Anda di halaman 1dari 6

SIFAT DAN TAHAP-TAHAP DALAM PROSES KEPERAWATAN

NUR FAUZIAH SIMAMORA / 181101063

FAUZIAHNUR754@GMAIL.COM

Abstrak
Proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang dipakai dalam memberikan asuhan
keperawatan yang profesional. Proses keperawatan digunakan untuk membantu perawat
melakukan praktik keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah
keperawatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien sebelumnya perawat
sudah menyiapkan metode yang akan digunakan. Metode akan berdasarkan prinsip-
prinsip yang ilmiah dan rasional. Dalam pratiknya perawat menggunakan
pengetahuannya tentang proses keperawatan untuk mengkaji kesehatan klien,
menegakkan diagnosa, merencakan asuhan keperawatan, menerapkan dan mengevaluasi
tindakan keperawatan yang diberikan. Proses keperawatan terdiri dari 5 tahap yaitu:
pengkajian, diognasa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Proses keperawatan
terdiri dari 5 tahap yaitu: pengkajian, diognasa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Proses keperawatan memiliki beberapa sifat yaitu dinamis, siklus, interdependent
(saling ketergantungan) dan fleksibel.
Kata Kunci : Proses Keperawatan, Sifat Proses Keperawatan,dan Tahap Proses
Keperawatan

Latar Belakang
Pelayanan keperawatan secara keseluruhan memiliki peranan penting dalam
menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan. Dapat dilihat di unit pelayanan
kesehatan seperti di rumah sakit, di mana tenaga yang selama 24 jam harus berada di
sisi pasien adalah tenaga perawatan. Namun sangat disayangkan bahwa pelayanan
keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Keadaan ini bukan saja
disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga keperawatan yang kita miliki, tetapi
terutama dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan profesional yang dimiliki oleh
sebagian besar jenis tenaga ini.

Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah dalam


keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang digunakan
secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang digunakan secara
sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan pasien, merumuskan tujuan
yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan mengevaluasi mutu serta hasil asuhan
keperawatan

Tujuan
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui proses keperawatan sesuai dengan konsepnya.
Dalam pratiknya perawat menggunakan pengetahuannya tentang proses keperawatan
untuk mengkaji kesehatan klien, menegakkan diagnosa, merencakan asuhan
keperawatan, menerapkan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang diberikan.
Sehingga mencapai hasil akhir yang memuaskan, baik bagi klien atau perawat. Proses
keperawatan digunakan untuk membantu perawat melakukan praktik keperawatan
secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan. Selain itu ada beberapa
tujuan lain yaitu, untuk menghasilkan asuhan keperawatan yang berkualitas sehingga
berbagai masalah kebutuhan klien dapat teratasi, untuk mencapai kebutuhan secara
umum, dalam proses keperawatan, dapat mengidentifikasi berbagai kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan, dapat menentukan diagnosis keperawatan yang ada pada
manusia setelah dilakukan identifikasi dan dapat mengetahui perkembangan pasien dari
berbagai tindakan yang telah dilakukan untuk menentukan tingkat kebersihan.

Metode
Metode yang digunakan pada kajian ini adalah metode kualitatif yang memberikan
penjelasan dengan menggunakan analisis pada referensi-refensi yang digunakan.

Hasil
Hasil dari tahap-tahap dalam proses keperawatan ini adalah perawat memiliki
kemampuan profesional dalam melakukan pengkajian untuk memperoleh data yang
akurat, menentukan diagnosa sesuai dengan kebutuhan kien, merencanakan asuhkan
keperawatan yang tepat dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan

Pembahasan
1. Pengertian Proses Keperawatan

Proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang dipakai dalam memberikan asuhan
keperawatan yang profesional. Perawat, dimana saja ia bertugas, menghadapi klien
dengan segala macam kasus, dan melayani klien pada semua tingkat usia juga harus
menggunakan proses keperawatan. Perawat diharapkan memahami tentang konsep
proses keperawatan dan mampu menerapkan serta menyusunannya dalam sebuah
dokumen status kesehatan klien (Rohmah, N dan Walid, S. 2009).

Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik


keperawatan yang dilakukan dengan cara yang sistematik. Selama melaksanakan proses
keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk
mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan
mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut
(Dermawan, 2012).

2. Tujuan

a. Menggunakan metode pemecahan masalah

Pada proses keperawatan ini diperlukan pendekatan kepada klien untuk


mengidentifikasi masalah kebutuhan klien.Pengidentifikasian ini adalah hal yang
mendasar untuk diketahui oleh perawat sehingga perawat akan menemukan metode
pemecahan masalah apa yang cocok pada klien. Setelah itu perawat akan mengetahui
tindakan apa yang diberikan pada klien terhad ap masalah kebutuhannya.

b. Menggunakan standar untuk praktek keprawatan

Standar pada praktek keperawatan ini bertujuan untuk menjaga mutu asuhan yang
diberikan pada klien. Perawat yang bertugas ditempat pelayanan akan merawat klien
dengan berbagai macam kasus tetapi menggunakan standar yang sama. Standar ini
sangat penting untuk menjamin klien akan mendapatkan pelayanan yang bermutu.

c. Memperoleh metode yang baku dan sesuai, rasional (logis) dan sistematis
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien sebelumnya perawat sudah
menyiapkan metode yang akan digunakan. Metode akan berdasarkan prinsip-prinsip
yang ilmiah dan rasional. Sehinggan setiap tindakan akan dipertimbangkan efek
sampingnya. Tindakan juga diberikan secara sistematis dan terstruktur agar setiap
langkah tindakan saling berurutan dan tidak meloncati satu sama lain.

d. Memperoleh metode yang dapat dipakai dalam segala situasi.

