Anda di halaman 1dari 7

Komponen Evaluasi Asuhan Keperawatan

Nova Mahlini Harahap/ 181101065

novaharahap12@gmail.com

Abstrak

Tahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan berkesinambungan dengan melibatkan klien dan
tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai
tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien
secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah untuk mengetahui komponen penting dalam melakukan evaluasi keperawatan. Dalam
kajian ini metode yang dilakukan adalah literature review yaitu dengan menganalsis jurnal yang
relevan dan sesuai dengan komponen evaluasi asuhan keperawatan. Hasilnya Komponen
evaluasi dapat dibagi menjadi 5 komponen yaitu Menentukan kriteria, standar praktik, dan
pertanyaan evaluatif, Mengumpukan data mengenai status kesehatan klien yang baru terjadi.
Menganalisis dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar, Merangkum hasil dan
membuat kesimpulan, dan Melaksanakan intervensi yang sesuai berdasarkan kesimpulan.

Kata kunci : Evaluasi Askep , Komponen Evaluasi, Asuhan Keperawatan

Pendahuluan pada respon klien terhadap tindakan


keperawatan yang dilaksanakan (Kol,
Evaluasi adalah mengkaji respon
Jacobson dan Wieler, 2003). Evaluasi
pasien terhadap tindakan keperawatan
dibagi menjadi dua yaitu evaluasi
yang telah dilakukan oleh perawat
proses atau formatif dilakukan setiap
dengan mengacu pada standar atau
selesai melaksanakan tindakan, evaluasi
kriteria hasil yang telah ditetapkan pada
hasil atau sumatif dilakukan dengan
rumusan tujuan. Terlihat pada status
membandingkan respon klien pada
pasien yang telah dikaji bahwa kriteria
tujuan khusus dan tujuan umum yang
keherhasilan yang dapat digunakan
telah ditentukan (Nurjanah S, 2013).
sebagai dasar evaluasi ini tidak selalu
dicantumkan sehingga evaluasi yang Tahap evaluasi merupakan

dilakukan kurang mengacu pada tujuan perbandingan yang sistematik dan

(Hartati, 2010). Evaluasi merupakan terencana tentang kesehatan klien

proses yang berkelanjutan untuk menilai dengan tujuan yang telah ditetapkan,

efek dari tindakan keperawatan kepada dilakukan berkesinambungan dengan

klien. Evaluasi dilakukan terus menerus melibatkan klien dan tenaga kesehatan
lainnya. Evaluasi dalam keperawatan Diagnosis juga perlu dievaluasi dalam
merupakan kegiatan dalam menilai hal keakuratan dan kelengkapannya.
tindakan keperawatan yang telah Evaluasi juga diperlukan pada tahap
ditentukan, untuk mengetahui intervensi untuk menentukan apakah
pemenuhan kebutuhan klien secara tujuan intervensi tersebut dapat dicapai
optimal dan mengukur hasil dari proses secara efektif. (Nursalam, 2008)
keperawatan. Menurut Craven dan
Tujuan
Hirnle (2000) Evaluasi didefenisikan
sebagai keputusan dari efektifitas Tujuan dilakukannya penelitian
asuhan keperawatan antara dasar tujuan ini adalah untuk mengetahui komponen
keperawatan klien yang telah ditetapkan penting dalam melakukan evaluasi
dengan respon prilaku klien yang keperawatan.
tampil.
Metode
Evaluasi merupakan tahap akhir
yang bertujuan untuk menilai apakah Dalam kajian ini metode yang

