Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS GASTROENTRITIS

Dosen Pengampu: Ns. Wijaya Atmaja K., S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh:

Kelompok IV

Criestin Jane Mandagi NIM: PO.62.20.1.19 086

Elsa Septiani NIM: PO.62.20.1.19 090

Indah Normalasari NIM: PO.62.20.1.19 094

Jonathan Caesario Kaharap NIM: PO.62.20.1.19 096

Marliyana NIM: PO.62.20.1.19 099

Riana Puspita NIM: PO.62.20.1.19 112

Yolanda Claristia Nolalika Silalahi NIM: PO.62.20.1.19 118

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN AKIBAT GASTROENTERITIS
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama :  Tn. D
Umur :  48 Tahun
Jenis Kelamin :  Laki- laki
Agama :  Islam
Pendidikan :  S1
Pekerjaan :  PNS
Tanggal Masuk :  21 September 2020
Tanggal Pengkajian :  21 September 2020
No. Medrek :  A15020279
Diagnosa Medis :  Gastroenteritis
Alamat :  Jl. Temanggung Jayakarti II, No.11

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama :  Ny. Y
Umur :  39 Tahun
Jenis Kelamin :  Perempuan
Agama :  Islam
Pendidikan  :  S1
Pekerjaan :  PNS
Hubungan Dengan Klien :  Istri

C. Keluhan Utama
Nyeri pada bagian perut (mules).

D. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien datang ke Instalasi Gawat Darurat pada hari Senin tanggal 21 September 2020 pada
pukul 14.50 WIB dengan keluhan nyeri pada bagian perut (mules) dan anus akibat diare.
Nyeri dirasakan seperti diperas pada daerah perut dan anus terasa perih dan panas terutama
setelah buang air besar (BAB). Mules dirasakan hilang timbul, biasanya mules dan nyeri pada
anus akan berkurang sekitar 5 menit setelah BAB, dan nyeri dirasakan kembali bertambah
sekitar 20 menit setelah BAB.
Klien mengatakan BAB sudah lebih dari 10x pada hari dilakukan pengkajian (21
September 2020) dengan konsistensi cair dan bau khas yang tajam. Klien menceritakan
bahwa diare (BAB terus menerus) dirasakan sejak kemarin malam (20 September 2020) pada
pukul 22.00 WIB setelah makan bakso dan gorengan. Klien juga mengeluh demam (suhu:
38o C) disertai mual dan muntah, dengan skala nyeri 6 yaitu nyeri sedang (skala nyeri
menurut hayward).

E. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan pernah mengalami penyakit yang sama, tetapi tidak sampai dirawat di
Rumah Sakit. Klien hanya mengkonsumsi obat warung dan sembuh beberapa jam setelah
minum obat. Klien tidak pernah menderita penyakit yang serius, dan belum pernah dirawat di
Rumah Sakit.

F. Keadaan Kesehatan Keluarga


Menurut keterangan klien, sekitar 6 bulan yang lalu anaknya yang kedua, mengalami
penyakit yang sama dan dirawat di Rumah Sakit selama 4 hari.

Genogram

Keterangan :

: Perempuan meninggal : Tinggal serumah

: Laki-laki meninggal : Anggota keluaga terdekat

: Laki-laki : Perempuan
: Klien : Anak
G. Data Psikososial
Hubungan klien dengan keluarga baik, selama klien dirawat istrinya selalu menemani klien,
begitupun anak dan adik iparnya yang menemani setelah pulang bekerja atau sekolah.
Hubungan dengan masyarakat juga baik, terlihat beberapa tetangga klien yang datang
menengok klien di rumah sakit pada jam- jam besuk.

H. Data Spiritual
Klien beragama Islam, klien percaya bahwa Allah SWT. tidak pernah tidur dan akan segera
memberi kesembuhan kepada klien. Klien yakin bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya dan
Allah akan segera memberikan kesembuhan asalkan mau berusaha dan berdo’a.

