Anda di halaman 1dari 5

EVALUASI KEPERAWATAN SEBAGAI INDIKATOR KEBERHASILAN DALAM

PROSES KEPERAWATAN

Leni Kartika Dewi

181101073

lenikartikadewi@gmail.com

Abstrak

Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang
telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan
mengukur hasil dari proses keperawatan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui indikator keberhasilan dari evaluasi keperawatan dalam proses keperawatan. Metode
Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan disertai dari berbagai literasi
baik dari buku, jurnal, internet, ebook, dll. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penulisan ini menjawab seluruh tujuan dalam penelitian ini.

Kata kunci: Evaluasi Keperawatan, Proses Keperawatan, Perawat.

PENDAHULUAN perawat dengan kinerja baik yang akan

Latar Belakang menunjang kinerja rumah sakit sehingga


dapat tercapai kepuasan pasien. Agar dapat
Perawat sebagai salah satu tenaga
mewujudkan pelayanan yang berkualitas
kesehatan di rumah sakit memegang
dan berkinerja tinggi diperlukan tenaga
peranan penting dalam upaya mencapai
keperawatan yang profesional, memiliki
tujuan pembangunan kesehatan.
intelektual, teknikal dan interpersonal,
Keberhasilan pelayanan kesehatan
bekerja berdasarkan standar praktik, serta
bergantung pada partisipasi perawat dalam
memperhatikan kaidah etik dan moral.
memberikan asuhan keperawatan yang
(Natasia, et all, 2014).
berkualitas bagi pasien. Hal ini terkait
dengan keberadaan perawat yang bertugas Untuk mengetahui keberhasilan
selama 24 jam melayani pasien, serta perawat dalam melakukan asuhan
jumlah perawat yang mendominasi tenaga keperawatan, maka setiap tindakan harus
kesehatan di rumah sakit, yaitu berkisar di evaluasi agar dapat ditingkatkan lagi
40-60%. Rumah sakit harus memiliki pelayanan yang diberika.
Evaluasi adalah tahap akhir dari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
proses keperawatan. Pada tahap ini, indikator keberhasilan dari evaluasi
keperawatan dalam proses keperawatan
perawat menemukan penyebab mengapa
suatu proses keperawatan dapat berhasil Metode Penelitian

atau gagal. (Alfaro-Lefevre, 1994) dalam Penelitian ini menggunakan metode


(Deswani, 2009). penelitian deskriptif dan disertai dari
berbagai literasi baik dari buku, jurnal,
Evaluasi dalam keperawatan merupakan internet, ebook, dll.
kegiatan dalam menilai tindakan Hasil Penelitian
keperawatan yang telah ditentukan,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan
penulisan ini menjawab seluruh tujuan
klien secara optimal dan mengukur
dalam penelitian ini.
hasil dari proses keperawatan.
(Supratti dan Ashriady, 2016). PEMBAHASAN

Hasil observasi penerapan standar proses Definisi Evaluasi Keperawatan


keperawatan dalam penelitian (Santoso,
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses
2010) pada tahap evaluasi adalah sebesar keperawatan. Proses keperawatan adalah
20,127% yang termasuk kategori tidak suatu metode yang sistematis dan
terorganisasi dalam pemberian asuhan
baik. Data yang diperoleh selama
keperawatan, yang difokuskan pada reaksi
observasi adalah kebanyakan perawat tidak dan respon unik individu pada suatu
melakukan pencatatan hasil evaluasi dan kelompok atau perorangan terhadap
gangguan kesehatan yang dialami, baik
bila menuliskan evaluasi tidak mengacu
aktual maupun potensial. (Deswani, 2009).
pada tujuan yang ditetapkan. Pada tahap
Evaluasi adalah mengkaji respon pasien
dokumentasi pencatatan tidak dilakukan
terhadap tindakan keperawatan yang
secara lengkap sesuai dengan tindakan
telah dilakukan oleh perawat dengan
yang dilaksanakan. Pencatatan dilakukan
mengacu pada standar atau kriteria hasil
kurang jelas dan sangat ringkas, sehingga
yang telah ditetapkan pada rumusan
kadang kurang mampu untuk mendukung
tujuan. Terlihat pada status pasien
merumuskan masalah. Selain itu, setiap
yang telah dikaji bahwa kriteria
melakukan tindakan tidak selalu ditulis
keherhasilan yang dapat digunakan
nama jelas, paraf dan tanggal serta jam
sebagai dasar evaluasi ini tidak selalu
dilaksanakannya tindakan.
dicantumkan sehingga evaluasi yang
dilakukan kurang mengacu pada
Tujuan Penelitian
tujuan (Hartati, 2010) dalam (Supratti dan 3. Catatan dapat digunakan untuk
Ashriady, 2016) evaluasi, penelitian, dan aspek
Menurut Craven dan Hirnle (2000) legal.
Evaluasi didefenisikan sebagai keputusan 4. Sebagai dokumentasi bukti untuk
dari efektifitas asuhan keperawatan layanan asuransi.
antara dasar tujuan keperawatan klien
Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk
yang telah ditetapkan dengan respon
memperbaiki atau meningkatkan
prilaku klien
kinerja organisasi melalui peningkatan
yang tampil.
kinerja dari SDM organisasi. Secara
lebih spesifik, tujuan evaluasi kinerja
Hubungan Evaluasi Keperawatan
sebagaimana dikemukakan
dengan Keberhasilan Proses
(Mangkunegara, 2005) adalah :
Keperawatan
a) Meningkatkan saling pengertian
Tahap evaluasi merupakan perbandingan
antara karyawan tentang persyaratan
yang sistematik dan terencana tentang
kinerja b) Mencatat dan mengakui
kesehatan klien dengan tujuan yang
hasil kerja seorang karyawan, sehingga
telah ditetapkan, dilakukan
mereka termotivasi untuk berbuat yang
berkesinambungan dengan melibatkan
lebih baik, atau sekurang-kurangnya
klien dan tenaga kesehatan lainnya.
berprestasi sama dengan prestasi yang
Tahap perencanaan berfokus pada terdahulu.
memprioritaskan masalah, merumuskan
c) Memberikan peluang kepada
tujuan dan kriteria hasil, membuat
karyawan untuk mendiskusikan
instruksi keperawatan, dan
keinginan dan aspirasinya dan
mendokumentasikan rencana asuhan
meningkatkan kepedulian terhadap
keperawatan.
karier atau terhadap pekerjaan yang
Tujuan dilakukannya perencanaan asuhan diembannya sekarang.
keperawatan adalah sbb:
d) Mendefinisikan atau merumuskan
1. Meningkatkan komunikasi antara kembali sasaran masa depan, sehingga
pemberi asuhan keperawatan. karyawan termotivasi untuk berprestasi
2. Memberikan asuhan secara sesuai dengan potensinya.
langsung.
e) Memeriksa rencana pelaksanaan dan merupakan perbandingan yang
pengembangan yang sesuai dengan sistematik dan terencana tentang
kebutuhan pelatihan, khusus rencana kesehatan klien dengan tujuan yang
diklat, dan kemudian menyetujui telah ditetapkan, dilakukan
rencana itu jika tidak ada hal-hal yang berkesinambungan dengan melibatkan
perlu diubah. (Aklani, 2014). klien dan tenaga kesehatan lainnya.

Kriteria proses dalam evakuaasi


keperawatan adalah menyusun
DAFTAR PUSTAKA
perencanaan dalam evaluasi dari hasil
intervensi secara komperehensif, tepat Aklani, Syaeful Anas. (2014). Metode
waktu dan terus menerus,menggunakan Fuzzy Logic Untuk Evaluasi Kinerja
data dasar dan respon klien dalam Pelayanan Perawat (Studi Kasus:
mengukur perkembangan kearah RSIA Siti Hawa Padang). Jurnal
pencapaian tujuan, memvalidasi dan Edik Informatika. 1(1):35-43.
menganalisis data baru dengan teman
Debora, Odera. (2017). Proses
sejawat, bekerja sama dengan klien dan
Keperawatan dan Pemeriksaan fisik.
keluarga untuk memodifikasi rencana
Jakarta: Salemba Medika.
asuhan keperawatan dan
Deswani. (2009). Proses Keperawatan
mendokumentasikan hasil evaluasi dan
dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba
modifikasi perencanaan (Depkes,
Medika.
2001).
Natasia, et all. (2014). Faktor Yang
PENUTUP
Mempengaruhi Kepatuhan
KESIMPULAN Pelaksanaan SOP Asuhan
Keperawatan Di ICU-ICCU RSUD
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses
Gambiran Kota Kediri. Jurnal
keperawatan. Proses keperawatan adalah
Kedokteran Brawijaya. 28(1):21-25.
suatu metode yang sistematis dan
terorganisasi dalam pemberian asuhan Nursalam. (2008). Proses dan
keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dokumentasi keperawatan. Jakarta:
dan respon unik individu pada suatu Salemba medika.
kelompok atau perorangan terhadap
gangguan kesehatan yang dialami, baik
aktual maupun potensial. Tahap evaluasi
PPNI, AIPNI dan AIPDiKI. (2012). Keperawatan. Jurnal Managemen
Standar Kompetensi Perawat Keperawatan. 2013;1(2):107-14.
Indonesia. Jakarta.

Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer


dalam Pembinaan Etika Perawat
Pelaksana dalam Peningkatan Kualitas
Pelayanan Asuhan Keperawatan.
Jurnal IKESMA. 4(2). .
Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Proses Keperawatan. Jember:
University Press.
Simamora, R.H. (2010). Komunikasi
dalam Keperawatan. Jember:
University Press.
Supratti dan Ashriady.(2016).
Pendokumentasian Standar Asuhan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum
Daerah Mamuju, Indonesia. Jurnal
Kesehatan Manarag. 2(1):44-51.

Susanto, Rachmat. (2010). Penerapan


Standar Proses Keperawatan Di
Puskesmas Rawat Inap Cilacap.
Jurnal Keperawatan Soedirman.
5(2):80-84.

Tarwoto, & Wartonah. (2010). Kebutuhan


Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.

Yanti RI, Warsito BE. Hubungan


Karakteristik Perawat, Motivasi dan
Supervisi dengan Kualitas
Dokumentasi Proses Asuhan

Anda mungkin juga menyukai