Anda di halaman 1dari 7

PERAN PERAWAT DALAM KESELAMATAN PASIEN

DI RUMAH SAKIT

DI SUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK II – NERS B
Andika Mohammad Salim
Atikah Rezkia Arsyad
Chika Eka Putri Mokait

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI NERS LANJUTAN
TAHUN 2021
PEMBAHASAN MATERI

A. Peran
Peranan menurut para pakar sangatlah berbeda-beda salah satunya adalah
menurut Rivai (2006:148) peranan dapat diartikan sebagai perilaku yang diatur dan
diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. peran mengandung hal dan kewajiban
yang harus dijalani seorang individu dalam bermasyarakat.
Peran merupakan seperangkat perilaku yang diharapkan dari orang yang
memiliki posisi dalam sistem sosial. Menurut Abu Ahmadi (1982) peran adalah suatu
kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat
dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.
Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status) yang dimiliki oleh
seseorang, sedangkan status merupakan sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki
seseorang apabila seseorang melakukan hak-hak dan kewajibankewajiban sesuai dengan
kedudukannya, maka ia menjalankan suatu fungsi.

B. Definisi Perawat
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti
merawat atau memelihara. Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau
memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan peruses
penuaan.
Perawat adalah profesi yang sifat pekerjaannya selalu berada dalam situasi yang
menyangkut hubungan antarmanusia, terjadi proses interaksi serta saling mempengaruhi
dan dapat memberikan dampak terhadap tiap-tiap individu yang bersangkutan.
Keputusan Mneteri Kesehatan Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang
Registrasi dan Praktik Perawat, pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “perawat adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan baik didalam maupun di luar negri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku”.
UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Perawat adalah mereka yang
memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan
ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidika keperawatan.
Keperawatan sebagai suatu pelayanan professional bertujuan untuk tercapainya
kesejahteraan manusia. Sebagai suatu profesi, perawat mempunyai kontrak sosial dengan
masyarakat. Ini berarti masyarakat memberi kepercayaan bagi perawat untuk terus
menerus memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan. Untuk
menjamin kepercayaan ini, pelayan keperawatan harus dilandasi ilmu pengetahuan,
metodologi, dan dilandasi pula dengan etika profesi.
Seorang dapat dikatakan sebagai perawat dan mempunyai tanggungjawab sebagai
perawat manakala yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa dirinya telah
menyelesaikan pendidikan perawat baik diluar maupun didalam negeri yang biasanya
dibuktikan dengan ijazah atau surat tanda tamat belajar. Dengan kata lain orang disebut
perawat bukan dari keahlian turun temurun , melainkan dengan memlalui jenjang
pendidikan perawat.

C. Peran Perawat
Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, dimana dapat dipengaruhi oleh
keadaan social baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang
bersifat konstan.
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :
1. Pemberi asuhan keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan
dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,
kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan
keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2. Advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khusunya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian
3. Educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang diberikankan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Koordinator
peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuan klien.
5. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

6. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peneliti/pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.

