Anda di halaman 1dari 10

KAITAN KINERJA PERAWAT DALAM MENERAPKAN PROSES

KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT

Elsya Fitri Syofian


elsyafitrisyofian93@gmail.com

ABSTRAK

Proses keperawatan merupakan aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik keperawatan
yang dilakukan dengan cara yang sistematik. Perawat memiliki beberapa standar asuhan yang
tercantum dalam Standar Praktik Klinis Keperawatan terdiri dari lima fase asuhan keperawatan:
1) Pengkajian; 2) Diagnosa; 3) Perencanaan; 4) Implementasi; dan 5) Evaluasi. Kinerja perawat
yang baik dalam menerapkan proses keperawatan di rumah sakit akan berdampak pada
peningkatan mutu serta kepuasan pasien. Dari hasil yang didapat terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja perawat seperti usia, masa kerja, dan tingkat pendidikan. Disamping itu
kinerja perawat yang kurang baik dalam menerapkan proses keperawatan di rumah sakit yaitu
kurang memerhatikan pengisian dalam tahapan proses keperawatan dimulai dari pengkajian
sampai evaluasi.

Kata kunci: Proses Keperawatan, Kinerja Perawat

Latar Belakang dilaksanakan selama 24 jam dan


berkesinambungan merupakan kelebihan
Tenaga perawat yang merupakan
tersendiri dibanding pelayanan lainnya.
“The caring profession” mempunyai
Perawat merupakan salah satu tenaga medis
kedudukan penting dalam menghasilkan
di rumah sakit yang memberikan pelayanan
kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit,
untuk menunjang kesembuhan pasien, oleh
karena pelayanan yang diberikannya
sebab itu peran perawat di rumah sakit
berdasarkan pendekatan bio-psiko-
sangatlah dibutuhkan. Salah satu indikator
sosialspiritual merupakan pelayanan yang
dari peran perawat di rumah sakit yaitu 3 standar asuhan yang tercantum dalam
perawat melakukan suatu pengkajian dan Standar Praktik Klinis Keperawatan terdiri
memberikan rasa aman dan nyaman kepada dari lima fase asuhan keperawatan: 1)
individu yang mengalami sakit Pengkajian; 2) Diagnosa; 3) Perencanaan; 4)
(Sarnita,2014). Implementasi; dan 5) Evaluasi. Salah satu
manfaat dari penerapan asuhan keperawatan
Rumah sakit merupakan sebuah
yang baik adalah meningkatkan mutu dan
organisasi kesehatan yang sangat bermanfaat
kualitas pelayanan dalam bidang
guna memberikan pelayanan kesehatan bagi
keperawatan (Kozier, 2010).
masyarakat, sebagaimana tertera dalam UU
RI No 44 pasal 1 (2009, p.2). Setiap tenaga Dalam hal ini kinerja perawat
kesehatan yang bekerja dirumah sakit harus berpengaruh dalam menerapkan proses
bekerja sesuai dengan standar profesi, keperawatan untuk meningkatkan mutu
standar pelayanan rumah sakit, standar kualitas dalam pelayanan keperawatan di
prosedur operasional yang berlaku, etika rumah sakit. Apabila perawat memiliki
profesi, menghormati hak pasien, dan kinerja yang baik dalam memberikan asuhan
mengutamakan keselamatan pasien. Tenaga keperawatan dan menerapkan proses
kesehatan tersebut diantaranya tenaga medis keperawatan, maka akan dapat
dan penunjang medis, tenaga keperawatan, meningkatkan mutu dan membeikan
tenaga kefarmasian, tenaga manajemen kepuasan pada pasien, keluarga serta orang
rumah sakit dan tenaga non kesehatan UU yang berkunjung ke rumah sakit.
RI No 44 pasal 12-13 (2009, p.11-12). Salah
Metode
satu pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan Metode yang digunakan adalah
keperawatan, Sebagai bagian dari pelayanan metode kualitatif. Metode yang
kesehatan, maka pelayanan keperawatan berlandaskan teori dari buku, koran,
yang dilakukan oleh tenaga perawatmemiliki majalah, jurnal, serta e-book yang memuat
tugas diataranya memberikan asuhan segala informasi mengenai kinerja perawat
keperawatan (Hidayat, 2011, p.75). dalam menerapkan proses keperawatan di
rumah sakit. Dengan mengumpulkan
Dalam memberikan asuhan
beberapa sumber, dapat dianalisa bagaimana
keperawatan, perawat memiliki beberapa
kinerja perawat dalam menerapkan proses mempengaruhi kinerja perawat seperti usia,
keperawatan di rumah sakit. masa kerja, dan tingkat pendidikan.

