Anda di halaman 1dari 8

Langkah-Langkah Merumuskan Rencana Untuk Tindakan Keperawatan

Novrial Ahmad Hanif / Ahmadnovrial15@gmail.com

Latar belakang Pengkajian keperawatan dan perumusan diagnosa keperawatan


mengawali langkah perencanaan dari proses keperawatan. Perencanaan adalah kategori dari
perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan
ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. tujuan untuk
mengetahui bagaimana langkah-langkah perencanaan dalam asuhan keperawatan di Rumah
Sakit. Metode yang digunakan adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan
melakukan analisis, eksplorasi, kajian bebas yang relevan yang berfokus pada
langkahlangkah perencanaan dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit dengan
menggunakan 14 referensi, jurnal dan e-book. hasil pencarian yang didapat menyatakan
bahwa langkah-langkah perencanaan dalam proses keperawatan diantaranya yaitu prioritas
masalah, kriteria hasil, rencana intervensi, dan pendokumentasian. Komponen-komponen
tersebut sangat membantu pada proses evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan yang telah
diimplementasikan. Kesimpulan Setiap klien yang memerlukan asuhan keperawatan perlu
suatu perencanaan yang baik. Rencana asuhan keperawatan yang akan disusun harus
mempunyai beberapa komponen, yaitu prioritas masalah, kriteria hasil, rencana intervensi,
dan pendokumentasian. Komponen-komponen tersebut sangat membantu pada proses
evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan yang telah di implementasikan.

Keywords :Proses Keperawatan, Asuhan Keperawatan, Perencanaan.

