Anda di halaman 1dari 8

PENGKAJIAN DALAM PROSES ASUHAN KEPERAWATAN

Dinda Andini Harahap

Dindandihihrpp09@gmail.com

LATAR BELAKANG

Perawat sebagai suatu profesi respon klien terhadap perhatian pada


profesional yang merupakan bagian dari kesehatan.
tim kesehatan dan harus bertanggung
Pengkajian keperawatan adalah suatu
jawab atas pemenuhan kebutuhan klien
kegiatan pemeriksaan atau peninjauan
baik dalam keadaan sakit maupun sehat,
terhadap situasai dan kondisi yang dialami
untuk tercapainya kebutuhan dasar klien
pasien untuk tujuan perumusan masalah
secara optimal. Oleh karna itu di butuhkan
diagnosa keperawatan. Dalam proses
cara atau metode dalam memecahkan
pengkajian keperawatan ada suatu metode
masalah klien dalam keperawatan. Metode
sistematis mengkaji respon manusia
yang dimaksud adalah proses keperawatan.
terhadap masalah-masalah kesehatan dan
Proses keperawatan adalah kerangka membuat rencana keperawatan yang
berpikir yang digunakan perawat untuk bertujuan untuk mengatasi masalah-
melaksanakan fungsi dan tanggung masalah tersebut. Dalam pengkajian
jawabnya secara mandiri. Tahap pertama keperawatan ada yang namanya
dari proses keperawatan adalah pengumpulan data. Pengumpulan data
pengkajian. Pengkajian merupakan tahap yang dimaksud disini adalah suatu proses
yang sistematis dalam pengumpulan data pengumpulan informasi tentang status
tentang individu, keluarga, dan kelompok. kesehatan pasien. Proses ini harus
Pengkajian harus dilakukan secara sistematis untuk mencegah kehilangan
komprehensif terkait dengan aspek data yang signifikan dan menggambarkan
biologis, psikologis, sosial maupun perubahan status kesehatan pasien.
spritual. Serta pengkajian adalah langkah Pengumpulan data perawat juga harus
pertama yang paling penting untuk melihat riwayat masa lalu serta masalah
membuat rencana perawatan individu saat ini. Misalnya, riwayat yang dialami
secara tepat. Pengkajian juga bertujuan pasien saat ini seperti alergi terhadap obat-
untuk menetapkan suatu database tentang obatan dan pemeriksaan diagnostik
Pengkajian keperawatan diutamakan pada ialah suatu tindakan perawat
respon pasien terhadap gangguan yang dalam memberikan pelayanan kesehatan
dialami pasien. Pengkajian yang lengkap, dalam bentuk kolaboratif, yaitu
akurat, sesuai keyataan, kebenaran data melakukan kerjasama dengan tim medis
sangatlah penting untuk merumuskan lainnya, dalam upaya memberikan asuhan
suatu masalah keperawatan yang holistic atau
menyeluruh sesuai dengan wewenang dan
Memberikan asuhan keperawatan
tanggung jawab perawat terhadap tatanan
kepada pasien juga sesuai dengan kondisi
pelayanan.
yang dialami pasien. Asuhan keperawatan

METODE

Literature review dimana dengan dengan proses keperawatan dalam


melakukan analisa dan kajian bebas pada memberikan Pengkajian dalam Proses
artikel, jurnal, text book, maupun e-book Asuhan Keperawatan. Kajian ini
yang relevan dan berfokus pada metode menggunakan 10 lebih referensi yang
pembelajaran klinik yang berhubungan diterbitkan sepuluh tahun terakhir.

HASIL Pelaksanaan pendokumentasian


asuhan keperawatan harus dilakukan
Berdasarkan hasil pencarian yang
dengan baik dan benar. Namun, hasil
didapat menyatakan bahwa penerapan
analisis menunjukkan bahwa masih anyak
standar asuhan keperawatan dalam hal ini
perawat yang belum melaksanakan
meliputi standar pengkajian. Berdasarkan
pendokumentasian asuhan keperawatan
hasil pengkajian dapat diketahui
dengan baik dan benar. Banyak faktor
metode yang digunakan untuk mengetahui
yang mempengaruhi pelaksanaan
tahapan apa saja dalam melaksanakan
pendokumentasian asuhan keperawatan,
asuhan keperawatan, yaitu meliputi
salah satunya adalah motivasi dari perawat
Metode Pengumpulan Data dimana dalam
itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh
Penelitian beberapa metode pengumpulan
Setyarini (2004) yang menyebutkan
data ini dapat meningkatkan kemampuan
bahwa motivasi merupakan salah satu dari
dalam berfikir kritis.
faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan yang berkualitas oleh
keperawatan. perawat.

Motivasi seseorang dapat berasal Pada saat melakukan pengkajian,


dari dua sumber, yaitu motivasi yang hubungan saling percaya antara perawat
berasal dari dalam diri dan motivasi yang dengan klien juga dapat terjalin. Hubungan
berasal dari luar diri seseorang. Pelakanaan saling percaya tersebut dapat membuat
pendokumentasian asuhan keperawatan klien lebih terbuka mengenai kondisinya,
mempunyai manfaat sebagai cara sehingga memudahkan perawat dalam
komunikasi, pertanggung jawaban dan melakukan tugasnya. Perawat
pertangunggugatan, pendidikan, membuktikan bahwa terdapat hubungan
penelitian, meningkatkan efektivitas dan yang bermakna antara motivasi perawat
efisiensi, sumber data, dan menjamin dengan pelaksanaan dokumentasi
kualitas pelayanan. keperawaratan yang artinya berhubungan
dengan pengkajian dalam proses
Oleh karena itu, pelaksanaan
keperawatan. Pelaksanaan proses
pendokumentasian harus sesuai dengan
pengkajian keperawatan, meliputi :
standar dokumentasi asuhan keperawatan
yang telah di tetapkan. Dari hasil 1. faktor pendorong perawat melakukan
pengkajian ditemukan bahwa pengkajian proses pengkajian
keperawatan yang dilakukan dengan tepat
2. metode pengumpulan data dalam
dan hasil yang akurat akan membantu
proses pengkajian
perawat menentukan intervensi
keperawatan yang tepat. Hasil pengkajian 3. manfaat melakukan pengkajian
yang akurat menjadi awal dalam proses
4. faktor penghambat pelaksanaan proses
keperawatan dalam memberikan asuhan
pengkajian.

PEMBAHASAN perawat melalui pelaksanaan proses


keperawatan. Proses keperawatan
Dalam mencapai kualitas asuhan
merupakan kerangka pikir yang digunakan
keperawatan yang baik, perawat harus
oleh seorang perawat untuk melaksanakan
melakukan proses keperawatan yang baik
fungsi dan tanggung jawabnya secara
dan benar. Dimana proses keperawatan
mandiri. Dalam melakukan proses
merupakan sumbangan yang diberikan
keperawatan, tahap pertama yakni tidak langsung adalah wawancara yang
melakukan fase dari pengkajian meliputi: dilakukan kepada keluarga klien,
pengumpulan data, analisis/ validasi data, perawat, atau sumber lainnya untuk
pengelompokan data dan dokumentasidata mendapatkan data. Wawancara bertujuan
(Haryanto, 2008) untuk memperoleh data tentang kesehatan
dan masalah klien, dan menjalin
Pengkajian merupakan hal yang
hubungan antara perawat dengan klien,
tidak boleh terlewatkan oleh perawat.
serta membantu perawat untuk
Karena pengkajian adalah langkah awal
menentukan investigasi lebih lanjut
yang harus perawat kerjakan sebelum
selama tahap pengkajian. Kedua,
melakukan langkah-langkah berikutnya.
observasi sistematis, observasi adalah
Pengkajian merupakan tahap awal dari
suatu kegiatan dengan mengamati
proses keperawatan. Pada tahap ini
perilaku dan kegiatan klien untuk
semua data dikumpulkan secara sistematis
memperoleh data tentang masalah
guna menentukan kesehatan pasien.
kesehatan klien.
Pengkajian harus dilakukan secara
komprehensif terkait aspek biologis, Observasi ini memerlukan
psikologis, sosial maupun spritual klien. ketarampilan disiplin dan praktik klinik
sebagai bagian dari tugas perawat. Dan
Tujuan pengkajian adalah untuk
observasi mencakup aspek fisik, mental
mengumpulkan informasi dan membuat
sosial, dan spritual. Ketiga, Konsultasi.
data dasar klien. Ada empat metode
Perawat berkonsultasi dengan berbagai
pengumpulan data yang dapat
tenaga kesehatan, termasuk sesama
digunakan oleh seorang perawat yaitu
perawat. Proses konsultasi memiliki tujuh
wawancara, observasi sistematis,
langkah yaitu mengidentifikasi masalah,
konsultasi, dan pengkajian fisik.
mengumpulkan data yang bersangkutan,
Pertama, wawancara, wawancara
mengenai klien, memperoleh izin klien,
merupakan komunikasi yang bisa
memilih konsultan, mengkomunikasikan
dilakukan perawat untuk tujuan spesifik
masalah dan informasi terkait, membahas
dan difokuskan pada area dengan isi yang
rekomendasi dengan konsultan, termasuk
spesifik. Ada dua macam wawancara
rekomendasi dalam rencana perawatan
yaitu wawancara langsung, dan tidak
klien. Keempat, pengkajian fisik.
langsung. Wawancara langsung adalah
Pengkajian fisik adalah melakukan
wawancara yang dilakukan langsung
pemeriksaan fisik klien untuk mengetahui
kepada klien sedangkan wawancara secara
masalah kesehatanklien. Pengkajian fisik objektif adalah data yang didapat dari
dapat dilakukan dengan berbagai cara pengamatan, observasi, pengukuran, atau
antara lain inspeksi, palpasi, auskultasi, pemeriksaan fisik dengan beberapa
dan perkusi. Ketika perawat melakukan metode.
pengkajian, pasti selalu berkaitan
Menurut American Nurse
dengan data.
Association (ANA), pengajian yang
Ada sumber-sumber data dalam mempunyai standar yang harus dipenuhi
pengkajian, yaitu: dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Standar yang harus dipenuhi tersebut yakni
a) klien adalah sumber utama (primer)
prioritas mengumpulan data ditentukan
dan perawat dapat menggali informasi
oleh kondisi atau kebutuhan langsung
yang sebenarnyamengenai masalah
klien, data yang berhubungan
kesehatan klien.
dikumpulkan dengan menggunakan tekni
b) orang terdekat yaitu orang lain yang kpengkajian yang sesuai, pengumpulan
mengetahui klien dengan baik. Mereka data melibatkan klien, orang yang
melengkapi informasi tentang klien. signifikan bagipasien dan provider
informasi dapat diperoleh dari orangtua, kesehatan yang sesuai, proses
istri/suami, anak serta teman klien. pengumpulan data bersifat sistematik dan
teru menerus, data yang relevan
c) tenaga kesehatan yaitu para personil
didokumentasikan dalam bentuk yang
yang berhubungan dengan klien, dan
dapat dilihat kembali.
memberi tindakan, mengevaluasi, dan
mencatat hasil pada status klien. Perawat, Proses keperawatan memiliki
pekerja sosial, dan fisioterapi. karakteristik diantaranya memiliki tujuan
yang jelas, mempunyai proses yang
d) catatan medis sering menjadi sumber
sistematis dalam memecahkan masalah
kesehatan klien sekarang dan masa
pasien, masa lah yang terjadi dapat
lalu dan pola penyakit. Selama
berubah dan dinamis perlu penyesuaian
proses pengkajian, ada dua jenis data yang
dalam memecahkan suatu masalah,t
harus dikaji seorang perawat, yaitu data
ahapan proses keperawatan berhubungan
subjektif dan data objektif. Data
satu samalain, tahapan dalam proses
subjektif adalah data yang didapat
keperawatan fleksibel sesuai dengan
berdasarkan persepsi klien tentang
masalah yang dihadapi ,setiap penggunaan
masalah kesehatannya. Sedangkan data
tahapan proses keperawatan haruslah
dilandaskan dengan teoritis sehingga hasil standar pengkajian, diagnosa
yang didapatkan sesuai dangan masalah keperawatan, intervensi, implementasi,
yang di temukan, dan bersifat siklis yaitu evaluasi dan dokumentasi keperawatan.
evaluasi dari proses keperawatan
Sebagai seorang perawat proses
akanmemberika numpan balik pada
keperawata dapat digunakan sebagai
pengkajian berikutnya.
pedoman dalam pemecahan masalah klien,
dapat menunjukkan profesi yang memiliki
profesionalitas yang tinggi, serta dapat
Fungsi Asuhan Keperawatan
memberikan kekebasan kepada klien untuk
Asuhan keperawatan berfungsi mendapatkan pelayananyang sesuai
sebagai pedoman maupun tolak ukur dengan kebutuhannya, sehingga dapat
dalam pelaksanaan praktek keperawatan dirasakan manfaatnyanya baik dariperawat
agarsesuai dengan nilai-nilai profesional, maupun klien, manfaat tersebut antara lain
etikadan tanggung jawab (Anwar, 2000) dapat meningkatkan kemandirian perawat
Kebutuhan adanya standar asuhan dalam melaksanakan tugasnya karena di
keperawatan sebagai pedoman dan dalam proses keperawatan terdapat metode
sebagaidasar evaluasi pelaksanaan asuhan ilmiah keperawatan yang berupa langkah-
keperawatan, telah dipenuhi oleh lagkah proses keperawatan, akan dapat
pemerintahdengan keputusan menteri meningkatkan rasa percaya diri perawat
kesehatan RI No.660/Menkes/SK/IX/1987 dalam melaksanakan tugas, karena klien
yang dilengkapi oleh Surat Edaran akan merasakan kepuasan setelah
Direktur Jendral pelayan medik dilakukan asuhan keperawatan dengan
No.105/Yan.Med/Raw/1/1988, tentang pendekatan proses keperawatan, akan
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dapat selalu meningkatkan kemampuan
bagi perawat kesehatan dan Surat intelektual dan teknikal dalam tindakan
Keputusan Direktorat Jendral Pelayan keperawatan karena melalui proses
Medik No.YM00.032.6.7637 tertanggal 18 keperawatan dituntut mampu memecah
agustus1993 tentang berlakunya standar kanmasalah.
asuhan keperawatan di rumah sakit.
Penilitian yang dilakukan Susanto 2010,
tentang penerapan standar keperawatan PENUTUP
berkesimpulan bahwa penerapan standar
Kesimpulan
asuhan keperawatan dalam hal ini meliputi
Proses keperawatan merupakan implementasi, evaluasi dan dokumentasi
kerangka kerja dan struktur yang kreatif keperawatan proses keperawatan yang
untuk memberikan asuhan keperawatan, berkualitas dapat dilahat dari bagaimana
namun proses keperawatan juga cukup seorangperawat melakukan pelayanan
fleksibel untuk digunakan di semua kesehatan terhadap klien
lingkup keperawatan salah satunya danmenerapkannya dalam setiap tindakan
penerapan standar asuhan keperawatan keperawatan dan semua asuhan
dalam hal inimeliputi standar pengkajian, keperawatan dilakukan dengansistematis.
diagnosa keperawatan, intervensi,

REFERENSI Memberikan Asuhan Keperawatan


(Askep).
 Syahfarani. F. 2019. Pentingnya
 Rizka. S. S. 2019. Pentingnya
Klasifikasi Data dalam Pengkajian
Pengkajian Dalam Proses
Proses Keperawatan.
Keperawatan Untuk Menggali Data
 Sihombing, Rut W. C. 2019. Peran
Pasien Secara Tepat Dan Efektif.
Perawat Melakukan Pengkajian
 Siti. N. 2019. Pengatahuan Konsep
dalam Proses Keperawatan yang
Dasar Proses Keperawatan Dalam
Berkualitas.
Menerapkan Standar Asuhan
 Marwa, Atikah U. 2019. Analisis
Keperawatan
Pengkajian Proses Keperawatan
 Ade S. L. 2019. Hubungan
Pada Anak.
Motivasi Perawat Dengan
 Jannah. M . 2019. Metode
Dokumentasi Pelaksanaan
Pengumpulan Data Dalam
Pengkajian Dalam Proses
Pengkajian Proses Keperawatan.
Keperawatan. 
 Purba, Muhaini. A. 2019. Peran
 Rkt, Elda Y. S. 2019. Kemampuan
Perawat Dalam Menerapkan
Perawat Dalam Menentukan
Tahapan Pengkajian Proses
Langkah Pengkajian Dalam Proses
Keperawatan Berbasis Spiritual.
Asuhan Keperawatan.
 Melliany. O. 2019. Konsep Dasar
 Simamora, R. H. 2019.
Proses Keperawatan Dalam
Development of Guidelines for
Applying appropriate Patient
Identification to Achieve Patient
Safety Goal.
 INC2019 12th International
Nursing Conference. 2019.10455 -
455 (1 pages)UCI(KEPA) : I410-
ECN-0101-2019-512-001224337.

Anda mungkin juga menyukai