tindakan keperawatan yang telah dilakukan adalah literature review yaitu

dilakukan tercapai atau tidak untuk dengan menganalsis jurnal yang relevan

mengatasi suatu masalah. (Meirisa, dan sesuai dengan komponen evaluasi

2013). Pada tahap evaluasi, perawat asuhan keperawatan. Dalam penelitian

dapat mengetahui seberapa jauh jenis ini, dikaji pengetahuan, gagasan,

diagnosa keperawatan, rencana atau temuan yang terdapat di dalam

tindakan, dan pelaksanaan telah literature sehingga memberikan

tercapai. informasi teoritis dan ilmiah. Adapun


data yang digunakan dalam penelitian
Meskipun tahap evaluasi
ini merupakan data dari hasil pecarian
diletakkan pada akhir proses
di dalam jurnal dan buku yang berkaitan
keperwatan tetapi tahap ini merupakan
dengan komponen evaluasi asuhan
bagian integral pada setiap tahap proses
keperawatan .
keperawatan. Pengumpulan data perlu
direvisi untuk menentukan kecukupan Hasil
data yang telah dikumpulkan dan
Evaluasi merupakan pengawasan
kesesuaian perilaku yang observasi.
manajerial untuk mendapat hasil yang
sesungguhnya dibandingkan dengan kriteria, standar praktik, dan pertanyaan
hasil yang diharapkan.oleh karena itu evaluatif, Mengumpukan data mengenai
evaluasi sangat di butuhkan setelah kita status kesehatan klien yang baru terjadi.
melakukan pengkajian, diagnosis, Menganalisis dan membandingkan data
perencanaan, dan pelaksanaan. terhadap kriteria dan standar,
Evaluasi merupakan tahap akhir Merangkum hasil dan membuat
yang bertujuan untuk menilai apakah kesimpulan, dan Melaksanakan
tindakan keperawatan yang telah intervensi yang sesuai berdasarkan
dilakukan tercapai atau tidak untuk kesimpulan.
mengatasi suatu masalah. (Meirisa, Tahapan evaluasi dititik beratkan
2013). Pada tahap evaluasi, perawat pada tujuan dari evaluasi itu sendiri
dapat mengetahui seberapa jauh yaitu menjamin asuhan keperawatan
diagnosa keperawatan, rencana secara optimal dan meningkatkan
tindakan, dan pelaksanaan telah asuhan keperawatan.
tercapai.

