rujukan medis dan kesehatan serta perawatan sangat penting, karena topik ini
merupakan institusi yang padat ilmu, padat akan menjadi bagian yang amat penting
modal, padat karya dan padat teknologi, dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
tempat berbagai profesi bekerja sama, Perbedaan asuhan yang profesional dengan
dilakukan serta evaluasi dari proses asuhan pembinaan mengenai pendokumetasian itu
pendokumentasian kurang. Beban kerja 3. Beban kerja yang sesuai pada tiap ruang
yang tidak sesuai berhubungan dengan rawat masih belum terealisasi, hal ini
pendokumentasian kurang. Karena itu di- dikarenakan jumlah tenaga perawat yang
rekomendasikan supaya pendokumentasian ada sangat kurang jika dilihat dari jumlah
dapat dilakukan dengan baik, maka pasien, sehingga disarankan meningkatkan
diperlukan sikap positif. Agar sikap
sumber daya perawat guna pengkajian sampai evaluasi (Nursalam,
mengoptimalkan pelaksanaan 2008).
pendokumentasian asuhan keperawatan
PENUTUP
yang baik.
Keperawatan adalah sesuatu yang
Kualitas asuhan yang berfokus pada
esensial dan sangat penting yang diberikan
tampilan kinerja keperawatan melalui
oleh perawat terhadap individu, keluarga
proses keperawatan merupakan sebuah
dan masyarakat yang bertujuan untuk
indikator yang penting dan dapat diukur
menyelesaikan masalah dan memenuhi
dari dokumentasi keperawatan (Xiao et al.,
kebutuhan pasien. Proses keperawatan
2017). Sejarah fokus dokumentasi
adalah: serangkaian tindakan yang secara
keperawatan sebelumnya berorientasi pada
berurutan dan sistematis melalui
dokumentasi proses keperawatan yang
pendekatan ilmiah untuk mengatasi dan
komprehensif dan kemudian berkembang
memecahkan masalah klien, dan memenuhi
menjadi diagnosis keperawatan yang
kebutuhan klien. Pelayanan asuhan
lengkap namun belum memerhatikan
keperawatan dilaksanakan melalui lima
kualitas dari dokumentasi diagnosis
tahap proses keperawatan: pengkajian,
keperawatan, intervensi, dan luaran.
diagnosa, perencanaan, implementasi dan
Pelayanan keperawatan akan lebih evaluasi.
memuaskan tentunya dengan penerapan
Dokumentasi keperawatan
model asuhan keperawatan professional
merupakan bukti pencatatan dan pelaporan
atau MAKP karena kepuasan pasien
yang dimiliki perawat dalam melakukan
ditentukan salah satunya dengan pelayanan
catatan keperawatan yang berguna untuk
keperawatan yang optimal (Fisbach, 1991
kepentingan klien, perawat dan tim
dalam jurnal Nur Hidayah, 2014). Untuk
kesehatan dalam memberikan pelayanan
menilai kualitas pelayanan keperawatan
kesehatan dengan dasar komunikasi yang
diperlukan adanya standar praktik
akurat dan baik secara tertulis dengan
keperawatan yang merupakan pedoman
tanggung jawab perawat (Hidayat, 2007).
bagi perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan yang diwujudkan dalam
bentuk proses keperawatan baik dari
DAFTAR PUSTAKA
Budiono. Pertami, S.B. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika.
Kusandi, Elon. (2017). Analisis Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan di Ruang Rawat Inap
Non Intensive Rumah Sakit X. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, Vol. 9, No. 1, 553-562.
Rosdahl, B. C. & Kowalski, T. M. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Ed.10.Vol 1. Jakarta:
EGC.
Simamora. R. H. (2008) The correlation of ward chief’s giving direction and command and the
performance of on-duty nurses at Jember dr. Subandi general hospital inpatient wards. jurnal
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, (https://fkm.unair.ac.id/jurnal-administr)
Wirdah, Husnul & Yusuf, Muhammad. (2016). Penerapan Asuhan Keperawatan Oleh Perawat
Pelaksana di Rumah Sakit Banda Aceh. Banda Aceh: Universitas Syah Kuala.
Wulandini S., Putri. Krianto, Tri. Priwahyuni, Yuyun. (2016). FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI
RUMAH SAKIT JIWA. NERS JURNAL KEPERAWATAN, Volume 12, No.2, 131-142.