Hasil Perawat yang memberikan asuhan


keperawatan pada umur 30-34 tahun mereka
Dalam menjalankan asuhan
berada pada usia produktif dan telah
keperawatan di rumah sakit perawat
memilih pekerjaan yang sesuai karirnya
memiliki standar praktik keperawatan yang
bahkan semakin memantapkan pekerjaannya
terdapat dalam proses keperawatan yang
untuk mencapai tujuan. Disamping itu
meliputi pengkajian, diagnose keperawatan,
kinerja para perawat pelaksana sudah
perencanaan keperawatan, implementasi,
berpengalaman menjalankan profesinya
dan evaluasi. Proses keperawatan
karena memiliki masa kerjanya minimal 1
merupakan aktivitas yang mempunyai
sampai dengan 23 tahun. Mereka sudah
maksud yaitu praktik keperawatan yang
menerapkan proses keperawatan sesuai
dilakukan dengan cara yang sistematik.
dengan standar asuhan keperawatan yang
Selama melaksanakan proses keperawatan,
telah ditetapkan. Kinerja perawat dalam
perawat menggunakan dasar pengetahuan
penerapan proses keperawatan juga
yang komprehensif untuk mengkaji status
merupakan aplikasi kemampuan atau
kesehatan klien, membuat penilaian yang
pembelajaran yang diterima selama
bijaksana dan mendiagnosa,
menyelesaikan program pendidikan
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien
keperawatan untuk memberikan pelayanan
dan merencanakan, menerapkan dan
kesehatan secara langsung kepada pasien.
mengevaluasi tindakan keperawatan yang
tepat demi meningkatkan mutu serta kualitas Kinerja perawat yang kurang baik
pelayanan. dalam menerapkan proses keperawatan di
rumah sakit akan berdampak pada kepuasan
Kinerja perawat yang baik dalam
pasien. Hal-hal yang menyebabkan proses
menerapkan proses keperawatan di rumah
keperawatan belum berjalan dengan baik
sakit akan berdampak pada peningkatan
yaitu seperti kurang lengkapnya pengisian
mutu serta kepuasan pasien. Dari hasil yang
status pasien, merumuskan diagnose
didapat terdapat beberapa faktor yang
keperawatan yang kurang benar, antara
masalah dan etiologinya, tidak semua
perawat menentukan rencana keperawatan, yang diberikan oleh perawat yang
tidak melakukan pengawasan lebih lanjut berkualitas (PPNI, 2016).
pasca tindakan, serta perawat tidak
Dalam memberikan asuhan
melakukan pencatatan hasil evaluasi
keperawatan, perawat memiliki standar
sehingga kurang mampu untuk mendukung
asuhan keperawatan yaitu dengan adanya
dalam merumuskan masalah.
proses keperawatan. Standar asuhan
Pembahasan keperawatan berfungsi sebagai pedoman
maupun tolak ukur dalam pelaksanaan
Rumah sakit merupakan salah satu
praktek keperawatan agar sesuai dengan
sarana pelayanan kesehatan bagi klien sehat
nilai-nilai profesional, etika dan tanggung
atau sakit yang membutuhkan bantuan
jawab. (Anwar, 1980).
pelayanan dari tim kesehatan termasuk
perawat. Tenaga keperawatan merupakan Proses keperawatan adalah metode
anggota tim kesehatan garda depan yang asuhan keperawatan yang digunakan
menghadap imasalah kesehatan klien selama perawat sebagai metode pemecahan masalah
24 jam secara terus menerus. Tim klien yang bersifat ilmiah dan merupakan
keperawatan memberikan pelayanan asuhan serangkaian tindakan untuk mengkaji dan
keperawatan kepada klien menggunakan mengidentifikasi masalah kesehatan
metode proses keperawatan dengan menetapkan diagnose keperawatan,
mengacu pada kode etik dan standar praktek merencanakan secara sistimatis,
yang ditetapkan. Hal ini dimaksudkan agar melaksanakan tindakan keperawatan untuk
pelayanan keperawatan yang diberikan membantu klien mencapai kesehatan yang
senantiasa aman dan dapat memenuhi optimal dan mengevaluasi hasil tindakan
kebutuhan serta harapan klien. keperawatan (Ann Marriner). Proses
keperawatan harus diterapkan secara
Pelayanan keperawatan merupakan
berurutan, terus menerus, saling berkaitan
pelayanan profesional, sebagai bagian
dan dinamis (Wolf & Weitzel).
integral dari pelayanan kesehatan yang
mempunyai daya ungkit besar terhadap Adapun tujuan proses keperawatan
pembangunan bidang kesehatan. Kualitas menurut Manurung (2011) yaitu:
pelayanan kesehatan ditentukan salah
satunya dari kualitas pelayanan keperawatan
a. Mempraktikkan metode pemecahan keperawatan, (3) Perencanaan, (4)
masalah dalam praktik keperawatan. Implementasi, (5) Evaluasi.
b. Menggunakan standar untuk praktik
 Standar I: Pengkajian: Perawat
keperawatan.
mengumpulkan data tentang status
c. Memperoleh metoda yang baku dan
kesehatan klien secara sistematis,
sesuai, rational dan sistematis dalam
menyeluruh, akurat, singkat, dan
memberikan asuhan keperawatan
berkesinambungan. Kriterianya:
pada pasien.
a) Pengumpulan data dilakukan
d. Memperoleh metoda yang dapat
dengan cara anamnesis,
digunakan dalam segala situasi.
observasi, pemeriksaan fisik,
e. Memperoleh hasil asuhan
serta dari pemeriksaan
keperawatan dengan kualitas tinggi.
penunjang,
Dalam memberikan asuhan b) Menggunakan metode
keperawatan kepada pasien, kinerja perawat penggumpulan data yang tepat,
dapat berpengaruh dalam menerapkan c) Sumber data adalah klien,
proses keperawatan. Kinerja perawat dapat keluarga, atau oarng yang terkait,
dilihat sesuai dengan peran fungsi perawat tim kesehatan, rekam medis, dan
sebagai pemberi asuhan keperawatan. Hal catatan lain, dan
ini didukung oleh standar praktek d) Data yang dikumpulkan
keperawatan Undang-Undang No 38 Tahun (subjektif dan objektif),
2014 dan peraturan tentang kewewenang difokuskan untuk
praktek perawat oleh kepmenkes RI no 1239 mengidentifikasi: status
tahun 2001 dan permenkes RI No 148 tahun kesehatan masalalu dan saat ini,
2010 yaitu kinerja perawat ditinjau dari status biologis, psikologis, sosial,
pelaksanaan asuhan keperawatan yang spiritual, respons terhadap terapi,
meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, harapan terhadap tingkat
implentasi dan evaluasi. kesehatan yang optimal, resiko-
resiko tinggi masalah
Standar praktik keperawatan yang
 Standar II: Diagnosa Keperawatan,
mengacu dalam tahapan proses keperawatan
dengan kriteria:
yang meliputi: (1) Pengkajian, (2) Diagnosis
a) Proses diagnosis terdiri atas a) Bekerjasama dengan klien dalam
analisis, interprestasi data, pelaksanaan tindakan
identifikasi masalah klien, dan keperawatan,
perumusa diagnosis keperawatan, b) Melakukan kolaborasi dengan
b) Diagnosis keperawatan terdiri tim kesehatan lain,
atas masalah (P), penyebab (E), c) Melakukan tindakan keperawatan
dan tanda atau gejala (S), atau untuk mengatasi kesehatan klien,
terdiri atas masalah penyebab d) Memberikan pendidikan pada
(PE), klien dan keluarga mengenai
c) Bekerjasama dengan klien, dan konsep, keterampilan asuhan diri
petugas kesehatan lain untuk serta membantu klien
mengvalidasi diagnosis memodifikasikan lingkungan
keperawatan dan yang digunakan, dan
d) Membuat prioritas diagnose dan e) Mengkaji ulang dan merevisi
mencatat denganbenar. pelaksanaan tindakan
 Standar III: Perencanaan keperawatan berdasarkan respons
Keperawatan, kriteria proses: klien
a) Perencanaan terdiri atas  Standar V: Evaluasi keperawatan,
penetapan prioritas masalah, kriteria proses:
tujuan, dan rencana tindakan a) Menyusun perencanaan evaluasi
keperawatan, hasil dari intervensi secara
b) Bekerjasama dengan klien dalam komperhensif, tepat waktu, dan
menyusun rencana tinndakan terus menerus,
keperawatan, b) Menggunakan data dasar dan
c) Perencanaan bersifat individual respons klien dalam mengukur
sesuai dengan kondisi atau perkembangan kearah
kebutuhan klien, dan pencapaian tujuan,
d) Mendokumentasikan rencana c) Memvalidasi dan menganalisis
keperawatan data baru dengan teman sejawat,
 Standar IV: Implementasi, kriteria
proses:
d) Bekerjasama dengan klien, Kinerja perawat pelaksana yang
keluarga untuk memodifikasikan kurang baik dikarenakan penerapan asuhan
rencana asuhan keperawatan, dan keperawatan yang belum optimal. Seperti
e) Mendokumentasikan hasil berkas pasien yang tidak terisi lengkap, saat
evaluasi dan memodifikasi pengkajian tidak dilakukan secara head to
perencanaan (Nursalam 2009). toe, dan pengkajian psiko social serta
budaya. Dalam menentukan diagnose
Perawat perlu menerapkan proses
keperawatan perawat pelaksana lebih
keperawatan dalam memberikan pelayanan
banyak bersifat actual daripada potensil.
keperawatan di rumah sakit agar dapat
Kemudian tidak semua perawat menentukan
meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan.
rencana keperawatan. Hal ini karena untuk
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan
membuat rencana keperawatan memerlukan
diberikan dalam bentuk kinerja perawat dan
waktu, disatu sisi perawat harus memberikan
harus didasari kemampuan yang tinggi
pelayanan keperawatan secara cepat. Pada
sehingga kinerja mendukung pelaksanaan
tahap implementasi masih ada perawat yang
tugas dalam pelayanan keperawatan. Kinerja
kurang memperhatikan respon pasien,
merupakan suatu hasil kerja seseorang yang
terkadang tidak melakukan pengawasan
dilakukan sesuai dengan tugas dalam suatu
lebih lanjut pasca tindakan. Selain itu pada
organisasi (Nursalam, 2014) .
tahap evaluasi kebanyakan perawat tidak
Kinerja perawat pelaksana melakukan pencatatan hasil evaluasi,
merupakan hal yang tidak terpisahkan dari pencatatan tidak dilakukan secara lengkap
indicator mutu pelayanan keperawatan dan sesuai dengan tindakan yang telah
serta kepuasan pasien yang bermuara pada dilaksanakan serta pencatatan dilakukan
pelayanan asuhan keperawatan yang kurang jelas dan sangat ringkas.
berkualitas berdasarkan kinerja perawat
Kinerja perawat juga dipengaruhi
yang profesional. Tetapi masih ditemui
oleh beberapa faktor, seperti usia, masa
kinerja perawat dalam menerapakan proses
kerja, serta tingkat pendidikan. Jika kinerja
keperawatan belum optimal. Sehingga
perawat pelaksana dalam menerapkan proses
berdampak pada pemberian pelayanan
keperawatan di rumah sakit dilaksanakan
kesehatan yang tidak professional juga.
dengan baik, maka akan dapat mencapai
hasil untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan yang akan berdampak pada
kepuasan pasien.

Penutup

Perawat diharapkan dapat


mempertahankan kinerjanya dalam
penerapan proses keperawatan dan perawat
lebih bersikap disiplin, caring, dan ramah
terhadap pasien sehingga proses
keperawatan dan pelayanan kesehatan di
rumah sakit dapat terlaksana dengan baik
demi meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan keperawatan sehingga pasien
merasa puas. Hasil akan dicapai jika semua
kegiatan proses asuhan keperawatan dari
pengkajian sampai evaluasi dilakukan
dengan benar dan tepat. Semua proses
asuhan keperawatan saling mempengaruhi
satu dengan yang lainnya, dengan ini semua
tahapan asuhan keperawatan harus sesuai
dengan standar agar hasil dapat dicapai.
Daftar Pustaka

Buheli, K. (2012). Faktor yang Dokumentasi Pengkajian Rawat Jalan di


Mempengaruhi Kinerja Perawat dalam Rumah Sakit Awal Bros Batam Tahun 2016.
Penerapan Proses Keperawatan di RSUD Journal of Hospital Administration and
Toto Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Management, 1(1), 1-9.
Sainstek, 6(5).
Sari, F. Y. (2019). Analisis Penerapan
Koerniawan, D., Daeli, N. E., & Srimiyati. Proses Asuhan Keperawatan Terkait
(2020). Aplikasi Standar Proses Manajemen Nyeri Terhadap Kepuasan
Keperawatan: Diagnosis, Outcome, dan Pasien di Rumah Sakit Universitas
Intervensi Pada Asuhan Keperawatan. Tanjungpura. Jurnal Proners, 4(1), 2-12.
Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 739-
Simamora, R. H. (2008). The correlation of
751.
ward chief’s giving direction and command
Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan and the performance of on-duty nurses at
Jiwa Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi. Jember dr. Subandi general hospital
inpatient wards. Jurnal Administrasi dan
Najibullah, M., & Milkhatun. (2020).
Kebijakan Kesehatan.
Hubungan Antara Pelatihan Proses
Keperawatan dengan Motivasi Perawat Simamora, R. H. (2019). Development of
Tentang Penerapan Standar Diagnosis Guidelines for Applying appropriate Patient
Keperawatan Indonesia di Rumah Sakit Identification to Achieve Patient Safety
Umum Daerah Pemerintah Samarinda. Goal INC2019 12th International Nursing
Borneo Student Research, 1(3), 1836-1867. Conference. 2019.10 455 - 455 (1 pages)
UCI(KEPA) : I410-ECN-0101-2019-512-
Oxyandi, M., & Suherwin. (2018). Analisis
001224337
Kinerja Perawat Pelaksana dalam Pemberian
Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat Siswanto, L. M. H., Hariyati, Rr. T. S., &
Inap Tahun 2018. Jurnal 'Aisyiyah Medika, Sukihananto. (2013). Faktor-faktor yang
2, 140-152. Berhubungan dengan Kelengkapan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan.
Salim, A. (2020). Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Kelengkapan
Jurnal Keperawatan Indonesia, 16(2), 77-
84.

Terok, M., Sumarauw, H., & Onseng, S. L.


(2015). Hubungan Kinerja Perawat
Pelaksana dengan Penerapan Proses
Keperawatan di Irina C Blu RSUP Prof. DR.
R. D. Kandou Manado. Juiperdo, 4(1), 55-
62.

Yeni, F. (2014). Pengaruh Pelatihan Proses


Keperawatan terhadap Dokumentasi Asuhan
Keperawatan di Puskesmas Kabupaten
Agam Propinsi Sumatera Barat. Ners Jurnal
Keperawatan, 10(1), 21-27.

Anda mungkin juga menyukai