Evaluasi merupakan suatu proses


Menurut Wilkinson (2007) juga,
untuk menjelaskan secara sistematis
evaluasi yang efektif tergantung pada
untuk mencapai obyektif, efisien, dan
langkah yang sebelumnya
efektif, serta untuk mengetahui dampak
dilakukan.Kegiatan evaluasi tumpang
dari suatu kegiatan dan juga membantu
tindih dengan kegiatan pengkajian.
pengambilan keputusan untuk perbaikan
Tindakan untuk mengumpulkan data
satu atau beberapa aspek program
adalah sama tetapi yang membedakan
perencanaan yang akan datang.
adalah kapan dikumpulkan dan
Evaluasi merupakan pengawasan
bagaimana dilakukan.
manajerial untuk mendapat hasil yang
Pada tahap pengkajian, perawat
sesungguhnya dibandingkan dengan
menggunakan data untuk membuat
hasil yang diharapkan.oleh karena itu
diagnosa keperawatan sedangkan pada
evaluasi sangat di butuhkan setelah kita
tahap evaluasi, data digunakan untuk
melakukan pengkajian, diagnosis,
mengkaji efek dari asuhan keperawatan
perencanaan, dan pelaksanaan.
terhadap diagnosa keperawatan.
Komponen evaluasi dapat dibagi
menjadi 5 komponen yaitu Menentukan
Komponen evaluasi dapat dibagi keperawatan secara luas.Standar
menjadi 5 komponen yaitu sebagai tersebut menyatakan hal yang harus
berikut. dilaksanakan dan dapat digunakan
Menentukan kriteria, standar sebagai suatu model untuk kualitas
praktik, dan pertanyaan evaluatif. pelayanan.Standar harus berdasarkan
a.       Kriteria hasil penelitian, konsep teori, dan dapat
Kriteria digunakan sebagai pedoman diterima oleh praktik klinik
observasi untuk pengumpuln data dan keperawatan saat ini.Standar harus
sebagai penentuan kebenaran data yang secara cermat disusun dan diuji untuk
terkumpul.Semua kriteria yang menentukan kesesuaian dalam
digunakan pada tahap evaluasi ditulis penggunaannya.Contoh pemakaian
sebagai kriteria hasil.Kriteria hasil standar dapat dilihat pada Standar
menandakan hasil akhir asuhan praktik Keperawatan yang disusun oleh
keperawatan.Sedangkan standar ANA.
keperawatan digunakan sebagai dasar c.       Pertanyaan Evaluatif
untuk evaluasi praktik keperawatan Untuk menentukan suatu kriteria dan
secara luas.Kriteria hasil didefinisikan standar, perlu digunakan pertanyaan
sebagai standar untuk menjelaskan evaluative (evaluative questions)
respons atau hasil dari rencana asuhan sebagai dasar mengevaluasi kualitas
keperawatan. Hasil tersebut akan asuhan keperawatan dan respons klien
menjelaskan bagaimana keadaan klien terhadap intervensi. Pertanyaan-
setelah dilakukan observasi. pertanyaan yang dapat digunakan untuk
Kriteria hasil dinyatakan dalam istilah mengevaluasi :
prilaku (behaviour), supaya dapat 1)      Pengkajian : apakah dapat
diobservasi atau diukur dan kemudian dilakukan pengkajian pada klien?
dijelaskan dalam istilah yang mudah 2)      Diagnosis : apakah diagnosis
dipahami.Idealnya, setiap hasil dapat disusun bersama dengan klien?
dimengerti oleh setiap orang yang 3)      Perencanan : apakah tujuan telah
terlibat dalam evaluasi. diidentifikasi dalam perencanaan?
b.      Standar Praktik 4)      Implementas : apakah klien
Standar asuhan keperawatan dapat mengetahui tentang intervensi
digunakan untuk mengevaluasi praktik yang akan diberikan?
5)      Evaluasi : apakah modifikasi pentingnya suatu data dengan cara
asuhan keperawatan diperlukan? membandingkan data evaluasi dengan
kriteria serta standar dan menyesuaikan
Mengumpukan data mengenai status asuhan keperawatan yang diberikan
kesehatan klien yang baru terjadi. dengan kriteria dan standar yang sudah
Pada tahap ini kita perlu ada. Pada tahap ini perawat dituntut
mempertimbangkan beberapa untuk dapat mengidentifikasi faktor-
pertanyaan.Siapa yang bertanggung faktor yang mungkin dapat
jawab dalam pengumpulan data?Kapan memengaruhi efektifitas asuhan
data tersebut diperoleh? Dan sarana apa keperawatan.
yang akan digunakan untuk Merangkum hasil dan membuat
memperoleh data? kesimpulan.
Perawat professional yang pertama kali Pertama kali yang perlu
mengkaji data klien dan menyusun dilaksanakan oleh perawat pada tahap
perencanaan adalah orang yang ini adalah menyimpulkan efektivitas
bertanggung jawab dalam mengevaluasi semua intervensi yang telah
respon klien terhadap intervensi yang dilaksanakan.Kemudian menentukan
diberikan. Perawat lain yang membantu kesimpulan pada setiap diagnosis yang
memberikan intervensi kepada klien telah dilakukan intervensi. Yang perlu
harus berpartisipasi dalam proses diingat disini adalah tidak mungkin
evaluasi. Validitas informasi meningkat membuat suatu perencanaan 100%
jika lebih dari satu orang yang ikut berhasil oleh karena itu memerlukan
melakukan evaluasi. suatu perbaikan dan perubahan-
perubahan, sebaliknya tidak mungkin
Menganalisis dan membandingkan perencanaan yang telah disusun 100%
data terhadap kriteria dan standar. gagal. Untuk itu diperlukan kejelian
Perawat memerlukan dalam menyusun perencanaan,
keterampilan dalam berfikir kritis, intervensi yang tepat, dan menilai
kemampuan menyelesaikan masalah, respon klien setelah diintervensi
dan kemampuan mengambil keputusan seobjektif mungkin.
klinik. Kemampuan ini diperlukan Melaksanakan intervensi yang sesuai
untuk menentukan kesesuaian dan berdasarkan kesimpulan.
Pada tahap ini perawat Barbara, K. (2010). Buku Ajar
melakukan intervensi berdasarkan hasil Fundamental Keperawata :
kesimpulan yang sudah diperbaiki dari Konsep Proses Dan Praktik
perencanaan ulang, tujuan, kriteria (7 Ed.). Jakarta: Egc.
hasil, dan rencana asuhan
Budiono. (2016). Konsep Dasar
keperawatan.Meskipun pengkajian
Keperawatan. Jakarta:
dilaksanakan secara rutin dan
Kementerian Kesehatan
berkesinambungan, aspek-aspek khusus
Republik Indonesia.
perlu dikaji ulang dan penambahan data
untuk akurasi suatu asuhan Deswani. (2009). Proses Keperawatan
keperawatan. Dan Berpikir Kritis . Jakarta:
Kesimpulan Salemba Medika.

Dapat ditarik kesimpulan Doeges, & Dkk. (2014). Penerapan

bahwasanya pada proses keperawatan Proses Keperawatan Dan

terdapat proses akhir yang disebut Diagnosis Keperawatan.

proses evaluasi, dimana proses ini Jakarta: Egc.

sangat penting dan berpengaruh pada Hidayat, A. A. (2007). Konsep Dasar


hasil dari proses keperawatan. Keperawatan (Edisi 2 Ed.).

Evaluasi merupakan tahap terakhir Surabaya: Salemba Medika.

dari proses keperawatan, namun tidak Ibrahim, R., Kurnia, A., &
berhenti sampai disini. Evaluasi hanya Sedyowinarso, M. (2012).
menunjukan masalah mana yang telah Evaluasi Pelaksanaan Sistem
dapat dipecahkan dan mana yang perlu Pemberian Asuhan
dikaji ulang, direncanakan kembali, Keperawatan Di Ruang
dilaksanakan dan dievalusi kembali,jadi Rawat Inap Terhadap Kinerja
proses keperawatan merupakan siklus Perawat. Berita Kedokteran
yang dinamis bekelanjutan. Masyarakat , 28 (1), 1-9.
Referensi
Kasim, M., & Abdurrouf, M. (2016).
Alimul, A. (2010). Pengantar Peningkatan Kualitas
Pendidikan Keperawatan . Pelayanan Dan
Jakarta: Sagung Seto.
Pendokumentasian Asuhan Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Keperawatan Dengan Metode Proses Keperawatan. Jember
Tim. Nurseline Journal , 1 University Press.
(1), 62-72.
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi
Nursalam. (2008). Proses dan Dalam Keperawatan. Jember
Dokumentasi Keperawatan. University Press.
Jakarta: Salemba Medika.
Simamora, R. H. (2008). Peran
Potter,A.&Perry,a.(2017) Buku Ajar Manajer Dalam Pembinaan
Fundamental Etika Perawat Pelaksana
(7Ed.) .Jakarta:Salemba Dalam Peningkatan Kualitas
Medika Pelayanan Asuhan
Keperawatan. IKESMA , 2
Roshdahl, C. B., & Kowalski, M. T.
(4).
(2014). Buku Ajar
Keperawatan Dasar (Edisi 10 Wirdah, H., & Yusuf, M. (2016).
Ed.). (E. A. Mardela, D. Penerapan Asuhan
Yulianti, Penyunt., & W. Keperawatan Oleh Perawat
Praptiani, Penerj.) Jakarta: Pelaksana Di Rumah Sakit
EGC. Banda Aceh. 1-6

Sudono, B., & Setya, D. (2017). Zaidin, A. (2009). Dasar-Dasar


Gambaran Kemampuan Keperawatan Profesional .
Berpikir Kritis Perawat Jakarta: Widya Medika.
Primer Dalam Pelaksanaan
Asuhan Keperawatan Di
Rumah Skit Islam Surakarta.
Jurnal Ilmu Keperawatan
Indoensia , 10 (1), 79-106.

Sumijatun.(2009).Konsep Dasar Dan


Aplikasi Pengambilan
Keputusan Klinis. Jakarta:
Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai