Kelompok 6
1. Adi Mulyadi E2114401048
2. Ananda Nur Rizqi E2114401010
3. Inra Irawan E2114001015
4. Rhisna Dinda E2114401001
5. Risma Herawati E2114401008
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami selaku
penulis penulis dan umumnya bagi para pembaca agar dapat mengetahui mengetahui tentang
tentang Peran Perawat dalam Patient Safety.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan saran dari
pembaca sehingga dalam pembuatan makalah lainnya menjadi lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Penulis
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................2
A. Latar Belakang...........................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
D. Manfaat.....................................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................................4
A. Pengertian Peran Perawat.........................................................................................................4
B. Pengertian Patient Safety..........................................................................................................6
C. Peran perawat dalam patien safety...........................................................................................6
BAB III PENUTUPAN............................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit wajib melaksanakan Keselamatan pasien/klien yang merupakan sistem
untuk pelaksanaan keselamatan pasien maka dirumah sakit harus membuat asuhan pasien
agar saat pasien mendapatkan pelayanan di Rumaha Sakit Pasien merasakan aman dan
nyaman . Dalam hal ini Keselamatan Pasien sebagai Sistem dilakukan untuk penilaian
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan pasien koma, pelaporan
dan analisis accident, kemampuan belajar dari accident dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk mengurangi terjadinya suatu resiko yang tidak di inginkan atau
tidak di harapkan (Dep Kes RI, 2006). Maka tenaga kesehatan punya tanggung jawab
dalam menjalankan atau memberikan pelayanan kesehatan terkait dengan Keselamatan
pasien (patient safety) seperti salah satunya perawat sebagai tenaga kesehatan dalam
rangka mengurangi fenomena medicalerror.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memberikan Asuhan Keperawatan
bagi Pasien di Rumah Sakit dalam pelayanan nya mempunyai waktu kontak yang lebih
lama dengan pasien selama 24 jamjika di bandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya
maka dengan waktu yang lama kontak dengan pasien tidak menutup kemungkina akan
terjadi suatu insiden atau medical error yang lebih tinggi yang dilakukan oleh seorang
perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Sehingga seorang
perawat dalam menjalankan tugas pelayanan perlu memahami tentang konsep patient
safety, sehingga pada saat melakukan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian,
penetapan diagnose keperawatan, intervensi, melakukan tindakan serta evaluasi tidak
terjadi medical error.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan peran perawat?
2. Apakah yang dimaksud dengan patient safety?
3. Bagaimana peran perawat dalam melaksanakan patient safety?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan peran perawat?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan patient safety?
3. Untuk mengetahui beberapa peran perawat dalam melaksanakan patient safety?
iv
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dan pembuatan makalah ini adalah dapat
memberikan pengembangan terhadap studi hukum kesehatan di Indonesia khususnya
terkait dengan Peran perawat dalam pelaksanaan Patient Safety dan perlindungan hak
pasien di Rumah Sakit. Hal ini melalui pemahaman yang cukup jelas mengenai
bagaimana ketentuan hukum dalam pelaksanaan Patient Safety dan perlindungan hak
pasien oleh perawat di Rumah Sakit.
v
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peran Perawat
Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara,
membantu dan melindungi seseorang karena sakit. Sebagai tenaga kesehatan, perawat
memiliki sejumlah peran di dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan hak dan
kewenangan yang dimiliki. Peran perawat yang utama adalah sebagai pelaksana,
pengelola, pendidik dan peneliti.
Menurut dari ahli kesehatan tahun 1989 Peran perawat merupan seseorang yang
berprofesi perawat dalam memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan yaitu seorang
perawat bisa menjadi pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik,
koordinator, konsultan, dan peneliti. (Hidayat, 2008) :
vi
gangguan membutuhkan seorang advokat yang dapat melindungi
kesejahteraannya (Nicoll, 2012).
3. Educator
Peran perawat sebagai educator adalah sebagai pendidik klien yang menolong
pasien untuk meningkatkan derajat kesehatannya lewat pemberian
pengetahuan berhubungan dengan keperawatan dan tindakan medik yang
diterima oleh klien/keluarga bisa menerima tanggung jawab terhadap hal yang
diketahuinya.
4. Coordinator
Perawat sebagai Coordinator melakukan tugas mengarahkan, merencanakan
serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan bisa terarah dan sesuai dengan kebutuhan
pasien. Perawat sebagai coordinator yaitu bisa memenuhi asuhan kesehatan
secara efektif, efisien dan menguntungkan bagi pasien, pengaturan waktu dan
aktifitas atau penanganan pada klien, dan menggunakan keterammpilan
perawat untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengontrol.
5. Kolabolator
Peran perawat sebagi kolaborator bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lainlain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
6. Konsultan
Perawat sebagai konsultasi terkait masalah atau tindakan keperawatan yang
tepat bagi pasien. Yang bertujuan guna memecahkan atau mendapat solusi dari
berbagai masalah pasien baik itu masalah penyakit yang diderita klien,
maupun masalah yang dapat mengancam kesehatannya dan juga keluarga
pasien/perawat dan perawat lain. (Elfiani,2012).
7. Pembaharu
Perawat sebagai pembaharu mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan. Perawat sebagai pembaharu dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya :
a. Teknologi yang maju
vii
b. Lisensi dan regulasi yang mengalami perubahan
c. Adanya peluang pendidikan lanjutan yang meningkat
d. Berbagai tipe petugas kesehatan yang meningkat
viii
a. Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya
KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)
b. Perawat memberikan pengarahan, perencanaan pelayanan kesehatan pada pasien
dan keluarga mengenai keselamatan pasien.
c. Menjaga keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Menggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
e. Menerapkan peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f. Menerima pendidikan tentang keselamatan pasien
g. Menjaga komunikasi sebagai kunci bagi perawat untuk mencapai keselamatan
pasien.
1) Assesment (Pengkajian) : Status kesehatan pasien saat ini dan masa lalu serta
potensi resiko (keselamatan pasien).
2) Diagnosa : menetapkan diagnosa/ masalah keperawatan.
3) Planning : Rencana asuhan keperawatan.
4) Implementation : Pelaksanaan asuhan sesuai rencana
5) Evaluation : evaluasi terhadap respon pasien dan outcome Penutup Keselamatan
pasien (patient safety) merupakan hal terpenting harus diperhatikan perawat dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan bagi pasien.
Selain itu, perawat juga berperan untuk memberikan informasi kepada pasien dan
keluarga tentang kemungkinan terjadinya resiko, melaporkan terjadinya KTD,
meningkatkan komunikasi dengan pasien dan tenaga kesehatan professional lainnya,
berperan aktif dalam melakukan pengkajian terhadap keamanan dan kualitas
pelayanan dan membantu pengukuran terhadap peningkatan patient safety (Choo,
2010).
Sebagai contoh yaitu peran perawat dalam penggunaan peralatan dan teknologi
dalam meningkatkan patient safety:
Fungsional
ix
Perawat harus mengidentifikasi penggunaan alat dan desain dari alat.
perkembangan kecanggihan alat sangat cepat sehingga diperlukan pelatihan untuk
mengoperasikan alat secara tepat dan benar.
Keamanan
Alat- alat yang digunakan juga harus didesain penggunaannya sehingga dapat
meningkatkan keselamatan pasien.
Body aligment
Latihan untuk meningkatkan body alignment yang baik:
1. Berjalan Berenang Body alignment yang baik dapat: Meningkatkan fungsi
tangan yang baik Mengurangi jumlah energi yang digunakan untuk
mempertahankan keseimbangan.
2. Mengurangi kelelahan, memperluas ekspansi paru, meningkatkan sirkulasi
renal dan fungsi gastrointestinal.
3. Perawat merupakan role model yang penting dalam mengajarkan kebiasaan
yang sehat, dan postur tubuh yang baik.
Pengaturan posisi
1. Posisi Fowler
2. Posisi Sim
3. Posisi Trendelenburg
4. Posisi Dorsal Recundem
5. Posisi Litotomi
6. Posisi Genu pektoral
7. Ambulasi dan Mobilitas
4. Body alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan
mempengaruhi kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan.
Nutrisi
Dukungan nutrisi meliputi terapi obat, perawatan, diet dan peran
interdisipliner diantaranya dokter, apoteker, ahli gizi dan perawat(Cong et al.,
2015; Maree, 2011).
x
Dukungan nutrisi merupakan tugas penting dalam perawatan pasien kritis.
Makna nutrisi tidak hanya sebatas makanan masuk ke tubuh pasien. Tetapi,
bagaimana makanan dapat memaksimalkan proses penyembuhan pasien.
Oleh karena itu, nutrisi pasien kritis dikelola oleh multidisiplin ilmu,
diantaranya dokter bertanggungjawab pada seluruh proses pelaksanaan, apoteker
bertanggungjawab memberikan terapi obat yang tidak mempengaruhi proses
penyerapan makanan, ahli gizi bertanggungjawab menyediakan formula makanan
yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien dan perawat bertanggungjawab
menyediakan akses masuknya makanan, memaksimalkan penyerapan makanan
sampai makanan dihantarkan ke sel tubuh.
Istirahat
xi
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Tindakan pelayanan keperawatan, peralatan kesehatan, dan lingkungan sekitar pasien
sudah seharusnya menunjang keselamatan serta kesembuhan dari pasien. Maka untuk
itu perawat wajib memiliki pengetahuan terkait dengan hak pasien melakuakan
tindakan dengan teliti serta menjaga keselamatan diri pasien serta menjalin
komunikasi sebagai kunci utama agar bisa memberikan rasa nyaman dan aman
terhadap keselamatan bagi pasien. Tindakan pelayanan kesehatan yang diterima
pasien sepatutnya bisa memberikan dampak positif dan tidak memberikan kerugian
bagi pasien. Maka rumah sakit harus memiliki standar sesuai SOP dalam memberikan
pelayanan bagi pasien.Standar ini bertujuan untuk melindungi hak pasien dalam
menerima pelayanan kesehatan yang baik serta sebagai pedoman bagi tenaga
kesehatan dalam memberikan asuhan bagi pasien.
B. Saran
Menyelenggarakan pelatihan tenaga kesehatan terkait dengan melaksanakan patient
safety dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan patient safety.
Melakukan pelatihan-pelatihan untuk perawat yang berkaitan dengan perilaku caring
dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
xii
DAFTAR PUSTAKA
Angela Dwi Putri, S. I. (201). EKSPLORASI PERAN PERAWAT DAN AHLI GIZI
DALAM PEMBERIAN NUTRISI PADA PASIEN KRITIS. Jurnal Perawat
Indonesia, 109-116.
file:///C:/Users/user/Downloads/pdf-peran-perawat-dalam-patient-safety_compress
%20(1).pdf
https://www.scribd.com/document/517205715/Nursing-Health-Manajemen-Pasien-Safety-
Mohammad-Arif-Firmansyah-18-01-020
xiii