D. Pengertian Keselamatan Pasien


Keselamatan pasien (patient safety) secara sederhana didefinisikan sebgai suatu
upaya untuk mencegah bahaya yang terjadi pada pasien . walupun mempunyai definisi
yang sangat sederhana, tetapi upaya untuk menjamin keselamatan pasien di fasilitas
kesehatan sangatlah komplek dan banyak hambatan. Konsep keselamatan pasien harus
dijalankan secara menyeluruh dan terpadu. Menurut The American Hospital Asosiation
(AHA) 1999 keselamatan dan keamanan pasien ( patient safety) merupakan sebuah
prioritas strategik.
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan
pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Pelaksanaan patient safety atau keselamatan pasien mempunyai tujuan:
1. Tercipatanya budaya keselamatan pasien
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD)
4. Terlaksanya program-program pencegahan sehingga tidak terjadinya pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
5. Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan dan pengunjung.
6. Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.
Manfaat patient safety:
a. Budaya keamanan meningkat dan berkembang.
b. Komunikasi dengan pasien berkembang.
c. Kejadian tidak diharapkan (KTD) menurun.
d. Risiko klinis menurun.
e. Keluhan berkurng.
f. Mutu pelayanan rumah sakit meningkat.
g. Citra Rumah Sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti dengan
kepercayaan diri yang meningkat.
Strategi untuk meningkatkan keselamatan pasien :
a. Menggunakan obat dan peralatan yang aman
b. Melakukan praktek klinik yang ama Dampak hukum jika terjadi medical eror
atau Adverse Event (Kejadian yang tidak diharapkan) dan dalam lingkungan
yang aman
c. Melaksanakan manajemen risiko, contoh pengendalian infeksi
d. Membuat dan meningkatakan sistem yang dapat menurunkan risiko yang
berorientasi kepada pasien
e. Meningkatkan keselamatan pasien dengan:
1) Mencegah terjadinya kejadian tidak diharapkan (adverse event)
2) Membuat sistem identifikasi dan pelaporan adverse event
3) Mengurangi efek akibat adverse event

E. Peran Perawat dalam patient Safety


Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional dan merupakan tenaga
kesehatan terbesar yang ada di rumah sakit mempunyai peranan yang sangat penting
dalam mewujudkan keselamatan pasien.Perawat berperan dalam melindungi, melakukan
promosi dan mencegah terjadinya sakit dan injury, mengurangi penderitaan melalui
diagnosa dan pengobatan, serta melindungi dalam perawatan individu, keluarga,
komunitas dan populasi.
Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan Patient
safety di rumah sakit yaitu sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat harus
mematuhi semua standar pelayanan dan SOP yang telah dibuat dan ditetapkan oleh
rumah sakit serta tidak luput pula dalam menerpkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian
pelayanan keperawatan, memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang
asuhan yang diberikan, menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam
melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian yang tidak diharapkan, melakukan
pendokumentasian dengan benar dari semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien dan keluarga serta komunikasi efektif yang merupakan hal yang sangat berperan
terhadap keberhasilan suatau pelayanan yang diberikan kepada pasien dan keluarganya.
Peran perawat dalam melaksanakan patient safety di Rumah Sakit:
1. Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi standar pelayanan dan
SOP yang telah ditetapkan.
2. Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya.
3. Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak
diharapkan (KTD).
4. Mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien dan keluarga.
5. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan keperawatan.
6. Memberikan pendidikan kepada paien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan.
7. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
F. Analisis peran perawat ditempat kerja
Peran perawat dalam memberikan keselamatan pasien di Rumah Sakit (patient
safety) sebagai contohnya : Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya
agar mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan
terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) dengan cara menjelaskan sejelas mungkin
dengan Bahasa yang dimengerti oleh pasien karena Standarnya adalah pasien &
keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana & hasil
pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan). Apabila
terjadi insiden atau KTD, maka prioritaskan pemberitahuan kepada pasien & keluarga
serta segera setelah kejadian, tunjukkan empati kepada pasien & keluarga.
Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien, setiap staf
melakukan analisis masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa masalah itu timbul
dan diskusikan pengalaman dari hasil analisis masalah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2008. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta: Depkes
RI.
Purnomo Renggo. 2013. Peranan Tenaga Medis Perawat dalam Meningkatkan
Kesehatan Masyarakat di RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti Kecamatan Samboja Kabupaten
Kutai Kartanegara. Pe Jurnal Ilmu Administrasi Vol 1 No 1-11
Rivai, Veithzal. 2006. Kepemimipinan dan Perilaku Organisasi, PT.RajaGrafindo
Persada. Jakarta
Suhaemi, Mimin Emi.2004. Etika Keperawatan: Aplikasi pada Praktik. Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC http://nursing-law.blogspot.com/2012/01/patient-
safety-keselamatan-pasienrumah.html

Anda mungkin juga menyukai