Latar Belakang Keperawatan dapat dicapai dengan pelaksanaan proses


sebagai profesi merupakan salah satu keperawatan yaitu metode
pekerjaan dimana dalam menentukan pengorganisasian yang sistematis dalam
tindakan didasari pada ilmu pengetahuan melakukan asuhan keperawatan pada
serta memiliki kertampilan yang jelas individu, kelompok, dan masyarakat yang
dalam keahliannya, selain itu sebagai berfokus pada identifikasi pemecahan
profesi keperawatan mempunyai otonomi masalah dari respon pasien terhadap
dalam kewenangan dan tanggung jawab penyakitnya. Proses keperawatan
dalam tindakan serta adanya kode etik digunakan untuk membantu perawat
dalam bekerjanya kemudian juga melakukan praktik keperawatan yang
berorientasi pada pelayanan dengan terdiri dari lima tahap atau lima langkah,
melalui pemberian asuhan keperawatan kelima langkah ini dilakukan
kepada individu, kelompok atau berkesinambungan dengan melibatkan
masyarakat (Hidayat, 2011). Asuhan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
keperawatan adalah kerangka kerja dan Pengkajian keperawatan dan perumusan
struktur organisasi yang kreatif untuk diagnosa keperawatan mengawali langkah
memberikan pelayanan keperawatan, perencanaan dari proses keperawatan.
namun asuhan keperawatan juga cukup Perencanaan adalah kategori dari perilaku
fleksibel untuk digunakan disemua lingkup keperawatan dimana tujuan yang berpusat
keperawatan (Potter & Perry, 2005). pada klien dan hasil yang diperkirakan
Asuhan keperawatan yang bermutu akan ditetapkan dan intervensi keperawatan
dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Metode yang digunakan dalam
Selama perencanaan, dibuat prioritas. jenis penelitian ini adalah dengan metode
Selain berkolaborasi dengan klien dan deskriptif dimana penelitian dilakukan
keluargannya, perawat berkonsul dengan dengan pengumpulan data dari berbagai
anggota tim perawatan kesehatan lainnya, sumber seperti textbook dan jurnal untuk
menelaah literatur yang berkaitan, mendapatkan data dan informasi untuk
memodifikasi asuhan, dan mencatat saling melengkapi.
informasi yang relevan tentang kebutuhan
perawatan kesehatan klien dan Hasil
penatalaksanaan klinik. Perencanaan Berdasarkan hasil pencarian yang
meliputi pengembangan strategi desain didapat menyatakan bahwa langkah-
untuk mencegah, mengurangi, atau langkah perencanaan dalam proses
mengoreksi masalah-masalah yang telah keperawatan diantaranya yaitu prioritas
diidentifikasi pada diagnosis keperawatan. masalah, kriteria hasil, rencana intervensi,
Tahap ini dimulai setelah menentukan dan pendokumentasian. Komponen-
diagnosis keperawatan dan menyimpulkan komponen tersebut sangat membantu pada
rencana dokumentasi. Secara sederhana proses evaluasi keberhasilan asuhan
rencana keperawatan dapat diartikan keperawatan yang telah
sebagai suatu dokumen tulisan tangan diimplementasikan.
dalam menyelesaikan masalah, tujuan, dan
intervensi keperawatan. Sebagaimana Pembahasan
disebutkan sebelumnya, rencana
Proses keperawatan merupakan
keperawatan merupakan metode
kerangka sistematis yang dilakukan dalam
komunikasi tentang asuhan keperawatan
pemberian asuhan keperawatan untuk
kepada klien. Setiap klien yang
memenuhi reaksi dan respon individu.
memerlukan asuhan keperawatan perlu
Menurut Dermawan (2012) proses
suatu perencanaan yang baik. Rencana
keperawatan adalah aktivitas yang
asuhan keperawatan yang akan disusun
mempunyai maksud yaitu praktik
harus mempunyai beberapa komponen,
keperawatan yang dilakukan dengan cara
yaitu prioritas masalah, kriteria hasil,
yang sistematik. Selama melaksanakan
rencana intervensi, dan pendokumentasian.
proses keperawatan, perawat
Komponen-komponen tersebut sangat
menggunakan dasar pengetahuan yang
membantu pada proses evaluasi
komprehensif untuk mengkaji status
keberhasilan asuhan keperawatan yang
kesehatan klien, membuat penilaian yang
telah diimplementasikan.
bijaksana dan mendiagnosa,
TUJUAN mengidentifikasi hasil akhir kesehatan
klien dan merencanakan, menerapkan dan
Tujuan yang didapat dari penelitian mengevaluasi tindakan keperawatan yang
ini yaitu untuk mengetahui langkah- tepat guna mencapai hasil akhir tersebut.
langkah perencanaan dalam proses Sedangkan menurut Muhlisin (2011)
keperawatan. proses keperawatan adalah salah satu
metoda efektif pemecahan masalah yang
METODE
dilakukan perawat terhadap klien dengan
pendekatan metodologi ilmiah. Asuhan masalah pasien dibawah pengawasan
keperawatan dapat dokter atau kepala ruang. Perawat sebagai
dipertanggungjawabkan berdasarkan perencana pemulangan harus mampu
