Anda di halaman 1dari 5

PERAWAT DALAM MELAKUKAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN DI

RUMAH SAKIT

Riska Dwinki Oktaviani/181101007

Universitas Sumatera Utara

E – mail : dwinkioktaviani@gmail.com

Abstrak

Evaluasi dapat diarahkan kepada aspek struktur dimana komitmen organisasi pelayanan keperawatan
akan dikaji, aspek proses dimana factor pelibatan dan partisipasi dari seluruh komponen yang terlibat
dalam pemberian asuhan keperawatan dinilai, serta aspek hasil dimana kepuasaan klien dapat diukur.
Kualitas asuhan keperawatan sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan kesehatan dan bahkan sering
menjadi salah satu faktor penentu citra institusi palayanan di mata masyarakat. Pengetahuan
merupakan salah satu faktor yang erat dengan penerapan asuhan keperawatan. Diharapkan perawat
untuk dapat meningkatkan kinerja dalam pemberian asuhan keperawatan agar sesuai dengan standar
yang ditetapkan Depkes RI.

Kata kunci : evaluasi, pengetahuan, asuhan keperawatan

Pendahuluan evaluasi (Nursalam, 2008). Fungsi perawat


dalam melakukan kegiatan yaitu
Profesi keperawatan sebagai bagian
membantu individu baik yang sehat
integral dari sistem pelayanan kesehatan
maupun yang sakit, dari lahir hingga
dan menjadi kunci utama dalam
meninggal, membantu melaksanakan
keberhasilan pelayanan kesehatan
aktivitas sehari-hari secara mandiri,
(Sumijatun 2010). Untuk menilai kualitas
dengan menggunakan kekuatan, kemauan,
pelayanan keperawatan diperlukan adanya
atau pengetahuan yang dimiliki (Ali 2002).
standar praktik keperawatan yang
Kebutuhan adanya standar asuhan
merupakan pedoman bagi perawat dalam
keperawatan sebagai pedoman dan sebagai
melaksanakan asuhan keperawatan yang
dasar evaluasi pelaksanaan asuhan
diwujudkan dalam bentuk proses
keperawatan, telah dipenuhi oleh
keperawatan baik dari pengkajian sampai
pemerintah dengan keputusan menteri
kesehatan RI No. 660/Menkes/SK/IX/1987 menganalisis isi buku dan jurnal serta
yang dilengkapi oleh Surat Edaran kesimpulan dari penulis.
Direktur Jendral pelayanan medik No.
Hasil dan Pembahasan
105/Yan.Med/Raw/1/1988, tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Kinerja perawat dalam pemberian asuhan
bagi perawat kesehatan dan Surat keperawatan adalah aplikasi kemampuan
Keputusan Direktorat Jendral Pelayan atau pembelajaran yang telah diterima
Medik No. YM00.032.6.7637 tertanggal selama menyelesaikan program pendidikan
18 agustus 1993 tentang berlakunya keperawatan untuk memberikan pelayanan
standar asuhan keperawatan di rumah kesehatan secara langsung kepeda pasien
sakit. Namun pada saat ini penerapan (Ali, 2002 & Mulati, 2006).
standar proses keperawatan masih belum
Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan,
optimal.
apabila dalam penilaian ternyata tujuan
Tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari
penyebabnya. Hal tersebut dapat terjadi
Tujuan dari penulisan kajian ini adalah
karena beberapa faktor : a) Tujuan tidak
untuk memaksimalkan asuhan
realistis. b) Tindakan keperawatan yang
keperawatan yang diberikan perawat
tidak tepat. c) Terdapat faktor lingkungan
melalui ketepatan perawat dalam
yang tidak dapat diatasi. Alasan
memberikan evaluasi kepada pasien sesuai
pentingnya penilaian sebagai berikut : a)
dengan tanggung gugat perawat. Dengan
Menghentikan tindakan atau kegiatan yang
pemahaman yang tepat mengenai tindakan
tidak berguna. b) Untuk menambah
perawat dalam memberikan asuhan
ketepatgunaan tindakan keperawatan. c)
keperawatan, pasien dapat mendapatkan
Sebagai bukti hasil dari tindakan
hasil yang maksimal untuk kesembuhan.
perawatan. d) Untuk pengembangan dan
Metode penyempurnaan praktik keperawatan.

Penulisan ini menggunakan peninjauan Evaluasi disusun menggunakan SOAP

dari buku, jurnal terkini dan undang – dimana: (Suprajitno dalam Wardani, 2013)

undang pemerintah untuk mereview dan S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang

menentukan tindakan perawat dalam dikeluhkan secara subjektif oleh      

menentukan diagnosa keperawatan. keluarga setelah diberikan implementasi

Pengolahan data dilaksanakan mulai dari keperawatan. O: Keadaan objektif yang


dapat diidentifikasi oleh perawat paling sering digunakan dalam evaluasi
menggunakan   pengamatan yang objektif. klinik, mengingat kemampuan utama yang
A:  Analisis perawat setelah mengetahui harus dimiliki melalui pengalaman belajar
respon subjektif dan objektif. P: klinik adalah kemampuan melaksanakan
Perencanaan selanjutnya setelah perawat tindakan. Metode observasi merupakan
melakukan analisis. metode yang digunakan untuk
mengevaluasi penampilan psikomotor;
Tugas dari evaluator adalah melakukan
sikap perilaku, interaksi, baik verbal
evaluasi, menginterpretasi data sesuai
maupun non verbal. Menurut Reilly dan
dengan kriteria evaluasi, menggunakan
Oermann (2002) observasi terhadap
penemuan dari evaluasi untuk membuat
kinerja peserta didik merupakan cara
keputusan dalam memberikan asuhan
utama untuk mengevaluasi peserta didik di
keperawatan. (Nurhayati, 2011)
dalam praktik klinis. Melalui observasi ini,
Tipe pernyataan evaluasi menurut Setiadi penilaian dapat dilakukan berkaitan
(2012) sebagai berikut: Tipe pernyataan dengan perilaku kinerja kognitif,
tahapan evaluasi dapat dilakukan secara psikomotorik dan afektif. 2) Tertulis
formatif dan sumatif. Evaluasi formatif Metode tertulis digunakan untuk
adalah evaluasi yang dilakukan selama mengevaluasi kemampuan kognitif, yaitu
proses asuhan keperawatan, sedangkan jenjang aplikasi dan pemecahan masalah
evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir. a) (problem solving) melalui proses analisi
Pernyataan evaluasi formatif. Hasil sintesis dan metode ini dilaksanakan
observasi dan analisa perawat terhadap dengan cara memberi penugasan pada
respon pasien segera pada saat atau setelah peserta didik untuk menuliskan hasil
dilakukan tindakan keperawatan dan pengamatan, hasi rangkaian kegiatan
ditulis pada catatan perawatan. b) melakukan tindakan atau asuhan
Pernyataan evaluasi sumatif. Rekapitulasi keperawatan berupa laporan tertulis. . 3)
dan kesimpulan dari observasi dan analisa Lisan Metode observasi secara lisan atau
status kesehatan sesuai waktu pada tujuan oral (viva-voce) dimaksudkan untuk
dan ditulis pada catatan perkembangan. terjadinya tanya jawab dan dialog terhadap
pertanyaan yang diajukan oleh penguji.
Menurut Nursalam dan Efendi (2008)
Seperti halnya pada metode observasi,
Metode evaluasi klinik dapat
pada metode lisan ini akan terjadi interaksi
dikelompokkan menjadi : 1) Observasi
langsung antara penguji dan mahasiswa
Metode observasi adalah metode yang
yang dapat mempengaruhi objektifitas dan
reabilitas evaluasi. Dengan demikian Departemen Kesehatan RI. (2005).
metode lisan perlu didukung dengan Evaluasi Penerapan Standar Asuhan
perangkat evaluasi yang dapat digunakan Keperawatan. Jakarta.
evaluator untuk mengajukan pertanyaan
Departemen Kesehatan RI. (2010). Standar
dan memberi nilai. 4) Objective Structured
Asuhan Keperawatan, Jakarta
Clinical Examination (OSCE) Objective
Structured Clinical Examination (OSCE) Endartini, TS. (2010).Kebijakan Pelayanan
adalah metode evaluasi untuk penilaian Keperawatan Surat Ketetapan
penampilan kemampuan klinik secara /02/I/2010 RS Putri Hijau Tk II
terstruktur dan bersifat objektif. Melalui Medan, Medan
OSCE dapat secara bersamaan dievaluasi
Hadarani, M. (2012). Evaluasi Penerapan
kemampuan pengetahuan, psikomotor dan
Format Dokumentasi Keperawatan
sikap.
Model Cheklist di RSUD Banjar baru
Kesimpulan Kalimantan Selatan (tidak
dipublikasikan)
Evaluasi dalam pemberian asuhan
keperawatan diperlukan agar kenyamanan Hidayat, A. (2011). Pengantar Konsep

dan kepuasan pasien saat diberikan Dasar Keperawatan. Jakarta:

tindakan keperawatan terus meningkat. Salemba Medika.

Dan untuk menjalankan evaluasi Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan


keperawatan yang tepat, maka harus Praktik Keperawatan Profesional.
memahami konsep evaluasi tersebut. Penerbit Buku Kedokteran. Cetakan
pertama, Jakarta.
Daftar Pustaka
Maglaya. (2009). Family Health Nursing:
Baradero, M., Dayrit, M., & Maratning, A.
The Proses. Philipina: Argonauta
(2016). Seri Asuhan Keperawatan
Corpotaion: Nangka Marikina.
Kesehatan Mental Psikiatri. (A.
Linda, Ed.). Jakarta: EGC. Nursalam (2007). Proses dan
Dokumentasi Keperawatan Konsep
Brunner, & Suddarth. (2013).
dan Praktik. Edisi 2. Jakarta :
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
Salemba Medika
EGC
Pollit, D.F & Beck, C.T (2004). Nursing
Research. Principles and Methods, 7
Th Edition, Lippincott William. A Simamora, Roymond H. 2009 .
Wolters Kluwer Company. Dokumentasi Proses Keperawatan.
Philadelpia Jember : Jember University Press

Potter, Patricia A dan Perry, Anne G . Simamora, Roymond H. 2010 .


2005. Buku Ajar Fundamental Komunikasi dalam Keperawatan.
Keperawatan Konsep, Proses dan Jember : Jember University Press
Praktik Edisi 4 Volume 1. Dialih
Simamora, Roymond H. 2008. Peran
Bahasakan Oleh Yasmin, Asih.
Manajer dalam Pembinaan Etika
Jakarta : EGC
Perawat Pelaksana dalam Peningkatan
Potter, Patricia A. 2005. Buku Saku Kualitas Pelayanan Asuhan
Keterampilan dan Prosedur Dasar Keperawatan. Jurnal IKSEMA
Edisi 5. Dialih Bahasakan Oleh
Rosidah, Didah dan Ester, Monica.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai