0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan8 halaman
Langkah-langkah perencanaan dalam proses keperawatan meliputi prioritas masalah, kriteria hasil yang diharapkan, rencana intervensi, dan pendokumentasian. Komponen-komponen ini membantu evaluasi keberhasilan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Langkah-langkah Merumuskan Rencana Untuk Tindakan Keperawatan
Langkah-langkah perencanaan dalam proses keperawatan meliputi prioritas masalah, kriteria hasil yang diharapkan, rencana intervensi, dan pendokumentasian. Komponen-komponen ini membantu evaluasi keberhasilan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Langkah-langkah perencanaan dalam proses keperawatan meliputi prioritas masalah, kriteria hasil yang diharapkan, rencana intervensi, dan pendokumentasian. Komponen-komponen ini membantu evaluasi keberhasilan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Langkah-Langkah Merumuskan Rencana Untuk Tindakan Keperawatan
Novrial Ahmad Hanif / Ahmadnovrial15@gmail.com
Latar belakang Pengkajian keperawatan dan perumusan diagnosa keperawatan
mengawali langkah perencanaan dari proses keperawatan. Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. tujuan untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah perencanaan dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit. Metode yang digunakan adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan melakukan analisis, eksplorasi, kajian bebas yang relevan yang berfokus pada langkahlangkah perencanaan dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit dengan menggunakan 14 referensi, jurnal dan e-book. hasil pencarian yang didapat menyatakan bahwa langkah-langkah perencanaan dalam proses keperawatan diantaranya yaitu prioritas masalah, kriteria hasil, rencana intervensi, dan pendokumentasian. Komponen-komponen tersebut sangat membantu pada proses evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan yang telah diimplementasikan. Kesimpulan Setiap klien yang memerlukan asuhan keperawatan perlu suatu perencanaan yang baik. Rencana asuhan keperawatan yang akan disusun harus mempunyai beberapa komponen, yaitu prioritas masalah, kriteria hasil, rencana intervensi, dan pendokumentasian. Komponen-komponen tersebut sangat membantu pada proses evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan yang telah di implementasikan.
Latar Belakang Keperawatan dapat dicapai dengan pelaksanaan proses
sebagai profesi merupakan salah satu keperawatan yaitu metode pekerjaan dimana dalam menentukan pengorganisasian yang sistematis dalam tindakan didasari pada ilmu pengetahuan melakukan asuhan keperawatan pada serta memiliki kertampilan yang jelas individu, kelompok, dan masyarakat yang dalam keahliannya, selain itu sebagai berfokus pada identifikasi pemecahan profesi keperawatan mempunyai otonomi masalah dari respon pasien terhadap dalam kewenangan dan tanggung jawab penyakitnya. Proses keperawatan dalam tindakan serta adanya kode etik digunakan untuk membantu perawat dalam bekerjanya kemudian juga melakukan praktik keperawatan yang berorientasi pada pelayanan dengan terdiri dari lima tahap atau lima langkah, melalui pemberian asuhan keperawatan kelima langkah ini dilakukan kepada individu, kelompok atau berkesinambungan dengan melibatkan masyarakat (Hidayat, 2011). Asuhan klien dan tenaga kesehatan lainnya. keperawatan adalah kerangka kerja dan Pengkajian keperawatan dan perumusan struktur organisasi yang kreatif untuk diagnosa keperawatan mengawali langkah memberikan pelayanan keperawatan, perencanaan dari proses keperawatan. namun asuhan keperawatan juga cukup Perencanaan adalah kategori dari perilaku fleksibel untuk digunakan disemua lingkup keperawatan dimana tujuan yang berpusat keperawatan (Potter & Perry, 2005). pada klien dan hasil yang diperkirakan Asuhan keperawatan yang bermutu akan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Metode yang digunakan dalam Selama perencanaan, dibuat prioritas. jenis penelitian ini adalah dengan metode Selain berkolaborasi dengan klien dan deskriptif dimana penelitian dilakukan keluargannya, perawat berkonsul dengan dengan pengumpulan data dari berbagai anggota tim perawatan kesehatan lainnya, sumber seperti textbook dan jurnal untuk menelaah literatur yang berkaitan, mendapatkan data dan informasi untuk memodifikasi asuhan, dan mencatat saling melengkapi. informasi yang relevan tentang kebutuhan perawatan kesehatan klien dan Hasil penatalaksanaan klinik. Perencanaan Berdasarkan hasil pencarian yang meliputi pengembangan strategi desain didapat menyatakan bahwa langkah- untuk mencegah, mengurangi, atau langkah perencanaan dalam proses mengoreksi masalah-masalah yang telah keperawatan diantaranya yaitu prioritas diidentifikasi pada diagnosis keperawatan. masalah, kriteria hasil, rencana intervensi, Tahap ini dimulai setelah menentukan dan pendokumentasian. Komponen- diagnosis keperawatan dan menyimpulkan komponen tersebut sangat membantu pada rencana dokumentasi. Secara sederhana proses evaluasi keberhasilan asuhan rencana keperawatan dapat diartikan keperawatan yang telah sebagai suatu dokumen tulisan tangan diimplementasikan. dalam menyelesaikan masalah, tujuan, dan intervensi keperawatan. Sebagaimana Pembahasan disebutkan sebelumnya, rencana Proses keperawatan merupakan keperawatan merupakan metode kerangka sistematis yang dilakukan dalam komunikasi tentang asuhan keperawatan pemberian asuhan keperawatan untuk kepada klien. Setiap klien yang memenuhi reaksi dan respon individu. memerlukan asuhan keperawatan perlu Menurut Dermawan (2012) proses suatu perencanaan yang baik. Rencana keperawatan adalah aktivitas yang asuhan keperawatan yang akan disusun mempunyai maksud yaitu praktik harus mempunyai beberapa komponen, keperawatan yang dilakukan dengan cara yaitu prioritas masalah, kriteria hasil, yang sistematik. Selama melaksanakan rencana intervensi, dan pendokumentasian. proses keperawatan, perawat Komponen-komponen tersebut sangat menggunakan dasar pengetahuan yang membantu pada proses evaluasi komprehensif untuk mengkaji status keberhasilan asuhan keperawatan yang kesehatan klien, membuat penilaian yang telah diimplementasikan. bijaksana dan mendiagnosa, TUJUAN mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan Tujuan yang didapat dari penelitian mengevaluasi tindakan keperawatan yang ini yaitu untuk mengetahui langkah- tepat guna mencapai hasil akhir tersebut. langkah perencanaan dalam proses Sedangkan menurut Muhlisin (2011) keperawatan. proses keperawatan adalah salah satu metoda efektif pemecahan masalah yang METODE dilakukan perawat terhadap klien dengan pendekatan metodologi ilmiah. Asuhan masalah pasien dibawah pengawasan keperawatan dapat dokter atau kepala ruang. Perawat sebagai dipertanggungjawabkan berdasarkan perencana pemulangan harus mampu substansi ilmiah yaitu logis, sistimatis, mengkaji hingga mengevaluasi dinamis dan terstruktur. Proses kesinambungan asuhan keperawatan, keperawatan adalah suatu metode ilmiah memberikan tindakan khusus untuk yang sistematis dan terorganisir dalam mengajarkan dalam mempertahankan atau memberikan asuhan keperawatan pada memulihkan kembali kondisi pasien secara pasien yang berfokus pada respon individu optimal dan bertanggung jawab untuk terhadap gangguan kesehatan yang dialami memastikan bahwa semua