I. Aktivitas kehidupan sehari- hari


Di Rumah Di Rumah Sakit
a)      Makan
·         Frekuensi ·         3x/ hari ·         3x/ hari
·         Jumlah ·         1 Porsi habis ·         ½ porsi tidak habis
·         Jenis ·         Nasi, sayur, ·         Bubur, sayur, buah
lauk pauk
b)      Minum
·         Frekuensi ·         Jika haus ·         Jika haus
·         Jumlah ·         8-9 gelas/ hari ·         2- 3 gelas/ hari
·         Jenis ·         Air putih, kopi ·         Air putih, susu
c)      Personal Hygine
·         Mandi ·         2x/ hari ·         Belum pernah
·         Gosok Gigi ·         2x/ hari ·         Belum pernah
·         Mencuci rambut ·         3x/ minggu ·         Belum pernah
·         Menggunting ·         1x/ minggu ·         Belum pernah
kuku
d)     Istirahat – Tidur
·         Kebiasaan ·         Menonton TV ·         Menonton TV
sebelum tidur
·         Waktu ·         21.00 – 04.00 ·         Tidak teratur
·         Lama ·         7 jam ·         Tidak teratur
e)      Eliminasi
·         BAK ·         4x/ hari ·         3x/ hari
·         BAB ·         1x/ hari ·         10x/ hari
f)       Rekreasi
·         Rekreasi ·         3x/ tahun ·         Tidak pernah
·         Olahraga ·         2x/ minggu ·         Tidak pernah
g)      Kebiasaa/
ketergantungan
·         Alkohol ·         Tidak pernah ·         Tidak pernah
·         Obat- obatan ·         Diapet ·         Mengkonsumsi
·         Rokok ·         1 bungkus/ hari ·         Tidak pernah
·         2 gelas/ hari
·         Kopi ·         Tidak pernah

J. Data Pemeriksaan Umum


a) Pemeriksaan Fisik
Penampilan :  Lemah
Kesadaran :  Composmentis
Berat Badan :  68 Kg
Tinggi Badan :  178 Cm
Tekanan Darah :  120/ 80mmHg
Respirasi :  28x/ menit
Nadi :  90x/ menit
Suhu Tubuh :  38oC

1) Kepala
Bentuk :  Bulat
Kelainan  :  Tidak ada kelainan
Keadaan Rambut :  Pendek, sedikit beruban, bersih, tidak bau
Kulit Kepala :  Bersih, tidak ada luka

2) Mata
Sclera :  Ikterik
Konjungtiva :  Anemis
Kornea :  Normal
Lensa :  Normal
Pupil :  Isokor
Refleks Cahaya :  Refleks baik
Kelainan :  Tidak ada kelainan
3) Telinga
Fungsi Pendengaran :  Normal
Bentuk  :  Simetris
Serumen  :  Ada sedikit
Kelainan :  Tidak ada kelainan
4) Hidung
Fungsi Penciuman :  Normal
Bentuk :  Simetris
Serumen :  Ada sedikit
Kelainan :  Tidak ada kelainan
5) Mulut
Fungsi Pengecapan :  Normal, dapat membedakan rasa
Kebersihan Gigi :  Kurang baik
Mukosa Bibir :  Kering
Kelainan :  Tidak ada kelainan
6) Leher
Kelenjar Getah Bening :  Tidak ada pembengkakan
Kelenjar Tyroid :  Tidak ada pembengkakan
Pergerakan Leher :  Normal
7) Dada
Bentuk   :  Simetris
Suara napas  :  Vasikuler
Frekuensi napas :  28x/ menit
Nyeri  :  Tidak ada nyeri
Kelainan  :  Napas cepat

8) Abdomen
Bising Usus :  14x/ menit
Kelainan  :  Hiperperistaltik
9) Kulit
Warna Kulit :  Sawo matang
Tekstur Kulit :  Kering, turgor kulit menurun

b) Pemeriksaan Diagnostik
1) Laboratorium
No Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

21 Darah (Haematologi)

1. S Haemoglobin 17,0 g/ dL 13- 16 g/ dL

2. E Hematokrit 51% 40- 48 %


3. P Leukosit 8,9rb/ mm3 3,5- 10rb/ mm3
4. Trombosit 211rb/ mm3 150- 400rb/ mm3
T
E Kimia Klinik (elektrolit)
M
5. B Natrium (Na) 140,0 mEq/ L 135- 155 mEq/ L
6. Kalium (K) 3,4 mEq/ L 3,5- 5,5 mEq /L
E
R
Feses (Makroskopis)

7. 2 Darah Negatif Negatif


8. 0 Warna Coklat -
9. Lendir Negatif Negatif
10. 2 Konsistensi Encer Lembek
0

Feses (Mikroskopis)

11. Eritrosit 0- 1/ LPB 0- 1/ LPB


12. Leukosit 3- 6/ LPB 0- 5/ LPB
13. Kista Negatif Negatif
14. Jamur Negatif Negatif
15. Cacing Negatif Negatif
16. Telur cacing Negatif Negatif
17. Serabut Negatif Negatif
18. Amoeba Negatif Negatif

c) Penatalaksanaan
Ø  Terafi Obat- Obatan
No Nama Obat Dosis Cara Pemberian Sediaan
1. Vomizol 1 x 1 ampul Intra Vena Ampul
2. Vomceran 3 x 1 ampul Intra Vena Ampul
3. Antrain 3 x 1 ampul Intra Vena Ampul
4. Lodia 2 x 1 tablet Peroral Tablet
5. Fladex 3 x 500mg Peroral Tablet
6. Infus futrolit 20 TPM Intra Vena Flabot

Ø  Terafi Diet
Bubur Biasa.

ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Masalah


.
1. Hari/Tgl: 20 September 2020 Hiperperistaltik Gangguan rasa
nyaman : nyeri
DS:
 Klien mengeluh perutnya mules.
Mules terasa saat ingin BAB, dan
hilang sekitar 5 menit setelah BAB,
anus juga sering terasa perih
setelah BAB. Nyeri dirasakan
seperti diperas pada daerah perut
dan anus terasa perih dan panas
terutama setelah buang air besar

DO:
 Klien terlihat meringis dan
memegangi perut nya saat terasa
mules.
 Wajah terlihat pucat.
 Klien terlihat memposisikan
dirinya pada posisi yang nyaman.

2. Hari/Tgl: 21 September 2020 Ketidakseimbangan cairan, Risiko


ketidakseimbangan
DS: diare, muntah
elektrolit
 Klien mengatakan buang air besar
cair sudah lebih dari 10x, pada
hari dilakukan pengkajian disertai
mual dan muntah.

DO:
- Klien terlihat lemah
- Klien terlihat sering ke kamar
mandi untuk BAB
- mual dan muntah.
- Hasil laboratorium pemeriksaan
feses secara makroskopis:
* Darah :negatif
* Warna :coklat
* Lendir :negatif
* Konsistensi : encer

3. Hari/Tgl: 22 September 2020 Dehidrasi Hipertermia


DS:
 Klien mengeluh badanya panas.
Saat kening di raba panasnya
sangat terasa.

DO :
 Badan klien terasa panas saat di
palpasi.
Suhu: 38o C

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan rasa nyaman b.d hiperperistaltik d.d Nyeri dirasakan seperti diperas pada
daerah perut dan anus terasa perih dan panas terutama setelah buang air besar.
2. Risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d Ketidakseimbangan cairan, diare, muntah
d.d buang air besar cair sudah lebih dari 10x
3. Hipertermia b.d dehidrasi, d.d badan panas

III. PERENCANAAN

Hari/Tanggal Diagnosa
Waku Keperawatan Tujuan Intervensi
Senin , 20 Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan 1) Teliti keluhan nyeri, cacat

September nyaman b.d keperawatan selama 3x 24 jam intensitasnya (dengan


2020 hiperperistaltik maka Gangguan rasa nyaman skala 0- 10).
pukul 14.50 dapat tercukupi dengan 2) Lakukan kompres hangat
WIB kriteria hasil : pada daerah perut.
a. Skala nyeri berkurang dari 3) Berikan terknik relaksasi
6 ke (3-0) . guided imagery
b. Klien tidak menyeringai 4) -Kolaborasi
kesakitan Berikan obat sesuai indikasi
c. Wajah rileks - Steroid oral, IV, &
inhalasi - Analgesik :
injeksi novalgin 3x1 amp
(500mg/ml) - Antasida dan
ulkus: injeksi ulsikur 3x1
amp (200mg/ 2ml)
Selasa , 21 Risiko Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor status dehidrasi

September ketidakseimbangan keperawatan selama 3x 24 jam (kelembaban membran


2020 elektrolit b.d maka risiko mukosa, nadi kuat) jika
pukul 10.00 Ketidakseimbangan ketidakseimbangan elektrolit diperlukan.
WIB cairan, diare, muntah dapat tercukupi dengan 2. Monitor tanda-tanda vital
kriteria hasil : 3. Monitor masukan
a. Elastisitas turgor kulit baik, makanan atau cairan dan
membran mukosa lembab, hitung intake kalori.
tidak ada rasa haus yang 4. Kolabirasi pemberian
berlebihan. cairan IV.
b. Frekuensi muntah atau mual 5. Monitor status nutrisi.
berkurang. 6. Dorong masukan oral.
c. Tekanan nadi dan suhu 7. Kolaborasi
tubuh dalam batas normal.
Rabu , 22 Hipertermia b.d Setelah dilakukan tindakan 1) Mengidentifikasi penyebab

September dehidrasi d.d badan keperawatan selama 3x 24 jam hipertermia (Karena


2020 panas disertai mual maka hipotermia teratasi dehidrasi).
pukul 10.00 dan muntah dengan kriteria hasil : 2) Monitor suhu tubuh setiap
WIB a. Suhu tubuh dalam rentang 2 jam.
normal 35,9-37o C 3) Monitor kadar elektrolit
4) Menyediakan lingkungan
yang dingin
5) Melonggarkan atau
lepaskan pakaian
6) Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
7) Berikan cairan oral
8) Anjurkan klien tirah baring
Anjurkan klien untuk
sering minum air putih

IV. IMPLEMENTASI dan EVALUASI

Implementasi Evaluasi
Hari/tgl: Senin , 20 September 2020 pukul S:

14.50 WIB  Klien mengatakan sudah tidak lagi mules,


perih di sekitar anus, perut rasa diperas
DATA: dan panas setelah BAB.
DS: Klien mengeluh perutnya mules. Mules  Integritas kulit kembali normal
terasa saat ingin BAB, dan hilang sekitar 5 O :
menit setelah BAB, anus juga sering terasa  Skala nyeri berkurang dari 6 ke 2.
perih setelah BAB. Nyeri dirasakan seperti
 Klien tidak menyeringai kesakitan
diperas pada daerah perut dan anus terasa
 Wajah rileks.
perih dan panas terutama setelah buang air
A : Tujuan tercapai
besar.
DO: P : Intervensi dihentikan
 Klien terlihat meringis dan memegangi Tanda Tangan
perut nya saat terasa mules.
ttd
 Wajah terlihat pucat.
(Kelompok IV)
 Klien terlihat memposisikan dirinya pada
posisi yang nyaman

Diagnosa Keperawatan:
Gangguan rasa nyaman

Tindakan :
 kompres hangat pada daerah perut.
 Berikan terknik relaksasi guided
imagery
Rencana tindak lanjut:
1) Teliti keluhan nyeri, cacat intensitasnya
2) Identifikasi respons nyeri non-verbal
3) Fasilitasi istirahat dan tidur
4) Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri

Hari/Tgl: Selasa , 21 September 2020 S : Klien mengatakan BAB berkurang dan tidak

pukul 10.00 WIB sesering kemarin.


O:
DATA:  Volume cairan dan elektrolit kembali
DS: normal sesuai kebutuhan

 Klien mengatakan buang air besar cair  Frekuensi muntah atau mual berkurang.

sudah lebih dari 10x, pada hari  Tekanan nadi dan suhu tubuh normal.

dilakukan pengkajian disertai mual dan A : Tujuan tercapai


muntah. P : Intervensi dihentikan
DO: Tanda Tangan

- Klien terlihat lemah ttd


- Klien terlihat sering ke kamar mandi (Kelompok IV)
untuk BAB
- mual dan muntah.
- Hasil laboratorium pemeriksaan feses
secara makroskopis:
* Darah :negatif
* Warna :coklat
* Lendir :negatif
* Konsistensi : encer

Diagnosa Keperawatan:
Risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d
Ketidakseimbangan cairan, diare, muntah

Tindakan :
Pemantauan elektrolit

Rencana tindak lanjut:


1. Monitor status dehidrasi jika diperlukan.
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Monitor masukan makanan atau cairan
dan hitung intake kalori.
4. Kolabirasi pemberian cairan IV.
5. Monitor status nutrisi.
6. Dorong masukan oral.
7. Kolaborasi
Hari/tgl: Rabu , 22 September 2020 S : Tubuh klien tidak panas lagi.

pukul 10.00 WIB O : Suhu tubuh dalam rentang normal 37o C


DATA: A : Tujuan tercapai
DO: P : Intervensi dihentikan
 Klien mengeluh badanya panas. Saat
Tanda Tangan
kening di raba panasnya sangat terasa.
DO : ttd
(Kelompok IV)
 Badan klien terasa panas saat di palpasi.
 Suhu: 38o C
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia b.d dehidrasi

Tindakan :
 Melakukan kompres hangat
 Monitor tanda-tanda vital
Rencana tindak lanjut:
1. Monitor suhu tubuh setiap 2 jam.
2. Monitor kadar elektrolit
3. Menyediakan lingkungan yang dingin
4. Melonggarkan atau lepaskan pakaian
5. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
6. Berikan cairan oral
7. Anjurkan klien tirah baring
8. Anjurkan klien untuk sering minum air
putih

REFERENSI:

http://fragranianindytha.blogspot.com/2015/05/asuhan-keperawatan-gastroenteritis.html
https://www.academia.edu/8947599/ASKEP_GASTROENTERITIS_ASKEP_GASTROE
NTERITIS_BAB_I_TINJAUAN_TEORITIS_A

Anda mungkin juga menyukai