Rumah Sakit
Tiara Valentina Br Tarigan
tiaravalentina43@gmail.com
Latar Belakang
Kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit tidak akan berjalan dengan baik apabila
proses keperawatan yang dilaksanakan tidak terstruktur dengan baik. Pelayanan prima adalah
kepedulian kepada pasien dengan memberikan layanan terbaik untuk memfasilitasi kemudahan
pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya (Barata, 2003). Pelayanan kesehatan
bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan seseorang, Kebijakan tersebut dilaksanakan
dengan cara meningkatkan kompetensi karyawan, memberikan pelayanan yang ramah, cepat,
tepat dan akurat, memberikan kemudahan informasi pelayanan kepada pelanggan. Proses
keperawatan adalah suatu metode yang sistematis untuk mengkaji respon manusia terhadap
masalah-masalah kesehatan dan membuat rencana keperawatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut. Proses keperawatan didokumentasikan sebagai asuhan keperawatan
(Potter & Perry, 2009).
Metode
Metode penulisan yang digunakan ialah Literature review. Dimana dilakukan dengan
teknik pengumpulan data atau informasi dengan melakukan analisis, eksplorasi, kajian bebas
(literatur review) yang relevan yang berfokus dan pendekatan artikel non penelitian dalam
bentuk studi kepustakaan dengan cara menganalisis, kajian dengan mengembangkan dengan
bahasa sendiri dan eksplorasi jurnal atau artikel, maupun ebook yang relevan, yang bertujuan
untuk mendapatkan gambaran secara mendalam dan membahas tentang Konsep dan tahapan
Proses Keperawatan dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit. Adapun referensi dari jurnal
yang saya gunakan merupakan jurnal yang diterbitkan pada 8 tahun terakhir ( dengan tahun
paling tua 2012). Literatur yang digunakan sejumlah 10 jurnal yang berasal dari jurnal nasional.
Hasil penelitian Konsep dan tahapan Proses Keperawatan dalam asuhan keperawatan di Rumah
Sakit.
Hasil
Hasil dari perbandingan jurnal ini adalah kita jadi tahu bagaimana konsep dasar dalam
menyelesaikan suatu masalah keperawanan melalui proses keperawatan, Proses keperawatan
merupakan metode ilmiah yang dipakai dalam memberikan asuhan keperawatan yang
profesional. Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis untuk mengkaji respon
manusia terhadap masalah-masalah kesehatan dan membuat rencana keperawatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Proses keperawatan didokumentasikan sebagai
asuhan keperawatan (Potter & Perry, 2009). Perawat, dimana saja ia bertugas, menghadapi klien
dengan segala macam kasus, dan melayani klien pada semua tingkat usia juga harus
menggunakan proses keperawatan. Perawat diharapkan memahami tentang konsep proses
keperawatan dan mampu menerapkan serta menyusunannya dalam sebuah dokumen status
kesehatan klien (Rohmah, N dan Walid, S. 2009).
Asuhan keperawatan adalah faktor penting dalam kelangsungan hidup pasien dan aspek-
aspek pemeliharaan, rehabilitatif dan prefentif perawatan kesehatannya. Menurut Shore, untuk
sampai pada hal ini, profesi keperawatan telah mengidentifkasi proses pemecahan masalah yang
“menggabungkan elemen yang paling diinginkan dari seni keperawatan dengan elemen yang
paling relevan dari sistem teori, dengan menggunakan metode ilmiah”. Asuhan profesional
dituntut untuk dapat melaksanakan proses keperawatan dengan tepat dan benar. Pemahaman
mahasiswa terhadap proses perawatan sangat penting, karena topik ini akan menjadi bagian yang
amat penting dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Perbedaan asuhan yang profesional
dengan asuhan tradisional terletak pada penggunaan proses keperawatan. Kemampuan perawat
dalam menerapkan proses keperawatan dalam asuhannya sudah tidak dapat ditawar lagi apabila
ia meyakini bahwa asuhannya adalah asuhan yang profesional (Rohmah, N dan Walid, S. 2009).
Model asuhan keperawatan pofesional metode tim merupakan metode pemberian asuhan
keperawatan, dimana seorang perawat memimpin sekelompok tenaga perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif. Proses keperawatan ini diperkenalkan pada tahun 1950-an sebagai proses yang
terdiri atas tiga tahap : Pengkajian, perencanaan dan evaluasi yang didasarkan pada metode
ilmiah pengamatan, pengukuran, pengumpulan data dan penganalisaan temuan. Hasil asuhan
bergantung pada sejauh mana masalah yang terjadi pada klien dapat diidentifikasi, kemudian dari
masalah yang timbul bagaimana desain perencanaan yang ditetapkan dapat membantu
mencegah/mengurangi/ mengatasinya. Pendekatan proses keperwatan membantu perawat secara
lebih teliti melaksanakan tugas identifikasi masalah dan penetapan desain perencanaan yang
ilmiah, sehingga hasil asuhan yang dilaksanakan dapat berkualitas. (Rohmah, N dan Walid, S.
2009).
Pembahasan
Tujuan umum dari proses keperawatan adalah peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
Adanya proses keperawatan akan menciptakan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas
dengan indikator teratasinya semua masalah yang terkait dengan kebutuhan dasar manusianya
klien. Adapun tujuan khususnya dalah sebagai berikut:
1. Anda akan mempunyai rasa percaya diri. Anda akan lebih percaya diri melaksanakan
tindakan asuhan keperawatan, karena semua perencanaan disusun dengan baik
berdasarkan kepada diagnosa keperawatan yang ditunjang oleh data-data yang tepat dan
akurat.
2. Adanya proses keperawatan, Anda akan memberikan peningkatan kualitas asuhan
keperawatan. Asuhan keperawatan yang optimal, akan mempercepat proses kesembuhan
klien. Hal ini tentunya akan memberikan kepuasan bagi klien dan Anda sendiri, inilah
yang dimaksud dengan kepuasan kerja.
3. Proses keperawatan yang diterapkan akan membantu pengembangan profesionalisme
Anda sendiri khususnya dan keperawatan pada umumnya.
4. Proses keperawatan yang terdokumentasi dengan baik, akan memudahkan bagi staf Anda
dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
1. Kepuasan klien, sehingga akan menyebabkan klien menjadi pelanggan tetap rumah sakit
atau puskesmas dimana Anda bekerja.
2. Dengan sendirinya klien akan menceritakan kepuasannya mendapat pelayanan asuhan
keperawatan yang Anda lakukan kepada orang lain, sehingga orang lain berkeinginan
untuk mendapatkan pelayanan tersebut.
3. Meningkatnya jumlah klien yang menjadi pelanggan, akan meningkatkan pendapatan
rumah sakit atau puskesmas tempat Anda bekerja.
1. Tahap pengkajian
Mengumpulkan data
Pengelompokan/mengatur data
Validasi data
Mendokumentasikan data
2. Tahap diagnosa keperawatan
Menganalisa data
Pengidentifikasi masalasah
Merumuskan pernyataan
Diagnosa keperawatan
3. Tahap perencanaan
Mempreoritaskan masalah
Merumuskan tujuan/hasil yang
Memilih intervensi keperawatan
Menulis rencana keperawatan
4. Tahap pelaksanaan
Mengkaji kembali pasien
Menentukan bantuan dan
mengimplementasikan rencana Tindakan keperawatan
Melakukan supervesi kep.
Mendokumentasikan tindakan keperawatan
5. Tahap evaluasi.
Mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil
Membandingkan data dengan menghubungkan tindakan keperawatan dengan
tujuan/hasil
Menarik kesimpulan tentang status masalah
Melanjutkan, memodifiksi atau mengakhiri rencana asuhan
Penutup
Dari penjelasan yang telah diuraikan diatas kita dapat mengetahui pentingnya proses
keperawatan dan asuhan keperawatan di rumah sakit. Proses keperawatan adalah suatu cara atau
metode yang sistematis dalam memberikan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
dan bekerjasama dengan pasien (induvidu, keluarga, masyarakat) yang bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah keperawatan dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosa,
merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil
asuhan keperawatan yang telah diberikan dengan berfokus pada pasien, berorientasi pada tujuan
yang telah ditetapkan bersama. Menurut Craven dan Hirnle bahwa proses keperawatan memiliki
enam fase yaitu: pengkajian, diagnosa, tujuan, rencana tindakan, implementasi, dan evaluasi.
Kemudian teori lain menyatakan bahwa proses keperawatan adalah sarana atau alat yang
digunakan oleh seorang perawat dalam bekerja dan tata cara pelaksanaannya tidak boleh dipisah-
pisah antara tahap pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Tahap pertama pengkajian, tahap
kedua menegakkan diagnosa keperawatan, tahap ketiga menyusun rencana keperawatan yang
mengarah kepada penanganan diagnosa keperawatan, tahap keempat diimplementasikan dan
tahap kelima atau tahap terakhir adalah dievaluasi. Orientasi dari pelayanan asuhan keperawatan
adalah pada pencapaian tujuan asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan baru dapat dikatakan
berhasil dan selesai jika semua tujuan asuhan keperawatan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan keperawatan telah tercapai. Jadi untuk menjadi kan kita sebagai perawat yang
professional, kita harus mengerti konsep dasar atau landasan yang terpenting.
Daftar Pustaka
Astar. F., Tamsah, H., & Kadir, I. (2017). PENGARUH PELAYANAN ASUHAN
KEPERAWATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN D PUSKESMAS TAKALA
KABUPATEN SOPPENG. JOURNAL OF MANAGEMENT, 1(2), 33-57
Aziz, A.H. (2017). Hubungan Antara Pendidikan Dan Pengetahuan Perawat Dengan
Kelengkapan Pendokumentasian Askep Di Ruang Rawat Inap Rsud Dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga. Bachelor Thesis,Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Budiono. (2016). Konsep dasar keperawatan. Jakarta : EGC
Simamora. R. H. (2008) The correlation of ward chief’s giving direction and command and the
performance of on-duty nurses at Jember dr. Subandi general hospital inpatient wards. jurnal
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, (https://fkm.unair.ac.id/jurnal-administr)
Susanto Rachmat. (2010). Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Puskemas Rawat Inap
Cilacap. Standar Asuhan Keperawatan, Jakarta