informasi yang (Manurung, 2011). Adapun tujuan utama sesuai telah disediakan untuk orang-orang proses keperawatan menurut Christensen yang akan terlibat dalam perawatan pasien, dan Kenney (2009) adalah: a. Memberikan termasuk keluarganya (Pemila, 2009). metode sistematis bagi praktek Dalam Undang-Undang Republik keperawatan. b. Memudahkan Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang pendokumentasian data, diagnosis, Keperawatan dinyatakan asuhan rencana, respon klien, dan evaluasi. c. keperawatan adalah rangkaian interaksi Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dengan klien dan lingkunganuntuk asuhan. d. Memberikan kemungkinan mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan asuhan yang berkesinambungan dan dan kemandirian dalam merawat dirinya mengurangi kelalaian. e. (Pemerintah Republik Indonesia,2014). Mengindividualisasikan keikutsertaan Asuhan keperawatan merupakan suatu klien dalam perawatan. f. Meningkatkan proses keperawatan yaitu suatu metode kreativitas dan fleksibilitas dalam praktik sistematis dan ilmiah yang digunakan keperawatan. Dalam setiap tindakannya perawat untuk memenuhi kebutuhan klien perawat harus berpegang teguh terhadap dalam mencapai atau mempertahankan pedoman proses keperawatan. Sebab jika keadaan biologis, psikologis, sosial dan perawat tidak menerapakn tindakan sesuai spiritual yang optimal melalui tahapan proses keperawatan dapat menimbulkan pengkajian keperawatan, indentifikasi kerugian bagi pasien dan keluarga. Seperti diagnosa keperawatan, penentuan kerugian materi bahkan berujung perencanaan keperawatan, melaksanakan kematian. Dengan dibekali pengetahuan tindakan keperawatan serta dan tindakan yang terampil perawat akan mengevaluasinya (Suarli & Yahya,2012). menjadi lebih profesional dalam Proses keperawatan meliputi 5 tahapan melakukan tindakan. Sebagai pemberi yaitu asuhan keperawatan, perawat harus pengkajian,diagnosa,perencanaan/interven memberikan pelayanan sesuai dengan si, implementasi,dan evaluasi. Lima kebutuhan pasien. Menurut Hidayat (2010) tahapan inilah yang sampai saat ini pemberi asuhan keperawatan adalahbtugas digunakan sebagai langkah-langkah proses perawat pelaksana. Hal ini diperkuat keperawatan ( Deswani, 2011 ). Dimana dengan penelitian Pratiwi & Utami (2010) setiap tahapan ini berakaitan erat dan harus perawat pelaksana bertugas memberikan dilakukan. Namun, peneliti akan asuhan keperawatan, membantu membahas mengenai tahap perencanaan. penyembuhan, membantu memecahkan Perencanaan keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses Prioritas 4 : masalah yang berpengaruh keperawatan sebagai pedoman untuk pada rasa harga diri. mengarahkan tindakan keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, Prioritas 5 : masalah yang berpengaruh memecahkan masalah atau untuk pada kemampuan mencapai sasaran memenuhi kebutuhan pasien (Setiadi, pribadi atau aktualisasi diri. Pengurutan 2012). Sedangkan menurut Manurung prioritas akan dipengaruhi oleh (2011), perencanaan keperawatan adalah faktorfaktor persepsi pasien terhadap rencana tindakan keperawatan tertulis prioritas, untuk itu menanyakan kepada yang menggambarkan masalah kesehatan pasien tentang apa yang dirasakannya pasien, hasil yang akan diharapkan, merupakan hal yang penting. tindakantindakan keperawatan dan b) Menuliskan tujuan dan kriteria hasil. kemajuan pasien secara spesifik. Dari penjabaran tersebut maka perencanaan Tujuan perawatan adalah hasil yang keperawatan merupakan tahap ketiga dari diinginkan dari asuhan keperawatan yang proses keperawatan, dimana perencanaan diharapkan dapat dicapai bersama pasien ini memuat proses pembentukan tindakan serta direncanakan untuk mengurangi intervensi keperawatan dalam mencegah , masalah yang telah diidentifikasi dalam menurunkan, atau mengurangi insiden diagnosis keperawatan (Manurung, 2011). pasien. Dalam tahap perencanaan ini Saat merumuskan tujuan, ada beberapa terdapat langkah-langkah penyusanannya petunjuk umum yang perlu diperhatikan yaitu : menurut Manurung (2011), yaitu :
a) Menentukan prioritas masalah. (1) Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil
yang ingin dicapai, bukan tindakan Prioritas keperawatan adalah penyusunan keperawatannya. diagnosa keperawatan atau masalah pasien dengan menggunakan tingkat kedaruratan (2) Tujuan keperawatan harus atau kepentingan untuk memperoleh menggambarkan perilaku pasien yang tahapan intervensi keperawatan yang dapat diamati dan diukur. dibutuhkan. Saat menentukan prioritas (3) Tujuan harus realistis, mencerminkan diagnosa keperawatan digunakan standar kemampuan dan keterlibatan pasien. prioritas kebutuhan dari Maslow, sebagai berikut : (4) Setiap tujuan berdasarkan dari satu diagnosis keperawatan. Prioritas 1 : masalah yang berhubungan dengan kebutuhan fisiologis Kriteria hasil mempunyai ciri-ciri menurut seperti respirasi, sirkulasi, nutrisi, hidrasi, Dermawan (2012) yaitu setiap kriteria eliminasi, suhu dan kesenjangan fisik. hasil berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan, hasil yang ditetapkan Prioritas 2 : masalah yang berpengaruh dalam kriteria hasil, memungkinkan untuk pada keselamatan dan keamanan. dicapai, setiap kriteria hasil adalah Prioritas 3 : masalah yang berpengaruh pernyataan satu hal yang spesifik, kriteria terhadap cinta dan rasa memiliki. harus sekonkrit mungkin untuk memudahkan pengukuran, kriteria cukup besar atau dapat diukur, kriteria 1) Pengertian implementasi keperawatan menggunakan kata-kata positif bukan Implementasi keperawatan adalah menggunakan kata negatif. pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat dan pasien (Riyadi, 2010). Pedoman penulisan kriteria hasil menurut Implementasi keperawatan adalah Setiadi (2012) adalah berfokus pada pengelolaan dan perwujudan dari rencana pasien, singkat dan jelas, dapat diobservasi keperawatan yang telah disusun pada tahap dan dapat diukur, ada batas waktu, perencanaan (Setiadi, 2012). ditentukan oleh perawat dan pasien. 2) Pedoman implementasi keperawatan c) Memilih rencana tindakan atau Pedoman implementasi keperawatan intervensi keperawatan. menurut Dermawan (2012) sebagai (1) Tindakan keperawatan harus aman bagi berikut: pasien. a) Tindakan yang dilakukan konsisten (2) Tindakan keperawatan harus sejalan dengan rencana dan dilakukan setelah dengan tindakan pengobatan. memvalidasi rencana.
(3) Tindakan keperawatan harus didasari Validasi menentukan apakah rencana
prinsip dan pengetahuan yang masih relevan, masalah mendesak, digabungkan dari pendidikan dan berdasar pada rasional yang baik dan pengalaman sebelumnya. diindividualisasikan. Perawat memastikan bahwa tindakan yang sedang (4) Tulis sekumpulan tindakan diimplementasikan, baik oleh pasien, keperawatan untuk mencapai setiap tujuan. perawat atau yang lain, berorientasi pada tujuan dan hasil. Tindakan selama (5) Pilih satu kumpulan tindakan implementasi diarahkan untuk mencapai keperawatan yang kiranya cocok dengan tujuan. sikap yang disebutkan dalam pernyataan tujuan. b) Keterampilan interpersonal, intelektual dan teknis dilakukan dengan kompeten dan (6) Tindakan keperawatan harus realistis. efisien di lingkungan yang sesuai. Perawat (7) Tindakan keperawatan harus penting harus kompeten dan mampu melaksanakan bagi peningkatan kesehatan pasien dan keterampilan ini secara efisien guna sejalan