substansi ilmiah yaitu logis, sistimatis, mengkaji hingga mengevaluasi
dinamis dan terstruktur. Proses kesinambungan asuhan keperawatan,
keperawatan adalah suatu metode ilmiah memberikan tindakan khusus untuk
yang sistematis dan terorganisir dalam mengajarkan dalam mempertahankan atau
memberikan asuhan keperawatan pada memulihkan kembali kondisi pasien secara
pasien yang berfokus pada respon individu optimal dan bertanggung jawab untuk
terhadap gangguan kesehatan yang dialami memastikan bahwa semua informasi yang
(Manurung, 2011). Adapun tujuan utama sesuai telah disediakan untuk orang-orang
proses keperawatan menurut Christensen yang akan terlibat dalam perawatan pasien,
dan Kenney (2009) adalah: a. Memberikan termasuk keluarganya (Pemila, 2009).
metode sistematis bagi praktek Dalam Undang-Undang Republik
keperawatan. b. Memudahkan Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
pendokumentasian data, diagnosis, Keperawatan dinyatakan asuhan
rencana, respon klien, dan evaluasi. c. keperawatan adalah rangkaian interaksi
Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dengan klien dan lingkunganuntuk
asuhan. d. Memberikan kemungkinan mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan
asuhan yang berkesinambungan dan dan kemandirian dalam merawat dirinya
mengurangi kelalaian. e. (Pemerintah Republik Indonesia,2014).
Mengindividualisasikan keikutsertaan Asuhan keperawatan merupakan suatu
klien dalam perawatan. f. Meningkatkan proses keperawatan yaitu suatu metode
kreativitas dan fleksibilitas dalam praktik sistematis dan ilmiah yang digunakan
keperawatan. Dalam setiap tindakannya perawat untuk memenuhi kebutuhan klien
perawat harus berpegang teguh terhadap dalam mencapai atau mempertahankan
pedoman proses keperawatan. Sebab jika keadaan biologis, psikologis, sosial dan
perawat tidak menerapakn tindakan sesuai spiritual yang optimal melalui tahapan
proses keperawatan dapat menimbulkan pengkajian keperawatan, indentifikasi
kerugian bagi pasien dan keluarga. Seperti diagnosa keperawatan, penentuan
kerugian materi bahkan berujung perencanaan keperawatan, melaksanakan
kematian. Dengan dibekali pengetahuan tindakan keperawatan serta
dan tindakan yang terampil perawat akan mengevaluasinya (Suarli & Yahya,2012).
menjadi lebih profesional dalam Proses keperawatan meliputi 5 tahapan
melakukan tindakan. Sebagai pemberi yaitu
asuhan keperawatan, perawat harus pengkajian,diagnosa,perencanaan/interven
memberikan pelayanan sesuai dengan si, implementasi,dan evaluasi. Lima
kebutuhan pasien. Menurut Hidayat (2010) tahapan inilah yang sampai saat ini
pemberi asuhan keperawatan adalahbtugas digunakan sebagai langkah-langkah proses
perawat pelaksana. Hal ini diperkuat keperawatan ( Deswani, 2011 ). Dimana
dengan penelitian Pratiwi & Utami (2010) setiap tahapan ini berakaitan erat dan harus
perawat pelaksana bertugas memberikan dilakukan. Namun, peneliti akan
asuhan keperawatan, membantu membahas mengenai tahap perencanaan.
penyembuhan, membantu memecahkan Perencanaan keperawatan adalah bagian
dari fase pengorganisasian dalam proses Prioritas 4 : masalah yang berpengaruh
keperawatan sebagai pedoman untuk pada rasa harga diri.
mengarahkan tindakan keperawatan dalam
usaha membantu, meringankan, Prioritas 5 : masalah yang berpengaruh
memecahkan masalah atau untuk pada kemampuan mencapai sasaran
memenuhi kebutuhan pasien (Setiadi, pribadi atau aktualisasi diri. Pengurutan
2012). Sedangkan menurut Manurung prioritas akan dipengaruhi oleh
(2011), perencanaan keperawatan adalah faktorfaktor persepsi pasien terhadap
rencana tindakan keperawatan tertulis prioritas, untuk itu menanyakan kepada
yang menggambarkan masalah kesehatan pasien tentang apa yang dirasakannya
pasien, hasil yang akan diharapkan, merupakan hal yang penting.
tindakantindakan keperawatan dan b) Menuliskan tujuan dan kriteria hasil.
kemajuan pasien secara spesifik. Dari
penjabaran tersebut maka perencanaan Tujuan perawatan adalah hasil yang
keperawatan merupakan tahap ketiga dari diinginkan dari asuhan keperawatan yang
proses keperawatan, dimana perencanaan diharapkan dapat dicapai bersama pasien
ini memuat proses pembentukan tindakan serta direncanakan untuk mengurangi
intervensi keperawatan dalam mencegah , masalah yang telah diidentifikasi dalam
menurunkan, atau mengurangi insiden diagnosis keperawatan (Manurung, 2011).
pasien. Dalam tahap perencanaan ini Saat merumuskan tujuan, ada beberapa
terdapat langkah-langkah penyusanannya petunjuk umum yang perlu diperhatikan
yaitu : menurut Manurung (2011), yaitu :

a) Menentukan prioritas masalah. (1) Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil


yang ingin dicapai, bukan tindakan
Prioritas keperawatan adalah penyusunan keperawatannya.
diagnosa keperawatan atau masalah pasien
dengan menggunakan tingkat kedaruratan (2) Tujuan keperawatan harus
atau kepentingan untuk memperoleh menggambarkan perilaku pasien yang
tahapan intervensi keperawatan yang dapat diamati dan diukur.
dibutuhkan. Saat menentukan prioritas
(3) Tujuan harus realistis, mencerminkan
diagnosa keperawatan digunakan standar
kemampuan dan keterlibatan pasien.
prioritas kebutuhan dari Maslow, sebagai
berikut : (4) Setiap tujuan berdasarkan dari satu
diagnosis keperawatan.
Prioritas 1 : masalah yang
berhubungan dengan kebutuhan fisiologis Kriteria hasil mempunyai ciri-ciri menurut
seperti respirasi, sirkulasi, nutrisi, hidrasi, Dermawan (2012) yaitu setiap kriteria
eliminasi, suhu dan kesenjangan fisik. hasil berhubungan dengan tujuan yang
telah ditetapkan, hasil yang ditetapkan
Prioritas 2 : masalah yang berpengaruh
dalam kriteria hasil, memungkinkan untuk
pada keselamatan dan keamanan.
dicapai, setiap kriteria hasil adalah
Prioritas 3 : masalah yang berpengaruh pernyataan satu hal yang spesifik, kriteria
terhadap cinta dan rasa memiliki. harus sekonkrit mungkin untuk
memudahkan pengukuran, kriteria cukup
besar atau dapat diukur, kriteria 1) Pengertian implementasi keperawatan
menggunakan kata-kata positif bukan Implementasi keperawatan adalah
menggunakan kata negatif. pelaksanaan rencana keperawatan oleh
perawat dan pasien (Riyadi, 2010).
Pedoman penulisan kriteria hasil menurut Implementasi keperawatan adalah
Setiadi (2012) adalah berfokus pada pengelolaan dan perwujudan dari rencana
pasien, singkat dan jelas, dapat diobservasi keperawatan yang telah disusun pada tahap
dan dapat diukur, ada batas waktu, perencanaan (Setiadi, 2012).
ditentukan oleh perawat dan pasien.
2) Pedoman implementasi keperawatan
c) Memilih rencana tindakan atau Pedoman implementasi keperawatan
intervensi keperawatan. menurut Dermawan (2012) sebagai
(1) Tindakan keperawatan harus aman bagi berikut:
pasien. a) Tindakan yang dilakukan konsisten
(2) Tindakan keperawatan harus sejalan dengan rencana dan dilakukan setelah
dengan tindakan pengobatan. memvalidasi rencana.

(3) Tindakan keperawatan harus didasari Validasi menentukan apakah rencana


prinsip dan pengetahuan yang masih relevan, masalah mendesak,
digabungkan dari pendidikan dan berdasar pada rasional yang baik dan
pengalaman sebelumnya. diindividualisasikan. Perawat memastikan
bahwa tindakan yang sedang
(4) Tulis sekumpulan tindakan diimplementasikan, baik oleh pasien,
keperawatan untuk mencapai setiap tujuan. perawat atau yang lain, berorientasi pada
tujuan dan hasil. Tindakan selama
(5) Pilih satu kumpulan tindakan
implementasi diarahkan untuk mencapai
keperawatan yang kiranya cocok dengan
tujuan.
sikap yang disebutkan dalam pernyataan
tujuan. b) Keterampilan interpersonal, intelektual
dan teknis dilakukan dengan kompeten dan
(6) Tindakan keperawatan harus realistis.
efisien di lingkungan yang sesuai. Perawat
(7) Tindakan keperawatan harus penting harus kompeten dan mampu melaksanakan
bagi peningkatan kesehatan pasien dan keterampilan ini secara efisien guna
sejalan dengan tujuan serta nilai menjalankan rencana. Kesadaran diri dan
perseorangan pasien. kekuatan serta keterbatasan perawat
menunjang pemberian asuhan yang
(8) Gunakan pasien sebagai sumber- kompeten dan efisien sekaligus
sumber dalam memilih tindakan memerankan peran keperawatan
keperawatan. profesional.
(9) Tulis tindakan keperawatn secara c) Keamanan fisik dan psikologis pasien
berurutan. dilindungi. Selama melaksanakan
implementasi, keamanan fisik dan
d. Implementasi keperawatan
psikologis dipastikan dengan
mempersiapkan pasien secara adekuat,
melakukan asuhan keperawatan dengan Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa
terampil dan efisien, menerapkan prinsip faktor :
yang baik, mengindividualisasikan
tindakan dan mendukung pasien selama a) Tujuan tidak realistis.
tindakan tersebut. b) Tindakan keperawatan yang tidak tepat.
d) Dokumentasi c) Terdapat faktor lingkungan yang tidak
Rencana asuhan keperawatan dapat diatasi.
adalah suatu proses informasi, penerimaan, Alasan pentingnya penilaian sebagai
pengiriman, dan evaluasi pusat rencana berikut :
yang dilakukan oleh seorang perawat
profesional. Format rencana asuhan a) Menghentikan tindakan atau kegiatan
keperawatan membantu perawat untuk yang tidak berguna.
memproses data yang diperoleh selama
b) Untuk menambah ketepatgunaan
tahap pangkajian dan penegakan diagnosis
tindakan keperawatan.
keperawatan. Ŕencana asuhan
keperawatan ditulis dalam suatu bentuk c) Sebagai bukti hasil dari tindakan
yang bervariasi guna mempromosikan perawatan.
perawatan yang meliputi perawatan
individu, perawatan yang berkelanjutan, d) Untuk pengembangan dan
sebagai media komunikasi, dan evaluasi penyempurnaan praktik keperawatan.
keberhasipan asuhan keperawatan.
3) Tipe pernyataan evaluasi Tipe
e. Evaluasi keperawatan pernyataan evaluasi menurut Setiadi
(2012) sebagai berikut:
1) Pengertian evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah mengkaji Tipe pernyataan tahapan evaluasi dapat
respon pasien setelah dilakukan intervensi dilakukan secara formatif dan sumatif.
keperawatan dan mengkaji ulang asuhan Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
keperawatan yang telah diberikan dilakukan selama proses asuhan
(Deswani, 2009). Evaluasi keperawatan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif
adalah kegiatan yang terus menerus adalah evaluasi akhir.
dilakukan untuk menentukan apakah
a) Pernyataan evaluasi formatif. Hasil
rencana keperawatan efektif dan
observasi dan analisa perawat terhadap
bagaimana rencana keperawatan
respon pasien segera pada saat atau setelah
dilanjutkan, merevisi rencana atau
dilakukan tindakan keperawatan dan
menghentikan rencana keperawatan
ditulis pada catatan perawatan.
(Manurung, 2011).
b) Pernyataan evaluasi sumatif.
2) Penilaian keberhasilan Penilaian adalah
Rekapitulasi dan kesimpulan dari
tahap yang menentukan apakah tujuan
observasi dan analisa status kesehatan
tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan
sesuai waktu pada tujuan dan ditulis pada
tujuan, apabila dalam penilaian ternyata
catatan perkembangan.
tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari
penyebabnya.
4) Bentuk evaluasi Bentuk evaluasi 2) Meningkatkan kemandirian perawat.
menurut Deswani (2009) sebagai berikut:
3) Kepuasan yang dirasakan pasien akan
a) Evaluasi struktur. Evaluasi struktur meningkatkan citra perawat dimata
difokuskan pada kelengkapan tata cara masyarakat.
atau keadaan sekeliling tempat pelayanan
keperawatan diberikan. Aspek lingkungan c. Manfaat untuk institusi kesehatan
secara langsung atau tidak langsung 1) Banyak pasien sehingga pembiayaan
mempengaruhi dalam pemberian meningkat, yang akan berdampak pada
pelayanan. peningkatan mutu pelayanan dan
b) Evaluasi proses. Evaluasi proses kesejahteraan tenaga kesehatan.
berfokus pada penampilan kerja perawat 2) Citra rumah sakit bertambah dimata
dan apakah perawat dalam memberikan masyarakat. d. Manfaat untuk masyarakat
pelayanan keperawatan merasa cocok, Masyarakat akan memperoleh pelayanan
tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. kesehatan yang bermutu dan berkualitas.
c) Evaluasi hasil. Evaluasi hasil berfokus Perawat dalam mengelola asuhan
pada respon dan fungsi pasien. Respon keperawatan dan diagnosa keperawatan
perilaku pasien merupakan pengaruh dari harus memiliki kompetensi.
intervensi keperawatan dan akan terlihat Kesimpulan
pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.
Setiap klien yang memerlukan asuhan
4. Manfaat kegunaan proses keperawatan keperawatan perlu suatu perencanaan yang
Manfaat kegunaan proses keperawatan baik. Rencana asuhan keperawatan yang
menurut Dermawan (2013) adalah sebagai akan disusun harus mempunyai beberapa
berikut: komponen, yaitu prioritas masalah, kriteria
a. Manfaat untuk pasien hasil, rencana intervensi, dan
pendokumentasian. Komponen-komponen
1) Mendapatkan pelayanan asuhan tersebut sangat membantu pada proses
keperawatan yang bermutu, efektif dan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan
efisien. yang telah diimplementasikan.

2) Pasien bebas mengemukakan pendapat Refrensi


tentang kebutuhannya untuk mempercepat
penyembuhan. 1. Deswani. (2009). Proses
Keperawatan dan Berpikir Kritis.
3) Proses penyembuhan dapat dipercaya Jakarta: Salemba Medika.
dan pasien mendapat kepuasan. 2. Haryanto. (2007). Konsep dasar
Keperawatan Dengan Pemetaan
b. Manfaat untuk tenaga keperawatan Konsep (concept mapping).Jakarta:
1) Kemampuan intelektual dan teknis Salemba
tenaga keperawatan dapat berkembang 3. Medika. Hidayat, A. A. (2011).
meliputi kemampuan berfikir kritis analitis Pengantar Konsep Dasar
maupun kemampuan keterampilan teknis. Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
4. Kasim, M., Abdurraouf, M. (2016). 12. Rohmah, N, & Walid, S. (2009).
Peningkatan Kualitas Pelayanan Proses keperawatan teori dan
dan pen dokumentasikan Asuhan aplikasi. Yogyakarta: ISBN
Keperawatan Dengan Metode TIM. 13. Setiadi. 2012. Konsep & Penulisan
Nurseline Journal. Vol 1. No 1. 5. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
5. Keliat, B. A. (1990).Proses Teori dan Praktik. Yogyakarta :
Keperawatan. Jakarta: Penerbit Graha Ilmu
Arcan. 14. Simamora, Roymond H. (2010).
6. Kodim, Yulianingsih. (2015). Komunikasi dalam Keperawatan.
Konsep Dasar Keperawatan. Jember University Press.
Jakarta: TIM. 15. Simamora, Roymond H. (2009).
7. Mangole,J.E.,Rompas,S., Dokumentasi Proses Kepera watan.
Ismanto,A.Y. (2015). Hubungan Jember University Press.
Perilaku Perawat Dengan 16. Simamora, Roymond H. (2008).
Pendokumentasian Asuhan Peran Manajer dalam Pembinaan
Keperawatan Di Cardiovaskuler Etika Perawat Pelaksan
and Brain Center RSUP
Prof.Dr.R.D.Kandou. E-journal
Keperawatan. Vol 3. No 2.
8. Mutaqqin, Arif. (2010). Pengkajian
Keperawatan Aplikasi Pada Praktik
Klinik. Jakarta: Salemba Medika.
9. Pemerintah Republik Indonesia,
(2014). Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan
10. Pemila, Uke. 2009. Internet.
Konsep Discharge Planning.
Diakses dari
http://152.118.148.220/pkko/f iles/
KONSEP%20DISCHAR GE
%20PLANNING.doc. Pada tanggal
12 Desember 2019
11. Pratiwi, A dan Utami, Y. W.
(2010). Pembinaan dan
Pendampingan Pimpinanan
Keperawatan dalam Melaksanakan
Peran dan Fungsi Manajemen pada
Kepala Ruang di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta. Jurnal
Keperawatan, Vol. 13 (1) pp. 37-
47.

Anda mungkin juga menyukai