DI RUMAH SAKIT
DI SUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK II – NERS B
Andika Mohammad Salim
Atikah Rezkia Arsyad
Chika Eka Putri Mokait
A. Peran
Peranan menurut para pakar sangatlah berbeda-beda salah satunya adalah
menurut Rivai (2006:148) peranan dapat diartikan sebagai perilaku yang diatur dan
diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. peran mengandung hal dan kewajiban
yang harus dijalani seorang individu dalam bermasyarakat.
Peran merupakan seperangkat perilaku yang diharapkan dari orang yang
memiliki posisi dalam sistem sosial. Menurut Abu Ahmadi (1982) peran adalah suatu
kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat
dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.
Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status) yang dimiliki oleh
seseorang, sedangkan status merupakan sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki
seseorang apabila seseorang melakukan hak-hak dan kewajibankewajiban sesuai dengan
kedudukannya, maka ia menjalankan suatu fungsi.
B. Definisi Perawat
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti
merawat atau memelihara. Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau
memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan peruses
penuaan.
Perawat adalah profesi yang sifat pekerjaannya selalu berada dalam situasi yang
menyangkut hubungan antarmanusia, terjadi proses interaksi serta saling mempengaruhi
dan dapat memberikan dampak terhadap tiap-tiap individu yang bersangkutan.
Keputusan Mneteri Kesehatan Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang
Registrasi dan Praktik Perawat, pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “perawat adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan baik didalam maupun di luar negri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku”.
UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Perawat adalah mereka yang
memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan
ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidika keperawatan.
Keperawatan sebagai suatu pelayanan professional bertujuan untuk tercapainya
kesejahteraan manusia. Sebagai suatu profesi, perawat mempunyai kontrak sosial dengan
masyarakat. Ini berarti masyarakat memberi kepercayaan bagi perawat untuk terus
menerus memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan. Untuk
menjamin kepercayaan ini, pelayan keperawatan harus dilandasi ilmu pengetahuan,
metodologi, dan dilandasi pula dengan etika profesi.
Seorang dapat dikatakan sebagai perawat dan mempunyai tanggungjawab sebagai
perawat manakala yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa dirinya telah
menyelesaikan pendidikan perawat baik diluar maupun didalam negeri yang biasanya
dibuktikan dengan ijazah atau surat tanda tamat belajar. Dengan kata lain orang disebut
perawat bukan dari keahlian turun temurun , melainkan dengan memlalui jenjang
pendidikan perawat.
C. Peran Perawat
Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, dimana dapat dipengaruhi oleh
keadaan social baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang
bersifat konstan.
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :
1. Pemberi asuhan keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan
dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,
kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan
keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2. Advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khusunya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian
3. Educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang diberikankan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Koordinator
peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuan klien.
5. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
6. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peneliti/pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2008. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta: Depkes
RI.
Purnomo Renggo. 2013. Peranan Tenaga Medis Perawat dalam Meningkatkan
Kesehatan Masyarakat di RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti Kecamatan Samboja Kabupaten
Kutai Kartanegara. Pe Jurnal Ilmu Administrasi Vol 1 No 1-11
Rivai, Veithzal. 2006. Kepemimipinan dan Perilaku Organisasi, PT.RajaGrafindo
Persada. Jakarta
Suhaemi, Mimin Emi.2004. Etika Keperawatan: Aplikasi pada Praktik. Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC http://nursing-law.blogspot.com/2012/01/patient-
safety-keselamatan-pasienrumah.html