dengan tujuan serta nilai menjalankan rencana. Kesadaran diri dan perseorangan pasien. kekuatan serta keterbatasan perawat menunjang pemberian asuhan yang (8) Gunakan pasien sebagai sumber- kompeten dan efisien sekaligus sumber dalam memilih tindakan memerankan peran keperawatan keperawatan. profesional. (9) Tulis tindakan keperawatn secara c) Keamanan fisik dan psikologis pasien berurutan. dilindungi. Selama melaksanakan implementasi, keamanan fisik dan d. Implementasi keperawatan psikologis dipastikan dengan mempersiapkan pasien secara adekuat, melakukan asuhan keperawatan dengan Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa terampil dan efisien, menerapkan prinsip faktor : yang baik, mengindividualisasikan tindakan dan mendukung pasien selama a) Tujuan tidak realistis. tindakan tersebut. b) Tindakan keperawatan yang tidak tepat. d) Dokumentasi c) Terdapat faktor lingkungan yang tidak Rencana asuhan keperawatan dapat diatasi. adalah suatu proses informasi, penerimaan, Alasan pentingnya penilaian sebagai pengiriman, dan evaluasi pusat rencana berikut : yang dilakukan oleh seorang perawat profesional. Format rencana asuhan a) Menghentikan tindakan atau kegiatan keperawatan membantu perawat untuk yang tidak berguna. memproses data yang diperoleh selama b) Untuk menambah ketepatgunaan tahap pangkajian dan penegakan diagnosis tindakan keperawatan. keperawatan. Ŕencana asuhan keperawatan ditulis dalam suatu bentuk c) Sebagai bukti hasil dari tindakan yang bervariasi guna mempromosikan perawatan. perawatan yang meliputi perawatan individu, perawatan yang berkelanjutan, d) Untuk pengembangan dan sebagai media komunikasi, dan evaluasi penyempurnaan praktik keperawatan. keberhasipan asuhan keperawatan. 3) Tipe pernyataan evaluasi Tipe e. Evaluasi keperawatan pernyataan evaluasi menurut Setiadi (2012) sebagai berikut: 1) Pengertian evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan adalah mengkaji Tipe pernyataan tahapan evaluasi dapat respon pasien setelah dilakukan intervensi dilakukan secara formatif dan sumatif. keperawatan dan mengkaji ulang asuhan Evaluasi formatif adalah evaluasi yang keperawatan yang telah diberikan dilakukan selama proses asuhan (Deswani, 2009). Evaluasi keperawatan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah kegiatan yang terus menerus adalah evaluasi akhir. dilakukan untuk menentukan apakah a) Pernyataan evaluasi formatif. Hasil rencana keperawatan efektif dan observasi dan analisa perawat terhadap bagaimana rencana keperawatan respon pasien segera pada saat atau setelah dilanjutkan, merevisi rencana atau dilakukan tindakan keperawatan dan menghentikan rencana keperawatan ditulis pada catatan perawatan. (Manurung, 2011). b) Pernyataan evaluasi sumatif. 2) Penilaian keberhasilan Penilaian adalah Rekapitulasi dan kesimpulan dari tahap yang menentukan apakah tujuan observasi dan analisa status kesehatan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan sesuai waktu pada tujuan dan ditulis pada tujuan, apabila dalam penilaian ternyata catatan perkembangan. tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. 4) Bentuk evaluasi Bentuk evaluasi 2) Meningkatkan kemandirian perawat. menurut Deswani (2009) sebagai berikut: 3) Kepuasan yang dirasakan pasien akan a) Evaluasi struktur. Evaluasi struktur meningkatkan citra perawat dimata difokuskan pada kelengkapan tata cara masyarakat. atau keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan c. Manfaat untuk institusi kesehatan secara langsung atau tidak langsung 1) Banyak pasien sehingga pembiayaan mempengaruhi dalam pemberian meningkat, yang akan berdampak pada pelayanan. peningkatan mutu pelayanan