Anda di halaman 1dari 6

Aplikasi dalam Perumusan Diagnosa Keperawatan

Ria Rahmawati/181101104

riar9912@gmail.com

abstrak: Proses menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat berwenang untuk
menegakkan diagnosis keperawatan. Tujuan: proses keperawatan ini yang di dasari ilmu dan
mampu melakukan proses pelaksanaan keperawatan di rumah sakit dengan baik dan benar.
Metode: literature dan review. Pembahasan: ). Kegiatan analisis data dalam perumusan diagnosa
keperawatan merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir dan penalaran
yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki seorang perawat.
Kesimpulan: Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses keperawatan yang
menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat
terhadap permasalahan kesehatan baik aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan adalah
langkah kedua dari proses keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang respon
individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik aktual
maupun potensial.

Kata Kunci: proses Keperawatan, Perawat dan Diagnosa Keperawatan

Latar Belakang promosi kesehatan dalam pelayanan


maupun asuhan keperawatan, melakukan
Kompetensi Perawat adalah
pengkajian keperawatan, melakukan
kemmpuan yang dimiliki perawat dalam
analisis data dan merumuskan diagnosa
melakukan atau memberikan asuhan
keperawatan, menyusun rencana
keperawatan secara professional dan
keperawatan, melaksanakan tindakan
Penjabaran kompetensi perawat indonesia
keperawatan sesuai rencana,
sebagai salah satu pemberi asuhan dan
mengevaluasi asuhan tindakan
manajemen asuhan keperawatan yang
keperawatan, menggunakan komunikasi
meliputi menerapkan prinsip dasar dalam
terapeutik dan hubungan interpersonal
pemberian asuhan keperawatan dan
dalam pemberi pelayanan dan asuhan
pengelolaannya, melaksanakan upaya
keperawatan, menciptakan dan
mempertahankan lingkungan yang aman, dimiliki seorang perawat. Analisis data
membina hubungan interprofesional dalam perumusan diagnosa keperawatan
dalam pelayanan maupun asuhan dimulai dengan pengelompokan data
keperawatan, menjalankan fungsi yang diperoleh dari anamnesa,
delegasi dan supervise baik dalam pengamatan dan pemeriksaan fisik lalu
pelayanan maupun asuhan keperawatan hasil yang didapat dibandingkan dengan
(PPNI, 2013). Proses keperawatan adalah standar (kondisi normal), sehingga dapat
aktivitas yang mempunyai maksud yaitu diketahui permasalahan kesehatan yang
praktik keperawatan yang dilakukan dialami pasien dan dapat dirumuskan
dengan cara yang sistematik, selama masalah kesehatan, Saat melakukan
melaksanakan proses keperawatan, analisis data untuk perumusan diagnosa
perawat menggunakan dasar pengetahuan keperawatan kemampuan seorang
yang komprehensif untuk mengkaji status perawat sangat diperlukan untuk
kesehatan klien, membuat penilaian yang mengkaitkan data dan menghubungkan
bijaksana dan mendiagnosa, data tersebut dengan konsep teori,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan sehingga perawat mampu merumuskan
klien dan merencanakan, menerapkan dan diagnosa keperawatan dengan tepat
mengevaluasi tindakan keperawatan yang (Dermawan, 2012).
tepat guna mencapai hasil akhir tersebut
Diagnosa keperawatan adalah
(Dermawan, 2012). Proses menjalankan
suatu kesimpulan yang dihasilkan dari
tugas sebagai pemberi asuhan
analisa data (Carpenito, 2009). Diagnosa
keperawatan, perawat berwenang untuk
keperawatan adalah langkah kedua dari
menegakkan diagnosis keperawatan
proses keperawatan yang
(Pasal 30 UU No.38 tahun 2014).
menggambarkan penilaian klinis tentang
Kegiatan analisis data dalam perumusan
respon individu, keluarga, kelompok
diagnosa keperawatan merupakan
maupun masyarakat terhadap
kemampuan kognitif dalam
permasalahan kesehatan baik aktual
pengembangan daya berfikir dan
maupun potensial. Dimana perawat
penalaran yang dipengaruhi oleh latar
mempunyai lisensi dan kompetensi untuk
belakang ilmu dan pengetahuan yang
mengtasinya ( Sumijatun, 2010 ). Perawat adalah seseorang yang
Komponen diagnosa keperawatan telah lulus prodi profesi salah satu
menurut PPNI (2010) terdiri dari masalah pelayan kesehatan yang berperan penting
(P), etiologi atau penyebab (E) dan tanda dalam proses pelaksanaan pelayanan
atau gejala (S) atau terdiri dari masalah kesehatan di rumah sakit terhadap pasien
dengan penyebab (PE). maka seorang perawat mampu
menjadikan dirinya sebagai seorang
Tujuan
tenaga kesehatan yang mempunyai
Dalam kajian ini bertujuan agar kedudukan yang lebih penting dalam
pelayan kesehatan mapun perawat itu menghasilkan kualitas pelayanan
sendiri paham betul dengan adannya kesehatan di rumah sakit dengan baik
proses keperawatan ini yang di dasari karena mampu memberikan pelayanan
ilmu dan mampu melakukan proses berupa pendekatan bio-psiko social
pelaksanaan keperawatan di rumah sakit dengan pasien,keluarga, masyarakat dan
dengan baik dan benar. Karena pada tenaga kesehatan lainnya. Konsep dasar
system ini perawat harus menjalankan merupakan suatu pola yang nyata atau
tugas sebagai pewenang untuk terorganisir yang menjelaskan adanya
menegakkan diagnose keperawatan. suatu peristiwa, proses ataupun kejadian
yang dialami seseorang pelayan
Metode kesehatan di rumah sakit. proses

Kajian ini dilakukan berdasarkan keperawatan meliputi pengkajian

literature dari berbagai sumber dan keperawatan, diagnosa keperawatan,

dikembangkan dengan bahasa sendiri perencanaan keperawatan, implementasi

oleh mahasiswa yang telah diberikan keperawatan dan evaluasi keperawatan.

tugas dalam mengerjakan kajian dalam Proses menjalankan tugas sebagai

bentuk jurnal. pemberi asuhan keperawatan, perawat


berwenang untuk menegakkan diagnosis
Hasil dan Pembahasan keperawatan (Pasal 30 UU No.38 tahun
2014). Kegiatan analisis data dalam
perumusan diagnosa keperawatan
merupakan kemampuan kognitif dalam maupun masyarakat terhadap
pengembangan daya berfikir dan permasalahan kesehatan baik aktual
penalaran yang dipengaruhi oleh latar maupun potensial. Dimana perawat
belakang ilmu dan pengetahuan yang mempunyai lisensi dan kompetensi untuk
dimiliki seorang perawat. Analisis data mengtasinya ( Sumijatun, 2010 ).
dalam perumusan diagnosa keperawatan Komponen diagnosa keperawatan
dimulai dengan pengelompokan data menurut PPNI (2010) terdiri dari masalah
yang diperoleh dari anamnesa, (P), etiologi atau penyebab (E) dan tanda
pengamatan dan pemeriksaan fisik lalu atau gejala (S) atau terdiri dari masalah
hasil yang didapat dibandingkan dengan dengan penyebab (PE).
standar (kondisi normal), sehingga dapat
Kesimpulan
diketahui permasalahan kesehatan yang
dialami pasien dan dapat dirumuskan Proses menjalankan tugas sebagai
masalah kesehatan, Saat melakukan pemberi asuhan keperawatan, perawat
analisis data untuk perumusan diagnosa berwenang untuk menegakkan diagnosis
keperawatan kemampuan seorang keperawatan. Diagnosa keperawatan
perawat sangat diperlukan untuk adalah langkah kedua dari proses
mengkaitkan data dan menghubungkan keperawatan yang menggambarkan
data tersebut dengan konsep teori, penilaian klinis tentang respon individu,
sehingga perawat mampu merumuskan keluarga, kelompok maupun masyarakat
diagnosa keperawatan dengan tepat terhadap permasalahan kesehatan baik
(Dermawan, 2012). aktual maupun potensial.

Diagnosa keperawatan adalah


suatu kesimpulan yang dihasilkan dari Daftar Pustaka
analisa data (Carpenito, 2009). Diagnosa Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi

keperawatan adalah langkah kedua dari Proses Keperawatan. Jember.

proses keperawatan yang University Press

menggambarkan penilaian klinis tentang


respon individu, keluarga, kelompok
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi Wahyuni, S., Sri, A., dkk. 2014. Analisis
Dalam Keperawatan. Jember: Masukan dan Proses Asuhan
University Press Pelayanan Nifas oleh Bidan
Pelaksana. Jurnal Kebidanan. Vol.
Sitorus, E. D. (2018). Penerapan Batuk
3 No. 6: 57-68.
Efektif dan Fisioterapi Pada Pasien
TB Paru Yang Mengalami Wahyuni, Sri., dkk. 2014. Analisis
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Masukan dan Proses Asuhan
Napas di RSUD Kota Jakarta Utara. Pelayanan Nifas oleh Bidan
JAKHKJ Vol. 4, No.2 Pelaksana. Jurnal Kebidanan.
Vol.3. No.6.
Sridani, Ni Wayan., dkk. 2019. Asuhan
Keperawatan Post Partum dengan Deswani. 2017. Bahan Ajar Keperawatan
Pijat Oksitosin Untuk Peningkatan Maternitas. Jakarta Selatan: Pusdik
Produksi Asi di Ruangan Meranti. SDM Kesehatan.
MEDIKA TADULAKO, Jurnal
Mansjoer, et al., 2007. Masa Nifas:
Ilmiah Kedokteran, Vol.6 No.2.
Definisi, Perubahan. Jakarta, EGC.
Sukma, Febi., dkk.2017. Buku Ajar
Notoatdmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku
Asuhan Kebidanan Pada Masa
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nifas. Jakarta: Fakultas Kedokteran
dan Kesehatan Universitas Nugroho, T. 2014. Asuhan Keperawatan.
Muhammadiyah Jakarta. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sulisyawati, Ari. 2009. Bahan Ajar Rahayu. 2016. Panduan Praktikum


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Keperawatan Maternitas. Edisi.1,
Yogyakarta: Andi. Cet.1. Yogyakarta: Diva Pres.

Wahyuni, Dwi Elly. 2018. Bahan Ajar Reinissa,.Arindita., dan Indrawati, Fitri.
Kebidanan Nifas dan Menyusui. 2017. Persepsi Ibu Nifas tentang
Jakarta: Kementrian Kesehatan Pelayanan PostNatal Care dengan
Republik Indonesia. Kunjungan Ulang. Higeia Journal
of Public Health Research and
Development. Vol.1 No.

Anda mungkin juga menyukai