Anda di halaman 1dari 7

Konsep Perencanaan Keperawatan

Queen Agave (Queenasiregar@gmail.com)

Latar Belakang

Proses keperawatan adalah aktivitas metode ilmiah yang sistematis dan


yang mempunyai maksud yaitu praktik terorganisir dalam memberikan asuhan
keperawatan yang dilakukan dengan cara keperawatan pada pasien yang berfokus
yang sistematik. Selama melaksanakan pada respon individu terhadap gangguan
proses keperawatan, perawat menggunakan kesehatan yang dialami (Manurung, 2011).
dasar pengetahuan yang komprehensif untuk
Proses keperawatan digunakan untuk
mengkaji status kesehatan klien, membuat
membantu perawat melakukan praktik
penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa,
keperawatan secara sistematis dalam
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien
memecahkan masalah keperawatan.Dengan
dan merencanakan, menerapkan dan
menggunakan metode ini, perawat dapat
mengevaluasi tindakan keperawatan yang
mendemonstrasikan tanggung gugat dan
tepat guna mencapai hasil akhir tersebut
tanggung jawab pada klien, sehingga
(Dermawan, 2012).
kualitas praktik keperawatan dapat
Proses keperawatan adalah salah satu ditingkatkan. Proses keperawatan
metoda efektif pemecahan masalah yang memberikan kerangka yang dibutuhkan
dilakukan perawat terhadap klien dengan dalam asuhankeperawatan kepada klien,
pendekatan metodologi ilmiah. Asuhan keluarga dan komunitas, serta merupakan
keperawatan dapat dipertanggungjawabkan metode yangefisien dalam membuat
berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis, keputusan klinik, serta pemecahan masalah
sistimatis, dinamis dan terstruktur (Muhlisin, baik aktualmaupun potensial dalam
2011). Proses keperawatan adalah suatu mempertahankan kesehatan.
Metode

Metode ini menggunakan metode tentang Perencanaan Keperawatan.


kualitatif analisis berlandaskan teori dari Pengertian perencanaan keperawatan,
buku, jurnal, e-book ataupun sumber langkah-langkah merumuskan rencana
informasi lainnya yang memuat informasi keperawatan (prioritas, tujuan, dan kriteria
dengan Konsep Perencanaan Keperawatan. hasil, rumusan rencana tindakan dan rasional
Dengan metode ini informasi pembahasan (SIKI), implementasi, pengertian
mengenai perencanaan keperawatan. implementasi proses Implementasi (SLKI).
perawat dapat memahami dan mempelajari

Hasil

Hasil dari metode kasus secara Perencanaan


umumu memiliki kepala ruangan dan keperawatan adalah rencana tindakan kepera
anggota tim nya tersendiri dan memiliki watan tertulis yang menggambarkan
tanggu jawab yang berbeda beda. Subjek masalah kesehatan pasien, hasil yang akan
penelitian berupa individu, kelompok, diharapkan, tindakan-
lembaga maupun masyarakat. Hasil dari tindakan keperawatan dan kemajuan pasien
penelitian metode kasus ini merupakan suatu secara spesifik (Manurung, 2011). Adapun
generalisasi dari pola pola kasus yang tipikal tujuan proses keperawatan menurut
dan individual , kelompok, lembaga dan Manurung (2011) adalah Mempraktikkan
sebagainya. Hasil dari metode kasus ini akan metode pemecahan masalah dalam praktik
berjalan dengan baik apabila perawat keperawatan, menggunakan standar untuk
tersebut melakukan nya dengan baik dan praktik keperawatan, memperoleh metoda
benar. Seorang perawat harus fokus terhadap yang baku dan sesuai, rational dan sistematis
satu pasien ataupun perawat memberikan dalam memberikan asuhan keperawatan
asuhan keperawatan secara total terhadap pada pasien, memperoleh metoda yang dapat
pasien ny sehingga hasil dari metode ini bisa digunakan dalam segala situasi.
dikatakan berhasil.
Pembahasan

Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu


pernyataan yang singkat, tegas, dan jelas
1). Pengertian diagnosa keperawatan
tentang respon klien terhadap masalah
Diagnosa keperawatan adalah suatu kesehatan/penyakit tertentu yang aktual dan
kesimpulan yang dihasilkan dari analisa data potensial karena ketidaktahuan,
(Carpenito, 2009). Diagnosa keperawatan ketidakmauan, atau ketidakmampuan
adalah penilaian klinik tentang respon pasien/klien mengatasinya sendiri yang
individu keluarga, atau komunitas terhadap membutuhkan tindakan keperawatan untuk
masalah kesehatan atau proses kehidupan mengatasinya ( Ali, 2009 ).
yang aktual atau potensia. Diagnosa
2). Kriteria diagnosa keperawatan
keperawatan memberikan dasar untuk
pemilhan intervensi keperawatan untuk Kriteria antara lain sebagai berikut (
mencapai hasil yang merupakan tanggung Nursalam, 2015 ) : Status kesehatan
jawab perawat menurut North American dibandingkan dengan standar untuk
Nursing Diagnosis Association (NANDA) menentukan kesenjangan, diagnosa
(1990, dalam Allen, 1998). keperawatan dihubungkan dengan penyebab
kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan
Diagnosa keperawatan adalah
pasien, diagnosa keperawatan dibuat sesuai
langkah kedua dari proses keperawatan yang
dengan wewenang, komponen diagnosa
menggambarkan penilaian klinis tentang
terdiri atas PE/PES
respon individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat terhadap permasalahan 3). Tujuan diagnosa keperawatan Tujuan
kesehatan baik aktual maupun potensial. diagnosa keperawatan untuk
Dimana perawat mempunyai lisensi dan mengidentifikasi menurut Wahid &
kompetensi untuk mengtasinya ( Sumijatun, Suprapto (2012) sebagai berikut: Masalah
2010 ). Diagnosa keperawatan adalah dimana adanya respon klien terhadap status
pernyataan yang jelas, singkat dan pasti kesehatan atau penyakit, faktor yang
tentang masalah pasien yang nyata serta menunjang atau menyebabkan suatu
penyebabnya dapat dipecahkan atau diubah masalah, kemampuan klien untuk mencegah
melalui tindakan keperawatan menurut atau menyelesaikan masalah.
Gordon (1982, dalam Dermawan, 2012).
4) Komponen diagnosa keperawatan institusi atau rumah sakit, sehingga tidak
mampu memberikan perawatan.
Komponen diagnosa keperawatan menurut
Dermawan (2012) sebagai berikut: c. Sign and symptom

a.Problem Data subyektif dan obyektif yang ditemukan


sebagai komponen pendukung terhadap
Problem adalah gambaran keadaan pasien
diagnosa keperawatan. Sign and symptom
dimana tindakan keperawatan dapat
(tanda dan gejala) adalah ciri, tanda atau
diberikan dengan tujuan yaitu menjelaskan
gejala yang merupakan informasi yang
status kesehatan pasien secara jelas dan
diperlukan untuk merumuskan diagnosa
sesingkat mungkin. Diagnosis keperawatan
keperawatan.
disusun dengan menggunakan standart yang
telah disepakati, supaya perawat dapat 5) Langkah – langkah menentukan diagnosa
berkomunikasi dengan istilah yang keperawatan
dimengerti secara umum.
Langkah – langkah menentukan diagnosa
b. Etiologi keperawatan menurut Setiadi (2012) sebagai
berikut:
Etiologi atau faktor penyebab adalah faktor
klinik dan personal yang dapat merubah a) Klasifikasi dan analisis data
status kesehatan atau mempengaruhi Klasifikasi atau memfokuskan data
perkembangan masalah. Merupakan adalah mengelompokan data-data pasien
pedoman untuk merumuskan intervensi. atau keadaan tertentu dimana klien
Unsur – unsur dalam identifikasi etiologi mengalami permasalahan kesehatan atau
meliputi unsur PSMM : keperawatan berdasarkan kriteria
permasalahannya.
(1) Patofisiologi penyakit : semua proses
b) Interpretasi data (1) Menentukan
penyakit, akut atau kronis yang dapat
kelebihan pasien. Jika pasien memenuhi
menyebabkan atau mendukung masalah.
standar kriteria kesehatan, perawat akan
(2) Situasional : personal dan lingkungan menyimpulkan bahwa pasien memiliki
(kurang pengetahuan, isolasi sosial). kelebihan dalam hal tertentu dan

(3) Medikasi (berhubungan dengan program kelebihan ini dapat digunakan untuk
perawatan atau pengobatan) : keterbatasan
membantu menyelesaikan permasalahan sama mewakili diagnosa keperawatan.
pasien. Batasan karakteristik dibedakan menjadi
c) Validasi data Pada tahap ini perawat karakteristik mayor dan minor. Mayor
memvalidasi data yang ada secara setidaknya satu tanda harus ada untuk
akurat yang dilakukan bersama pasien validasi diagnosa, minor mendukung
dan keluarga atau masyarakat. Validasi bukti tetapi boleh tidak ada.
ini dilaksanakan dengan mengajukan b) Diagnosa keperawatan risiko.
pertanyaan yang reflekif kepada pasien Diagnosa keperawatan risiko adalah
atau keluarga tentang kejelasan keputusan klinis yang divalidasi oleh
interpretasi data. faktor risiko. Tidak terdapat tanda dan
d) Merumuskan diagnosa keperawatan gejala mayor.
Perumusan diagnosa keperawatan c) Diagnosa keperawatan potensial.
didasarkan pada identifikasi masalah Diagnosa keperawatan potensial adalah
dan kemungkinan penyebab. Selain itu diagnosa yang didasarkan atas kondisi
perumusan diagnosa juga sesuai dengan sehat klien untuk mencapai tingkat
kebutuhan pasien. kesehatan yang lebih tinggi.
d) Diagnosa keperawatan kemungkinan.
6) Tipe diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan kemungkinan
Tipe diagnosa keperawatan menurut adalah pernyataan tentang masalah yang
Carpenito (2009) sebagai berikut: diduga akan terjadi, masih memerlukan

a) Diagnosa keperawatan aktual. data tambahan.

Diagnosa keperawatan aktual adalah e) Diagnosa keperawatan sindroma

diagnosa menjelaskan masalah yang Diagnosa keperawatan sindroma adalah

nyata terjadi saat ini. Pada diagnosa sekelompok atau kumpulan dari

keperawatan aktual batasan beberapa diagnosa keperawatan yang

karakteristiknya adalah tanda dan gejala terjadi secara bersamaan yang memiliki

yang bila terlihat dalam waktu yang penyebab tunggal.


Penutup

Pelaksaan proses keperawatan secara umum kebutuhan asuhan keperawatan dengan


bertujuan untuk menghasilkan asuhan melakukan pengkajian , diagnosis,
keperawatan yang berkualitas sehingga merencanakn tindakan yang akan di
berbagai masalah kebutuhan pasien dapat lakukan, melaksanakan tindakan serta
teratasi . proses keperawatan merupakan mengevaluasi hasil asuhan keperawatan
cara yang sistematis yang dilakukan oleh yang telah diberikan dengan berfokus pada
perawat bersama pasien dalam menentukan pasien.
Daftar Pustaka

1. Buheli, K. (2012). Faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam penerapan proses
keperawatan di RSUD Toto Kabupaten Bone Bolango. Sainstek, 6(05).
2. PPNI, T. P. S. D. (2019, October). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. EGC.
3. SARI, R. K. Gambaran Diagnosis Keperawatan Menurut SDKI (Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia) di Ruang Iccu (Intensive Coronary Care Unit) Rsd Dr. Soebandi
Jember.
4. Rahmawati, R. 2019. Proses dan Kinerja Perawat dalam Melakukan Asuhan
Keperawatan. Osfyoh.
5. Astar, F., Tamsah, H., & Kadir, I.(2017). Pengaruh Pelayanan Asuhan
Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Takalala Kabupaten
Soppeng. Journal Of Management. Vol. 1, No. 2
6. Bara dan Suryati. (2014). Hubungan Motivasi Perawat dengan Pelaksanaan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Pasar
Rebo. Jurnal Health Quality vol. 5 No. 1
7. SYAFRUDIN, M. (2019). PERENCANAAN AKADEMI KEPERAWATAN DI
SAMARINDA DENGAN PENERAPAN LAMIN DAYAK DESA PAMPANG. KURVA
S JURNAL MAHASISWA, 1(1), 1696-1708.
8. Kurniawan, D. E., Afandi, A. T., Purwandari, R., Rifai, A., Ardiana, A., & Nur, K. R. M.
Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Pendekatan Konsep dan Praktik.
9. ARIYANTI, H. R. (2019). PENGEMBANGAN CLINICAL PATHWAY KLIEN CVA
INFARK: DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KEPERAWATAN BERBASIS SDKI DAN SIKI
TERHADAP MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT (Doctoral
dissertation, Universitas Airlangga).
10. Qonita, I. N., Widowati, I., & Ns, M. K. (2019). ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DAN LATIHAN
PENINGKATAN ASPEK POSITIF YANG DIMILIKI PADA PASIEN Sdr. A DAN Tn.
H DI RUANG DEWA RUCI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA
TENGAH.
11. Butar-Butar, J., & Simamora, R. H. (2016). Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan
dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli
Tengah. Jurnal Ners Indonesia, 6(1), 50-63.
12. Simamora, R. H. (2005). Hubungan Persepsi Perawat Pelaksana Terhadap Penerapan
Fungsi Pengorganisasian Yang Dilakukan Oleh Kepala Ruangan Dengan Kinerjanya
Diruang Rawat Inap RSUD Koja Jakarta Utara (Doctoral dissertation, Tesis FIK UI,
Tidak dipublikasikan).

Anda mungkin juga menyukai