposing Muscle Group
Aksi dari otot postural (ekstensor) yang harus menerus menahan seseorang pada
posisi tegak melawan gratifitasi bumi. Respon otot-otot postural yang sinergis
mengarah pada waktu dan jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa kelompok otot baik
pada ekstremitas atas maupun bawah berfungsi mempertahankan postur saat berdiri
tegak serta mengatur keseimbangan tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan
pada tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot
postural bekerja secara sinergi sebagai reaksi dari perubahan posisi,,titik tumpu,gaya
grativitasi,dan aligment tubuh. Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon
yang tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu otot terhadap otot yang lainnya dalam
melakukan fungsi gerak tertentu.
1. otot ekstensor yaitu : otot-otot anti gravitasi
2. kontraksi otot-otot menyokong posisi tegak disebut postural tonus.
3. numoros postural/righting reflek merangsang dan mempertahankan.
Postural tonus adalah :
1. labryn sense
Organ sensor yang terdapat dalam organ telinga bagian dalam
2. visual/optic reflek
Sensasi visual membantu seseorang dalam mendapatkan kesadaran mengenai tata
ruang dan hubungan antara sat subyek dengan lingkungannya.
3. proprioceptor/kinestik sense
Ini sering disebut sebagai indera keenam
4. ekstensor atau anti gravitasi reflex
Yang termasuk otot-otot ekstensor diantaranya otot-otot pada ekstremitas bawah,
otot-otot abnormal,otot-otot adductor pada scapula dan otot-otot kaki bawah.
5. plantar reflex
Tekanan melawan telapak kaki oleh permukaan tanah akan menimbulkan reflex
kontraksi otot-otot ekstensor dari otot-otot kaki bagian bawah.
6. plantar reflex perubahan postur
7. struktur anatomi yang berbeda

Struktur abnormal yang mempengaruhi postur tubuh

Kelainan postur
Kelainan postur yang didapat atau kongenital mempengaruhi efisiensi sistem
muskuloskeletal, seperti kesejajaran tubuh, keseimbangan dan penampilan. Macam-
macam kelainan postur antara lain :
A. Skoliosis
Adalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang

B. Khiposis
Khiposis adalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang dimana terjadi
fleksi yang berlebihan pada tulang lumbal. Diskripsi : peningkatan kelengkungan
pada kurva spinal torakal. Penyebab : kondisi kongenital,penyakit tulang atau
ricket tuberkulosis spinal.
Penatalaksanaan : latihan perengangan spinal,tidur tanpa bantal, menggunakan
papan tempat tidur,memakai jaket,penggabungan spinal (berdasarkan penyebab
dan tingkat keparahan)

C. Lordosis
Lordosis adalah kelainan pada tulang belakang dimana hyperektensi dari
tulang tumbal. Diskripsi : kurva anterior pada signal tumbal yang melengkung
berlebihan.
Penyebab : kondisi kongenita, kondisi teporal missal, kehamilan
Penatalaksanaaan : latihan perengangan spinal berdasarkan penyebab.

D. Tortikolis
Diskripsi : Mencondongkan kepala kesisi yang sakit, dimana otot
sternokleidomastoideus berkontaksi
Penyebab : kondisi kongenital
Penatalaksanaan : Operasi,pemanasan,topangan,atau imobilisasi berdasarkan
penyebab dan tingkat keparahan.
E. Kifolordosis
Diskripsi : Kombinasi dari kifosis dan lordosis
Penyebab : Kondisi kongenital
Penatalaksanaan : sama dengan metode yang digunakan untuk kifosis dan lordosis
berdasarkan penyebab

F. Skiliosis
Diskripsi : kurvatura spinal lateral,tinggi pinggul dan bahu tidak sama
Penatalaksanaan : imobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat
keparahan)

G. Dysplasia Pinggung Kongenital


Diskripsi : ketidakstabilan pinggul dengan keterbatasan abduksi pinggul, dan
kadang kontraktur adduksi (kaput vamur tidak bersambung dengan asetatbulum
karena abnormal kedangkalan assetatbulum).
Penyebab : kondisi kongenitak (biasanya dengan kelahiran sungsang).
Penatalaksanaan : mempertahankan abduksi paha yang terus-menerus sehingga
kaput femur menekan ke bagian tengah astatbulum,beban
abduksi,gips,pembedahan.

H. Knock-Knee ( Genu Farum)


Diskripsi : kurva kaki yang masuk kedalam sehingga lutut paha rapat jika
seseorang berjalan.
Penyebab : kondisi kongital,penyakit tulang atau ricket.
Penatalaksanaan : knee braces,operasi jika tidak dapat diperbaiki oleh
pertumbuhan.

NURSING HEALTH PADA NUTRISI


Peran perawat dalam membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien sangat
diperlukan. Tujuan penelitian mengidentifikasi para perawat dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada pasien. Makanan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kehidupan
manusia antara lain untuk memelihara kesehatan tubuh, perawatan penyakit, dan
penyembuhan penyakit. Pasien memerlukan masukan makanan yaitu untuk memperoleh zat-
zat yang diperlukan tubuh. Zat-zat ini disebut nutrisi yang berfungsi membentuk dan
memelihara jaringan tubuh, dan melindungi tubuh terhadap serangan penyakit. Pelayanan
makan pasien di rumah sakit bertujuan untuk mencukupi kebutuhan zat-zat gizi pasien guna
menunjang proses penyembuhan dan mencapai status gizi optimal. Peran perawat sebagai
advokat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien lebih dari 50% yaitu cukup , hal ini
menunjukan bahwa perawat mampu memberikan diet sesuai dengan kebutuhan pasien baik
janis diet maupun jumlahnya.

Peran Perawat Sebagai Koordinator Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


Peran perawat sebagai koordinator dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien
didapatkan lebih dari 50% yaitu kurang, hal ini menunjukan adanya sikap pasif perawat
terkait dengan penentuan diet pasien. Perawat menjalankan peran sebagai koordinator,
perawat dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: mengkoordinasi seluruh pelayanan
keperawatan, mengatur tenaga keperawatan yang akan bertugas, mengembangkan sistem
pelayanan keperawatan, memberikan informasi tentang hal yang terkait dengan pelayanan
keperawatan pada sarana kesehatan. Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan,
merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim sehingga pemberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.

Peran Perawat Sebagai Kolaborator Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


Peran perawat sebagai kolaborator dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien
didapatkan sebagian besar yaitu kurang, hal ini menunjukan adanya sikap pasif perawat
dalam berkolaborasi dengan tim medis lain terkait penentuan diet pasien. Perawat
bekerjasama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun
pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan klien. Peran perawat
disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapi ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan
yang diperlukan termasuk diskusi atau pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.

Peran Perawat Sebagai Konsultan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Peran perawat sebagai konsultan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien
didapatkan sebagian besar yaitu kurang, hal ini menunjukan perawat kurang, hal ini
menunjukan perawat kurang dalam memberikan konsultasi kepada pasien atau keluarganya.
Peran konsultasi dibebankan pada ahli gizi di ruangan. Peran disini adalah sebagai tempat
konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan
yang diberikan. Perawat berperan dalam membantu individu untuk memahami dan
mengintegrasikan makna kehidupan saat ini sambil memberikan bimbingan dan dorongan
untuk melakukan perubahan.

NURSING HEALTH Pada ISTIRAHAT TIDUR

Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya
dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Namun
tidak berarti tidak melakukan aktivitas apapun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di
atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit
tidak beraktivitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang
selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam
hak ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat
bagi klien/pasien. Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang
disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini
bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga (bangun), dan mudah dibangunkan,
(Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat
yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki
sistem tubuh/memulihkan energi. Tidur juga sebagai fenomena dimana terdapat periode tidak
sadr yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga. Peran perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan dalam istirahat tidur:

1. Mengindetifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.


2. Mengurangi distraksi lingkungan dan hal mengganggu tidur.
3. Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
4. Membuat pasien untuk memicu tidur.
5. Meningkatkan aktivitas pada siang hari.
6. Memberikan diazepam dalam tindakan pengobatan.
7. Mengurangi potensial cedera sebelum tidur.
8. Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.

Sumber:
 https://id.scribd.com/document/458407930/TUGAS-NURSING-HEALTH
 https://www.academia.edu/41147091/PEMENUHAN_KEBUTUHAN_BODY_ALIG
NMENT_DAN_BODY_MEKANIK

Anda mungkin juga menyukai