Proses keperawatan harus bersifat fleksibel sehingga memungkinkan dipakai dalam


segala situasi dan kondisi. Baik pada kondisi klien gawat darurat, akut, kronis, ataupun
yang lainnya tetap menggunakan prinsip proses keperawatan.

e. Mempunyai hasil asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi.

Hasil asuhan bergantung pada sejauh mana masalah yang terjadi pada klien dapat
diidentifikasi, kemudian dari masalah yang timbul bagaimana desain perencanaan yang
ditetapkan dapat membantu

3. Sifat-Sifat Proses Keperawatan

Proses keperawatan memiliki beberapa sifat yang membedakannya dengan metode lain.
a. Dinamis, merupakan setiap langkap dalam proses keperawatan dapat kita perbarui
jika situasi yang kita hadapi berubah.

b. Siklus, merupakan proses keperawatan berjalan menurut alur siklus tertentu :


pengkajian, penetapan diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

c. Interdependen atau saling ketergantungan , merupakan masing- masing tahapan


pada proses keperawatan saling bergantung satu sama lain.

d. Fleksibilitas, merupakan urutan pelaksanaan proses keperawatan dapat berubah


sewaktu-waktu, sesuai dengan situasi dan kondisi klien

4. Tahap-Tahap Proses Keperawatan

a. Pengkajian

Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji
dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik
fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga
kegiatan,yaitu Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan
serta keperawatan.

b. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia


(status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana
perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara
pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah
(Carpenito,2000).

Diagnosa keperawatan memberikan dasar-dasar pemilihan intervensi untuk mencapai


hasil yang menjadi tanggung gugat perawat. Adapun persyaratan dari diagnosa
keperawatan adalah perumusan harus jelas dan singkat dari respons klien terhadap
situasi atau keadaan yang dihadapi, spesifik dan akurat, memberikan arahan pada
asuhan keperawatan, dapat dilaksanakan oleh perawat dan mencerminkan keadaan
kesehatan klien.

c. Rencana keperawatan

Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat


mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana asuhan keperawatan
yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan dari satu
perawat ke perawat lainnya. Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatan
untuk memberikan asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.

Langkah-langkah dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi: penetapan


prioritas, penetapan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan, menentukan intervensi
keperawatan yang tepat dan pengembangan rencana asuhan keperawatan.
d. Implementasi Keperawatan

Implementasi Keperawatan merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai


tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.

Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana


keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan
dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses
pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan
kegiatan komunikasi.

e. Evaluasi

Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan


keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara
proses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan
dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah
di rumuskan sebelumnya.

PENUTUP

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang perawat memerlukan suatu proses yang
disebut proses keperawatan. Proses keperawatan merupakan suatu kegiatan yang terinci
dengan menggunakan metode yang sistematis dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada individu, kelompok, keluarga dan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang
dialami. Proses keperawatan terdiri dari 5 tahap yaitu: Pengkajian, Diognasa,
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling
berkesinambungan dan tidak dapat di pisahkan satu sama lain. Sifat dalam proses
keperawatan ini terdiri dari 5 yaitu: Dinamis, Siklus, Interdependen, dan Fleksibilitas.

Referensi

Bandiyah, S. (2017). Ketrampilan Dasar Keperawatan. Yogyakarta. Nuha Medika

Bumulo, M, I, Bidjuni, H, & Bawatong, J. (2017). Pengaruh Manajemen Model Asuhan


Keperawatan Profesional Tim Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawaatan di
Bangsal Pria RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolang Mongondow. Jurnal
Keperawatan, 5(2), 1-3.

Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis, Jakarta : Salemba


Medika.

Dinarti, A. (2009). Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media


Fisher, A. (2009). Berfikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga

Heni. (2017). Berfikir Kritis Dalam Proses Keperawatan. Jurnal Keperawatan, 3(1),
26-29

Hutahaen, Serii. (2010). Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: Trans
Info Media Jakarta

Potter, A. P., & Perry. G. A. (2010). Fundamental Of Nursing. Jakarta: Salemba


Medika.

Rohmah, N. (2010). Integrasi Proses Keperawatan Dalam Pembelajaran Klinik


Keperawatan. The Indonesian Journal Of Health Science, 1(1), 51-54

Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta:
EGC

Serri, H. (2010). Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: Trans Info
Medika

Simamora, R.H. (2019). Menjadi Perawat yang: CIH’HUY. Surakarta: Kekata


Publisher

Siregar, A. D. (2019, September 27). Berfikir Kritis dalam Keperawatan sebagai Solusi
Peningkatan Self Confidence di Rumah Sakit. Osf. Io

Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans


Info Medika

Tarwoto, & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika

Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013). Hubungan Karakteristik Perawat, Motivasi, dan
Supervisi dengan Kualitas Dokumentasi Proses Asuhan Keperawatan. Jurnal
managemen keperawatan, 1(2), 106- 109

Anda mungkin juga menyukai