Anda di halaman 1dari 10

CARA PERAWAT UNTUK MENENTUKAN HIPOTESA DALAM

ELEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS KEPERAWATAN


Yudistira Sianipar

yudistirasianipar01@gmail.com

ABSTRAK

Penting bagi perawat untuk mampu mengambil keputusan klinis dengan melibatkan
pasien dan keluarga dalam asuhan keperawatannya sehingka proses keperawatan yang diberikan
kepada klien ini diarahkan sebagai proses refleksi baik bagi perawat ataupun klien. Perawat juga
harus bisa menentukan hipotesa dalam asuhan keperawatan yang dilakukan. Hipotesis adalah
jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Dalam menentukan
hipotesa perawat harus berhati-hati, diperlukan data dan analis yang kuat agar memperkuat
hipotesa yang didapatkan. Pengambilan keputusan merupakan sebuah refleksi dari perawat
ataupun klien, pengambilan keputusan keperawatan harus ada interaksi antara perawat-klien,
pengambilan keputusan klinis keperawatan dapat dilakukan dalam setiap proses keperawatan,
tugas perawat pada saat proses pengambilan keputusan ini adalah sebagai fasilitator untuk
memberikan fasilitas dan dukungan pada klien . Dalam pemberian asuhan keperawatan harus
berdasarkan nilai-nilai dan etika yang dianut oleh klien dan nilai-nilai profesional asuhan
keperawatan. Mengkombinasikan nilai profesional, etik dan nilai yang di anut klien akan
meningkatkan pelayanan, identifikasi kebutuhan dan masalah keperawatan lebih sistematis
sehingga meningkatkan pemahaman klien dalam pengambilan keputusan asuhannya.

Kata Kunci : Menentukan Hipotesa, Pengambilan Kepusan Klinis, Asuhan

Keperawatan.
LATAR BELAKANG diberikan kepada klien yang akan berakibat
Hipotesis adalah tiap pertanyaan fatal terhadap klien (Kozier et al, 2010).
tentang suatu hal yang bersifat sementara
Proses keperawatan merupakan suatu
yang belum dibuktikan kebenarannya secara
metode yang sistematis karena dilakukan
empiris (Nasution, 2003;39). Hubungan
secara terstruktur dalam memberikan suatu
perawat klien adalah dasar dari praktik
asuhan keperawatan kepada klien. Proses
keperawatan yang berfokus pada pasien
keperawatan mencakup beberapa tahapan
(patient centered care). Keterlibatan pasien
yaitu mulai dari pengkajian, menentukan
merupakan inti dari proses keperawatan,
diagnosis, merencanakan tindakan yang
sehingga partisipasi pasien dalam proses
akan dilakukan, implementasi atau
keperawatan menjadi penting dalam
melaksanakan tindakan serta melakukan
penentuan kualitas dan efektifitas dalam
evaluasi dari asuhan keperawatan yang telah
pelayanan asuhan keperawatan.
dilakukan kepada klien.
Membina hubungan ini didasarkan
Dalam melakukan proses pengkajian
pada hubungan yang percaya, menghormati
seorang perawat terlebih dahulu melakukan
dan hubungan profesianal dengan
kegiatan pengumpulan data. Pengumpulan
mengedepankan nilai etik dan disiplin
data merupakan alat utama yang dilakukan
profesi. Selama praktek, profesional
perawat dalam pengkajian awal klien dan
keperawatan menghadapi sejumlah situasi
merupakan proses yang berkelanjutan untuk
yang berbeda melibatkan klien dan
memperoleh informasi yang diperlukan
pemenuhannya yang berbeda pula.
perawat untuk menentukan hipotesa dalam
Proses pengambilan keputusan klinis
asuhan keperawatan yang akan diberikanya.
merupakan komponen penting dalam proses
Seorang perawat harus menerapkan
keperawatan (Diana Catarina, 2009),
proses keperawatan bagi klien dan
sehingga dibutuhkan kemampuan perawatan
melakukan setiab langkah atau tahapannya
karena keterbatasan pengetahuan dan
dengan baik, tepat dan benar agar
kemampuan yang dimiliki perawat dapat
mempertahankan kesehatan klien, mencegah
menghambat perawat dalam mengambil
sakit yang lebih parah, membantu pemulihan
keputusan mengenai perawatan yang akan
kesehatan klien setelah sakit, serta Literature review ini melakukan
mengembalikan fungsi maksimal tubuh. analisa dan kajian bebas terhadap artikel,
Keputusan klinis adalah suatu proses buku, koran, majalah, jurnal print maupun
yang meliputi diagnosis klinis, penilaian dan jurnal online, Thesis, disertasi, text book,
keputusan tentang apa yang harus dilakukan maupun ebook yang sesuai dan berfokus
(Ennis 1996). Proses pengambilan untuk mengetahui cara seorang perawat
keputusan dalam praktik klinik keperawatan untuk menentukan hipotesa dalam elemen
dipahami sebagai serangkaian keputusan pengambilan keputusan klinis keperawatan
yang dibuat oleh perawat dalam interaksinya yang penting diketahui oleh perawat dan
dengan pasien mengenai jenis pengamatan mahasiswa keperawatan. Adapun artikel
yang akan dilakukan dalam situasi yang di yang digunakan pada literature review ini
alami klien (pengkajian keperawatan), adalah artikel yang didapatkan dengan
perumusan diagnosa keperawatan, rencana memuat 3 database Pubmed, Geogle Scholar
tindakan keperawatan yang harus diambil, dan Science Direct dengan memasukkan
tindakan keperawatan yang akan diambil kata kunci “Menentukan Hipotesa”,
serta evaluasi (Dianan Catarina. 2009, Jan “Pengambilan Kepusan Klinis”, ”Asuhan
Florin. 2007, Mehee, 2014). Keperawatan.”. Artikel yang digunakan 10
Perlu dipahami bahwa istilah referensi dengan tahun paling tua tahun
keputusan klinis merupakan pilihan 2012.
dianatara alternatif yang ada sebagai upaya
HASIL
pemecahan masalah (Dowei, 1993). Jurnal
Berdasarkan hasil pencarian
Ilmiah Kesehatan 2020 Page 3 Proses
literature review dengan menganalis jurnal,
keperawatan hubungan perawat-klien sering
ebook, dan text book didapatkan bahwa
rentan, karena perawat memiliki kekuatan
untuk menjadi seorang perawat yang
lebih dari klien. Perawat memiliki pengaruh,
terampil dalam menentukan hipotesa sebagai
akses, informasi, dan pengetahuanserta
elemen pengambilan keputusan klinis
keterampilan khusus. Perawat memiliki
keperawatan,diperlukan beberapa data dan
kompetensi untuk mengembangkan
fakta keperawatan yang kuat untuk
hubungan terapeutik dan menetapkan batas-
mendapatkan hipotesa yang tepat.
batas yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Hipotesis ditarik dari serangkaian
METODE fakta yang muncul sehubungan dengan
masalah yang diteliti. Dari fakta dirumuskan memperoleh hipotesa yang diperlukan untuk
hubungan antara yang satu dengan yang lain asuhan keperawatan.
dan membentuk suatu konsep yang Syarat – syarat hipotesis menurut  Nursalam,
merupakan abstraksi dari hubungan antara ( 2001; 58), syarat – syarat hipotesis adalah :
berbagai fakta. 1. Relevance : Hipotesa harus relevan
Beberapa konsep yang digunakan dengan fakta yang akan diteliti.
untuk menggambarkan berpikir kritis dalam 2. Testability : Memungkinkan untuk
keperawatan adalah penalaran klinis, melakukan observasi dan bisa
perumusan diagnostik, pengambilan diukur.
keputusan, penilaian, dan pemecahan 3. Compatibility : Hipotesa baru harus
masalah. Menurut penelitian yang dilakukan konsisten dengan hipotesa di
oleh Panggabean, 2019 kemampuan berfikir lapangan yang sama dan telah teruji
kritis perawat dalam pengambilan keputusan kebenarannya, sehingga setiap
klinis Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020 Page | 5 hipotesa akan membentuk suatu
berhubungan erak dengan kemampuan sistem.
berfikir kritis perawat dengan nilai p=0,026 4. Predictive : Hipotesa yang baik
dan juga menurut Khairina, 2018 mengandung daya ramal tentang apa
pengalaman kerja mempunyai hubungan erat yang akan terjadi atau apa yang akan
dengan kemampuan pengambilan keputusan ditemukan.
klinis dengan nilai p value 0,012. 5. Simplicity : Harus dinyatakan secara
Untuk mendapatkan hipotesa yang sederhana, mudah dipahami dan
baik pada proses keperawatan terdapat dicapai.
beberapa tahapan yang harus Menurut (Nazir,M.1988 hal 184 ), syarat –
dilakukan,dimulai dari tahapan pengkajian syarat hipotesis adalah :
sampai pada tahap evaluasi, dalam proses Hipotesa harus merupakan pernyataan
pengkajian sampai evaluasi mencakup terkaan tentang hubungan – hubungan antar
kegiatan pengumpulan data. Pengumpulan variabel. Ini berarti bahwa hipotesa
data merupakan kegiatan yang pertama mengandung dua atau lebih variabel yang
dilakukan dalam pengkajian awal terhadap dapat di ukur ataupun cara potensial di ukur.
pasien yang berkelanjutan untuk Hipotesa harus cocok dengan fakta artinya,
hipotesa harus terang. Kandungan dan
konsep dan variabel harus jelas. Hipotesa terhadap masalah yang dihadapi oleh
harus di mengerti, dan tidak mengandung pasien selama dilakukan perawatan
hal – hal yang metafisis. dirumah sakit. Data pasien harus
Membantu klien dalam pengambilan divalidasi /reasesment setiap hari,
keputusan klinis membutuhkan sehingga diagnosa menyesuaikan
ketepampilan teknis, interpersinal, data yang ditemukan pada hari itu
intelektual dan berlandaskan etika karena diagnosa keperawatan adalah
keperawatan selain itu diperlukan wawasan respon dimana kemungkinan respon
terhadap masalah-masalah lain yang terkait setiap hari berubah. Jika respon
dan juga perlu adanya latihan khusus bagi pasien berubah maka diagnosa
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020 Page | 7 keperawatanpun akan berubah pula.
perawat untuk belajar mengambil keputusan 3. Perencanaan merupakan suatu
klinis terkait dengan konsep terkait langkah sitematis untuk mengatasi
(Samijatun, 2009). masalah keperawatan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Jika
PEMBAHASAN
diagnosa berubah maka intervensi
Dalam proses keperawatan,
harus mengikuti diagnosa yang
menyimpulan hasil untuk hipotesa
muncul dan terdokumentasi.
didapatkan dari data-data yang dikumpulkan
4. Implementasi Keperawatan
yang dimulai dari proses pengkajian sampai
merupakan tindakan yang Jurnal
tahap evaluasi. Sesuai dengan standar
Ilmiah Kesehatan 2020 Page | 4
disiplin profesi pendokumentasian dan
dilakukan oleh seoarang perawat
pelaksanaan tersebut harus sesuai dengan
berdasarkan intervensi/ rencana
standar yang telah ditetapkan.
keperawatan. Dalam pelaksanaannya
1. Pengkajian Keperawatan dilakukan
harus ada Standar Prosedur
berdasarkan standart pengkajian
Operasional (SPO) atau panduan
yang digunakan dalam rumah sakit
dalam melakukan implementasi.
yang bersangkutan dan dilakukan
5. Evaluasi adalah validasi terus
dokumentasi sesuai dengan standart
menerus menerus terhadap
yang ada.
pencapaian tujuan keperawatan
2. Diagnosa adalah sebuah keputusan
berdasarkan diagnosa yang di ambil.
dan sekaligus sebagai hipotesis
Bagaimanan perawat dalam mengambil 6. Hipotesis hendaknya tidak
keputusan klinis? Pengambilan keputusan bertentangan dengan teori atau
keperawatan dilakukan pada semua tahap hokum-hukum yang sebelumnya
proses keperawatan. Sehingga seorang sudah mapan.
perawat harus mampu berpikir ktitis, 7. Hipotesis hendaknya sesederhana
berkomunikasi dengan baik sebagai suatu dan seseringkas mungkin.
elemen penting dalam pengambilan Menurut M. Nazir 1988 ( hal 183 )
keputusan klinis, sehingga terjadi mengatakan bahwa hipotesis yang baik
pembelajaran berkelanjutan bagi pasien dan mempunyai ciri – ciri berikut :
meningkatkan tingkat kemandirian pasien. 1. Hipotesa harus menyatakan
hubungan.
Ciri – Ciri Hipotesis yang Baik
2. Hipotesa harus sesuai dengan fakta.
Menurut Donald Ary,et.al (dalam Arief
3. Hipotesa harus berhubungan dengan
Furchan, 1982:126-129) adalah:
ilmu, serta sesuai dan tumbuh
1.  Hipotesis harus mempunyai daya
dengan ilmu pengetahuan
penjelas. Suatu hipotesis harus
4. Hipotesa harus dapat di uji.
merupakan penjelasan yang mungkin
5. Hipotesa harus sederhana.
mengenai apa yang seharusnya
6. Hipotesa harus bisa menerangkan
dijelaskan atau diterangkan.
fakta.
2. Hipotesis harus menyatakan
hubungan yang diharapkan ada di Sumber hipotesis
antara variabel-variabel.Suatu Hipotesis didapatkan dari suatu fenomena
hipotesis harus memprediksi atau masalah yang nyata, analisis teori, dan
hubungan antara dua atau lebih mengulas literature.
variabel. a. Pengalaman praktik
3. Hipotesis harus dapat diuji. Diagnosis keperawatan bisa menjadi
4. Hipotesis yang diajukan peneliti suatu dasar pengembangan hipotesis,
harus bersifat testability artinya misalnya hubungan teoritis yang
terdapat kemampuan untuk dapat diidentifikasi Orem’s (1985; b215), tentang
diuji. teori keperawatan diri dan kurangnya
5. Hipotesis hendaknya konsisten kebersihan dalam melakukan keperawatan
dengan pengetahuan yang sudah ada. muka sehubungan dengan adanya nyeri pada
sendi dan keterbatasan pergerakan/   Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis
mobilitas. Pertama, kita dapat menguji dapat digolongkan menjadi tiga :
tentang efektifitas dari tindakan dalam 1. Hipotesis kerja
mengurangi nyeri sendi dan meningkatkan Adalah suatu rumusan hipotesis dengan
mobilitas dan dampak perawatan individual. tujuan untuk membuat ramalan tentang
Contoh penulisan hipotesis meliputi : klien peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala
atritis yang menggunakan pengobatan muncul.
relaksasi akan mengalami penurunan rasa 2. Hipotesis nol atau hipotesis statistic
nyeri dan membutuhkan waktu yang relative Hipotesis nol biasanya dibuat untuk
lebih sedikit dalam pengobatannya menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak
dibandingan dengan klien yang tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna
mendapatkan terapi relaksasi. antara kedua kelompok atau lebih mengenai
b. Teori suatu hal yang dipermasalahkan.
Hubungan yang digunakan dalam 3.  Hipotesis hubungan dan hipotesis
suatu teori dapat menjadi dasar dalam perbedaan.
penyusunan hipotesis. Jika seorang tertarik Hipotesis dapat juga dibedakan berdasarkan
melakukan pengujian terhadap suatu hubungan atau perbedaan dua variable atau
pernyataan dalam teori, akan membawa lebih. Hipotesis hubungan berisi tentang
pengaruh yang besar dalam perkembangan dugaan adanya hubungan antara
praktek keperawatan. dua variable, sedangkan hipotesis perbedaan
c.   Kajian literature menyatakan adanya ketidaksamaan atau
Pada kajian literature, perawat perbedaan diantara dua variable.
menganalisis dan mensintesis hasil dari Ketepatan pengambilan keputusan
berbagai penelitian. Hubungan yang akan di pengaruhi oleh kompentisi perawat,
diidentifikasi dari sintesis dalam suatu kemampuan berkomunikasi, lingkungan
penemuan sangat berguna untuk penyusunan serta budaya. Penting bagi perawat untuk
hipotesis. Hipotesis yang digunakan selalu meningkatkan kapasitas dirinya dalam
berdasarkan pada sintesis dari hasil pemberian asuhan keperawatan hal ini akan
penelitian sebelumnya. meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap perawat yang selanjutnya akan
Jenis –Jenis Rumusan Hipotesis
meningkatkan profesionalisme perawat. Hal
ini bisa digunakan sebagai acuan dalam kompeten dalam melakukan pengambilan
melakukan hubungan interdisiplin. keputusan klinis keperawatan.
Pengambilan keputusan yang tepat
PENUTUP
akan meningkatkan kemandirian klien dalam
Proses keperawatan merupakan suatu
asuhannya serta membantu klien untuk
metode yang sistematis karena dilakukan
menentukan pilihan bantuan yang tepat
secara terstruktur dalam memberikan suatu
sesuai dengan kondisinya. Klien yang
asuhan keperawatan kepada klien. Proses
mandiri akan menurunkan beban kerja
keperawatan mencakup beberapa tahapan
perawat sehingga pelayanan keperawatan
yaitu mulai dari pengkajian, menentukan
akan lebih efektif dan efisien dalam
diagnosis, merencanakan tindakan yang
penggunaan sumber daya. Untuk itu
akan dilakukan, implementasi atau
dibutuhkan banyak dukungan dalam
melaksanakan tindakan serta melakukan
implementasi shared clinical decision
evaluasi dari asuhan keperawatan yang telah
making ini, misal Jurnal Ilmiah Kesehatan
dilakukan kepada klien untuk mendapatkan
2020 Page | 10 dibuatkannya SPO
hipotesa yang baik dan benar.
pengambilan keputusan klinis keperawatan,
Hipotesis ditarik dari serangkaian
meningkatkan sumber daya perawat dengan
fakta yang muncul sehubungan dengan
menciptakan perawat yang caring perawat
masalah yang diteliti. Dari fakta dirumuskan
yang peka budaya perawat memperhatikan
hubungan antara yang satu dengan yang lain
etik, disiplin danbioteik keperawatan dalam
dan membentuk suatu konsep yang
setiap asuhanya sebagai upaya untuk
merupakan abstraksi dari hubungan antara
meningkatkan kemampuan berkomunikasi
berbagai fakta.
memberikan dukungan kepada pasien,
Hipotesa harus merupakan
sehingga dubutuhkan PKB (Pendidikan
pernyataan terkaan tentang hubungan –
Keperawatan Berkelanjutan) atau dengan
hubungan antar variabel. Ini berarti bahwa
sistem preseptorship untuk membentuk
hipotesa mengandung dua atau lebih
perawat yang kompeten, mempunyai
variabel yang dapat di ukur ataupun cara
kemampuan critical thinking dalam
potensial di ukur. Hipotesa harus cocok
pengambilan keputusan klinis keperawatan.
dengan fakta artinya, hipotesa harus terang.
Organisasi profesi mempunyai peranan yang
Kandungan dan konsep dan variabel harus
penting dalam mewujudkan perawat yang
jelas. Hipotesa harus di mengerti, dan tidak di Rumah Sakit Islam Surakarta.
mengandung hal – hal yang metafisis. Jurnal Ilmu Keperawatan
Pengambilan keputusan keperawatan Indonesia.10(1).88-100.
dilakukan pada semua tahap proses Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
keperawatan. Sehingga seorang perawat Padjajaran, 2013, Pedoman
harus mampu berpikir ktitis, berkomunikasi Penyelenggaraan Pendidikan Ners
dengan baik sebagai suatu elemen penting (Program Studi Akademik Dan
dalam pengambilan keputusan klinis, Profesi) Tahun Akademik
sehingga terjadi pembelajaran berkelanjutan 2013/2014, Fakultas Keperawatan
bagi pasien dan meningkatkan tingkat Universitas Padjadjaran,
kemandirian pasien. http://www.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2012/07/FIK.pdf
DAFTAR PUSTAKA
Johnson m.,sanchez p.,suominen h.,
Agung Pranoto, 2013, Management Of
basilakis j., dawson l., kelly b. &
Hyperglycemia In T2dm: A
hanlen l, 2014. Comparing nursing
Patient- Centered Approach,
handover and documentation:
Publikasi : Seminar : Symposium
forming one set of patient
Semetsu, SDU, Mecarsu, SOBU,
information. International Nursing
tgl 9-10 February, Hotel Shangrila
Review, w 61, 73–81.
Surabaya,http://penelitian.unair.ac
Khairina. lfa, Hema Malini, Emil Huriani.
.id/.
2018. Faktor-Faktor yang
Alligood, Martha Raile and Ann Marriner
Berhubungan dengan Pengambilan
Tomey. (2012) Nursing Theorist
Keputusan Perawat Dalam
and Their Work (sixth edition).
Ketepatan Triase Di Kota Padang.
Elsevier Mosby Committee on
Indonesian Journal For Heath
Quality of Health Care in America:
Science. Vol 2, No 1 DOI
Institute of Medicine. Crossing the
10.24269/ijhs.v2i1.707
Quality Chasm: A New.
Mehee An and Robert J Palisono. Family-
DS,Bambang Sudono,dkk. (2017) Gambaran
profesional in pediatric
Kemampuan Berpikir Kritis
rehabilitation: a practice model.
Perawat Primer Dalam
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Informa UK Ltd.
DOI:10.31109/09638288; 2014
Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi
Penelitian. Jakarta : Kencana
Panggabean, Nabila Salsabila. 2019.
Berpikir Kritis Dalam Mengambil
Keputusan Klinis.
https://osf.io/3v4pd/diakses
tanggal 10 Juni 2020.

Paulina Bravo, Adrian Edwards, Paul James


Barr, Isabelle Scholl, Glyn Elwyn,
Marion McAllister, 2015,
Conceptualising Patient
Empowerment: A Mixed Methods
Study. Health Services Research
15.
Simamora, R.H.(2019).Menjadi perawat
yang:CIH’HUY. Surakarta:Kekata
Publisher.
Simamora,R.H.(2005). Hubungan Persepsi
Perawat Pelaksana Terhadap
Penerapan Fungsi
Pengorganisasian Yang Dilakukan
Oleh Kepala Ruangan Dengan
Kinerjanya Diruang Rawat Inap
RSUD Koja Jakarta
Utara (Doctoral dissertation, Tesis
FIK UI, Tidakdipublikasikan).

Anda mungkin juga menyukai