dan b) Evaluasi proses. Evaluasi proses kesejahteraan tenaga kesehatan. berfokus pada penampilan kerja perawat 2) Citra rumah sakit bertambah dimata dan apakah perawat dalam memberikan masyarakat. d. Manfaat untuk masyarakat pelayanan keperawatan merasa cocok, Masyarakat akan memperoleh pelayanan tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. kesehatan yang bermutu dan berkualitas. c) Evaluasi hasil. Evaluasi hasil berfokus Perawat dalam mengelola asuhan pada respon dan fungsi pasien. Respon keperawatan dan diagnosa keperawatan perilaku pasien merupakan pengaruh dari harus memiliki kompetensi. intervensi keperawatan dan akan terlihat Kesimpulan pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil. Setiap klien yang memerlukan asuhan 4. Manfaat kegunaan proses keperawatan keperawatan perlu suatu perencanaan yang Manfaat kegunaan proses keperawatan baik. Rencana asuhan keperawatan yang menurut Dermawan (2013) adalah sebagai akan disusun harus mempunyai beberapa berikut: komponen, yaitu prioritas masalah, kriteria a. Manfaat untuk pasien hasil, rencana intervensi, dan pendokumentasian. Komponen-komponen 1) Mendapatkan pelayanan asuhan tersebut sangat membantu pada proses keperawatan yang bermutu, efektif dan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan efisien. yang telah diimplementasikan.
2) Pasien bebas mengemukakan pendapat Refrensi
tentang kebutuhannya untuk mempercepat penyembuhan. 1. Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. 3) Proses penyembuhan dapat dipercaya Jakarta: Salemba Medika. dan pasien mendapat kepuasan. 2. Haryanto. (2007). Konsep dasar Keperawatan Dengan Pemetaan b. Manfaat untuk tenaga keperawatan Konsep (concept mapping).Jakarta: 1) Kemampuan intelektual dan teknis Salemba tenaga keperawatan dapat berkembang 3. Medika. Hidayat, A. A. (2011). meliputi kemampuan berfikir kritis analitis Pengantar Konsep Dasar maupun kemampuan keterampilan teknis. Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 4. Kasim, M., Abdurraouf, M. (2016). 12. Rohmah, N, & Walid, S. (2009). Peningkatan Kualitas Pelayanan Proses keperawatan teori dan dan pen dokumentasikan Asuhan aplikasi. Yogyakarta: ISBN Keperawatan Dengan Metode TIM. 13. Setiadi. 2012. Konsep & Penulisan Nurseline Journal. Vol 1. No 1. 5. Dokumentasi Asuhan Keperawatan 5. Keliat, B. A. (1990).Proses Teori dan Praktik. Yogyakarta : Keperawatan. Jakarta: Penerbit Graha Ilmu Arcan. 14. Simamora, Roymond H. (2010). 6. Kodim, Yulianingsih. (2015). Komunikasi dalam Keperawatan. Konsep Dasar Keperawatan. Jember University Press. Jakarta: TIM. 15. Simamora, Roymond H. (2009). 7. Mangole,J.E.,Rompas,S., Dokumentasi Proses Kepera watan. Ismanto,A.Y. (2015). Hubungan Jember University Press. Perilaku Perawat Dengan 16. Simamora, Roymond H. (2008). Pendokumentasian Asuhan Peran Manajer dalam Pembinaan Keperawatan Di Cardiovaskuler Etika Perawat Pelaksan and Brain Center RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou. E-journal Keperawatan. Vol 3. No 2. 8. Mutaqqin, Arif. (2010). Pengkajian Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika. 9. Pemerintah Republik Indonesia, (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan 10. Pemila, Uke. 2009. Internet. Konsep Discharge Planning. Diakses dari http://152.118.148.220/pkko/f iles/ KONSEP%20DISCHAR GE %20PLANNING.doc. Pada tanggal 12 Desember 2019 11. Pratiwi, A dan Utami, Y. W. (2010). Pembinaan dan Pendampingan Pimpinanan Keperawatan dalam Melaksanakan Peran dan Fungsi Manajemen pada Kepala Ruang di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Keperawatan, Vol. 13 (1) pp. 37- 47.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu